• Tidak ada hasil yang ditemukan

penanaman sikap anti

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "penanaman sikap anti"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan strategi pengenalan sikap anti verbal bullying melalui pembelajaran IPS pada siswa di SMPN 1 Siman Ponorogo. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti fenomena tersebut dengan judul “Menurunkan Sikap Anti Verbal Bullying melalui Pembelajaran IPS SMPN 1 Siman, Ponorogo”.

Fokus Penelitian

Rumusan Masalah

Bagaimana dampak penanaman sikap terhadap verbal bullying dalam pembelajaran IPS bagi siswa di SMPN 1 Siman Ponorogo.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Temuan penelitian ini merupakan sarana untuk mengembangkan ide dan konsep tentang penanaman sikap anti bullying dan penelitian ini dapat menjadi kontribusi bagi guru untuk membantu mendukung pengenalan sikap anti bullying dalam pembelajaran IPS. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya bagi lembaga pendidikan yang telah disurvei tentang penanaman sikap anti bullying dalam pembelajaran IPS.

Sistematika Pembahasan

Data yang disajikan yaitu data lapangan yang ditemukan oleh peneliti yang disajikan pada bab ini untuk dianalisis terkait pembentukan sikap anti verbal bullying melalui pembelajaran IPS. Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari penulis mengenai hal-hal yang dibahas dalam penelitian ini.

Kajian Teori

  • Pengertian Perundungan
  • Pelaku Perundungan dan Korban Perundungan
  • Bentuk-Bentuk Perilaku Perundungan
  • Faktor Penyebab Perundungan
  • Peranan Guru dan Orang Tua dalam Perundungan a. Peran Guru
  • Pencegahan perilaku perundungan
  • Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Berdasarkan pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa peran orang tua dan guru sangat penting dalam pencegahan bullying di sekolah, di rumah dan di masyarakat. Orang tua dan guru dapat memberikan contoh kepada anak, misalnya dengan berperilaku sopan dan menghargai orang lain.

Kajian Penelitian Terdahulu

Peran Pendidikan IPS dalam Upaya Mencegah Perilaku Bullying Siswa (Studi Kasus di MTS Negeri 1 Kota Cirebon). Menanam nilai toleransi sebagai upaya mengurangi kejadian bullying sesama siswa UPT SPF di SD Inpres Melengkeri II Kota Makassar. Ketiga, penanaman nilai-nilai Islami dalam pencegahan perilaku bullying di Masjid Syuhada SMP IT Yogyakarta yaitu (1) Pembiasaan, (2) Ibrah dan Amtsal, (3) Nasehat yang diberikan.

23 Yaasih Chykita Paputungan, Mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam pencegahan bullying di Masjid Syuhada SMP IT Yogyakarta, (Skripsi S2, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2019). Ketiga, pengenalan nilai-nilai Islami dalam pencegahan bullying di SMP IT Masjid Syuhada Yogyakarta yaitu 1) bimbingan, 2) Ibrah dan Amtsal, 3) penyuluhan.

Kerangka Pikir

Pencegahan verbal bullying melalui anti verbal bullying dalam pembelajaran IPS sangat efektif jika dilaksanakan dengan menanamkan sikap toleransi, misalnya dengan menghargai pendapat teman, mengajarkan siswa untuk bekerja sama dengan teman dan menerapkan metode diskusi dalam pembelajaran.

Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian

Jenis Penelitian

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini berusaha untuk mengetahui lebih jauh tentang pembentukan sikap anti-verbal bullying melalui pembelajaran pada mata pelajaran IPS. Penelitian ini dilakukan di SMPN 1 Siman Ponorogo karena dilihat dari kerusuhan antara siswa dan teman sebaya yang terjadi yaitu kata-kata yang menyakiti hati tetapi dia menganggapnya sebagai lelucon yang bisa disebut bullying verbal dengan menggunakan kata-kata yang tidak pantas terhadap teman sebayanya. .

