• Tidak ada hasil yang ditemukan

pemberdayaan masyarakat untuk mewujudkan wisata sehat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "pemberdayaan masyarakat untuk mewujudkan wisata sehat"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

179

J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol. 5 ● No. 1 ● 2021

ISSN : 2581-1320 (Print) ISSN : 2581-2572 (Online)

Homepage: http://ejurnal.ikippgribojonegoro.ac.id/index.php/J-ABDIPAMAS

INDAHNYA WISATA NEGERI DI ATAS AWAN: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK MEWUJUDKAN WISATA SEHAT DI DUSUN KEDIWUNG

Septian Emma Dwi Jatmika¹ Annisa Anna2

1, 2 Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.

Email: septianemma@ikm.uad.ac.id ABSTRACT

One of the tourist destinations in Kediwung hamlet is Panguk Hill. The beauty of the Panguk hills is amazing and very good, both for sunrise and sunset tours. Panguk hill is known as "the land above the clouds". However, there are still several problems related to tourism potential that have not been optimized.

The purpose of this service is to empower the community around Kediwung Hamlet in realizing healthy tourism. The methods used in this activity are socialization methods, training methods, and practical methods. As a result of this service, the community around Panguk hamlet understands proper and interesting communication and the development of flower gardens in the tourist area to promote the tourist area. Besides, the community is increasingly responsive to disasters to realize healthy tourism. Overall, residents have enough enthusiasm to take part in several programs implemented as capital to promote healthy tourism and many visitors come to the Kediwung Hamlet area tour.

Keywords: Community development; healthy tourism; kediwung; panguk hill ABSTRAK

Salah satu destinasi wisata yang ada di dusun Kediwung adalah bukit panguk. Keindahan yang ada dibukit panguk sangat menakjubkan dan sangat bagus, baik untuk wisata sunrise ataupun sunset. Bukit panguk terkenal dengan sebutan “Negeri diatas Awan”. Namun masih terdapat beberapa permasalahan terkait potensi wisata yang belum dioptimalkan. Tujuan pengabdian ini untuk memberdayakan masyarakat sekitar Dusun Kediwung dalam mewujudkan wisata sehat. Metode yang dilakukan pada kegiatan ini yaitu metode sosialisasi, metode pelatihan, dan metode praktik. Hasil dari kegiatan pengabdian ini masyarakat sekitar dusun panguk memahami komunikasi yang tepat dan menarik serta berkembangnya taman bunga di area wisata guna mempromosikan daerah wisata tersebut. Selain itu masyarakat semakin tanggap terhadap bencana guna mewujudkan wisata yang sehat. Secara keseluruhan warga mempunyai antusias yang cukup untuk mengikuti beberapa program yang dilaksanakan sebagai modal untuk memajukan wisata yang sehat dan banyak pengunjung yang datang di wisata area Dusun kediwung.

Kata Kunci: Kediwung; pemberdayaan masyarakat; bukit panguk; wisata sehat

PENDAHULUAN

Indonesia memiliki keanekaragaman wisata dan budaya. Keanekaragaman wisata yang begitu indah merupakan ciri khas yang dimiliki masing-masing daerah.

Paradigma pariwisata kerakyatan dalam berbagai bentuknya telah menjadi paradigma alternatif untuk dapat memberi pemerataan kesejahteraan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat menuju pariwisata yang berkelanjutan. pembangunan pariwisata pedesaan diharapkan menjadi suatu model pembangunan pariwisata berkelanjutan sesuai dengan kebijakan pemerintah di bidang pariwisata. Pariwisata yang sehat dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk lebih mempromosikan pariwisata di daerah tersebut (Wirawan, 2016)

(2)

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta merupakan salah satu implikasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat dan memiliki kewajiban untuk berperan serta secara aktif dalam pengembangan sumber daya manusia. Peran serta tersebut bukan hanya dilakukan oleh mahasiswa saja, melainkan masyarakat setempat. Bagi mahasiswa diharapkan dapat menjadi suatu pengalaman belajar yang baru untuk menambah pengetahuan, kemampuan, dan kesadaran hidup bermasyarakat. Bagi masyarakat, kehadiran mahasiswa diharapkan mampu memberikan motivasi dan inovasi dalam bidang pengembangan sumber daya manusia. Hal ini selaras dengan fungsi perguruan tinggi sebagai agen pembaharuan, oleh karena itu mahasiswa harus dapat bertindak sebagai jembatan (komunikasi) dalam proses pengembangan sumber daya manusia. Salah satu bentuk peran serta aktif dari KKN tersebut adalah dengan diadakannya Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan oleh mahasiswa UAD.

