Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil dengan Perencanaan Persalinan
Utilization of Pregnant Women Classes for Labor Planning dan Miring Maria Ulfah Kurnia Dewi
1 Universitas Muhammadiyah Semarang, Semarang Corresponding author : [email protected]
Abstrak
Penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak pada umumnya masih banyak dilakukan melalui konsultasi perorangan atau kasus per kasus yang diberikan pada waktu ibu memeriksakan kandungan atau pada waktu kegiatan posyandu. Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan model tersebut direncanakan metode pembelajaran kelas ibu hamil. Kegiatan yang direncanakan adalah pembahasan materi Buku KIA dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang diikuti diskusi dan tukar pengalaman antara ibu-ibu hamil dan petugas kesehatan yang diberi nama Kelas Ibu Hamil. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: 1) Mengetahui pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Wilayah Kabupaten Kendal Prov. Jawa Tengah, 2) Mengetahui Perencanaan Persalinan di Wilayah Kabupaten Kendal Prov. Jawa Tengah, 3) Menganalisis hubungan pemanfaatan Kelas Ibu Hamil dan Perencanaan Persalinan di Wilayah Kabupaten Kendal Prov. Jawa Tengah. Jenis penelitan adalah kuantitatif dengan desain survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik statistik menggunakan tabulasi silang dan untuk mengetahui hubungan variabel yang diuji menggunakan Koefisiensi Kontingensi. Hasil penelitian menunjukkan pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Wilayah Kabupaten Kendal Prov. Jawa Tengah berhubungan dengan perencanaan persalinan (p value=
0,023). Simpulan terdapat hubungan antara pemanfaatan Kelas Ibu Hamil dengan perencanaan persalinan.
Kata Kunci : Pemanfaatan, Kelas Ibu Hamil, Perencanaan Persalinan
Abstract
Most of the time, outreach on maternal and child health is carried out through individual consultations or on a case-by-case basis, which is given when a mother is checking her womb or during Integrated Healthcare Center activities. To overcome the weaknesses of this model, a classroom learning method for pregnant women is planned. The planned activity is to discuss the MCH Handbook material face-to-face in groups followed by discussion and sharing of experiences between pregnant women and health workers named Pregnant Mother Class. The objectives of this research are: 1) Knowing the use of Pregnant Mother Class in Kendal Prov. Central Java, 2) Knowing the Birth Planning in Kendal Regency, Prov. Central Java, 3) Analyzing the relationship between the use of Pregnant Mother Class and Childbirth Planning in Kendal Regency, Prov. Central Java. This type of research is quantitative with an analytic survey design with the cross-sectional approach. The statistical technique uses cross-tabulation and to determine the relationship of the variables tested using the Contingency Coefficient. The results showed the use of the Pregnant Mother Class in Kendal Prov. Central Java deals with labor planning (p-value = 0.023). In conclusion, there is a relationship between the use of Pregnant Mother Class and Childbirth Planning.
.
Keywords : Utilization, Pregnant Mother Class, Childbirth Planning
PENDAHULUAN
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan Ibu dan anak, terutama pada kelompok yang paling rentan kesehatan yaitu ibu hamil, bersalin dan bayi pada masa perinatal. Hal ini ditandai dengan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Dewasa ini penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak pada umumnya masih banyak dilakukan melalui konsultasi perorangan atau kasus per kasus yang diberikan pada waktu ibu memeriksakan kandungan atau pada waktu kegiatan posyandu. Kegiatan penyuluhan semacam
ini bermanfaat untuk menangani kasus per kasus namun memiliki kelemahan antara lain:
pengetahuan yang diperoleh hanya terbatas pada masalah kesehatan yang dialami saat konsultasi, penyuluhan yang diberikan tidak terkoordinir sehingga ilmu yang diberikan kepada ibu hanyalah pengetahuan yang dimiliki oleh petugas saja, tidak ada rencana kerja sehingga tidak ada pemantauan atau pembinaan secara lintas sektor dan lintas program, pelaksanaan penyuluhan tidak terjadwal dan tidak berkesinambungan.
Dalam rangka mengatasi kelemahan-kelemahan di atas, direncanakan metode pembelajaran kelas ibu hamil. Kegiatan yang direncanakan adalah pembahasan materi Buku KIA dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang diikuti diskusi dan tukar pengalaman antara ibu-ibu hamil dan petugas kesehatan yang diberi nama Kelas Ibu Hamil. Kelas Ibu Hamil ini merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit menular dan akte kelahiran (Kemenkes RI, 2011).
Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2018, data Kesehatan Ibu dan Anak adalah sebagai berikut: jumlah kematian ibu mencapai 421 orang, Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 78,6 per 100.000 kelahiran hidup, cakupan kunjungan ibu hamil K1 99,63%;
K4 93,07%, persalinan ditolong tenaga kesehatan 99,30%, cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe di Provinsi Jawa Tengah 92,05%, cakupan penanganan komplikasi kebidanan di Jawa Tengah tahun 2018 sebesar 102,5%.
