PEMBELAJARAN
KARAKTER DI SEKOLAH
Disampaikan untuk Program Kajian Rutin Pusat Penelitian Pendidikan Dasar, Menengah dan Kejuruan, Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat
(LPPM) Universitas Negeri Yogyakarta pada tanggal 22 Desember 2014.
Prof. Suyanto, Ph.D
(Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta)
2
INTERVENSI BUDAYA INTERVENSI BUDAYA
PEMBIASAAN SECARA KULTURAL PEMBIASAAN SECARA KULTURAL
Perilaku dan Berkarakter
Unggul Perilaku dan
Berkarakter Unggul
MASYARAKAT
PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAAN
Agama, Pancasila, UUD 1945, UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Agama, Pancasila, UUD 1945,
UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Teori Pendidikan, Psikologi, Nilai,
Sosial Budaya Teori Pendidikan, Psikologi, Nilai,
Sosial Budaya
Pengalaman terbaik (best practices) dan
praktik nyata Pengalaman terbaik
(best practices) dan praktik nyata
Nilai-nilai Luhur Nilai-nilai
Luhur
PERANGKAT PENDUKUNG Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya,
Lingkungan, Sarana dan Prasarana, Kebersamaan, Komitmen Pemangku Kepentingan
PERANGKAT PENDUKUNG Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya,
Lingkungan, Sarana dan Prasarana, Kebersamaan, Komitmen Pemangku Kepentingan
DISAIN INDUK PENDIDIKAN KARAKTER
KELUARGA SATUAN
PENDIDIKAN SATUAN PENDIDIKAN
Diadopsi dari Kemdiknas 2010
Guru Berkarakter
Guru Berkarakter
3
OLAH HATI OLAH
PIKIR
OLAH RASA/
KARSA OLAH
RAGA
beriman dan bertakwa, jujur, amanah, adil, bertanggung jawab,
berempati, berani mengambil resiko, pantang menyerah, rela
berkorban, dan berjiwa patriotik
ramah, saling menghargai, toleran, peduli, suka menolong,
gotong royong,
nasionalis, kosmopolit , mengutamakan kepentingan umum, bangga menggunakan
bahasa dan produk Indonesia, dinamis, kerja keras, dan beretos
kerja bersih dan sehat,
disiplin, sportif, tangguh, andal, berdaya tahan,
bersahabat, kooperatif, determinatif, kompetitif, ceria,
dan gigih cerdas, kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu, berpikir
terbuka, produktif, berorientasi Ipteks,
dan reflektif
Habituasi Perilaku Siswa Habituasi Perilaku Siswa
Diadopsi dari Kemdiknas 2010 3
Diadopsi dari Kemdiknas 2010 4
Dengan Tuhan:
Bertaqwa/Religius
Dengan Diri Sendiri:
Jujur, Bertanggungjawab, Bergaya Hidup Sehat, Disiplin, Kerja Keras, Percaya Diri, Berjiwa Wirausaha, Kreatif, Inovatif, Mandiri, Mempunyai Rasa Ingin Tahu
Nilai Kebangsaan:
Nasionalisme dan Menghargai Keberagaman, Pemahaman terhadap budaya dan ekonomi
Dengan Sesama dan Lingkungan:
Sadar hak dan kewajiban, Patuh pada aturan sosial, Menghargai karya orang lain, Santun dan demokratis, Peduli sosial dan lingkungan
Nilai Karakter
Nilai Karakter
Budaya dan Nilai Karakter
Aspek Nilai Karakter
Aspek Nilai Karakter
5
Tahapan Pembentukan Karakter Bagi Siswa
1 2
3 4
5 6
Mengetahui Memahami Membiasakan
Meyakini
Melakukan sesuai 1,2,3,4
Memper- tahankan
Keteladanan; Pemberdayaan, Habituasi, Pembudayaan; Pembelajaran; Penguatan
Siswa Berkarakter
Terpuji
How are Habits formed?
Simply put, by repeating a task an average of 21 times.
The actual number depends on how
complicated the task is, how interested or engaged we are with it and what the
benefit of getting good or familiar at it is.
Each time you do something a pathway in the brain is written.
Repeating the task the same way over and over (around 21 times) strengthens that pathway.
Sumber: Habit-Learning Lite (Network Rail)
How are Habits changed?
If it takes around 21 times to build a habit, it takes around 100 times to change a habit.
