• Tidak ada hasil yang ditemukan

penanaman nilai-nilai disiplin pada anak-anak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "penanaman nilai-nilai disiplin pada anak-anak"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENANAMAN NILAI-NILAI DISIPLIN PADA ANAK-ANAK DI PANTI ASUHAN AL-MAA’UUN KOBER KABUPATEN BANYUMAS

SKRIPSI

Diajukan Kepada Institut Agama Islam Negeri Purwokerto Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan (S1)

Oleh:

IING ILHAM KARUNIAWAN NIM. 1323301027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAH TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PURWOKERTO

2018

(2)

ii

PENANAMAN NILAI-NILAI DISIPLIN PADA ANAK-ANAK DI PANTI ASUHAN AL-MAA’UUN KOBER KABUPATEN BANYUMAS

Iing Ilham Karuniawan NIM. 1323301027

ABSTRAK

Dalam rangka menghadapi era digital ini, manusia di dalam kehidupan sehari- hari dan juga kebiasaannya mengalami banyak perubahan yang sangat drastis. Hal ini mengakibatkan persaingan hidup yang semakin tajam. Namun yang harus kita sadari bahwa dalam ketrampilan penguasaan tekhnologi harus dikuasai dan tak lupa terkait keimanan harus selalu ditingkatkan. Dalam hal ini, panti asuhan Al-Maa’uun Kober Kabupaten Banyumas menerapkan penanaman nilai-nilai disiplin pada anak-anak yang supaya nantinya bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari. Pembina dan ketua panti asuhan menerapkan kebijakan terkait aturan tentang pentingnya disiplin di dalam panti asuhan tersebut. Ustadz atau Ustadzah dan penjaga pannti selalu membimbing dan juga mencontohkan sikap disiplin apa saja, dari disiplin waktu, disiplin ibadah, disiplin menegakan aturan dan disiplin dalam bersikap.

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana penanaman nilai-nilai disiplin pada anak-anak di panti asuhan Al-Maa’uun Kober Kabupaten Banyumas?

Peneliti dalam skripsi ini meruapakan penelitian lapangan (field research). Dengan jenis penelitian kualitatif, penyajian data dilakukan secara deskriptif dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data bersifat deskriptif analitik yang berarti interprestasi terhadap isi dibuat dan disusun secara sistematik/menyeluruh dan sistematis.

Hasil dari penelitian menggambarkan penanaman nilai-nilai disiplin yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dan didukung dengan adanya kegiatan-kegiatan keagamaan di dalam panti asuhan. Proses penanaman nilai-nilai disiplin dilakukan dengan cara kegiatan yang ada di panti asuhan dan juga dengan melakukan management shalat lima waktu. Peran pembina, ketua, Ustadz atau Ustadzah, penjaga panti dan oran tua atau wali sangatlah penting dalam melaksanakan penanaman nilai-nilai disiplin tersebut. Dengan demikian proses penanaman nilai-nilai disiplin pada anak-anak bisa terwujud secara maksimal dalam kehidupan sehari-hari.

Kata kunci : Penanaman Nilai-nilai Disiplin Pada Anak-anak

(3)

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING... iv

ABSTRAK ... v

HALAMAN MOTTO ... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN... vii

HALAMAN KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Definisi Operasional7 C. Rumusan Masalah ... 11

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 11

E. Kajian Pustaka ... 13

F. Sistematika Pembahasan ... 15

II. LANDASAN TEORI A. Penanaman Nilai-nilai 1. Pengertian Penanaman Nilai-nilai ... 16

2. Tujuan Penanaman Nilai ... 17

3. Landasan Penanaman Nilai ... 18

(4)

iv

4. Lingkungan Penanaman Nilai ... 20

5. Strategi Penanaman Nilai ... 23

B. Nilai-nilai Disiplin 1. Pengertian Disiplin ... 27

2. Unsur-unsur Disiplin ... 29

3. Tujuan Disiplin... 32

4. Manfaat Disiplin... 33

5. Ruang Lingkup Disiplin ... 34

6. Bentuk-bentuk Pendisiplinan ... 38

7. Ciri-ciri Disiplin ... 39

8. Cara Menanamkan Disiplin... 40

9. Kegunaan Disiplin ... 47

10. Cara Menghukum Anak yang Tepat ... 51

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan ... 53

D. Panti asuhan ... 54

III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 60

B. Lokasi Penelitian ... 60

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 60

D. Teknik Pengumpulan Data ... 63

E. Teknik Analisis Data ... 64

IV. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran panti Asuhan Al-Maa’uun Kober ... 68

1. Sejarah Berdirinya ... 68

2. Visi dan Misi ... 69

3. Tujuan ... 69

4. Target ... 69

(5)

v

5. Profil panti Asuhan ... 70

6. Struktur Organisasi... 70

7. Fasilitas Panti Asuhan ... 71

8. Tata Tertib Panti Asuhan ... 72

9. Penyajian Data ... 76

B. Pelaksanaan Kegiatan Panti Asuhan Al-Maa’uun Kober ... 76

C. Analisis Data ... 86

V. PENUTUP A. Kesimpulan ... 102

B. Saran-saran ... 103

C. Kata Penutup ... 104

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR TABEL

(6)

vi

Fasilitas Panti Asuhan Al-Maa’uun Kober ... 71

DAFTAR LAMPIRAN

(7)

vii Lampiran 1 Pedoman Observasi

Lampiran 2 Pedoman Wawancara Lampiran 3 Hasil Observasi Lampiran 4 Hasil Wawancara Lampiran 5 Dokumentasi

