• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBAHASAN: dilakukan distribusi dan penyimpanan obat

N/A
N/A
ERICK FERLIANDI

Academic year: 2023

Membagikan "PEMBAHASAN: dilakukan distribusi dan penyimpanan obat"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

C. PEMBAHASAN

Pada praktikum P4 ini, dilakukan distribusi dan penyimpanan obat yang diawali dengan mengelompokkan obat-obatan yang telah disiapkan yaitu LASA, high alert, narkotika dan psikotropika, OOT, prekursor berdasarkan dengan kelas terapi, bentuk sediaan, dan jenis Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai dan disusun secara alfabetis dengan menerapkan prinsip First Expired First Out (FEFO) dan First In First Out (FIFO) disertai sistem informasi manajemen. Beberapa obat yang diterima diberikan tanda stiker LASA atau High alert yang bertujuan untuk menghindari medication eror dalam pengambilan obat terutama pada obat yang memiliki nama dan ejaan yang mirip pada LASA. Hal ini harus diselingi dengan dua obat lain dan untuk obat high alert ditempatkan pada lemari atau laci khusus yang sudah diberi penanda. Untuk melihat obat yang masuk kedalam high alert dapat dilihat pada panduan ISMP 2018.

Pada penyimpanan, obat ambroxol 30 mg dari PBF masuk 100 tablet dan tersisa 200 tablet dengan ED januari 2025 no batch AM 0125 dan dari rawat jalan keluar 100 tablet sisa 100 tablet dengan ED januari 2025 no batch AM 0125. Penyimpanan obat untuk glimepiride 2 mg dari PBF masuk 200 tablet sisa 200 tablet dengan ED mei 2024 no batch GP0524 dan dari rawat jalan keluar 100 tablet sisa 100 tablet dengan ED mei 2024 no batch GP0524.

Penyimpanan obat untuk OBH Combi Plus 30 mg dari PBF masuk 1 botol sisa 2 botol dengan ED desember 2024 no batch OP1224 dan dari rawat jalan keluar 1 botol sisa 1 botol dengan ED desember 2024 no batch OP1224. Penyimpanan obat untuk Pentabio dari rawat jalan keluar 1 vial sisa 1 vial dengan ED januari 2025 no batch PB0125. Penyimpanan obat untuk Novorapid dari rawat jalan keluar 5 pen sisa 5 pen dengan ED november 2024 no batch NV1124. Untuk distribusi obat (pengiriman), dilakukan pengiriman obat ambroxol 30 mg dengan jumlah yang diminta 100 tablet dan dikirim 100 tablet dengan ED januari 2025 no batch AM 0125, glimepiride 2 mg jumlah yang diminta 100 tablet dikirim 100 tablet dengan ED mei 2024 no batch GP0524, OBH combi plus jumlah yang diminta 1 botol dikirim 1 botol dengan ED desember 2024 no batch OP1224, pentabio jumlah yang diminta 1 vial dikirim 1 vial dengan ED januari 2025 no batch PB0125, novorapid jumlah yang diminta 5 pen dikirim 5 pen dengan ED november 2024 no batch NV1124.

Kemudian etiket UDDs, dilakukan UDD label pada obat metformin 500 mg yang diminum 2 x sehari saat pagi jam 07.00 WIB 1 tablet sesudah makan dan pada malam hari jam 19.00 WIB 1 tablet sesudah makan.

(2)

D. KESIMPULAN

Proses penyimpanan dan pendistribusian segala aspek mengenai proses tersebut harus diperhatikan karena dapat saling mempengaruhi satu sama lain. Dimana setiap obat memiliki aturan dan spesifikasi tempat penyimpanan masing-masing untuk menjaga obat agar tidak terkontaminasi dan saat proses pengiriman perlu diperhatikan terkait pengirim obat-obatan HIGH ALERT dengan memperhatikan proses pendistribusian hingga pemantauan suhu.

E. REFERENSI

Modul Praktikum Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Alkes

BPOM RI. (2021). Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2021 Tentang Pengawasan Pengelolaan Obat, Bahan Obat, Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi di Fasilitas Pelayanan Kefarmasian. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit.

Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit.

Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

(https://www.ismp.org/sites/default/files/attachments/2018-08/highAlert2018-Acute-Final.pdf) PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 9 TAHUN 2019

TENTANG PEDOMAN TEKNIS CARA DISTRIBUSI OBAT YANG BAIK

Power Point Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan, Penyimpanan dan Distribusi., (2023)

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.MUHAMMAD ZEIN PAINAN Nomor : 800/01.004/RSUD-SK/I/2019 Tentang Panduan Penyimpanan Obat High Alert, Lasa, Dan Elektrolit Konsentrat Dilingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Dr.

Muahammad Zein Tahun 2019

(3)

PERMENKES No. 3 Tahun 2015 Tentang Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan, Dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika, Dan Prekursor Farmasi

Referensi

Dokumen terkait

Particularly, I am interested in the Northern Territory Government position on Indigenous language rights, which includes the right to receive education in Indigenous languages, and our

~~:.aoe:~ =~~ewabe~~=~; ==Ir.:~~e:m:e:::~ -:=janfda=~e~~~ toe.jangteneboet Itoe memberikaD Idta penebanpaD saolalMDgitaepertl .elr.araagiui boetanitoe Udakkarenabahajakela-eliaw