• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEDIA PEMBELAJARAN PUZZLE AKSARA BALI UNTUK MENGENAL KONSEP MENULIS DAN MEMBACA AKSARA BALI

N/A
N/A
Ni Made Jayanti Anggasari

Academic year: 2025

Membagikan "MEDIA PEMBELAJARAN PUZZLE AKSARA BALI UNTUK MENGENAL KONSEP MENULIS DAN MEMBACA AKSARA BALI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MEDIA PEMBELAJARAN PUZZLE AKSARA BALI UNTUK MENGENAL KONSEP MENULIS DAN MEMBACA AKSARA BALI

Dosen Pengampu:

Drs. I Wayan Wiarta, S.Pd., M.For I Wayan Sujana, M.Fil.H

Oleh:

Ni Made Jayanti Anggasari | 2211031095 | 04 Ida Ayu Sri Kumala Dewi Kamajaya | 2211031096 | 05

Dewa Ayu Shri Laksmi Prama Dewi | 2211031120 | 15 Ni Komang Era Swati | 2211031143 | 17

I Dewa Gede Oka Mahendra | 2211031652 | 29

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2025

(2)

PENDAHULUAN Latar Belakang

Aksara Bali merupakan salah satu topik materi pembelajaran bahasa Bali yang dibelajarkan kepada peserta didik sekolah dasar. Di sekolah dasar, peserta didik dibelajarkan konsep menulis dan membaca aksara Bali. Namun, aksara Bali dipandang sulit oleh peserta didik karena aksara dan pelafalan yang digunakan tidak seperti aksara bahasa Indonesia pada umumnya. Kesulitan ini merupakan salah satu faktor dari rendahnya motivasi siswa untuk mempelajari aksara Bali. Sehingga pendidik perlu untuk membenahi proses pembelajaran agar dapat membangkitkan motivasi belajar peserta didik. Proses pembelajaran dapat didesain kreatif yaitu dengan menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi dan dapat memudahkan peserta didik untuk memahami materi yang dibelajarkan.

Media pembelajaran dalam kemendikbud (2016:2) dijelaskan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran dari pamong belajar sebagai pemberi informasi kepada peserta didik sebagai penerima informasi, media pembelajaran juga dapat diartikan sebagai prosedur yang sengaja dirancang untuk membantu peserta didik dalam belajar secara lebih baik, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran secara lebih efektif. Media pembelajaran dapat menjadi solusi dari permasalahan dalam pembelajaran aksara Bali. Terdapat berbagai jenis media pembalajaran, salah satunya adalah puzzle. Media puzzle merupakan media pembelajaran yang menarik dan meningkatkan minat peserta didik dalam belajar. Permainan puzzle merupakan permainan yang terdiri dari kepingan-kepingan gambar tertentu yang dapat melatih kreativitasm keteraturan, dan konsentrasi peserta didik (Hariati dkk., 2023). Sehingga, dalam pembelajaran bahasa Bali diperlukan media pembelajaran puzzle aksara Bali untuk mengenal konsep menulis dan membaca aksara Bali di Sekolah Dasar.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana tingkat inovatif media puzzle aksara Bali?

2. Bagaimana media puzzle aksara Bali ini dipilih untuk pembelajaran aksara Bali?

(3)

3. Bagaimana kesesuaian penerapan media puzzle aksara Bali dengan peserta didik?

4. Bagaimana kelebihan dan kekurangan penggunaan media puzzle aksara Bali?

Tujuan

1. Untuk mengetahui tingkat inovatif media puzzle aksara Bali.

2. Untuk mengetahui media puzzle aksara Bali.

3. Untuk mengetahui kesesuaian penerapan media puzzle akasara Bali dengan peserta didik.

4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan penggunaan media puzzle aksara Bali.

PEMBAHASAN

1. Tingkat Inovatif Media Puzzle Aksara Bali

Media puzzle aksara Bali merupakan media pembelajaran yang cukup inovatif, karena menggabungkan unsur edukatif dengan aktivitas fisik yang menyenangkan, namun tidak lepas dari konteks materi yang dipelajari.