Lampiran 6 Jadwal Kegiatan Umum Panti Asuhan Al-Maa’uun Lampiran 7 Daftar Anak-anak Panti Asuhan Al-Maa’uun Lampiran 8 Jadwal Kegiatan Rutin Panti Asuhan Al-Maa’uun Lampiran 9 Blangko Pengajuan Seminar Proposal

Lampiran 10 Rekomendasi Seminar Proposal Lampiran 11 Permohonan Ijin Riset Pendahuluan Lampiran 12 Permohonan Ijin Riset Individual

Lampiran 13 Surat Permohonan Persetujuan Judul Skripsi Lampiran 14 Surat Keterangan Persetujuan Judul Skripsi Lampiran 15 Surat Keterangan Seminar Proposal Skripsi Lampiran 16 Berita Acara Seminar Proposal Skripsi Lampiran 17 Surat Ujian Komprehensif

Lampiran 18 Berita Acara Mengikuti Sidang Munaqosyah Lampiran 19 Blangko Bimbingan Skripsi

(8)

viii Lampiran 20 Surat Rekomendasi Munaqosyah Lampiran 21 Sertifikat OPAK

Lampiran 22 Sertifikat BTA dan PPI Lampiran 23 Sertifikat Bahasa Inggris Lampiran 24 Sertifikat Bahasa Arab Lampiran 25 Sertifikat Komputer Lampiran 26 Sertifikat KKN Lampiran 27 Sertifikat PPL II Lampiran 28 Sertifikat Kegiatan Lampiran 29 Daftar Riwayat Hidup

(9)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Karakter merupakan sifat kejiwaan atau tabiat seseorang dengan orang lain. Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki undang-undang yang mengatur segala yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Salah satunya adalah undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan nasional : Pasal (3) undang undang tersebut menyebutkan bahwa:

“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1

Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, dan perasaan, perkataan dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata karma, budaya, dan adat istiadat.2

1Juwariah, Dasar-dasar Pendidikan Anak dalam Al-Quran, (Yogyakarta: Teras: 2010), hlm.7.

2 Thomas Liekona, Pendidikan Karakter, (Penerbit: Nusa Media, Bandung:2013), hlm.

17.

(10)

2

Dalam kehidupan masyarakat, keluarga memiliki peran yang sangat besar karena keluarga memiliki fungsi yang sangat penting di dalam kelangsungan kehidupan bermasyarakat. Fungsi penting ini dapat di lihat pada peranan keluarga untuk melakukan sosialisasi yang mendidik warga masyarakat (anak) agar mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku dalam bermasyarakat. Fungsi penting ini dapat dilihat pada peranan keluarga untuk melakukan sosialisasi yang bertujuan mendidik warga masyarakat Islam maupun non Islam karena keluarga merupakan tempat pertumbuhan anak yang pertama di mana dia mengenal nilai-nilai kebudayaan dari anggota-anggotanya (keluarga). Menurut Ki Hajar Dewantoro (dalam Supriyoko 2000:6) pendidikan keluarga adalah tempat sebaik-baiknya untuk melakukan pendidikan sosial dan budi pekerti sebagai bekal hidup bermasyarakat.

Pendidikan moral dalam keluarga dapat menjadi basis awal pendidikan budi pekerti yang dapat melatih perbuatan, ucapan dan cara berpikir anak yang bersifat positif, dengan tujuan agar anak tetap berbuat baik dan tidak melakukan kesalahan yang dapat menimbulkan bagi sesamanya.

Dalam keluarga yang harmonis, anak akan cenderung berperilaku positif dan sebaliknya dalam keluarga yang tidak harmonis (broken home), anak–anak berperilaku negative. Maka dari itu orang tua memegang peranan yang sangat penting dalam membimbing dan mendampingi anak dalam kehidupan sehari–

hari. Untuk itu, tidak lupa memahami perkembangan anak serta kebutuhan pengembangan akhlak dan kecerdasan setiap tahap.

(11)

3

Disiplin secara estimologis berasal dari kata Discipulus (murid). Oleh karena itu setiap displin mengacu terutama pada proses pembelajaran.

Disiplin senantiasa dikaitkan dengan konteks relasi antar murid dan guru serta lingkungan yang menyertainya, seperti tata peraturan, tujuan pembelajaran, dan pengembangan kemampuan dari sang murid melalui bimbingan guru.

Kedisplinan juga bisa di lihat sebagai hasil dari sebuah proses pembelajaran.

