• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK SISWA SLB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK SISWA SLB "

Copied!
238
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Siswa kelas I, II, dan III SLB (Sekolah Luar Biasa) berada pada kategori usia dini. Saat ini, hanya sedikit siswa kelas satu sekolah dasar yang pernah mengikuti pendidikan taman kanak-kanak.

Karakteristik Perkembangan ABK Usia Kelas Awal

Namun kenyataannya tidak semua guru yang mengajar di SLB berpengalaman dalam mengajar dengan pendekatan pembelajaran tematik, khususnya guru yang mengajar kelas tinggi (kelas IV-VI), padahal kurikulum 2013 telah menerapkan pembelajaran tematik di semua kelas. Oleh karena itu, pengetahuan pengelolaan pembelajaran tematik terpadu sangat diperlukan bagi seluruh guru yang mengajar di SLB.

Cara Anak Belajar

Pada usia sekolah dasar, cara belajar anak berkembang secara bertahap, dimulai dari hal yang sederhana hingga hal yang lebih kompleks.

Belajar dan Pembelajaran Bermakna

Implikasi Pembelajaran Tematik

Dinding kelas dapat digunakan untuk memajang hasil karya siswa dan dijadikan sebagai sumber belajar. Alat, fasilitas dan sumber belajar hendaknya dikelola sedemikian rupa sehingga memudahkan siswa untuk menggunakan dan menyimpannya kembali (Dede Atif, 2015).

Langkah-langkah Pembelajaran Tematik

Pada tahap ini, guru hendaknya berusaha menciptakan suasana belajar yang menyenangkan agar siswa dapat fokus pada kegiatan pembelajaran tematik. Artinya fase ini tidak berbeda dengan pengkondisian awal siswa agar fokus mengikuti proses pembelajaran tematik dengan baik dan tepat.

Beberapa Keterbatasan Pembelajaran Tematik

Menetapkan beberapa tujuan mata pelajaran/kompetensi inti yang dapat dicapai melalui topik yang dipilih. Identitas mata kuliah (nama mata kuliah yang akan digabungkan, kelas, semester dan waktu/jumlah jam pertemuan yang ditugaskan).

MENGENAL PEMEBELAJARN TEMATIK DI SEKOLAH LUAR BIASA . 15

Pembelajaran Tematik dalam Kurikulum 2013

Prinsip-prinsip Pembelajaran Tematik Terpadu

Pembelajaran tematik terpadu merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan kompetensi yang berbeda dari mata pelajaran yang berbeda ke dalam tema yang berbeda. Pembelajaran tematik terpadu diperkaya dengan menempatkan mata pelajaran Bahasa Indonesia sebagai katalis/instrumen/media bagi mata pelajaran lainnya.

Karakteristik Mata Pelajaran di SLB

Dalam pembelajaran tematik dilakukan penilaian untuk menilai ketercapaian kompetensi dasar dan indikator setiap mata pelajaran pada tema tersebut. Dalam pembelajaran tematik dilakukan penilaian untuk menilai ketercapaian kompetensi dasar dan indikator setiap mata pelajaran pada tema tersebut.

Desain Pembelajaran Tematik Terpadu

Metode Pembelajaran

Model pembelajaran berbasis masalah merupakan pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam memperoleh pengetahuan baru. Model pembelajaran berbasis masalah juga mengacu pada model pembelajaran lainnya seperti yang diungkapkan oleh Trianto (2007): “Model pembelajaran berbasis masalah) mengacu pada Pembelajaran Berbasis Proyek, Pendidikan Berbasis Pengalaman, Pembelajaran Otentik (Authentic Learning), Pembelajaran Bermakna (Anchored instruction). ). )".

Penilaian

Instrumen observasi, evaluasi diri, dan penilaian antar siswa berupa daftar periksa atau skala penilaian yang disertai rubrik, sedangkan jurnal berupa catatan guru. Tes praktik merupakan suatu penilaian yang memerlukan respon berupa keterampilan untuk melakukan suatu kegiatan atau perilaku sesuai dengan persyaratan kompetensi.

Media dan Sumber Belajar

  • Guru Sebagai Pengembang Budaya Sekolah

Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang dikemas dalam bentuk tema yang melibatkan beberapa topik yang disajikan dalam satu wadah terpadu. Dalam pembelajaran tematik terpadu, penilaian dilakukan untuk menilai ketercapaian kompetensi dasar dan indikator pada setiap mata pelajaran yang terdapat pada tema tersebut.

PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK SISWA SLB

Konsep Dasar

Pembelajaran tematik sebagai suatu konsep dapat diartikan sebagai suatu pendekatan pembelajaran yang melibatkan berbagai mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. Pembelajaran tematik merupakan pendekatan yang menitikberatkan pada praktik pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak.

