PEMETAAN DAERAH LAYANAN SIARAN TELEVISI DIGITAL STASIUN TRANSMISI TVRI ENDE
oleh
ARNOLDUS YANSEN KOLLY
1806030044
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN
TEKNIK UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG
MARET 2024
HASIL SKRIPSI
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama : Arnoldus Yansen Kolly Nim : 1806030044
Judul : PEMETAAN DAERAH LAYANAN SIARAN TELEVISI DIGITAL STASIUN TRANSMISI TVRI ENDE
Hasil Skripsi ini telah di periksa secara cermat sesuai dengan kaidah ilmiah dan peraturan akademik yang berlaku di lingkup Universitas Nusa Cendana dan disetujui untuk diseminarkan.
Kupang, …. April 2024 Menyetujui :
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
JOHANIS F.M. BOWAKH, ST, MT NIP. 19720725 200003 1 001
HENDRO F. J. LAMI, ST, MT NIP. 19800228 200501 1 001
Mengetahui :
KOORDINATOR PROGRAM STUDI
DON E. D. G. POLLO, ST, MT NIP. 19790114 200312 1 003
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Perkembangan siaran televisi di Indonesia yang sebelumnya dalam bentuk siaran analog, sudah di alihkan menjadi siaran digital, sesuai dengan permenkominfo Nomor. 3 Tahun 2019 tentang Pelaksanaan Penyiaran Simulcast Dalam Rangka Persiapan Migrasi Sistem Penyiaran Televisi Analog ke Sistem Penyiaran Televisi Digital.( permenkominfo 2019)
Di kabupaten Ende NTT, merupakan kabupaten yang sudah memiliki siaran untuk melayani warga kota ende, dimana siaran yang di maksud adalah siaran dari stasiun transmisi TVRI. Sebelumnya siaran dari stasiun penyiaran TVRI dalam bentuk analog namun karena aturan permenkominfo Nomor. 3 Tahun 2019 maka sudah di alikan menjadi siaran dalam bentuk digital dengan frekuensi 538,00 MHz. Siaran dengan kualitas bagus di harapakan menjangkau seluruh warga di Kabupaten Ende namun kenyataan masih ada wilayah yang belum menikmati.
Terkait masalah diatas bahwa masih ada wilayah yang belum terjangkau siaran stasiun TVRI digital. Untuk mengetahui wilayah yang sudah dan belum terlayani siaran digital. Berdasarkan penjelasan di atas, maka di lakukan penelitian dengan judul: “PEMETAAN DAERAH LAYANAN SIARAN TELEVISI DIGITAL STASIUN TRANSMISI TVRI ENDE”
1.1 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam tugas akhir ini adalah bagaimana peta jangkauan layanan sinyal siaran televisi digital stasiun transmisi TVRI Ende.
3
1.2 Batasan Masalah
Adapun Batasan masalah dalam Tugas Akhir ini yakni :
1. Pengukuran sinyal siaran untuk membuat peta jangkauan layanan sinyal siaran dengan cara menggunakan alat combo finder.
2. Mengukur parameter kekuatan sinyal, kualitas sinyal, N/S dan daya pada siaran televisi digital stasiun transmisi TVRI Ende.
3. Peta jangkauan layanan siaran televisi digital di buat menggunakan aplikasi ArcGIS.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah membuat pemetaan daerah layanan siaran televisi digital stasiun transmisi TVRI Ende.
1.4 Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah dapat menjadi referensi dan masukan informasi secara akademis kepada pihak televisi TVRI untuk menambah luas jangkauan.
1.5 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan hasil skripsi ini adalah sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Bab ini merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah tujuan dan manfaat, dan sistematika penulisan.
4
Bab II Tinjauan Pustaka
Bab ini berisi tinjauan tentang Tinjauan Mutakhir, Tinjauan umumpropagasi.
Bab III Metodologi Penelitian
Bab ini berisi mengenai tempat dan waktu Penelitian, gambaran umum,Lokasi Penelitian, dan metode penelitian.