Ini semua untuk menjaga keteraturan luar dan pembentukan sikap ke dalam melalui mana kedisplinan yang diterapkan.3

Menurut Doni Kusuma, kedisplinan juga berarti segala sarana, norma, metode yang disesuaikan untuk mencapai tujuan objektif tertentu. Selain itu, kedisiplinan juga dampak-dampak dari sebuah tata aturan yang diterapkan di mana individu menyesuaikan dirinya dengan aturan itu dan kesediaan individu menerima peraturan itu secara bebas, atau paling tidak sebuah sikap untuk menerima dan melaksanakan sebuah aturan yang diperintahkan atau diwajibkan.4

Hakikat disiplin ialah perwujudan sikap mental yang mengandung kesadaran, penghormatan, kerelaan, dalam menaati semua aturan, ketentuan dan norma yang berlaku dalam menunaikan tugas dan tanggung jawab.

Selanjutnya disiplin dapat dipahami dengan perilaku yang sifatnya tepat dan tetap. Tepat disini berarti sesuai dengan norma, dan tetap berarti konsisten.

3 Doni Kusuma, Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman Global (Jakarta:

PT Grasindo, 2007), hlm. 237.

4 Doni Kusuma, Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman Global,..., hlm.

236.

(12)

4

Disiplin ini dapat diwujudkan dalam bentuk disiplin waktu, disiplin kerja, disiplin bermasyarakat dan berbangsa, disiplin beragama dan lain- lainya.5

Panti asuhan merupakan salah satu lembaga perlindungan anak yang berfungsi memberikan perlindungan terhadap anak-anak sehingga anak dapat hidup dengan normal sesuai dengan usianya. Selain itu panti asuhan juga merupakan suatu lembaga pelayanan kesejahteraan sosial yang diberikan kesempatan pada anak terlantar, anak kurang mampu dan juga anak yang sudah di tinggal kedua orang tuanya atau salah satunya. Dalam lembaga panti asuhan tersebut anak-anak sudah didik dan diarahkan serta di bina di panti asuhan yang hampir sama dengan pembelajaran pondok pesantren. Dengan demikian untuk menjalani kehidupan sehingga nanti anak-anak sudah terbiasa menjalani dengan akhlak yang baik, sehingga tidak merepotkan lingkungan sosial yang ada di sekitarnya. Ajaran agama yang dibina di panti asuhan merupakan ajaran yang hampir sama dengan di pondok pesantren yang semoga nantinya bisa diterapkan di dunia dan di akhirat. Anak-anak tersebut masuk di dalam panti rata-rata dari usia dini, yang kemudian mereka dibekali dengan berbagai ketrampilan dan juga berbagai kegiatan keagamaan agar mereka setelah keluar dari panti sudah mendapatkan karakter dan religius yang bisa dibawa dan diterapkan di kehidupan masa depan. Dengan adanya panti asuhan ini anak dapat belajar dari kehidupan di dunia hingga ajaran agama Islam.

5 Subur, Model Pembelajaran Nilai Moral Berbasis Kisah, ( Yogyakarta: KALIMEDIA, 2015), hlm. 297.

(13)

5

Dalam hal ini penerapan disiplin yang dilakukan di panti asuhan sangatlah berbeda dengan yang lain karena anak-anak panti asuhan harus menerapkan yang utama adalah disiplin terkait waktu. Disiplin waktu adalah sangat penting dan juga bisa menunjang kegiatan apapun. Penerapannya terkait disiplin waktu yaitu, anak-anak panti ketika saatnya pulang sekolah harus istirahat, langsung anak-anak melaksanakannya. Setelah itu ada saat kegiatan mengaji dan juga belajar, anak-anak langsung melaksanakannya dengan semestinya. Di panti asuhan tersebut anak-anak mempunyai kamar sendiri-sendiri, jadi harus disiplin untuk menggunakan kamarnya sendiri dan tidak boleh ke tempat kamarnya temannya walaupun hanya tidur.

Berdasarkan observasi pendahuluan di panti asuhan Al-Maa’uun Kober Kabupaten Banyumas pada hari Sabtu tanggal 8 Oktober 2016 diperoleh informasi bahwa panti asuhan ini ada pada tahun 2006 dan awal nama pantinya adalah Al-Amin Mukadimah. Dalam panti ini pertama hanya ada 7 anak saja. Selang beberapa tahun yaitu tahun 2010 panti tersebut berganti nama dan sudah sampai disetujui dari berbagai pihak, dengan bertambahnya anak berjumlah 22 anak. 14 anak adalah anak dari panti itu sendiri dan 8 anak dari non panti asuhan tetapi semua kebutuhan yg ngurus adalah dari panti asuhan tersebut. Mayoritas anak masuk ke panti asuhan ini adalah dari keluarga tunggal dan juga dari orang yg tidak mampu. Banyak anak yang baru masuk mempunyai akhlak yang tidak bagus karena awalnya bergaul dengan orang luar yang memang kurang dalam segi akhlaknya.

