• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBUATAN ANIMASI 2D (MOTION GRAPHIC) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA KULIAH ETIKA PROFESI MATERI “ETIKA BERBUSANA DAN WIRAGA” - POLSRI REPOSITORY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PEMBUATAN ANIMASI 2D (MOTION GRAPHIC) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA KULIAH ETIKA PROFESI MATERI “ETIKA BERBUSANA DAN WIRAGA” - POLSRI REPOSITORY"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1

Kini, kata animasi sudah sangat sering terdengar di telinga berbagai kalangan masyarakat. Penggunaannya pun sudah sangat merajalela dan dengan tujuan yang juga bervariasi. Animasi sendiri merupakan sebuah seni menghidupkan ilustrasi benda mati atau sebuah karakter. Hal ini dapat dikatakan demikian dikarenakan animasi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu “anima” yang berarti jiwa/hidup. Untuk karakter yang dihidupkan tersebut dapar berupa orang, hewan, tumbuhan maupun objek nyata lainnya. Dapat dikatakan animasi ini merupakan kegiatan membuat sebuah objek terlihat seolah-olah menjadi hidup, dikarenakan oleh sekumpulan gambar yang berubah beraturan dan bergantian ditampilkan.

Animasi sendiri dibagi menjadi 2 jenis yaitu, animasi 2D dan animasi 3D.

Perbedaannya terletak pada pembuatan karakternya, jika pada animasi 2D animator akan membuat karakter dengan berbasis vector, sedangkan pada animasi 3D animator akan menciptakan gambar bergerak dalam ruang digital 3 dimensi.

Dalam animasi 2D, salah satunya terdapat jenis animasi motion grapic.

Motion graphic itu sendiri terdiri dari 2 kata, yaitu “motion” dan “graphic” yang jika diartikan per-kata “motion” berarti gerak dan “graphic” yang berarti istilah grafis. Secara awam, motion graphic dapat diartikan sebagai grafis yang bergerak.

Seperti tertuang didalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat 1 menjelaskan bahwa, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Namun, kenyataannya saat ini dalam mengembangkan potensi peserta didik/mahasiswa, para pengajar cenderung menggunakan metode konvensional.

Metode tersebut dapat menyebabkan suasana belajar mengajar menjadi monoton dan berpotensi menyebabkan kurang pahamnya peserta didik terhadap materi yang disampaikan oleh pengajar. Menurut Djamarah (1996), metode pembelajaran

(2)

konvensional adalah metode pembelajaran tradisional atau disebut juga dengan metode ceramah, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara tenaga pengajar dengan peserta didik dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran dengan konvensional, tenaga pengajar lebih banyak menjelaskan di depan kelas dan memberikan visualisasi dengan media papan tulis dan disisi lain peserta didik/mahasiswa menjadi pasif dan kurang interaktif. Dengan cara ini peserta didik dituntut lebih banyak mendengarkan penjelasan para tenaga pengajar.

Di awal tahun 2020, dunia juga digemparkan dengan munculnya sebuah wabah penyakit atau disebut juga dengan pandemi Covid-19. Penyebaran Covid-19 di Indonesia belum menunjukkan tanda-tanda penurunan, oleh karena itu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengambil tindakan preventif di lingkungan pendidikan dengan mengeluarkan SK yang menyepakati bahwa proses pembelajaran khususnya di perguruan tinggi dilakukan secara online untuk pelajaran teori (Tompunu, Alan.dkk, 2020). Hal tersebut memaksa banyak orang untuk tetap tinggal dirumah dan mengerjakan segala hal juga dari rumah, termasuk kegiatan belajar mengajar. Hal tersebut semakin menambah hambatan untuk peserta didik/mahasiswa dapat memahami materi yang diberikan oleh para pengajar/dosen. Itu disebabkan karena, meskipun kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring, namun metode pembelajaran yang diberikan tenaga pengajar masih tetap menggunakan metode konvensional dan tanpa visualisasi yang cukup jelas.

Dengan dibuatnya sebuah media pembelajaran yang terintegrasi dengan teknologi terkini, dapat meningkatkan potensi pemahaman peserta didik/mahasiswa terhadap materi yang diberikan tenaga pengajar. Animasi sendiri dapat menjadi salah satu media pembelajaran yang menarik dalam kegiatan belajar mengajar, pasalnya dengan animasi pengajar dapat menjelaskan materi yang rumit dengan cara memberikan visualisasinya. Dengan animasi juga dapat membantu pembelajaran jarak jauh menjadi lebih efektif karena ditunjang dengan adanya penggambaran materi yang jelas.

(3)

Di kehidupan sehari-hari, etika sangat dibutuhkan. Baik dalam lingkungan pembelajaran, lingkungan pekerjaan maupun lingkungan bermasyarakat. Etika sendiri merupakan sebuah prinsip-prinsip yang mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan dan menjalankan kehidupannya. Etika ini sendiri dapat menjadi sangat penting karena menyangkut bagaimana seseorang dapat berperilaku dan menempatkan dirinya di dalam sebuah lingkungan. Dalam dunia kerja pun terdapat etika profesi. Dan etika profesi itu sendiri tidak hanya berlaku pada profesi tertentu melainkan berlaku untuk profesi pada umumnya.

Di jurusan Teknik Komputer, Politeknik Negeri Sriwijaya sendiri saat ini pembelajarannya mayoritas masih menggunakan cara yang konvensional dan mata kuliah Etika Profesi sendiri diberikan kepada mahasiswa pada semester 7, karena dinilai dapat menjadi pedoman ketika akan memasuki dunia kerja.

