PELITA SANG GURU
# Intro 1 Vokal
1# Sebening Embun Pagi Seikhlas Sinar Mentari
Kasih Sayangmu Wahai Guru Ikhlas Sabar Mendidiku
Pengorbananmu Setiap Waktu Tak Pernah Merasa Jemu
Vokal I
2# Terukir Semua Jasamu Membingkai Kisah Tulusmu Kulantunkan Slalu Namamu Di Setiap Doa Doaku
# Intro I
Vokal I
3# Tabahnya Jiwa Ragamu Mendidik Mengajariku Kau Simpan Erat Keluhmu Tersenyum Dihadapanku Wahai Guruku, Pelita Kalbu Sinari Dengan Ilmumu
Hilang Arahku Bila Tanpamu Tertelan Pahitnya Waktu
Back To 1# & 2#
Vokal I
Ya Allah Rabbul Izzati Berkahilah Guru Kami Ridhoi Perjuangannya Jadikanlah Ahli Syurga
Maafkan Kami Wahai Murobbi Atas Salah Dosa Kami
Ikhlaskan Kami Tuk Jauh Pergi Mengarungi Waktu Ini
Back To 1# & 2#
MAAFKAN IBU
INTRO
Ayah… ibu….
Disini aku sedang merintih merindukanmu Merindukan belaian kasih sayangmu
Deisetiap doa doaku , selalu ku selipkan nama namamu,
Memohon kepada allah, untuk tidak memisahkanku dengan mu Ayah….ibu…
Dengarlah suara rintihan anakmu Yang berada jauh dari pelukanmu Vocal I
1# Wahai ayah dan ibu Lihatlah kami anak anakmu
Disini kami berdiri dihadapanmu Tuk merenungkan syair rindu Ku merindukan pelukanmu Sekian lama kami menunggu
Menahan rasa rindu yang telah lama membeku Yang berada didalam kalbu
2# Satu tahun lama ku menuntut ilmu Berjuang tuk masa depanku
Walau susah dan payah menghampiriku Kutetap semangat selalu
Doakan ibu, agar anakmu Menjadi anak sholeh sholeha Berbakti padamu
Back to 1#
“PUISI”
3# Kau ikhlaskan kami berpisah dengamu Tuk meraih masa depanku
Menuntut ilmu mencari ridho guru Di nurussalam ma’hadku
Terimakasih doa ku slalu Semoga allah mengasihimu Membalas jasamu
Back to 1#
“PUISI”
4# terimakasih ku untukmu guruku Yang telah setia membimbingku
Maafkanlah aku yang tak pernah mampu Membalas semua jasa jasa mu
Tanpamu guru, aku tak akan mampu Melukis senyum ayah ibuku
Yang selalu ku rindu
Back to 1# 2x
“MAAFKAN IBU”
PUISI 1#
Ayah….ibu….
Kini sudah satu tahun aku menuntut ilmu, Berjuang, tanpa kehadiranmu.
Sejak kuberada disini, semuanya berubah.
Semuanya, tak seperti aku berada di rumah.
Makanan yang dulu ada setiap pagi, Kini ku harus dapatkan sendiri.
Memasak nasi, atau mengantri
Itulah yang ku lakukan, untuk mengisi perut kosong ini.
Baju baju kotor yang telah kupakai, Semuanya kucuci sendiri.
Lelah, ngantuk, bahkan sakit. semuanya kurasakan Dan semuanya ku tahan, kulakukan semua,
Hanya untuk melihat senyum mu, ayah senyumu, ibu Senyum bangga melihat anakmu
Puisi 2#
Ayah …ibu…
Maafkan aku yang tak pernah nuruti nasehatmu.
Maafkan aku, yang tak pernah melukis senyum di bibirmu.
Maafkan aku, yang slalu membuat ayah dan ibu meneteskan air mata.
Dulu, Ketika aku kecil, engkau menimangku.
Tapi, aku malah membalasmu mengencinginmu.
Jika engkau tertidur pulas, aku malah membangunkanmu
Dalam tangisanku. dan Ketika aku sakit, engkau dengan susah payah mencarikan obat untuk kesembuhanku
Terimakasih ayah…
Terimaksih ibu….
Atas semua, yang ayah dan ibu berikan kepadaku.
Setetes keringat, yang Ayah dan ibu keluarkan, tak akan Pernah ku lupakan.
Tuhan bahagiakan lah kedua orang tua ku Sebagaimana mereka membahagiakan ku Dan jagalah mereka sebagaimana
Mereka menjaga ku