• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of PELATIHAN PUBLIC SPEAKING UNTUK MENUNJANG KEMAMPUAN PRESENTASI SISWA DI DESA SINDANGJAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "View of PELATIHAN PUBLIC SPEAKING UNTUK MENUNJANG KEMAMPUAN PRESENTASI SISWA DI DESA SINDANGJAYA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PELATIHAN PUBLIC SPEAKING UNTUK

MENUNJANG KEMAMPUAN PRESENTASI SISWA DI DESA SINDANGJAYA

Zalfa Naufali Nadita Salma1, Yudha Asmara Dwi Aksa2, Ria Marginingsih3 Universitas Islam 451,2,3

[email protected]1, [email protected]2, [email protected]3

Abstract

Ability in public speaking is an important part of every activity, especially activities in the academic environment. In reality, there are still few school students who have public speaking skills. Departing from this, the author conducts Public Speaking Training which will be held at MTs Fatahillah Sindangjaya Village. The methods used in this training are material delivery, discussion and simulation. This study aims to present sources of related topics in an effort to support presentation skills for students located in Sindangjaya Village.

Data in this study was collected using interviews, web scraping and documentation. The results of this study show that students can understand how to speak and present well and correctly. It is hoped that this activity can increase the literacy of students' abilities in public speaking which can be used as a key to the advancement of a civilization in a country.

Keywords : Public Speaking, Students, Training

1. Pendahuluan

Public speaking diartikan sebagai seni berbicara di depan umum yang lebih banyak dikenal secara teknis. Keterampilan tersebut sering ditemukan di dalam berbagai praktik komunikasi antara lain presentasi (Fitria & Hendra, 2009). Public speaking dapat dikategorikan sebagai akhir atau puncak dari pengaktualisasian diri. Dalam berbagai kesempatan, kegiatan public speaking sangat dibutuhkan.

Dalam hal ini, sangat dibutuhkan bagi generasi muda agar dapat memberikan efek positif terhadap sesama dan dapat memaksimalkan potensi yang ada dalam diri mereka (Adara & Haqiyyah, 2021; Idawati et al., 2019).

Saat ini, keterampilan sangat dibutuhkan untuk menunjang prestasi maupun masa depan dalam mencari lapangan pekerjaan yang cukup kompetitif. Terlebih ketika negara Indonesia yang mendapat bonus demografi di mana usia produktif tumbuh dan berkembang secara pesat. Demi mempersiapkan masa depan sebuah negara yang lebih baik khususnya Indonesia pada tahun 2045, dibutuhkan persiapan yang matang untuk mendidik dan memperkaya wawasan, pengetahuan serta keterampilan siswa (Kurniawan & Masjudin, 2018; Ma’mun, 2018; Putra et al., 2023; Rahayu, 2020).

(2)

Kemampuan berbicara tidak hanya diperlukan saat mengajar menyampaikan materi pelajaran atau seorang tokoh politik berorasi di depan konstituennya, melainkan aktivitas ini dalam lingkup kecil merupakan kemampuan yang dilakukan dalam kegiatan kehidupan sehari-hari (Fang, 2018;

Khodijah & Putra, 2020). Bahkan 80% waktu kita sebagai makhluk sosial digunakan untuk berkomunikasi, dan sebagian besar aktivitas komunikasi itu terjadi dalam bentuk komunikasi lisan atau berbicara. Untuk sebagian besar manusia, berbicara di depan umum sangat menakutkan. Bahkan ketakutan berbicara di depan umum menduduki rangking yang lebih tinggi dari pada takut pada ketinggian (Kasih et al., 2022).

Situasi ini menggambarkan keterampilan yang dibutuhkan dalam menghadapi era industri 4.0 antara lain keahlian dalam berkomunikasi untuk memperkaya relasi dan bekal untuk bersaing dengan masyarakat global.

Kemampuan public speaking tidak mengenal jenis kelamin, umur, kedudukan dan profesi, tidak terkecuali seorang pelajar yang notabene kegiatannya masih di seputar sekolah. Tetapi, kemampuan public speaking juga diperlukan oleh pelajar untuk melatih mental dan kemampuan berbicara terutama di depan umum.