Just think about that for a moment. It’s just under 5 times the effort!
That’s because that pathway we have built in our brains needs to be overwritten with a different way of doing things.
It’s much harder work.
And why do we change the way we do things? Either as a result of a rule change, a change in site layout, a briefing or a rude awakening like a close call or an actual injury, or maybe because we just decide to…
Sumber: Habit-Learning Lite (Network Rail)
Pengertian Karakter dan Pendidikan Karakter
• Karakter adalah nilai-nilai yang melandasi perilaku manusia
berdasarkan norma agama,
kebudayaan, hukum/konstitusi, adat istiadat, dan estetika.
• Pendidikan karakter adalah upaya yang terencana untuk menjadikan peserta didik mengenal, peduli dan menginternalisasi nilai-nilai sehingga peserta didik berperilaku sebagai
insan kamil.
Sumber: Dit. PSMP Ditjend Mandikdasmen
PENDIDIKAN KARAKTER
• Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai perilaku (karakter) kepada warga sekolah yang meliputi
pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-
nilai, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi insan kamil.
Sumber: Dit. PSMP Ditjend Mandikdasmen
Nilai-Nilai Karakter untuk Siswa
KARAKTER KARAKTER
Moral Knowi
ng Moral Knowi
ng
Moral Feeli
ng Moral
Feeli ng Moral
Actio n Moral
Actio n
TUHAN Y M E
TUHAN Y M E
SESAMA SESAMA DIRI SENDI
RI
DIRI SENDI RI
LINGKUNG AN
LINGKUNG AN
KEBANGSA AN
KEBANGSA AN
Nilai - Nilai Nilai - Nilai
Nilai - Nilai Nilai - Nilai
Nilai - Nilai Nilai - Nilai Nilai
- Nilai Nilai - Nilai
Nilai - Nilai Nilai - Nilai
Sumber: Dit. PSMP Ditjend Mandikdasmen
11
INTERVENSI INTERVENSI
HABITUASI HABITUASI
Perilaku Berkarakter
Perilaku Berkarakter
MANAJEMEN
PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAAN
Agama, Pancasila, UUD 1945, UU No. 20/2003 ttg
Sisdiknas Agama, Pancasila,
UUD 1945, UU No. 20/2003 ttg
Sisdiknas
Teori Pendidikan,
Psikologi, Nilai, Sosial
Budaya Teori Pendidikan,
Psikologi, Nilai, Sosial
Budaya
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan
best practices Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan
best practices
Nilai-nilai Karakter Nilai-nilai
Karakter
PERANGKAT PENDUKUNG Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya, Lingkungan, Sarana dan Prasarana, Kebersamaan, Komitmen pemangku
kepentingan.
PERANGKAT PENDUKUNG Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya, Lingkungan, Sarana dan Prasarana, Kebersamaan, Komitmen pemangku
kepentingan.
Skema Pendidikan Karakter Sekolah
PEMBELAJARAN EKSTRA
KURIKULER EKSTRA KURIKULER
Sumber: Kemdiknas
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran
• Perencanaan
• Penyusunan Silabus
• RPP
• Bahan Ajar
• Pelaksanaan
• Kegiatan
Pembelajaran (CTL)
• Evaluasi
• Perencanaan
• Penyusunan Silabus
• RPP
• Bahan Ajar
• Pelaksanaan
• Kegiatan
Pembelajaran (CTL)
• Evaluasi
Nilai- Nilai Karakte
r Nilai-
Nilai Karakte
r
Siswa Berka
- rakte
r Siswa Berka
- rakte
r
Sumber: Dit. PSMP Ditjend Mandikdasmen
INTERVENSI
C o n t ex t u a l Te a c h i n g a n d L e a r n i n g
HABITUASI INTERVENSI
C o n t ex t u a l Te a c h i n g a n d L e a r n i n g
HABITUASI
Pelaksanaan Pembelajaran
Pendahuluan
Pendahuluan PenutupPenutup
Kegiatan Inti:
• Eksplorasi
• Elaborasi
• Konfirmasi Kegiatan
Inti:
• Eksplorasi
• Elaborasi
• Konfirmasi
Sumber: Dit. PSMP Ditjend Mandikdasmen
Evaluasi melalui Authentic Assessment
Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Tes Tertulis Pilihan ganda
Benar-salah
Menjodohkan
Pilihan singkat
Uraian
Tes Lisan Daftar pertanyaan
Tes Kinerja Tes tulis keterampilan
Tes identifikasi
Tes simulasi
Tes uji petik kerja Penugasan individual
atau kelompok
Pekerjaan rumah
Proyek
Observasi Lembar observasi/lembar pengamatan Penilaian portofolio Lembar penilaian portofolio
Jurnal Buku catatan jurnal
Penilaian diri Lembar penilaian diri/kuesioner Penilaian antarteman Lembar penilaian antarteman
Sumber: Dit. PSMP Ditjend Mandikdasmen
Pembinaan Karakter Melalui MBS
• Perencanaan
• Pelaksanaan.
