• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemeriksaan Akuntansi

N/A
N/A
Kiki Zipz

Academic year: 2023

Membagikan "Pemeriksaan Akuntansi"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Yuliana Fena Kaligis 2024210003

Tugas per2

Pemeriksaan Akuntansi Soal ke-1

Jawaban :

1. Dalam Kasus PT “A” bapak Anton tidak termasuk dalam pelanggaran , di karenakan

Penugasan tim audit pada PT "A" independent. Anto CPA tidak dalam penugasan dan jumlah sahamnyapun tidak material. Seluruh anggota dan ketua tim audit tsb harus mengisi formulir independensi. Hal ini tidak melanggar aturan etika API no 101 tentang independensi. Sikap mental tim audit yang independen in fact and in appearance tidak terpengaruh oleh kepemilikan saham Anto CPA di PT "A".

“Etika API no 101 Independensi”

Dalam menjalankan tugasnya anggota KAP harus selalu mempertahankan sikap mental independen di dalam memberikan jasa profesional sebagaimana diatur dalam Standar Profesional Akuntan Publik yang ditetapkan oleh IAI. Sikap mental independen tersebut harus meliputi independen dalam fakta (in facts) maupun dalam penampilan (in appearance).

2. Dalam kasus Budi CPA tidak melanggar aturan etika Ikatan Akuntan Publik Indonesia karena

Pelanggaran yang dilakukan oleh Budi CPA tidak dapat dikategorikan melanggar aturan etika API. Dia tidak melanggar standar umum 201, kepatuhan terhadap standar 202, dan prinsip-prinsip akuntansi karena aktivitas yang dilakukannya tidak terkait dengan statusnya sebagai auditor. Budi CPA tetap harus menjalani keputusan pengadilan sebagai warga negara yang terikat dengan hukum yang berlaku terkait dengan mengemudi dalam keadaan mengantuk dan kadar alkohol dalan darah yang menyebabkan kecelakan beruntun dan korban jiwa .

“201. Standar Umum”

Anggota KAP harus mematuhi standar berikut ini beserta interpretasi yang terkait yang dikeluarkan oleh badan pengatur standar yang ditetapkan IAI:

a) Kompetensi Profesional. Anggota KAP hanya boleh melakukan pemberian jasa profesional yang secara layak (reasonable) diharapkan dapat diselesaikan dengan kompetensi profesional.

b) Kecermatan dan Keseksamaan Profesional. Anggota KAP wajib melakukan pemberian jasa profesional dengan kecermatan dan keseksamaan profesional.

c) Perencanaan dan Supervisi. Anggota KAP wajib merencanakan dan mensupervisi secara memadai setiap pelaksanaan pemberian jasa profesional.

d) Data Relevan yang Memadai. Anggota KAP wajib memperoleh data relevan yang memadai untuk menjadi dasar yang layak bagi kesimpulan atau rekomendasi sehubungan dengan pelaksanaan jasa profesionalnya.

“202. Kepatuhan terhadap Standar”

Anggota KAP yang melaksanakan penugasan jasa auditing, atestasi, review, kompilasi, konsultansi manajemen, perpajakan atau jasa profesional lainnya, wajib mematuhi standar yang dikeluarkan oleh badan pengatur standar yang ditetapkan oleh IAI.

3. Pada kasus ini pak cahyo dapat dikategorikan melakukan pelanggaran etika akuntan dikarenakan Keputusan Cahyo CPA untuk menerima penugasan tambahan yaitu audit akan mengurangi independensinya, no 101 sehingga akan mempengaruhi kepatuhannya terhadap aturan no 200 tentang

(2)

standar umum dan prinsip akuntansi. Sangat sulit bagi konsultan yang memberikan bantuan jasa penyusunan keuangan dan pada saat yanq sama harus mengevaluasinya dengan status sebagai auditor. Pada akhirnya sangat besar kemungkinan opini yang diberikannya tidak mencerminkan kondisi yang sesungguhnya

“101 Independensi”

Dalam menjalankan tugasnya anggota KAP harus selalu mempertahankan sikap mental independen di dalam memberikan jasa profesional sebagaimana diatur dalam Standar Profesional Akuntan Publik yang ditetapkan oleh IAI. Sikap mental independen tersebut harus meliputi independen dalam fakta (in facts) maupun dalam penampilan (in appearance).

4. Penjelasan rinci yang diberikan Dian CPA tentang kondisi klien tidak melanggar No 301 tentang informasi klien yang rahasia. Kerahasiaan yang diharuskan dimaksudkan untuk menjaga auditor dalam memanfaatkan untuk kepentingan pribadi. Pengecualian diperbolehkan untuk kepentingan pengadilan, review mutu, penegakan disiplin dsb.

“301. Informasi Klien yang Rahasia.”

