Salah satu program utama di Radio Retjo Buntung yang diangkat dari acara radio. Cerita religi dalam pembahasan ini mengangkat topik sosial, lingkungan, kehidupan bermasyarakat dan penerapan nilai-nilai kebaikan di setiap serinya. Cerita Religi disiarkan setiap hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 & 21.00 WIB. Camar Yang Pulang merupakan salah satu judul cerita religi Radio Retjo Buntung yang tayang pada tanggal 17 – 21 September 2012. Acara ini menjadi salah satu highlight karena hingga saat ini beberapa radio di Yogyakarta jarang menyajikannya dalam bentuk tayangan. Cerita religi juga dikemas dalam bentuk percakapan, sederhana dan mudah dipahami pendengarnya. Dari kedua program di stasiun yang berbeda, penulis menemukan perbedaan yaitu program Kos – Kosan Gayam mempunyai segmentasi anak muda, karena kemasan dialog, tokoh dan cerita menggunakan bahasa yang biasa digunakan oleh rata-rata pelajar di Yogyakarta. Selain itu cerita yang diangkat adalah kehidupan mahasiswa perantauan yang sedang menempuh pendidikan di Yogyakarta, oleh karena itu acara ini sangat digemari oleh pendengar, dilihat dari jumlah iklan yang ditayangkan cukup banyak. acara ini memiliki segmentasi penontonnya secara umum, cerita yang diangkat merupakan konflik yang biasa muncul dalam kehidupan keluarga, persahabatan, dan percintaan.
Selain menemukan perbedaan antara acara cerita religi di radio Retjo Buntung dengan acara serupa di radio lain, penulis juga menemukan persamaannya yaitu keduanya mempunyai pendengar yang banyak. Oleh karena itu, radio memanfaatkan momen ini sebagai sarana penyampaian pesan kepada pendengarnya. Pada dasarnya radio mempunyai fungsi utama untuk menghibur dan menyampaikan informasi atau pesan. Sebagai sebuah produk yang digandrungi banyak orang dan mampu menarik banyak perhatian, kisah religi ini menjadi media penyampaian pesan yang efektif dan salah satunya adalah pesan sabar yang disampaikan dalam kisah religi “Burung Camar yang Hilang”. Salah satu cara untuk mengambil hikmah tentang kesabaran ini adalah dengan mengambil hikmah dari lakon radio cerita religi karya Retjo Buntung Yogyakarta yang berjudul Radio.
Oleh karena itu, peneliti ingin menyelidiki bagaimana pesan kesabaran disampaikan melalui kata-kata dalam dialog tokoh dalam cerita religi “Burung Camar yang Hilang” di radio Retjo Buntung yang diputar pada tanggal 17-21 September 2012. Berdasarkan hal tersebut latar belakang penelitian, rumusan masalah. Penelitian ini mengkaji bagaimana pesan-pesan pasien berupa kata-kata disampaikan melalui dialog dalam program cerita religi radio Retjo Buntung bertajuk “Burung Camar yang Hilang” yang diputar pada tanggal 17-21 September 2012. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah menganalisis dan menjelaskan dialog-dialog yang mengandung unsur pesan kesabaran dalam cerita religi berjudul “Burung Camar Kembali”.
Kisah religi bertajuk “Burung Camar yang Hilang” ini mempunyai tujuan yang mengacu pada Pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia tentang Penularan, yaitu untuk memajukan watak dan jati diri bangsa yang beriman dan bertakwa melalui pesan kesabaran yang disampaikan dalam hal ini. sejarah Dimana.
Kerangka Teori
Sifat sabar yang seperti ini sebagaimana sabda Waraka bin Naufal kepada Nabi Muhammad SAW: “Tidak ada. Orang-orang dalam hal ini hendaknya menahan diri dari melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah. penyampaian pesan agar lebih fokus pada target audiens, acara radio dipilih sebagai program yang paling efisien.
Dalam hal ini ada rumusan dalam dunia penyiaran, yaitu program yang baik akan memperoleh lebih banyak penonton, sedangkan program yang buruk tidak akan mendapatkan pendengar. Menghasilkan akuisisi yang menarik khalayak sasaran (memproduksi dan membeli atau memperoleh acara yang dapat menarik khalayak sasaran. Produk artinya materi program yang dipilih harus berkualitas baik dan diharapkan dapat disukai oleh khalayak sasaran.
Dalam hal ini adalah tentang mengakui perasaan bahwa kedua belah pihak dapat saling membantu dan berguna. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang berfokus pada perkataan tokoh dalam dialog naskah cerita religi berjudul “Burung Camar Yang Hilang” seri 1-5 yang diputar pada 11 Desember di Radio Retjo Buntung Yogyakarta. . 2012. 17-21 September 2012. Tujuan penelitian ini adalah menyampaikan pesan kesabaran melalui tokoh-tokoh dalam naskah, sedangkan subjek penelitian ini adalah tokoh-tokoh cerita religi “Burung Camar yang Hilang” sebagai pembawa pesan.
