• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL TIKTOK SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI OLEH HUMAS PEMERINTAH DALAM MENYAMPAIKAN PESAN KEPADA MASYARAKAT

N/A
N/A
Anissa Nimass

Academic year: 2024

Membagikan "PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL TIKTOK SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI OLEH HUMAS PEMERINTAH DALAM MENYAMPAIKAN PESAN KEPADA MASYARAKAT "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL TIKTOK SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI OLEH HUMAS PEMERINTAH DALAM

MENYAMPAIKAN PESAN KEPADA MASYARAKAT

Oleh : Anissa Nimas Syaharani (210606110046)

Seiring dengan berkembangnya zaman diikuti pula dengan perkembangan globalisasi khususnya teknologi dan informasi yang berkembang sangat pesat, yang mana semua telah berubah menjadi serba digital atau disebut dengan revolusi industri 4.0, yang kemudian melahirkan generasi-generasi anak muda yang lebih dikenal sebagai kaum milenial. Revolusi industri 4.0 yang sebentar lagi akan memasuki era 5.0 menuntut setiap orang untuk mau tidak mau harus melek teknologi agar tidak disebut ketinggalan zaman. Begitupula generasi milenial yang namanya selalu diagung agungkan oleh masyarakat kini harus digeser oleh generasi baru yang disebut dengan generasi Z, yang dianggap lebih maju dari generasi sebelumnya.

Berbicara mengenai era digital, maka hal ini tentunya tidak terlepas dari sebuah wadah yang disebut dengan media sosial. Menurut A. Rafiq dalam penelitiannya mengatakan media sosial adalah sebuah forum dunia virtual dimana orang-orang dapat berkomunikasi atau hanya sekedar memperoleh informasi satu sama lain yang memungkinkan para penggunanya dapat dengan mudah berpartisipasi, menciptakan blog, berbagi, jejaring sosial, dan masih banyak lagi.1 Media sosial kini telah menjadi suatu kebutuhan semua orang tidak peduli umur, ras, agama, suku atau budaya.

Sebagaimana disampaikan oleh A.Rafiq media sosial pada mulanya hanya dikenal sebagai suatu wadah untuk berkomunikasi antara satu orang dengan orang laim di berbagai belahan dunia manapun. Namun perkembangan globalisasi menyebabkan media sosial mengalami disrupsi di berbagai macam sektor seperti pada industri pemasaran, industri berita dan publikasi, industri perfilman, industri musik, hingga masuk pada sektor pemerintahan.

1 Rafiq, A. 2020. Dampak Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial Suatu Masyarakat.

Jurnal Global Komunika Vol 1 No 1 2020, Juli 2020, hal 19.

(2)

Pada sektor pemerintahan munculnya media sosial telah menciptakan tantangan baru sekaligus kesempatan baru yang sebelumnya belum pernah ada, hal ini juga sejalan dengan program pemerintah yakni e-government. Pemanfaatan media sosial sebagai suatu jembatan yang menghubungakan pemerintah dengan masyarakat luas merupakan langkah tepat untuk mensosialisasikan berbagai macam program dan kebijakan yang telah dirumuskan dengan harapan dapat diterima oleh masyarakat dan dapat terlaksana dengan baik. Setiap lembaga pemerintahan ataupun non pemerintahan tentunya memiliki devisi humas. Dalam instansi pemerintahan divisi humas kemudian disebut dengan humas pemerintah, yang tugas utamanya yakni mengamankan kebijakan pemerintah, melaksanakan pelayanan informasi, menjadi mediator yang proaktif, serta ikut berfungsi dalam menciptakan iklim kondusif dan dinamis untuk dapat membantu pemerintah mencapai program pembangunan nasional.2

Media sosial memiliki berbagai jenis macam dan kegunaan, hal ini sesuai dengan fitur-fitur yang diberikan oleh penyedia aplikasi tersebut. Namun, belakangan ini ada beberapa aplikasi media sosial yang sangat digandurungi oleh generasi z, kaum milenial bahkan orang-orang usia lanjut diantaranya yaitu TikTok. Aplikasi Tiktok merupakan sebuah aplikasi media sosial dan paltform media sosial yang bergerak dalam penyediaan fitur audio-visual, yang memberikan fasilitas penggunannya untuk membuat, mengedit beberapa klip video pendek yang dilengkapi dengan musik sebagai pendukung dengan durasi 15 detik hingga 3 menit. Pada tahun 2020 berdasarkan data penelitian oleh Adawiyah di Indonesia TikTok dinobatkan sebagai aplikasi yang paling banyak diakses dan diunduh oleh kalangan masyarakat Indonesia. Menurut Adawiyah kesuksesan aplikasi ini disebabkan karena TikTok menyediakan format fitur yang mudah diingat dan digunakan di berbagai jenis kalangan umur, baik pada masyarakat perkotaan atapun masyarakat pedesaan.3

Beberapa lembaga pemerintahan yang kerap sekali membagian konten pada aplikasi TikTok yakni ada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI

2 Hidayah, R. 2015. Tinjauan Tugas dan Fungsi Hubungan Masyarakat di Kantor Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Acta Diurna, IV, hal 25.

