PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia sebagai negara yang hidup dengan teknologi dan informasi yang berkembang pesat, berarti bangsa ini tidak akan bisa lepas dari masuk dan berkembangnya era digital yang telah mengubah sistem pendidikan dan kehidupan masyarakat sehari-hari. Makalah latar belakang ini mengkaji dampak inovasi teknologi dan digitalisasi terhadap sistem pendidikan Indonesia dan pembangunan berkelanjutan. Meluasnya ponsel pintar dan akses internet yang lebih luas di berbagai lapisan masyarakat telah mendorong adopsi inovasi digital dalam pembelajaran.
Sumber daya digital, aplikasi pembelajaran online, dan platform pembelajaran online memungkinkan siswa dan pendidik mengakses materi pembelajaran yang lebih beragam dan terkini, sehingga memperkaya pengalaman belajar dan membantu menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih dinamis dan responsif terhadap perubahan. Untuk mencegah kesenjangan yang lebih dalam dalam hal ini, diperlukan kebijakan yang mendukung akses dan inklusi teknologi pendidikan. Analisis data pendidikan, sistem manajemen pembelajaran digital, dan solusi cerdas dapat membantu mengambil keputusan kebijakan dan strategi pengajaran yang lebih baik di kelas.
Dengan pemantauan dan evaluasi yang lebih akurat, pendidik dapat memberikan dukungan yang lebih langsung dan individual kepada setiap siswa. Indonesia dapat merencanakan tindakan strategis untuk memastikan bahwa kemajuan ini mendukung visi pembangunan berkelanjutan yang luas dan inklusif dengan pemahaman menyeluruh tentang dampak inovasi teknologi dan digitalisasi terhadap pendidikan.
Rumusan Masalah
- Apakah ada pengaruh dari segi efisiensi dalam proses pembelajaran
- Berapakah rasio perbandingan nilai pelajar dalam laporan belajar
- Apakah metode belajar digitalisasi yang paling efektif untuk
Hipotesis
- Hipotesis 0 (H0)
- Hipotesis 1 (H1)
LANDASAN TEORI
Pendidikan Masyarakat
Pendidikan formal adalah sekelompok jalur pendidikan yang berurutan sesuai dengan struktur yang ada dan berlapis, terdiri dari pendidikan dasar seperti sekolah dasar, pendidikan menengah seperti sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas, serta pendidikan tinggi seperti universitas dan sebagainya, sedangkan pendidikan informal Pendidikan adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan pendidikan, yang terjadi secara alamiah dan sepanjang kehidupan. Masyarakat harus memilih antara dua jenis lembaga dominan (di antara sekolah) yang Illih sebut sebagai lembaga “manipulatif”, dan jenis lembaga lainnya. Institusi yang sesuai dengan tipe ini lebih sederhana dan lebih menonjol, namun model inilah yang diambil Illlich sebagai contoh masa depan yang diinginkan.
Menurut pandangan Ki Hajar Dewantara seperti dikutip Suhairi Umar, lembaga pendidikan yang ada saat ini merupakan warisan pendidikan kolonial yang terstandar (sekolah formal) dan terus digunakan oleh pendidikan Barat yang sudah tidak relevan lagi dengan kondisi saat ini, yaitu: perintah ( pemerintah), hukuman (tuct) dan perintah (orden). Dengan segala hal tersebut pada akhirnya masyarakat menjadi terasing dari kehidupan sosial bangsanya dan dapat berakibat lebih fatal, yaitu terbentuknya kepribadian yang tidak lengkap, seperti kepribadian yang hanya mengutamakan sikap kognitif, materialisme dan menimbulkan ketergantungan finansial, serta tujuan utamanya hanya untuk menjadi pekerja atau karyawan yang Menyikapi sistem kolonial seperti ini, Ki Hajar mendirikan perguruan Taman Masyarakat Dewantara yang ditujukan kepada masyarakat dengan mengorientasikan dirinya pada sistem nasional yang berorientasi pada nilai-nilai budaya, kebangsaan, dan kerakyatan. Dalam model pendidikan taman masyarakat ini, Ki Hajar Dewantara mempopulerkan konsep kawasan pendidikan tri pusat: rumah guru, rumah belajar, dan pusat pengajaran.
