• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMAHAMAN TAJWID BAGI SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-HASANAH PASAR PEDATI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PEMAHAMAN TAJWID BAGI SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-HASANAH PASAR PEDATI "

Copied!
132
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Bagaimana Penerapan Strategi Pembelajaran Al-Qur'an di Pondok Pesantren Al-Hasanah Pasar Pedati Bengkulu Tengah. Bagaimana kualitas bacaan dan pemahaman Tajwid santri di Pondok Pesantren Al-Hasanah Pasar Pedati Bengkulu Tengah. Apa saja faktor pendukung dan penghambat pembelajaran membaca dan memahami Tajwid di Pondok Pesantren Al-Hasanah Pasar Pedati Bengkulu Tengah.

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

KERANGKA TEORI

Strategi pembelajaran Al-Qur‟an

Sementara itu peran strategi dalam proses pembelajaran Al-Quran sangat diperlukan, hal ini dikarenakan konsep-konsep strategi pembelajaran tidak mudah untuk diterapkan. Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa strategi pembelajaran Al-Quran adalah langkah-langkah yang disusun secara terencana dan sistematis dengan menggunakan teknik dan metode tertentu dalam proses pembelajaran Al-Quran untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Strategi pembelajaran Al-Qur’an sebagaimana telah dijelaskan di atas mempunyai arti bahwa pembelajaran adalah suatu proses perubahan perilaku peserta didik setelahnya.

Artinya dalam mempelajari Al-Quran ada tahapan atau tahapan yang harus dilalui oleh para santri. Metode Pengajaran Al-Quran Dalam proses pembelajaran, metode memegang peranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Metode pembelajaran Al-Qur‟an

Nabi Muhammad a.s. mengikuti bacaan al-Quran yang diturunkan oleh Malikat Jibril, sebagai pesuruh wahyu. Tahap tartil ialah tahap pembelajaran membaca al-Quran dengan jangka masa yang sederhana malah cepat sesuai dengan irama lagu. Kaedah Ikra ialah kaedah membaca al-Quran yang secara langsung menekankan latihan membaca.Adapun panduan Ikra.

Kaedah Qiroati ialah kaedah membaca al-Quran yang secara langsung mengaplikasikan bacaan tartil sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. Dalam kaedah ini, terdapat tiga langkah dalam mempelajari al-Quran, antara lain seperti berikut: (1) Mengenal huruf hijajeh;.

Pemahaman Ilmu Tajwid

Hukum non mati dan tanwin merupakan salah satu tajwid yang terdapat dalam al-Quran. Idhar bermaksud jelas atau terang, Apabila seorang nun atau tanwin yang mati bertemu dengan salah satu huruf hukum halqi, bacaannya dinamakan idhar. Idgham bermaksud memasukkan atau mencairkan, apabila mati nun atau tanwin bertemu huruf idgham iaitu: س ي و َ ْ ٌ maka wajib membaca idgham, cara membacanya seolah-olah mati nun dilaknat.

Hukum bacaan hendaklah dibaca dengan kuat dengan meleburkan bunyi nun mati atau tanwin menjadi huruf idgham bighunnah iaitu: و. Ini bermakna bunyi nonne mati atau tanwin dibaca dengan samar-samar antara jelas dan dengungan, dan cara membacanya dipegang seketika. Hukum bacaan dibaca ikhfa apabila nun mati atau tanwin bertemu salah satu huruf ikhfa.

Pedoman membacanya ialah sekiranya nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu daripada 15 huruf ikhfa’, maka hendaklah dibaca ikhfa’ iaitu dengan menyembunyikan bunyi huruf nun mati atau tanwin ke dalam huruf di hadapannya. 27. Mim mati atau mim sukun, apabila bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah, ada tiga hukum bacaan iaitu ikhfa syafawi, idgham mimi dan idhar syafawi. Hukum bacaan disebut ikhfa syafawi apabila mim mati atau mim sukun bertemu huruf ba.

Yakni ro' yang dibaca kuat atau tebal, saat mengucapkan huruf ini bibir bawah terangkat. Sedangkan besaran getaran ro' maksimumnya adalah tiga kali getaran dan tidak boleh lebih dari tiga kali getaran. Namun jika ro' die jatuh setelah kasroh, dan meskipun bertemu dengan huruf isti'la namun tidak dalam satu kalimat, maka ro' tetap dibaca tipiz.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembelajaran Baca dan Pemahaman

Orang yang membaca Al-Quran adalah orang yang paling baik dan orang yang paling utama. Dianjurkan membuka bacaan al-Quran dengan istiadzah, memohon perlindungan Allah daripada godaan syaitan yang terkutuk. Membaca Al-Quran dengan tartil, ini adalah bacaan yang terbaik mengikut kaidah ilmu Tajwid.