Oleh sebab itu, public speaking yang dalam hal ini berfungsi sebagai menyampaikan informasi berupa tatap muka melalui presentasi di depan kelas, pidato, MC dan memimpin rapat organisasi atau dalam pertemuan-pertemuan informal (Puspitasari, 2023; Ulthari & Sunarti, 2020).

Berdasarkan hasil observasi dan hasil wawancara dengan Pak Robi selaku Guru di MTs Fatahillah, data siswa di MTs Fatahillah Sindangjaya ini memiliki 63 siswa untuk kelas delapan. Penulis juga memperoleh hasil bahwa kemampuan public speaking bagi siswa MTs Fatahillah Desa Sindang Jaya belum mampu menunjang kemampuan berani berbicara di depan kelas. Menurut Pak Robi, ada beberapa siswa yang masih perlu dibantu dalam berkomunikasi dengan baik, masih banyak siswa yang malu-malu saat diminta untuk maju mempresentasikan materi pembelajaran. Sehingga perlu mendapatkan tindak lanjut dari penulis untuk melakukan pengabdian di tempat tersebut.

2. Metode Pelaksanaan

Dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi warga Desa Sindangjaya. Target kegiatan pengabdian masyarakat adalah siswa kelas 8 di MTs Fatahillah Desa Sindangjaya, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi.

Metode pelaksanaan yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat menerapkan metode pendampingan dan pelatihan (Basri et al., 2023).

Metode pendampingan digunakan kepada beberapa siswa untuk mempraktikkan teknik public speaking melalui simulasi membaca puisi berantai di Kelas 8 MTs Fatahillah. Adapun tahap-tahap metode pelatihan yang akan dilaksanakan dalam program KKN Universitas Islam 45 Bekasi antara lain sebagai berikut:

a) Pelatihan membuat power point yang menarik b) Pelatihan gestur tubuh saat presentasi

c) Pelatihan intonasi saat presentasi

(3)

d) Pelatihan mimic wajah saat presentasi

e) Pelatihan kesiapan mental pada saat presentasi f) Pelatihan efektivitas waktu saat presentasi

3. Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan yang bertema “Pelatihan Public Speaking Untuk Menunjang Kemampuan Presentasi Siswa Di Desa Sindangjaya” dilaksanakan dalam beberapa tahap utama yang bisa dilihat dalam tabel 1 berikut :

Tabel 1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

NO Kegiatan Pelaksanaan Lokasi

1. Observasi 1 9 Agustus 2023

Desa Sindangjaya 2. Perizinan kepada Pihak Sekolah 15 Agustus 2023

3. Perencanaan program Pelatihan 28 Agustus 2023 4. Pelatihan membuat power point

yang menarik

30 Agustus 2023

5. Pelatihan gestur tubuh saat presentas

30 Agustus 2023 6. Pelatihan intonasi saat presentasi 30 Agustus 2023 3.2 Hasil Pelaksanaan Program

Pengabdian kepada masyarakat melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan usaha untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni kepada masyarakat. Kegiatan program KKN ini berupa pelatihan public speaking pada siswa di Desa Sindangjaya dengan sasaran siswa-siswi yang dilaksanakan di MTs Fatahillah. Pelaksanaan program KKN diawali dengan mengenalkan diri kepada siswa serta observasi, sosialisasi dan pelatihan pada kegiatan ini agar siswa memiliki pengetahuan yang cukup mendalam tentang public speaking. Observasi dilaksanakan pada tanggal 9 Agustus 2023 dengan bertemu Kepala Sekolah Mts Fatahillah Desa Sindangjaya Kabupaten Bekasi.

Gambar 1. Observasi

(4)

Materi yang disampaikan dalam tugas ini adalah pengertian public speaking, pentingnya public speaking, pengertian presentasi, cara presentasi yang baik, nada dan intonasi bicara saat presentasi, kesiapan mental saat presentasi, gestur tubuh yang baik saat presentasi, mimik wajah saat presentasi, dan efektivitas waktu saat presentasi sehingga nantinya dapat dipraktikkan dengan mudah oleh siswa saat presentasi di depan kelas. Public speaking adalah seni berbicara di depan umum di mana pembicara berkomunikasi dengan audiens mereka melalui presentasi lisan (Agustina & Kartikakirana, 2023; Sartika & Konadi, 2022).