• SI, SKL, Pembelaja ran
• Pendidik
& Tng Kependd kan
• Sarana dan
prasarana
• Kesiswaan
• Pendanaan
• Perencanaan
• Pelaksanaan.
• SI, SKL, Pembelaja ran
• Pendidik
& Tng Kependd kan
• Sarana dan
prasarana
• Kesiswaan
• Pendanaan
•Kemandir ian
•Kemitraa n/
Kerjasam a
•Partisipas i
•Transpara nsi
•Akuntabili tas
•Kemandir ian
•Kemitraa n/
Kerjasam a
•Partisipas i
•Transpara nsi
•Akuntabili tas
Nilai- Nilai Karakte
r Nilai-
Nilai Karakte
r
Siswa Berka
- rakte
r Siswa Berka
- rakte
r
•
Perencanaa n
•
Pelaksanaan
• Supervisi, &
ME
•
Perencanaa n
•
Pelaksanaan
• Supervisi, &
ME
Sumber: Dit. PSMP Ditjend Mandikdasmen
Pembinaan Karakter melalui Ekstrakurikuler
• Pembiasaan Akhlak Mulia
• MOS, OSIS,
• Tatakrama dan Tata Tertib Kehidupan Sosial Sekolah
• Kepramukaan
• Upacara Bendera
• Pendidikan
Pendahuluan Bela Negara
• Pendidikan Berwawasan Kebangsaan
• UKS
• PMR
• Pencegahan
Penyalahgunaan Narkoba
• Pembiasaan Akhlak Mulia
• MOS, OSIS,
• Tatakrama dan Tata Tertib Kehidupan Sosial Sekolah
• Kepramukaan
• Upacara Bendera
• Pendidikan
Pendahuluan Bela Negara
• Pendidikan Berwawasan Kebangsaan
• UKS
• PMR
• Pencegahan
Penyalahgunaan Narkoba
Nilai- Nilai Karakte
r Nilai-
Nilai Karakte
r
Siswa Berka
- rakte
r Siswa Berka
- rakte
r
Sumber: Dit. PSMP Ditjend Mandikdasmen
17
KOGNITIVISME : BRUNER
Terjadinya proses belajar lebih ditentukan oleh cara kita mengatur materi pelajaran
Proses belajar terjadi melalui tahap-tahap : enaktif (aktivitas siswa untuk memahami
lingkungan melalui observasi langsung realitas kehidupan) ikonik (siswa mengobservasi realitas tidak secara
langsung, tetapi melalui sumber sekunder , misalnya melalui gambar-gambar atau tulisan)
simbolik (siswa membuat abstraksi berupa teori, penafsiran, analisis terhadap realitas yang telah diamati dan alami) – teori lain menyebutnya HOTS
Sumber: Teori Belajar dan Motivasi, No Author
18
APLIKASI TEORI KOGNITIF BRUNER
Menentukan tujuan-tujuan instruksional
Memilih materi pelajaran
Menentukan topik yang bisa dipelajari secara induktif oleh mahasiswa
Mencari contoh, tugas, ilustrasi, dsb.nya
Mengatur topik-topik mulai dari yang paling konkret ke
abstrak, dari yang sederhana ke kompleks, dari tahap enaktif, ikonik ke simbolik, dsb.nya
Mengevaluasi proses dan hasil belajar
Sumber: Teori Belajar dan Motivasi, No Author
www.themegallery.com
IMAN TAQWA --- AKHLAK MULIA
Akhlak mulia mendasari kecerdasan hati, pikir, rasa, raga.