Disarankan membaca Al-Quran dengan suara yang merdu dan indah sambil mengikut hukum-hukum Tajwid. Tidak boleh membaca al-Quran dalam bahasa lain selain bahasa Arab, baik dalam solat mahupun di luar solat. Selepas membaca al-Quran hendaklah diletakkan di tempat yang bersih dan lebih tinggi daripada kitab-kitab lain.

Faktor kondisional: Faktor kondisional ini berinteraksi dengan pemilihan, penentuan dan pengembangan metode pembelajaran Al-Quran. Guru harus mampu membaca ayat suci Al-Qur'an dengan artikulasi yang baik, benar dan lancar (mujawwid dan murottil). Membaca Al-Qur'an termasuk ibadah dan oleh karena itu harus mematuhi aturan yang telah ditentukan.

Al-Quran adalah kalam Allah yang agung yang dijadikan panduan oleh seluruh umat Islam.

Kerangka Berfikir

Dalam ilmu tajwid, seseorang mempelajari cara menyebut huruf yang bebas, huruf yang bersambung dengan huruf lain, melatih lidah mengeluarkan huruf dari makhrajnya, belajar menyebut bunyi panjang dan pendek, cara menghilangkan bunyi huruf dengan menggabungkannya (idghom ), berat atau ringan, mendesis atau tidak, belajar tanda berhenti ketika membaca, dsb. Seorang muslim seharusnya mampu membaca ayat-ayat al-Quran dengan baik mengikut apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Hukum mempelajari Tajwid sebagai disiplin ilmu ialah Fardlu kifayah atau kewajiban kolektif, artinya pembelajaran mendalam tidak diperlukan oleh semua orang, tetapi cukup hanya segelintir orang saja yang mewakilinya.

Tetapi jika tidak ada satu bangsa yang mempelajari ilmu Tajwid, maka bangsa itu yang dipersalahkan. Adapun hukum membaca al-Quran menggunakan kaedah-kaedah Tajwid adalah fardu 'Ain atau kewajipan peribadi, maka hukumnya berdosa apabila membaca al-Quran tanpa menggunakan ilmu Tajwid.

Peneltian Terdahulu yang Relevan

Tilawah Al-Qur'an berperan dalam mempermudah pembelajaran siswa khususnya dalam bidang kajian Al-Qur'an dan Hadits, karena selain sebagai bahan ajar dalam bidang Al-Qur'an dan Tajwid (hukum/ aturan membaca Al-Qur'an), dapat juga meningkatkan daya ingat dan memberikan informasi. Karya ilmiah Ahmad Junaidi mahasiswa STAIN Palang program studi PAI angkatan 2004, dalam tesisnya meneliti metode pembelajaran seni membaca Al-Qur’an di LPTQ Kota Palang. Karya hanya fokus mengaji Al-Qur'an dengan metode demonstrasi. Penelitian yang banyak memerlukan penggunaan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, interpretasi data tersebut, hingga tampilan hasilnya.

Perbedaan skripsi Ahmad Junaidi di atas dengan skripsi ini adalah penulis hanya fokus pada ritme dalam pengembangan hafalan Al-Qur’an di Pondok Pesantren Al-Azhar Pagaralam, sedangkan skripsi Ahmad Junaidi hanya fokus pada hafalan Al-Qur’an. dengan metode demonstrasi. 59. meningkatkan hasil belajar Alquran siswa TK/TPA Nurul Iman Jalan Rappo Kalling Desa Tammua Kecamatan Tallo. Berdasarkan hasil observasi pada I. dan II. siklus penelitian menunjukkan terjadi perubahan sebagai berikut: a) Rata-rata persentase siswa yang memperhatikan penjelasan guru mengalami peningkatan yaitu dari 73,08.