Menurut Cleverism (2020) dapat diartikan sebagai keterampilan yang dapat digunakan untuk membangun engagement atau hubungan dengan khalayak ketika berkomunikasi di depan umum. Ini berlaku untuk orang yang dikenal dan tidak dikenal. Public speaking sangat penting untuk dikuasai karena beberapa hal, yakni Banyaknya orang sukses berawal dari good speaker, tuntutan zaman dan teknologi, tuntutan profesi, dan persaingan.

Salah satu kegiatan public speaking yaitu presentasi. Presentasi adalah proses komunikasi di mana terjadi perpindahan informasi, gagasan, emosi, dan sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, grafis, angka (Indrayani, 2022; Wiranty & Mastuti, 2018). Materi yang disampaikan dalam pelatihan public speaking untuk menunjang kemampuan presentasi adalah:

(a) Mencari referensi yang sesuai dengan gagasan dan tema. Sebelum melakukan presentasi, siapkan terlebih dahulu materi presentasinya. Buat desain yang menarik dan efektif. Pilih tema desain yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan, mulai dari jenis huruf, ukuran huruf, warna latar, dan warna tulisan.

(b) Menguasai materi. Setelah materi siap, pastikan kita menguasainya. Namun, bukan dengan cara menghafal setiap kata dan kalimat yang akan disampaikan.

Tipsnya, yaitu pahami inti dari setiap poin, selebihnya bisa kita kembangkan sendiri. (c) Menguasai audiens. Sebelum melakukan presentasi, kita wajib mengetahui siapa audiens yang akan dihadapi. Sebagai public speaker, hal ini sudah biasa dilakukan ketika melakukan riset guna menentukan ritme dalam presentasi. Kenali mulai dari latar belakang demografi dan budayanya. Cari hal yang disukai maupun yang tidak disukai audiens. Sesuaikan penampilan hingga cara presentasi sesuai dengan latar belakang audiens agar satu frekuensi. (d) Penampilan. Penampilan seorang public speaker juga penting. Selain untuk meningkatkan percaya diri, penampilan juga membuat audiens yakin dengan kita.

Tentu penampilan ini disesuaikan dengan materi dan audiens. Jika presentasi bersifat formal, kita bisa mengenakan jas atau kemeja. (e) Postur dan gestur tubuh. Berdiri tegak, namun rileks. Ketika kita yakin dan percaya diri, kita akan berdiri tegak dengan mantap. Tubuh bertumpu pada kedua kaki yang membuka dengan tidak terlalu lebar, namun juga tidak terlalu sempit. Kedua tangan menggantung rileks di kiri dan kanan tubuh, siap untuk digunakan ketika hendak memberi penekanan tertentu pada materi presentasi. Dada dan kepala tegak dengan meyakinkan, namun tidak menunjukkan kesombongan. Gunakan gerakan tangan (gesture) yang sesuai. Ketika ingin menjelaskan sesuatu yang sangat besar, kita memberi simbol lingkaran yang besar dengan tangannya. Ketika

(5)

menunjukkan sebuah kemajuan dan pertumbuhan, mereka menggerakkan tangan dari bawah ke atas. Itulah beberapa gesture yang dapat dipelajari untuk memberi efek lebih kuat lagi pada presentasi. Bayangkan ketika kita memiliki slide yang visual, suara yang mantap, dan gesture tubuh untuk memberi penekanan. Akan sangat mudah untuk membuat audiens tetap berkonsentrasi pada materi presentasi dan mengingatnya. Gesture, disamping slide dan kata-kata yang diucapkan, akan membuat presentasi memiliki kekuatan tambahan. Tersenyum.

Senyum yang tulus dan wajar memberi kekuatan pada presentasi. Tersenyumlah secara natural, jangan memaksakan. Senyum seperti rasa percaya diri. Ia akan menyebar kepada audiens.

Gambar 2. Contoh Postur yang Baik saat Presentasi

(f) Mimik wajah saat presentasi. Lakukan kontak mata dengan audiens. Jangan melihat hanya pada orang tertentu, tetapi layangkan pandangan ke seluruh ruangan dan lakukan kontak mata dengan audiens yang duduk di posisi tertentu pada saat kita melihat ke seluruh peserta.

