• Tidak ada hasil yang ditemukan

pemetaan fasilitas dan sapta pesona

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pemetaan fasilitas dan sapta pesona"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PEMETAAN FASILITAS DAN SAPTA PESONA OBJEK WISATA PANTAI DI KOTA PADANG

JURNAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1)

RINA TINFIRSI

NIM : 12030053

(2)

JURNAL

PEMETAAN FASILITAS DAN SAPTA PESONA OBJEK WISATA PANTAI DI KOTA PADANG

Nama : Rina Tinfirsi Npm : 12030053

Program Studi : Pendidikan Geografi

Institusi : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat

Padang, 17 Februari 2017

Disetujui oleh:

(3)

FACILITY MAPPING AND SAPTA PESONA IN PADANG BEACH

Oleh

Rina Tinfirsi*, Drs. H. Dasrizal, MP**, Afrital Rezki, S.Pd., M.Si**

*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat

**) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This study aims to (1) analyze the distribution facility located in tourist areas in the coastal city of Padang (2) Determine the distribution of stepping tourist beach in the city of Padang.

This research is a descriptive study. The population in the study throughout the tourist beach in the city of Padang, totaling 13 location namely location : Pasir Jambak beach, Pasir Kandang beach, Pasir Sabalah, Puruih beach, Padang beach, Air Manis beach, Bungus beach, Nirwana beach, Teluk Bayur beach, Beremas beach, Sako beach, Carlos beach, and Carolina beach. Data collection techniques with direct survey spaciousness.

The results showed that (1) Distribution facilities beach a tourist location in the city of Padang, located in 5 Districts in Padang consisting of 13 location in Kota Padang beach. Location facility is beach complete location Puruih beach, Padang beach, Air Manis beach, Beremas beach, Nirwana beach, Bungus beach, Sako Beach, Carolina Beach, Carlos beach. Facility tourist beach in the city of Padang incomplete is Jambak beach, Pasir Kandang, Sabalah beach and Teluk Bayur beach. (2) Distribution of stepping tourist beach in the city of Padang contained in 5 Districts in the city of Padang on 13 tourist beach in the city of Padang which is 7 elements stepping that is secure, orderly, clean, cool, beautiful, suave, and memories. Sapta pesona (secure) consists of three beaches that Nirwana beach, beach Sako, and the Carolina coast. Sapta pesona (orderly) consists of four beaches which Teluk Bayur beach, Nirwana beach, Carolina beach, and Carlos beach. Sapta Pesona (net) consisting of four beach, Puruih beach, Nirwana beach, Sako beach, Carolina beach. Sapta pesona (cool) consists of four beaches, Air Manis beach, Nirwana beach, and Sako beach.

Keywords: Mapping, Facility, Sapta Pesona, Location Beach

(4)

PEMETAAN FASILITAS DAN SAPTA PESONA OBJEK WISATA PANTAI DI KOTA PADANG

Oleh

Rina Tinfirsi*, Drs. H. Dasrizal, MP**, Afrital Rezki, S.Pd., M.Si**

*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat

**) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis persebaran fasilitas yang terdapat di kawasan objek wisata pantai di Kota Padang (2) Mengetahui persebaran sapta pesona objek wisata pantai di Kota Padang.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian seluruh objek wisata pantai di Kota Padang yang berjumlah 13 objek wisata yaitu objek wisata pantai Pasir Jambak, pantai Pasir Kandang, pantai Pasir Sabalah pantai Puruih, pantai Padang, pantai Air manis, pantai Bungus, pantai Nirwana, pantai Teluk Bayur, pantai Beremas, pantai Sako, pantai Carlos, dan pantai Carolina. Teknik pengumpulan data dengan survey langsung kelapangan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Persebaran fasilitas objek wisata pantai di Kota Padang yang terletak di 5 Kecamatan di Kota Padang yang terdiri dari 13 objek wisata pantai di Kota Padang. Fasilitas objek wisata pantai lengkap yaitu objek wisata pantai Puruih, pantai Padang, pantai Air manis, pantai Beremas, pantai Nirwana, pantai Bungus, pantai Sako, pantai Carolina, dan pantai Carlos. Fasilitas objek wisata pantai di Kota Padang yang tidak lengkap adalah pantai Pasir Jambak, pantai Pasir Kandang, pantai Pasir Sabalah, dan pantai Teluk Bayur.

