S I G U R
J
W I E
E V R
A L
N
Ni Kadek Renita Dwi Sandina
211051025
Kadek Ayu Sintya
211051024 Gusti Ayu Galuh Novyantari 211051005
Group Members
Introduction
JUDUL JURNAL
LATAR BELAKANG MASALAH TUJUAN PENELITIAN
METODE PENELITIAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
PENDAPAT KELOMPOK TENTANG PENYAJIAN PETA
DAN TEKNIK YANG DIGUNAKAN
JUDUL JURNAL
Add text Add text Add text Add text Add text Add text
Add text
Ad text Add text Add text Add text Add text Add text Add
text
JUDUL
JURNAL
Pendahulua n
Pendahulu an
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang masih menjadi masalah kesehatan utama, baik di dunia maupun di Indonesia.
Berdasarkan data kesehatan, jumlah kasus tuberkulosis di wilayah Bantul dari tahun 2018 sampai 2021 mengalami fluktuasi.
Pengendalian dan pencegahan penyakit tuberkulosis membutuhkan informasi yang akurat mengenai sebaran kasus di suatu wilayah. Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat digunakan untuk memetakan persebaran kasus tuberkulosis secara spasial, sehingga membantu dalam proses evaluasi cakupan pelayanan dan evaluasi institusi kesehatan. Dengan demikian, pengambilan keputusan terkait tindakan promotif dan preventif dapat dilakukan dengan lebih cepat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan kejadian tuberkulosis di wilayah Bantul menggunakan SIG, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi, serta menentukan zona kejadian tuberkulosis.
Tujuannya adalah untuk mengetahui pemetaan persebaran kasus TBC di Kabupaten Bantul berdasarkan jenis kelamin dan usia, serta mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan seperti curah hujan, suhu, kelembaban, dan kepadatan penduduk yang dapat memengaruhi kejadian TBC. Dengan pemetaan ini, diharapkan dapat membantu dalam proses evaluasi cakupan pelayanan dan evaluasi institusi kesehatan, sehingga pengambilan keputusan untuk tindakan promotif dan preventif dapat dilakukan dengan lebih cepat.
Tujuan Tujuan
Metode Metode
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif untuk menggambarkan sebaran kasus tuberkulosis di
Kabupaten Bantul. Rancangan penelitian menggunakan studi kasus (case study). Pengumpulan data dilakukan melalui observasi,
dokumentasi, dan wawancara. Data kasus tuberkulosis diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul yang dikumpulkan dari kunjungan rawat jalan di puskesmas dan rumah sakit
menggunakan Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) berbasis web.
Data kasus tuberkulosis diolah menggunakan Microsoft Excel, kemudian dilakukan pemetaan dengan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) QuantumGIS versi 3.16. Proses pembuatan peta dilakukan dengan memasukkan data dasar SHP File peta administrasi Kabupaten Bantul dan data jumlah kasus tuberkulosis berdasarkan wilayah kecamatan. Selanjutnya, dilakukan pembuatan simbologi, layout peta, serta penambahan atribut peta seperti legenda, skala, petunjuk arah, dan keterangan lain yang dibutuhkan. Peta persebaran kasus tuberkulosis diberi warna gradasi sesuai dengan tingkat kasus di setiap wilayah.
Hasil dan
Pembahasan Hasil dan
Pembahasan
A. Proses pengumpulan data kesehatan Kasus
penyakit tuberculosis di Dinas Kesehatan
Kabupaten Bantul dan peta persebaran Kasus
tuberkulosisdi wilayah Kabupaten Bantul tahun
2021.
Hasil dan
Pembahasan Hasil dan
Pembahasan
B. Pemetaan persebaran Kasus tuberkulosisberdasarkan wilayah kecamatan yang
memiliki kasus tertinggi di Kabupaten Bantul tahun 2021
Hasil dan
Pembahasan Hasil dan
Pembahasan
B. Pemetaan persebaran Kasus tuberkulosisberdasarkan wilayah kecamatan yang
memiliki kasus tertinggi di Kabupaten Bantul tahun 2021
Hasil dan
Pembahasan Hasil dan
Pembahasan
C. Mengetahui grafik penyakit tuberkulosis berdasarkan curah hujan, jenis kelamin dan
usia dan kepadatan penduduk di Wilayah Bantul pada tahun 2021.
Kesimpulan Jurnal
Kesimpulan Jurnal
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kasus TBC yaitu jenis kelamin dimana penderita TBC terbanyak berjenis kelamin pria. Curah hujan semakin tinggi berakibat penderita TBC
semakin meningkat. Hubungan antara kepadatan penduduk dengan status tuberculosis, dimana sebagian besar kepadatan hunian yang tidak memenuhi syarat memiliki risiko terhadap kejadian tuberculosis.
Pendapat Kelompok Mengenai Penyajian Peta dan Teknik yang
Digunakan
beberapa pendapat kelompok kami mengenai penyajian hasil peta dan teknik yang digunakan:
1. Pemetaan dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) menggunakan aplikasi QuantumGIS merupakan teknik yang tepat untuk memetakan persebaran kasus tuberkulosis di wilayah Kabupaten Bantul. Aplikasi QuantumGIS yang digunakan bersifat open source dan memiliki berbagai fitur untuk
mengolah dan memvisualisasikan data spasial.
2. Penyajian hasil pemetaan dalam bentuk peta tematik dengan gradasi warna yang berbeda untuk menunjukkan tingkat kasus tuberkulosis di setiap wilayah kecamatan sangat baik dan informatif. Warna merah tua menunjukkan wilayah dengan kasus tertinggi, sementara warna coklat muda menunjukkan wilayah dengan kasus terendah. Ini memudahkan pembaca untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang menjadi prioritas penanganan.
3. Penggunaan simbol-simbol pada peta seperti legenda, skala, petunjuk arah, dan peta inset (peta wilayah yang lebih luas) membantu pembaca memahami informasi pada peta dengan lebih baik.
4. Penyajian data dalam bentuk grafik seperti grafik batang untuk
menunjukkan jumlah kasus berdasarkan jenis kelamin dan grafik garis untuk menunjukkan hubungan antara curah hujan dengan kasus
tuberkulosis juga sangat membantu dalam menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi penyebaran penyakit.
Pendapat Kelompok Mengenai Penyajian Peta dan Teknik yang
Digunakan
Thank You
Thank
You