Forum Ilmiah Tahunan VIII
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), 24 November – 26 November 2022
PEMBERIAN EDUKASI MENGGUNAKAN FLYER TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM PENCEGAHAN STUNTING PADA SERIBU HARI PERTAMA
KEHIDUPAN
Felianda Kartilian1,*, Mitra2
1FakultasKesehatan, Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat, Universitas Hang Tuah Pekanbaru
2Prodi Pasca Sarjana, Universitas Hang Tuah Pekanbaru
*Email: [email protected] ABSTRAK
Stunting merupakan masalah kekurangan gizi kronis yang disebabkan oleh tidak tercukupinya asupan gizi sejak kehamilan sampai anak berusia dua tahun. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya stunting adalah rendahnya pengetahuan ibu tentang gizi pada seribu hari pertama kehidupan. Salah satu media penyampaian edukasi gizi adalah membagikan flyer edukasi yang dipublikasikan di media sosial berupa Instagram.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengetahuan dan sikap ibu dalam pencegahan stunting pada seribu hari pertama kehidupan sebelum dan sesudah pemberian flyer edukasi pada media sosial instagram. Desain penelitian adalah pre- experimental design, yaitu one group pre-test post-test tanpa kontrol. Penelitian dilakukan di Wilayah Puskesmas Rejosari pada Tahun 2022. Sampel penelitian adalah ibu balita yang berkunjung ke Posyandu yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari. Besar sampel diperoleh berdasarkan konsep Rules of thumb yaitu sebanyak 30 ibu balita yang sesuai dengan kriteria inklusi. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner sebelum dan sesudah intervensi. Intervensi yang dilakukan adalah mempublikasikan flyer di media sosial Instagram. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariate. Analisis univariat menggambarkan distribusi frekuensi dari setiap item pertanyaan pada variable pengetahuan dan sikap. Analisis bivariate menggunakan uji Wilcoxon untuk mengetahui perbedaan skor pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah intervensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor pengetahuan dan sikap ibu sebelum intervensi masing- masing adalah 7,5 dan 16.80. Rata-rata skor pengetahuan dan sikap ibu setelah intervensi masing masing adalah 8,90 dan 16,87. Terdapat sebanyak 23 ibu balita (76%) mempunyai skor pengetahuan yang lebih tinggi setelah dilakukan intervensi. Sebanyak 5 ibu balita (16,7%) mempunyai skor sikap yang lebih tinggi setelah dilakukan intervensi. Ada perbedaan yang signifikan skor pengetahuan ibu sebelum dan sesudah intervensi (P<0,000). Tidak ada perbedaan yang signifikan skor sikap ibu sebelum dan sesudah intervensi (P=0,480). Kesimpulan adalah pemberian edukasi dalam bentuk flyer dapat meningkatkan pengetahuan ibu dalam pencegahan stunting pada seribu hari pertama kehidupan.
Kata kunci: edukasi, flyer, instagram, pengetahuan, sikap, stunting
2
ABSTRACT
Stunting is a chronic malnutrition problem caused by insufficient nutritional intake from pregnancy until the child is 2 years old. One of the factors that cause stunting is the mother's low knowledge about nutrition in the first thousand days of life. One of the media for delivering nutrition education is distributing educational flyers published on social media in the form of Instagram. This study aimed to determine differences in knowledge and attitudes of mothers in preventing stunting in the first thousand days of life before and after giving educational flyers on Instagram social media. The research design was pre-experimental, with one group pre-test and post-test without control. The research was conducted in the Rejosari Health Center area in 2022. The research sample was mothers under five who visited the Integrated Health Center in the Rejosari Health Center Work Area. The sample size was obtained based on the Rules of thumb concept, namely, as many as 30 mothers under five who fit the inclusion criteria.