Olah hati : jujur, respek (hormat/peduli), tanggungjawab, membela kebenaran, rela berkorban, santun, disiplin
Olah pikir: cerdas, kreatif, analitis, kritis, problem solving
Olah rasa: cinta (orangtua, tanah air), sayang, semangat, rasa kebangsaan, estetika (rasa
keindahan), etis, tegar, kerja keras
Olah raga (kinestetik): sehat, bersih, menarik,
Keempat olah di atas masing-masing mempunyai
kecerdasan
KEGIATAN KESEHARIAN DI RUMAH KEGIATAN
EKSTRA KURIKULER
KBM DI KELAS KBM DI
KELAS
Integrasi ke dalam kegiatan Ektrakurikuler Pramuka, Olahraga, Karya Tulis, Dsb.
Integrasi ke dalam KBM pada setiap Mapel
Pembiasaan dalam kehidupan keseharian di satuan pendidikan
Penerapan pembiasaan kehidupan keseharian di rumah yang sama dengan di satuan pendidikan
STRATEGI MIKRO DI SEKOLAH
20
BUDAYA SEKOLAH:
(KEGIATAN/KEHIDUPAN KESEHARIAN DI
SATUAN PENDIDIKAN)
Sumber: Grand Design Pendidikan Karakter, Kemndiknas
PILAR KELUARGA
21
KARAKTER UTAMA INTERVENSI HABITUASI
Jujur, bertanggung-
jawab Tujuan:
• Seluruh anggota keluarga memiliki persepsi, sikap, dan pola tindak yang sama dalam pengembangan karakter
Strategi:
Orangtua kepada anak:
• Penegakan tata tertib dan etiket/budi pekerti dalam keluarga
• Penguatan perilaku berkarakter
• Pembelajaran kepada anak Sekolah kepada keluarga:
• Pertemuan orangtua
• Kunjungan ke rumah
• Buku penghubung
• Pelibatan orang tua dalam kegiatan sekolah Pemerintah terhadap keluarga:
• Fasilitasi pemerintah untuk keluarga
Tujuan:
• Terbiasanya perilaku yang berkarakter dalam kehidupan sehari-hari
Strategi:
• Keteladanan orang tua
• Penguatan oleh keluarga
• Komunikasi antar anggota keluarga
Cerdas
Sehat dan bersih
Peduli dan kreatif
Sumber: Grand Design Pendidikan Karakter, Kemndiknas
PILAR SEKOLAH
KARAKTER UTAMA INTERVENSI HABITUASI
Jujur,
bertanggung- jawab
Tujuan
Terbentuknya karakter peserta didik melalui berbagai kegiatan sekolah
Strategi:
Sekolah terhadap siswa
• Intra dan kokurikuler secara terintegrasi pada semua mata pelajaran
• Ekstrakurikuler melalui berbagai kegiatan antara lain: KIR, pramuka, kesenian, olahraga, dokter kecil, PMR
• Budaya sekolah dengan menciptakan suasana sekolah yang mencerminkan karakter
Pemerintah terhadap sekolah
• Kebijakan
• Pedoman
• Penguatan
• Pelatihan
Tujuan
• Terbiasanya perilaku yang berkarakter di sekolah Strategi:
• Keteladanan KS, Pendidik, tenaga kependidikan
• Budaya sekolah yang bersih, sehat, tertib, disiplin, dan indah
• Menggalakkan kembali berbagai tradisi yang membangun
karakter seperti: hari krida, upacara, piket kelas, ibadah bersama, doa (perenungan), hormat orang tua, hormat guru, hormat bendera, program 5 S, cerita kepahlawanan
Cerdas
Sehat dan bersih
Peduli dan kreatif
Sumber: Grand Design Pendidikan Karakter, Kemndiknas 22
PILAR MASYARAKAT
KARAKTER UTAMA INTERVENSI HABITUASI
Jujur,
bertanggung- jawab
Tujuan:
•Terbangunnya kerangka sistemik perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pendidikan karakter scr nasional
•Terciptanya suasana kondusif dlm masyarakat yang mencerminkan kepekaan kesadaran kemauan dan tanggungjawab untuk
membangun karakter utama Strategi:
Dari pemerintah:
•Pengembangan grand design pendidikan karakter
•Pencanangan nasional pendidikan karakter
•Pengembangan perangkat pendukung pendidikan karakter, al:
iklan layanan masyarakat, sajian multimedia (poster, siaran tv, siaran radio)
Dalam masyarakat:
•Pengembangan peranan komite sekolah dlm pembangunan karakter melalui MBS
•Perintisan berbagai kegiatan kemasyarakatan, pengabdian kepada masyarakat yg melibatkan peserta didik
•Pelibatan semua komponen bangsa dalam pendidikan karakter, al:
media massa
Tujuan:
• Terciptanya suasana yang kondusif dlm masyarakat yang mencerminkan koherensi pembangunan karakter secara nasional
• Tumbuhnya
keteladanan dalam masyarakat
Strategi:
• Keteladan dan penguatan dalam kehidupan
masyarakat
Cerdas
Sehat dan bersih
Peduli dan kreatif
Sumber: Grand Design Pendidikan Karakter, Kemndiknas 23
AKTUALITA KARAKTER UTAMA SEBAGAI HASIL PENDIDIKAN
Tingkat Individu
Perilaku jujur,cerdas, bertanggungjawab,
peduli dan kreatif dalam berbagai konteks secara konsisten
Tingkat Masyarakat, Bangsa, dan Negara
Kesadaran nasional karakter bangsa
Keteladanan tokoh tingkat sekolah, daerah, maupun nasional
Situasi masyarakat dalam berbagai lapisan yang semakin berkarakter
www.themegallery.com 24
Sasaran Pendidikan Karakter
25
SIKAP &
PERILAK U
IQ
EQ SQ AQ MENGAJAR
MENDIDI K
TRANFORMATI ON OF VALUES
TRANSFER OF
KNOWLEDGE
TERBENTUKNYA PARADIGMA
INTERNALISASI NILAI-NILAI
Sumber: Dit PTK Dikmen
26
Strategi Implementasinya?
KEGEMBIRAAN BARU, BUKAN BEBAN BARU
MULAI DENGAN YANG MUDAH, MURAH DAN MENGEMBIRAKAN MULAI DARI DIRI SENDIRI
BERBAGI DAN BERBAGI
APRESIASI DAN APRESIASI
Sumber: Dit PTK Dikmen
Keseimbangan antara sikap, keterampilan dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan
hard skills
1Attitude Skill
Knowledge
SD SMP SMA/K
PT
Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960).
27
5
OLAH PIKIR Cerdas
Kreatif
OLAH HATI Jujur
Bertanggung jawab
OLAH RAGA (KINESTETIK) Bersih
OLAH RASA dan KARSA
Peduli Kreatif
ASPEK KARAKTER
Sumber: Kemndiknas
OLAH PIKIR FATHONAH THINKER
KECERDASAN INTELEKTUAL Cerdas
OLAH HATI SIDDIQ BELIEVER
KECERDASAN SPIRITUAL Jujur
OLAHRAGA (KINESTETIK) AMANAH
DOER
KECERDASAN SOSIAL Bertanggung jawab
OLAH RASA TABLIGH
NETWORKER KECERDASAN EMOSIONAL
Peduli dan Kreatif
ASPEK KARAKTER
Sumber: Kemndiknas
Sumber: Kemdiknas 2010 yang diperkaya 30
OLAH HATI OLAH
PIKIR
OLAH RASA/
KARSA OLAH
RAGA
beriman dan bertakwa, jujur, amanah, adil, bertanggung jawab,
berempati, berani mengambil resiko, pantang
menyerah, rela berkorban, dan berjiwa patriotik
ramah, saling menghargai, toleran, peduli, suka menolong, gotong royong,
nasionalis, kosmopolit , mengutamakan kepentingan umum, bangga menggunakan
bahasa dan produk Indonesia, dinamis, kerja
keras, dan beretos kerja bersih dan sehat,
disiplin, sportif, tangguh, andal, berdaya tahan, bersahabat, kooperatif,
determinatif, kompetitif, ceria, dan
gigih
cerdas, kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu,
berpikir terbuka, produktif, berorientasi
Ipteks, dan reflektif
ASPEK DAN PARAMETER
PEMBISAAN KARAKTER UNGGUL – UNTUK SISWA
PEMBISAAN KARAKTER UNGGUL – UNTUK SISWA
31
Siswa memiliki sifat Negatif karena tidak memiliki values (karakter)
• Apathetic, Listless, Uninterested people
• Then there are the flighty people
• Extreme uncertainty
• Then there are very inconsistent people
• Others might aptly be called drifters
• A large number are overconformers
• Some are overdissenters
• A group of poseurs or role players
Sumber: Rath, Harmin, dan Simon (1978)
Pendidikan Karakter dan Keunggulan Siswa
Generasi penerus bangsa yang berjiwa religius, nasionalisme, kewirausahaan dan
dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman serta siap untuk
membangun bangsa
PROSES PEMBIASAAN BERORIENTASI:
1. Ketaqwaan 2. Nasionalisme
3. Quality learning + problem based learning related to leadership and entrepreneurship 4. Character building
5. Kesehatan jiwa raga 6. Transfer of training
7. Transfer of principles and attitudes
8. Pembelajaran yang seimbang untuk otak kanan dan otak kiri
Lulusan memiliki sifat:
Inovatif, Kreatif, Leadership, Fleksibel, Imaginatif, Pengambil Resiko Terukur, Pekerja Keras, Percaya Diri, Siddiq, Amanah, Fathonah,