Berdasarkan data profil kesehatan Jawa Tengah tahun 2018, Jumlah Kematian Ibu Kabupaten Kendal adalah 18 orang. Survey pendahuluan yang dilakukan pada Puskesmas Rowosari 1, Puskesmas Boja 1, dan Puskesmas Kendal 1 Kabupaten Kendal menunjukkan kegiatan Kelas Ibu Hamil dilaksanakan 3x pertemuan/periode namun penyelenggaraannya belum optimal yaitu belum terselenggara secara kontinyu dalam konteks upaya bersumber daya masyarakat.
Data menunjukkan kesehatan ibu dan anak di wilayah Kabupaten Kendal diperlukan evaluasi terhadap pemanfaatan program kelas ibu hamil untuk mencapai kesehatan ibu dan anak yang optimal.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “ Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil dengan Persiapan Persalinan”.
1. Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil a. Pengertian
Kelas Ibu Hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan antara 4 minggu s/d 36 minggu (menjelang persalinan) dengan jumlah peserta maksimal 10 orang. Di kelas ini ibu-ibu hamil akan belajar bersama, diskusi dan tukar pengalaman tentang kesehatan Ibu dan anak (KIA) secara menyeluruh dan sistimatis serta dapat dilaksanakan secara terjadwal dan berkesinambungan.
Kelas ibu hamil difasilitasi oleh bidan/tenaga kesehatan dengan menggunakan paket Kelas Ibu Hamil yaitu Buku KIA, Flip chart (lembar balik), Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil, Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Hamil dan Buku senam Ibu Hamil.
b. Keuntungan
1) Materi diberikan secara menyeluruh dan terencana sesuai dengan pedoman kelas ibu hamil yang memuat mengenai kehamilan, perawatan kehamilan,persalinan,
perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit menular seksual dan akte kelahiran.
2) Penyampaian materi lebih komprehensif karena ada persiapan petugas sebelum penyajian materi.
3) Dapat mendatangkan tenaga ahli untuk memberikan penjelasan mengenai topik tertentu.
4) Waktu pembahasan materi menjadi efektif karena pola penyajian materi terstruktur dengan baik.
5) Ada interaksi antara petugas kesehatan dengan ibu hamil pada saat pembahasan materi dilaksanakan.
6) Dilaksanakan secara berkala dan berkesinambungan.
7) Dilakukan evaluasi terhadap petugas Kesehatan dan ibu hamil dalam memberikan penyajian materi sehingga dapat meningkatkan kualitas sistim pembelajaran.
c. Sasaran Kelas Ibu Hamil 1) Ibu Hamil
Peserta kelas ibu hamil sebaiknya ibu hamil pada umur kehamilan 4 – 36 minggu, karena pada umur kehamilan ini kondisi ibu sudah kuat, tidak takut terjadi keguguran, efektif untuk melakukan senam hamil. Jumlah peserta kelas ibu hamil maksimal sebanyak 10 orang setiap kelas.
2) Suami/keluarga ikut serta minimal 1 kali pertemuan sehingga dapat mengikuti berbagai materi yang penting, misalnya materi tentang persiapan persalinan atau materi yang lainnya
d. Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil
Penyelenggaraan kelas Ibu Hamil dapat di dilaksanakan oleh Pemerintah, Swasta LSM dan Masyarakat.
2. Perencanaan Persalinan
Menurut penelitian sebelumnya menunujukkan persiapan persalinan adalah usaha ibu hamil untuk menghadapi kelahiran bayi yang meliputi persiapan fisik, mental (psikologis) dan materi yang cukup agar kelahiran anak berjalan dengan lancar, menghasilkan ibu dan anak yang sehat. Persiapan persalinan difokuskan pada ibu hamil trimester III karena merupakan persiapan aktif menunggu kelahiran bayai dan menjadi orang tua.
METODE
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain survey analitik. Cara pendekatan terhadap subjek penelitian adalah cross sectional yaitu pengambilan data dengan cara pendekatan observasional atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat.
2. Tempat Penelitian
Tempat penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Kendal Prov. Jawa Tengah pada bulan April-Juli 2020.
3. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di Wilayah Kabupaten Kendal Prov.
Jawa Tengah. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Besar sampel 139 orang.
4. Variabel Penelitian a. Variabel bebas
Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil b. Variabel terikat
Persiapan persalinan 5. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar isian dan kuesioner yaitu metode pengumpulan data yang menggunakan suatu format yang kemudian diisi dengan data buku KIA ibu hamil berupa pemanfaatan Kelas Ibu Hamil dan Persiapan persalinan.
Cara pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara mengisi lembar isian dengan data sekunder (Buku KIA) dan pengisian kuesioner tentang pemanfaatan Kelas Ibu Hamil dan Persiapan persalinan.
6. Analisis Data
Analisis univariat menghasilkan distribusi dan prosentase dari tiap variabel. Analisis bivariat dilakukan dengan pengujian statistik yaitu dengan uji Koefisien Kontingensi (Contingensi Coefficient) yaitu suatu ukuran hubungan antara dua variable nominal dan atau ordinal.
