Pemilihan Supplier Mata Pisau Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process Pisau pada PT. ABC
Nourma Lista Revanda1*, Winarno2
1,2Program Studi Teknik Industri, Universitas Singaperbangsa Karawang, Indonesia
*Koresponden email: [email protected]
Diterima: 31 Januari 2023 Disetujui: 15 Februari 2023
Abstract
The number of criteria that need to be considered in selecting company suppliers allows for errors in determining the priority of the criteria used. The selection of suppliers is one of the important activities in operating a company. This research aims to determine the priority criteria for selecting suppliers, and choose the best supplier at PT ABC using the analytical hierarchy process (AHP) method. The criteria considered in the selection process of the company supplier are price, product quality, service quality, delivery time, and responsibility. There are two candidate suppliers for the company, namely CV ARKA and CV BJM. Questionnaire result data of supplier assessment was processed following the AHP procedure using Expert Choice. The analysis results show that responsibility is the first priority criterion in supplier selection with 0.318 in weight. subsequent priorities are product quality, delivery time, service quality, and price with respective weights of 0.257, 0.192, 0.157 and 0.077. Meanwhile, the best supplier chosen by the AHP method is CV ARKA with a weight of 0.570.
Keywords: supplier, criteria, analytical hierarchy process, expert choice
Abstrak
Banyaknya kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam memilih supplier perusahaan memungkinkan adanya kesalahan dalam menentukan prioritas kriteria yang dipakai. Pemilihan supplier merupakan salah satu kegiatan penting dalam mengoperasikan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan prioritas kriteria pemilihan supplier, dan memilih supplier terbaik di PT ABC menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Kriteria-kriteria yang dipertimbangkan dalam proses pemilihan supplier di perusahaan tersebut, yaitu harga, kualitas produk, kualitas pelayanan, waktu pengiriman, dan tanggung jawab. Terdapat dua kandidat supplier di perusahaan tersebut, yaitu CV ARKA dan CV BJM.
Data hasil kuesioner tentang penilaian supplier diolah mengikuti prosedur AHP menggunakan Expert Choice. Hasil analisis data tersebut menunjukkan bahwa bobot terbesar kriteria dalam pemilihan supplier di perusahaan tersebut adalah tanggung jawab, yaitu sebesar 0,318. Selanjutnya, diikuti kriteria kualitas produk, waktu pengiriman, kualitas pelayanan dan harga dengan masing-masing bobot sebesar 0,257;
0,192; 0,157 dan 0,077. Sedangkan, supplier terbaik yang dipilih oleh metode AHP tersebut adalah CV ARKA dengan bobot sebesar 0,570.
Kata Kunci: supplier, kriteria, analytical hierarchy process, expert choice
1. Pendahuluan
Sistem penyediaan bahan baku dan peralatan di suatu perusahaan berbeda-beda tergantung pada kondisi perusahaan tersebut. Tidak ada perusahaan yang ingin mengalami kendala dalam penyediaan bahan baku dan peralatannya karena dapat mempengaruhi kesinambungan kegiatan dan perkembangan perusahaan dimasa yang akan datang. Hal ini berkaitan dengan pengadaan barang pada perusahaan tersebut, sehingga mengharuskan adanya komunikasi yang efektif dan kerja sama yang baik antara supplier dan perusahaan. Untuk mengantisipasi masalah kekurangan pengadaan bahan baku dan peralatan, perusahaan harus memilih supplier yang tepat, sehingga produk yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dan memiliki kualitas yang baik.
Pemasok atau supplier merupakan komponen penting dalam keberhasilan perusahaan berkaitan dengan operasional yang bertugas menyediakan bahan baku agar tidak mengalami hambatan saat proses produksi [1]. Perusahaan wajib memilih pemasoknya, karena hal tersebut merupakan salah satu langkah strategis agar tidak berakibat pada kegiatan operasional perusahaan, terutama apabila pemasok tersebut memiliki komponen yang kritis.