Karakteristik Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik bersifat fleksibel (fleksibel) dimana guru dapat menghubungkan materi pembelajaran satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya, bahkan menghubungkannya dengan kehidupan siswa dan kondisi lingkungan tempat sekolah dan siswa berada. Kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik, berangkat dari minat dan kebutuhan siswa.

Landasan Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik berkaitan dengan berbagai kebijakan atau peraturan yang mendukung pelaksanaan pembelajaran tematik di sekolah dasar. Diperlukan landasan praktis karena pada dasarnya guru harus melaksanakan pembelajaran tematik secara terapan di kelas.

Prinsip-prinsip Pembelajaran Tematik

Sehubungan dengan itu, pelaksanaan pembelajaran tematik juga didasarkan pada landasan praktis sebagai berikut. Guru hendaknya mengajak siswa untuk menilai pencapaian yang diperoleh terhadap kriteria keberhasilan dalam mencapai tujuan atau kompetensi yang disepakati.

Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Tematik

Hal ini disebabkan karena model pembelajaran tematik menekankan pada pengembangan kemampuan analisis (animating), kemampuan asosiatif (linking) dan kemampuan eksploratif dan elaboratif (discovering dan digging). Dilihat dari sistem penilaian dan pengukurannya, pembelajaran tematik memerlukan sistem penilaian dan pengukuran yang terintegrasi (objek, indikator dan prosedur).

Manfaat Pembelajaran Tematik

Dari sudut pandang siswa, pembelajaran tematik memberikan kesempatan untuk mengembangkan kreativitas akademik, yang mengharuskan kemampuan belajar siswa relatif “baik” baik dari segi kecerdasan maupun kreativitas. Dilihat dari penekanannya pada proses pembelajaran, pembelajaran tematik cenderung tidak mengutamakan satu mata pelajaran atau lebih.

Model-Model Pembelajaran Tematik

Melalui pembelajaran tematik, kerjasama antara guru, siswa, guru-siswa dan siswa-orang/sumber daya lainnya meningkat; pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, belajar dalam situasi yang lebih nyata dan dalam konteks yang bermakna. Model jaringan merupakan model integrasi pembelajaran yang memanfaatkan peluang, perubahan konsepsi, bentuk penyelesaian masalah, dan tuntutan bentuk keterampilan baru ketika siswa melakukan studi lapangan dalam situasi, kondisi, dan konteks yang berbeda.

Pengertian dan Landasan Pembelajaran Tematik

  • Keterbatasan Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan tema-tema untuk menghubungkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi siswa. Konsep pembelajaran tematik pada dasarnya adalah suatu model pembelajaran terpadu untuk menghubungkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi siswa.

Langkah-langkah dan Prinsip Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik memerlukan metode penilaian yang komprehensif, yaitu penentuan keberhasilan belajar peserta didik dari beberapa bidang studi terkait secara bersama-sama. Secara umum menurut Triatno (2009), prinsip pembelajaran tematik dapat diklasifikasikan menjadi (1) prinsip eksplorasi tema; (2) prinsip pengelolaan pembelajaran; (3) prinsip evaluasi; dan (4) prinsip reaksi.

Keuntungan Pembelajaran Tematik

Pembelajaran terpadu tematik merupakan pendekatan pengajaran yang mengintegrasikan kompetensi yang berbeda dari mata pelajaran yang berbeda dalam topik yang berbeda. Melaksanakan kegiatan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar setiap mata pelajaran ke dalam indikator.

PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU TINGKAT SLB

Karakteristik Pembelajaran Tematik Terpadu

Di SLB, mata pelajaran IPS tidak diajarkan secara terpisah, melainkan dipadukan dengan mata pelajaran lain melalui pembelajaran tematik terpadu. Dalam pembelajaran tematik terpadu dilakukan penilaian untuk menilai ketercapaian kompetensi dasar dan indikator setiap mata pelajaran pada tema tersebut.

Model-model Keterpaduan

Pembelajaran tematik terpadu menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran yang termasuk dalam Kompetensi Dasar (KD) KI-3 dan juga keterampilan yang dijelaskan dalam KD KI-4 dalam satu proses pembelajaran. Dengan jaringan tematik ini akan terlihat keterkaitan antar topik, kompetensi inti dan indikator setiap mata pelajaran.

Pembelajaran Tematik Terpadu Kurikulum 2013

DESAIN PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DI SLB

Perencanaan Pembelajaran

Kegiatan revisi silabus bertujuan antara lain untuk mengetahui hubungan subtema dengan kompetensi mata pelajaran yang akan dipelajari serta kegiatan pembelajaran yang dikembangkan. Berdasarkan format pemetaan tersebut, pendidik dapat menyusun indikator untuk setiap subtema yang akan dilaksanakan.