Gambar 3. Berbagai macam ekspresi wajah saat presentasi

(g) Peka terhadap segala hal. Mampu membaca situasi dan kondisi audiens. Jika audiens terlihat bosan atau mengantuk, maka perlu dibangun komunikasi efektif antara public speaker dengan audiens. Melalui hubungan interaksi yang membangun keaktifan audiens. (h) Efektivitas waktu. Dalam hal ini, penting untuk

(6)

menentukan durasi presentasi. (i) Penutupan. Pembuka dan penutup selalu menjadi poin penting dalam tiap presentasi. Pembukaan yang menarik akan membuat audiens penasaran dan ingin terus mengetahui isi materi hingga selesai.

Akhir yang menarik akan membuat audiens mengingat pesan kita, maka sampaikan kembali tujuan dari presentasi di akhir presentasi agar mereka mengikuti apa yang kita inginkan (Adara & Puspahaty, 2021).

Berdasarkan hasil kegiatan program kerja yang berjudul “Pelatihan Public Speaking untuk Menunjang Kemampuan Presentasi Bagi Siswa Madrasah Tsanawiyah Fatahillah Sindangjaya” siswa/peserta yang ikut berpartisipasi di dalamnya terlihat sangat antusias dan beberapa diantaranya terlihat sudah menguasai public speaking dan presentasi serta mempraktekkannya dengan baik dan benar. Namun, ada beberapa yang masih belum berani berbicara di depan kelas dan mengerti akan tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam public speaking sebagaimana mestinya.

Gambar 4. Pelatihan Public Speaking

Hasil dari pelatihan public speaking dalam menunjang kemampuan presentasi ini diikuti 35 peserta. Terdapat 5 peserta yang berani berbicara di depan Kelas secara baik dan benar dengan membacakan puisi berantai. Dari hasil sampling yang ada, terdapat 3 peserta terbaik dalam kategori artikulasi dan intonasi yang jelas saat membacakan puisi berantai. Oleh karena itu, diakhir kegiatan pelatihan, ketiga peserta tersebut diberi bingkisan hadiah sebagai apresiasi dalam keberaniannya membacakan puisi berantai dihadapan teman kelasnya.

4. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian masyarakat terkait kegiatan pelatihan public speaking ini dilakukan dengan antusias yang besar oleh para peserta yang hadir, dimana beberapa dari peserta yang mengikuti kegiatan ini sudah memahami bagaimana tahapan-tahapan dalam public speaking khususnya presentasi yang baik dan benar serta mengetahui bagaimana cara berbicara di depan umum yang baik dalam presentasi. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini

(7)

dapat meningkatkan kemampuan public speaking yang dapat dijadikan sebagai suatu kunci majunya sebuah peradaban dalam suatu negara.

Daftar Pustaka

Adara, R. A., & Haqiyyah, A. (2021). The Effects of Integrating Digital Storytelling to Students’ Motivation. Edukasi: Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran, 131–

145. https://doi.org/10.19109/ejpp.v7i2.6023

Adara, R. A., & Puspahaty, N. (2021). How EFL Learners Maintain Motivational Factors and Positive Attitudes during COVID-19 Pandemic: A Qualitative Study. ENGLISH FRANCA : Academic Journal of English Language and Education, 5(2), 277. https://doi.org/10.29240/ef.v5i2.3398

Agustina, D. P., & Kartikakirana, R. A. (2023). Peningkatan Capacity Building melalui Pelatihan Public Speaking sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat bagi Karang Taruna Pemudja Jongkangan-Yogyakarta. Massa APJIKI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 17–25.

Basri, H., Putra, P., Khoiriyah, U., Putrianika, P., & Widyowati, D. D. (2023). Buku Pedoman Pelaksanaan Untuk Dosen Dan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Semester Genap Tahun AkademiK 2022/2023. Pustaka Buku, 1–72.

Cleverism, A. (2020). Historical Analysis of M&A Waves.

Fang, F. (Gabriel). (2018). Native-speakerism revisited: Global Englishes, ELT and intercultural communication. Indonesian JELT: Indonesian Journal of English

Language Teaching, 13(2), 115–129.

https://doi.org/10.25170/ijelt.v13i2.1453

Fitria, & Hendra. (2009). Step by Step Membuat Presentasi Dengan Power Point.

CV Arfino Raya.

Idawati, I., Handayani, B., Anwar, K., Putri, A., & Angela, A. R. (2019). Workshop Public Speaking Melatih Siswa Terampil Bicara di Depan Umum. Community Education Engagement Journal, 1(1), 1–7.