Bab IV Hasil
Bab ini berisi mengenai hasil pengukuran
Bab V Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang di ambil berdasarkan hasil Analisa serta saran untuk kinerja lebih baik.
5
BAB II DASAR TEORI 2.1 Sinyal Digital
Televisi Digital Terestrial Televisi digital adalah suatu sistem siaran televisi yang memberikan hasil tampilan yang lebih baik dan mempunyai keunggulan lebih bila dibandingkan dengan sistem siaran format analog. Ketika dalam format analog, siaran yang diterima dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan kondisi geografis dari suatu wilayah yang mengakibatkan penerimaan sinyal sistem siaran analog menjadi buruk, bahkan memungkinkan tidak bisa diterima dengan baik untuk penerimaan gambar maupun suaranya. Selain itu, di sisi pemancar pada sistem siaran format analog menggunakan daya yang besar untuk memancarkan siaran dengan baik supaya dapat diterima dengan baik di perangkat penerima atau televisi di masyarakat. Dalam konteks sistem siaran televisi format digital, hanya mengenal dua kondisi, yaitu kondisi saat ada sinyal atau tidak. Kondisi saat ada sinyal tersebut mempunyai penjelasan bahwa sistem siaran tersebut dapat diterima di pesawat penerima berapapun besarnya sinyal yang diterima atau dengan kata lain pesawat penerima yang dalam hal ini adalah pesawat televisi akan menampilkan gambar dan suara walaupun sinyal yang didapatkan lemah.
2.1.2 Jenis Teknologi TV Digital Terestrial
Di seluruh belahan dunia ini kurang lebih terdapat 5 jenis atau tipe teknologi yang digunakan dalam
penyelenggaraan sistem televisi antara lain,
• DVB-T Jenis teknologi tersebut digunakan di beberapa belahan dunia seperti di Pulau Greenland (Kutub Utara), Afrika Tengah Hingga Afrika Utara, Benua Australia, Negara Myanmar, Laos, dan Kamboja.
• DVB-T2 Teknologi DVB-T2 persebarannya di Indonesia, India,Thailand, Rusia, Asia Barat (Saudi Arabia, Qatar dan sekitarnya), Afrika bagian tengah ke bagian selatan dan sebagian di wilayah Eropa dan bagian Asia Utara yang berbatasan dengan Rusia.
• ISDB-T Teknologi ISDB-T digunakan di sebagian besar wilayah di Amerika Selatan, Jepang dan Filipina • DTMB Merupakan kependekan dari Digital Terrestrial Multimedia Broadcast. DTMB diciptakan pada tahun 2004 da n akhirnya menjadi standar resmi Digital Television Transmitter (DTT) pada tahun 2006 di Negara Tiongkok.
• ATSC Teknologi ATSC digunakan di sebagian besar Amerika bagian tengah hingga Amerika bagian utara.
2.2.2 Keunggulan Sistem Siaran TV Digital Terestrial Keunggulan dari sistem televisi digital terestrial jika dibandingkan dengan sistem analog terestrial antara lain :
Bebas dari gangguan cuaca dalam pengoperasiannya - Mempunyai resolusi / ukuran tampilan gambar yang besar
Hampir mendekati kualitas High Definition (HD) untuk kualitas gambarnya
Sistem digital dapat digunakan untuk memancarkan lebih dari satu stasiun
dengan bantuan bagian
multiplexer(MUX) sehingga dalam satu frekuensi terdapat beberapa kanal televisi yang bisa dinikmati.
Dapat diprogram untuk memberikan informasi berupa Early Warning System (EWS), yaitu suatu sistem yang memberikan informasi mengenai kejadian bencana alam yang ter-update atau yang sedang terjadi.
