Karena Al-Qur'an dalam bahasa Arab, penerjemahan dan penafsiran Al-Qur'an diperlukan untuk memahaminya. Tafsir Al-Qur'an Kementerian Agama yang berusia 30 tahun ini telah disempurnakan secara menyeluruh sejak tahun 2003.
Pembangunan Ekonomi Umat, dengan pembahasan: 1) Harta dalam Al-Qur′an; 2) Sumber-sumber Harta yang
Masih banyak contoh lain yang menunjukkan pentingnya memahami ayat-ayat Al-Qur’an secara komprehensif dan tematis. Karya tafsir tematik yang disusun oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an ini merupakan model tafsir tematik yang ketiga.
Manusia Sebagai Khalifah 1. Kosakata yang digunakan
Dan ingatlah ketika Dia menjadikan kamu khalifah sesudah kaum 'Ad dan menjadikan kamu mendiami bumi. Dan Dialah yang menjadikan kamu khalifah di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian yang lain, untuk menguji kamu tentang (kelimpahan) yang diberikan-Nya kepadamu.
Manusia sebagai Pemelihara Bumi
Banyak sekali ayat-ayat yang memuat pernyataan ifsād dalam Al-Qur'an sehingga jika diidentifikasi kurang lebih ada 50 ayat. Orang-orang seperti khalifah adalah pernyataan Al-Qur'an yang membuat para malaikat semakin khawatir; manusia akan menjadi perusak bumi bahkan menjadi penyebab pertumpahan darah.
Urgensi Pelestarian Lingkungan
Apa pun yang mendatangkan kemudaratan di dunia ini, peranan manusia sangat kuat, sehingga diisytiharkan bimā kasabat aidin-nās kerana perbuatan manusia. Adalah perbuatan yang sangat tercela menggunakan dunia ini dalam apa cara sekalipun sehingga menimbulkan huru-hara di dunia ini.
Penciptaan Alam
Melalui proses demikian alam ini disempurnakan dan manusia dipercayakan menjadi khalifah, mengelola, memelihara, mengembangkan dan mengeksplorasi alam ini. Namun belakangan ini kelengkapan dan keindahan alam tersebut mulai memudar akibat datangnya perubahan cuaca yang disusul dengan pemanasan global akibat rusaknya alam.
Agama dan Lingkungan Hidup
Oleh karena itu, permasalahannya adalah bagaimana Al-Quran memberikan informasi baru dalam menjaga kelestarian lingkungan. Bagaimana surah atau ayat Alquran dijabarkan sehingga menjadi tindakan dikalangan masyarakat atau umat Islam.
Pemeliharaan Lingkungan
Nama lain gunung dalam Al-Qur'an adalah al-a'lām, bentuk jamak dari al-'alam yang artinya tanda. Disebutkan sebanyak 55 kali dalam Al-Qur'an, terkadang dengan kata nahr sebanyak 3 kali atau anhār (jamak) sebanyak 52 kali.
Pengertian Gunung
Jika ketinggiannya mencapai 610 m, maka dapat dikatakan gunung, namun bila di bawah ketinggian tersebut disebut bukit, maka bukit itu sendiri diartikan sebagai ketinggian kasar yang kurang dari 305 m, apa pun yang lebih tinggi dari itu. disebut gunung. Kamus Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa gunung adalah suatu bukit besar yang biasanya tingginya mencapai 600 m5.
Asal – Usul Gunung
Dalam Al-Qur'an, pengucapan yang berarti gunung disebutkan dalam tiga bentuk, yaitu: al-jibāl, ar-rawāsī dan al-a'lām. Pengucapannya a‘lām merupakan bentuk jamak dari kata al-‘alam yang berarti bendera, menara, kepala, tanda. Sedangkan al-Hayyanī: al-a‘lām adalah gunung, tidak hanya gunung yang tinggi tetapi juga gunung yang panjang.
Penggunaan Lafal al-Jibāl dan Sifat-sifat Gunung Muhammad Rusydi al-Bassam menjelaskan, lafal al-jibāl bila
Dan di antara tanda-tanda-Nya (keagungan-Nya) ada kapal-kapal (berlayar) di lautan bagaikan gunung-gunung. Kedua, bumi dan gunung-gunung ditinggikan, kemudian diremukkan dengan hantaman, sebagaimana dalam surat al-♦ākqah/69:14:. Ketiga, gunung-gunung dan bumi berguncang hebat dan gunung-gunung menjadi seperti timbunan pasir yang tercurah, sebagaimana dalam surat al-Muzzammil/73:.