Data collection used a questionnaire instrument before and after the intervention. The intervention was carried out by publishing flyers on Instagram social media. Data analysis was carried out using univariate and bivariate. The univariate analysis describes the frequency distribution of each question item on knowledge and attitude variables. Bivariate analysis used the Wilcoxon test to determine differences in knowledge and attitude scores before and after the intervention. The results showed that mothers' average knowledge and attitudes scores before the intervention were 7.5 and 16.80, respectively. The mean scores of mothers' knowledge and attitudes after the intervention were 8.90 and 16.87, respectively. There were 23 mothers with toddlers (76%) who had a higher knowledge score after the intervention. As many as 5 mothers of toddlers (16.7%) had a higher attitude score after the intervention. There was a significant difference in the mother's knowledge scores before and after the intervention (P<0.000). There was no significant difference in the mother's attitude scores before and after the intervention (P=0.480). The conclusion is that education in the form of flyers can increase mothers' knowledge in preventing stunting in the first thousand days of life.
Keywords: education, flyer, instagram, knowledge, attitude, stunting 1. PENDAHULUAN
Balita Pendek (Stunting) adalah status gizi yang didasarkan pada indeks PB/U atau TB/U di mana dalam standar antropometri penilaian status gizi anak, hasil pengukuran tersebut berada pada ambang batas (Z-Score) <-2 SD sampai dengan -3 SD (pendek/stunted) dan <-3 SD (sangat pendek /severely stunted). Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting dapat terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak
berusia dua tahun (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia ).
Faktor-faktor penyebab Stunting terbagi atas faktor langsung dan tidak langsung. Faktor langsung antara lain ibu yang mengalami kekurangan nutrisi, kehamilan pretern, pemberian makanan yang tidak optimal, tidak ASI eksklusif dan infeksi. Sedangkan faktor tidak langsungnya adalah pelayanan kesehatan, Pendidikan, sosial budaya dan sanitasi lingkungan (Ramdhani, Handayani, dan Setiawan 2020). Tak sedikit faktor penyebab stunting yang terjadi pada anak.
Ada dua (2) faktor penyebab terjadinya stunting yaitu faktor langsung maupun
3 faktor tidak langsung. Faktor langsung
kejadian stunting adalah asupan gizi, mengalami penyakit infeksi. Sedangkan faktor tidak langsungnya adalah status ekonomi keluarga, sanitasi air dan lingkungan, BBLR, status gizi ibu saat hamil dan pengetahuan dari ibu maupun keluarga. (Ramdhani, Handayani, dan Setiawan 2020).
Ibu yang berpengetahuan rendah lebih berisiko 10,2 kali lebih besar mengalami stunting daripada ibu yang berpengetahuan cukup (Septamarini, Widyastuti, dan Purwanti 2019).
Pengetahuan merupakan hasil dari
“tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo 2007).
Prevalensi balita pendek dalam skala nasional berdasarkan laporan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2019 sebesar 27, 7% dan pada tahun 2021 prevalensi balita pendek berdasarkan Survei Status Gizi Indoensia (SSGI) mengalami penurunan yaitu sebesar 24,4% (Kemenkes RI 2021). Kota Pekanbaru menargetkan angka prevalensi stunting pada tahun 2024 berada di angka 6,34%. Namun, karena pengetahuan masih rendah maka perlu adanya peningkatan pemberian edukasi pada masyarakat khususnya pada ibu yang memiliki balita.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi stunting, salah satunya adalah pengetahuan yang masih rendah (Ariani 2020). Untuk meningkatkan pengetahuan perlu adanya penyebaran informasi yang singkat, jelas dan mudah dipahami. Upaya yang dilakukan dalam
penyebaran informasi adalah dengan memberikan informasi menggunakan media visual berupa flyer yang dipublikasi di media sosial berupa instagram. Flyer merupakan media visual yang efektif digunakan dalam memberikan informasi.
Dengan ukuran yang tidak terlalu besar dan informasi yang singkat, flyer menjadi media yang cukup menarik sebagai media sosialisasi yang mudah untuk dibaca.
(Handayani, Listya, dan Kurniasih 2020).
Instagram merupakan salah satu media sosial yang banyak digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian dilakukan oleh Dina Latifa Rinarto tahun 2022 bahwa terdapat pengaruh perubahan pengetahuan dengan pemberian edukasi melalui media sosial Instagram (Rinarto, Ilmi, dan Imrar 2022).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi melalui flyer terhadap pengetahuan dan sikap ibu dalam pencegahan stunting pada 1000 Hari Pertama Kehidupan.
penelitian dalam jurnal atau majalah ilmiah, proceeding, makalah dalam buku kumpulan makalah ilmiah (book section), serta buku-buku atau website yang sesuai.