Proses pemilihan supplier juga merupakan salah satu konsep dari manajemen pengadaan. Menurut David N. Burt yang dikutip dalam ref. [2], manajemen pengadaan adalah proses yang terstruktur untuk
memutuskan apa yang dibutuhkan oleh perusahaan, waktu dan jumlah pemesanan perusahaan, tindakan pembelian yang diambil, proses yang diperlukan dan memastikan bahwa barang diterima tepat waktu sesuai dengan kuantitas dan kualitas yang ditentukan oleh perusahaan. Dari pengertian tersebut, dapat diketahui bahwa pengadaan barang sangat berpengaruh terhadap kegiatan produksi dari suatu perusahaan, sehingga perusahaan disarankan memilih supplier terbaik dalam menunjang kegiatan perusahaan.
Dalam pemilihan supplier memerlukan kriteria, karena masing-masing pemasok mempunyai keunggulan di kriterianya, sehingga perusahaan harus memilih sesuai dengan kebutuhan. Kriteria masing- masing supplier sudah semestinya mencerminkan strategi dari supplier tersebut. Menurut ref. [1], mengatakan bahwa ada dua puluh satu kriteria yang digunakan dalam proses pemilihan dan evaluasi supplier, beberapa dari yang tercantum tersebut adalah kualitas, pengiriman, harga, sistem komunikasi, garansi dan klaim asuransi.
Pada proses pemilihan supplier membutuhkan waktu yang lama, terutama dalam menentukan kriteria tepat yang dipertimbangkan, karena banyak perusahaan masih belum mempunyai sistem yang sistematis dalam penentuan prioritas kriteria. Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah salah satu cara yang digunakan dalam membuat pilihan yang tepat dalam menentukan prioritas kriteria dalam pemilihan supplier. Metode AHP dapat digunakan untuk mengatasi masalah kompleks dengan banyak kriteria yang harus dipertimbangkan, struktur masalah yang tidak jelas [3], dan keterbatasan data statistik. Metode AHP menggunakan hirarki fungsional sebagai alat utamanya, didasarkan pada persepsi manusia. Adanya hirarki, masalah kompleks yang tidak terstruktur dapat diuraikan menjadi sub-sub masalah yang lebih spesifik [4].
Metode AHP mampu menentukan pilihan yang lebih konsisten berdasarkan urutan ranking dari setiap alternatif yang ada [5].
PT ABC merupakan perusahaan yang beroperasi dalam bidang pengemasan (packaging). Sebagai perusahaan yang sedang berkembang ke arah lebih baik, pemilihan supplier menjadi hal penting agar perusahaan dapat menghasilkan produk yang baik, sehingga mampu bertahan di pasar persaingan. Saat ini, perusahaan tersebut memiliki dua pilihan supplier mata pisau untuk keberlangsungan produksi berbagai produk pengemasan, namun dari kedua supplier tersebut masih sering ditemui kesalahan, seperti bentuk mata pisau yang dikirim berbeda dengan bentuk mata pisau yang dipesan, terlambatnya pengiriman, kualitas mata pisau yang dikirim tidak tajam. Selain itu, kedua supplier tersebut memiliki kelebihan di masing-masing kriteria, sehingga perusahaan harus memilih sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu, perusahaan melakukan proses pemilihan supplier terbaik dengan metode AHP, agar perusahaan dapat memangkas supplier yang tidak berkualitas dan tidak sesuai dengan kebutuhan. Beberapa kriteria yang dipertimbangkan dalam proses seleksi supplier terbaik di PT ABC, meliputi harga, kualitas produk, kualitas pelayanan, waktu pengiriman, dan tanggung jawab.