-
2.2 Antena Pemancar NO PARAMETER
PENGUKURAN
ISR TERUKUR KETENTUAN SELISIH KTR
1 FREKUENSI (MHz) 538.000 538.000000 <= 2000Hz Sesuai k
2 BAND WIDTH (MHz) 8.000 7.70 <= 8 Mhz Sesuai ketentuan
3 ERP (Watt) 14421.15 9036.49 <= ISR Sesuai ketentuan
4 KOORDINAT (Decimal)
-8.837619 121.668836
-8.832767 121.659718
<= 30 Meter 1149.83 menyimpang
5 Modulasi 64 QAM 64 QAM = ISR Sesuai ketentuan
6 FEC Code Rate 4/5 4/5 = ISR Sesuai ketentuan
7 Transmission Mode FFT 32K-ext 32K-ext = ISR Sesuai ketentuan
8 Guard Interval 1/16 1/16 = ISR Sesuai ketentuan
9 Pilot Pattern PP4 PP4 = ISR Sesuai ketentuan
Antena pemancar adalah mekanisme untuk mengubah energi listrik yang merambat dalam menjadi gelombang elektromagnetik yang di pancarkan ke udara. Spesifikasi antena pemancar TVRI Ende dapat di lihat pada table 2.1.antena pemancar yang digunakan di transmisi ende dapat di lihat pada tabel 2.2
Tabel 2.1 Spesifikasi Pemancar TVRI Ende.
DATA TEKNIS
Transmitter/Exciter Merk PLISCH
Type GMBH
Nomor Seri -
Negara Pembuat Jerman Tahun Pembuatan 2017 Power Amplidler/ Booster/
Penguat Daya
Merk -
Type -
Nomor Seri -
Negara Pembuat - Tahun Pembuatan -
Power Maximum 1000 watt Power Running 1000 watt
Tabel 2.2 nama antena dan power antena
2.3 Panduan Penangkap Sinyal Digital Pada Televisi Berikut panduan penangkapan siaran televisi digital:
1. Pastikan daerahmu sudah terdapat siaran televisi digital
2. Gunakan antena UHF biasa, baik berupa antena luar ruangan outdoor) atau antena dalam ruangan (indoor). Posisi antena perlu di sesuaikan (ketinggian dan arah antena) dengan lokasi pemancar multipleksing.
3. Pastikan televisi sudah di lengkapi dengan penerimaan siaran televisi digital DVB T2
4. Pastikan kabel antena dan televisi terhubung dengan baik 5. Setelah perangkat televisi tersambung. Pilih menu pengaturan/
setting untuk pencarian sinyal. Biasanya terdapat pilihan DTV untuk siaran digital disamping ATV untuk siaran analog.
6. Pilih auto scan untuk memindai program-program siaran televisi digital dan tunggu sampai proses selesai.
2.4 Kualitas sinyal
Kualitas sinyal merupakan peran penting dalam beragam dunia telekomunikasi, sinyal yang jelas dan kuat merupakan hal mendasar untuk konferensi video yang jernih tanpa gangguan. Demikian pula, kualitas sinyal sangat penting dalam penyiaran untuk memastikan gambar beresolusi tinggi dan audio bebas distorsi. Agar dapat menikmati kualias sinyal yang bagus maka dibutuhkan nilai-nilai standar kualitas sinyal dapat di lihat pada tabel 2.3.
No Pengukuran Standar Nilai
1 N/S ≥ 60 Db
2 SIGNAL STRENGTH ≥ 70 %
3 SIGNAL QUALITY ≥ 60 %
4 DAYA ≥ 42 dBµV
Tabel 2.3 nilai standar
2.5 Combo Finder
Combo finder Merupakan Alat ini sangat unik karena biasanya digunakan untuk menangkap sinyal digital dari DVB-T tetapi juga bisa kita manfaatkan untuk menangkap sinyal di frekuensi yang sangat luas yaitu dari 25 MHz sampai 1700 MHz. alat Combo Finder dapat dilihat pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 alat combo finder
2.6 Aplikasi ArcGIS
ArcGIS merupakan sebuah program globe virtual yang sebenarnya disebut Earth Viewer dan dibuat oleh Keyhole, Inc.. Program ini memetakan bumi dari superimposisi gambar yang dikumpulkan dari pemetaan satelit, fotografi udara dan globe GIS. Gambar peta jangkaun dapat dilihat pada gambar 2.2.