(2) Persebaran sapta pesona objek wisata pantai di Kota Padang yang terdapat di 5 Kecamatan di Kota Padang pada 13 objek wisata pantai di Kota Padang yakni 7 unsur sapta pesona yaitu aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah, dan kenangan. Sapta pesona (aman) terdiri dari 3 pantai yaitu pantai Nirwana, pantai Sako, dan pantai Carolina. Sapta pesona (tertib) terdiri dari 4 pantai yaitu pantai Teluk Bayur, pantai Nirwana, pantai Carolina, dan pantai Carlos. Sapta pesona (bersih) terdiri dari 4 pantai, yaitu pantai Puruih, pantai Nirwana, pantai Sako, dan pantai Carolina.

Sapta pesona (sejuk) terdiri dari 4 pantai, yaitu pantai Air Manis, pantai Nirwana, dan pantai Sako.

Kata Kunci : Pemetaan, Fasilitas, Sapta Pesona, Objek Wisata Pantai

(5)

PENDAHULUAN

Pariwisata dapat dipandang sebagai fenomena geografis. Kegiatan pariwisata akan senantiasa terpengaruh atau bahkan tergantung pada ciri khas yang dimiliki oleh daerah tujuan wisata, baik mengenai masyarakatnya ataupun daerahnya (Wardiyanta, 2006).

Daya tarik wisata yang cukup besar banyaknya keindahan alam, aneka warisan sejarah budaya, dan kehidupan masyarakat (etnik). Pariwisata di Indonesia merupakan salah satu penunjang perekonomian yang memiliki prospek yang cerah, tetapi hingga dewasa ini belum memperlihatkan peranan yang sesuai dengan harapan dalam proses pembangunan di Indonesia.

Peran kepariwisataan, sangat terkait antara barang berupa obyek wisata sendiri yang dapat dijual dengan sarana dan prasarana yang mendukungnya yang terkait dalam industri pariwisata. Usaha mengembangkan suatu daerah tujuan wisata harus memperhatikan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap keberadaan suatu daerah tujuan wisata. Faktor-faktor itu terkait lima unsur pokok yang harus ada dalam suatu daerah tujuan wisata, yang meliputi obyek dan daya tarik wisata, prasarana wisata, tata laksana atau infrastruktur serta kondisi dari masyarakat atau lingkungan.

Bintarto dalam Sumadi (2003:4) memberikan gambaran dan penekanan dalam kajian Geografi yaitu, ilmu pengetahuan yang mencitrakan, menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisa gejala-gejala alam dan penduduk, serta mempelajari corak yang khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsur-unsur bumi dalam ruang dan waktu.

resiko kerusakan. Melihat hubungan (relationship) dan pengaruh (effect) suatu fenomena terhadap fenomena lain, menunjukkan bahwa pariwisata sangat relevan menjadi kajian geografi (Yusuf, 2015).

Salah satu motivasi wisatawan dalam melakukan perjalanan, ialah ingin melihat sebanyak-sebanyaknya dan keterangan atau informasi selengkap - lengkapnya. Ini jelas menggambarkan bahwa suatu obyek wisata haruslah dapat dinikmati, di lihat serta dilengkapi dengan informasi yang selengkap - lengkapnya tentang objek wisata tersebut (Yusuh, 2015).

Selain itu, Sistem Informasi Geografi (SIG) merupakan ilmu pengetahuan yang berbasis pada perangkat lunak komputer yang digunakan untuk memberikan bentuk digital dan analisisa terhadap permukaan geografi bumi sehingga membentuk suatu informasi keruangan yang tepat dan akurat (Agus suryantoro, 2013).