Pelaksanaan Pembelajaran

Dalam melaksanakan kegiatan dengan pendekatan saintifik, pendidik harus mempersiapkan berbagai kegiatan yang sesuai dengan karakteristik anak usia sekolah luar biasa. Untuk anak usia 8 tahun, guru dapat menyiapkan berbagai kegiatan yang mendorong anak aktif berbicara karena suka melebih-lebihkan saat berbicara.

Model Pembelajaran

Model pembelajaran berbasis masalah merupakan pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai langkah awal untuk memperoleh pengetahuan baru. Berbagai pengembang menyatakan bahwa ciri utama model pembelajaran berbasis masalah dalam Triant (2007) adalah sebagai berikut.

Penilaian

Oleh karena itu, penilaian yang tepat adalah penilaian autentik yang dilakukan dengan menggunakan berbagai metode, dan guru harus mencari informasi dari berbagai sumber. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri dan penilaian di kalangan siswa berupa daftar periksa atau skala penilaian yang disertai rubrik, sedangkan catatan harian berupa catatan guru.

Media dan Sumber Belajar

Bagi anak yang sudah masuk sekolah, waktu yang dihabiskan lebih banyak bersama guru dibandingkan dengan orang tua. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar terjalin hubungan yang baik antara orang tua dengan guru dan orang tua siswa, sebagai berikut.

Cara Membuat Tema dan Pemetakan Tema

Kegiatan pemetaan ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran menyeluruh dan utuh mengenai seluruh standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dari berbagai mata pelajaran yang digabungkan dalam tema yang dipilih. Manfaat pembelajaran tematik bagi siswa antara lain: (1) lebih mudah memusatkan perhatian pada suatu tema; (2) dapat mempelajari berbagai kompetensi dasar dalam suatu tema; (3) pembelajaran lebih berkesan dan mendalam; (4) kompetensi dasar dikaitkan dengan pengalaman siswa sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna; (5) lebih bermanfaat karena materinya berdasarkan tema yang jelas; (6) pembelajaran lebih seru karena siswa dapat berinteraksi dalam kehidupan nyata; dan (g) lebih hemat waktu, karena Anda bisa mempelajari beberapa topik sekaligus melalui satu tema.

Pembelajaran Tematik Terpadu Kurikulum 2013

Implikasi Pembelajaran Tematik

Alat dan media yang digunakan untuk memfasilitasi pencapaian kompetensi inti dan sumber materi yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran tematik sudah sesuai dengan kompetensi inti yang ingin dikuasai. Dengan demikian, penilaian dalam hal ini tidak lagi dihubungkan melalui topik, melainkan dipisahkan menurut kompetensi dasar, hasil pembelajaran, dan indikator mata pelajaran.

TAHAP PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Pemetaan Kompetensi Dasar

Cara pertama adalah dengan mempelajari standar kompetensi dan kompetensi inti yang terdapat pada setiap mata pelajaran, dilanjutkan dengan menentukan tema yang relevan. Identifikasi dan analisis setiap standar kompetensi, kompetensi inti, dan indikator yang sesuai dengan tema masing-masing sehingga seluruh standar kompetensi, kompetensi inti, dan indikator terpilah sepenuhnya.

Tahap Persiapan

Identifikasi dan analisis setiap standar kompetensi, kompetensi inti, dan indikator yang sesuai dengan tema masing-masing sehingga seluruh standar kompetensi, kompetensi inti, dan indikator terpilah sepenuhnya. pembelajaran menguasai kompetensi dasar dan indikator, kegiatan ini tertuang dalam kegiatan pembuka, inti dan penutup).

Tahap Pelaksanaan

Lakukan observasi sesuai tema, misalnya mengamati jenis kendaraan yang lalu lalang pada tema angkutan, menggambar binatang dari hasil observasi.

Model-Model Pembelajaran Tematik

Keuntungan model pembelajaran ini bagi siswa adalah memperoleh gambaran utuh tentang kegiatan-kegiatan dari berbagai ilmu. Kelebihan model pembelajaran ini bagi siswa adalah lebih mudah menghubungkan materi pembelajaran dari mata pelajaran yang berbeda.

Hakikat Pembelajaran Tematik

Prinsip-Prinsip Pembelajaran Tematik Tingkat SLB

Langkah Penggunaan Pendekatan Pembelajaran Tematik

Langkah-Langkah Pengelolaan Pembelajaran Tematik

Guru memilih kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan topik/subtopik yang akan diwujudkan dalam satu pertemuan atau lebih. Siswa memperhatikan motivasi guru mengenai materi pembelajaran yang akan dipelajarinya.