Gambar 2.2 contoh peta jangkauan siaran
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Ende. Waktu penelitian adalah selama 3 (tiga) bulan. Dapat di lihat pada gambar 3.1 merupakan lokasi pemancar.
Gambar 3.1 Tempat Lokasi Penelitian 3.2 Alat Dan Aplikasi Penelitian
1. Televisi 2. Antena Uhf 3. Set Top Box
4. Aplikasi Antena Pointer 5. Aplikasi ArcGIS
6. Aplikasi Timestamp 7. Combo Finder 8. Genset
9. Mobil
3.3 Instrumen Penelitian
Untuk melakukan penelitian maka digunakan instrumen penelitian yaitu:
Hardware: laptop Hp prosesor intel core i3, RAM 8 GB 3.4 Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada tugas akhir ini adalah metode survei dan observasi lapangan. Survei dapat dilakukan untuk mengumpulkan data lapangan yang ada pada stasiun transmisi TVRI Ende, sedangkan observasi lapangan dapat dilakukan untuk mengukur dan memetakan daerah layanan siaran televisi digital dari stasiun transmisi TVRI Ende secara langsung
3.5 Jenis Dan Sumber Data
Jenis penelitian yang dilakukan adalah pemetaan sehingga data yang di peroleh dari hasil pengolahan sendiri.
3.6 Pemodelan Sistem
Gambar 3.2 Diagram Alir pengukuran penelitian Pada gambar flouwchart 3.2. Menunjukan langka-langka penelitian yang akan di kerjakan.
Langka – langka yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut :
1. Melakukan wawancara langsung kepada pihak TVRI Transmisi Ende untuk mengetahui;
Data lapangan adalah data peursahan yang di peroleh secara langsung melalui hasil pengamatan di lapangan. Data lapangan dapat di lihat pada gambar 3.1.
Tilt antena adalah tilt antena digital yang mengacu pada sudut kemiringan atau posisi relatif dari antena digital terhadap sumber transmisi sinyal. Tilt antena dapat di lihat pada gambar 3.4
Antena (antenna atau areal) adalah perangkat yang berfungsi untuk memindahkan energi gelombang elektromagnetik dari media kabel ke udara. Karena merupakan perangkat perantara antara media kabel dan udara, maka antena harus mempunyai spesifikasi dan
gambar antena. Spesifikasi antena dapat di lihat pada tabel 3.2 dan gambar antena pemancar pada gambar 3.3
DATA LAPANGAN DATA PERUSAHAN/
PENYELENGGARA
Nama Lembaga Penyiar Publik Televisi Republik Indonesia
Alamat Jl. Gerbang Pemuda, Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat
Telepon/ Hp 0215704720
Email -
DATA STASIUN RADIO Nama Tvri Ende
Alamat Jl. Samratulangi, Paupire, Ende Tengah, Ende
Telepon/Hp -
Email -
Latitude -8.832767 LS Longitude 121.659718 BT
Altitude 95 Mdpl
Frekuensi 538.00 MHz Nomor Kanal 29
Wilayah Layanan NTT-12 DATA TEKNIS
Transmitter/Exciter Merk PLISCH
Type GMBH
Nomor Seri -
Negara Pembuat Jerman Tahun Pembuatan 2017 Power Amplidler/ Booster/
Penguat Daya
Merk -
Type -
Nomor Seri -
Negara Pembuat - Tahun Pembuatan -
Power Maximum 1000 watt Power Running 1000 watt
Tabel 3.1 Data Lapangan
Gambar 3.2 Tilt Antena
Antena Merk ITALY SIRA
Type UTV 01/10
Arah Antenna 0°
Gain 11,1 dB
Polarisasi HORIZONTAL
Feeder/ Kabel Tranmisi Merk SPINNER FLEX
Type JC0014
Panjang 85 Meter
Losses Cable 1.54 dB
Menara / Tower Jenis Menara SST
Tinggi Gedung 0 Meter
Tinggi Menara 60 Meter