Macam-macam Gunung
Al-Quran secara teks dan jelas menggambarkan gunung itu sebagai pin, iaitu dalam Surah an-Naba'/78 ayat 6 dan 7. Dikatakan kepada orang yang sombong Syāmikh bi anfihi, yang bermaksud bahawa hidupnya adalah menara 46 Kemudian Surah an -Naba' ayat tujuh, "Dan gunung-gunung sebagai pin?". Surah an-Naba'/78 ayat 7, "Dan gunung-ganang seperti peniti?" ditafsirkan oleh al-Marāgī dengan: "Tunggal Al-Awtād ialah watid, yang bermaksud ia adalah tiang yang tersangkut di bumi dan diikat padanya dengan tali khemah sebagai penguat."48.
Penutup
Dia juga berasumsi bahwa bebatuan di kedalaman bawah air di bawah Pegunungan Himalaya kurang padat dibandingkan bebatuan pada kedalaman yang sama di bawah dataran. Batuan di bawah pegunungan memiliki kepadatan yang lebih rendah dibandingkan batuan di bawah dataran, bahkan pada kedalaman yang sama. Pegunungan dapat menjulang lebih tinggi di atas permukaan substrat cair karena tersusun dari material yang kurang padat dibandingkan material di bawah dataran.
Laut sebagai Bagian dari Dunia Kita
Saking pentingnya fungsi laut, maka wajar jika Al-Qur'an banyak berbicara tentang laut dan urusan kemaritiman. Bagaimana Al-Qur'an berbicara tentang laut dan samudera akan dibahas dalam artikel sederhana ini. Dalam Al-Qur'an kita menemukan dua kata yang dipahami sebagai laut: al-ba♥r dan al-yamm.
Laut sebagai Tanda Kemahakuasaan Allah
Dalam Al-Qur'an jelas bahwa pencipta langit dan bumi termasuk laut di dalamnya adalah Allah sub♥ānahu wa ta'ālā. Faktanya, hanya orang-orang yang pikirannya berfungsi dengan baik yang dapat merenungkan kemahakuasaan Allah sub♥ānahu wa ta'ālā dari fenomena alam. Hal lain yang juga menakjubkan adalah keberadaan gunung berapi bawah laut yang berpotensi menjadi sumber energi jika dikelola dengan baik.
Laut sebagai Sumber Penghidupan Manusia
Laut merupakan sumber pemenuhan kebutuhan manusia yang melimpah atas rahmat Allah sub♥ānahu wa ta'ālā. Dengan kecerdasan yang diberikan oleh Allah sub♥ānahu wa ta'ālā, manusia dapat memperoleh hasil laut yang berlimpah baik berupa ikan segar, perhiasan, dll. Karena hal tersebut diharamkan oleh Allah sub♥ānahu wa ta'ālā sebagaimana tercantum dalam surat al- Baqarah/2: 195.
Laut sebagai Prasarana Transportasi
Tentu saja bagi para nelayan dan kapal yang belum dilengkapi dengan alat navigasi modern, mereka masih bergantung pada posisi bintang di langit sebagai penanda posisi dan waktu di laut yang gelap. Bintang di tengah laut menjadi sangat diperlukan ketika sudah tidak ada lagi sesuatu yang terlihat di atas permukaan laut untuk memberi petunjuk arah. Di kegelapan malam, apalagi di tengah laut lepas, saat tak terlihat daratan yang menunjukkan posisi, hanya bintang-bintang yang menghiasi langit yang bisa memberi petunjuk.
Laut sebagai Potensi Bencana
Dalam Al-Qur'an diisyaratkan bahwa laut sewaktu-waktu dapat meluapkan airnya. Demikian pula bahaya laut dalam yang gelap gulita disinggung dalam Al-Qur'an Surat an-Nūr/24:40 Ayat Al-Qur'an dalam menjelaskan keberadaan air dalam kehidupan menggunakan kata kerja asqā, air untuk memberi atau meminum mengandung dua konsep.