Beberapa penelitian sebelumnya terkait dengan pemilihan supplier telah dilakukan, misalnya dalam Azzat dan Nafisah (2019) [6], metode AHP digunakan untuk menentukan tingkat kepentingan dari 6 kriteria yang digunakan dalam proses pemilihan supplier ikan teri di perusahaan ekspor hasil laut. Hasil penelitian tersebut bertujuan untuk memilih supplier yang tepat untuk memasok ikan teri. Selanjutnya, Sitio (2017) [7] juga menggunakan metode AHP menentukan supplier yang tepat berdasarkan urutan nilai paling baik dari masing-masing supplier pada perusahaan pembuatan produk mata pancing. Begitu juga metode AHP Penelitian Nurmalasari dan Pratama (2018) [8], menggunakan metode AHP dengan tujuan untuk menentukan supplier potensial yang akan dipilih sebagai supplier terbaik dari lima kandidat supplier di perusahaan pengangkutan laut. Penelitian yang dilakukan Richy Abdullah (2018) [9], metode AHP digunakan pada perusahaan bidang manufaktur kendaraan motor roda dua untuk memilih kriteria dan subkriteria untuk menentukan supplier terbaik, khususnya supplier material stamping parts.
Dari hasil penelitian-penelitian yang diuraikan tersebut, metode AHP masih sedikit digunakan pada perusahaan bidang packaging. Penelitian ini betujuan untuk menentukan kriteria yang paling penting dalam proses pememilihan supplier terbaik di PT ABC menggunakan metode AHP, agar proses pemilihan supplier dapat lebih objektif dan sesuai dengan standar perusahaan.
2. Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Departemen Purchasing PT ABC mulai dari Februari 2022 sampai Maret 2022 dengan melakukan pengumpulan data dari hasil pengisian kuisioner yang berhubungan dengan supplier mata pisau. Pada penelitian ini, penyebaran kuisioner dilakukan untuk mendapatkan penilaian tingkat kepentingan kriteria dalam menentukan alternatif supplier yang akan dipilih oleh perusahaan tersebut. Kandidat Supplier mata pisau yang dibandingkan di perusahaan tersebut adalah CV BJM dan CV ARKA.
Pada kuesioner yang disebarkan, terbagi menjadi dua topik, pada halaman pertama berisi perbandingan kriteria-kriteria yang dipertimbangkan dalam proses pemilihan supplier, dan halaman kedua berisi perbandingan supplier berdasarkan masing-masing kriteria. Kriteria-kriteria yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Harga, Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan, Waktu Pengiriman, serta Tanggung Jawab.
Kriteria harga menunjukkan harga yang paling kompetitif dan terjangkau, namun kualitasnya tidak kalah bagus. Kriteria kualitas produk menunjukkan barang yang dikirim dari supplier tersebut sering terdapat mata pisau yang tumpul atau tidak. Kriteria kualitas pelayanan menunjukkan respon supplier apabila terdapat permasalahan saat proses pemasokan barang. Kriteria waktu pengiriman menunjukkan ketepatan waktu pendistribusian barang yang dipesan sampai ke perusahaan. Kriteria tanggung jawab menunjukkan respon supplier saat perusahaan mengajukan refund terhadap barang yang Not Good (NG).
Pada metode AHP sangat bergantung pada sekelompok ahli yang berhubungan dengan bahasan atau hal pengambilan keputusan, sehingga responden tersebut memiliki kompetensi dan pengalaman yang memadai dalam masalah tersebut. Adapun lima responden yang terlibat dalam pengisian kuesioner dijelaskan pada Tabel 1.
Tabel 1. Responden untuk pengisian kuesioner
No. Responden Keterangan
1. Kepala Bagian Purchasing
Pengambil keputusan tertinggi dalam pemilihan pemasok, berhubungan langsung dengan pihak pemasok, dan paham mengenai kriteria-kriteria pada proses pemilihan pemasok mata pisau.
2. Kepala Bagian Design Engineering
Pemberi pertimbangan dalam pemilihan pemasok, dan paham mengenai kriteria kualitas produk dan kualitas pelayanan dari masing-masing pemasok.
3. Kepala Bagian Quality Control
Pemberi pertimbangan dalam pemilihan pemasok, dan paham mengenai kriteria kualitas produk dan kriteria tanggung jawab dari masing-masing pemasok.
4. Kepala Bagian Produksi
Pemberi pertimbangan dalam pemilihan pemasok, dan paham mengenai kriteria kualitas produk dari masing-masing pemasok.
