• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMETAAN EVALUASI STATUS KESUBURAN TANAH SAWAH BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG) DI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PEMETAAN EVALUASI STATUS KESUBURAN TANAH SAWAH BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG) DI "

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Kesuburan tanah merupakan suatu kondisi tanah dengan jumlah unsur hara yang cukup seimbang dan tersedia sesuai dengan kebutuhan tanaman. Disamping itu, kebutuhan air, tata udara tanah juga sangat penting dalam fase fisiologi tanaman. Tanah juga berfungsi sebagai gudang unsur hara yang sangat diperlukan oleh tanaman untuk pertumbuhan dan berproduksi Unsur hara sangat penting bagi tanaman dalam memenuhi siklus hidupnya dan fungsi hara tanaman tidak dapat digantikan oleh unsur lain dan apabila tidak terdapat unsur hara tanaman maka kegiatan metabolisme akan terganggu (Widyantari et al., 2015; Hanafiah, 2014 ).

Pertanian di perkotaan semakin berkurang jumlahya dengan bertambahnya penduduk. Hal ini disebabkan adanya perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi bukan pertanian seperti perdagangan, perumahan, pasilitas pariwisata dan pertokoan. Adanya alih fungsi lahan sawah menjadi bukan sawah akan mengakibatkan berkurangnya jumlah sawah yang pada akhirnya ketahan pangan terganggu,

Berdasarkan hasil penelitian Trigunasih (2015), perubahan luas lahan sawah selama10 tahun mulai tahun 2008 sampai 2015 mencapai 1.230,52 ha (175,79 ha/th). Untuk mempertahankan keberadaan subak di Kota Denpasar perlu diberlakukan regulasi yang diamanahkan dalam Undang- Undang 41 tahun 2009 tentang perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan. Salah satu usaha untuk mengoptimalkan penggunaan lahan subak yang masih tersisa supaya produktivitas lahan meningkat dengan mempertahankan swasembada pangan, dengan memantau kesuburan tanahnya melalui evaluasi status kesuburan tanah dalam rangka meningkatkan produksi pertanian. Untuk mendapatkan informasi status kesuburan tanah lebih cepat dan mudah dengan cara pemetaan berbasis sistem informasi geografi (SIG). Sistem informasi geografi adalah suatu sistem data yang mempresentasikan dunia nyata (real world) dapat disimpan, direvisi, diproses, dan dipresentasikan dalam bentuk yang lebih sederhana dengan layer-layer tematik yang direalisasikan dengan lokasi-lokasi geografi di permukaan bumi. Hasilnya dapat dipergunakan untuk pemecahan banyak masalah-masalah dunia nyata seperti dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, pemodelan dan pengambilan keputusan menyangkut data kebumian (Budiyanto, 2016)

Berdasarkan permasalahan di atas maka perlu dilakukan penelitian tentang “Pemetaan Evaluasi Status Kesuburan Tanah Sawah berbasis Sistem Informasi Geografi (SIG) di Kota Denpasar. Oleh karena itu penilaian status kesuburan tanah sangat urgent untuk dilakukan agar perencanaan pengelolaan hara untuk budidaya padi sawah untuk dapat dikelola dengan baik.

Adapun tujuan dari penelitian ini dalah : (1) Untuk mengevaluasi status kesuburan tanah sawah di Kota Denpasar , (2) Merekomendasikan/memberi arahan pemupukan berdasarkan hasil evaluasi status kesuburan tanah sawah di lokasi penelitian, (3) Memberikan informasi spasial berupa peta status kesuburan tanah sawah di Kota Denpasar berbasis sistem informasi geografi.

Gambar 1. Peta Status Kesuburan Tanah lahan sawah di Kota Denpasar

Seminar Nasional Sains dan Teknologi (SENASTEK IV-2017), Kuta, Bali, INDONESIA, 14-15 DESEMBER 2017

PEMETAAN EVALUASI STATUS KESUBURAN TANAH SAWAH BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG) DI

KOTA DENPASAR

NI MADE TRIGUNASIH DAN I N. SUNARTA

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA trigunasih@unud.ac.id

Penelitian ini dilaksanakan di sawah Kota Denpasar, mulai Juli sampai akhir November 2017.

Menurut Denpasar Dalam Angka (2015) Denpasar memiliki 41 subak dengan luas sawah di Kota Denpasar mencapai 2.506 ha. Peta-peta yang digunakan adalah peta jenis tanah, peta penggunaan lahan, peta kelas kemiringan lereng, dan Citra Denpasar (Wordview Tahun 2015). Instrumen yang digunakan meliputi: alat-alat di laboratorium.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dan metode uji tanah yang dianalisis di Laboratorium Ilmu Tanah dan Lingkungan. Sifat kimia yang ditetapkan yaitu KTK, KB, kadar P2O5, kadar K2O, kadar C – Organik. Sifat kimia ini ditetapkan berdasarkan kriteria beberapa sifat kimia tanah PPT, 1995. Penentuan status kesuburan tanah menggunakan "Petunjuk Teknis Evaluasi Kesuburan Tanah PPT (1995). Tahapan pelaksanaan penelitian meliputi: 5 (lima) tahapan yaitu : persiapan, cek lapang, pengambilan sampel tanah, analisis tanah di laboratorium, tabulasi data, dan penetapan status kesuburan tanah dan pemetaan.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dapat disimpulkan :

1. Status kesuburan tanah sawah di Kota Denpasar, tergolong tinggi terdapat pada subak Petangan, Lungatag, Dalem, Delod Sema, Padanggalak, Temaga, Saba, Renon, Intaran Barat, Buaji, Kepaon, dan Tegalbuah. Kesuburan tanah dengan kategori sedang terdapat pada subak Pakel I (Peguyangan Kaja), subak Pakel II (Ubung Kaja), subak Kedaton (Sumerta Kelod), subak Taman (Penatih Dangin Puri), subak Biaung (Kesiman Kertalangu), subak Anggabaya (Penatih), subak Sanur (Sanur), subak Sidakarya Sidakarya, subak Cuculan (Pemogan) dan subak Pagutan (Padangsambian Kaja). Status kesuburan tanah tergolong rendah meliputi subak Mergaya dan subak Intaran Timur.