ANALISIS RPP TEMATIK IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI

Implementasi Kurikulum 2013 di SLB

Kurikulum 2013 untuk SLB (Sekolah Luar Biasa) menerapkan pembelajaran tematik terpadu dan prosesnya menggunakan pendekatan saintifik. Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk mengembangkan kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Tujuan pelatihan guru dalam penerapan kurikulum 2013 adalah agar guru dapat mempersiapkan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan menilai hasil pembelajaran sesuai dengan pendekatan pembelajaran dan penilaian pada kurikulum 2013 dengan tepat dan benar. Salah satu materi yang harus dipahami guru dalam pelatihan ini adalah penyusunan RPP.Penelitian ini dilakukan untuk melihat tingkat pemahaman dan kemampuan guru dalam penyusunan RPP Kurikulum 2013.

Prinsip-Prinsip Penyusunan RPP

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses, Rencana Penyelenggaraan Pembelajaran (LPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan secara rinci dari materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus untuk memandu kegiatan belajar siswa dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KC).

Proses Pengembangan RPP

Proses pembelajaran dalam RPP dirancang untuk mengembangkan kecintaan membaca, pemahaman terhadap berbagai bahan bacaan dan ekspresi dalam berbagai bentuk tulisan. RPP disusun dengan memperhatikan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara menyeluruh, sistematis, dan efisien sesuai situasi dan kondisi.

Mengkaji Silabus Tematik

Buku Siswa dilengkapi dengan penjelasan lebih rinci mengenai isi dan kegunaannya seperti yang dijelaskan secara rinci dalam Buku Guru. Kegiatan pembelajaran pada buku siswa lebih merupakan contoh kegiatan yang dapat dipilih guru dalam melaksanakan pembelajaran untuk mencapai kompetensi tertentu.

Kegiatan Pembelajaran

Bagian pemilihan alat peraga memperoleh skor rata-rata 84,72 dari 40 RPP yang dianalisis atau kategori B (Baik). Komponen RPP kategori A adalah komponen Identitas Subjek dengan nilai mean 100; Rumusan indikator dengan nilai rata-rata 100;.

Contoh RPP

Siswa dan guru berdiskusi (bertanya, menjawab, memberi komentar, memberikan persetujuan atau ketidaksetujuan) tentang teks pengalaman memakai pakaian sendiri (Komunikasi). Pengayaan diberikan kepada siswa yang telah menguasai materi dengan baik atau telah mencapai ketuntasan maksimal.

Pengertian Penilaian

Aspek kebiasaan kerja, antara lain menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, memanfaatkan waktu dengan bijak, bekerja dengan sebaik-baiknya dan lain sebagainya. Penilaian merupakan suatu proses yang dilakukan melalui perencanaan, pengumpulan informasi, pelaporan dan penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa.

Tujuan Penilaian

Prinsip Penilaian

Alat Penilaian

Aspek Penilaian

Landasan Hukum Teknik Penilaian

Teknik penilaian sebagaimana dimaksud pada alinea pertama dapat berupa tes tertulis, observasi, tes praktik, dan tugas individu atau kelompok. Bagi mata pelajaran selain kelompok mata pelajaran IPTEK pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, teknik penilaian observasi individual dilakukan minimal satu kali dalam satu semester.

Pembobotan

Teknik penilaian yang dibahas dalam artikel di atas menyiratkan bahwa diperlukan metode berbeda yang dapat digunakan guru untuk menentukan sejauh mana dampak program yang diterima siswa terhadap kemajuan siswa pendidikan khusus.

Kriteria Ketuntasan Belajar Minimum

  • Bentuk dan Macam Instrumen dalam Kegiatan Tes

Selain instrumen berupa pedoman observasi, terdapat juga instrumen observasi berupa tes yang digunakan untuk mengamati aspek psikologis. Untuk keperluan analisis kuantitatif, jawaban terhadap pertanyaan atau pernyataan diberi nilai, misalnya: sangat setuju dengan skor 5, setuju dengan skor 4, ragu-ragu dengan skor 3, tidak setuju dengan skor 2, sangat. penilaian tidak setuju 1. Instrumen yang menggunakan model ini dibuat dalam bentuk checklist atau pilihan ganda.

Teknik Penilaian yang Digunakan, Pengolahan, dan Pemanfaatannya

Tes sikap atau tes sikap digunakan untuk mengukur sikap orang yang berbeda-beda terhadap suatu kondisi.

Referensi

Dokumen terkait

Algorithm 1Retrospective DAgger for Fixed Size 1: Inputs:,N the number of iterations,π1an initial policy trained on expert traces, αthe mixing parameter,{Pj}a set of training problem