5. Kepala Bagian Accounting
Pemberi pertimbangan dalam pemilihan pemasok, dan paham mengenai kriteria harga dan kriteria kualitas pelayanan dari masing-masing pemasok.
Dalam proses pengisian kuesioner menggunakan skala penilaian perbandingan berpasangan [10]
yang dijelaskan pada Tabel 2.
Tabel 2. Skala perbandingan berpasangan
Tingkat Keurgensian Arti/Makna Keterangan
1 Kedua item memiliki tingkat keurgensian yang sama
Kedua item tersebut sama-sama berpengaruh 3 Satu item memiliki tingkat
prioritas yang sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan yang lainnya
Satu item lebih mendukung dari item lain
5 Satu item memiliki tingkat prioritas yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang lainnya
Satu item sangat kuat mendukung dibanding item yang lainnya
7 Satu item memiliki tingkat keurgensian yang jelas lebih tinggi dibandingkan dengan yang lainnya
Satu item yang dominan terlihat
9 Item yang satu lebih penting mutlak dari yang lain
Bukti yang mendukung dari satu item yang menjadikan item tersebut mutlak tertinggi 2,4,6,8 Nilai antara dua nilai
pertimbangan yang berdekatan
Nilai yang ditentukan ketika harus menimbang antara dua opsi yang saling berkaitan
Kebalikan Jika aktivitas i mendapat peringkat lebih tinggi daripada aktivitas j, maka nilai j adalah yang berlawanan dari nilai i
Dalam menangani permasalahan dengan metode AHP terdapat beberapa prinsip dasar [11], yaitu menyusun hirarki, mendefinisikan prioritas, serta menentukan konsistensi logis. Pada saat menyusun hirarki, masalah yang kompleks dapat dipahami dengan membentuk hirarki dari unsur-unsur yang
mendukung, kemudian unsur-unsur tersebut digabungkan dalam satu sistem. Pada tahap mendefinisikan prioritas dapat diartikan proses menentukan urutan prioritas dari elemen-elemen dilakukan dengan membandingkan dua elemen secara berpasangan hingga semua elemen yang dipertimbangkan ditentukan urutannya. Tahap konsistensi logis dapat mengetahui konsistensi tanggapan dari sampel yang menentukan urutan prioritas dari elemen dan memvalidasi data dalam proses pengambilan keputusan.
Hasil dari kuisioner diolah dengan metode AHP menggunakan Expert Choice. Hasil pengolahan data disesuaikan dengan ketetapan konsistensi untuk mengetahui apakah data yang sudah diolah layak, sebagai berikut. Jika Consistency Ratio (CR) = 0, maka hirarki yang sudah dilakukan konsisten, jika CR < 1, maka hirarki yang sudah dilakukan cukup konsisten, dan jika CR > 1, maka hirarki yang sudah dilakukan sangat tidak konsisten, dan diharuskan untuk mengulang pengisian kuisioner.
3. Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini mengolah data yang diperoleh dari jawaban kuisioner mengenai supplier di PT ABC.
Kriteria yang menjadi pertimbangan dalam proses pemilihan supplier adalah Harga, Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan, Waktu Pengiriman, serta Tanggung Jawab. Tabel 3 sampai dengan Tabel 12 merupakan rekapitulasi data kuesioner dari masing-masing responden sesuai yang tercantum di Tabel 1 terkait tingkat kepentingan kriteria dalam menentukan alternatif supplier dan alternatif supplier yang memenuhi kriteria perusahaan tersebut.