2. METODE PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan adalah pre-experimental design, yaitu one group pre-test post-test tanpa kontrol.
Penelitian ini dilakukan di Wilayah Puskesmas Rejosari pada Tahun 2022.
Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki balita yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari. Besar sampel diambil berdasarkan prinsip rules of thumb sehingga diperoleh sampel sebesar 30 orang ibu yang memiliki balita. . Sampel diperoleh dari ibu balita yang berkunjung ke posyandu yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari. Kriteria inklusi adalah ibu yang memiliki handphone, bisa
4
membaca dan bersedia sebagai sampel penelitian. Teknik pengambilan sampel adalah secara consecutive sampling sampai sampel minimal terpenuhi yaitu 30 orang responden. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner yang diberikan sebelum dan sesudah penyampaian edukasi melalui flyer. . Intervensi yang dilakukan adalah mempublikasikan flayer di media sosial yaitu Instagram. Sebelum intervensi dilakukan, diberikan instrumen pre-test untuk mengetahui kondisi awal pengetahuan dan sikap ibu balita tentang gizi ibu hamil dalam pencegahan stunting.
Setelah itu, ibu balita bergabung pada media Whatapps Group (WA) untuk memantau dalam pemberian edukasi melalui instagram. Selanjutnya diberikan edukasi berupa flyer tentang pencegahan stunting pada ibu balita yang dipublikasikan melalui instagram. Setelah satu hari intervensi dilakukan selanjutnya dilakukan pengukuran pengetahuan dan sikap ibu tentang pencegahan stunting menggunakan instrumen post-test. Isi materi dari flyer berupa MPASI, faktor- faktor yang mempengaruhi stunting, dan bagaimana menjaga kebersihan lingkungan. Variabel dari penelitian ini berupa sikap/perilaku dan pengetahuan dari ibu balita dalam mencegah stunting.
Sebelum analisis data, dilakukan uji normalitas data dengan uji Shapiro Wilk untuk sampel kecil (≤50). Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa variabel pengetahuan dan variabel sikap terdistribusi tidak normal (p-value<0,05) Sehingga analisis data yang digunakan adalah uji Wilcoxon dengan taraf signifikansi sebesar 5%.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Aspek Penilaian Media Edukasi Video Pembelajaran
No Pernyataan S TS
N % n %
1
Kemudahan memahami materi edukasi
29 96.7 1 3.3
2 Video yang ditampilkan menarik
27 90.0 3 10.0
3
Video yang diberikan mudah dimengerti
29 96.7 1 3.3
4 Materi edukasi
meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang gizi ibu hamil
30 100 0 0
5
Materi edukasi gizi ibu hamil disajikan dengan lengkap
26 86.7 4 13.3
Berdasarkan data tabel 1 dapat diketahui bahwa penilaian terhadap kemudahan memahami materi edukasi sebanyak 96.7%, untuk tampilan menarik dari flyer sebesar 90%, kemudahan dalam memahami flyer menunjukkan angka 96.7%, penilaian peningkatan pengetahuan dan sikap tentang pencegahan stunting melalui flyer sebesar 100%, kelengkapan materi edukasi gizi ibu hamil sebanyak 86.7%.
5 Gambar 1. Flyer edukasi yang dipublikasi
di Media Sosial Instagram Instagram : Santinghangtuah
Tabel 2. Karakteristik Responden
No Karakteristik
Responden
Hasil n % 1 Pendidikan
SD 3 10.0
SMP 4 13.3
SMA 22 73.3 Perguruan
Tinggi
1 3.3 2 Perkerjaan
Ibu Rumah Tangga
28 93.3 Pegawai Swasta 2 6.7 3 Umur (Tahun)
<20 Tahun 1 3.3 20-35 Tahun 27 90.0
>35 Tahun 2 6.7
4 Jumlah Anak
≤2 Orang
5 16.7
>2 Orang 25 83.3 Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa tingkat pendidikan ibu paling banyak tingkat SMA sebesar 73.3%, sebagian besar pekerjaan ibu sebagai ibu rumah tangga 93.3%, subjek penelitian paling banyak berumur 20- 35 tahun sebesar 90.0%, jumlah anak yang dilahirkan oleh Ibu paling banyak sebesar >2 Orang sebesar 83.3%.