(14)

6

Dijelaskan oleh ketua panti asuhan Hj. Sri Mulyani Hartati bahwa penanaman nilai-nilai disiplin pada anak-anak ini diterapkan sangatlah bagus dan berbeda dengan panti asuhan yang lainnya. Maka dari itu setiap anak harus disiplin seperti disiplin waktu, disiplin dalam beribadah, disiplin menegakan peraturan dan disiplin dalam bersikap. Melaksanakan hal seperti ini tidak semua pengurus panti bisa menanamkan kepada anak dan di tambah lagi tidak semua anak-anak yang ada di panti asuhan bisa menerapkannya dan menjadi kebiasaannya. Dalam panti asuhan penanaman kedisiplinan sangatlah selalu diterapkan dan ketika ada salah satu anak yang tidak disiplin akan di beri sanksi yang tegas. Maka dari itu anak–anak yang ada di dalam panti asuhan ini sudah di latih dari kecil untuk disiplin supaya kedisiplinan itu terasa mudah dilakukan.

Terkait kedisiplinan diterapkan mulai dari anak masuk di dalam panti.

Anak-anak pertama masuk di dalam panti langsung diajarkan pengertian disiplin itu apa, tujuannya dan juga penerapannya. Setelah anak sudah paham maka tinggal pembina mulai memberikan contoh dan setiap harinya harus dilaksanakan dengan baik.

Panti asuhan Al-Maa’uun ini anak dilatih disiplin dalam segala hal, semisal: displin waktu dalam hal beribadah, disiplin menegakan aturan, dan disiplin dalam menjalankan rutinitas di dalam panti asuhan tersebut.

Penanaman nilai–nilai displin ini diterapkan ketika anak sudah berada di panti

(15)

7

dan setiap harinya selalu di latih oleh ustadz dan juga pengurus panti asuhan.6 Melihat realita yang ada maka peneliti ingin mengetahui bagaimana caranya anak-anak panti asuhan diberikan penanaman nilai-nilai disiplin, semoga dalam upaya ini bisa terus tercapai dan juga anak-anak bisa mengimplimentasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, peneliti memilih judul“Penanaman Nilai-Nilai Disiplin Pada Anak-Anak di Panti Asuhan Al-Maa’uun Kober Kabupaten Banyumas”.

Dari penjelasan inilah peneliti tertarik melakukan penelitian lebih lanjut dan mengajukan judul “Penanaman Nilai-nilai Disiplin Pada Anak- anak di Panti Asuhan Al-Maa’uun Kober Kabupaten Banyumas”.

B. Definisi Operasional

Untuk memberikan kejelasan agar tidak kekeliruan dalam memahami istilah-istilah yang terdapat dalam judul skripsi, maka peneliti akan memberikan penjelasan beberapa istilah yang terdapat dalam judul skripsi, yaitu sebagai berikut:

1. Penanaman Nilai-nilai Disiplin

Penanaman adalah proses memindahkan sesuatu ke objek untuk nantinya bisa mendapatkan hasil. Nilai-nilai adalah alat yang menunjukan alasan dasar bahwa cara pelaksanaan atau keadaan akhir tertentu tertentu lebih disukai secara sosial dibanding cara pelaksanaan atau keadaan akhir

6 Hasil wawancara bersama Ibu Sri Mulyani Hartati sebagai ketua panti asuhan Al- Maa’uun yang dilakukan pada tanggal 8 Oktober 2016.

(16)

8

yang berlawanan. Nilai-nilai ini juga bisa memuat nilai-nilai ideal yang juga bersifatnya global dan kebenarannya bersifat mutlak.7

Disiplin berasal dari bahasa latin, discipulus (murid). Dari kata ini munculah kata disciplina yang memiliki arti pengajaran atau pelatihan.

Sedangkan dalam penggunaanya kata disiplin mengalami perkembangan makna ke dalam dua pengertian. Pertama, disiplin diartikan sebagai bentuk kepatuhan terhadap peraturan, tatanan, norma, atau tuntuk pada pengawasan dan pengendalian. Kedua, disiplin sebagai latihan, pembiasaaan yang memiliki tujuan untuk mengembangkan diri agar terbiasa berperilaku tertib. 8

2. Anak-anak

Pengertian anak dalam kaitanya dengan perilaku delinkuensi anak, biasanya dilakukan dengan mendasarkan pada tingkatan usia, dalam arti singkat usia berapakah seseorang bisa dikategorikan anak.9

Anak memiliki karakteristik khusus (spesifik), dibandingkan dengan orang dewasa dan merupakan salah satu kelompok rentan yang haknya masih terabaikan, oleh karena itu hak-hak anak menjadi penting diprioritaskan.

Anak adalah suatu amanat Tuhan yang diberikan kepada kedua orang tuanya dan belum berusia 18 tahun. Anak lahir dalam keadaan suci

7 Muslich Masnur, Pendidikan Karakter (Menjawab Tantangan Kriris Multimensional), (Jakarta: PT Bumi Aksara), hlm. 108.

8 E. Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter, (Jakarta:Bumi Aksara, 2014), hlm. 17- 18.

9 Paulus Hadisuprapto, Delinkuensi Anak Pemahaman dan Penanggulangan, (Malang Selaras, 2010), hlm 11.

(17)

9

dan bersih, anak dilahirkan dalam keadaaan tidak berdaya dan belum dapat berbuat apa-apa, sehingga masih menggantungkan diri pada orang lain yang lebih dewasa. Kelahiran anak di dunia ini merupakan akibat langsung peradaban orang tuanya, hal ini menunjukan bahwa kedua orang tuanya harus menanggung segala resiko yang timbul sebagai akibat dari perbuatanya yaitu bertanggung jawab atas pemeliharaan anaknya sebagai amanat Tuhan.10

3. Panti Asuhan

Panti asuhan yaitu lembaga yang menggantikan fungsi keluarga dalam mendidik, merawat dan mengasuh anak seperti terpenuhnya kebutuhan fisik, mental maupun sosialnya sehingga anak bisa berkembang kepribadiannya.