Data dan Sumber Data

Alasan kepala sekolah dijadikan sebagai salah satu sumber data primer dalam penelitian ini karena dianggap memiliki wawasan tentang sikap siswa di SMPN 1 Siman Ponorogo. Guru pembimbing di SMPN 1 Siman, Ponorogo Melalui wawancara dengan belaiu, dapat diperoleh informasi tentang komunikasi pelaku bullying yang dilakukan siswa, karena salah satu pengawasnya adalah guru pembimbing. Siswa SMP Negeri 1 Siman Ponorogo akan mendapatkan data yang semakin banyak, setelah itu peneliti dapat memperoleh data yang valid dengan menggabungkan dan membandingkan data dari informan tersebut mengenai perilaku anti bullying verbal.

Sumber sekunder adalah sumber yang tidak diambil langsung dari literatur atau data tertulis yang terkait dengan penelitian ini, seperti dokumen, buku, dan karya ilmiah.4 Sumber sekunder ini meliputi kegiatan yang mendokumentasikan penerapan perilaku antiverbal bullying melalui pembelajaran IPS bagi siswa. di SMPN 1 Siman, Ponorogo. Sumber data tertulis seperti profil SMPN 1 Siman, visi dan misi, prestasi, dll.

Prosedur Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan Data

Peneliti melakukan observasi terhadap sikap terhadap verbal bullying melalui pembelajaran IPS di SMPN 1 Siman Ponorogo. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang profil lembaga, sejarah, visi dan misi, serta tujuan SMPN 1 Siman, Ponorogo. Data khusus yang peneliti tanyakan adalah bagaimana guru menanamkan sikap anti-verbal bullying melalui siswa IPS di SMPN 1 Siman, Ponorogo.

Data berupa karya dapat berupa karya seni, gambar, patung, film dan lain-lain 10 Dokumentasi yang diperoleh dalam penelitian ini adalah dengan mengabadikan kegiatan pembelajaran IPS di SMPN 1 Siman Ponorogo dalam bentuk foto-foto sebagai penunjang penelitian alat. Teknik pendokumentasian berikut yaitu dengan kegiatan pencatatan di SMPN 1 Siman Ponorogo dilakukan untuk memudahkan peneliti mencatat informasi secara jelas dengan dasar dapat diputar ulang di rumah sehingga peneliti mendapatkan informasi yang jelas.

Teknik Analisis Data

Dengan demikian data yang telah direduksi dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang hasil penelitian. Pemadatan data mengacu pada proses pemilihan, penyederhanaan, abstraksi, dan transformasi data untuk mendekati keseluruhan catatan lapangan tertulis, transkrip wawancara, dokumen, dan materi empiris lainnya. Dengan meringkas data tersebut, peneliti dapat mengaitkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk memperkuat setiap data yang diperoleh dan memberikan pemahaman yang lebih bagi peneliti saat menganalisis data.

Memvisualisasikan data membantu Anda memahami apa yang sedang terjadi dan melakukan sesuatu tentangnya, termasuk analisis yang lebih dalam atau mengambil tindakan berdasarkan pemahaman Anda. Kesimpulan yang ditarik di sini mengungkapkan temuan berupa gambaran yang sebelumnya kabur, usil, atau kelam, namun kemudian menjadi lebih diteliti.

Pengecekan Keabsahan Penelitian

Waka, Ny. Titin selaku guru BK dan beberapa siswa SMPN 1 Siman, Ponorogo untuk mendapatkan tingkat kesamaan informasi antar narasumber. Teknik triangulasi untuk menguji reliabilitas data dilakukan dengan cara pengecekan data pada sumber yang sama dengan menggunakan teknik yang berbeda. Dengan cara ini, keamanan data dan urutan kejadian dapat terekam secara pasti dan sistematis.

Sedangkan pada penelitian ini metode peningkatan persistensi dengan membaca referensi seperti buku, penelitian terdahulu dan dokumen lain yang relevan dengan penelitian ini.15 Persistensi observasi ini dilakukan oleh peneliti dengan mengecek data deskriptif yang diamati di SMPN 1 Siman , Ponorogo atau ada yang salah atau tidak.