Tabel 3. Rekapitulasi data kuesioner Kepala Bagian Purchasing Harga Kualitas
Produk
Kualitas Pelayanan
Waktu Pengiriman
Tanggung Jawab
Harga - 1 1 7 5
Kualitas Produk - - 1 5 1
Kualitas Pelayanan - - - 5 5
Waktu Pengiriman - - - - 1
Tanggung Jawab - - - - -
Sumber: Hasil penelitian (2023)
Tabel 4. Rekapitulasi data kuesioner Kepala Bagian Purchasing
CV. ARKA CV. BJM
Harga 1 1
Kualitas Produk - 3
Kualitas Pelayanan 1 1
Waktu Pengiriman 3 -
Tanggung Jawab 1 1
Sumber: Hasil penelitian (2023)
Tabel 5. Rekapitulasi data kuesioner Kepala Bagian Design Engineering Harga Kualitas
Produk
Kualitas Pelayanan
Waktu Pengiriman
Tanggung Jawab
Harga - 5 9 7 7
Kualitas Produk - - 5 5 9
Kualitas Pelayanan - - - 6 9
Waktu Pengiriman - - - - 9
Tanggung Jawab - - - - -
Sumber: Hasil penelitian (2023)
Tabel 6. Rekapitulasi data kuesioner Kepala Bagian Design Engineering
CV. ARKA CV. BJM
Harga 1 1
Kualitas Produk - 8
Kualitas Pelayanan 1 1
Waktu Pengiriman 5 -
Tanggung Jawab 7 -
Sumber: Hasil penelitian (2023)
Tabel 7. Rekapitulasi data kuesioner Kepala Bagian Quality Control Harga Kualitas
Produk
Kualitas Pelayanan
Waktu Pengiriman
Tanggung Jawab
Harga - 5 3 4 6
Kualitas Produk - - 2 5 3
Kualitas Pelayanan - - - 3 4
Waktu Pengiriman - - - - 3
Tanggung Jawab - - - - -
Sumber: Hasil penelitian (2023)
Tabel 8. Rekapitulasi data kuesioner Kepala Bagian Quality Control
CV. ARKA CV. BJM
Harga 1 1
Kualitas Produk 3 -
Kualitas Pelayanan 2 -
Waktu Pengiriman 3 -
Tanggung Jawab 1 1
Sumber: Hasil penelitian (2023)
Tabel 9. Rekapitulasi data kuesioner Kepala Bagian Produksi Harga Kualitas
Produk
Kualitas Pelayanan
Waktu Pengiriman
Tanggung Jawab
Harga - 1 1 3 3
Kualitas Produk - - 1 1 4
Kualitas Pelayanan - - - 9 1
Waktu Pengiriman - - - - 1
Tanggung Jawab - - - - -
Sumber: Hasil penelitian (2023)
Tabel 10. Rekapitulasi data kuesioner Kepala Bagian Produksi
CV. ARKA CV. BJM
Harga 1 1
Kualitas Produk - 5
Kualitas Pelayanan 5 -
Waktu Pengiriman 5 -
Tanggung Jawab 5 -
Sumber: Hasil penelitian (2023)
Tabel 11. Rekapitulasi data kuesioner Kepala Bagian Accounting Harga Kualitas
Produk
Kualitas Pelayanan
Waktu Pengiriman
Tanggung Jawab
Harga - 9 1 7 1
Kualitas Produk - - 1 1 3
Kualitas Pelayanan - - - 6 1
Waktu Pengiriman - - - - 1
Tanggung Jawab - - - - -
Sumber: Hasil Penelitian (2023)
Tabel 12. Rekapitulasi data kuesioner Kepala Bagian Accounting
CV. ARKA CV. BJM
Harga 1 1
Kualitas Produk - 8
Kualitas Pelayanan - 5
Waktu Pengiriman 6 -
Tanggung Jawab 7 -
Sumber: Hasil penelitian (2023)
Pengolahan data dengan menggunakan metode AHP diuraikan, sebagai berikut. Langkah awal yaitu melakukan penyusunan struktur hirarki. Struktur hirarki terdiri dari goal atau tujuan, kriteria, serta alternatif supplier dari PT ABC. Kriteria yang digunakan berjumlah 5 dalam pemilihan supplier mata pisau.
Alternatif supplier mata pisau pada PT ABC terdapat dua supplier, yaitu CV ARKA, dan CV. BJM.
Alternatif tersebut didapat dari data perusahaan. Gambar 1 merupakan struktur hierarki Analytical Hierarchy Process dalam proses seleksi supplier mata pisau.