Panti adalah rumah (tempat kediaman) asuhan adalah rumah untuk memelihara anak yatim piatu dan sebagainya.11

a) Fungsi Panti Asuhan

Menurut Departemen Sosial Republik Indonesia (1997), panti asuhan memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Pusat Departemen kesejahteraan sosial anak. Panti asuhan berfungsi sebagai pemulihan, perlindungan, perkembangan dan pencegahan.

2. Pusat data informasi serta konsultasi kesejahteraan sosial anak.

10 Bambang Sujiono dan Julia Nuraini Sujiono, Mencerdaskan Perilaku Anak Usia Dini (Panduan bagi Orang Tua dalam Membina Perilaku Anak Usia Dini), (PT Alex Media Komputindo: Jakarta, 2005), hlm. 62.

11 Sutan Rajasa, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Disertai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, (Surabaya:Mitra Cendekia), hlm. 31.

(18)

10

3. Pusat pengembangan (yang merupakan fungsi penunjang). Panti asuhan sebagai lembaga yang melakukan fungsi keluarga dan masyarakat dalam perkembangan dan kepribadian anak-anak remaja.

b) Tujuan Panti Asuhan menurut Departemen Sosial Republik Indonesia (1997) yaitu:

1. Memberikan pelayanan yang berdasarkan pada profesi pekerja sosial kepada anak terlantar dengan cara membantu dan membimbing mereka kepada arah perkembangan pribadi yang wajar serta mempunyai ketrampilan kerja, sehingga mereka menjadi anggota masyarakat yang dapat hidup layak dan penuh tanggung jawab, baik terhadap dirinya, keluarga maupun masyarakat.

2. Penyelenggara pelayanan kesejahteraan sosial anak di panti asuhan sehingga terbentuk manusia-manusia yang berkepribadian matang dan berdedikasi, mempunyai ketrampilan kerja yang mampu menopang hidupnya.

Dengan demikian secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa judul penelitian “Penanaman Nilai-nilai Disiplin Pada Anak-anak di Panti Asuhan Al-Maa’uun Kober Kabupaten Banyumas”

merupakan studi atau penelitian tentang penanaman nilai-nilai disiplin pada anak-anak agar nantinya bisa mempunyai sikap dan tindakan yang berdasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan dan ketaatan

(19)

11

terhadap suatu aturan atau tata tertib. Kemudian diharapkan nanti sikap disiplin tersebut bisa melekat pada diri dan tidak dapat dipisahkan di kehidupan sehari-hari.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang menjadi fokus penelitian ini secara garis besar adalah: “Bagaimana Penanaman Nilai-nilai Pada anak-anak di Panti Asuhan Al-Maa’uun Kober Kabupaten Banyumas?”

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, peneliti ini bertujuan untuk mendeskripsikan penanaman nilai-nilai disiplin pada anak-anak di panti asuhan Al-Maa’uun Kober Kabupaten Banyumas. Selanjutnya, peneliti ini juga bertujuan untuk mendeskripsikan cara menanamkan nilai-nilai disiplin, proses penanamannya dan dampak terhadap anak-anak di panti asuhan Al- Maa’uun Kober Kabupaten Banyumas.

2. Manfaat Penelitian

Setiap penelitian diharapkan memiliki manfaat. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Manfaat Teoritis

1) Memberikan sumbangan pemikiran, bahan masukan dan pertimbangan dalam dunia pendidikan khususnya tentang

(20)

12

penanaman nilai-nilai disiplin pada semua kalangan pada umumnya dan lebih khusus bagi anak-anak di panti asuhan Al-Maa’uun Kober Kabupaten Banyumas.

2) Memberikan pemahaman kepada peneliti, pendidik dan masyarakat (pembaca) tentang penanaman nilai-nilai disiplin pada anak-anak di panti asuhan Al-Maa’uun Kober Kabupaten Banyumas.

b. Manfaat Praktis

1) Menambah wawasan dan pengalaman baru kepada penulis tentang bagaimana penanaman nilai-nilai disiplin yang khususnya ditanamkan pada anak-anak di Panti Asuhan

2) Bagi IAIN Purwokerto, penelitian ini dapat menjadi referensi alternatif bagi peneliti-peneliti berikutnya tentang pendidikan karakter yang lebih khusus nilai – nilai disiplin yang menjadi sikap pada anak-anak.

3) Mengetahui bagaimana penanaman nilai-nilai disiplin pada anak- anak di panti asuhan Al-Maa’uun Kober Kabupaten Banyumas.

4) Penelitian ini di harapkan dapat menunjukan bahwa penanaman nilai-nilai disiplin pada anak-anak di panti asuhan ini bisa berjalan terus menerus dan juga nantinya peneliti bisa mengambil pelajarannya disitu.