Indrayani, S. (2022). Peningkatan Hasil Belajar Melalui Metode Presentasi dengan Media Gambar Pada Peserta Didik Kelas XI MIPA 1. ACTION: Jurnal Inovasi Penelitian Tindakan Kelas Dan Sekolah, 2(4), 476–487.

Kasih, E. N. E. W., Suprayogi, S., Puspita, D., Oktavia, R. N., & Ardian, D. (2022).

Speak up confidently: Pelatihan English Public Speaking bagi siswa-siswi English Club SMAN 1 Kotagajah. Madaniya, 3(2), 313–321.

Khodijah, R., & Putra, P. (2020). Pelatihan Manajemen Kepemimpinan (Leadership) Dalam Berorganisasi. DEVOSI, 1(1), 5–10.

Kurniawan, A., & Masjudin, M. (2018). Pengembangan buku ajar microteaching berbasis praktik untuk meningkatkan keterampilan mengajar calon guru. 9–

16.

Ma’mun, N. (2018). Penguatan Kompetensi Guru MTs Di Ngaliyan melalui Seni Publik Speaking. Dimas: Jurnal Pemikiran Agama Untuk Pemberdayaan, 18(1), 83–98.

(8)

Puspitasari, N. (2023). Peningkatan Kapasitas Mahasiswa Melalui Pelatihan Public

Speaking. Jurnal Pengabdian Masyarakat Akademisi, 2(2), 89–96.

Putra, P., Fahlevi, R., Rahmawati, R., & Isfandayani, I. (2023). Merdeka Learning Campus Curriculum Design: A Review toward Islamic Banking Study Program in Universitas Islam 45. Paradigma, 20(1), 65–73.

Rahayu, M. S. (2020). Strategi Membangun Karakter Generasi Muda yang Beretika Pancasila dalam Kebhinekaan dalam Perspektif Keutuhan Negara Kesatuan Repiblik Indonesia. Jurnal Pendidikan, 28(3), 289–304.

Sartika, D., & Konadi, H. (2022). Pelatihan Public Speaking pada Perangkat Desa Tansaran Bidin Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah Aceh. Jurnal Abdidas, 3(5), 814–821.

Ulthari, I., & Sunarti, V. (2020). Hubungan antara penggunaan pendekatan andragogi trainer dengan motivasi belajar peserta pelatihan public speaking di ukkpk unp. Ranah Research: Journal of Multidisciplinary Research and Development, 2(3), 1–8.

Wiranty, W., & Mastuti, D. L. (2018). Upaya Peningkatan Keaktifan Mahasiswa dalam Pembelajaran melalui Metode Presentasi Kelas Tahun Akademik 2016/2017 Semester Genap. Jurnal Pendidikan Bahasa, 7(1), 129–142.

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga peneliti memberi solusi ialah dengan media presentasi audio (Microsoft Office Power Point) yang diperkaya multimedia sehingga, siswa tahu cara berpikir kronologis

Lebih lanjut (Dansieh et al., 2021) menemukan dalam penelitiannya bahwa terdapat beberapa faktor yang diidentifikasi sebagai tantangan pada keterampilan public speaking oleh

Metode ini dilakukan untuk menjelaskan materi yang akan disampaikan secara lisan tentang bagaimana cara membuat slide presentasi yang baik, bagaimana membuat template slide presentasi

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari diadakannya kegiatan pengabdian ini adalah sebagai berikut: (1) Kegiatan pelatihan mengenai public speaking sangat bermanfaat

Sehingga dari hasil analisis inilah yang menginisiasi diadakannya pengabdian masyarakat dengan konsep sharing session mengenai public speaking dan penggunaan teknologi di Panti Asuhan

Hal ini menjadi tantangan yang besar bagi peserta karena tidak terbiasa melakukan public speaking dan tidak memahami dasar dari public speaking, sehingga penyampaian materi menjadi

Faktor utama rendahnya kemampuan berbicara atau public speaking pada siswa Sekolah Dasar kelas tinggi yaitu kurangnya pembiasaan berlatih public speaking sehingga berakibat kurangnya

3 Observasi Pengamatan a Pengamatan Terhadap Pembelajaran Keterampilan Public Speaking Mahasiswa dengan Penerapan Model Sosiodrama pada Siklus I Selama proses pelaksanaan