Tabel 3. Perbedaan Skor Pengetahuan Terhadap Sebelum dan Sesudah dilakukan Intervensi
Pengetahuan
Mean (SD)/
(n)
Mean
Rank p-value Pengetahuan
sebelum diberikan flyer edukasi Pencegahan stunting
7.50 (0,77)
9.75
P<0,000) Pengetahuan
sesudah diberikan flyer edukasi Pencegahan stunting
8.90 (0,99)
13.28
Posttest <
Pretest
2 Posttest >
Pretest
23 Posttest =
Pretest
5
Hasil uji wilcoxon menunjukkan bahwa pada kelompok intervensi,
6
diperoleh Mean Rank skor pengetahuan sebelum Intervensi adalah 9.75 point dan setelah intervensi adalah 13.28 point.
Diperoleh sebanyak 23 orang mempunyai skor pengetahuan yang lebih tinggi setelah diberikan intervensi. Secara statistik ada perbedaan yang signifikan skor pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi (p<0,000).
Tabel 4. Perbedaan Skor Sikap Terhadap Se belum dan Sesudah dilakukan Intervensi
Sikap Mean (SD)/(n)
Mean
Rank p-value Sikap
sebelum diberikan flyer edukasi pencegahan stunting
16.80 4.50
(P=0,480)
Sikap sesudah diberikan flyer edukasi pencegahan stunting
16.87 4.50
Posttest <
Pretest
3 Posttest >
Pretest
5 Posttest =
Pretest
22
Pada kelompok intervensi, mean rank skor sikap sebelum intervensi sebesar 16.80 poin, dan setelah intervensi sebesar 16.87 poin. Lima (5 orang) ditemukan memiliki skor sikap yang lebih tinggi setelah intervensi. Tidak ada perbedaan skor sikap sebelum dan sesudah dilakukan intervensi (p=0,480).
PEMBAHASAN
Hasil menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan skor pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan edukasi melalui flyer. Hasil ini menandakan bahwa ada pengaruh media visual edukasi berupa flyer terhadap pengetahuan ibu balita dengan nilai signifikan sebelum dan sesudah diberi edukasi sebesar (P<0,000). Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ravi Masitah bahwa penyuluhan dengan media flyer dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang stunting, ASI eksklusif dan MPASI. (Masitah 2022).
Salah satu tujuan memberikan informasi adalah untuk meningkatkan pengetahuan. Pengetahuan merupakan hasil dari proses penginderaan pada suatu objek. Penginderaan terjadi melalui panca indra yaitu penglihatan, penciuman, indra raba dan rasa.
Sebagian besar manusia memperoleh informasi untuk meningkatkan pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga. (Nurmala, Ira; Rahman 2018).
Flyer merupakan media visual yang efektif digunakan dalam memberikan informasi. Dengan ukuran yang tidak terlalu besar dan informasi yang singkat, flyer menjadi media yang cukup menarik sebagai media sosialisasi yang mudah untuk dibaca.
(Handayani, Listya, dan Kurniasih 2020). Dengan kemudahan itu, flyer bisa menjadi media yang dapat membantu meningkatkan pengetahuan bagi si pembaca. (Gadungan et al.
2022).
7
Kurangnya pengetahuan ibu merupakan salah satu faktor penyebab stunting (Rahmayanti, Dewi, dan Fitriani 2020). Stunting mempunyai dampak buruk bagi anak. Dampak buruk jangka pendek pada anak stunting yaitu perkembangan otak terganggu, mengalami penurunan kecerdasan, pertumbuhan fisik dan metabolisme terganggu. Sedangkan dampak buruk jangka panjangnya adalah kemampuan kognitif menurun, penurunan prestasi belajar, imunitas menurun, berisiko obesitas, rentan terhadap penyakit menular dan degeneratif seperti doabetes melitus, penyakit jantung dan pembuluhan darah, kanker stroke, dan disabilitas, serta produktivitas menurun pada usia dewasa (Yadika, Berawi, dan Nasution 2019).
