Nama kelompok:
MUHAMMAD ALDI PRAKOSO (19050874049) ADITIYA YAFIODA (19050874050) AHMAD JAUHAR (19050874051) RANDYKA RAMADHANI (19050874055)
PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2013
TENTANG
PEMBELIAN TENAGA LISTRIK OLEH PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO) DARI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA FOTOVOLTAIK
BAB I KETENTUAN UMUM
PASAL 1
Pasal 1 membahas tentang pengertian dari PLTS Fotovoltaik, kapasitas PLTS Fotovoltaik, panitia pelelangan kuota kapasitas, dokumen pelelangan, dokumen penawaran, Menteri, Dirjen EBTKE, Dirjen Ketenagalistrikan
Pasal 2
Pasal membahas tentang kewajiban yang diberikan pemerintah untuk PT. Perusahan Listrik Negara agar membeli tenaga listrik dari PLTS Fotovoltaik dari badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, badan usaha swasta yang berbadan hukum Indonesia, dan koperasi yang berusaha di bidang penyediaan tenaga listrik sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan tenaga listrik nasional melalui pemanfaatan energi surya yang ramah lingkungan. Pembelian yang dimaksud berdasarkan penawaran kuota kapasitas.
Pasal 3
Pasal membahas tentang harga pembelian tenaga listrik dari PLTS fotovoltaik dengan patokan tertinggi sesuai modul fotovoltaik dengan tingkat komponen dalam negeri. Dalam pelaksanaan penggunaan modul fotovoltaik Dirjen EBTKE melakukan verifikasi, jika hasil verifikasi tidak sesuai akan dibatalkan penetepan kuota kapasitasnya
Pasal 4
Pasal membahas tentang harga patokan tertinggi yang sudah termasuk seluruh biaya interkoneksi Pasal 5
Pasal membahas tentang waktu usulan dan penetapan rincian kuota kapasitas dari direktur utama PT.PLN yang akan ditetapkan Dirjen EBTKE
Pasal 6
Pasal membahas tentang penawaran kuota kapasitas dengan harga patokan tertinggi yang dilakukan pada pelelangan umum dengan ketentuan waktu yang telah ditetapkan Dirjen EBTKE
Pasal 7
Pasal membahas tentang pembentukann panitia serta pembagian tugas panitia pelelangan dari Dirjen EBTKE.
BAB III
Penawaran Kuota Kapasitas PLTS Fotovoltaik Bagian Ketiga
Persyaratan Pelelangan Umum Kuota Kapasitas
Pasal 8 membahas tentang peserta melakukan pelelangan kuota kapasitas
Pasal 9 membahas tentang persyaratan administrative, teknis dan keuangan badan usaha yang dapat mengikuti proses pelelangan kuota kapasitas
Bagian Keempat
Prosedur Pelelangan Umum
Pasal 10 membahas tentang penyerahan dokumen peserta pelelangan kuota kapasitas
Pasal 11 membahas tentang isi jumlah dokumen dan penentuan harga terendah yang ditawarkan ke pelanggan
Paragraf 2
Tahap pelelangan umum
Pasal 12 membahas tentang tahapan-tahapan pelelangan umum yang memiliki 8 tahapan Pasal 13 membahas tentang cara untuk mengikuti pelelangan kuota kapasitas PLTS fotovoltaik Pasal 14 membahas tentang cara melakukan pendaftaran sebagai peserta dan pengajuan penawaran Pasal 15 membahas tentang Langkah-langkah panitia dalam melayani peserta pelelangan.
Pasal 16 membahas tentang pembagian dokumen yang akan diunggah ke website Pasal 17
Pada pasal ini membahas tentang ,tata cara melakukan pelelangan dimulai dengan pembukaan dokumen penawaran sampai melakukan evaluasi dan membuat berita acara evaluasi dokumen penawaran.
Pasal 18
Membahas tentang Panitia Pelelangan membuka Dokumen Penawaran sampul II yang berisi
penawaran harga bagi peserta yang lolos seleksi sistem penilaian,serta panitia pelelangan menyusun peringkat peserta pelelangan berdasarkan penawaran harga terendah
Pasal 19
Pada pasal ini mengatur tentang Pembuktian Dokumen Penawaran Sampul I dilakukan dengan cara melihat dokumen asli atau salinan yang dilegalisir oleh pihak yang berwenang, dan meminta salinannya dan Apabila hasil pembuktian ditemukan adanya pemalsuan data, peserta pelelangan dinyatakan gugur.
Pasal 20
Membahas tentang penetapan pemenang pelelangan Pasal 21
Pada pasal ini menbahas tentang peserta dapat memsukan Dokumen Penawaran menyampaikan sanggahan secara tertulis atas pengumuman pemenang pelelangan kepada Dirjen EBTKE dalam jangka waktu paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah pengumuman pemenang pelelangan disertai bukti terjadinya penyimpangan.
Pasal 22
Mengatur tentang bahwa Dirjen EBTKE dapat menyatakan pelelangan gagal apabila sanggahan dari peserta pelelangan yang memasukkan Dokumen Penawaran yang menyatakan Panitia Pelelangan tidak melaksanakan prosedur pelelangan ternyata benar.
Pasal 23
Pasal ini membahas tentang mengenai bukti setor dana pelaksanaan pembangunan PLTS
Fotovoltaik melalui rekening bersama (escrow acount) atas nama Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi dengan badan usaha
Pasal 24
membahas tentang penetapan pemenang pelelangan pembangunan PLTS fotovoltalik Pasal 25
membahas tentang penerbitan surat penugasan dan persetujuan pembelian tenaga listrik PLTS
fotovoltalik oleh PT.Perusahan Listrik Negara (Persero) dengan tembusan Badan Usaha Milik Negara Pasal 26
membahas tentang harga pembelian tenaga listrik dan perjanjian jual beli tenaga listrik Pasal 27
membahas tentang penandatangan tentang surat perjanjian jual beli tenaga listrik oleh PT Perusahan Listrik Negara dengan waktu paling lama 60 hari setelah penugasan
Pasal 28
membahas tentang pembuatan standard jual beli tenaga listri PLTS fotovoltalik oleh PT Perusahaan Listrik Negara
Bagian Kedua
Kewajiban Badan Usaha pemenang pelelangan Pasal 29
membahas tentang pencapaian penyelesaian pendanaan dan melakukan pembangunan PLTS fotovoltalik dalam jangka wantu 3 bulan
Pasal 30
membahas tentang badan usaha yang tidak sesuai ketentuan akan mendapatan sanki berupa surat peringantan tertulis sebanyak 3 kali dalam jangka waktu peringan masing – masing 1 bulan oleh PT Perusahaan Listrik Negara
Pasal 31
membahas tentang badan usaha pemenang yang mendapatkan sanksi dan belum bisa menyelesaikan kewajibanya maka penugasan pembelian kepada PT Perusahaan Listrik Negara akan berakhir Pasal 32
membahas tentang berakhirnya jual beli tenaga listrik dan pengusulan penugasan pembelian tenaga listrik yang baru oleh PT Perusahaan Listrik Negara
Pasal 33
membahas tentang waktu pelaksanaan PLTS Fotovoltaik yang sesuai dengan commercial operation date (COD) oleh Badan Usaha pemenang pelelangan.
Pasal 34
Membahas tentang penetapan PERATURANMENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2013