Tahap Penelitian

Dari penelitian awal ini peneliti menjadi tertarik dengan topik penanaman sikap anti bullying verbal karena adanya fenomena bahwa di SMPN 1 Siman Ponorogo banyak siswa yang melakukan bullying terutama yang sering terjadi, yaitu lisan. gangguan. Sebelum melakukan penelitian lapangan peneliti terlebih dahulu menyiapkan persyaratan administrasi sebagai langkah awal untuk dapat memasuki daerah penelitian, surat izin penelitian dari pejabat/pengelola SMPN 1 Siman Ponorogo, informasi tentang responden dan data pribadi responden. Dan selain mengumpulkan literatur, peneliti juga mengamati langsung situasi yang terjadi di SMPN 1 Siman, Ponorogo.

Peneliti berada di lapangan yaitu di SMP Negeri 1 Siman yang berada di jalan raya Siman Desa Demangan Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo yang menjadi tujuan penelitian ini. Tahapan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan fokus dan tujuan penelitian, setelah memenuhi semua persyaratan perizinan maka peneliti berada di lapangan yaitu di SMPN 1 Siman Ponorogo yang menjadi obyek penelitian ini.

Gambaran Umum Latar Penelitian

Strategi Penanaman Sikap Anti Perundungan Verbal melalui Pembelajaran IPS Siswa SMPN 1 Siman, Ponorogo

Selain itu, hasil wawancara dengan Mega dan Katryne, siswa kelas VIII SMPN 1 Siman, Ponorogo menambahkan bahwa: “Suwarto sering menyebutkan mengajarkan sikap anti bullying dalam pembelajaran IPS. Selain belajar IPS, anti verbal ini saya sebutkan sikap bullying selalu terjadi saat upacara bendera di hari senin dan saya tambahkan dikultum sholat ashar Tidak hanya guru IPS yang harus memberikan pemahaman sikap anti bullying kepada siswa, tetapi juga seluruh guru dan seluruh staf pengajar SMPN 1 Siman, Ponorogo Menurut contoh.

Selama proses pembelajaran, Bpk. Suwarto dan Bpk. Muryadi, guru IPS mencoba membentuk sikap anti bullying verbal. Informasi dari berbagai sumber yang diwawancarai menunjukkan bahwa guru IPS berusaha menanamkan sikap anti bullying verbal kepada siswa.

Gambar 4. 1 Pembelajaran IPS kelas IX C        Gambar 4. 2 Pembelajaran berbasis proyek         Menanam kelas VII
Gambar 4. 1 Pembelajaran IPS kelas IX C Gambar 4. 2 Pembelajaran berbasis proyek Menanam kelas VII

Faktor Penyebab Siswa Melakukan Perundungan Verbal di SMPN 1 Siman, Ponorogo

Kami di sekolah telah melakukan yang terbaik untuk mendidik anak-anak ketika mereka di rumah, itu adalah tanggung jawab orang tua, bukan tanggung jawab kami lagi.” 30. Memang salah satu faktor penyebab anak menurut saya berasal dari orang tua sendiri, kebanyakan anak tinggal disini tanpa orang tua, ada yang TKI, dan ada juga orang tua yang bercerai. anak-anak kurang kasih sayang sehingga perilakunya acak-acakan di sekolah apalagi anak laki-laki. Namun pihak sekolah terus melakukan komunikasi jika perilaku anak memburuk, akan ada panggilan dari orang tua atau wali.”31.

Faktornya siswa melakukan bullying karena orang tua sendiri kurang membangun karakter, dan dasar pola asuhnya berbeda. Oleh karena itu orang tua yang sibuk dengan pekerjaan, orang tua yang sudah tidak bersama lagi dapat memicu masalah bagi orang tua untuk mendidik anak didik.