(21)

13

E. Kajian Pustaka

Kajian pustaka merupakan bagian teori yang relevan dengan masalah penelitian yang sedang diteliti dalam penelitian ini. Sebelum membahas penanaman nilai-nilai disiplin pada anak-anak di panti asuhan Al-Maa’uun Kober Kabupaten Banyumas, peneliti terlebih dahulu mempelajari beberapa pustaka yang berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan.

Beberapa skripsi dan buku yang peneliti gunakan sebagai acuan dan bahan perbandingan penulisan penelitian ini yaitu:

1. Skripsi yang disusun oleh Latifatul Ifadah yang berjudul “Proses Penanaman Nilai Karakter di Panti Asuhan Berbasis pondok Pesantren Zuhriyah Sleman, Yogyakarta”. Skripsi mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta, 2014). Skripsi ini memuat tentang bagaimana caranya pondok pesantren menanamkan nilai-nilai karakter kepada anak panti asuhan tersebut. Ditambah lagi panti asuhan tersebut juga berbasis pondok yang sekiranya akan lebih komplek dalam proses penanaman nilai-nilai karakter.

2. Skripsi yang disusun oleh Agus Supriyono yang berjudul” Pola bimbingan Orang Tuan Asuh Dalam Menananamkan Kedisplinan Anak di Panti Asuhan Yatim Piatu Rohadi kaliwungu Kendal. Skripsi (2013). Skripsi ini menjelaskan bagaimana caranya pola bimbingan orang tua asuh dalam menanamkan nilai-nilai karakter. Karakter yang ada dalam didalam skripsi ini lebih khusus ke arah kedisiplinan. Kedisiplinan di sini sebagai dasar untuk lebih mengarah ke anak panti asuhan, karena hakikatnya ketika

(22)

14

displin itu diterapkan kesemua lini akan menjadikan anak panti asuhan tersebut akan menjadi anak yng bisa di contoh.

3. Skripsi yang disusun oleh Enik Zubaedah yang berjudul”Pola Pembinaan Budi Pekerti Anak di Panti Asuhan Darul Hadlonah Kuncen, Ungaran, Semarang”. Skripsi di Universitas Negeri Semarang, 2009. Skripsi ini menjelaskan tentang pola pembinaan budi pekerti anak di panti asuhan, lebih spesifiknya pembinaan yang sangat mendasar kepada anak panti yang notabendnya adalah orang yang tidak mampu dan juga kehilangan salah satu diantara kedua orang tuanya. Pembinaan budi pekerti pada anak disini bertujuan untuk lebih memahami mana saja yang boleh dilakukan dan juga mana saja yang tidak boleh dilakukan.

4. Skripsi yang disusun oleh Romadona Putra Setiyadi yang berjudul

“Perilaku Kemandirian Anak Yatim Setelah Lepas dari Pengasuhan Panti Asuhan (Studi Kasus Panti Asuhan Yatim PKU Aisyah Cabang Blambangan Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara). Skripsi (2010).

Skripsi menjelaskan terkait perilaku anak yatim piatu terhadap lingkungan dan juga terhadap panti asuhan tersebut. Objek yang diteliti hampir sama dengan yang sebelumnya, tetapi ini ada tambahan ruang lingkup yang juga meneliti perilaku anak yang keluar dari panti asuhan tersebut. Ketika keluar nanti anak-anak tersebut akan bermasyarakat dan diharapkan bisa menjadi contoh kepada masyarakat sekitar. Perilaku yang baik terutama perilaku mandiri yang sudah diajarkan sangatlah diharapkan bisa diimplementasikan kepada masyarakat sekitar. Peneliti disini mengarapkan bahwa anak-anak

(23)

15

panti bukan orang yang tersisihkan tetapi anak–anak yang nantinya bisa memajukan bangsa dengan perilaku yang berbeda dengan anak yang tidak berada di panti asuhan.

F. Sistematika Pembahasan

Dalam penelitian ini, sistematika pembahasannya terdiri dari bagian awal, bagian utama yang terdiri dari lima bab dan bagian akhir, yaitu:

Bagian awal skripsi ini meliputi halaman judul, pernyataan keaslian, halaman pengesahan, nota dinas pembimbing, halaman motto, halaman persembahan, abstrak, kata pengantar dan daftar isi.

Bab I adalah pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, definisi operasional, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka, dan sistematika pembahasan.

Bab II adalah landasan teori tentang Penanaman Nilai-nilai Disiplin Pada Anak-anak di Panti Asuhan Al-Maa’uun Kober Kabupaten Banyumas.

Bab III yaitu metode penelitian yang terdiri dari jenis penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

Bab IV merupakan pembahasan tentang hasil penelitian yang mendeskripsikan dan menganalisis data tentang penanaman nilai-nilai disiplin pada anak-anak di panti asuhan Al-Maa’uun Kober Kabupaten Banyumas.

Bab V adalah penutup. Pada bab ini berisikan tentang simpulan, saran- saran dan kata penutup.

Kemudian pada bagian akhir skripsi ini memuat daftar pustaka, lampiran-lampiran dan data daftar riwayat hidup.