Tabligh, Bersih, Sehat Disiplin, Peduli, Suka Menolong, Tangguh, Kompetitif, Toleransi, Dll
P K
Warga Negara yang Sejahtera dan Bahagia
• Personal Values/Character
• Good Family Life
• Good Job
• Good Friendship and Community
W.I.S.E. MODEL – Map for the Process of change
W.I.S.E. Model – Wholistic Integrated Science & Education Research Institute
Learning to Transform
1
2
3 5 4
6 7
8
Learning To Be Reflective Thinking
AWARENESS
Learning To Create Creative Thinking
VISION
Learning To Care Relational Thinking
UNDERSTANDING
Learning To Live Together Harmonious Thinking
VALUES Learning To Lead
Strategic Thinking PRINCIPLES
Learning To Know Critical Thinking
KNOWLEDGE
Learning To Learn Grow, Develop Constructive Thinking
ETHICS
Learning To Do Applied Thinking
SKILLS
Character Counts:
The Six Pillars of Character
• The six pillars of character are ethical values that can be used to guide one’s choices.
• Most universal virtues easily fit into the six pillars.
• Those at the Josephson Institute believe that the six pillars can improve the ethical quality of our lives and decision making, resulting in improved personal character.
The Six Pillars of Character. (2002). Josephson Institute of Ethics, Retrieved from http://www.josephsoninstitute.org.
Sumber: Morality and values in Schools-No Author
Character Counts
Pillar One: Trustworthiness
• When others trust, they give greater leeway
because they do not feel we need to be monitored and yet we will still manage to meet obligations.
• Being trustworthy can be extremely complicated, once trust is gained we then must live up to the expectations of others.
• Trustworthiness is composed of values such as honesty,
integrity, reliability, loyalty.
The Six Pillars of Character. (2002). Josephson Institute of Ethics, Retrieved from http://www.josephsoninstitute.org.
Character Counts Pillar Two: Respect
• Everyone has a right to be treated with dignity and all should be treated with respect, regardless of who they are or what they have done.
• We all have a responsibility to be the best we can be in all situations, even when those around us might be unpleasant.
• This highlights the golden rule.
• Respect prohibits violence, humiliation or exploitation
.
• Respect reflects civility, courtesy, decency, dignity, tolerance and acceptance.
The Six Pillars of Character. (2002). Josephson Institute of Ethics, Retrieved from http://www.josephsoninstitute.org.
Character Counts
Pillar Three: Responsibility
• Being responsible means being in charge of our choices and lives. It
means being accountable for who we are and our actions.
• Ethical people show they are
responsible by being accountable,
searching for excellence and practicing self – restraint.
The Six Pillars of Character. (2002). Josephson Institute of Ethics, Retrieved from http://www.josephsoninstitute.org.
Character Counts Pillar Four: Fairness
• Fairness implies adherence to a balanced
standard of justice without relevance to one’s own feelings.
• Most agree that fairness includes impartiality and openness, as well as due process.
The Six Pillars of Character. (2002). Josephson Institute of Ethics, Retrieved from http://www.josephsoninstitute.org.
Character Counts Pillar Five: Caring
• Caring is often the heart of ethics, as well as ethical decision making. A person who really cares feels an emotional
response to both pleasure and pain of others.
• The highest form of caring is altruism, or the honest expression of one’s benevolence.
The Six Pillars of Character. (2002). Josephson Institute of Ethics, Retrieved from http://www.josephsoninstitute.org.