Siklus Air
Panas matahari itulah yang menimbulkan tekanan udara sehingga bergerak menjadi angin yang membawa dan menggerakkan wap air yang terkumpul menjadi awan lalu berubah menjadi hujan sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat al-Quran berikut, “Dan Kami jadikan pelita yang bersinar (matahari), dan Kami turunkan dari awan air hujan yang mencurah-curah dengan sangat kuat" (an-Naba sebagaimana yang akan dijelaskan dalam penjelasan awan. Dalam ayat al-Quran di atas, Allah menyebut tentang matahari dengan ungkapan sirājaw wahhājā (pelita yang sangat terang) Saya banyak ayat dalam Al-Quran menyebutnya wa anzala minas-samā′i mā′an (dan Dialah Tuhan yang menurunkan air dari langit) .
Bumi Reservoir Air Raksasa
Sedangkan air yang ditampung pada bak penampungan air berfungsi sebagai cadangan air pada musim kemarau, sehingga tidak terjadi kekeringan. Tentunya jika tidak ada gunung maka air yang turun melalui proses hujan tidak akan tertampung dan air tersebut akan berakhir semua di laut. Dari tempat penampungan air yang seimbang secara alami, terciptalah berbagai sumber air, baik air tanah maupun air permukaan, sebagaimana dijelaskan Allah dalam ayat Al-Quran berikut ini:
Macam-macam Air
Air yang suci adalah air yang suci hakikatnya dan juga menyucikan benda-benda lainnya. Sedangkan air suci adalah air yang suci pada dirinya sendiri, namun tidak dapat mensucikan benda lain. Air najis adalah air yang tidak mengandung keduanya (bukan air suci dan pembersih serta air suci).
ﹺﺇﱠﻥ ﹾﻟﺍ
Jika kemutlakan air itu hilang dan menjadi berwarna serta mengandungi rasa seperti air teh, kopi, sirap dan lain-lain, maka air jenis ini adalah suci, tetapi tidak boleh digunakan untuk menyucikan daripada hadis-hadis besar atau hadis-hadis.kecil seperti bilik mandi dengan junub. dan wuduk, dan ia tidak boleh digunakan untuk menyucikan perkara yang lain. Jika bahan najis mengubah sifat, rasa, warna dan bau air; maka air itu tidak lagi suci, tetapi berubah menjadi air najis 22 Adapun air yang digolongkan najis atau mutanajjis (terkena najis) ialah keadaan air itu sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut:.
ﺀﺎﹶﻻ
ﺷْﻴﹲﺊ
ﻭﹶﻃ
ﻭﹶﻟ
ﻮﹺﻧ
ﻪﺟﺎﻣ ﻦﺑﺍﻲﻠﻫﺎﺒﻟﺍ ﺔﻣﺎﻣﺃ ﰊﺃ ﻦﻋ
ﹶﺍﹾﻟ
ﺀﺎ ﹸﻃ
ﻮٌﺭ ﹺﺇ
ﺗَﻐﱠﻴ
ﺮ ﹺﺭْﻳ
ﻪ ﹶﺃ
ﻭ ﹶﻃ
ﻭ ﹶﻟْﻮ
ﻧُﻪ ﹺﺑَﻨ
ﺳﺎ
ﺪﹸﺙ
ﻩﺍﻭﺭ
ﺔﻣﺎﻣﺃ ﰉﺃ ﻦﻋ ﻰﻘﻬﻴﺒﻟﺍ(
Konservasi Air
Upaya konservasi air yang diamanatkan oleh UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air dan usulannya. Jihad pelestarian sumber daya air harus dilakukan dengan tiga pilar pendukung yang kuat. Berbagai lembaga lokal tersebut dapat melakukan dua hal sesuai dengan tujuan pendidikan masyarakat untuk melestarikan sumber daya air.