Sistem Informasi Geografi (SIG) memiliki kemampuan - kemampuan yang sangat baik dalam memvisualkan data spasial berikut atribut - atributnya sehingga banyak orang yang mengaplikasikan Sistem Informasi Geografi (SIG) diberbagai disiplin ilmu misalnya di bidang pendidikan, pariwisata, sumber daya alam, perencanaan dan kependudukan.

Sistem Informasi Geografi (SIG) diharapkan akan membantu menangani masalah kepariwisataan yang terdapat di Kota Padang. Melalui penyajian peta tematik berbasis Sistem Informasi Geografi (SIG) guna mendukung pengembangan inventaris daerah pariwisata dan analisis potensi daerah unggulan pariwisata, dari data kepariwisataan akan dapat lebih maksimal

(6)

kepada wisatawan, baik secara langsung maupun tidak langsung dan hidup serta kehidupannya banyak tergantung pada kedatangan wisatawan (Bakarudin, 2009).

Oleh kerena itu, diperlukan teknologi Sistem Informasi Geografi (SIG) untuk memetakan kawasan potensi wisata pantai secara efektif dan efisien dengan perangkat lunak yang ada, untuk wilayah Kota Padang.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang pariwisata yang ada di wilayah Kota Padang beserta persebarannya. Oleh karena itu peneliti mengadakan penelitian yang berjudul “ Pemetaan Fasilitas Dan Sapta Pesona Objek Wisata Pantai Di Kota Padang “

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian Deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai Variabel Mandiri, baik satu Variabel atau lebih (Independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan Variabel lain, (Ritter,2003).

Penelitian Deskriptif menggambarkan dan menginterpretasi apa adanya, Arikunto (2006), mengatakan penelitian Deskriptif adalah kejelasan tujuan, pendekatan, subjek, sumber data sudah mantap dan rinci sejak awal memperoleh pembenaran (Verifikasi) menggambarkan fakta dan variabel.

Penelitian ini akan dilakukan di daerah Kota Padang dengan objek penelitian yaitu Objek Wisata Pantai Di Kota Padang yaitu untuk meneliti dan memetakan Objek Wisata Pantai Di Kota Padang. Penelitian ini akan dilakukan di daerah Kota Padang yang terdiri dari 5 (lima) Kecamatan di Kota Padang yaitu Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kecamatan Lubuk Begalung, Kecamatan Padang Selatan, Kecamatan Padang Barat, dan Kecamatan Koto Tangah.

Berdasarkan tujuan penelitian maka data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Data Primer merupakan data yang diperoleh secara langsung melalui pengamatan di lapangan. Data primer yang diamati di lapangan adalah fasilitas dan sapta pesona yang ada pada Objek Wisata Pantai Di Kota Padang. (2) Data Sekunder merupakan data yang diperoleh melalui Buku-buku, Jurnal, Skripsi. Data Sekunder adalah data kondisi fisik, kondisi wilayah,

dan data sekunder diperoleh dari analisis peta dan data-data yang dikeluarkan oleh Instansi terkait.

Variabel dan indikatornya Fasilitas objek wisata dan sapta Pesona objek wisata pantai.

Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik analisa keruangan berupa pemetaan persebaran objek wisata pantai di Kota Padang dan teknik Analisa Deskriptif.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pertama, fasilitas objek wisata pantai di Kota Padang yang terletak di 5 Kecamatan di Kota Padang yang terdiri dari 13 objek wisata pantai di Kota Padang. Fasilitas objek wisata pantai tersebut adalah fasilitas transportasi dan fasilitas komunikasi.