Gambar 1. Struktur hirarki Analytical Hierarchy Process dalam proses pemilihan supplier mata pisau
Langkah kedua, yaitu menentukan kriteria terpenting dengan Expert Choice. Untuk menentukan kriteria terpenting dalam pemilihan supplier, langkah awal yang harus dilakukan adalah menghitung matriks perbandingan berpasangan antar kriteria. Pada perhitungan ini menggunakan Expert Choice untuk mendapatkan bobot atau nilai kepentingan masing-masing kriteria, yang tertera pada Tabel 13.
Tabel 13. Matriks perbandingan berpasangan antar kriteria Harga Kualitas
Produk
Kualitas Pelayanan
Waktu Pengiriman
Tanggung Jawab
Harga - 2,95418 1,24573 5,28318 3,62968
Kualitas Produk - - 1,20112 2,62653 1,17608
Kualitas Pelayanan - - - 1,10757 2,82523
Waktu Pengiriman - - - - 1,93318
Tanggung Jawab - - - - -
Sumber: Hasil penelitian (2023)
Langkah selanjutnya, penentuan urutan prioritas untuk kriteria dalam pemilihan supplier dengan menggunakan Expert Choice seperti tercantum pada Tabel 14..
Tabel 14. Urutan prioritas kriteria dalam pemilihan supplier Goal : Pemilihan Supplier Mata Pisau di PT ABC
Harga 0,077
Kualitas Produk 0,257
Kualitas Pelayanan 0,157 Waktu Pengiriman 0,191
Tanggung Jawab 0,318
Sumber: Hasil penelitian (2023)
Setelah mendapatkan urutan prioritas, perhatikan nilai konsistensi yang dihasilkan dari perhitungan Expert Choice. Pada Gambar 2, tertera hasil pembobotan nilai kriteria yang dihasilkan sudah layak atau konsisten karana nilai konsistensi atau Consistency Ratio (CR) yang dihasilkan sebesar 0,09 di mana nilai ini kurang dari 0,1.
Gambar 2. Urutan prioritas untuk kriteria dalam pemilihan supplier Sumber: Hasil penelitian (2023)
Langkah terakhir, yaitu menentukan alternatif terbaik yang memenuhi kepuasan kriteria dengan Expert Choice. Perhitungan hasil penyebaran kuesioner berguna untuk memberikan penilaian untuk masing-masing alternatif supplier yang nantinya akan menjadi supplier terbaik dan digunakan dalam jangka panjang di PT ABC. Tabel 15 merupakan analisis penilaian alternatif supplier mata pisau yang dilakukan menggunakan Expert Choice.
Tabel 15. Matriks analisis penilaian alternatif Supplier mata pisau
CV. ARKA CV. BJM
Harga 1 1
Kualitas Produk - 3,17
Kualitas Pelayanan 1 1
Waktu Pengiriman 4,23 -
Tanggung Jawab 3,01 -
Sumber: Hasil penelitian (2023)
Berdasarkan hasil penilaian supplier, diperoleh alternatif supplier terbaik mata pisau pada PT ABC dengan menggunakan Expert Choice, dapat diperhatikan pada Gambar 3.
Gambar 3. Hasil pembobotan nilai alternatif supplier mata pisau Sumber: Hasil penelitian (2023)
Hasil yang diperoleh dari proses analisis data dengan metode AHP sebagaimana yang telah dilakukan adalah sebagai berikut, a) kriteria tanggung jawab menempati peringkat pertama dalam bobot tertinggi, dengan nilai 0,318; b) bobot tertinggi kedua diberikan pada kriteria kualitas produk, dengan nilai 0,257; c) kriteria waktu pengiriman dianggap sebagai kriteria prioritas ketiga, dengan nilai 0,192; d) kriteria kualitas pelayanan meraih bobot tertinggi keempat, dengan nilai sebesar 0,157; dan e) kriteria harga memiliki bobot tertinggi terakhir atau kelima, yaitu sebesar 0,077.