3 D. Adawiyah. 2020. Pengaruh Penggunaan Aplikasi TikTok Terhadap Kepercayaan Diri Remaja di Kabupaten Sampang. Jurnal Komunikasi 14(2), hal 136.

(3)

(@kemedikbud.RI), Kementerian Ketenagakerjaan RI (@kemnaker), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (@kemenparekraf), Kementerian Keuangan (@kemenkeuri), Direktrorat Jenderal Pajak RI (@ditjenpajakri) dan masih banyak kementerian dan lembaga pemerintahan yang lainnya. Masing- masing kementerian atau lembaga pemerintahan dalam menggunakan TikTok sebagai media menyampaikan pesan kepada masyarakat tentunya memiliki ciri khas yang berbeda-beda mengikuti dengan target audien dan juga tugas mereka dalam lembaga pemerintahan, contoh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang mana tugas utamanya adalah menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan, maka melalui akun TikTok mereka banyak membuat konten yang berkaitan dengan salah satu program kemendikbud yakni program merdeka belajar, masyarakat juga dapat dengan mudah menemukan konten kemendikub dengan melakukan pencarian menggunakan hashtag #merdekabelajar.

Penelitian mengenai penggunaan media sosial oleh humas pemerintah sebagai sarana penyampaian pesan kepada masyarakat tergolong masih sangat sedikit. Oleh sebab itu sebagai bentuk menganalisa lebih dalam terkait dengan dampak yang ditimbulkan dari pemanfaatan media sosial TikTok sebagai salah satu platform media sosial audio-visual yang digunakan oleh humas pemerintah guna mensosialisasikan konten-konten serius.

Guna mencapai tujuan humas pemerintah yakni menjaga nama baik lembaga pemerintah baik secara internal ataupun eksternal dan juga menjalin hubungan baik dengan pihak di luar lembaga, maka diperlukan sebuah strategi dalam kinerja seorang humas. Semua aspek kehidupan yang kini telah berubah menjadi era digital akibat dari pengaruh globalisasi, mengaharuskan humas pemerintah mengubah sistem kerjanya yang awalnya dengan cara konvensional menjadi digital. Sebelumnya platform Facebook, Twitter, Youtube, dan juga Instagram lebih dulu eksis sebagai media sosial yang digunakan humas pemerintah untuk melakukan sosialisasi, namun seiring berkembangnya jaman berkembang pula platform lain yang lebih digemari oleh publik yakni TikTok.

Sebagaimana pendapat disampaikan oleh M. Graham media sosial sebagai platform media sosial baru telah memberikan kesempatan bagi pemerintah untuk menyampaikan dan mensosialisasikan terkait dengan krisis serta dapat

(4)

membangun engagement dan Jurnal Komunikasi Global, interaksi dengan publik, seperti menjawab pertanyaan dan mendengarkan ide publik, menurutnya interaktivitas antara pemerintahan dan publik yang dijembatani oleh media sosial dapat mendukung transparansi dan akuntabilitas kinerja pemerintah terhadap publik.4

Implementasi humas digital dapat terjadi karena di dukung adanya interakitvitas yang di pengaruhi akibat adanya internet dan media sosisal. Beda halnya dengan humas konvensional yang mana ruang lingkupnya cenderung terbatas, statis, dan dapat dikontrol. Humas digital sifatnya lebih bersifat dinamis, lemah kontrol, dan dapat memuat banyak pesan yang pertukarannya terjadi secara cepat. Tannggung jawab humas pemerintah di era digital membutuhkan skill dan pemahaman mendalam dalam hal membuat dan membagi sebuah konten informasi kepada publik yang selanjutnya dipergunakan untuk memetakan pokok permasalahan. Selain itu humas pemerintah di era digital juga harus lebih cepat beradaptasi dengan hal-hal baru yang berkembang serta memiliki pemikiran kreatif untuk menentukan strategi yang tepat agar dapat mengadopsi teknologi digital secara baik.