Gambar 4. 3 siswa melakukan perundungan verbal  b.  Faktor Keluarga
Gambar 4. 3 siswa melakukan perundungan verbal b. Faktor Keluarga

Dampak Penanaman Sikap Anti Perundungan Verbal dalam Pembelajaran IPS Siswa di SMPN 1 Siman, Ponorogo

Dampak dari penanaman sikap anti bullying oleh pihak sekolah salah satunya adalah siswa kurang melakukan tindakan bullying, namun ya terkadang aturan yang berlaku harus didukung oleh seluruh warga sekolah, namun ada beberapa guru yang tidak terlalu antusias dengan kasus pelanggaran, jadi ya ya, peraturan kadang dilanggar Pertahankan. Bahkan, di sekolah saya khususnya tidak kekurangan untuk menerapkan cara mencegah siswa berperilaku nakal, salah satunya adalah guru mengajarkan bahwa setiap kelas memiliki buku saku, dimana buku ini digunakan untuk mencatat siswa yang melanggar peraturan, terutama siswa yang nakal yang mereka rekam pencabulannya lalu diserahkan ke BK, selain itu ada sosialisasi dari pihak kepolisian, selain itu guru sering menggunakan cara yang bersifat kerja kelompok, mungkin ini salah satu cara untuk mengurangi terjadinya bullying. "40. Pada saat itu, peneliti menemukan bahwa dengan mengikuti pembelajaran IPS di luar kelas VII. kelas, ketika proses pembelajaran berbasis proyek, karena kurikulumnya mandiri terutama untuk kelas VII. kelas.

Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi di atas menunjukkan bahwa siswa SMPN 1 Siman Ponorogo menanamkan sikap anti-verbal bullying setelah guru IPS melakukannya melalui pembelajaran IPS dengan topik larangan bullying. konflik, toleransi antar sesama dan saling peduli. Hal ini menunjukkan bahwa sikap anti-verbal bullying yang ditanamkan berdampak dalam meminimalisir terjadinya bullying dan memperkuat rasa kebersamaan di lingkungan sekolah dengan seluruh warga sekolah.

Gambar 4. 4 Pembelajaran IPS berbasis proyek
Gambar 4. 4 Pembelajaran IPS berbasis proyek

Pembahasan

Penanaman sikap anti-verbal bullying dilakukan melalui kerjasama atau kelompok diskusi selama proses pembelajaran IPS. Oleh karena itu, pengenalan sikap anti bullying di SMPN 1 Siman, Ponorogo perlu dievaluasi, diperbaiki dan diberi perhatian lebih karena perilaku menyimpang seperti bullying jika dibiarkan akan berdampak pada perilaku siswa yang akan membawa nama baik sekolah juga. Dampak Penanaman Sikap Anti Verbal Bullying terhadap Pembelajaran IPS Siswa SMPN 1 Siman Ponorogo Pembelajaran IPS Siswa SMPN 1 Siman Ponorogo.

Mengajarkan sikap anti-verbal bullying juga termasuk nasihat guru tentang perilaku ini yang tidak boleh dilakukan agar tidak berdampak negatif. Dampak penanaman sikap anti-verbal bullying tidak hanya bermanfaat bagi siswa, tetapi juga berdampak positif bagi sekolah.

Simpulan

Saran

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat lebih menggali lagi saat melakukan penelitian khususnya mengenai penanaman sikap anti bullying verbal, karena peneliti menyadari masih banyak kekurangan dan masih belum sempurna, sehingga peneliti selanjutnya dapat mendapatkan hasil yang maksimal. Selain itu, peneliti juga harus memberikan contoh atau contoh pada saat melakukan penelitian. Peran Pendidikan IPS dalam Upaya Mencegah Perilaku Bullying Siswa (Studi Kasus di MTS Negeri 1 Kota Cirebon),” Jurnal Edueksos, VI, no.

Gambar

Gambar 2. 1 Kerangka Pikir
Gambar 3. 1 Teknik Analisis data Menurut Miles dan Huberman dan  Saldana (2014)
Gambar 4. 1 Pembelajaran IPS kelas IX C        Gambar 4. 2 Pembelajaran berbasis proyek         Menanam kelas VII
Gambar 4. 3 siswa melakukan perundungan verbal  b.  Faktor Keluarga
+2

Referensi

Dokumen terkait

We have reached a decision regarding your submission to ECOTROPHIC : Jurnal Ilmu Lingkungan (Journal of Environmental Science), " KUALITAS DAN TINGKAT PENCEMARAN AIR WADUK

A notary is a public official whoonly authorized to make authentic deeds regarding all actions, agreements and stipulations required by laws and regulations and/or desired by the