2. Merekomendasikan pemupukan berdasarkan hasil evaluasi status kesuburan tanah sawah di lokasi penelitian, untuk subak yang kekurangan bahan organk dengan pemberian bahan organik., sedangkan subak yang kandungan unsur hara P rendah dengan menambahkan unsur P ke dalam tanah.

3. Memberikan informasi spasial berupa peta status kesuburan tanah sawah di Kota Denpasar berbasis sistem informasi geografis. Status kesuburan tanah tinggi diberikan simbul hijau, status kesuburan tanah sedang diberi simbul warna kuning, dan yang rendah diberi warna merah.

Saran

Berdasarkan hasil evaluasi status kesuburan tanah dapat disarankan dengan penambahan bahan organik dan pupuk P, untuk wilayah penelitian yang kandungan C-organiknya rendah sampai sangat rendah dan kandungan unsur P rendah. Untuk pemberian dosis yang tepat perlu dilakukan analisis kebutuhan pupuk sesuai dengan kebutuhan tanaman.

Daftar Pustaka

Badan Pusat Statistik. 2015. Denpasar Dalam Angka. Kota Denpasar

Budiyanto,E. 2016. Sistem Informasi Geografis dengan Quantum GIS. Penerbit Andi Yogyakarta.

Hanafiah, K.A.2014. Dasar-dasar Ilmu Tanah. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Puslittanak. 1983. Peta Tanah Semi Detil Skala 1 : 50.000. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat.

Kerjasama dengan Proyek Pembangunan Penelitian Pertanian Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Petanian Departemen Pertanian.

PPT. 1995. Petunjuk Teknis Evaluasi Kesuburan Tanah. Laporan Teknis No. 14 Versi 1,0. LREP II Project, CSAR, Bogor.

Trigunasih, Ni Made. 2015. Pemetaan Alih Fungsi Lahan Sawah Untuk Kelestarian Subak Dalam Menunjang Pertanian Pangan Berkelanjutan di Kota Denpasar. Penelitian Hibah Doktor.

Universitas Udayana.

Undang-Undang No 41 Tahun 2009, Tentang Perlindungan Lahan Pertanian Berkelanjutan.

Widyantari, D.A.G., Dharma Susila, I.K., dan Tatiek Kusmawati. 2015. Evaluasi Status Kesuburan Tanah untuk Lahan pertanian di Kecamatan Denpasar Timur. E- Jurnal Agroekoteknologi Tropika Vol. 4 (4) Fakultas Pertanian, Universitas Udayana. Denpasar..

Ucapan Terima Kasih

Terimakasih kami ucapkan kepada Rektor, Ketua LPPM atas bantuan dana dengan kontrak DIPA PNBP Universitas Udayana Sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Penelitian Nomor :1725/UN14.2.6.II?LT/2017, Tanggal 4 Juli 2017, Dekan Fakultas Pertanian dan pihak-pihak yang mendukung penelitian ini, atas fasilitas yang diberikan pada kami sampai selesainya laporan ini.

Hasil dan Pembahasan

Status kesuburan tanah suatu wilayah dapat ditetapkan melalui evaluasi sifat-sifat kimia tanah, yang meliputi KTK, KB, kadar bahan organik tanah, kadar fosfor dan kalium tanah. Kombinasi sifat sifat tanah tersebut akan memberikan status kesuburan tanah tertentu (Puslittanak, 1983). Analisis sifat kimia dan kesuburan tanah dilakukan di Laboratorium Tanah dan Lingkungan, Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Status kesuburan tanah di masing-masing kecamatan di wilayah Kota Denpasar disajikan pada Gambar 1. Status kesuburan tanah sawah, tergolong tinggi terdapat pada subak Petangan, Lungatag, Dalem, Delod Sema, Padanggalak, Temaga, Saba, Renon, Intaran Barat, Buaji, Kepaon, dan Tegalbuah.

Kesuburan tanah dengan kategori sedang terdapat pada subak Pakel I (Peguyangan Kaja), subak Pakel II (Ubung Kaja), subak Kedaton (Sumerta Kelod), subak Taman (Penatih Dangin Puri), subak Biaung (Kesiman Kertalangu), subak Anggabaya (Penatih), subak Sanur (Sanur), subak Sidakarya (Sidakarya), subak Cuculan (Pemogan) dan subak Pagutan (Padangsambian Kaja). Status kesuburan tanh tergolong rendah meliputi subak Mergaya dan subak Intaran Timur.

Arahan pemupukan berdasarkan hasil evaluasi status kesuburan tanah sawah di lokasi penelitian, untuk subak yang kandunganbahan organk dengan pemberian bahan organik. Bagi subak yang kandungan unsur hara P rendah dengan menambahkan unsur P ke dalam tanah. Subak yang kandungan unsur hara P rendah meliputi subak Taman, Kandungan C-organik rendah terdapat pada subak Pakel II, Pakel I, Sembung, Mergaya, Kedaton, Taman, Biaung, Anggabaya, Intaran Timur, Sanur, Sidakarya, Cuculan, dan Pagutan.

.

Metode Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Berikut merupakan penjabaran dari potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Desa Baha, yaitu: Hamparan sawah (Subak) terdiri dari Subak Lupud dan Subak Bulan,