Character Counts Pillar Six: Citizenship
• Citizenship includes civic virtues and duties that illustrate how
people should behave as part of a community.
• The good citizen knows and obeys laws, volunteers and stays up – to date and informed of current
issues.
The Six Pillars of Character. (2002). Josephson Institute of Ethics, Retrieved from http://www.josephsoninstitute.org.
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
Alur Pikir Pembangunan Karakter Bangsa
Tangguh, kompetitif, berakhlak mulia,
bermoral, bertoleran, bergotong royong, patriotik, dinamis, berbudaya, dan berorientasi Ipteks
berdasarkan Pancasila dan dijiwai oleh iman dan takwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa
BANGSA BERKARAKTER
BANGSA BERKARAKTER
BANGSA YANG MERDEKA,
BERSATU, BERDAULAT,
ADIL DAN MAKMUR BANGSA
YANG MERDEKA,
BERSATU, BERDAULAT,
ADIL DAN MAKMUR Pembagunan
Karakter Bangsa R A N:
POLHUKAM, KESRA, PEREKONOMIAN
R A N:
POLHUKAM, KESRA, PEREKONOMIAN 1. Disorientasi dan belum
dihayatinya nilai-nilai Pancasila.
2. Keterbatasan perangkat kebijakan terpadu dalam mewujudkan nilai-nilai Pancasila.
3. Bergesernya nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
4. Memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai budaya bangsa.
5. Ancaman disintegrasi bangsa
6. Melemahnya
kemandirian bangsa.
PERMASALAHAN BANGSA DAN NEGARA
PERMASALAHAN BANGSA DAN NEGARA
STRATEGI:
1.Sosialisasi/
Penyadaran 2.Pendidikan 3.Pemberdayaan 4.Pembudayaan 5.Kerjasama
1. PANCASILA 2. UUD 45 3. Bhineka Tunggal Ika 4. NKRI
KONSENSUS NASIONAL LINGKUNGAN
STRATEGIS Global, Regional,
Nasional
+
4040
Percent of Adults Who Support the Teaching of Specific Values
• The findings of one study indicate that the top five values that are thought to be the most important values to be taught are:
– Personal responsibility…………97%
– Strong work ethic………96%
– Honesty………96%
– Democracy………95%
– Acceptance of people of different races and ethnic
backgrounds………91%
Sumber: Morality and values in Schools-No Author
Some Stats…
• In a statewide poll of adults in
Wisconsin, 91% thought that schools should emphasize character education, teaching students values such as
respect for others, personal responsibility, and citizenship.
Sumber: Morality and values in Schools-No Author
A poll done for the NEA found…
• Morality and values topped the list of issues of most concern to the American public.
• The most pressing issues were said to be:
– Morality and values...36%
– Education...27%
– Health Care...17%
– Crime...13%
– Taxes...6%
Sumber: Morality and values in Schools-No Author
Another NEA poll, the Shell Poll
o The study suggests that the three values that are most endangered in America are respect, responsibility, and honesty.
o Large majorities feel that the nation has become weaker in terms of
respect for other people (74%), respect for the law (77%), and respect for authority (86%).
o 2/3 also say that society ’ s standards for acceptable behavior are getting worse.
Sumber: Morality and values in Schools-No Author
What has the most potential to
create a positive effect on a child ’ s moral and ethical standards?
• Parents………72%
• Peers/Friends…….26%
• Teachers………18%
• Clergy………15%
• TV……….8%
Sumber: Morality and values in Schools-No Author
Character Education
• Character education often is used
synonymously with terms such as moral education, values clarification, and moral reasoning.
• It has been defined as “ the intentional
intervention to promote the formation of any or all aspects of moral functioning of individuals. ”
Sumber: Morality and values in Schools-No Author
Discovering The Real Me (DTRM) Promotes Social and Emotional Learning
• Promotes self-awareness through reflection exercises and sympathetic characters
• Teaches social, communication,
relationship, and conflict resolution skills
• Promotes self-discipline, self-control, goal- setting, and emotional awareness
• Teaches problem-solving and decision- making
Sumber: Effective Character Educatioan-No Author
DTRM Fits into the Academic Curriculum
• Since it is story-based, it fits easily into the academic day
• May be used in language arts
• May be used in social studies
• May be used in health, etc.
