• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penanaman Nilai-Nilai Ajaran Islam dalam Masyarakat melalui Kegiatan Shalat Dhuha

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Penanaman Nilai-Nilai Ajaran Islam dalam Masyarakat melalui Kegiatan Shalat Dhuha"

Copied!
117
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Solat dhuha yang diarahkan sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT pastinya akan mendatangkan keberkatan kepada orang yang mengerjakannya. Kegiatan sebegini amat penting memandangkan masyarakat yang sudah mula menjauhi Allah SWT.

Fokus Penelitian

Bagaimana implementasi penanaman nilai-nilai aqidah pada masyarakat melalui kegiatan shalat Dhuha di Masjid Raya Baiturrahman Banyuwangi. Bagaimana implementasi penanaman nilai moral pada masyarakat melalui kegiatan Sholat Dhuha di Masjid Raya Baiturrahman Banyuwangi.

Tujuan Penelitian

Bagaimana implementasi penanaman nilai-nilai syariah di masyarakat melalui kegiatan shalat Dhuha di Masjid Raya Baiturrahman Banyuwangi. Untuk mendeskripsikan implementasi penanaman nilai-nilai moral pada masyarakat melalui kegiatan Sholat Dhuha di Masjid Raya Baiturrahman Banyuwangi.

Manfaat Penelitian

  • Manfaat Teoritis
  • Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan referensi bagi Masjid Baiturrahman dalam hal mengenalkan nilai-nilai ajaran Islam kepada masyarakat melalui kegiatan shalat dhuha. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi faktual kepada masyarakat dan dapat menambah wawasan mengenai kegiatan salat Dhuha di Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi.

Definisi Istilah

Penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan inovasi keilmuan dan referensi bagi IAIN Jember dan mahasiswa yang ingin mengembangkan kajian nilai-nilai pendidikan Islam. Oleh karena itu, nilai ajaran agama Islam dalam shalat Dhuha adalah ketentuan yang diturunkan Allah untuk melaksanakan perintah shalat yang tidak wajib namun dianjurkan oleh Nabi Shallallahu 'alayhi Wasallam untuk dilakukan pada waktu subuh hingga sebelum waktu dhuhur.

Sistematika Pembahasan

Bagaimana implementasi penanaman nilai-nilai aqidah pada masyarakat melalui kegiatan shalat duha di Masjid Raya Baiturrahman Banyuwangi. Bagaimana implementasi pengenalan nilai-nilai syariah pada masyarakat melalui kegiatan salat Dhuha di Masjid Raya Baiturrahman Banyuwangi. Dari hasil observasi kegiatan salat Dhuha yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai aqidah benar-benar tertanam dalam diri jamaah.

Tujuan dilaksanakannya kegiatan Sholat Ruh di Masjid Raya Baiturrahman Banyuwangi yang disampaikan oleh Bapak Nur Hasan selaku bendahara masjid adalah :. Dari pemaparan kedua jamaah di atas dapat disimpulkan bahwa cara pengurus atau panitia penyelenggara melaksanakan kegiatan shalat Dhuha sebagai bentuk penanaman nilai-nilai ajaran Islam sudah berjalan dengan baik. Dalam upaya penanaman nilai-nilai ibadah pada jamaah, kegiatan salat Dhuha ini terlihat dari antusiasme masyarakat yang mengikuti kegiatan tersebut.

Sejak kegiatan salat Dhuha mulai dilaksanakan secara rutin, terlihat adanya perubahan sikap jamaah. Hal di atas dibenarkan oleh pernyataan Ibu Kartika, selaku pimpinan kegiatan salat Dhuha di Masjid Raya Baiturrahman. Penanaman nilai-nilai syariah pada masyarakat melalui kegiatan salat Dhuha dilakukan dengan mengajak jamaah yang hadir untuk membaca salat berjamaah, mendengarkan khotbah khatib dan melaksanakan salat Dhuha berjamaah.

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Penelitian Terdahulu

Kajian Teori

Seperti halnya salat Dhuha, salat Dhuha merupakan salat wajib, namun tidak wajib, yang dilakukan oleh amukalef di samping salat wajib. Waktu salat Dhuha dimulai saat matahari muncul di atas seperti tombak dan berakhir saat matahari terbenam. 34. Hukum shalat Dhuha adalah sunnah mukahkad, karena Rasulullah s.a.v.s. sangat menganjurkan umat Islam untuk selalu melaksanakannya.

Berdasarkan beberapa ucapan dan hadits, waktu salat Dhuha adalah pada pagi hari saat matahari telah terbit kurang lebih satu sentimeter. Dalam sebuah hadis dijelaskan bahwa shalat duha bisa dilakukan dengan dua, empat, delapan, bahkan dua belas rakaat.

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Lokasi Penelitian

Subjek Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Observasi sebagai suatu teknik pengumpulan data mempunyai ciri khas dibandingkan dengan teknik lainnya. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan apabila penelitian menyangkut perilaku manusia, proses kerja, fenomena alam dan jika informan yang diamati tidak terlalu banyak.47. Jenis observasi yang digunakan adalah observasi non partisipan karena peneliti datang ke lokasi kegiatan untuk melakukan observasi, namun peneliti tidak terlibat dalam aktivitas sehari-hari Masjid Agung Baiturrahman.