Fasilitas objek wisata pantai di Kota Padang terlihat bahwa fasilitas objek wisata pantai di Kota Padang terdiri dari lengkap dan tidak lengkapnya fasilitas ojek wisata pantai tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian yang didapat di lapangan bahwa fasilitas objek wisata pantai di Kota Padang yang terdapat pada 13 objek wisata pantai di Kota Padang yaitu pantai yang memiliki fasilitas transportasi yaitu motor yang terdapat pada objek wisata pantai Pasir Jambak, pantai Pasir Kandang, pantai Pasir Sabalah, pantai Puruih, pantai Padang, pantai Air Manis, pantai Teluk Bayur, pantai Beremas, pantai Nirwana, pantai Bungus, pantai Sako, pantai Carolina, dan pantai Carlos.

Objek wisata pantai yang memiliki fasilitas transportasi yaitu angkutan umum terdapat pada objek wisata pantai Puruih, pantai Padang, pantai Air Manis, pantai Beremas, pantai Nirwana, pantai Bungus, pantai Sako, pantai Carolina, dan pantai Carlos.

Objek wisata pantai yang memiliki fasilitas komunikasi yaitu telepon dan batas telekomunikasi (sinyal) terdapat pada semua objek pantai di Kota Padang yaitu pada 13 objek wisata yaitu pantai Pasir Jambak, pantai Pasir Kandang, pantai Pasir Sabalah, pantai Puruih, pantai Padang, pantai Air Manis, pantai Teluk Bayur, pantai Beremas, pantai Nirwana, pantai Bungus, pantai Sako, pantai Carolina, dan pantai Carlos.

Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri Silvia Maulina (2013), seseorang atau sekelompok orang

5

(7)

yang melakukan perjalanan untuk sementara waktu ke tempat tujuan wisata, sewajarnyalah para wisatawan itu memerlukan pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan wisatawan. Para wisatawan sudah pasti bahwa sebelum mereka berangkat terlebih dahulu sudah mengetahui beberapa hal tentang lokasi wisata yang akan dikunjungi yaitu seperti, fasilitas transportasi, fasilitas catering servis, objek dan atraksi dilakukan, aktivitas rekreasi atau sarana bermain, serta tempat berbelanja. Hal tersebut merupakan sarana dan prasarana atau fasilitas kepariwisataan.

Prasarana (Infrastructures) merupakan semua fasilitas yang dapat memungkinkan proses perekonomian berjalan dengan lancar sehingga dapat memudahkan untuk memenuhi kebutuhan selama mereka melakukan perjalanan.

Kedua, dari hasil penelitian di lapangan sapta pesona objek wisata pantai di Kota Padang yang terdapat di 5 Kecamatan di Kota Padang pada 13 objek wisata pantai di Kota Padang yakni 7 unsur sapta pesona yaitu aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah, dan kenangan.

Sapta pesona (aman) terdapat pada pantai Nirwana, pantai Sako, dan pantai Carolina.

Sapta pesona (tertib) terdapat pada objek wisata pantai Teluk Bayur, pantai Nirwana, pantai Carolina, dan pantai Carlos. Sapta pesona (bersih) terdapat pada pantai Puruih, pantai Nirwana, pantai Sako, dan pantai Carolina. Sapta pesona (sejuk) terdapat pada pantai Air Manis, pantai Nirwana, pantai Sako, dan pantai Carolina.

Hal tersebut sesuai dengan penelitian yag dilakukan oleh Andhika Wiera Dinata (2014), bahwa sapta pesona memiliki tujuh

ruang belajar, ruang makan, ruang tidur.

Indah merupakan keadaan atau suasana yang menampilkan lingkungan yang menarik dan sedap dipandang. Ramah tamah merupakan suatu sikap dan prilaku seseorang yang menunjukkan keakraban, sopan, suka membantu, suka tersenyum, dan menarik hati. Sikap ramah tamah ini merupakan salah satu daya tarik bagi wisatawan dan harus dipelihara secara baik. Kenangan merupakan kesan yang melekat dengan kuat pada ingatan dan perasaan seseorang yang disebabkan oleh pengalaman yang diperolehnya.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Fasilitas objek wisata pantai di Kota Padang yang terletak di 5 Kecamatan di Kota Padang yang terdiri dari 13 objek wisata pantai di Kota Padang. Fasilitas objek wisata pantai lengkap yaitu objek wisata pantai Puruih, pantai Padang, pantai Air manis, pantai Beremas, pantai Nirwana, pantai Bungus, pantai Sako, pantai Carolina, dan pantai Carlos.