Sumber: Effective Character Educatioan-No Author
DTRM Uses a Mixture of Instruction Methods
• Discussion groups
• Class meetings
• Debates, votes
• Role-play
• Journal writing
• Direct teaching
Sumber: Effective Character Educatioan-No Author
Further Criteria
A.Promote self-awareness B.Social awareness
C.Self-improvement D.Relationship skills
E.Responsible decision-making
Sumber: Effective Character Educatioan-No Author
Benefits of Effective Character Education
• Fewer discipline problems
• Lower drop-out rates
• Higher school attendance
• Enhanced academic performance
• Greater teacher vitality
Sumber: Effective Character Educatioan-No Author
BERBAGAI ISTILAH
o KARAKTER o AKHLAK o MORAL o WATAK
PERILAKU
….AKU DIUTUS UNTUK MEMPERBAIKI AKHLAK UMAT …
TUJUAN UTAMA MAPEL/MAKUL AGAMA UNTUK ……
Sumber: Kemdiknas RI
Pasal 3 UU Sisdiknas
• Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
5 DARI 8 POTENSI PESERTA DIDIK YG INGIN DIKEMBANGKAN LB DEKAT DENGAN KARAKTER
Sumber: Kemdiknas RI
KI HAJAR DEWANTARA
PENDIDIKAN ADALAH DAYA UPAYA UNTUK MEMAJUKAN BERTUMBUHNYA BUDI PEKERTI (KEKUATAN BATIN, KARAKTER), PIKIRAN (INTELLECT) DAN TUBUH ANAK. BAGIAN-BAGIAN ITU TIDAK BOLEH DIPISAHKAN AGAR KITA DAPAT MEMAJUKAN KESEM- PURNAAN HIDUP ANAK-ANAK KITA.
PENDIDIKAN KARAKTER MERUPAKAN BAGIAN INTEGRAL YG SANGAT PENTING DARI
PENDIDIKAN KITA
Sumber: Kemdiknas RI
PENDIDIKAN KARAKTER DLM 4 PILAR PENDIDIKAN UNESCO
• LEARNING TO KNOW
• LEARNING TO DO
• LEARNING TO BE
• LEARNING TO LIVE TOGETHER
AKAN BERPENGARUH SAAT YBS MELAKUKAN 2 PILAR LAINNYA
LEBIH DEKAT DG KARAKTER
Sumber: Kemdiknas RI
INTRA- PERSONAL
INTER- PERSONAL
OLAH PIKIR FATHONAH THINKER IQ
(Bervisi, Cerdas, Kreatif, Terbuka)
OLAH HATI SIDDIQ BELIEVER SQ
(Jujur, Ikhlas, Religius, Adil)
OLAH RAGA AMANAH DOER AQ
(Gigih, Kerja Keras, Disiplin, Bersih, Bertanggungjawab)
OLAH RASA/KARSA TABLIGH
NETWORKER EQ
(Peduli, Demokratis, Gotongroyong, Suka membatu)
LOGIKA RASA
Sumber: Kemdiknas RI
Dr. Thomas Lickona:
In character education, it’s clear we want our children are able to judge what is right, care deeply about what is right, and then do what they believe to be right-even in the face of pressure form without and temptation from within.
• TRUSTWORTHINESS
• RESPECT
• RESPONSIBILITY
• FAIRNESS
• CARING
• HONESTY
• COURAGE
• DILIGENCE
• INTEGRITY
• CITIZENSHIP
Sumber: Kemdiknas RI
49 CHARACTER QUALITIES:
(CHARACTER FIRST, 2009)
• Alertness . Diligence . Humanity . Security
• Attentiveness . Discernment . Initiative . Self-control
• Availability . Discretion . Joyfulness . Sensitivity
• Benevolence . Endurance . Justice . Sincerity
• Boldness . Enthusiasm . Loyalty . Thoroughness
• Cautiousness . Faith . Meekness . Thriftiness
• Compassion . Flexibility . Obedience . Tolerance
• Contentment . Forgiveness. Orderliness . Truthfulness
• Creativity . Generosity . Patience . Virtue
• Decisiveness . Gentleness . Persuasiveness . Wisdom
• Deference . Gratefulness . Punctuality
• Dependability . Honor . Resourcefulness
• Determination . Hospitality . Responsibility
MUNGKIN BELUM LENGKAP, TETAPI SEMUA DPT DISETUJUI:
BANYAK ASPEK KARAKTER YG DISETUJUI BERSAMA
Sumber: Kemdiknas RI