Menanamkan nilai-nilai pendidikan Islam pada masyarakat melalui kegiatan Sholat Dhuha di Masjid Raya Baiturrahman Banyuwangi. Bagaimana implementasi penanaman nilai moral pada masyarakat melalui kegiatan sholat dhuha di Masjid Raya Baiturrahman Banyuwangi.

Analisis Data

Pengumpulan data adalah kegiatan mengumpulkan dokumen-dokumen sebagai sumber data yang diperlukan sebagai bahan untuk menghasilkan informasi sesuai dengan data yang diinginkan.Kegiatan ini tentu saja meliputi pencatatan/penatausahaan dokumen-dokumen, sehingga dapat diketahui banyaknya dokumen-dokumen yang tersedia dan dibuat. lebih mudah untuk diri Anda sendiri. memperoleh dokumen-dokumen tersebut seperlunya sehingga data yang dikumpulkan merupakan kumpulan atau kumpulan data. Dengan demikian, data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data lebih lanjut dan menemukannya jika teliti. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat tentatif dan akan berubah kecuali ditemukan bukti pendukung yang kuat pada tahap pengumpulan data berikutnya.

Mengurangi data yang dikumpulkan dengan cara mengumpulkan data yang diperlukan dan menghapus data yang tidak diperlukan. Dengan demikian, kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan di awal, namun bisa juga tidak, karena permasalahan dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian dilakukan di lapangan.

Keabsahan Data

Tahap-tahap Penelitian

Kegiatan shalat Dhuha melibatkan banyak rangkaian kegiatan, tidak hanya sekedar melaksanakan shalat Dhuha saja. 64Nur Hasan, Wawancara, Banyuwangi 9 September 2018. Ajaran Islam bagi masyarakat meliputi nilai-nilai syariah yaitu pelaksanaan shalat Dhuha. Oleh karena itu melalui Masjid Raya Baiturrahman kami ingin menebar kebaikan kepada sesama dengan mengadakan kegiatan Sholat Dhuha.

Ketika masyarakat datang ke masjid untuk mengikuti kegiatan salat Ruh, sebenarnya secara tidak langsung kita sedang menanamkan nilai ibadah pada diri mereka. Misalnya saja dengan salat Dhuha berjamaah, secara perlahan kita akan menanamkan nilai beribadah kepada Allah SWT.”65. Oleh karena itu, Masjid Raya Baiturrahman di Banyuwangi mengadakan kegiatan bernama kegiatan salat Dhuha yang salah satu tujuannya adalah untuk menanamkan akhlak pada masyarakat. menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Kesimpulan dari Pak. Penuturan Iwan Aziez, kegiatan salat dhuha ini juga bertujuan untuk membentuk nilai-nilai moral di tengah masyarakat. Pembentukan nilai-nilai akhlak yang dilakukan di Masjid Agung Baiturrahman pada masyarakat melalui kegiatan Sholat Dhuha yaitu mengajak masyarakat untuk tidak merusak fasilitas yang disediakan Masjid Agung Baiturrahman dan menanamkan rasa semangat untuk bersedekah. Pembentukan nilai-nilai akhlak dalam masyarakat melalui kegiatan salat Dhuha dilakukan dengan menghimbau masyarakat untuk menjaga dengan baik fasilitas yang ada di masjid dan gemar bersedekah.

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

Gambaran Objek Penelitian

Penyajian Data dan Analisis Data

Dari survei tersebut terlihat bahwa ceramah terkait penguatan keimanan jamaah sering diadakan pada saat kegiatan salat Dhuha. Salah satunya melalui pelaksanaan kegiatan Semangat Doa yang sekaligus menjadi wadah penanaman nilai-nilai ibadah pada masyarakat. Saya ambil contoh nilai beribadah kepada Allah SWT yaitu kita mengajak manusia untuk menunaikan ruh shalat berjamaah. Berikut tanggapan salah satu jamaah pada kegiatan doa Roh yaitu Pak Rusdiant ketika ditanya apa yang dirasakannya selama mengikuti kegiatan doa Roh:

Dari respon jamaah di atas dapat disimpulkan bahwa mereka sangat senang mengikuti kegiatan shalat Dhuha ini karena membawa banyak perubahan dalam kehidupan rohani mereka. Berikut tanggapan salah satu jamaah pada kegiatan salat Dhuha yaitu Pak Ponijan ketika ditanya mengenai perubahan akhlak yang dirasakannya setelah mengikuti kegiatan salat Dhuha:

Pembahasan Temuan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penanaman nilai-nilai keagamaan pada masyarakat adalah sebuah fakta. Penanaman nilai-nilai syariat dilakukan di Masjid Baiturrahman melalui kegiatan salat Dhuha, yaitu dengan mengajak jamaah untuk salat berjamaah, khusyuk mendengarkan ceramah para khatib dan menunaikan salat dhuha berjamaah. Berdasarkan hasil penelitian peneliti dapat disimpulkan bahwa penanaman nilai-nilai syariah pada masyarakat melalui kegiatan shalat dhuha dilakukan dengan cara mengajak yang hadir untuk membaca doa bersama, mendengarkan ceramah khatib dan melaksanakan shalat dhuha secara berjamaah. .

