Sehubungan dengan pemesanan dua tongkang, pada Juli 2001 perusahaan menyewa lokasi baru di sebelah PT. Saat ini PT Karya Teknik Utama telah mampu membangun berbagai jenis kapal baru seperti crane barge, tanker, kapal semen dan lain-lain.
Visi dan Misi Perusahaan
Struktur Organisasi Perusahaan
Lokasi Perusahaan
Kebijakan perusahaan
Akses darat Ada dua pintu masuk ke area fasilitas pelabuhan melalui pos utama dan pos kedua, untuk karyawan PT. Karya Teknik Utama harus melewati kantor pos utama pelabuhan dan harus didampingi oleh petugas yang berwenang memarkirkan kendaraan tamu di luar area fasilitas pelabuhan yang disediakan.Untuk lebih jelasnya keadaan pintu masuk utama di PT.
Fasilitas Perusahaan
Mencegah kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan dengan meminimalkan risiko di area kerja dan mengoptimalkan proses pengurangan limbah. Galangan KTU melewati surat utama, sedangkan sub-isi harus melalui pintu masuk surat kedua, dan tamu harus melalui pemeriksaan dan meninggalkan kartu identitas.
Akses Pintu Masuk
Untuk lebih jelasnya tentang kegiatan pos utama PT Karya Tekhnik Utama dapat dilihat pada Gambar 1.4. 10 detail fasilitas bengkel di PT Karya Teknik Utama dapat dilihat pada gambar 1.10.
Nama Kegiatan
Bentuk kegiatan yang akan dilakukan berupa praktek lapangan, dimana mahasiswa akan mengadakan praktek lapangan yang dikoordinir oleh pembimbing dan pengawas lapangan dari perusahaan terkait.
Bentuk Kegiatan
Tempat Pelaksanaan
Laman Waktu Pelaksanaan
Setelah Praktek Kerja Lapangan selesai di lapangan, mahasiswa diwajibkan untuk membuat Laporan Praktek Kerja Lapang yang disupervisi oleh Fasilitator Praktek Kerja Lapang. Penilaian Praktek Kerja Lapang terdiri dari dua bagian yaitu penilaian terhadap perusahaan tempat Praktek Kerja Lapang dilakukan dan Jurusan Teknik Perkapalan dan Teknik Perkapalan Politeknik Negeri Bengkalis yang dilakukan oleh dosen penguji.
Jadwal Kegiatan
Dalam proses pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di lapangan, perusahaan memiliki kewenangan penuh terhadap proses pendidikan peserta didik, khususnya penyerapan ilmu terapan di perusahaan.
Target Yang Diharapkan
Pada hari pertama, kami dipandu menuju ruang Health Safety Environment (HSE) untuk melakukan kegiatan safety induction dan memperkenalkan peta perusahaan. Pengenalan keselamatan adalah langkah awal untuk melibatkan kontraktor, karyawan, dan pengunjung dalam bekerja dengan aman di lokasi kerja dan tempat kerja lainnya di perusahaan.
Kegiatan Harian Kerja Praktek (KP)
16 perangkat keras dan perangkat lunak untuk mengumpulkan data yang ada dalam perusahaan dan alat-alatnya sebagai berikut.
Deskripsi Kegiatan Minggu ke-1
Senin pagi kami dipandu oleh QC Hull dan belajar tentang konstruksi memanjang dan melintang. Pada hari jumat kami di bimbing oleh QC Piping dan kami diajari nama-nama fitting pipa, ukuran pipa dan jenis valve.
Pada hari selasa kami dipandu oleh QC Piping untuk mempelajari sistem hydrotest pada pipa khususnya pada Tugboat. Pada hari Kamis kami dipandu oleh QC Piping dan melakukan pengukuran suara dengan sounding meter. 29 Pada hari Senin kami dipimpin oleh QC Hull untuk mengikuti pemeriksaan tangki kapal.
Pada hari Selasa kami dipimpin oleh QC Hull dan diajari tentang nama-nama berikut. Rabu ini kami akan kembali dipimpin oleh QC Hull dan Foreman dan melakukan pemeriksaan tangki di tongkang. Kamis ini kami menghadiri QC Hull dan diundang untuk memeriksa kembali tangki di tongkang.
Pada hari Sabtu kami dipimpin oleh QC Hull dan Foreman dan ikut memeriksa bagian tangki yang belum selesai di van. Pada hari senin kami di pimpin oleh QC Hull dan kami diikut sertakan dalam pemeriksaan kapal dan pengecekan hasil las atau las untuk meminimalisir tingkat korosi pada kapal.
Deskripsi Kegiatan Minggu ke-4
Pada hari Kamis kami akan melakukan pemeriksaan bagian web frame pada pontoon di bawah pengawasan QC Hull. Pada hari Jumat kami didampingi oleh QC Hull dan diizinkan untuk mengikuti inspeksi di dek, terutama pada engsel yang akan dibuat. Pada hari senin ini, kami dipandu oleh QC Painting dan menceritakan beberapa hal sebelum memasuki audit yaitu.
Pada hari selasa ini kami dibimbing oleh QC Painting dan kami diajari tentang berbagai hal yaitu. Pada hari Rabu ini kami dipandu oleh QC Painting dan kami diajarkan beberapa hal sebelum inspeksi kami pada lukisan dilakukan yaitu. Pada hari kamis ini kami dibimbing oleh QC Painting dan kami diajarkan beberapa hal dan kami diajak untuk melakukan pengecekan pre pick tank.
Pada hari Jumat ini kami diantar oleh QC Painting dan kami belajar satu atau dua hal dan kami diundang untuk melihat bagian geladak kapal yang akan disemprot dengan cat langit. Pada hari Sabtu ini kami diantar berkeliling QC Painting dan mempelajari satu atau dua hal sebelum memeriksa bagian bosuh shop dan cheast bilge yaitu.
Deskripsi Kegiatan Minggu ke-6
Pada hari senin kami dibimbing oleh QC Painting dan diajarkan cara mencari kekasaran (tingkat kekasaran pada sebuah panel) dan cara menggunakan alat uji garam serta diajak untuk melakukan inspeksi tangki ruang perkuatan. Pada hari Selasa, QC Panting mengajari kami beberapa hal tentang menemukan profil di cat menggunakan alat yang disebut pengukur jarum. Needle gauge adalah alat yang digunakan untuk mengukur kedalaman profil pada area yang telah diledakan.
Pada hari rabu kami dipandu oleh QC Painting untuk melihat tongkang yang diledakkan dan kami diminta untuk mengamati hasil peledakan kapal tersebut. Pada hari kamis kami diajari oleh QC Painting tentang salt test dan sandblasting mengenai syarat dan ketentuan sebagai berikut. Pada hari jumat kami diajari oleh QC Painting tentang beberapa hal tentang nama-nama kapal sebelum kami diajak untuk melihat area peledakan di ruang mesin.
Pada hari sabtu kami diajari beberapa hal tentang nama kapal oleh QC Painting sebelum diajak untuk check out bagian tangki air tawar. Pada hari senin kami diundang oleh QC Mechanics untuk melihat semua girboks penting sebelum proses chock fast dan proses chock fast pada mesin.
Deskripsi Kegiatan Minggu ke-7
Pada hari Selasa, Mekanika QC mengundang kami untuk melihat gearbox alligmeant setelah sangat cepat. Pada hari Kamis, Mekanika QC mengundang kami untuk melihat transmisi alligmeant sebelum kami melaju kencang dan proses pengeboran pada engine lifter/base. Pada hari Jumat, mekanik QC mengajari kami tentang beberapa hal di mesin sebelum kami diundang untuk uji beban.
Pada hari Sabtu kami menghadiri Mekanika QC untuk melihat mesin komisioning di kapal tunda dan ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan selama komisioning. Pada hari ini kami mengikuti QC Mechanics dan mempelajari beberapa hal serta melihat proses pemasangan baling-baling dari dekat. Rabu ini saya belajar tentang lampu di kapal tunda dan berpartisipasi dalam kegiatan komisioning angin.
Kamis ini saya belajar cara memasang jangkar dan dijelaskan oleh penanggung jawab dari Subcorn TCM. Jumat ini kami melihat kapal tunda Robert Allant yang memberi makan gearbox menggunakan indikator dial dan setiap pengukuran harus di bawah (0,05mm).
Pendahuluan
Sejarah awal propeller
Baling-baling jenis ini biasa digunakan untuk kapal besar dengan rpm relatif rendah dan keluaran torsi tinggi, konsumsi bahan bakar lebih irit, kebisingan atau getaran minimal. Controllable Pitch Propeller (CPP) atau kapal jenis baling-baling kecepatan variabel dengan bilah baling-baling yang dapat disesuaikan. Baling-baling adalah baling-baling laut dengan bilah baling-baling yang dapat diubah sesuai kebutuhan, misalnya untuk RPM rendah digunakan kecepatan tinggi dan RPM tinggi digunakan kecepatan rendah.
Kondisi ini menyebabkan aliran air dari baling-baling melalui kemudi memberikan kontrol dan penyetelan kemudi yang lebih besar, sehingga mengurangi konsumsi bahan bakar.
Jenis-jenis propeller
Pod listrik menggunakan penggerak motor listrik berkisar antara 5 hingga 25 megawatt untuk menggantikan penggunaan baling-baling dengan poros dan kemudi konvensional. Baling-baling diadopsi dari Azimuth Propeller dengan menempatkan motor listrik di dalam atau di luar lambung. Jenis penggerak ini banyak digunakan untuk kapal berkecepatan tinggi, air yang melewati impeller dipercepat menggunakan pompa melalui bagian bawah lambung kapal, kemudian keluar kapal dari buritan kapal.
Dengan menempatkan baling-baling kedua (belakang) pada sumbu yang sama dengan baling-baling pertama (depan), hal ini akan memberikan sejumlah keuntungan tambahan, termasuk baling-baling kedua (belakang) mampu memulihkan putaran slipstream yang disebabkan oleh yang pertama. baling-baling (depan). Baling-baling Voith Scneider merupakan salah satu bentuk penggerak kapal dengan menggunakan bilah vertikal yang berputar seperti piringan, dimana setiap bilah dapat menghasilkan daya dorong pada kapal. Poros baling-baling atau bos berada di tengah piringan padat, lubang untuk poros baling-baling, tempat baling-baling dipasang.
Spline atau spline (spi) dari sebagian besar poros baling-baling mentransmisikan torsi dari poros ke baling-baling melalui kunci.
Bagian-bagian Propeller
Sebelum masuk ke proses pemasangan baling-baling ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan mulai dari standar baling-baling, alat dan bahan saat pemasangan baling-baling, proses pemasangan baling-baling, inspeksi menggunakan alat pengukur di celah baling-baling dan pengujian di laut Baling-baling memiliki kode serial dimana kode ini sangat berguna untuk mengetahui bahan yang digunakan baling-baling, awal produksi dan kekuatan baling-baling.
Proses pemasangan propeller pada kapal tugboat
Standar pada propeller
Alat dan material pada saat pemasangan propeller pada kapal tugboat
Setelah alat dan bahan disiapkan, langkah selanjutnya adalah memasang baling-baling pada kapal tunda dan mengikuti prosedurnya. Tempatkan jembatan rantai pada segel di buritan kapal dan gunakan sabuk pengaman sebagai pengikat baling-baling. Setelah diikat dengan sabuk pengaman, ditarik dengan jembatan rantai hingga bagian tengah baling-baling berada di poros.
Saat menempatkan baling-baling di poros, pastikan tidak miring selama pemasangan, karena ini akan mempengaruhi kecepatan kapal, hambatan baling-baling, dan hambatan spline atau spline. Setelah ditutup barulah bor pada mur dengan ukuran yang ada pada ulir dengan kedalaman 12 cm. Setelah semua siap masukkan baut ke dalam lubang baut pada mur sehingga menambah gaya pada mur pengunci dan 3.5.3 Proses pemasangan baling-baling pada kapal tunda.
Fungsi utama dari feeler gauge adalah untuk mengukur adanya gap atau celah pada masing-masing bagian utama mesin kapal, poros baling-baling dan celah pada baling-baling yang saling bersentuhan. 75 Dalam pemasangan propeler diharuskan menggunakan full safety untuk menghindari kecelakaan kerja dan bagi kita yang melakukan kerja praktek di PT.
Kesimpulan
Saran