Media puzzle tidak hanya untuk bermain, tetapi juga mengasah otak dan melatih antara kecepatan pikiran dan tangan (Setiawan dkk., 2023). Inovatif dalam hal ini berarti media puzzle aksara Bali mampu memberikan cara baru dalam menyampaikan materi aksara Bali yang sebelumnya disampaikan secara konvensional melalui buku atau papan tulis. Tingkat inovatif media ini tercermin dari beberapa hal sebagai berikut.

a) Mengintegrasikan Pembelajaran dan Permainan (Game-Based Learning)

Media puzzle aksara Bali dapat mengubah proses pembelajaran menjadi aktivitas yang lebih menarik dan interaktif. Peserta didik tidak hanya membaca atau menyalin aksara, tetapi bermain sambil belajar yang dapat meningkatkan keaktifan dan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran, serta meningkatkan pemahaman peserta didik terkait materi yang dipelajari.

(4)

b) Merangsang Kecerdasan Spasial dan Motorik Halus

Media puzzle aksara Bali menuntut peserta idik untuk mencocokkan bentuk dan posisi aksara secara tepat. Hal tersebut dapat melatih keterampilan visual-spasial dan koordinasi tangan dan mata yang penting bagi perkembangan kognitif peserta didik jenjang sekolah dasar.

c) Mendorong pembelajaran Aktif dan Kolaboratif

Media puzzle aksara Bali memungkinkan peserta didik bekerja dalam kelompok kecil, sehingga tercipta interaksi sosial dan kerja sama tim.

d) Menumbuhkan Apresiasi terhadap Budaya Lokal

Aksara Bali merupakan bagian dari warisan budaya. Media ini mengemas pelestarian budaya dalam bentuk yang menyenangkan dan mudah diakses oleh peserta didik jenjang sekolah dasar, sehingga dapat menumbuhkan kecintaan mereka terhadap budaya daerah sejak dini.

e) Adaptif terhadap Kurikulum dan Fleksibel Penggunaannya

Media puzzle aksara Bali dapat digunakan dalam berbagai metode pembelajaran, baik dalam kegiatan individu, kelompok, maupun sebagai bagian dari evaluasi. Guru juga dapat menyesuaikan tingkat kesulitan penggunaan puzzle aksara Bali sesuai dengan kemampuan peserta didik.

Media puzzle aksara Bali memiliki tingkat inovatif yang tinggi, karena tidak hanya menyajikan materi secara kreatif dan menyenangkan, tetapi juga mendukung berbagai aspek perkembangan peserta didik, seperti kognitif, motorik, sosial, dan afektif. Inovasi ini sangat relevan untuk meningkatkan minat belajar peserta didik terhadap materi lokal yang penting, namun sering kali dianggap sulit dan membosankan.

2. Alasan Pemilihan Media Puzzle Aksara Bali

Pemilihan media puzzle sebagai alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman peserta didik, dengan perpaduan antara pembelajaran dan permainan, sehingga pembelajaran tidak terkesan monoton (Aini dkk., 2023). Adapun pemilihan media puzzle aksara Bali

(5)

didasarkan pada beberapa pertimbangan pedagogis, psikologis, dan kultural yang kuat sebagai berikut.

a) Meningkatkan Minat dan Motivasi Belajar

Peserta didik jenjang sekolah dasar berada dalam tahap perkembangan yang menyukai kegiatan bermain dan eksplorasi. Media puzzle aksara Bali menghadirkan pembelajaran dalam bentuk aktivitas yang menyenangkan, sehingga mampu meningkatkan motivasi peserta didik dalam belajar aksara Bali yang biasnya dianggap sulit.

b) Mengatasi Kesulitan dalam Mempelajari Aksara Bali

Aksara Bali memiliki bentuk yang unik dan berbeda dari huruf latin.

Bagi peserta didik, ini merupakan tantangan besar. Media puzzle aksara Bali dapat membantu mengatasi tantangan ini dengan menyederhanakan proses pengenalan huruf melalui pendekatan visual dan kinestetik.

c) Menumbuhkan Jiwa Kolaboratif dan Problem Solving

Melalui aktivitas menyusun puzzle aksara Bali, peserta didik diajak untuk berpikir logis, memecahkan masalah, dan bekerja sama dengan teman. Ini penting dalam mengembangkan kemampuan sosial dan kognitif mereka.

d) Melestarikan Budaya Lokal Melalui Media Kreatif

Pemanfaatan Aksara Bali dalam bentuk puzzle adalah bentuk inovasi dalam pelestarian budaya lokal. Peserta didik tidak hanya belajar membaca dan menulis Aksara Bali, tetapi juga memahami bahwa budaya bisa dipelajari dengan cara yang modern dan menyenangkan.

e) Mendukung Pembelajaran Kontekstual

Media ini selaras dengan prinsip pembelajaran kontekstual, karena menghubungkan materi dengan kehidupan nyata peserta didik dan lingkungan budayanya.