(24)

102 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dalam skripsi ini berkenaan dengan penanaman nilai-nilai disiplin pada anak-anak di Panti Asuhan Al-Maa’uun Kober Kabupaten Banyumas dapat disimpulkan sebagai berikut:

Kegiatan-kegiatan yang ada di panti asuhan adalah implementasi dari penenaman nilai-nilai disiplin. Ada 7 kegiatan utama yang ada di panti asuhan yang terdapat penanaman nilai-nilai disiplin yaitu penayangan video motivasi, tradisi sowan, kegiatan mengaji, disiplin shalat berjamaah, disiplin puasa senin kamis, belajar, dan bersih-bersih panti asuhan dan halaman. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan utama yang menunjang dalam penanaman nilai-nilai disiplin.

Penanaman nilai-nilai disiplin yang diterapkan oleh pihak panti asuhan sangatlah berguna bagi anak-anak untuk kedepannya. Dari hasil penelitian oleh peneliti ini didapati bahwa penanaman nilai-nilai disiplin ini sampaknya sangat positif, karena anak setiap harinya ada perkembangan terkait pelaksanaan peraturan yang sudah ditetapkan. Dari hasil penelitian oleh peneliti didapati bahwa dampak penanaman nilai-nilai disiplin pada anak-anak dapat dirasakan menjadi hal yang lebih positif, baik dari anak-anak maupun dari orangtua atau wali anak-anak. Dapat dirasakan juga ketika kegiatan-kegiatan yang ada di dalam panti, di luar panti dan di rumahnya masing-masing.

(25)

103

B. Saran-saran

Dari simpulan di atas untuk meningkatkan keberhasilan internalisasi penanaman nilai-nilai disiplin pada anak-anak di Panti Asuhan Al-Maa’uun Kober Kabupaten Banyumas, maka peneliti memberikan saran:

1. Pembina Panti Asuhan

a. Mengadakan diklat tentang kedisiplinan, sebagai usaha memberikan pemahaman awal kapada santri tentang pentingnya kedisiplinan.

b. Mengadakan evaluasi rutin terhadap proses penanaman kedisiplinan pada khususnya dan seluruh kegiatan dan aktivitas santri pada umumnya.

2. Pengurus Panti

a. Tingkatkan terkait mengawasi anak asuh di dalam panti dan di luar panti b. Tingkatkan komunikasi dengan sesama pengurus dan ke anak asuh 3. Anak Asuh

a. Hendaknya anak asuh memperhatikan aturan-aturan yang telah ditetapkan dan melaksanakan sebagaimana mestinya. Mengikuti setiap kegiatan di panti dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab

b. Seharusnya anak asuh tidak hanya mengandalakan pembina, pengurus dan ustadz-ustadzah dalam membantu proses penanaman nilai –nilai disiplin. Baiknya diimbangi dengan kontrol kedisiplinan santri satu dengan yang lainnya.

c. Janganlah kalian beranggapan bahwa peraturan di panti asuhan hanya bersifat mengekang saja tanpa adanya tujuan yang jelas melainkan

(26)

104

belajarlah untuk senantias taat terhadap pihak panti, karena disiplin merupakan kunci sukses.

C. Kata Penutup

Setiap ada sebuah kebijakan dapat dipastikan menuai adanya pro dan kontra dari pihak lain. Kebijakan yang diambil guna mencapai suatu kebajikan merupakan keijakan yang semestinya mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Pada karya peneliti ini, peneliti merasa karya ini bukanlah penghapus segala permasalahan yang timbul di lembaga pendidikan baik formal maupun non formal. Karya ini hanyalah sebuah solusi yang sangat kecil dari sekian banyak solusi perbaikan yang ada.

Peneliti mengakui bahwa karya ini belum memiliki pengaruh yang besar, namun sumbangan kecil ini diharapkan dapat menjadi bagian dari partisipasi perbaikan dalam proses penanaman nilai-nilai di Panti Asuhan Al-Maa’uun Kober Kabupaten Banyumas. Akan tetapi kami masih merasa bahwa karya ini masih jauh dari sempurna sehingga koreksi dari peneliti lain sangatlah bermanfaat bagi perbaikan penelitian ini.

Di akhir karya ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu tersusunnya karya ini, memberikan sumbangsihnya, dan dukungan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

(27)

DAFTAR PUSTAKA

Andang, Ismail. 2012. Education Games. Yogyakarta : Pro U Media.

Ardy, Novan Wiyani. 2013. Bina Karakter Anak Usia Dini, Ar-Ruzz Media.

Arikunto, Suharsimi. 1993. Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta.

Asmani, Jamal Ma’ruf. 2009. Tips Manjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif, Yogyakarta: Diva Press.

Aziz, Saefudin. 1998. Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bambang Sujiono, Julia Nuraini Sujion. 2005. Mencerdaskan Perilaku Anak Usia Dini panduan Bagi Orang Tua Dalam membina Perilaku nak usia Dini, Jakarta: PT Alex media Komputindo.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Rahasia Sukses Belajar, Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.

Jakarta: Rineka Cipta.