Mensosialisasikan setiap kebijakan pemerintah kepada masyarakat mempunyai tingkat yang sama dengan mensosialisasikan ilmu pengetahuan kepada masyarakat luas. Pemilihan dalam penggunaaan tata bahasa hukum dan tata bahasa akademik sering kali sulit dimengerti oleh masyarakat awam yang kemudian menyebabkan timbulnya gap pemahaman antara pembuat kebijakan (pemerintah) dan penerima kebijakan (publik). Inilah penyebab beberapa kebijakan tidak dapat diimpelementasikan secara sempurna karena kurangnya dukungan dari masyarakat. Media sosial dalam hal ini hadir sebagai jembatan penghubung antara pembuat dan penerima kebijakan. Hal ini sejalan dengan pemikiran Liang yang menyebutkan bahwa kenaikan pemakaian media digital mempunyai dampak yang sangat positif pada komunikasi sains dan komunikasi kebijakan kontemporer, dengan kata lain media sosial secara tidak langsung memberikan ruang terbuka bagi berbagai disiplin ilmu termasuk kebijakan publik,

4 Graham, M., Avery, E. J. 2013. Government Public Relations and Social Media : An Analysis of the Perceptions and Trends of Social Media Use at the Local Government Level.UK Cochrane Centre, 75.

(5)

sebagai tempat untuk bertukar pengetahuan, pandangan, sekaligus sebagai ruang evaluasi.5

Beberapa humas pemerintahan nampkanya sudah mulai bisa beradaptasi dengan konten-konten yang sedang hangat di bicarakan di masyarakat. Seperti contohnya pada akun TikTok milik Kementerian Ketenagakerjaan RI (@kemnaker) yang memperlihatkan sebuah cuplikan mini vlogging bagaimana seorang pekerja kemnaker melewati harinya, melalui konten “a day in my life”

yang sedang banyak dibicarakan oleh masayarakat sekarang Kementerian Ketenagakerjaan mencoba menyampaikan beberapa pesan informasi tersirat di dalamnya yang berkaitan dengan program kerja Kementerian Ketenagakerjaan RI.

Berikut beberapa manfaat dari penggunaan media sosial TikTok sebagai media komunikasi oleh humas pemerintah dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat:

1. Membagikan Informasi Yang Bersifat Formal melalui Media Sosial Peran penting seorang humas pemerintah adalah melakukan sosialisasi mengenai berbagai macam kebijakan yang telah dirumuska pemerintah kepada publik. Praktik kerja humas konvensional pada umumnya kebijakan publik disosialisasikna secara tertulis melalui selebaran resmi yang dimuat media cetak atau sebatas melalui konferensi pers yang nantinya akan disiarkan melalui televisi ataupun radio agar dapat diketahui masyarakat secara luas. Sedangkan praktik kerja humas digital yang memanfaatkan media sosial TikTok dilaksanakan dengan memberikan sosialisasi melalui perantara konten-konten yang sedang viral di kalangan masayarakat dengan berbagai macam karakteristik sesuai dengan sasaran audiens dan tujuan yang hendak dicapai. Misalnya pada akun TikTok Direktori Jenderal Pajak RI (@ditjenpajakri) melakukan sosialisasi terhadap kebijakan UMKM yang dapat dikenakan pajak, yang mana pada klip video singkat tersebut memperlihatkan konten yang sedang viral di masyarakat namun terdapat pesan tersirat didalamnya yang menginformasikan bahwa UMKM orang pribadi dengan omzet sampai dengan 500 juta dalam setahun tidak kena pajak, melalui tagar #pajakkitauntukkita Direktori Jenderal Pajak RI mencoba

5 Meranti P. 2011. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Salemba Humanika, hal 64.

(6)

mensosialisasikan kepada masyarakat jenis orang perorangan atau badan yang bagaimana yang disebut sebagai orang perorangan atau badan wajib pajak.

Sebelumnya belum pernah terbayangkan jika media sosial berbasis video singkat tersebut dapat dijadikan medium untuk membagikan informasi formal.