Oleh karena itu, media puzzle aksara Bali dipilih karena mampu menjembatani antara materi pembelajaran yang kompleks dan cara belajar yang sesuai dengan perkembangan anak SD. Media ini bersifat edukatif, menarik, dan mendukung pembentukan karakter serta pelestarian budaya,

(6)

menjadikannya pilihan yang tepat dan strategis dalam pembelajaran aksara Bali di sekolah dasar.

3. Kesesuaian Penerapan Media Puzzle Aksara Bali dengan Peserta Didik Konsep menulis dan membaca aksara Bali dibelajarkan kepada peserta didik di kelas 3 sekolah dasar. Peserta didik kelas 3 merupakan peserta didik yang berada pada kelas rendah. Berlandaskan pada teori perkembangan peserta didik oleh Jean Piaget, peserta didik kelas 3 berada pada fase operasional konkret. Pada fase ini peserta didik belum menguasai topik materi secara abstrak melainkan harus dengan bantuan benda konkret.

Sehingga bantuan media pembelajaran amat penting untuk membantu peserta didik memahami materi yang dipelajari pada saat proses pembelajaran. Di kelas 3 sekolah dasar, materi aksara Bali yang dibelajarkan berkaitan dengan pengenalan dan menulis aksara Bali dasar, menyusun pasangan aksara sederhana, serta membaca aksara Bali dalam kalimat pendek. Pengenalan aksara yang berbeda dan pelafalan pembacaan kata yang berbeda pula merupakan suatu yang baru dan sulit dipahami oleh peserta didik. Sehingga media konkret yang menyenangkan dan kreatif serta tetap sesuai dengan materi yang dibelajarkan perlu dalam proses pembelajaran.

Media puzzle aksara Bali merupakan solusi yang dapat diterapkan kepada peserta didik kelas 3 sekolah dasar. Permainan puzzle merupakan permainan yang terdiri dari kepingan-kepingan gambar tertentu yang dapat melatih kreativitas keteraturan, dan konsentrasi peserta didik (Hariati dkk., 2023). Puzzle aksara Bali ini telah dimodifikasi dengan menyesuaikan kegiatan pembelajaran yang didesain oleh guru tanpa terlepas dari materi mengenal aksara Bali. Puzzle aksara Bali ini berupa kotak dengan menyediakan kumpulan kartu bergambar aksara wianjana dan pengangge suara. Dalam kotak tersebut disediakan wadah untuk menyusun kata sederhana menggunakan aksara Bali. Dengan menggunakan media ini, guru dapat mengajak siswa untuk belajar membaca dan menulis aksara Bali.

Selain itu, media ini dapat digunakan sebagai bentuk permainan untuk

(7)

mengecek pemahaman peserta didik dalam mengenal, menulis dan membaca aksara Bali sederhana.

Penerapan media puzzle aksara Bali ini sesuai dengan peserta didik kelas 3 karena penggunaannya disesuaikan dengan usia dan karakteristik peserta didik. Peserta didik kelas 3 merupakan peserta didik yang membutuhkan media konkret untuk memahami materi dan puzzle aksara Bali ini merupakan media konkret. Selanjutnya peserta didik di kelas rendah merupakan peserta didik yang senang bermain, puzzle aksara Bali ini dapat digunakan sebagai media untuk permainan sambil belajar. Puzzle aksara Bali ini tidak rumit untuk digunakan dan sesuai dengana usia serta kemampuan peserta didik di kelas 3 sekolah dasar. Media pembelajaran ini juga dapat diterapkan dan disesuaikan dengan model pembelajaran yang dipilih oleh guru pada proses pembelajaran.

4. Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Media Puzzle Aksara Bali Adapun kelebihan dari penggunaan media puzzle aksara Bali adalah sebagai berikut.

1. Puzzle aksara Bali sesuai dengan materi mengenal, menulis, dan membaca aksara bali secara sederhana di kelas 3 sekolah dasar.

2. Puzzle aksara Bali ini dapat digunakan secara mandiri oleh peserta didik maupun dengan bimbingan guru.

3. Puzzle aksara Bali berisi kartu bergambar yang digunakan sebagai media pengenalan aksara Bali kepada peserta didik.

4. Puzzle aksara Bali memfasilitasi peserta didik untuk menyusun kata sederhana menggunakan aksara Bali sebagai bentuk latihan membaca aksara Bali.