Dradjat, Zakiyah. 1991. Pendidikan Anak Dalam Keluarga, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Durkheim, Emil. 1961. Pendidikan Moral, Jakarta: Eirlangga.

Elmubarok, Zaim. 2008. Membumikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta.

Furqon, M. Hidayatullah. 2010. Pendidikan karakter: Membangun Peradaban Bangsa,Yuma Pustaka.

Gunawan, Imam. 2014. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktif.

Hadi, Sutrisno. 2001. Metodologi Research, Yogyakarta: Andy.

Hadisuprapto, Paulus. 2010. Delinkuensi nak Pemahaman dan Penanggulangan, Malang Selaras.

Hardiansyah, Haris. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: Salemba Humanika.

Hari, Christina Soetjiningsih. 2012. Perkembangan Anak, Jakarta: Prenada.

(28)

Hisbul, Muh. Muflikhin. 2013. Administrasi Pendidikan, Yogyakarta: Pilar Media.

http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/n!,diakses pada tanggal 12 Januari 2018 Pukul 11.13 WIB.

http://digilib.uinsby.ac.id/9074/6/bab.2.pdf, diakses pada tanggal 24 Januari 2018 Pukul 14.20 WIB.

http://www.jejakpendidikan.com/2016/11/pengertian. diakses pada tanggal 20 Januari 2018, Pukul 15.00 WIB.

http:/javafardyanz.blogspot.co.id/2012/03pengertian-disiplin-dan-

penerapannya.htm?m=1, diakses pada tanggal 10 Januari 2018, Pukul 10.25 WIB.

https://inopend3.wordpress.com/2011/01/11/inovasi. Diakses pada tanggal 18 Januari 2018, Pukul 13.25 WIB.

Juwariah. 2010. Dasar-dasar Pendidikan anak Dalam Al-Quran, Yogyakarta:

Teras.

Koening, Larry J. 2003. Smart Discipline: menenamkan disiplin dan menumbuhkan rasa percaya diri pada anak, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Kusuma, Doni. 2010. Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman Global Jakarta: PT Grasindo.

Liekona, Thomas. 2013 Pendidikan Karakter, Bandung: Nusa Media.

Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa, Jakarta:PT. Raja grafindo.

Maksudin. 2013. Pendidikan Moral Non-Dikotomik, UIN SUKA Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Masnur, Muslich. 2011. Pendidikan karakter:Menjawab tantangan kriris Multimensional, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Mulyana, Rohmat. 2004. Mengartikulasikan Pendidikan Nilai, Bandung:

Alfabeta.

Mulyasa, E. 2014. Manajemen Pendidikan Karakter, Jakarta: Bumi Aksara.

Naim, Ngainun. 2012. Character Building, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Noor, Rohinah.M. 2012. The Hidden Curiculum Membangun Karakter Melalui Kegiatan Ekstrakulikuler, Yogyakarta: Insan Mandiri.

(29)

Rajasa, Sutan. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Disertai pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan, Surabaya: Mitra Cendekia.

Sjarkawi. 2008. Membentuk Kepribadian Anak “Peran Moral Intelektual Emosional dan Sosial sebagai Wujud Integritas Membangun Jati Diri”, Jakarta: Bumi Aksara.

Subur. 2014. Model Pembelajaran Nilai Moral Berbasis Kisah, Yogyakarta:

KALIMEDIA.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta.

Unaradjan, Dolet. 2003. Manajemen Disiplin, Jakarta: Grasindo.

Zain dan,Dzamarah. 2006. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta.

Zuriah, Nurul. 2007. Pendidikan Moral dan Budi Pekerti Dalam Perspektif Perubahan, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.

Referensi

Dokumen terkait

Pembinaan Kejujuran pada anak di Lembaga Panti Asuhan Anak Yatim dan Fakir Miskin ..... Pembinaan Disiplin pada anak di Lembaga Panti Asuhan

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bentuk penanaman karakter disiplin dan kerja keras pada anak-anak keluarga pedagang di Pasar Raya Gentan, Baki, Sukoharjo,

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bentuk penanaman karakter disiplin dan kerja keras pada anak-anak keluarga pedagang di Pasar Raya Gentan, Baki,

Kedua, dari hasil observasi dan wawancara hasil penanaman disiplin diri pada anak usia dini di PG/TK Islam Al-Fattah Sidoarjo adalah anak menjadi disiplin terhadap waktu

Jadi Penanaman karakter disiplin dan mandiri bagi anak usia dini kelompok B di TK Islam Teladan Al Fattah Sumampir Purwokerto Utara Banyumas adalah cara atau

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui usaha pengasuh dalam menanamkan nilai-nilai akhlak kepada anak di panti asuhan Kasih Ibu Kecamatan Murung Pudak

Berdasarkan hasil analisis data penelitian tentang Peran Orang Tua Dalam Penanaman Nilai-Nilai Budi Pekerti Pada Anak (Studi Eksplorasi pada Anak Pegawai Negeri

Jurnal Pendidikan Tambusai 12804 Penanaman Nilai-Nilai Karakter Disiplin pada Siswa SD Negeri 4 Kota Surabaya Moh Solehuddin1, Euis Kusumarini2, Maria Purnama Nduru 3, Nasruliyah