Dengan adanya perkembangan teknologi saat ini, seharusnya para pengajar mampu mengembangkan cara mengajarnya serta diintegrasikan dengan bantuan kemajuan teknologi yang ada. Berlandaskan latar belakang di atas, maka penulis berencana untuk membuat sebuah media pembelajaran yang berupa animasi 2D (Motion Graphic) pada mata kuliah Etika Profesi pada bab VIII yang mana merupakan materi Etika Berbusana dan Wiraga di jurusan Teknik Komputer Politeknik Negeri Sriwijaya. Pembuatan media ajar ini diharapkan dapat mempermudah proses pembelajaran sehingga proses pembelajaran dapat dilakukan secara luring maupun daring. Maka dari itu berdasarkan uraian di atas, judul laporan ini adalah “Pembuatan Animasi 2D (Motion Graphic) sebagai Media Pembelajaran Mata Kuliah Etika Profesi Materi ‘Etika Berbusana dan Wiraga’”

1.2 Rumusan Masalah

Setelah diuraikannya latar belakang di atas maka dapat dilihat beberapa sumber permasalahan yang dapat dibahas dalam penulisan laporan tugas akhir ini, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pembuatan media pembelajaran berupa animasi motion graphic pada mata kuliah Etika Profesi di Jurusan Teknik Komputer Politeknik

(4)

Negeri Sriwijaya dengan menggunakan software Adobe Illustrator dan Adobe After Effect?

2. Bagaimana penerapan animasi motion graphic sebagai media pembelajaran pada mata kuliah Etika Profesi di Jurusan Teknik Komputer Politeknik Negeri Sriwijaya?

3. Bagaimana pemahaman mahasiswa terhadap materi dengan media motion graphic?

1.3 Tujuan Penulisan

Pada penulian laporan tugas akhir ini tentu saja tidak dibuat semata-mata tanpa tujuan. Berikut ini merupakan tujuan dari penulisan laporan tugas akhir ini:

1. Menghasilkan media pembelajaran dalam bentuk video animasi 2D (Motion Graphic)

2. Memberikan bahan ajar yang menarik dan baru kepada jurusan Teknik Komputer Politeknik Negeri Sriwijaya

3. Memberikan media pembelajaran yang menarik, efisien dan fleksibel kepada mahasiswa

4. Membuat sebuah pengembangan media pembelajaran dengan perkembangan teknologi

1.4 Manfaat Penulisan

Setelah adanya permasalahan yang terselesaikan serta adanya tujuan yang tercapai, maka ada baiknya penulisan laporan tugas akhir ini memberikan manfaat.

Berikut ini adalah manfaat dari penulisan laporan tugas akhir ini:

1. Mempermudah tenaga pengajar dalam menyampaikan materi pembelajaran 2. Meningkatkan efektifitas pemahaman para peserta didik terhadap materi yang diberikan serta memberikan gambaran terhadap materi dengan cara visualisasi

3. Menambahkan materi ajar kepada jurusan Teknik Komputer Politeknik Negeri Sriwijaya

(5)

1.5 Ruang Lingkup Penulisan

Dalam penulisan laporan tugas akhir ini sangat banyak sekali hal-hal yang harus dibahas dan sangat riskan bagi penulis keluar dari zona pembahasan yang sudah ada. Maka dari itu perlu dibuatnya ruang lingkup penulisan sebagai batasan pembahasan dalam penulisan laporan tugas akhir ini, diantaranya:

1. Pembuatan media ajar mengenai mata kuliah Etika Profesi di jurusan Teknik Komputer Politeknik Negeri Sriwijaya dengan menggunakan aplikasi editing dan aplikasi animating

2. Materi yang diberikan merupakan materi Etika Berbusana dan Wiraga, yang mana pada materi ini mencakup busana berdasarkan bentuk tubuh, warna kulit, usia dan status, cuaca dan waktu, tempat dan kondisi, perlengkapan busana, tat acara menggunkan jilbab, busana pria, wiraga wanita, wiraga pria, ekspresi dan kesehatan serta sikap mental.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun yang dimaksud dengan teknik motion graphic novel ini yaitu teknik pembuatan animasi yang menggunakan graphic novel sebagai referensinya, hanya saja dalam

Langkah-langkah pembuatan film animasi 2D cerita rakyat Asal- Usul Huruf Jawa dengan teknik motion graphic novel yang pewarnaannya menggunakan teknik digital painting, yaitu

A6 :Apakah Anda setuju, lewat video media pembelajaranini Anda jadimemahamimateritentang Etika Kepada Orang Yang LebihTua?. A7 :Apakah Anda setuju, media pembelajaranmoton

Pengembangan Media Pembelajaran Video Berbasis Animasi Mata Kuliah Ilmu Bahan Bangunan Di Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta..

78 Tabel 4.15 Distribusi Responden Beta Berdasarkan Tingkat Pertanyaan “Apakah Anda setuju, setelah melihat video animasi motion graphic ini Anda mengetahui informasi tentang prosedur

56 Tabel 4.12 Distribusi Responden Beta Berdasarkan Pertanyaan “apakah video animasi motion graphic ini sangat membantu dalam proses pembelajaran?”...57 Tabel 4.13 Distribusi

Implementasi Animasi Berbasis Motion Graphic Sebagai Media Informasi dan Promosi pada Video Profil Senat Akademik Politeknik Negeri Sriwijaya.. Jurnal Laporan Akhir Teknik Komputer,

Tidak hanya memberikan informasi tentang cara pencegahan stunting saja, namun video iklan layanan masyarakat dalam bentuk motion graphic 2D ini juga akan dikemas dengan elemen grafis