Ki Hajar Dewantara mengatakan seperti dikutip Suhairi Umar, bahwa pendidikan tidak terbatas pada ruang-ruang kecil seperti ruang formal dan nonformal seperti sekolah dan kursus. Dari pengalaman hidupnya, ia mengatakan bahwa pendidikan orang tuanya sangat berpengaruh dan menjadi warisan berharga dalam hidupnya.
Teknologi Pendidikan
Digitalisasi Pendidikan
Objek dalam penelitian kualitatif adalah suatu benda alam, atau lingkungan alam, sehingga penelitian ini sering disebut penelitian naturalistik. Data yang ditentukan adalah data yang benar-benar tampak apa adanya, bukan data yang sekadar dilihat atau diucapkan, melainkan data yang mengandung makna di balik apa yang dilihat dan diucapkan (Sugiyono, 2008: 02). Subjek dalam penelitian ini terdiri dari sepuluh mahasiswa Universitas Pembangunan Jaya dengan jurusan dan kelas yang berbeda.
Fokus ini bertujuan untuk mengetahui berdasarkan survei metode pembelajaran online mana yang paling efektif dan efisien menurut sumbernya. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data dan informasi mengenai pengalaman narasumber sebagai mahasiswa atau mantan mahasiswa pada era pengajaran sebelum dan sesudah digitalisasi. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kontrol observasi, kontrol wawancara dan kontrol dokumentasi.
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh dua pihak (pewawancara dan yang diwawancara) untuk mengumpulkan informasi. Menurut selera belajar anda, apakah pembelajaran video seperti tutorial lebih baik dibandingkan belajar langsung dengan guru/dosen anda? Jika Anda ingat, bagaimana kinerja belajar Anda sebelum dan sesudah belajar online.
Menurut Moleong, analisis data adalah proses menyusun urutan data, mengorganisasikannya ke dalam pola, kategori, dan satuan dasar uraian, sehingga data lebih mudah dibaca dan ditarik kesimpulan. Dalam reduksi data, data yang diperoleh diurutkan karena data hasil wawancara merupakan data yang mempunyai informasi yang sangat luas dan masih mentah (Lexy J. Moleong 2002: 114). Tahap kedua, menyusun kode-kode dan catatan mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan data yang diteliti, sehingga peneliti dapat menentukan tema, kelompok, dan pola data.
Pertanyaan: Berdasarkan selera belajar anda, apakah pembelajaran melalui video seperti tutorial lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran langsung dengan guru/dosen? Pertanyaan: Jika Anda ingat bagaimana prestasi akademik Anda sebelum dan sesudah belajar online. Berdasarkan jawaban responden semuanya menjawab semua belajar online dan rata-rata jawabannya adalah 81,8%.
Desain Penelitian
Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dan perilaku orang yang diamati. Pendekatan kualitatif mempunyai ciri alami (Natural Surfing) karena sumber datanya bersifat deskriptif langsung, proses lebih penting dari pada hasil. Analisis dalam penelitian kualitatif biasanya dilakukan secara induktif dan pemaknaan sangat penting.
Benda alam adalah suatu benda yang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti sehingga kondisi pada saat peneliti masuk ke dalam benda, setelah berada di dalam benda dan keluar dari benda itu relatif tidak berubah. Untuk menjadi instrumen, peneliti harus mempunyai teori dan wawasan yang luas agar dapat bertanya, menganalisis, memotret, dan mengkonstruksi objek yang ditelitinya menjadi jelas dan bermakna. Data definitif adalah data yang benar-benar tampak apa adanya, bukan data yang sekedar dilihat atau diucapkan, melainkan data yang mengandung makna di balik apa yang dilihat dan diucapkan (Sugiyono.
Lokasi Penelitian
Waktu Penelitian
Penentuan Subjek Penelitian
Fokus Penelitian
- Pengaruh dari segi efisiensi dalam proses pembelajaran setelah
- Perbandingan performa belajar sebelum dan sesudah
- Metode belajar online yang paling efektif untuk membantu pelajar
Sumber Data
Teknik Pengumpulan Data
- Observasi
- Wawancara (interview)
- Dokumentasi
Observasi adalah suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap suatu kegiatan yang sedang berlangsung. Wawancara adalah percakapan dengan tujuan tertentu Percakapan tersebut dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan pewawancara yang memberikan jawaban atau pertanyaan (Lexy Moloeng. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam. -wawancara mendalam adalah cara pengumpulan data atau informasi dengan cara bertemu langsung dengan informan, dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran utuh tentang subjek yang diteliti.
Teknik pengumpulan data dengan menggunakan dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dan menganalisis dokumen, baik yang berbentuk tertulis, gambar, maupun elektronik. Hasil penelitian dari observasi atau wawancara akan lebih handal dan dapat dipercaya apabila didukung dengan dokumen dari sumber (Nana Syaodih.
Instrumen Penelitian
- Kendali wawancara
- Kendali observasi
- Kendali dokumentasi
Menurut Sugiyono, dokumen adalah catatan peristiwa masa lalu yang berupa tulisan, gambar, atau karya monumental seseorang. Hasil penelitian dari observasi dan wawancara akan lebih kredibel jika didukung dengan dokumen pendukung. Dalam penelitian ini dokumentasi yang peneliti ambil berupa screenshot hasil survei melalui aplikasi Google Forms.
Teknik Analisis Data
- Pengumpulan data
- Reduksi data
- Penyajian data
- Penarikan kesimpulan
Terhadap pertanyaan tersebut, 72,7% responden menjawab metode pembelajaran luring lebih efisien dibandingkan daring, dan hanya 27,3% responden yang menjawab metode pembelajaran daring lebih efisien. Pertanyaan: Jika Anda diberi pilihan untuk mencari literatur di perpustakaan atau di Internet, mana yang Anda pilih? Terhadap pertanyaan tersebut, seluruh responden menjawab bahwa mereka lebih suka mencari literatur di Internet dibandingkan di perpustakaan.
Q: Jika ada materi yang perlu dipelajari dan Anda diberikan pilihan untuk belajar melalui video pembelajaran atau membaca buku, mana yang lebih hemat bagi Anda. Pada pertanyaan tersebut, hanya 9,1% responden yang menjawab bahwa membaca buku adalah pilihan bahan belajar mereka, sedangkan 90,9% lebih memilih video untuk belajar. Karena ada juga yang belajar melalui video tutorial atau konten serupa yang mungkin tidak terlalu detail.
Sebelum saya belajar online, saya hanya berkutat pada buku teks dan setelah belajar online, saya mendapatkan lebih banyak ilmu dari internet. Berdasarkan jawaban responden, sebanyak 72,7% responden menjawab metode pembelajaran luring lebih efektif dibandingkan daring, dan hanya 27,3%. Dan berdasarkan jawaban tersebut dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran online di Indonesia kurang efektif dan efisien dalam memenuhi kriteria siswa untuk membantu memahami materi pembelajaran.
Berbeda dengan dua mahasiswa rekayasa perangkat lunak di IUP yang mengatakan pembelajaran daring cukup efektif bagi mereka. Padahal kedua mahasiswa IUP ini juga menyelesaikan SMA di Indonesia dan memiliki pengalaman studi luring dan daring di Indonesia. Menurut beberapa responden, mereka lebih memilih video tutorial dibandingkan pembelajaran tatap muka dengan dosen atau gurunya.
PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Pembahasan
- Pertanyaan : Apakah anda pernah belajar secara online?
Setelah melakukan penelitian, peneliti dapat menyimpulkan bahwa Indonesia sedang mengalami transformasi dunia pendidikan menuju era digitalisasi. Namun perlu diingat juga bahwa pembelajaran tatap muka tetap perlu dipertahankan di era digitalisasi ini. Dari jawaban tersebut dapat disimpulkan bahwa Indonesia saat ini sudah memasuki era digitalisasi pendidikan dan masih banyak pengembangan yang perlu dilakukan untuk memajukan pendidikan Indonesia.