Anggota KAP tidak diperkenankan mengungkapkan informasi klien yang rahasia, tanpa persetujuan dari klien. Ketentuan ini tidak dimaksudkan untuk :

1) membebaskan anggota KAP dari kewajiban profesionalnya sesuai dengan aturan etika kepatuhan terhadap standar dan prinsip-prinsip akuntansi

2) mempengaruhi kewajiban anggota KAP dengan cara apapun untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku seperti panggilan resmi penyidikan pejabat pengusut atau melarang kepatuhan anggota KAP terhadap ketentuan peraturan yang berlaku

3) melarang review praktik profesional (review mutu) seorang Anggota sesuai dengan kewenangan IAI atau

4) menghalangi Anggota dari pengajuan pengaduan keluhan atau pemberian komentar atas

penyidikan yang dilakukan oleh badan yang dibentuk IAI-KAP dalam rangka penegakan disiplin Anggota.

Anggota yang terlibat dalam penyidikan dan review diatas, tidak boleh memanfaatkannya untuk keuntungan diri pribadi mereka atau mengungkapkan informasi klien yang harus dirahasiakan yang diketahuinya dalam pelaksanaan tugasnya. Larangan ini tidak boleh membatasi Anggota dalam pemberian informasi sehubungan dengan proses penyidikan atau penegakan disiplin sebagaimana telah diungkapkan dalam butir (4) di atas atau review praktik profesional (review mutu) seperti telah disebutkan dalam butir (3) di atas.

5. Dalam kondisi bapak eshan sebagai seorangkonsultan manajemen yang telah merekomendasikan tidak termasuk pelanggaran karena Fee referal/rujukan yang diberikan oleh Endang CPA tidak melanggar No 503 tentang komisi dan referal. Jumlah fee 10 % masih dianggap wajar dan dianggap tidak mengurangi independensi dan kualitas penugasan audit yang akan dilakukannya.

503. Komisi dan Fee Referal.

A. Komisi

Komisi adalah imbalan dalam bentuk uang atau barang atau bentuk lainnya yang diberikan atau diterima kepada/dari klien/pihak lain untuk memperolah penugasan dari klien/pihak lain. Anggota KAP tidak diperkenankan untuk memberikan/menerima komisi apabila pemberian/penerimaan komisi tersebut dapat mengurangi independensi.

B. Fee Referal (Rujukan).

(3)

Fee referal (rujukan) adalah imbalan yang dibayarkan/diterima kepada/dari sesama penyedia jasa profesional akuntan publik.

Fee referal (rujukan) hanya diperkenankan bagi sesama profesi.

6. Pemasangan iklan yang dilakukan oleh Fahmi CPA melanggar aturan etika no 502 tentang iklan, promosi dan kegiatan pemasaran lainnya karena telah merendahkan citra profesi auditor dan no 501 tentang perbuatan dan perkataan yang mendiskreditkan dengan melebih- lebihkan kemampuannya/merendahkan sesama profesi.

“502. Iklan, promosi dan kegiatan pemasaran lainnya.”

Anggota dalam menjalankan praktik akuntan publik diperkenankan mencari klien melalui pemasangan iklan, melakukan promosi pemasaran dan kegiatan pemasaran lainnya sepanjang tidak merendahkan citra profesi.

“501. Perbuatan dan perkataan yang mendiskreditkan.”

Anggota tidak diperkenankan melakukan tindakan dan/atau mengucapkan perkataan yang mencemarkan profesi.

Soal ke-2 Jawaban :

1. a. KAP Joko Simorangkir dan rekan akan menerima tawaran dari PT Kreasi Prima untuk penugasaan kembali audit umum pada tahun 2006 karena hal tersebut tidak melanggar aturan etika no 202 dan aturan etika 302

“202. Kepatuhan terhadap Standar.”

Anggota KAP yang melaksanakan penugasan jasa auditing, atestasi, review, kompilasi, konsultansi manajemen, perpajakan atau jasa profesional lainnya, wajib mematuhi standar yang dikeluarkan oleh badan pengatur standar yang ditetapkan oleh IAI.

302. Fee Profesional.

A. Besaran Fee

Besarnya fee Anggota dapat bervariasi tergantung antara lain : risiko penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan jasa tersebut, struktur biaya KAP yang bersangkutan dan pertimbangan profesional lainnya.

Anggota KAP tidak diperkenankan mendapatkan klien dengan cara menawarkan fee yang dapat merusak citra profesi.

B. Fee Kontinjen

Fee kontinjen adalah fee yang ditetapkan untuk pelaksanaan suatu jasa profesional tanpa adanya fee yang akan dibebankan, kecuali ada temuan atau hasil tertentu dimana jumlah fee tergantung pada temuan atau hasil tertentu tersebut. Fee dianggap tidak kontinjen jika ditetapkan oleh pengadilan atau badan pengatur atau dalam hal perpajakan, jika dasar penetapan adalah hasil penyelesaian hukum atau temuan badan pengatur.

Anggota KAP tidak diperkenankan untuk menetapkan fee kontinjen apabila penetapan tersebut dapat mengurangi indepedensi.

(4)

b. Menurut saya dalam kasus di atas di perbolehkan dikarenakan akuntan publik sudah menyelesaikan tugas dan tanggung jawab auditnya di PT Kreasi Prima dengan baik,dikarenakan klien merasa puas dengan hasil kinerja KAP Joko Simorangkir dan rekan makan klien memberikan bonus sebagai tanda terima kasih atas kinerja yang di berikan berupa tiket jalan- jalan ke singapur . Menurut saya hal tersebut tidak melanggar etika Akuntan Publik di Indonesia.