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil
a. Analisis Univariat
1) Pemanfaatan kelas ibu hamil
Tabel 1
Pemanfaatan kelas ibu hamil
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Tidak purna 45 75
Purna 15 25
Total 60 100
Berdasarkan tabel 1 hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memanfaatkan kelas ibu hamil dengan purna sejumlah 15 orang (25%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengungkapkan sebagian besar responden tidak memanfaatkan kelas ibu hamil.
2) Perencanaan persalinan
Tabel
Perencanaan persalinan
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Tidak memiliki Perencanaan Persalinan 35 58,3
Memiliki Perencanaan Persalinan 25 41,7
Total 60 100
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden tidak memiliki perencanaan persalinan sejumlah 35 orang (58,3%). Hal ini mengungkapkan sebagian besar responden tidak memiliki perencanaan persalinan.
b. Analisis Bivariat
Tabel 3
Hubungan Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil dengan Perencanaan Persalinan
Pemanfaatan kelas ibu hamil
Perencanaan Persalinan
Total Tidak memiliki Memiliki
f % f % f %
Tidak lengkap 30 50 15 25 45 75
Lengkap 5 8,3 10 16,7 15 25
Total 35 58,3 25 41,7 60 100
Dari analisis Symmetric Measures di dapat Contingency Coefficient sebesar 0,281.
Hubungan yang terjadi rendah. Dari hasil output diatas diketahui bahwa signifikansi (Approx Sig) adalah 0,023 sehingga < α (0,05) dengan demikian H0 ditolak, artinya ada hubungan antara Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil dengan Perencanaan Persalinan.
2. Pembahasan
Kelas ibu hamil merupakan kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan antara 4 minggu sampai dengan 36 minggu (menjelang persalinan) dengan jumlah peserta maksimal 10 orang. Di kelas ini ibu-ibu hamil akan belajar bersama, diskusi dan tukar pengalaman tentang kesehatan ibu dan anak secara menyeluruh dan sistimatis serta dapat dilaksanakan secara terjadwal dan berkesinambungan. Kelas ibu hamil ini juga merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu hamil mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, nifas, perawatan bayi baru lahir dan penyakit menular seksual.
Analisis data univariat menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki buku KIA sejumlah 59 orang (98,3%) dan mayoritas responden tidak memiliki perencanaan persalinan sejumlah 35 orang (58,3%). Analisis bivariat dengan menggunakan uji statistik diperoleh hubungan pemanfaatan ibu hamil dengan persiapan persalinan ditunjukkan dengan Contingency Coefficient sebesar 0,281. Hubungan yang terjadi rendah. Dari hasil output diatas diketahui bahwa signifikansi (Approx Sig) adalah 0,023 sehingga < α (0,05) dengan demikian H0 ditolak.
Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan kelas ibu hamil bermanfaat untuk ibu dalam persiapan persalinan oleh karena ibu hamil mendapatkan informasi kesehatan ibu dan anak, bertukar pendapat dan mendapat pengetahuan serta ketrampilan tentang persiapan persalinan.
KESIMPULAN
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi frekuensi Pemanfaatan kelas ibu hamil, responden yang memanfaatkan program kelas ibu hamil sejumlah 15 orang (25%).
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi frekuensi perencanaan persalinan, responden yang merencanakan persalinan sejumlah 25 orang (41,7%).
3. Terdapat hubungan antara pemanfaatan Kelas Ibu Hamil dan perencanaan persalinan ibu hamil.
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi dan Narbuka. 2007. Metodologi penelitian. Bumi Aksara. Jakarta.
Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Rineka Cipta. Jakarta.
Dinkes. 2013. Profil kesehatan provinsi Jawa Tengah. Semarang.
Lathrop B, Pritham UA. A pilot study of prenatal care visits blended group and individual for women with low income. Nurs Womens Health. 2014 Dec;18(6):462-74. doi:
10.1111/1751-486X.12159.
McDonald SD, Sword W, Eryuzlu LE, Biringer AB. A qualitative descriptive study of the group prenatal care experience: perceptions of women with low-risk pregnancies and their midwives. BMC Pregnancy Childbirth. 2014 Sep 26;14:334. doi: 10.1186/1471-2393- 14-334.
Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta, Jakarta.
Notoatmodjo, S. 2007. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.
Novick,G, et al. Perceptions of Barriers and Facilitators During Implementation of a Complex Model of Group Prenatal Care in Six Urban Sites. Res Nurs Health. 2015 Sep 4. doi:
10.1002/nur.21681.
Pannen, P dan Sadjati,IM. 2005. Pembelajaran Orang Dewasa. PAU-PPAI. Jakarta.
Rowley RA, Phillips LE, O'Dell L, Husseini RE, Carpino S, Hartman S. Group Prenatal Care:
A Financial Perspective. Matern Child Health J. 2015 Jul 31.
Saryono, 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan. Mitra Cendikia. Yogyakarta.
Setiawati. 2008. Proses pengetahuan dalam pendidikan kesehatan. TIM. Jakarta.
Sugiyono. 2010. Statistik untuk penelitian. Alfabeta. Bandung.
Suryono. 2008. Metodologi penelitian kesehatan. Mitra Cendekia. Yogyakarta.
Satari, MH dan Wirakusumah, FF. Konsistensi Penelitian. Refika Aditama. Bandung