Tabel 3.2 Spesifikasi Antena
Gambar 3.3 Antena Pemancar
2. Setelah selesai mewawancara, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengukuran berdasarkan pada titik lokasi yang telah dibuat sehingga menjadi acuan pengukuran. Dari lokasi tersebut berdasarkan lokasi yang sudah tentukan 3. Pengukuran pertama di lakukan menggunakan
combo finder jika memenuhi standar nilai maka pengukuran di lanjutkan ke tahap ke 2 yaitu menggukan Televisi, jika pengukuran pertama tidak sesuai dengan nilai stndar maka pengukuran di majukan searah antena pemancar
4. Untuk hasil pengukuran sendiri menggunakan tabulasi data, untuk di setiap lokasi pengukuran 5. Hasil dari pengukuran dan pembutan peta di tulis
dan dirangkum.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1Lokasi Pemancar
Satuan Transmisi Ende sudah berstatus sebagai transmisi siaran digital yang terletak di Jl. Samratulangi – Kab .Ende dengan letak posisi koordinat 121.40.05.00 BT, 08.50.11.00 LS Ketinggian menara pada pemancar Ende yaitu 65 meter dengan coverage area Kab. Ende, Nusa Tenggara Timur. Lokasi pemancar dapat di lihat pada gambar 4.1.
Gambar 4.1 Lokasi Pemancar
4.2
Jenis-Jenis SiaranPemencar TVRI trasmisi Ende berkerja pada frekuensi 538 Mhz dengan siaran yang ada pada frekuensi tersebut sebanyak 4 siaran seperti pada gambar 4.2 yaitu :
1. TVRI Nasional 2. TVRI Word 3. TVRI NTT 4. TVRI Sport
Gambar 4.2 Jenis-jenis siaran 4.3 Pengukuran Sinyal
Pengukuran ini dilakukan untuk membandingkan hasil peta pengukuran dari pihak TVRI seperti pada gambar 4.3. Pengukuran ini dilakukan di daerah terluar kota Ende, arah utara dan arah timur dari peta pengukuran dilakukan pengukuran di daerah yang bisa di akses kendaraan roda empat, sedangkan arah barat laut, selatan, timur laut dilakukan pengukuran sepanjang pesisir pantai yang bisa di akses kendaran roda empat, pengukuran ini dilakukan di setiap lokasi yang sudah di tentukan jika diukur tidak mendapatkan standar nilai yang ditentukan maka pengukuran di majukan ke depan searah antena pemancar TVRI Ende hingga tersedia standar nilai yang diinginkan.
Ket : Rencana pengukuran ( L : 8, 734, 069. 33 m²) TVRI ( L : 3, 007 ,416. 62 m²)
Gambar 4.3 Peta pengukuran penelitian dan TVRI 4.4 Langkah Pengukuran
Pengukuran dilakukan dengan 2 tahap yaitu :
1. Combo Finder
Combo finder Merupakan Alat ini sangat unik karena biasanya digunakan untuk menangkap sinyal
digital dari DVB-T.Dalam pengukuran ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya nilai standar yang baik untuk kualitas sinyal yang di dapat. Nilai standar yang baik dari lokasi ditentukan dari pengukuran yang akan dilakukan dapat dilihat pada tabel 4.1.
No Pengukuran
1 N/S
2 SIGNAL STRENGTH 3 SIGNAL QUALITY
4 DAYA
Tabel 4.1 Standar Pengukuran
2. Televisi
Pengukuran ini dilakukan untuk membuktikan jika nilai standar sudah tercapai pada lokasi pengukuran maka dilakukan pengujian dengan televisi untuk membutikan bahwa daerah tersebut terjangkau.
Gambar 4.4 Pengukuran 4.5 Hasil Pengukuran
Hasil dari pengukuran setiap lokasi dengan menggunakan alat combo finder dapat dilihat pada tabel 4.2.