Fasilitas objek wisata pantai di Kota Padang yang tidak lengkap adalah pantai Pasir Jambak, pantai Pasir Kandang, pantai Pasir Sabalah, dan pantai Teluk Bayur.

2. Sapta pesona objek wisata pantai di Kota Padang yang terdapat di 5 Kecamatan di Kota Padang pada 13 objek wisata pantai

(8)

1. Bagi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang, agar lebih memperhatikan Objek Wisata Pantai Padang, terutama untuk perencanaan, diharapkan pemerintah merencanakan dan membuat program yang mendukung pada objek wisata. Untuk organisasinya diharapkan bisa berjalan dengan rutin setiap hari oleh petugas yang ada. Dan, pengarahan tidak hanya secara lisan, tetapi secara tertulis juga dibutuhkan untuk lebih memperjelas pekerjaan yang akan dilaksanakan, terutama dalam pengawasan terhadap masyarakat setempat. Kemudian pemerintah setempat bisa mengajak pihak swasta (pengusaha), agar mau bekerja sama seperti berinvestasi. Karena potensi objek wisata pantai ini cukup bagus dan mampu bersaing dengan objek wisata pantai di daerah lain. Dan melakukan evaluasi setiap tahunnya terhadap pengelolan sapta pesona di objek wisata pantai Padang, demi menciptakan pantai yang sehat dan bersih bagi wisatawan.

2. Kepada Dinas perhubungan, komunikasi, informatika, pariwisata dan budaya agar dapat bekerja sama dengan masyarakat yang ada di sekitar objek wisata pantai di Kota Padang.

3. Kepada masyarakat yang ada di sekitar objek wisata pantai di Kota Padang dan pihak yang terkait agar dapat menjaga objek wisata pantai di Kota Padang.

DAFTAR PUSTAKA

Bakarruddin, 2008. Perkembangan dan Permasalahan Kepariwisataan. UNP Press. Padang.

Bakaruddin. 2008. Permasalahan dan Pengembangan Kepariwisataan. Padang:

UNP Press

Epi Syahadad. 2005. “ Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Wisatawan Di Taman Nasional Gede Pangrango ”.

Jurnal Online. (http:// puslitsosekhut.

web.id/ publikasi. php? id=175). Diakses tanggal 15/02/2016/21.00 wib.

Jamaris. 1991. Respon Masyarakat Terhadap Pengembangan Objek Wisata di Sumbar dalam kaitannya dengan Status Sosial Budaya. Padang: IKIP.

Moleong, Lexy. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Pendit, Nyoman. 1999. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar. Bandung: Angkasa.

Sugiyono. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: AlfaBeta.

Undang-undang Republik Indonesia tentang Kepariwisataan No.9 Tahun 1970.

Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia.

Wardiyanta. 2006. Metode Penelitian Pariwisata. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Yusuf Husni, dkk. 2015. Pemetaan Obyek Wisata Alam Kabupaten Pesisir Barat Yoeti, Oka A. 1997. Perencanaan dan

Pengembangan Pariwisata. Jakarta : Pradnya Paramita.

7

Referensi

Dokumen terkait

Kota Tidore Kepualauan memiliki beraneka macam produk wisata: (1) atraksi wisata, yaitu berupa daya tarik alam (laut, pantai, gunung) pesona seni budaya yang menawan dan

Pantai Mutun merupakan objek wisata di Kabupaten Pesawaran yang mempunyai keunggulan sebagai wisata bahari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana