• Tidak ada hasil yang ditemukan

penanaman nilai-nilai pendidikan islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "penanaman nilai-nilai pendidikan islam"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

Sedangkan tujuannya adalah untuk mendeskripsikan penanaman nilai-nilai pendidikan Islam kepada santri dengan melakukan pembiasaan di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Banyuputih Kidul Kecamatan Jatiroto Kabupaten Lumajang Tahun Pelajaran 2017/2018. Itu sudah berjalan melalui daftar.

Latar Belakang Masalah

Dalam hal ini perlu adanya pengenalan nilai-nilai agama khususnya Islam agar anak-anak di pesantren memiliki semangat yang kuat dan dapat melaksanakan apa yang diamanatkan oleh agama. Asrama Islam Miftahul Ulum merupakan salah satu lembaga atau lembaga yang sangat mementingkan pengenalan nilai-nilai pendidikan Islam dalam setiap rutinitas sehari-hari.

Fokus Penelitian

Mendeskripsikan penanaman nilai-nilai pendidikan Islam melalui pembiasaan di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Banyuputih Kidul Kecamatan Jatiroto Kabupaten Lumajang Tahun Pelajaran 2017/2018.

Manfaat Penelitian

Mendeskripsikan penanaman nilai moral melalui adat istiadat di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Banyuputih Kidul Kecamatan Jatiroto Kabupaten Lumajang Tahun Pelajaran 2017/2018. Bagi Pondok Pesantren Miftahul Ulum Lumajang diharapkan dapat menyumbangkan ilmu dan memberikan solusi untuk menunjang keberhasilan penanaman nilai-nilai pendidikan Islam melalui pembiasaan. .

Definisi Istilah

Penanaman Nilai – nilai Pendidikan Islam

Bagi para pembaca dan penulis yang lain, semoga penelitian ini dapat memberikan informasi atau pengetahuan terkait dengan judul skripsi ini, serta sebagai langkah dalam penelitian atau kajian selanjutnya.

Pembiasaan

Santri

Kedua, santri kalong, yaitu santri yang berasal dari desa sekitar pesantren, bolak-balik (ngelajo) dari rumahnya sendiri. Jika suatu pesantren mempunyai santri tetap yang lebih banyak dibandingkan santri Kalong, maka pesantren tersebut merupakan pesantren besar.

Sistematika Pembahasan

Fungsi bab kelima ini adalah untuk merangkum semua pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, serta memberikan saran kepada pihak-pihak yang terlibat.

Penelitian Terdahulu

Peran pendidikan agama Islam terhadap pengembangan akhlak dan etika santri pondok pesantren di SMPN 23 Malang pada tahun ajaran. Haliq fathoni, 2011 dengan judul: “Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembentukan Akhlakul Karimah Siswa Di MTs Miftahul Ulum Suren Jember Tahun Pelajaran 2011/2012”.

Kerangka teori

Penanaman Nilai nilai Pendidikan Islam

Menurut Esh-Shiddieqy, pembahasan tentang aqidah secara umum berkisar pada enam rukun iman, yaitu: 1) Iman kepada Allah. Iman terhadap Qadla dan Qadr adalah benar-benar meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah suatu keberuntungan, sesuai dengan Qadr yang telah ditetapkan oleh Allah.

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pembatasan masalah (fokus) lebih didasarkan pada tingkat kepentingan, urgensi dan kemampuan penyelesaian masalah, di samping faktor keterbatasan tenaga, sumber daya dan waktu. Teori dalam penelitian kualitatif memberikan wawasan dan memudahkan peneliti untuk menciptakan instrumen penelitian yang baik untuk pemahaman konteks sosial yang lebih luas dan mendalam. Dari segi batasan permasalahannya juga sama, secara kuantitatif membatasi penelitian pada satu variabel atau lebih dari satu variabel yang akan membuktikan teori dalam penelitian yang dilakukan, sedangkan secara kualitatif masih memuat pokok permasalahan yang masih bersifat umum. di alam dan mencari teori baru (Sugiyono 2008: 213).

Lexy Moleong mengatakan penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami fenomena yang dialami subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain sebagainya. Metode deskriptif kualitatif merupakan metode penelitian yang bertujuan untuk menciptakan gambaran sistematis, faktual dan tepat mengenai suatu fenomena sosial atau alam. Metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang akan menghasilkan data kualitatif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau dari suatu proses yang diamati.

Peneliti memilih bentuk penelitian kualitatif ini karena hasilnya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk perhitungan lainnya. Prosedur ini menghasilkan hasil yang diperoleh dari data yang dikumpulkan dengan menggunakan metode yang berbeda-beda.

Lokasi Penelitian

Alat-alat tersebut meliputi observasi dan wawancara, serta dokumen, buku, rekaman video, dan bahkan data yang dimaksudkan untuk tujuan lain, seperti data sensus. Dengan demikian, peneliti akan bersentuhan langsung dengan sumber data penelitian dan memerlukan komunikasi yang lebih mendalam dengan sumber data agar seluruh pertanyaan penelitian dapat tergali dengan sempurna.

Subyek Penelitian

Hal ini bertujuan untuk memilih informan yang benar-benar relevan dan kompeten dengan masalah penelitian, sehingga data yang diperoleh dapat digunakan untuk membangun teori. Dari informan awal kemudian dilanjutkan kepada pengurus Pondok Pesantren, ketua pengurus, pengurus lainnya, Asatidz, dan santri Pondok Pesantren Miftahul Ulum Banyuputih. Menurut Usman Husain, penelitian dokumenter adalah suatu teknik pengumpulan data dokumentasi atau pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen.

Studi dokumentasi ini merupakan kegiatan pengumpulan data yang dapat berupa foto, buku, modul, majalah, piagam, dan lain-lain, yang diperoleh pada saat wawancara dan observasi. Data penyedia layanan kesehatan, pengurus, santri serta tata tertib di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Banyuputih Lumajang. Metode ini merupakan suatu pengamatan langsung atau tidak langsung melalui fakta-fakta dan data-data yang ada, sehingga dalam penerapan metode ini dilakukan pencatatan sistematis khusus terhadap gejala-gejala yang diselidiki sehubungan dengan bukti-bukti fisik di lapangan yang ditemukan peneliti.

Observasi terpilih adalah observasi yang mengamati komponen-komponen tertentu untuk memperoleh data yang diperlukan untuk menganalisis setiap perspektif. Data yang diambil dari metode observasi ini adalah penerapan penanaman nilai-nilai keagamaan melalui kebiasaan di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Banyuputih Lumajang.

Analisis Data

Melakukan observasi memerlukan rancangan yang sistematis, penyesuaian tujuan penelitian, pencatatan dalam bentuk catatan lapangan dan pengendalian hasil penelitian guna mencapai validitas dan reliabilitas. Pelaksanaan observasi ini disusun dalam suatu tabel pedoman observasi yang memuat unsur-unsur, tujuan penelitian dan pertanyaan observasi. Catatlah data-data yang diperoleh dari tempat penelitian (data lapangan) seperti observasi, catatan lapangan, rekaman wawancara dan dokumen dalam uraian atau laporan yang lengkap dan rinci.

Laporan lapangan direduksi, dirangkum, pokok-pokoknya dipilih, dipusatkan pada indikator subvariabel yaitu jenis peran dan jalur pendidikan. Coding yaitu pengalokasian poin atau simbol atau kode pada setiap jawaban yang masuk dalam kategori yang sama. Dengan kata lain, mengorganisasikan data dalam bentuk tertentu agar tampil dengan gambaran yang lebih lengkap.

Peneliti sejak awal terjun ke lapangan dan dalam proses pengumpulan data berusaha menganalisis dan mencari makna dari data yang dikumpulkan, yaitu dengan mencari pola, tema, persamaan, hal-hal yang sering terjadi, hipotesis, dan lain-lain, yang dituangkan dalam kesimpulan. yang masih tentatif tetapi dengan data yang terus bertambah selama proses berlangsung. Dengan kata lain, setiap kesimpulan selalu diperiksa selama penelitian, termasuk interpretasi peneliti.

Keabsahan Data

Tahap-tahap Penelitian

Gambaran Umum Pesantren Miftahul Ulum Banyuputih Lumajang

  • Sejarah Pesantren Miftahul Ulum Banyuputih Lumajang
  • Visi Dan Misi
  • Struktur Organisasi
  • Kepengurusan
  • ABD. ROHIM E
  • TAUFIQ AHMAD
  • Data Asatidz

Dinamakannya pesantren dengan nama ‘Miftahul Ulum’ ini karena adanya taf’ulan wa tabarrukan (baca: mengharap keberkahan) dari pesantren tersebut. Yayasan tersebut selanjutnya diberi nama Yayasan Sosial, Pendidikan dan Dakwah Islam Miftahul Ulum (YSPDI-MU) dengan akta notaris H. Visi Pondok Pesantren Miftahul Ulum adalah mencetak dan membina generasi umat Islam yang memiliki IMTAQ. , ilmu pengetahuan dan teknologi dan Akhlakul Karimah ala Aqidah, Ahlu as-Sunnah wal Jama'ah.

Saat ini Pondok Pesantren Miftahul Ulum merupakan salah satu unit kerja yang berada di bawah naungan Yayasan Sosial, Pendidikan dan Dakwah Islamiyah Miftahul Ulum (YSPDI). Di bidang sosial, Yayasan Miftahul Ulum membawahi tiga unit kerja, yaitu Poskestren (Pos Kesehatan Pondok Pesantren), Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) dan Koperasi Pondok Pesantren. Pengasuh merupakan pengurus tertinggi dan mempunyai kebijakan serta wewenang penuh terhadap Pondok Pesantren Miftahul Ulum.

Pembina/Majlis Keluarga adalah para anggota keluarga pengasuh yang berfungsi sebagai pembantu dan pembimbing atas tugas pengasuh dalam menjaga dan mendirikan yayasan dan pondasi Pondok Pesantren Miftahul Ulum. Jumlah tenaga pengajar (Ustadz) Pondok Pesantren Miftahul-Ulum Banyuputih Kidul tahun ajaran 2017/2018 berjumlah 91 orang yang tempat tinggalnya tersebar di berbagai asrama di kawasan PP Miftahul-Ulum.

Penyajian dan Analisis Data

  • Penanaman Nilai-nilai Akidah Melalui Pembiasaan
  • Penanaman Nilai-Nilai Syariah Melalui Pembiasaan
  • Penanaman Nilai Akhlak Melalui Pembiasaan
  • Penanaman nilai Akidah Melalui Pembiasaan
  • Penanaman Nilai - nilai Syariat Melalui Pembiasaan
  • Penanaman nilai Ahklak Melalui Pembiasaan

Untuk meningkatkan komitmen para santri, kegiatan dan praktik yang dilakukan di Asrama Miftahul Ulum Banyuputih Kidul, menurut Ustad Ust. Pengenalan nilai-nilai pendidikan Islam di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Banyuputih Lumajang lebih dominan dalam penanaman nilai-nilai aqidah karena mereka juga dilatih untuk menjadi pribadi yang mandiri seperti menghormati guru, membaca Al-Quran khususnya Jasin dan Waki. Huruf 'ah, yang menjadi adat setiap selesai shalat Fardlu. . (Ustadz Ghufron H, bagian Ubudiyah, wawancara 2 Juni 2018). Hasil observasi, penanaman nilai-nilai Aqidah di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Banyuputih Kidul telah berjalan efektif dan adatnya juga akan mendapat petunjuk yang bertujuan agar santri mempunyai Aqidah yang kuat dan tidak tertular keyakinan di luar Ahlussunnah waljamaah. .

Para santri yang pertama kali masuk ke Pondok Pesantren Miftahul Ulum Banyuputih Kidul ini berada pada jenjang yang berbeda-beda, ada yang dari SD Kelas I, Kelas II SD, Kelas III bahkan ada yang dari TK. Segala kegiatan di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Banyuputih Kidul mereka terima dengan lapang dada, meskipun memerlukan pembiasaan dan keteladanan sehingga membuat mereka semakin termotivasi dalam melakukan segala kegiatan. Hasil observasi adalah pengenalan nilai-nilai syariat di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Banyuputih Kidul sudah berjalan efektif dan pembiasaan akan terus menjadi permasalahan dengan tujuan membiasakan santri dalam melakukan kegiatan yang telah ditentukan.

“Jadi di Asrama Miftahul-Ulum Banyuputih, akhlak santri merupakan hal yang sangat ditekankan, baik dalam perkataan maupun perbuatan” (Wawancara KHM Husni Zuhri, 11 Mei 2018). Santri di Pondok Pesantren Miftahul-ulum Banyuputih sebagian besar bersuku Madura dan ada pula yang berkebangsaan Jawa.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran-saran

Penanaman nilai-nilai akhlak melalui pembiasaan di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Banyuputih Kidul yaitu akhlak yang mudah dan menjauhi akhlak madzmumah, diantaranya dengan menerapkan kebiasaan-kebiasaan yang menjadi ciri santri, misalnya menghormati guru, mengaji, mandiri, mengunakan berbahasa sopan, berpakaian sopan dan sopan serta selalu membawa salinan. Orang tua santri/santri hendaknya selalu memberi semangat kepada anaknya dan menjadi contoh kedisiplinan di rumah serta memantau penerapan ilmu yang didapat dan diakrabkan di pondok pesantren. Cara penanaman nilai-nilai syariah melalui pembiasaan di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Banyuputih Lumajang Tahun Pelajaran 2017/2018.

Cara penanaman nilai akhlak melalui pembiasaan di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Banyuputih Lumajang Tahun Pelajaran 2017/2018.

H/M.HUSNI ZUHRI KEPALA PENGURUS

ACH. HAFIDZ RIZQI

ANGGITO F

ABDURAHMAN

Kegiatan Sholat Magrib dan Istighosah setiap malam Jumat di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Banyuputih Kidul. Kegiatan membaca surat pendek dan yasin setiap pagi di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Banyuputih Kidul. Wawancara Pimpinan Ponpes dan Panitia Pengajaran ASWAJA serta Pimpinan Wilayah A Ponpes Miftahul Ulum Banyuputih Kidul.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan penanaman nilai moral Islam kepada santri oleh kyai dan ustadz/ustadzah sudah mendekati kesusaian dengan teori

KEDISIPLINAN SANTRI DALAM AKTIVITAS KEAGAMAAN DI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL ULUM.

Untuk mengatasi beberapa wali murid dan siswa yang belum bisa bekerjasama yang di lakukan sekolah dalam penanaman nilai-nilai Pancasila yaitu dengan melakukan pembiasaan di SDI

ii UPAYA PEMBENTUKAN KARAKTER RELIGIUS DAN KEPRIBADIAN SANTRI MELALUI PENGABDIAN KEPADA KIYAI DI LEMBAGA PONDOK PESANTREN MIFTAHUL ULUM SUMBERJATI DESA BUNGBARUH KECAMATAN KADUR

Miftahul Ulum 2 Banyuputih Kidul, selanjutnya dapat diperoleh informasi tentang adanya pemberian penghargaan kepada guru pendamping lomba.218 Berikut dapat dibuktikan melalui kegiatan

Penanaman pendidikan karakter di RA Miftahul Falah dilakukan dengan cara memberikan kegiatan pembiasaan yang dilakukan setiap hari, mingguan dan juga kegiatan tahunan melalui praktek

Hasil pembahasan dalam artikel ini menyimpulkan bahwa Islam memiliki prinsip metodologi dalam menanamkan nilai akhlaq kepada peserta didik yaitu a Prinsip pembiasaan, dengan

ii HALAMAN JUDUL PENANAMAN NILAI-NILAI MULTIKULTURAL MELALUI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP SIKAP EKSKLUSIVISME SISWA DI SMPN 1 KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI Diajukan