Namun dengan menggunakan strategi yang tepat, hal tersebut ternyata memungkinkan untuk dilakukan. Dengan memanfaatkan konten-konten yang sedang viral di kalangan masyarakat kemungkinan informasi yang disampaikan dapat dilihat oleh masyarakat dapat meningkat. Hal ini terbukti dari video unggahan #pajakkitauntukkita milik Direktori Jenderal Pajak RI mencapai 600 ribu penayangan. Cara baru ini memberikan dampak yang cukup baik karena media sosial TikTok, berada dekat dengan masyarakat. Sehingga kemungkinan informasi tersebut dapat sampai kepada publik menjadi lebih luas. Selain itu, dengan memanfaatkan Teori Kekayaan Media humas pemerintah juga dapat memanfaatkan media lain untuk menyebarkan konten TikTok tersebut yaitu dengan cara menyebarkan konten TikTok tersebut melalui Instagram dengan fitur Instagram stories. Hasilnya, konten TikTok tersebut mendapatkan jumlah viewers yang lebih banyak lagi dan bahkan mampu menjangkau publik dengan melampaui batas wilayah tertentu.6

2. Meningkatkan Komunikasi Dua Arah (Engagement) melalui Media Sosial

Keberhasilan penyampaian pesan dapat dilihat dari bagaimana informasi itu dapat dipahami oleh penerima pesan dan mendapatkan perhatian dari sasaran yang dituju. Oleh sebab itu membangun komunikasi dua arah eEngagement) dengan sasaran penerima pesan merupakan suatu hal yang penting. Menurut pendapata sebagaimana disampaikan oleh Luarn media sosial memungkinkan terjadinya manajemen hubungan (relationship management) yang bertujuan untuk melakukan pengembangan dan pemeliharaan suatu hubungan komunikasi.7 Dalam meningkatkan komunikasi dua arah humas pemerintah dalam hal ini harus memahami betul karakteristik dari media yang akan digunakan untuk

6 Asti Prasetyawati. 2021. Dualisme Dampak Pemanfaatan Media Sosial TikTok Dalam Humas Pemerintah, Jurnal Komunikasi Global, 10(2), 2021, hal 244.

7 ibid

(7)

menyampaikan pesan, hal ini juga merupakan bentuk implementasi dari pendapat Lauren yang menyebutkan bahwa media merupakan hal yang paling penting dalam berkomunikasi. TikTok sebagai media sosial yang dianalisa dalam penelitian ini memiliki karakteristik sebagai media yang identik dengan kreativitas dan keunikan. Oleh karenanya, apabila humas pemerintah akan menyampaikan suatu informasi menggunakan media ini, maka konten mereka harus menyesuaikan format yang mengikuti karakteristik konten-konten video TikTok (singkat, penggunaan kalimat sederhana, menarik, serta menghibur) inilah yang kemudian dapat meningkatkan komunikasi dua arah (engagement) antara pemberi dan penerima pesan.

3. Memperoleh Opini Publik Melalui Media Sosial

Melalui media sosial humas pemerintah dapat memperoleh dan mendengarkan opinin publik dan tanggapan mereka terhadap kebijakan-kebijakan yang telah dirumuskan. Keunggulan penggunaan media sosial dibandingkan dengan media lain yakni memungkinkan terciptanya opini publik secara cepat dalam ruang online baik opini publik yang bersifat positif ataupun opini publik yang bersifat negatif, keduanya sama-sama bermanfaat bagi perumus kebijakan sejauh mana kebijakan yang ditetapkan dapat mensejahterakan masyarakat. Opini publik ini kemudian dijadikan evaluasi dan bahan pertimbangan untuk perumusan kebijakan selanjutnya. Pada media sosial TikTok, opini publik tercipta melalui kolom komentar yang dapat diisi secara bebas oleh masyarakat yang memiliki akun TikTok. Opini publik ini kemudian tidak hanya terbatas pada unggahan konten sebuah lembaga pemerintah terkait saja, namun opini publik juga dapat tercipta melalui unggahan-unggahan konten lainnya yang masih bersinggungan dengan lembaga pemeritah terkait. Hal inilah yang kemudian menjadi asal mula munculnya misunderstanding informasi, hoax, hingga pada aktivitas pembajakan akun (hacking).

Diantara berbagai macam kemudahan yang diberikan oleh media sosial TikTok maka tentunya terdapat beberapa dampak negatif atas penggunaan media sosial, oleh sebab itu sebelum menyampaikan informasi melalui sebuah konten

(8)

humas pemerintah harus memastikan bahwa dari konten tersbut dapat menciptakan suatu ekosistem opini publik yang positif. Misalnya humas pemerintah dapat membagikan berbagai momen kegiatan mereka dalam menjalankan tanggungjawab yang telah diberikan, hal ini juga sebagai salah satu bentuk transparansi kerja kepada masyarakat luas.