ﹺﺇﹾﻥ ﹶﻗ
Hal ini mencakup konservasi melalui penggunaan air yang efisien, keberhasilan dan/atau pengendalian penggunaan air tanah; menghindari pencemaran air dengan tidak membuang sampah ke sungai, selokan atau selokan; menggerakkan masyarakat untuk menanam sejuta pohon; mengarahkan masyarakat untuk tidak melakukan pencurian kayu; dan tidak menjadikan hutan lindung menjadi hutan produksi karena disponsori oleh pemilik modal. Jihad konservasi sumber daya air tidak hanya cukup dengan menegakkan pilar politik, hukum, dan pendidikan, tetapi juga harus didukung oleh pilar budaya. Masyarakat perlu disadarkan kembali untuk melestarikan sumber daya air dengan mengembalikan nilai-nilai kearifan lokal seperti budaya malu terhadap pembalakan liar; pamali atau pantangan membuang sampah ke sungai, selokan atau selokan; dan jiwa memanggil untuk menanam pohon di tanah kosong.
ﻣﺎ
Selanjutnya jika nilai-nilai kearifan lokal tersebut dijiwai dan dikuatkan dengan ajaran Islam yang merupakan agama mayoritas penduduk Indonesia, seperti sabda Nabi ☺allallāhu 'alaihi wa sallam:.
ﺖﱠﺴﻟﺍ
ﻋﺎﹸﺔ
ﻭﹺﺑ
ﻴِﺪ ﹶﺃ
ﺪﹸﻛ
ﻢ ﹸﻓ
ﻴﹶﻠﹲﺔ ﹶﻓِﺄ
ﺳﺍ
ﺘﹶﻄ
ﻉﺎ ﹶﺃ
ﺣﱠﺘ
ﻐﹺﺮ
ﻬﹶﻓ ﺎ
ﻌﹾﻞ
Manfaat dan Kegunan Air dalam Kehidupan
Al-Quran selanjutnya mendorong umat Islam untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya air. Tirtawinata, Pangan Dalam Perspektif Al-Qur'an dan Ilmu Gizi, (Jakarta: Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006). Tirtawinata, Pangan Dalam Perspektif Al-Qur'an dan Ilmu Gizi, (Jakarta: Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006).
Pengertian dan Proses Kejadian Angin dan Awan Angin adalah udara yang bergerak akibat adanya perbedaan
Selain itu, keterangan Al-Qur'an tentang kekuatan dan energi angin yang dijinakkan oleh Nabi Sulaiman juga bisa menjadi pertanda bahwa makna angin tidak hanya itu saja. Partikel-partikel ini terbawa lebih tinggi oleh angin, tempat mereka bertemu dengan uap air. Seperti yang bisa dilihat, angin “mengawinkan” uap air yang melayang di udara dengan partikel yang dibawanya dari laut, yang pada akhirnya membantu membentuk awan hujan.
Macam-macam Angin dalam Al-Qur′an
Angin dari badai ini bergerak dengan kecepatan hingga 50 mil per jam, menumbangkan pohon, melemparkan kerikil, dan menyulitkan kami untuk kembali saat berjalan. Kecepatan angin badai ini mencapai 90 km/jam yang mampu menghancurkan pohon-pohon besar sehingga dampak yang ditimbulkan lebih dahsyat dibandingkan badai sebelumnya dan disertai suara. Topan ini memiliki kecepatan pergerakan hingga 120 km/jam dan dapat menghancurkan sebuah kota serta membunuh penduduknya, seperti yang terjadi pada masyarakat 'Ād.
Macam-macam Awan
Awan terbentuk daripada wap air yang terpeluwap di sekeliling zarah garam atau zarah debu di udara. Kemudian awan kecil (awan kumulus) yang digerakkan oleh angin bergabung dan membentuk awan yang lebih besar. Apabila awan kecil bertemu dan bergabung untuk membentuk awan yang lebih besar, gerakan menegak ke atas udara yang terkandung di dalamnya meningkat.
Siklus Air: Manfaat Angin dan Awan
III, 1990, lemma: meteorologi dan geofisika). lihat: Mu♥ammad Fu′ād ‘Abdul-Bāqī, al-Mu‘jam al-Mufahras li Alfā♂ Al-Qur′ān, entri: riyā♥). 4 Selain rī♥ •ayyibah dalam Surat Yunus: 22 yang mempunyai makna positif karena dihubungkan dengan kata •ayyibah, Al-Qur'an lebih sering membandingkan kata rī♥ – yang disebutkan dalam Al-Qur'an sebanyak 18 kali – . 18 Macam-macam angin dalam Al-Qur'an diambil dari karya Manshur Hasbennabi, ar-Riyā♥ Ni‘mah wa Niqmah, hal.