Rata-rata persentase siswa yang mengajukan pertanyaan atau masalah meningkat dari 21,79% pada Tingkat I menjadi 37,16% pada Tingkat II. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam berinteraksi dan berkomunikasi mengalami peningkatan. e) Rata-rata persentase siswa yang mempresentasikan karyanya meningkat dari 14,10% pada Tingkat I menjadi 21,79% pada Tingkat II. Hal ini menunjukkan bahwa rasa percaya diri siswa mengalami peningkatan. f) Rata-rata persentase siswa yang terlibat dalam penalaran meningkat dari 30,77% pada Tingkat I menjadi 32,05% pada Tingkat II.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dalam upaya meningkatkan hasil belajar resitasi siswa TK/TPA Nurul Iman Desa Tammua Kecamatan Tallo, diperoleh kesimpulan bahwa: Penerapan. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dalam upaya meningkatkan hasil belajar tajwid santri, dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: Penerapan media kartu tajwid dapat dijadikan salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar santri khususnya tajwid. . . Pembelajaran melalui penerapan media kartu tajwid menggunakan penelitian tindakan kelas menimbulkan serangkaian tahapan yang cukup panjang.

METODE PENELITIAN

Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah Pondok Pesantren Al-Hasanah Pasar Pedati Bengkulu Tengah yang merupakan salah satu pondok pesantren yang ada di provinsi Bengkulu. Lokasi penelitian ini dipilih karena berdasarkan observasi awal, strategi pembelajaran yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Hasanah Pasar Pedati Bengkulu Tengah belum dilaksanakan secara maksimal. Hal ini disebabkan karena strategi pengajaran tidak melaksanakan strategi dengan baik, sehingga strategi yang diterapkan tidak sesuai dengan kondisi pondok pesantren.

Para santri Pondok Pesantren Pasar Pedati berasal dari berbagai daerah di Provinsi Bengkulu. Perbedaan wilayah dan latar belakang pendidikan siswa sangat mempengaruhi kemampuan membaca dan menulis Al-Qur'an, sehingga sangat penting untuk menerapkan strategi pengajaran yang tepat agar siswa mampu membaca dan menulis Al-Qur'an.

Sumber Data

Data sekunder merupakan data tambahan berupa informasi yang melengkapi data primer baik itu dokumen Pondok Pesantren Al-Hasanah Pasar Pedati Bengkulu Tengah yang berupa catatan buku, surat kabar, majalah, buletin dan brosur serta praktek kerja lapangan. laporan.

Teknik Pengumpulan Data

Strategi Pembelajaran Membaca dan Pemahaman Tajwid di Pondok Pesantren Al-Hasanah Pasar Pedati Bengkulu Tengah. Ada dua jenis strategi pembelajaran yang kami gunakan dalam pembelajaran Al-Qur’an yaitu klasikal dan sorogan. Strategi pembelajaran yang dilakukan di Pondok Pesantren Al Hasanah Pasar Pedati Bengkulu Tengah adalah, Klasik dan Sorogan.

Strategi yang digunakan dalam pengajaran Al-Qur'an kepada santri Pondok Pesantren Al Hasanah Pasar Pedati Bengkulu Tengah ada dua jenis strategi pembelajaran yang kami gunakan dalam pengajaran Al-Qur'an yaitu klasikal dan sorogan. Selain itu, program tahfidz juga merupakan salah satu dari berbagai program pendidikan di Madrasah Pesantren Al-Hasanah, Pasar Pedati, Bengkulu Tengah. Taman Pendidikan Al-Qur'an Pondok Pesantren Al-Hasanah menggunakan metode Qiroati dalam sistem pembelajarannya.

Faktor pendukung lainnya juga datang dari guru yang dapat membantu pengajaran Al-Qur’an di pesantren. Di Pondok Pesantren Al-Hasanah Pasar Pedati, Bengkulu Tengah, pembelajaran dan pelatihan membaca dan menulis Al-Qur'an mudah dikontrol karena santrinya tinggal di Pondok Pesantren. Selain data diatas, peneliti menanyakan langsung kepada Ust tentang faktor penghambat pengajaran mengaji di Asrama Islam Al-Hasanah.

Pondok Pesantren Al-Hasanah Taman Pendidikan Al-Qur'an dalam sistem pembelajarannya menggunakan metode Qiroati.62. Strategi pembelajaran yang dilakukan di Pondok Pesantren Al Hasanah Pasar Pedati Bengkulu Tengah adalah klasikal dan Sorogan. Taman Pendidikan Al-Qur'an Pondok Pesantren Al-Hasanah menggunakan metode Qiroati dalam sistem pembelajarannya.

Referensi

Dokumen terkait

From the results of the author's interview with the teacher, information was obtained that the difficulties faced by the teacher in teaching civics studies include: 1 low interpersonal