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan maka dapat disimpulkan bahwa pengenalan nilai-nilai akhlak pada masyarakat melalui kegiatan shalat Dhuha dilakukan dengan cara menghimbau masyarakat untuk menjaga dengan baik fasilitas yang ada di masjid dan dengan cara membangkitkan rasa antusias masyarakat untuk memberi. sedekah. Pengenalan nilai-nilai aqidah pada masyarakat melalui kegiatan shalat Dhuha dilakukan dengan rutin mengadakan kegiatan tersebut, diawali dengan pembacaan Ratibul Haddad, kemudian ada tausiah dengan berbagai topik dan materi yang berkaitan dengan penguatan keimanan masyarakat yang hadir. . yaitu tentang Keesaan Allah SWT agar dapat diterima dan tertanam di hati jamaah serta mampu memberikan kesadaran sehingga dapat meningkatkan keimanan kepada Allah SWT. Huberman) 5. Menanamkan nilai-nilai aqidah pada masyarakat melalui kegiatan Sholat Dhuha di Masjid Raya Baiturrahman Banyuwangi.

Observasi keadaan kegiatan shalat Dhuha B. Wawancara terkait penanaman nilai-nilai aqidah di Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran-saran

Kegiatan ruh salat seperti ini hendaknya mempunyai komponen kegiatan lain yang juga berpengaruh agar masyarakat juga mengetahui bahwa ruh salat itu penting dalam penanaman nilai-nilai ajaran Islam, seperti dengan diikutsertakannya dosen atau mubaligh yang ajarannya. mempunyai kesan penting terhadap hati nurani orang yang mendengarnya. Selain itu, jika panitia bisa menerima generasi muda dengan strategi seperti itu, Insya Allah proses penanaman nilai-nilai ajaran Islam ke masyarakat akan mencapai kesuksesan besar, karena generasi muda pada dasarnya adalah generasi yang memegang peranan penting. dalam kehidupan tahun-tahun berikutnya. Otomatis generasi muda saat ini akan menjadi generasi tua di kemudian hari yang akan mendidik anak cucunya tentang nilai-nilai ajaran Islam, sehingga tugas memastikan pemahaman nilai-nilai ajaran Islam akan terwakili dan kesuksesan akan terwujud. bertahan dari generasi ke generasi.

Metodologi Penanaman Nilai-Nilai Islami Pada Anak Pada Komunitas Salafi Desa Karang Anyar Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember Tahun 2017/2018. Disertasi IAIN Jember, Jember. Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mensosialisasikan Nilai-Nilai Pendidikan Islam Kepada Siswa SMP Al-Furqon Tahun Pelajaran 2015/2016. Nama Masjid Masjid Raya Baiturrahman Banyuwangi Alamat Lengkap Jl. Alamat email [email protected] dan [email protected] Alamat website http://www.masjidagungbanyuwangi.com.

Banyuwangi (Sumber: Kantor Sekretariat Masjid Raya Baiturrahman, Banyuwangi). Sumber: Kantor Sekretariat Masjid Raya Baiturrahman, Banyuwangi).

Referensi

Dokumen terkait

juga mempengaruhi pembentukan karakter peserta didik. Dengan upaya melaksanakan kegiatan shalat dhuha dan zuhur. berjamaah di Sekolah Dasar Muhammadiyah 3 Nusukan

berjama’ah, yang mana dilaksanakan p ada waktu istirahat pada jam 09.45 pagi, sholat dhuha yang rutin dilaksanakan oleh Madrasah Aliyah Al- Ma’arif Pondok Pesantren Panggung

Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana usaha penanaman nilai-nilai keislaman mahasiswa melalui

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui usaha penanaman nilai- nilai keislaman mahasiswa melalui kegiatan Mentoring Al-Islam dan Kemuhammadiyahan di Fakultas

agama Islam dalam membina kegiatan keagamaan yang diwujudkan. melalui sholat dhuha berjamaah, sholat wajib berjamaah dan

Dan sejauh ini dari data yang diperoleh dari penelitian dan interview dilapangan, survey membuktikan bahwa penanaman nilai-nilai pendidikan agama Islam melalui kegiatan

Surakarta antara lain : 1) Waktu pelaksanaan kegiatan shalat Dhuha dilaksanakan pada jam sembilan pagi. Untuk waktu shalat Zuhur dilaksanakan pada jam duabelas, 2)

Problematika dalam internalisasi karakter religius santri melalui kegiatan shalat dhuha berjammah di Pondok Pesantren Al Iman Putra Sebagaimana hasil wawancara yang dilakukan peneliti