Soal Ke-3

No Kondisi Ada/tidak

Pelanggaran Etika Penjelasan

1

Auditor pendahulu menerima komisi dari auditor

pengganti karena merekomendasikan KAP kepada klien.

Tidak Pelanggaran Etika

Karena auditor pendahulu sudah

merekomendasikan , sebagai ungkapan terima kasih dari auditor pengganti sewajarnya memberikan komisi tidak melanggar No 503 tentang komisi dan referal.

2

Mempromosikan saham suatu entitas yang efeknya tercatat di bursa yang merupakan klien atas audit laporan keuangan.

Ada Pelanggaran Etika

karena sedang berlangsung proses audit bagian laporan keuangan dan saham merupakan bagian dari laporan keuangan ada baiknya saham tidak dipromosikan

3

Memberikan nasehat hukum kepada klien audit dalam ligitasi dengan pihak ke-3

Ada Pelanggaran Etika

karena pemberi nasehat kepada klien yg sedang dlm ligitasi hanya dapat dilakukan oleh pihak”

yang terlibat dalam proses ligitasi tersebut seperti kuasa hukum atau auditor yg bersangkutan

4 Anggota tim perikatan menerima hadiah / perlakuan istimewa dari klien dan nilainya secara jelas tidak signifikan

Ada Pelanggaran Etika

pemberian hadiah harus dilakukan dengan jelas dan seharusnya tanpa memberikan perlakuan istimewa, melihat kondisi diatas dapat d katakan tindakan penyuapan

5

Memberikan keterangan mengenai seluruh data keuangan dan non keuangan klien untuk keperluan persidangan di pengadilan.

Tidak Pelanggaran Etika

karena pada saat proses peradilan harus dapat memberikan data keuangan dengan lengkap dan terperinci untuk memperlancar proses

persidangan

6

Auditor pendahulu secara sukarela memberikan informasi mengenai klien sebagai auditor pengganti.

Tidak Pelanggaran Etika

dalam kondisi tersebut auditor pendahulu memang harus memberikan informasi kepada auditor pengganti untuk mempermudah auditor pengganti melihat history audit yg pernah di lakukan sebelumnya tetapi memberikan ucapan terimakasih kepada auditor pendahulu boleh saja dan tidak melanggar aturan etika no 402.

Komunikasi antar akuntan publik.

7 Memasarkan dan mempromosikan diri dan pekerjaannya sesuai dengan prinsip perilaku professional.

Tidak Pelanggaran Etika

memang sudah seharusnya memasarkan diri dengan memiliki prilaku yang baik dan

profesional, dengan demikian dapat meyakinkan klien untuk memakai jasa yang dipromosikan

8 Membantu klien audit laporan keuangan menyiapkan catatan akuntansi / lapkeu karena klien tidak mampu membuatnya

Ada Pelanggaran Etika

dikarenakan proses audit yang sedang dilakukan kepada klien tidak seharusnya dibantu buatkan oleh audit karna tugas audit memeriksa bukan

(5)

sendiri. membantu membuat laporan keuangan , jika klien tidak mampu membuatnya ada baiknya klien memakai jasa akuntan eksternal bukan audit yang membuat

9 Pinjaman / penjaminan pinjaman yang diberikan KAP oleh klien audit yang merupakan bank / institusi sejenis

Ada Pelanggaran Etika

bank tidak bisa dijadikan pinjaman atau penjamin pinjaman karna bank memiliki peraturan” yang tidak bisa memberikan data”

yang diperlukan untuk proses audit

10 Tim audit dan karyawan klien audit laporan keuangan memiliki hubungan kekerabatan.

Ada Pelanggaran Etika

tim audit dan karyawan klien audit tidak boleh memiliki hubungan kekerabatan karna dapat diindikasikan melakukan kerjasama dlm membuat laporan keuangan agar perusahaan yang diaudit mendapat hasil yang memuaskan untuk kepentingan tertentu

Referensi

Dokumen terkait

sedangkan pada proses analisis faktor dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam memberikan opini audit atas laporan keuangan ada empat yaitu

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam SAK ETAP (2009), laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan, dan laporan keuangan yang lengkap meliputi :

Fauzan & Setyorini (2017), memeriksa laporan keuangan adalah bagian ringan dari sekian banyak proses audit, namun ketika mengemukakan bukti dan memberikan

Beberapa pendapat tentang laporan keuangan, antara lain : Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2009) Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan yang

Auditor bisa memberikan jaminan pada laporan air dengan menggunakan keterampilan yang sama dan teknik yang digunakan untuk laporan audit keuangan, meskipun

“Pengaruh Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan, Pengalaman Kerja, dan Etika Profesi terhadap Profesionalisme Auditor Eksternal dalam Proses Audit Laporan Keuangan”

Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian

Laporan Keuangan begitu penting dalam suatu Perusahaan, biasanya yang Menyusun laporan Keuangan adalah Bagian Keuangan atau Bagian Akuntansi, nantinya disusun oleh Bagian Akuntansi ,