Tanggung jawab sering digunakan sebagai kriteria yang dipertimbangkan dalam penentuan prioritas kriteria pemilihan supplier. Penelitian yang dilakukan Susetyo, Parwati, dan Asmi (2019) [12], menunjukkan bahwa responsiveness atau respon tanggung jawab memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemilihan supplier kain. Kriteria tanggung jawab menunjukkan sikap cepat tanggap dari supplier dalam mengatasi permintaan atau masalah yang dikeluhkan dalam proses pengadaan bahan baku ke perusahaan.
Kualitas produk menjadi kriteria kedua yang dapat dipertimbangkan dalam penentuan prioritas kriteria pemilihan supplier. Penelitian yang dilakukan Wardhana dan Prastawa (2017) [13], menunjukkan bahwa kualitas memiliki pengaruh signifikan dalam memilih pemasok tepung terigu. Semakin produk yang dihasilkan oleh supplier berkualitas, maka semakin besar pula tingkat kepercayaan pelanggan terhadap produk tersebut. Hal ini dikarenakan pelanggan merasa terpuaskan dengan produk yang diterima.
Waktu pengiriman menjadi kriteria ketiga yang dipertimbangkan dalam penentuan prioritas kriteria pemilihan supplier. Kriteria waktu pengiriman berkaitan dengan kesesuaian jumlah barang yang diterima serta ketepatan waktu pengiriman dari supplier. Ketidaksesuaian pengiriman dengan pemesanan akan memberikan kerugian pada perusahaan dan dapat mempengaruhi proses produksi perusahaan [14].
Kriteria yang dipertimbangkan keempat adalah kualitas pelayanan. Kualitas pelayanan mencakup beberapa hal penting berkaitan dengan respon terhadap barang yang rusak (jaminan garansi), atau menangani keluhan pembeli dengan baik [15]. Melalui kualitas pelayanan, dapat mempertimbangkan supplier tersebut akan digunakan selanjutnya atau tidak.
Kriteria yang dipertimbangkan terakhir atau kelima adalah harga. Penelitian yang dilakukan [16], menunjukkan bahwa harga termasuk kriteria yang sangat berpengaruh dalam memilih supplier.
Menurunkan biaya operasional akan mengurangi biaya produksi, namun tetap menjamin kualitas produk yang baik.
4. Kesimpulan
Penelitian ini telah menghasilkan prioritas kriteria dan pemilihan supplier terbaik di PT ABC.
Pembobotan dan pemberian skor AHP dilakukan dengan Expert Choice. Hasil dari analisis data menggunakan metode AHP menunjukkan bahwa urutan prioritas kriteria utama adalah tanggung jawab sebesar 0,318. Kriteria tanggung jawab menjadi kriteria terpenting karena mempengaruhi tingkat ketanggapan dari supplier dalam menangani keluhan atau permintaan perusahaan. Kemudian, kriteria kedua adalah kualitas produk sebesar 0,257, prioritas ketiga adalah waktu pengiriman sebesar 0,192, prioritas keempat adalah kualitas pelayanan sebesar 0,157, serta prioritas terakhir adalah harga sebesar 0,077.
Penentuan supplier terbaik mata pisau pada PT ABC menggunakan metode AHP didapatkan hasil 0,570 untuk CV ARKA, sehingga CV ARKA dapat menjadi supplier jangka panjang di PT ABC. Melalui penerapan metode AHP pada penentuan kriteria saat pemilihan supplier, serta penentuan supplier terbaik di PT ABC dapat membantu Departemen PPIC dalam memilih supplier jangka panjang sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan perusahaan.
5. Referensi
[1] I. N. Pujawan and E. R. Mahendrawathi, Supply Chain Management. Surabaya: Guna Widya, 2010.
[2] W. Siahaya, Manajemen Pengadaan. Bandung: CV Alfabeta, 2015.
[3] S. O. Viarani and H. R. Zadry, “Analisis Pemilihan Pemasok dengan Metode Analitycal Hierarchy Process di Proyek Indarung VI PT Semen Padang,” J. Optimasi Sist. Ind., vol. 14, no. 1, p. 55, 2016, doi: 10.25077/josi.v14.n1.p55-70.2015.
