Pembangunan Pertanian
Isti Khomah
Prodi Agribisnis FP UNS
Arti Pembangunan
Usaha secara sadar untuk melakukan
perubahan menuju ke kondisi yang lebih baik
• Pembangunan ekonomi:
Th 50-60an: Kemampuan ekonomi nasional utk
meningkatkan & merpertahankan GNP ≥ 5-7 % per tahun Th 60an: Suatu proses yg menyebabkan kenaikan
pendapatan real per kap penduduk suatu negara dlm
jangka panjang yg disertai oleh perbaikan kelembagaan
Menurut Todaro (1998), keberhasilan
pembangunan dapat dinilai dari 3 hal:
1. Kecukupan : kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar
2. Jati diri : meningkatkan harga diri sbg manusia
3. Kebebasan : meningkatkan kemampuan
masyarakat utk memilih
Pertumbuhan Vs Pembangunan Ekonomi
• Pertumbuhan
: kenaikan pendapatan nasional tanpamemandang kenaikan tsb > atau < dr pertumbuhan penduduk &
terjadi perubahan struktur ekonomi / tidak
• Pembangunan Ekonomi
: Ditandai peningkatan pdptn per kapita & perubahan struktur ekonomi (transformasi struktural)• Perubahan paradigma pembangunan:
Pembangunan = Pertumbuhan
Negara sedang berkembang: Pertumbuhan dg pemerataan pendapatan untuk menurunkan kemiskinan
Negara maju: pertumb dg memperhatikan kelestarian lingkungan
Pembangunan Nasional
1. Pembangunan eko: pertanian, industri, perdagangan, dll 2. Pembangunan non eko: HANKAM, SOSPOL, dll
Pertanian
: kegiatan turut campur tangannya mns dlmperkembgn kehidupan tumbhn & hewan spy dpt lebh baik dlm memenuhi kebutuhan manusia
Pembangunan Pertanian
: suatu proses yg ditujukan utk selalu menambah prod pert utk konsumen, yg sekaligus mempertinggi pdptn, produktivitas usaha tiap2 petani dg jalan menambah modal & skill utk memperbesar campur tgn mns dlm perkembgn tumbhn & hewanSyarat Mutlak Pembangunan Pertanian, menurut Mosher
1. Tersedianya pasar untuk hasil usahatani Perubahan paradigma:
Dari: menjual apa yg dihasilkan
Menjadi: menjual apa yg diinginkan konsumen
2. Teknologi yang selalu berkembang shg menaikkan produktivitas a. Teknis
b. Biologis c. Khemis d. Sosial
3. Tersedianya bahan dan alat pertanian secara lokal 4. Adanya insentif produksi bagi petani
a. Insentif ekonomi
Jaminan harga, sistem bagi hasil menguntungkan, subsidi b. Insentif non ekonomi
Penghargaan masy, keikutsertaan dlm lomba, pameran, dll
5. Tersedianya pengangkutan yang lancar dan kontinu
Faktor Pelancar (Akselerator)
1. Pendidikan Pembangunan Pertanian
2. Tersedianya kredit produksi: murah dan mudah dijangkau
3. Perbaikan dan perluasan areal lahan pertanian
4. Kegotong-royongan petani
5. Perencanaan Nas utk pembangunan
pertanian
Permasalahan
1. Peningkatan penduduk tdk diimbangi dg peningkatan produktivitas pemanfaatan sumber daya pertanian
40.000 ha lhn swh di Jawa dikonversi utk keg non pertanian
Persaingan penggunaan air dg RT & industri
Tekanan penduduk thd lahan terus meningkat
2. Lemahnya alih teknologi di tingkat petani
Lambatnya diseminasi teknologi baru &
pengembangan teknologi yg sdh ada di tingkat petani
Era desentralisasi, PPL mjd kewenangan PEMDA
3. Terbatasnya akses petani thd layanan usaha, layanan modal, info, dan lahan
4. Rantai tata niaga & sistem pemasaran yg belum efektif
5. Kualitas SDM masih rendah
Orientasi masa kini, keuntungan sesaat
Kelp Tani banyak yg tdk berfungsi
6. Lemahnya koordinasi antar lembaga terkait :
Sub sistem hulu ( ind agroinput, agrokimia dll)
Sub sistem budidaya usahatani ( on farm )
Sub sistem hilir ( pengolahan & pemasaran )
Sub sistem pendukung (keu, pendidikan, transportasi 7. Kebijakan makro belum kondusif
Penerapan pajak ekspor bg komoditas pertanian
Alokasi dana APBD utk pemb sektor pertanian wilayah
Pembangunan sarana & prasana di pedesaan
Liberalisasi produk pertanian