• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Pemanfaatan Limbah Plastik Dalam Pembuatan Tas Tali Kur Sebagai Pemberdayaan Masyarakat Desa Suralaga Untuk Meningkatkan Sumber Daya Manusia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of Pemanfaatan Limbah Plastik Dalam Pembuatan Tas Tali Kur Sebagai Pemberdayaan Masyarakat Desa Suralaga Untuk Meningkatkan Sumber Daya Manusia"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

AFADA : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, Vol. 1, No. 1 Februari 2023. 59

Pemanfaatan Limbah Plastik Dalam Pembuatan Tas Tali Kur Sebagai Pemberdayaan Masyarakat Desa Suralaga

Untuk Meningkatkan Sumber Daya Manusia

Farhana Muhammad1, Huzain Jailani2, Danang Prio Utomo3, Muhamad Juaini 4 Muhamad Ali5 Isfi Sholihah6, Rohaeniyah Zein7,

123456 Program Studi Pendidikan Ekonomi, Universitas Hamzanwadi Email : farhana.fm88@gmail.com

Received: 5 Juli, 2023 Accepted:5 Agusutus 2023 Published: 7 Agustus, 2023

Abstrak : PPM ini difokuskan pada pembuatan peningkatan keterampilan kreasi tangan tradisional melalui kegiatan peningkatan SDM yang dilaksanakan di desa Suralaga. Penentuan pelatihan ini dilatar belakangi oleh rendahnya minat dan ketertarikan dalam memanfaatkan sesuatu dan minimnya kemampuan kreatifitas masyarakat Desa Suralaga. Selain itu, di kalangan masyarakat pemanfaatan gelas plastik masih kurang dikreasikan. Sebagian besar hanya dibuat sebagai tumpukan sampah dan dijual sebagai barang rongsokan. Namun, tidak jarang juga di manfaatkan sebagai hiasan gantung dalam ruangan sekolah ataupun rumah yang dibentuk menyerupai bunga, gelang, dan tidak jarang juga di manfaatkan sebagai piring dengan memanfaatkan lingkaran pada gelas tersebut dan sisa nya dibuang atau dibakar. Tujuan yang ingin dicapai pada pelatihan dan pembuatan Tas Tali Kur ini diantaranya: 1) membantu untuk meningkatkan kemampuan kreasi tangan masyarakat Dames melalui kegiatan pelatihan secara langsung, 2) memberikan pemahaman bagaimana cara membuat tas tali kur pada mahasiswa dan masyarakat, 3) memberikan kesempatan dan pengalaman kerja untuk dosen dan mahasiswa, 4) membina kerjasama dengan berbagai pihak terkait, terutama pihak kampus. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan PPM ini adalah melalui pelatihan. Bahan-bahan yang dibutuhkan dan langkah-langkah dalam pembuatan terkait pelatihan disampaikan melalui diskusi.

Kemudian selanjutnya pelatihan dilaksanakan dengan praktik secara langsung. Kegiatan PPM ini secara keseluruan mendapatkan hasil yang baik dan memuaskan. Beberapa komponen yang berhasil dicapai dalam pelaksanaan kegiatan ini diantaranya: 1) ketecapaian tujuan kegiatan, 2) tecapainya target benda yang telah direncanakan.

Kata Kunci: Tas Tali Kur; Limbah Plastik;

Abstract : This PPM is focused on making traditional hand creation skills improvement through human resource development activities carried out in the village of Suralaga. The determination of this training was motivated by the low interest and interest in using something and the lack of creative abilities of the people of Suralaga Village. In addition, among the people the use of plastic cups is still lacking in creativity. Most of it is just made as a pile of trash and sold as junk.

However, not infrequently it is also used as a hanging decoration in school rooms or houses that are shaped like flowers, bracelets, and not infrequently also used as plates by using circles on the glass and the rest is thrown away or burned. The objectives to be achieved in the training and

(2)

AFADA : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, Vol. 1, No. 1 Februari 2023. 60 making of this Kur rope bag include: 1) helping to improve the creative abilities of the Dames community through direct training activities, 2) providing students and the community with an understanding of how to make rope kur bags, 3) providing opportunities and work experience for lecturers and students, 4) fostering collaboration with various related parties, especially the campus. The method used to achieve this PPM objective is through training. The materials needed and the steps in making related to the training were conveyed through discussion. Then the training is carried out by direct practice. PPM activities as a whole get good and satisfying results.

Some of the components that were successfully achieved in the implementation of this activity include: 1) achievement of activity objectives, 2) achievement of planned object targets.

Keywords: Kur Strap Bag; Plastic Waste

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan pranata sosial yang terwujud atau diciptakan untuk memanusiakan manusia (individu, sosial dan budaya), yang artinya menjadi manusia seutuhnya sebagai ciptaan Tuhan YME. paling mulia dan dapat menjadikan sesama manusia lebih terdidik. Dalam hal ini perlu ditegaskan bahwa pendidikan merupakan upaya melestarikan dan mengembangkan kebudayaan sebagai pedoman atau strategi adaptif dan kreatif dalam memanfaatkan sumber daya lingkungan (alam-fisik dan sosial-budaya) yang senantiasa berubah sesuai dengan kebutuhan.

Sesuai dengan UUD 1945 pasal 32 “Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia”. Yaitu memberikan rumusan tentang kebudayaan bangsa sebagai

“Kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budinya rakyat Indonesia seluruhnya”, termasuk kebudayaan yang lama dan asli yang terdapat sebagai puncak kebudayaan didaerah-daerah diseluruh Indonesia”. Penciptaan hasil karya manusia berwujud pada benda-benda yang difungsikan sebagai kebutuhan kehidupan, hal ini dapat digolongkan sebagai karya kerajinan seni rupa yang memiliki nilai estetis. Ditinjau dari sisi seni rupa karya kerajinan Indonesia merupakan salah satu kiprah budaya yang sangat akrab bagi manusia, yang merupakan komponen utama yang sangat mendasar. Selain bersifat estetis atau bersifat indah seni kerajinan juga mempunyai nilai-nilai tersendiri, sifat estetis ini dapat terlihat dari bentuk karya tersebut atau dengan adanya penambahan hiasan.

(3)

AFADA : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, Vol. 1, No. 1 Februari 2023. 61

Seni kerajinan merupakan suatu produk budaya, di mana titik orientasi dari pemahamannya adalah keahlian. Dalam bahasa Inggris diistilahkan sebagai “craft”

yang artinya keahlian, memiliki cakupan yang luas, karena keahlian tidak hanya terbatas pada kerajinan tangan, akan tetapi sebagai proses dari mulai pendataan, berfikir, bertindak hingga menyimpulkan agar tujuannya dalam membuat suatu karya menjadi tepat sasaran atau sesuai dengan bentuk karya yang diinginkan. (H.A Rachman Arfan 1988:66). Dalam hal ini karya kerajinan tangan yang dimaksud adalah karya anyaman. Anyaman adalah seni yang mempengaruhi kehidupan dan kebudayaan masyarakat Melayu. Menganyam merupakan sebuah proses menjaringkan atau menyilangkan bahan-bahan tertentu seperti rotan, lidi, akar, pandan, dan sebagainya menjadi satu rumpun yang kuat dan bisa digunakan. Menganyam merupakan sebuah seni tradisi tertua di dunia. Seni kerajinan makrame adalah seni kerajinan menggunakan tali sebagai bahan dasarnya dan merupakan salah satu cabang seni rupa terapan. Istilah tali kur sebenarnya telah dikenal oleh dunia dari abad ke 13, tetapi istilah tali kur ini dikenal dengan nama Macrame yang berasal dari Timur Tengah. Pada awalnya kerajinan Macrame dibuat dari simpul-simpul di tepi kain dengan menggunakan keahlian tangan. Pelatihan pembuatan tas dari tali tali kur ini bertujuan untuk pengembangan diri dalam menyalurkan minat, bakat serta kemampuan merajut dari tali ke tali hingga membentuk sebuah benda yang dapat menjadi handuk, gantungan kunci, gelang, dan masih banyak lagi.

Pada kesempatan ini penulis tertarik ingin mengangkat judul tentang anyaman bahan tali kur. Hal ini membuat penulis yakin bahwa dengan cara mengembangkan kreativitas dan kemampuan dalam menganyam, dapat menghasilan karya yang memiliki bentuk unik dan indah. Dengan begitu karya anyaman tali kur akan banyak diminati, contohnya Seperti pembuatan: tas, handuk, gantungan kunci, gelang dan sebagainya. Namun dalam laporan ini difokuskan hanya pada ayaman bahan tali kur dan gelas plasstik dalam bentuk anyaman Tas.

Masyarakat Desa Suralaga belum pernah memanfaatkan anyaman tali kur dalam membuat karya seni kerajinan tangan. Maka dari itu penulis mencoba bekerja sama

(4)

AFADA : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, Vol. 1, No. 1 Februari 2023. 62

dengan teman-teman mahasiswa untuk mengembangkan kreativitas Mahasiswa dan Masyarakat dalam PPM. Khususnya karya kerajinan tangan dari tali kur karena bahan yang digunakan cukup praktis.

METODE PELAKSANAAN

Dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan ini menggunakan metode keterampilan melalui diskusi dan tanya jawab. Untuk mencapai tujuan kegiatan pelatihan kepada masyarakat ini digunakan beberapa langkah:

1. Praktik

Dengan menggunakan metode praktik. Metode ini diberikan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan dalam memanfaatkan sampah an-organik yang berupa gelas plastik bekas minuman berwarna pada kerajinan tangan yang dibentuk menjadi tas tali kur.

2. Pelatihan membuat produk tas dengan teknik makrame dengan bahan dasar tali kur dengan melibatkan seluruh peserta pelatihan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Seni kerajinan makrame adalah seni kerajinan menggunakan tali sebagai bahan dasarnya dan merupakan salah satu cabang seni rupa terapan. Pelatihan ini merupakan pelatihan pemberdayaan mahasiswa untuk pengembangan diri dan nanti bisa di implmentasikan kepada masyarakat dengan ilmu yang sudah di dapat sebagai pemberdayaan masyarakat yang berekonomi lemah dan tidak memiliki pekerjaan apapun serta sebagai bekal dalam mempersiapkan persaingan ekonomi di masa yang akan datang. bahan utama pembuatan tas ini adalah tali kur, selain harganya yang relatif murah tali kur juga mudah untuk didaptkan. Pengerjaan satu tas tali kur membutuhkan waktu kurang lebih 2 hari. setelah dianyam tali kur bisa dipadupadankan dengan rantai ataupun dengan tali yang lain sehingga menambah tingkat keindahan dan meningkatkan harga jual.

(5)

AFADA : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, Vol. 1, No. 1 Februari 2023. 63

Pemasaran tas tali kur bisa dititipkan ke toko-toko maupun dijual sendiri baik secara offline maupun online. kelebihan dari tas tali kur ini adalah jika dilihat dari segi bahan merupakan bahan yang sangat kuat sehingga lebih awet dan bisa digunakan untuk membawa beban yang cukup berat (tergantung dari tali yang digunakan), jika dilihat dari segi keindahannya pun menarik karena bisa dibuat motif dan warna sesuai keinginan akan tetapi kelemahan dari tali kur ini adalah waktu pembuatan yang relatif lama, rumit dan perlu ketelitian dan kesabaran yang tinggi. selama pelaksanaan kegiatan antara lain, dalam pembuatan kerajinan tas dengan teknik Makrame berbahan dasar tali kur dibutuhkan kualitas, keahlian, ketelitian, kreativitas serta kesabaran karena teknik macramé itu sendiri bukanlah teknik yang mudah dikuasai oleh para pemula. Padu padan warna tali yang digunakan juga tidak kalah penting karena akan mempengaruhi hasil jadi dari tas macramé tersebut.

Adapun langkah-langkah dalam pembuatan tas tali kur sebagai berikut :

1. Siapkan alat dan bahan yang terdiri dari : 40 gelas palstik, Puring, Reselting, Gabus, Cutter,Gagang tali Rantai, Rantai tas, Gunting, Korek api, Pita kawat, tiga bungkus tali kur dan mesin jahit

2. Langkah-langkah pembuatan :

No. Langkah pembuatan Dokumentasi

1 Meggunting gelas plastik dan ambil bagian yang berbentuk gelang saja/ bibir gelas.

Potong dan gunting

secara rapi

menggunakan gunting dan cutter.

(6)

AFADA : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, Vol. 1, No. 1 Februari 2023. 64

2 Kemudian tali kur di potong sepanjang 1 meter.

3 Setelah digunting dan dirapikan sehingga menjadi bulatan yang sempurna, bentuk pola bunga dan ikatkan bulatan tersebut ke bulatan lainnya menggunakan pita kawat secara silang.

4 Ikatkan masing-masing pola bunga yang sudah terikat menjadi satu mengguakan pita kawat untuk kerangka tas slempang yang akan di bentuk.

5 Setelah kerangka sudah berbentuk tas, selanjutnya ambil tali kur berwarna cream dan ikatkan pada bagian tengah masing-masing bulatan yang akan dibentuk menyerupai bunga. Dan untuk

(7)

AFADA : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, Vol. 1, No. 1 Februari 2023. 65

ikatan pertama bakar ujung tali kur menggunakan korek api supaya menempel pada gelas plastik dan supaya mudah untuk diilitkan pada masing-masing bagian pola.

6 Setelah itu, ikatkan kembali tali kur dengan warna coklat untuk menutupi kerangka tas sampai tertutupi sempurna.

7 Kemudian jahitkan puring yang sudah dimasukkan gabus sebagai alas bagian dalam untuk tas.

8 Setelah itu jahitkan resleting dan pasangkan rantai tas, serta ganggang rantai, dan tas tali kur siap digunakan

(8)

AFADA : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, Vol. 1, No. 1 Februari 2023. 66

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Pelaksanaan kegiatan pelatihan pembuatan tas dengan teknik makrame dengan bahan dasar tali kur sudah terlaksana dengan baik. Masyarakat diharapkan setelah mengikuti pelatihan pembuatan tas dengan teknik makrame dengan bahan dasar tali kur dan sampah an-organik ini dapat mengembangkan keterampilan ini menjadi produk-produk yang lebih inovatif untuk melatih kemandirian dan berwirausaha serta membagikan ilmunya kepada masyarakat lain di sekitarnya. Keterampilan makrame sangat berguna bagi masyarakat untuk memulai usaha dalam membuat tas dengan teknik makrame, karena teknik makrame ini tidak membutuhkan alat khusus dan dapat dipelajari dengan cepat. Hanya mebutuhkan kesabaran dan ketekunan dalam prosesnya.

Saran

Masyarakat diharapkan setelah mengikuti pelatihan pembuatan tas dengan teknik makrame dengan bahan dasar tali kur dan sampah an-organik ini dapat mengembangkan keterampilan ini menjadi produk-produk yang lebih inovatif untuk melatih kemandirian dan berwirausaha serta membagikan ilmunya kepada masyarakat lain di sekitarnya

(9)

AFADA : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, Vol. 1, No. 1 Februari 2023. 67

DAFTAR PUSTAKA

Nadliroh Kuni, Rafita Dewi. Pelatihan Pembuatan Tas Tali Kur Sebagai Pemberdayaan Perempuan Di Desa Puhsarang Kecamatan Semen Kabupaten Kediri. UN PGRI Kediri.

Mawardi Amirah, Sitti Satriani, Sumiati dkk. (2020). Pelatihan Kerajinan Pembuatan Tas Dari Tali Kur Bagi Ibu Persit Kartika Candra Kirana Kompi Markas 432 Kostrad Kariango Kabupaten Maros. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat.

Universitas Muhammadiyah Makassar. Volume 4, Nomor 1, Hal 148.

Wiratsiwi Wendri, Mega Puspita Sari, dan Lulu Anggi Rhosalia. (2018). Pelatihan Pembuatan Tas Dengan Teknik Makrame Dari Bahan Tali Kur Di Desa Binangun Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban. Universitas PGRI Ronggolawe. Volume 3, Hal 501-504.

Referensi

Dokumen terkait

Program Pengabdian Kepada Masyarakat dilaksanakan di kompleks militer di daerah Kariango, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan yang dikenal dengan Komando Strategi