[4] L. Kristiyanti, A. Sugiharto, and H. Arif, “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Pengajar Les Privat Untuk Siswa Lembaga Bimbingan Belajar Dengan Metode AHP (Studi Kasus LBB SYSTEM CERDAS),” J. Informatics Technol., vol. 2, no. 2, pp. 12–26, 2013.
[5] N.- Narti, S. Sriyadi, N. Rahmayani, and M. Syarif, “Pengambilan Keputusan Memilih Sekolah Dengan Metode AHP,” J. Inform., vol. 6, no. 1, pp. 143–150, 2019, doi: 10.31311/ji.v6i1.5552.
[6] N. N. Azzat and M. U. Nafisah, “Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk Menentukan Supplier Ikan Teri (Studi Kasus di PT. Urchindize Indonesia),” J. Disprotek, vol. 10, no. 2, pp. 86–94, 2019, doi: 10.34001/jdpt.v10i2.1054.
[7] A. S. Sitio, “Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Pembelian Barang Menggunakan Metode Analitical Hierarchy Process Pada PT . Perintis Sarana Pancing Indonesia,” J. Inform. Pelita Nusant., vol. 2, no. 1, pp. 40–47, 2017.
[8] Nurmalasari and A. A. Pratama, “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Supplier Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Pada PT Transcoal Pacific Jakarta,” J. Tek. Komput., vol. IV, no. 2, pp. 48–55, 2018, doi: 10.31294/jtk.v4i2.3509.
[9] R. Abdullah, “Analisis Upaya Pengambilan Keputusan Dalam Memilih Supplier Terbaik Dengan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Pada Department Procurement PT. XYZ,” Semin.
Nas. sains dan Teknol. 2018, vol. 3, no. 1, pp. 1–10, 2018.
[10] M. I. H. Saputra and N. Nugraha, “Sistem Pendukung Keputusan Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus: Penentuan Internet Service Provider Di Lingkungan Jaringan Rumah),” J. Ilm. Teknol. dan Rekayasa, vol. 25, no. 3, pp. 199–212, 2020, doi:
10.35760/tr.2020.v25i3.3422.
[11] C. F. Putri, “Pemilihan Supplier Bahan Baku Pengemas Dengan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process),” Widya Tek., vol. 20, no. 1, pp. 25–31, 2012.
[12] J. Susetyo, C. I. Parwati, and C. N. Asmi, “Usulan Pemilihan Supplier Bahan Baku Dengan Metode AHP ( Analytical Hierarchy Process ) Dan TOPSIS ( Technique for Order Preference By Similarity To Ideal Solution ) Pada Industri Konveksi,” Simp. Nas. RAPI XVIIII – 2019 FT UMS, pp. 42–48, 2019.
[13] D. A. K. Wardhana and H. Prastawa, “Analisis Pemilihan Supplier dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (Studi Kasus: UMKM Diana Bakery),” E-journal Undip, vol. 18, no.
1, pp. 39–46, 2017.
[14] S. Widiyanesti and R. Setyorini, “Penentuan Kriteria Terpenting dalam Pemilihan Supplier di Family Business dengan Menggunakan Pendekatan Analytic Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus pada Perusahaan Garmen PT. X),” J. Ris. Manaj., vol. 1, no. 1, pp. 45–58, 2012.
[15] S. W. Hati and N. S. Fitri, “Analisis Pemilihan Supplier Pupuk Npk Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP),” Inovbiz J. Inov. Bisnis, vol. 5, no. 2, p. 122, 2017, doi:
10.35314/inovbiz.v5i2.249.
[16] R. I. Handayani and Y. Darmianti, “Pemilihan Supplier Bahan Baku Bangunan Dengan Metode Analytical Hierarchy Process ( AHP ) Pada PT . Cipta Nuansa,” Progr. Stud. Manaj. Inform. AMIK BSI Jakarta Progr. Stud. Sist. Inf. STMIK Nusa Mandiri, vol. XIV, no. 1, pp. 1–8, 2017.