Dusun Kediwung, Mangunan merupakan salah satu lokasi yang dipilih oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) untuk melaksanakan program KKN Reguler UAD 71. Pelaksanaan KKN khususnya di Dusun Kediwung banyak memiliki potensi, diantaranya prasarana wisata, prasarana lingkungan dan pemukiman, prasarana ekonomi, prasarana SDM, program kesehatan, program pendidikan, serta sebagai potensi non fisik. Potensi ini dapat dioptimalisasikan dalam usaha untuk pembangunan guna meningkatkan perekonomian dan pengetahuan untuk masyarakat Dusun Kediwung. Selain potensi diatas, dusun Kediwung juga mempunyai beberapa permasalahan, diantaranya; a) kurang adanya pengetahuan masyarakat terhadap pengelolaan dan pemasaran produk, b) kurangnya pengembangan potensi pemanfaatan lahan oleh masyarakat Kediwung, dan c) kurangnya pelatihan sumber daya pada masyarakat Kediwung

Setelah diketahui permasalahan dari mitra, tim pengabdi menawarkan beberapa solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Solusi yang ditawarkan yaitu berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan daya tarik para wisatawan untuk datang ke Dusun Kediwung. Salah satu faktor yang menarik wisatawan untuk berkunjung adalah keindahan alamnya. Hal ini dapat meliputi kesejukan, hutan rimba, kesenian tradisional dan ekowisata (Widagdyo, 2017).

Masyarakat Dusun Kediwung dapat diberikan sosialisasi terlebih dahulu untuk meningkatkan pengetahuannya dalam pengembangan wisata. Setelah itu diberikan pelatihan-pelatihan terkait dengan pemanfaatan lahan. Tujuan pengabdian ini untuk memberdayakan masyarakat sekitar Dusun Kediwung dalam mewujudkan wisata sehat.

METODE PELAKSANAAN

Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN untuk wisata negeri Diatas Awan adalah dengan metode pelaksanaan yang diterapkan seperti sosialisasi, pelatihan, serta praktik. Metode sosialisasi bermaksud untuk memberikan ilmu pengetahuan mengenai pariwisata sehat, komunikasi yang baik kepada wisatawan selain itu juga memberikan bekal sebagai wisata yang bersih dan sehat. Metode pelatihan bermaksud untuk mengetahui seberapa besar kemampuan daya tangkap warga atau pengelola wisata yang ada di Dusun kediwung setelah diberikan pembekalan atau ilmu pengetahuan, metode ini juga dilakukan untuk mempersiapkan warga ketika wisatawan yang datang ke dusun kediwung tepatnya pada wisata yang ada di Dusun kediwung. Metode praktik dilakukan pada saat kegiatan menanam bunga bersama yang ada di bukit panguk serta gotong royong untuk membersihkan yang ada di Dusun kediwung. Selain metode

(3)

tersebut mahasiswa KKN membantu pengelola wisata yang ada di Dusun kediwung dengan menginformasikan melalui media sosial pada masing-masing mahasiswa.

Supaya Dusun kediwung terutama wisatawan ingin mengunjungi wisata yang ada di Dusun kediwung. Mahasiswa KKN uad juga memberikan pengalaman mengenai wisata wisata yang ada di luar Jogja sebagai contoh yang bisa diambil atau dimanfaatkan untuk wisata yang ada di Dusun kediwung.

HASIL DAN PEMBAHASAN Sosialisasi

Tahap pertama yang dilakukan adalah memberikan sosialisasi terhadap masyarakat sekitar Dusun Keduwung. Namun sebelum dilaksanakan kegiatan sosialisasi ini, tim pengabdi bersama kelompok KKN Kediwung dan perwakilan tokoh masyarakat melakukan koordinasi terlebih dahulu. Kegiatan ini dilakukan untuk menentukan waktu dan tempat sosialisasi serta tema yang dipilih. Setelah dilakukan proses diskusi, didapatkan hasil bahwa sosialisasi akan dilaksanakan di salah satu rumah warga. Tema yang dipilih yaitu terkait dengan komunikasi.

Komunikasi merupakan salah satu ketrampilan yang harus dimiliki oleh setiap orang. Seseorang harus memiliki ketrampilan berkomunikasi yang baik agar bisa menyampaikan pesan kepada orang lain dengan tepat dan menarik. Terlebih di dunia wisata, warga perlu dibekali pengetahuan komunikasi agar dapat mempromosikan wisatanya. Saat ini komunikasi dapat juga menggunakan media sosial.

Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN untuk bukit Panguk adalah membantu pengelola harian menanam bunga untuk mempercantik lokasi wisata bukit Panguk. Selain bukit Panguk, dusun Kediwung juga memiliki beberapa destinasi wisata, yakni Bukit Mojo, Telaga Giri, Watu Mabur. Beberapa dari tempat wisata tersebut belum terlalu banyak wisatawan, karena lokasi yang cukup jauh serta kurangnya informasi mengenai wisata tersebut, dengan begitu program yang dikerjakan adalah dengan membantu memberikan sosialisasi melalui media sosial masing-masing mahasiswa KKN. Menurut Zebua (2016), fasilitas yang diperlukan dalam kawasan desa wisata adalah sarana transportasi, telekomunikasi, kesehatan, dan akomodasi, khusus akomodasi desa wisata bisa menyediakan seperti home stay. Wisata yang ada di Dusun kediwung hanya bergantung pada alam, ketika cuaca mendukung maka akan banyak wisatawan yang mendatangi wisata tersebut, begitu pula sebaliknya. Wisata- wisata yang ada di dusun Kediwung sudah dikatakan cukup dengan swasembada yang seharusnya ada pada wisata, misalnya mushola, toilet, homestay, rest area, penunjuk arah, dan warung.

Gambar 1. Sosialisasi komunikasi yang Baik

(4)

Pelatihan

Kegiatan selanjutnya yaitu memberikan berbagai pelatihan kepada warga. Dusun kediwung merupakan salah satu termasuk desa wisata. Desa wisata adalah desa yang memiliki potensi keunikan dan daya tarik wisata yang khas baik berupa karakteristik lingkungan alam pedesaan maupun kehidupan sosial budaya kemasyarakatan yang dikelola dan dikemas secara menarik dan alami untuk pengembangan wisata (Atmoko, 2014). Dusun Kediwung mempunyai destinasi wisata, salah satunya adalah Bukit Panguk, wisata ini biasanya selalu di datangi oleh para wisatawan di saat pagi hari untuk melihat sunrise dan beberapa spot foto dengan background pemandangan alam. Wisata Bukit Panguk dikelola langsung oleh warga dusun kediwung, terutama RT 37.

Pelaksanaan kuliah kerja nyata di Dusun kediwung menyelenggarakan beberapa program untuk mensukseskan wisata yang ada di Dusun kediwung. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan mengenai wisata sehat dan juga meningkatkan destinasi wisata yang ada di Dusun kediwung. Beberapa program yang kami laksanakan untuk membantu dusun kediwung dalam mengelola wisata menjadi wisata yang sehat serta banyak dikunjungi oleh wisatawan seperti pemanfaatan lahan dengan menanam pohon atau bunga yang ada di sekitaran bukit panguk, pelatihan tanggap bencana, gotong royong bersama Warga, memberikan pelatihan mengenai membuat makanan tradisional yakni membuat Sawut Pelangi.

Pelatihan tanggap bencana merupakan salah satu upaya mempersiapkan masyarakat untuk tanggap terhadap bencana. Hal ini merupakan salah satu wujud penerapan wisata sehat. Para wisatawan dapat berwisata dengan aman karena sudah dilengkapi dengan sumberdaya penyedia tempat wisata yang sudah terlatih. Menurut UU No.24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana bahwa tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana (Presiden RI, 2007)

Gambar 2. Pelatihan Tanggap Bencana Gambar 3. Pendampingan Wisata

Praktik

Pada tahap terakhir yaitu pelaksanaan pratik. Setelah dibekali dengan pengetahuan dan pelatihan, warga diminta untuk mempraktikkannya. Warga sangat antusias melakukan praktik. Warga yang hadir juga dari bermacam-macam kalangan baik remaja, bapak-bapak maupun ibu-ibu. Praktik pertama yang dilakukan adalah penanaman bibit. Bibit ditanam pada polybag. Kemudian bibit yang sudah ditanam ini dapat dirawat oleh warga sampai nanti tumbuh besar. Harapannya setelah besar nanti dapat dipindahkan langsung di lahan sekitar wisata. Sehingga keindahan alam disekitar tempat wisata menjadi tambah sejuk dan menarik.

(5)

Selain itu bunga-bunga di lokasi sekitar wisata juga diperlukan guna menambah keindahan tempat wisata. Oleh karena itu warga diajak untuk menanam bunga di sekitar bukit panguk. Pengembangan produk wisata dapat dilakukan dengan banyak hal, salah satunya yaitu pengembangan taman bunga (Putri, Ardiansyah, & Arief, 2019)

Kegiatan yang dilakukan oleh tim pengabdi bersama mahasiswa KKN untuk mensukseskan program tersebut mengajak banyak warga supaya apa yang disampaikan bisa diaplikasikan oleh seluruh warga yang ada di Dusun kediwung. Namun ada sedikit kendala pada pelaksanannya yaitu warga Dusun kediwung yang mayoritas adalah bekerja sebagai petani maka untuk menyesuaikan waktu sangatlah susah. Pada saat ingin mengajak atau mengumpulkan warga mengikuti beberapa pelatihan atau gotong royong hanya beberapa yang bisa mengikuti terutama para pemuda pemudi.

SIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan bahwasannya program wisata sehat yang diselenggarakan di Dusun kediwung oleh tim pengabdi bersama mahasiswa KKN UAD berhasil meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang wisata Sehat. Serta untuk menjadikan wisata yang sehat dan banyak wisatawan yang akan mendatangi tempat wisata tersebut. Selain itu pelatihan komunikasi yang baik, pelatihan membuat makanan tradisional, dan pelatihan tanggap bencana dapat memberdayakan masyarakat untuk mewujudkan wisata yang sehat. Secara keseluruhan warga mempunyai antusias yang cukup untuk mengikuti beberapa program yang dilaksanakan sebagai modal untuk memajukan wisata yang sehat dan sehingga banyak pengunjung yang datang di wisata area Dusun kediwung.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih kami ucapkan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta yang telah mendanai program KKN 2019.

DAFTAR RUJUKAN

Atmoko, P.H. (2014). Strategi Pengembangan Potensi Desa Wisata Brajan Kabupaten Sleman. Jurnal Media Wisata. 12(2): 146-154.

Presiden RI. (2007). Undang-Undang RI No.24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Jakarta.

Putri, R. D., Ardiansyah, & Arief, A. (2019). Identifikasi Potensi Pengembangan Objek Gambar 4. Pemanfaatan Lahan

dengan Menanam Bibit

Gambar 5. Penanaman Bunga di Bukit Panguk

(6)

Wisata Alam Danau Picung Ditinjau dari Aspek Produk Wisata di Muara Aman Provinsi Bengkulu. NALARs Jurnal Arsitektur, 18(2).

Widagdyo, K. G. (2017). Pemasaran, Daya Tarik Ekowisata dan Minat Berkunjung Wisatawan. Jurnal Bisnis Dan Manajemen, 7(2).

Wirawan, I. M. A. (2016). Kesehatan Pariwisata: Aspek Kesehatan Masyarakat di Daerah Tujuan Wisata. Arc. Com. Health, 3(1).

Zebua. M. (2016). Inspirasi Pengembangan Pariwisata Daerah. Yogyakarta: CV. BUDI UTAMA.

Referensi

Dokumen terkait

Data yang diperlukan untuk perancangan adalah Lokasi wisata yang sering dikunjungi oleh wisatawan-wisatawan Jawa Timur, terutama di kota besar seperti Surabaya,

Seperti program pembangunan melalui program Kampung Wisata Bahasa di dusun Pakel, Karangpandan, Karanganyar yang memiliki tujuan dalam meningkatkan partisipasi serta keterlibatan

Objek dan Daya Tarik Wisata dapat berupa alam, budaya, tata hidup, dan sebagainya yang memiliki daya tarik dan nilai jual untuk dikunjungi ataupun dinikmati oleh wisatawan

Makalah i ini berisi tentang program aplikasi perancangan wisata untk objek-objek wisata yang ada di kota Cirebon, tujuannya adalah untuk membantu wisatawan mendapatkan

Pembahasan skripsi kali ini berisi tentang pendampingan masyarakat dalam mewujudkan rumah sehat di Dusun Klitih Desa Randegansari, orientasi dari penelitian ini adalah

Rendahnya tingkat partisipasi masyarakat pada tahap pemanfaatan hasil pengembangan obyek wisata Bukit Jaddih di kedua dusun baik Dusun Jaddih Timur I maupun Dusun Jaddih Utara

Pemanfaatan peluang objek wisata Goa Kreo telah membantu masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi, sosial dan budaya.Terciptanya wisata alam dan wisata sejarah

Capaian dari kegiatan pemberdayaan masyarakat ini adalah (1) pengelola homestay memiliki pengetahuan serta skill dalam mengelola homestay yang menarik sehingga