Selain manfaat sebagaimana dijelaskan diatas pengaruh globalisasi dalam bentuk pemanfaatan media sosial TikTok bagi humas pemerintah dalam menjalankan tugasnya yakni humas pemerintah dapat menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk melihat, membaca, serta membagikan pesan dan atau berbagai macam informasi kepada masyarakat yang berkaitan dengan kebijakan yang telah dirumuskan.

Berdasarkan hasil pembahasan sebagaimana telah dipaparkan diatas pemanfaatan media sosial TikTok sebagai media komunikasi oleh humas pemerintah dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat dinilai sangat efektif karena hal ini dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat dengan jumlah yang tak terhingga, selain itu penyamapaian informasi atas kebijakan secara digital dinilai lebih mudah daripada dengan penyamapaian informasi dalam bentuk konvensional. Namun terlepas dari segala kemudahan yang ditawarkan, pengguanaan sosial media TikTok juga memunculkan hal-hal yang bertolak belakang namun saling berhubungan, yakni adanya peningkatan kedekatan pesan pada audiens dan terjadinya reduksi kualitas pesan yang dikorbankan. Platform media sosial TikTok, dengan karakteristiknya yang menyajikan konten-konten audio-visual secara singkat tidak cocok dengan konten yang terlalu serius dan monoton biasanya video-video yang disajikan adalah video rigan yang memiliki tone konten yang menghibur, dapat mereduksi bobot keseriusan pesan resmi pemerintahan namun sekaligus menjadikan pesan tersebut menjadi dekat dan mudah dimengerti oleh masyarakat. Di samping itu, TikTok juga dapat digunakan untuk meningkatkan engagement antara lembaga pemerintah dengan publiknya dan juga dapat digunakan sebagai sarana untuk mendengarkan opini publik baik yang bersifat positif maupun negatif.

(9)

Segala kemudahan yang ditawarkan dalam era digital ini memberikan tantangan dan kesempatan baru khususnya bagi praktisi humas pemerintah yang mana di kemudian hari diharapkan prkatisi humas pemerintah harus memahami strategi, memiliki kreativitas yang tinggi guna menciptakan sebuah tontonan yang bermanfaat dan diminati oleh masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Asti Prasetyawati. 2021. Dualisme Dampak Pemanfaatan Media Sosial TikTok Dalam Humas Pemerintah, Jurnal Komunikasi Global, 10(2), 2021.

D. Adawiyah. 2020. Pengaruh Penggunaan Aplikasi TikTok Terhadap Kepercayaan Diri Remaja di Kabupaten Sampang. Jurnal Komunikasi 14(2).

Graham, M., Avery, E. J. 2013. Government Public Relations and Social Media : An Analysis of the Perceptions and Trends of Social Media Use at the Local Government Level. UK Cochrane Centre.

Hidayah, R. 2015. Tinjauan Tugas dan Fungsi Hubungan Masyarakat di Kantor Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Acta Diurna, IV.

Meranti P. 2011. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Salemba Humanika.

Rafiq, A. 2020. Dampak Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial Suatu Masyarakat. Jurnal Global Komunika Vol 1 No 1 2020, Juli 2020.

. .

Referensi

Dokumen terkait

Deni Ayu Retnaningsih, L100090128, Strategi Media Relations Humas Pemerintah Kabupaten Blora ( Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Strategi Media Relations Humas

Pembahasan mengenai pemanfaatan komunitas virtual sebagai media komunikasi kelompok melalui sosial media, sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia tidak hanya

Kesimpulan dari penelitian ini adalah Rok Galiya sudah mampu melakukan pemanfaatan strategi media sosial Instagram Rok Galiya sebagai media komunikasi pemasaran

Keberadaan dari Humas di Sekretariat Daerah Pemerintah Kota Palembang mempunyai fungsi menyampaikan informasi dan komunikasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat dalam

Melalui komunikasi yang terjalin antara pemerintah dan masyarakat melalui media digital dapat memberikan kekuatan & kelemahan bagi Humas di lembaga pemerintahan dalam

Isi pesan yang disampaikan oleh Humas Kota Bandung Melalui Media Sosial Instagram dalam Meningkatkan Citra Pemerintahan Kota Bandung adalah dengan cara memberikan

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah peneliti lakukan terkait dengan pemanfaatan aplikasi TikTok sebagai media pembelajaran fotografi produk

Menurut saya ya efektif, karena kita bisa menyampaikan pesan dakwah dimanapun dan kapanpun.”13 Berdasarkan uraian diatas, masyarakat kelurahan Mulyojati khususnya para remaja banyak