4. KESIMPULAN
Penggunaan media visual berupa flyer yang dipublikasikan di media sosial berupa instagram terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan ibu balita dalam upaya pencegahan stunting. terdapat pengaruh yang signifikan pemberian edukasi melalui media flyer terhadap pengetahuan ibu balita. Diharapkan flyer edukasi tentang upaya pencegahan stunting ini dapat dijadikan sebagai inovasi dalam mencegah terjadinya stunting dengan meningkatkan pengetahuan ibu balita.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih ditujukan kepada Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) sebagai pemberi dana pada
penelitian ini, pada Program Riset Keilmuan, Riset Mandiri Dosen Tahun 2021. Ucapan terima kasih juga ditujukan pada Mitra Periset yaitu Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru yang telah memfasilitasi pelaksanaan riset ini. Terima kasih juga ditujukan kepada Rektor dan Kepala LPPM dan staf Universitas Hang Tuah Pekanbaru.
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, M. 2020. “Determinan Penyebab Kejadian Stunting Pada Balita:
Tinjauan Literatur.” … : Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan. ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id.
https://ojs.dinamikakesehatan.unism.
ac.id/index.php/dksm/article/downloa d/559/460.
Gadungan, Banjar, Desa Bresela, Kecamatan Payangan, Komang Trisna Sumadewi, Saktivi Harkitasari, dan Asri Lestarini.
2022. “PENCEGAHAN STUNTING MELALUI PERBAIKAN GIZI DI menggambarkan status gizi kurang yang didapatkan beberapa masalah terkait seperti tanda , penyebab dan dampak” 1 (3).
Handayani, Dian, Ariefika Listya, dan Puri Kurniasih. 2020. “Perancangan Flyer dan Banner sebagai Media Pendukung Sosialisasi Kegiatan Family Development Session Program Keluarga Harapan Kecamatan Sukmajaya.” Jurnal PkM Pengabdian kepada Masyarakat 3
(2): 165.
https://doi.org/10.30998/jurnalpkm.v3 i2.5031.
Kemenkes RI. 2021. “buku saku hasil studi status gizi indonesia (SSGI) tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota tahun 2021.”
8
Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 2013–15.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. “Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.”
Masitah, Ravi. 2022. “PENGARUH PENDIDIKAN GIZI TERHADAP PENGETAHUAN IBU BERKAITAN
DENGAN STUNTING, ASI
EKSLUSIF DAN MPASI” 2 (3): 3–8.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. “Promosi Kesehatan & Perilaku.” Jakarta:
Rineka Cipta.
Nurmala, Ira; Rahman, Fauzie; Nugroho.
2018. 9 786024 730406.
Rahmayanti, S D, S Dewi, dan H Fitriani.
2020. “Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Gizi dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 2- 4 Tahun di RW 04 dan RW 07 Kelurahan Cigugur Tengah.” Jurnal
Kesehatan Kartika.
http://ejournal.stikesjayc.id/index.php /litkartika/article/view/74.
Ramdhani, Awa, Hani Handayani, dan Asep Setiawan. 2020. “Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Kejadian
Stunting.” Semnas Lppm ISBN: 978-:
28–35.
Rinarto, Dinda Latifa, Ibnu Malkan Bakhrul Ilmi, dan Iin Fatmawati Imrar. 2022. “Pengaruh Edukasi dengan Media Sosial Instagram dan YouTube terhadap Pengetahuan Gizi Seimbang.” Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat 11 (03): 287–92.
https://doi.org/10.33221/jikm.v11i03.1 056.
Septamarini, Risna Galuh, Nurmasari Widyastuti, dan Rachma Purwanti.
2019. “Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Responsive Feeding Dengan Kejadian Stunting Pada Baduta Usia 6-24 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Bandarharjo, SemSeptamarini, R. G., Widyastuti, N., & Purwanti, R. (2019). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Responsive Feeding .” Journal of Nutrition College 8 (1): 9.
Yadika, A D N, K N Berawi, dan S H Nasution. 2019. “Pengaruh stunting terhadap perkembangan kognitif dan prestasi belajar.” Jurnal Majority. https://juke.kedokteran.unila.ac.id/in dex.php/majority/article/view/2483.