• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembentukan religiusitas siswa kelas VI (studi kasus di MIN 1 Kota Palangka Raya)

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Pembentukan religiusitas siswa kelas VI (studi kasus di MIN 1 Kota Palangka Raya)"

Copied!
142
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Peran guru di madrasah PAI dalam pembentukan religiusitas siswa khususnya di MIN 1 Kota Palangka Raya sangat dominan, seperti membiasakan sikap selalu bersyukur kepada Allah, menjaga lingkungan, menanamkan kecintaan dan amalan membaca amaliyah bacaan ibadah dan menghafal surah pendek serta doa sehari-hari.7. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas dan guru pendidikan agama Islam (Aqidah Akhlak, Fiqh, SKI dan Al-Qur’an Hadits) di MIN 1 Kota Palangka Raya diketahui bahwa kemampuan siswa dalam mengenal dan menerapkan pengetahuan, sikap dan keterampilan beragama baik di sekolah maupun di rumah merupakan masalah pada tingkat religiusitas siswa.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang permasalahan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di MIN 1 Kota Palangka Raya dikarenakan salah satu Madrasah Ibtidaiyah Negeri yang terletak di kawasan perkantoran memiliki fasilitas penunjang yang cukup lengkap, pada umumnya PAI guru studi mempromosikan religiusitas terhadap siswa mereka. Bagaimana upaya guru PAI dalam membentuk santri di MIN1 Kota Palangka Raya.

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Secara Praktis

Sebagai acuan dalam membentuk dan mengembangkan religiusitas siswa agar menjadi permanen di masa dewasanya.

TINJAUAN PUSTAKA

Kerangka Teori

  • Guru Pendidikan Agama Islam 8
  • Dimensi Religiusitas dalam Islam
  • Bentuk-bentuk Religiusitas di sekolah

PAI sebagai mata pelajaran sepatutnya dinamakan "Agama Islam" kerana yang diajar adalah agama Islam, bukannya pendidikan agama Islam. Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk meningkatkan keyakinan, kefahaman, penghayatan dan pengamalan agama Islam, menjadi seorang muslim yang beriman dan bertaqwa.

Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) mengetahui hubungan konsep diri dengan kecenderungan perilaku menyimpang pada siswa kelas XI SMA Negeri 4 Singaraja, (2) mengetahui hubungan sikap religius dengan kecenderungan berperilaku menyimpang. perilaku pada siswa kelas XI SMA Negeri 4 Singaraja dan (3) untuk mengetahui hubungan konkuren antara konsep diri dan sikap religius dengan kecenderungan perilaku menyimpang pada siswa kelas XI SMA Negeri 4 Singaraja. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) bahwa terdapat hubungan negatif antara konsep diri dengan kecenderungan perilaku menyimpang pada siswa kelas XI SMA Negeri 4 Singaraja. Ketiga, Slamet Susilo “Strategi Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Religiusitas Siswa SMAN 3 Yogyakarta”, tesis, Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam, Program Pascasarjana, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013.

Salah satu upaya guru PAI di SMA Negeri 3 Yogyakarta adalah dengan meningkatkan religiusitas siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi guru PAI dalam meningkatkan religiusitas siswa SMA Negeri 3 Yogyakarta, dukungan dan kendala yang dihadapi. Berdasarkan penelitian relevan yang dilakukan oleh peneliti, terdapat beberapa perbedaan mendasar dari penelitian sebelumnya.

65Slamet Susilo “Strategi Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Religiusitas Siswa SMAN 3 Yogyakarta”, Skripsi Magister, Program Magister Pendidikan Agama Islam, Program Pascasarjana, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013, h.

Kerangaka Pikir

METODE PENELITIAN

  • Jenis, Tempat dan Waktu Penelitian
    • Jenis Penelitian
    • Tempat Penelitian
    • Waktu Penelitian
  • Prosedur Pengumpulan Data
  • Data dan Sumber Data
    • Data Primer dan Sekunder
    • Sumber Data Primer dan Sekunder
  • Teknik Pengumpulan Data
    • Teknik Observasi
    • Teknik Wawancara
    • Teknik Dokumentasi
  • Analisis Data
    • Reduksi Data
    • Penyajian Data
    • Pengambilan kesimpulan
  • Pemeriksaan Keabsahan Data

Upaya guru PAI dalam membentuk religiusitas siswa kelas VI MIN1 Kota Palangka Raya. Dalam penelitian ini penyajian data yang relevan adalah dengan menggunakan teks naratif untuk mendeskripsikan religiusitas siswa kelas VI dan praktik guru PAI dalam pembentukan religiusitas siswa di MIN 1 Kota Palangka Raya. Ia juga menjelaskan, alhamdulillah siswa kelas VI sekarang sudah bisa menguasai dan mengaplikasikannya dengan baik.

Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk Religiusitas Siswa VI. kelas di MIN1 Kota Palangka Raya, siswa VI. kelas di MIN1 Kota Palangka Raya. Dengan demikian, pada poin pencapaian dan pengakuan atas kelebihan orang lain, siswa kelas 6 SD sudah mengetahui cara mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa siswa kelas VI MIN 1 Kota Palangka Raya mampu mengamalkan dan menggunakan ketiga bentuk keberagamaan tersebut dengan baik.

Religiusitas siswa kelas VI MIN 1 Kota Palangka Raya sangat baik, hal ini terlihat dari tiga bentuk religiusitas yaitu artefak, nilai-nilai yang dipertanyakan dan asumsi dasar.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Lokasi atau Subyek Penelitian

  • Sejarah Singkat
  • Profil Madrasah
  • Biodata Madrasah
  • Data Kondisi Pegawai
  • Kekuatan Madrasah
  • Keadaan Gedung/Ruangan
  • Visi, Misi dan Tujuan Madrasah
  • Profil Subjek dan Informan Penelitian

Saat itu, MIN Langkai merupakan satu-satunya MIN di Kota Palangka Raya. Pada Juli 2017, berdasarkan keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 672 Tahun 2016, nama MIN Langkai kemudian diubah menjadi MIN 1 Kota Palangka Raya. Dari tabel di atas terlihat bahwa guru yang ada terdiri dari Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Guru Tidak Tetap (GTT).

Kepala sekolah dan guru baik ASN maupun GTT berjumlah 28 orang guru bergelar S1, sedangkan 3 orang diantaranya berpendidikan DII. Dari tabel di atas terlihat bahwa 2 orang tenaga administrasi adalah PNS berpangkat/golongan III/c, 1 orang tenaga administrasi berpangkat/golongan III/b, 4 orang pegawai tidak tetap (PTT), 2 orang pustakawan dan 1 orang petugas kebersihan sekolah yang juga PTT . Tabel di atas menunjukkan bahwa 22 orang guru berada di kelas III dan 6 orang guru berada di kelas IV.

Dari tabel di atas terlihat bahwa jumlah tenaga pengajar adalah 11 orang yang terdiri dari 3 orang PNS dan 7 orang honorer.

Tabel 9  Keadaan Guru 85
Tabel 9 Keadaan Guru 85

Paparan Data Penelitian

  • Religiusitas siswa kelas VI di MIN 1 Kota Palangka Raya
  • Upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam membentuk

Menurut saya religiusitas siswa kelas VI sangat baik dibandingkan dengan anak-anak lain seusia mereka di luar sana, kami sangat bangga dengan hal itu, siswa mampu menerapkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari baik itu dalam cara berpakaian, berbicara, berperilaku., ibadah dan lain-lain, siswa juga mampu meneladani sifat-sifat Nabi dan para sahabatnya, yang merupakan hasil dari pelajaran yang kita ajarkan. Siswa dapat menghargai pendapat orang lain, baik pendapat maupun pemikiran orang lain, selain itu siswa kelas VI juga mampu mengendalikan diri dan mengakui kelebihan temannya, siswa tidak memaksakan diri terhadap pendapat yang dimilikinya, dan siswa juga memiliki sifat gotong royong dan gotong royong.membantu teman yang saling membutuhkan. Siswa dapat menghargai pendapat orang lain, baik pendapat maupun pemikiran orang lain, hal ini yang sering kita tanamkan sebagai guru agar anak tidak mencemooh atau merendahkan orang lain. Selain itu, siswa kelas VI dapat mengendalikan diri dan mengenali kelebihan temannya. , dalam hal berdiskusi, siswa juga tidak memaksakan pendapatnya, dan siswa juga memiliki sifat gotong royong dan gotong royong kepada sesama teman yang lebih membutuhkan.

Sifat gotong royong sudah dapat dilaksanakan dengan baik oleh para siswa, hal ini terlihat dari beberapa kegiatan yang diadakan oleh pihak sekolah seperti kegiatan pawai dimana dapat dilihat. Dari uraian tersebut dapat dipahami bahwa siswa mampu memahami nilai-nilai yang ditentang oleh religiositas, sehingga dapat dikatakan bahwa pernyataan yang disampaikan oleh mata pelajaran di atas sesuai dengan apa yang dialami siswa. 118 Sesuai dengan orang tua siswa, Bpk. AH menjelaskan bahwa untuk keteladanan dan tanggung jawab ini siswa kelas 6 sudah dapat mempraktekkannya dengan baik, seperti keteladanan guru dalam berpakaian, berbicara dan berperilaku.

Uraian tersebut menyatakan bahwa pernyataan yang disampaikan oleh guru sesuai dengan apa yang dirasakan dan dilakukan oleh siswa, dimana siswa mampu memahami makna keteladanan dan mampu menirukan bentuk-bentuk keteladanan yang diberikan oleh guru, dan siswa juga mampu memahami arti tanggung jawab dan mengetahui bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pembahasan Hasil Penelitian

  • Upaya guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk

Dalam hal ini diperintahkan dan dilarang agar masing-masing bhakta menjadi baik dan terbiasa dengan kebaikan. Selain itu, berdasarkan keterangan dari berbagai peneliti yang mengatakan bahwa religiusitas siswa kelas VI terlihat jelas dari cara berpakaian, bertingkah laku dan berbicara, yang mencerminkan bahwa pada point apresiasi spiritual ini, siswa kelas VI benar-benar mampu. menerapkannya dengan baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bentuk religiusitas siswa di sekolah pada titik artefak ini dapat dikatakan siswa sudah sesuai dengan teori yang ada atau dengan kata lain siswa mampu menerapkannya dengan baik. D.

Soal toleransi, mahasiswa VI. kelas, menurut hasil penelitian secara keseluruhan mampu memahami dan berkembang secara benar dalam kehidupan sehari-hari, hal ini terbukti dari pernyataan guru dan orang tua siswa yang menyatakan bahwa siswa tidak pernah menghina atau . mengolok-olok teman yang berbeda pandangan dalam hal ini berbeda agama. Dengan demikian, keadaan ini menggambarkan bahwa siswa VI. kelas dengan baik mempraktekkan pentingnya kesalehan sosial dimana siswa mampu bersosialisasi dengan berpikir dan bersikap sopan kepada orang lain dan suka membantu orang lain misalnya. Dalam hal ini, siswa dapat VI. kelas meneladani Nabi Muhammad SAW dengan memahami dan mengamalkan keteladanan yang diberikan oleh guru, baik itu cara berpakaian, berbicara dan berperilaku, keteladanan yang diberikan merupakan bentuk indoktrinasi di sekolah, yaitu program yang sengaja diberikan untuk meningkatkan religiusitas siswa.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada tahap ini siswa juga mampu memperoleh dan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. Siswa juga mampu memahami makna agama yang dapat dilihat dari cara siswa berperilaku sehari-hari baik di sekolah maupun di rumah. Dalam hal ini apa yang terlihat pada siswa kelas VI, sudah mencerminkan bahwa upaya yang dilakukan oleh guru dan pihak sekolah sudah sangat tepat karena siswa kelas VI mampu memahami dan menerapkan berbagai bentuk akhlak yang berkaitan dengan dimensi moralitas. aspek amal di mana siswa berada. mampu bersikap baik kepada orang lain, orang lain, membantu sesama, disiplin dan menghargai waktu, serius dalam belajar, bertanggung jawab, dapat diandalkan dan mampu peduli dan menjaga lingkungan.

PENUTUP

Kesimpulan

Dari bentuk artefak yaitu pelaksanaan rutin sholat 5 waktu yang dilakukan oleh siswa sebagai hikmah dalam mengikuti kegiatan Isra Miraj di hari besar Islam, berdoa sebelum dan sesudah belajar, berdoa untuk kedua orang tua dan belajar. memakai pakaian muslimah/muslimah. Wujud nilai-nilai kontroversial tercermin dari kerukunan siswa di dalam kelas, tidak saling mengejek dan menghargai, mengakui kelebihan teman dan saling membantu. Bentuk asumsi dasarnya adalah pelaksanaan kegiatan keagamaan dan sosial siswa sesuai dengan buku kontrol, agar teman dan adik-adik dapat mencontohnya dan melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab.

Upaya guru PAI dalam membentuk religiusitas siswa kelas VI MIN1 Kota Palangka Raya adalah dengan mendorong pelaksanaan kegiatan keagamaan dan sosial melalui perencanaan kegiatan keagamaan harian, mingguan, bulanan dan tahunan seperti pembiasaan sholat Dhuha. , makan malam . doa, doa bersama sebelum/sesudah belajar dan membimbing siswa melalui buku cek bersama orang tua. Selain itu guru PAI (SKI, Fikih, Akidah Akhlak dan Alqur'an Hadits) menekankan bentuk religiusitas dalam materi pembelajaran kelas VI agar religiusitas siswa benar-benar terbentuk.

Saran

Rekomendasi

Palangka Raya karena terbukti program yang dilaksanakan dapat membentuk siswa kelas VI agama Islam di MIN 1 Palangka Raya. Bagi kepala sekolah dan dewan guru agar meningkatkan kerjasama, baik dalam hal pelaksanaan maupun dalam hal mengatasi permasalahan yang ada dalam program pembentukan religiusitas siswa sehingga apa yang menjadi tujuan program dapat tercapai secara maksimal. Asep Yonny dan Sri Rahayu Yunus, Begini Cara Menjadi Guru Inspiratif dan Dicintai Siswa, Yogyakarta: Perpustakaan Widyatama, 2011.

Fuad Nashori dan Rachmy Diana Mucharam, Pengembangan Kreativitas dalam Perspektif Psikologi Islam, Yogyakarta: Menara Kudus, 2002. Muhammad Alim, Upaya Pendidikan Agama Islam Membentuk Pemikiran dan Kepribadian Muslim, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006. Ni Putu Bintari . , “Hubungan konsep diri dan religiusitas terhadap kecenderungan perilaku menyimpang pada siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Singaraja”, E-Journal Jurusan Bimbingan Konseling, Vol.

Nurul Azizah, “Moral dan Perilaku Religiusitas Siswa dengan Agtergrond Pendidikan Umum dan Agama”, Tydskrif Jilid 33, No.

Gambar

Tabel 9  Keadaan Guru 85
Tabel 11  KeadaanSiswa 87
Tabel  di atas  mengambarkan  bahwa  fasilitas  sarana  dan  prasarana  yang  ada  di  madrasah  ini  cukup  lengkap

Referensi

Dokumen terkait

agama Islam dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMK. Negeri 9 Surakarta tahun

Temuan dalam penelitian ini adalah strategi pengelolaan kelas dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di SMP

Penelitian kali ini difokuskan pada penerapan metode Resource Based Learning bagi Siswa Slow Learner dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang merupaka salah

DUKUPUNTANG KAB. Cirebon: Fakultas Tarbiyah, Tadris Matematika, Institut Agama Islam Negeri, Agustus 2012. Kreativitas merupakan suatu hal yang jarang sekali diperhatikan

Dari latar belakang itu dan dikaitkan dengan pendidikan di SMAN di Kota Pekalongan membuat peneliti tertarik dengan membuat judul penelitian: Implementasi Pendidikan Agama Islam

Skripsi yang berjudul “Strategi Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa (Studi Kasus SMP Muhammadiyah

(Saya mengerti saja tentang halālan ṭ ayyiban dalam makanan, sudah pernah juga saya belajar waktu sekolah dulu pelajaran agama. Yang artinya segala hal yang halal dalam

Metia Paulina, Pengaruh komunikasi Orang Tua terhadap Minat Belajar Pendidikan Agama Islam anak Kelas V di SD-N Baamang Tengah II Sampit, Palangka Raya: STAIN palangkaraya, 2012,