• Tidak ada hasil yang ditemukan

pembinaan nilai akhlak siswa - Repository IAIN Bengkulu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pembinaan nilai akhlak siswa - Repository IAIN Bengkulu"

Copied!
130
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sedangkan materi pendidikan agama Islam merupakan unsur pokok agama Islam yang meliputi aqidah, syariah, dan akhlak. Jika melihat zaman saat ini, pendidikan agama Islam sangat diperlukan, karena banyak perilaku akhlak anak pada usia sekolah dasar yang tidak sesuai dengan perkembangan usianya. Berdasarkan observasi awal pada tanggal 15 Februari 2021 di SMP N 08 Kedurang Bengkulu Selatan, kenyataan di lapangan masih kurangnya pemahaman siswa terhadap pentingnya pendidikan agama Islam itu sendiri, sehingga dalam kehidupan sehari-hari masih banyak siswa yang mengalaminya. yang berperilaku dengan akhlak yang buruk, yang tentu saja tidak pantas, dengan nilai-nilai agama, misalnya malas belajar, berkelahi, suka berkata kotor, membolos dari jam pelajaran.

Pendidikan agama Islam sebagian besar ditujukan untuk meningkatkan sikap mental yang akan terwujud dalam perbuatan baik bagi diri sendiri dan orang lain. Melihat fenomena diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul: “Pembinaan Nilai Moral Siswa Dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP N 08 Kecamatan Kedurang Kabupaten Bengkulu Selatan.”

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Hal ini dapat dijadikan masukan akan pentingnya peran guru sebagai pembentuk moral dan teladan, yaitu dengan meningkatkan pengajaran dengan sebaik-baiknya.

Sistematika Penulisan

Salah satu implementasi pendidikan agama Islam di SMP N 08 Kedurang Bengkulu Selatan adalah mengucapkan salam ketika bertemu dengan guru. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan guru pendidikan agama islam yaitu bapak. Tohelman yang mengatakan bahwa: 51. Kendala yang dihadapi guru pendidikan agama Islam di SMP N 08 Kedurang Bengkulu Selatan adalah faktor lingkungan, keluarga dan teknologi.

Observasi yang dilakukan adalah mengamati bagaimana nilai-nilai moral siswa dipupuk dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP N 08 Kecamatan Kedurang Kabupaten Bengkulu Selatan. Bagaimana peran guru pendidikan agama Islam dalam mendukung pengembangan moral siswa di SMP N 08 Kabupaten Kedurang.

Tabel 4.3   Data Siswa
Tabel 4.3 Data Siswa

LANDASAN TEORI

Kajian Teori

  • Pembinaan Nilai Akhlak Siswa
    • Pengertian Akhlak
    • Dasar dan Ruang Lingkup Akhlak
    • Macam-Macam Akhlak
    • Tujuan Akhlak
    • Hikmah Mempelajari Ilmu Akhlak
    • Proses Pembentukan Akhlak
  • Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
    • Pengertian Mengajar
  • Pengertian Pendidikan Agama Islam
    • Dasar Pendidikan Agama Islam
    • Tujuan Pendidikan Agama Islam

Kajian Terdahulu

Penelitian terdahulu ini merupakan salah satu acuan penulis dalam melakukan penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Yang membedakan karya ini dengan penulis adalah pada peran guru keimanan moral dalam penanaman etika. Hasil penelitian ini terlihat dari upaya guru dengan ceramah agama dan memberikan contoh tata krama berpakaian yang baik kepada siswa.

Perbedaan skripsi ini dengan penulis adalah skripsi ini membahas tentang peran guru keyakinan moral dalam pembentukan kepribadian. 32 Heni Aprianingsih, “Peran Guru Akhlak Dalam Mendorong Etika Berpakaian Pada Siswa Kelas VIII MTs Universitas Al-Ikhlashiyah Universitas Pearmpunan Tahun Ajaran Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Mataram, 2017), hal. guru keyakinan moral dalam upaya membentuk karakter siswa studi kasus di SMA Islam 34.

Bedanya majalah ini dengan penulisnya adalah majalah ini membahas tentang peran guru yang mempunyai keyakinan moral dalam upaya membentuk karakter, sedangkan penulis membahas tentang pengembangan nilai-nilai moral siswa. Hasil penelitian ini sebagai pedoman keyakinan moral guru memotivasi dan memberikan nasihat kepada siswa untuk selalu berbuat baik. 33 Abdul Karim, “Peran Guru Aqidah Akhlak Dalam Membentuk Kepribadian Peserta Didik Madrasah Ibtidaiyah Bustanul Ulum Kota Batu,” (Skripsi Sarjana Tarbiyah dan Pendidikan Guru Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 2014), hal.