5. Puzzle aksara Bali dapat digunakan sebagai media permainan baik berkelompok maupun individu untuk melatih menyusun dan membaca aksara Bali.

6. Puzzle aksara Bali dapat digunakan sebagai media untuk mengecek pengetahuan peserta didik dengan melakukan tes penyusunan kata dan membaca kata dalam aksara Bali.

(8)

7. Puzzle aksara Bali dirancang sederhana dan mudah untuk dibawa dan dipindahkan

Adapun kekurangan dari penggunaan media puzzle aksara Bali adalah sebagai berikut.

1. Puzzle aksara Bali ini hanya dapat digunakan untuk belajar mengenal, menulis dan membaca aksara wianjana.

2. Puzzle aksara Bali ini hanya dapat digunakan untuk belajar kata-kata sederhana, tidak dapat digunakan untuk menyusun kata-kata berisi aksara gantungan dan gempelan aksara wianjana.

3. Puzzle aksara Bali hanya dapat menyusun kata, tidak dapat digunakan untuk menyusun kalimat.

PENUTUP Kesimpulan

Media puzzle aksara Bali merupakan media pembelajaran yang cukup inovatif, karena menggabungkan unsur edukatif dengan aktivitas fisik yang menyenangkan, namun tidak lepas dari konteks materi yang dipelajari. Pemilihan media puzzle aksara Bali didasarkan pada beberapa pertimbangan pedagogis, psikologis, dan kultural yang kuat sebagai berikut 1) Meningkatkan Minat dan Motivasi Belajar.

2)Mengatasi Kesulitan dalam Mempelajari Aksara Bali. 3) Menumbuhkan Jiwa Kolaboratif dan Problem Solving. 4) Melestarikan Budaya Lokal Melalui Media Kreatif. 5) Mendukung Pembelajaran Kontekstual. Media puzzle aksara Bali merupakan solusi yang dapat diterapkan kepada peserta didik kelas 3 sekolah dasar.

Permainan puzzle merupakan permainan yang terdiri dari kepingan-kepingan gambar tertentu yang dapat melatih kreativitas keteraturan, dan konsentrasi peserta didik.

Saran

Kepada pembaca, khususnya calon guru, guru, serta yang berkaitan dengan makalah ini agar dapat menjadikan makalah ini sebagai sumber ilmu yang dapat membangun dan menambah pengetahuan, serta dapat menginformasikan mengenai topik ini kepada pihak-pihak yang membutuhkan.

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Aini, S. F., Masfuah, S., & Khamdun. (2023). Efektivitas Model Pembelajaran Berbasis Permainan (TGT) Berbantuan Media Puzzle Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V SD N 3 Tenggeles. Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang, 9(4), 415-423.

Hariati, E., Hidayat, W., & Saputri, S. A. (2023). Pengaruh Penggunaan Media Puzzle Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika di Kelas III SD Negeri 106154 Kota Rantang. Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran, 6(4), 3907–3912.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Tahun 2022

Setiawan, H., Witomo, A. H., Saputra, H. H., Rosyidah, A. N. K., & Khair, B. N.

(2023). Workshop Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis Permainan Puzzle di SD Negeri 1 Kekeri Kabupaten Lombok Barat. Jurnal Abdimas, 2 (1), 7-15.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan kenyataan dari uarian di atas, maka dilakukan suatu penelitian mengenai “STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR MEMBACA DAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN

Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan keterampilan menulis aksara jawa dengan menggunakan model kooperatif tipe teams games tournament pada peserta didik

Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mendeskripsikan penggunaan media flanelgraf yang dapat meningkatkan kemampuan membaca dan menulis aksara Jawa pada siswa

Dengan demikian dari hasil penelitian tersebut, dapat diketahui bahwa peningkatan keterampilan membaca dan menulis aksara Jawa menggunakan model pembelajaran

Berdasarkan hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa menulis aksara bali menggunakan robot simulator terintegrasi dengan smartphone yang berisi aplikasi

Aplikasi ini memiliki tujuan dan manfaat yaitu, memberikan pengetahuan berkaitan tentang aksara Arab Melayu mengenai kaidah membaca dan menulis huruf aksara arab melayu,

Berdasarkan pengamatan awal peneliti tanggal 16 Februari 2015 terhadap proses pembelajaran membaca mengindikasikan,peserta didik kelas 1 pada umumnya mengalami

Dari analisis data penelitian adanya nilai tes dengan kategori baik serta respon peserta didik sangat baik dalam proses pembelajaran melalui penerapan media puzzle, maka