LOKAS I
TITIK KOORDINAT
Strength (%)
Quality (%)
S/N (dB)
DAYA (dBuV)
KET
1 8® 50’ 27” S 121® 38’ 30” E
89 100 28.6 68.95 Ada
2 8® 50’ 40” S 121® 38’ 35” E
89 100 29.56 92.85 Ada
3 8® 51’ 00” S 121® 38’ 33” E
78 100 29.12 80.75 Ada
4 8® 51’ 11” S 121® 38’ 27” E
79 100 32.16 83.45 Ada
5 8® 51’ 20” S 121® 38’ 23” E
93 100 30.26 97.65 Ada
6 8® 51’ 11” S 121® 38’ 38” E
77 100 29.76 78.25 Ada
7 8® 51’ 08” S 121® 39’ 00” E
78 100 30.76 81.65 Ada
8 8® 51’ 15” S 121® 39’ 23” E
79 100 29.6 83.45 Ada
9 8® 51’ 13” S 121® 39’ 40” E
93 100 30.64 97.65 Ada
10 8® 50’ 52” S 121® 39’ 36” E
82 100 31.36 86.25 Ada
11 8® 50’ 51” S 121® 40’ 11” E
85 100 30.08 89.35 Ada
8 50’ 34” S 121 40’ 47” E
69 100 29.76 75.15 Majukan
12 8® 50’ 48” S 121® 40’ 22” E
73 100 29.4 70.25 Ada
8 50’ 21” S 121 40’ 46” E
63 100 30. 54 64.23 Majukan
13 8® 50’ 40” S 121® 40’ 14” E
70 100 31.56 64.15 Ada
8 50’ 07” S 121 40’ 45” E
65 100 29.56 83.97 Majukan
14 8® 50’ 23” S 121® 40’ 14” E
75 100 29.56 73.95 Ada
15 8® 50’ 07” S 121® 40’ 09” E
82 100 29.64 86.25 Ada
16 8® 50’ 03” S 121® 40’ 21” E
82 100 33.56 86.25 Ada
17 8® 49’ 52” S 121® 39’ 51” E
84 100 30.88 86.25 Ada
18 8® 49’ 56” S 121® 39’ 35” E
95 100 30.76 99.45 Ada
19 8® 50’ 06” S 121® 39’ 04” E
75 100 29.44 75.15 Ada
20 8® 50’ 07” S 121® 38’ 51” E
72 100 30.32 67.75 Ada
8 45’ 55” S 121 30’ 39” E
64 100 30. 39 67.75 Majukan
21 8® 50’ 03” S 121® 38’ 44” E
73 100 31.36 70.25 Ada
8 49’ 57” S 121 38’ 27” E
63 100 28.42 86.25 Majukan
22 8® 50’ 05” S 121® 38’ 42” E
72 100 30.32 67.75 Ada
8 50’ 13” S 121 38’ 20” E
64 100 28. 36 60.36 Majukan
23 8® 50’ 18” S 121® 38’ 26” E
74 100 28.68 72.65 Ada
Tabel 4.2 Hasil Pengukuran
Gambar 4.5 Peta Pengukuran
Ket :
: Lokasi awal
: Lokasi baru
Peta berhasil dibuat menggunakn aplikasi AcrGIS yang dapat di lihat pada gambar 4.6
Gambar 4.6 peta hasil menggunkan ArcGIS
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Hasil pengukuran yang telah dilakukan lebih luas dikarenakan pengukuran penyisir daerah terluar kota ende dibandingkan pengukuran oleh pihak TVRI
Hasil pengukuran dengan luas area : 6,876.767.25 m² 5.2 Saran
Saran yang dapat diajukan berkenan dengan pemetaan kualiatas layanan tvri transmisi ende adalah:
Perlu dilakukan penguatan terhadap pemancar TVRI transmisi Ende agar dapat memperluas jangkauannya.
Memberi informasi bahwa daerah jangkaun sinyal sudah luas.
DAFTAR PUSTAKA
Undang-undang perkonminfo tahun 2019