34 Bahiyatul Musfaidah, “Peran Guru Aqidah Akhlak dalam Upaya Membangun Karakter Siswa Studi Kasus di SMA Islam Ruhama, (Tesis Magister Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017), hal. untuk Mendukung Pembinaan Akhlak Siswa adalah pelaksanaan salat Dhuha berjamaah setiap pagi.

Kerangka Berpikir

Hal ini merupakan tanggung jawab guru di sekolah, peran guru merupakan faktor yang sangat penting dalam kegiatan sekolah. Peran dan tugas guru pendidikan agama Islam tidak hanya sebatas menyampaikan ilmu akhlak, namun juga mendidik peserta didik tentang nilai-nilai akhlak dan etika. Peran guru pendidikan agama islam dalam membentuk rendahnya moral peserta didik, guru pendidikan agama islam yang mampu membimbing dan mendorong peserta didiknya agar lebih baik lagi dalam berperilaku.

Peran dan tugas guru pendidikan agama Islam tidak hanya sebatas menyampaikan ilmu akhlak, namun juga mendidik peserta didik tentang nilai-nilai akhlak Islam.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Hal ini dilakukan karena penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran atau menggambarkan apa yang ada pada situasi yang dalam hal ini adalah kajian tentang perkembangan moral dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam pada siswa di SMP N 08 Kedurang Bengkulu Selatan.

Setting Penelitian

Data dan Sumber Data

Siswa Kelas IX B SMP N 08 Kedurang Bengkulu Selatan untuk mengetahui peran guru pendidikan agama Islam berjumlah 31 orang. Data sekunder adalah data yang telah diperoleh dan disimpan oleh orang lain dan biasanya merupakan data masa lalu/sejarah. 40 Data sekunder yang dimaksud peneliti adalah data yang melengkapi dan menunjang sumber data primer dengan menggunakan sumber data tambahan berupa buku atau catatan, catatan harian.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik ini memerlukan observasi yang dilakukan peneliti baik langsung maupun tidak langsung terhadap objek penelitian. Untuk itu peneliti menggunakan teknik observasi terfokus, dalam observasi ini peneliti melakukan observasi yang dilengkapi dengan pilihan kategori/fokus yang akan diteliti sebagai penelitian yang berkaitan dengan pengembangan nilai moral siswa dalam Pendidikan Agama Islam. Proses Pembelajaran di SMP N 08 Kecamatan Kedurang Kabupaten Bengkulu Selatan. Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara tatap muka dengan orang yang diwawancarai, namun bisa juga diberikan daftar pertanyaan yang harus dijawab terlebih dahulu.

Metode wawancara ini digunakan untuk mengumpulkan data dari peneliti yaitu kepala sekolah, guru pendidikan agama Islam dan siswa SMP N 08 Bengkulu Selatan. Sebelum melaksanakan metode ini, peneliti terlebih dahulu menyiapkan pedoman wawancara agar wawancara dapat terarah dan terlaksana sesuai rencana. Peneliti menggunakan jenis wawancara ini karena dalam penelitian ini peneliti menggunakan pedoman wawancara dan ingin mencari jawaban sesuatu yang lebih mendalam dari informan tertentu.

Kegiatan ini dilakukan untuk menggali data dan memperoleh data. Wawancara merupakan suatu metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Yakni teknik pengumpulan data mengenai suatu hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen, dan lain sebagainya. Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data hasil belajar pendidikan agama Islam yaitu hasil ulangan pendidikan agama Islam semester ganjil siswa kelas IX SMP N 08 Kedurang Bengkulu Selatan.

Teknik Keabsahan Data

Data yang diperoleh di lapangan merupakan fakta mentah yang artinya masih perlu diolah atau dianalisis untuk menjadi data yang dapat diandalkan. Setelah data diperoleh, peneliti harus memverifikasi keabsahan data yang diperoleh. Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang menggabungkan data dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang ada.

Teknik validasi data ini terbagi menjadi triangulasi sumber, triangulasi teknis, dan triangulasi teori.44 Peneliti menggunakan triangulasi teknis dan triangulasi sumber. Triangulasi teknis artinya peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda untuk memperoleh data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan observasi terfokus, wawancara terstruktur, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama dalam waktu yang bersamaan.

Triangulasi sumber berarti memperoleh data dari sumber yang berbeda dengan menggunakan teknik yang sama. Menggunakan sumber data yang berbeda-beda, misalnya dokumen, arsip, hasil wawancara, hasil observasi, atau juga wawancara lebih dari satu subjek yang dianggap mempunyai sudut pandang berbeda. Sebelum melakukan penelitian peneliti terlebih dahulu melakukan observasi, setelah itu dilakukan observasi, wawancara dan dokumentasi kepada kepala sekolah, guru dan siswa kelas IX B SMP N 08 Kecamatan Kedurang Kabupaten Bengkulu Selatan. Itulah tiga sumber data yang diperoleh peneliti.

Triangulasi sumber berarti memperoleh data dari sumber yang berbeda dengan menggunakan teknik yang sama. Untuk memperoleh hasil data, disini peneliti melakukan wawancara, dan peneliti mewawancarai tiga narasumber yaitu Kepala Sekolah, Guru dan Siswa Kelas IX B SMP N 08 Kecamatan Kedurang Kabupaten Bengkulu Selatan.

Teknik Analisis Data

Melihat hal tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa guru pendidikan agama Islam telah berperan penting dalam pelaksanaan shalat berjamaah di SMP N 08 Kedurang Bengkulu Selatan. Hal ini pernah dilakukan oleh siswa SMP N 08 Kedurang, Bengkulu Selatan, seperti yang diungkapkan oleh guru pendidikan agama Islam Bapak. (Tohelman, S.Ag), yang mengatakan bahwa: 67. Untuk memudahkan pelaksanaan pendidikan agama Islam dalam pengembangan akhlak, maka siswa di sekolah harus selalu berkomunikasi dengan orang-orang tua siswa.

Perkembangan Semangat Siswa Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Agama Islam di SMP N 7 Bandung Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Data

Deskripsi Hasil Penelitian

Pembahasan Hasil Penelitian

Dari hasil wawancara di atas maka peneliti dapat memahami bahwa pelaksanaan pendidikan agama Islam di SMP N 08 Kedurang Bengkulu Selatan adalah sebagai berikut: (a) membiasakan menyapa (b) shalat berjamaah (c) pelatihan dalam bersedekah (Jumat seribu) (d) berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan (e) memberi hukuman (f) menghormati guru/orang yang lebih tua. Jadi, dalam proses pengembangan moral siswa masih kurang penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan masih belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Guru pendidikan agama Islam hendaknya selalu membimbing siswa yang mempunyai permasalahan agar tidak mengulangi kesalahan tersebut dan siswa merasa diperhatikan oleh guru.

Peran Guru Akhlak Iman Dalam Upaya Membentuk Karakter Siswa Studi Kasus di SMP Islam Ruhama, (Skripsi Sarjana Tarbiyah dan Pendidikan Guru, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pengumpulan informasi dan data baik fisik maupun non fisik kondisi mengenai pengembangan nilai akhlak peserta didik melalui proses pembelajaran pendidikan agama islam, serta upaya guru PAI dalam mengembangkan akhlak peserta didik. sesuai dengan ajaran Islam, agama b.

Apa saja kendala dalam pelaksanaan pembinaan moral siswa di SMP N 08 Kedurang Bengkulu Selatan. Sebagai sumber belajar, apa yang biasa anda lakukan sebelum memberikan pendidikan agama islam kepada siswa? Apakah program pembinaan akhlak di sekolah sudah mampu membentuk akhlak peserta didik sesuai dengan agama Islam?

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Peran Guru Akhlak Dalam Mendorong Etika Berpakaian Pada Siswa Kelas VIII MTs Al-Ikhlashiyah Universitas Perarmpunan Tahun Ajaran Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Mataram. Peran Guru Akhlak Akhlak Dalam Membentuk Kepribadian Siswa di Madresah Ibtidaiyah Bustanul Ulum Kota Batu,” (Skripsi Sarjana Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang).

Gambar 1 Wawancara dengan kepala sekolah
Gambar 1 Wawancara dengan kepala sekolah

Gambar

Tabel 4.3   Data Siswa
Gambar 1 Wawancara dengan kepala sekolah
Gambar 2 Wawancara dengan guru pendidikan agama Islam
Gambar 4 Wawancara dengan peserta didik
+6

Referensi

Dokumen terkait

The advantages of using think-write-pair-share (TWPS) technique are: 1) help students to work in pair; 2) giving the students more time to think and write down their ideas