Sumber data penelitian utama penelitian ini adalah lima seri cerita religi “Burung Camar yang Hilang” yang masing-masing seri berdurasi tiga puluh menit. Sumber data sekunder merupakan sumber data tambahan yang digunakan untuk menunjang analisis penelitian ini.Data sekunder berupa buku, jurnal, dan artikel. Dalam pengumpulan data, penelitian ini hanya menggunakan satu teknik yaitu dokumentasi, Sugiono menyatakan bahwa dokumentasi adalah catatan peristiwa masa lalu, yang bisa berupa tulisan, gambar, atau tulisan seseorang, yang penulis peroleh dari Radio Retjo Buntung. .
Wawancara adalah proses memperoleh informasi untuk keperluan penelitian melalui tanya jawab dengan informan. Untuk menunjang informasi mengenai cerita religi “Burung Camar yang Hilang”, peneliti juga mewawancarai produser acara tersebut. Sesuai dengan penelitian yang berfokus pada kata-kata dalam teks berupa dialog tokoh cerita religi “Burung Camar yang Hilang”, peneliti menggunakan analisis semiotika model Ferdinand de Saussure. Bab kedua adalah profil perusahaan Radio Retjo Buntung dan gambaran umum proses pembuatan dan produksi cerita religi.
Selain itu, pada bab ini penulis akan menyajikan sinopsis sejarah keagamaan yang berjudul “Burung Camar Yang Pulang”. Bab ketiga akan membahas tentang pesan kesabaran yang terkandung dalam program cerita religi bertajuk “Burung Camar yang Kembali”, yang terdiri dari mengidentifikasi kalimat-kalimat yang mengandung tanda-tanda yang merujuk pada pesan-pesan kesabaran dan menganalisis pesan-pesan kesabaran dalam tanda-tanda tersebut.
Program Kisah Religi Radio Retjo Buntung berjudul ”Camar Yang Pulang”
Selain itu, juga disampaikan tentang keutamaan sabar dan balasan manusia jika mereka mengamalkan sifat sabar dalam kehidupan mereka.
Sabar sebagai Sifat terpuji yang Harus Dimiliki oleh Manusia
Mendapatkan Pertolongan dari Allah
Orang yang mendapat pertolongan dari Allah sebagaimana firman-Nya: “Allah beserta orang-orang yang sabar”41. Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: Inna lillahi wa inna ilahi raaji'uun. Mereka itulah yang mendapat keberkatan dan rahmat yang sempurna dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk42.
Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan sentiasalah bersiap siaga (di sempadan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu berjaya”43. Kecuali orang-orang yang sabar (menentang musibah) dan beramal soleh; mereka akan mendapat ampunan dan pahala yang besar”45. Mereka itulah orang-orang yang diganjari dengan martabat yang tinggi (di syurga) kerana kesabaran mereka dan mereka dihormati di dalamnya dengan penghormatan dan penghormatan”46.
Bentuk Pesan Sabar yang disampaikan dalam Kisah Religi Radio Retjo Buntung Yogyakarta berjudul “Camar yang Pulang”
Sabar terhadap Kehidupan Dunia
Sabar dengan kehidupan dunia bukan berarti membiarkan hati terhanyut dengan nikmatnya hidup dan kehidupan dunia.
Sabar terhadap Maksiat
Kesabaran terhadap maksiat bukan sahaja tentang diri sendiri, tetapi juga tentang orang lain, iaitu berusaha menghalang orang lain daripada terjerumus ke dalam jurang maksiat.
Sabar dalam Perjuangan di Jalan Allah
Anna menyatakan, serial radio game "Camar Hilang" merupakan kisah religi yang paling disukai pendengar radio Retjo Buntung. Kisah religi bertajuk Burung Camar Kembali ini menyajikan pesan kesabaran dengan komponen indikator sebagai berikut. Suara, dalam Cerita Religi “Burung Camar Kembali”, indikator suara menjadi faktor utama dalam penyajian pertunjukan, agar pesan kesabaran tersampaikan kepada pendengarnya.
Sound dalam konteks ini mencakup akting suara dari setiap peran, narasi dan efek suara sebagai sentuhan untuk menciptakan sebuah produksi yang sempurna. B. Lagu tersebut merupakan salah satu lagu yang banyak mengandung unsur kesabaran, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun masalah percintaan. Menyajikan suatu program drama memerlukan proses yang harus dilalui untuk mencapai tahap siaran.
Menurut Anna Media, kepala bagian produksi Radio Retjo Buntung Yogyakarta yang memaparkan proses produksi drama radio50. Tahap awal ini adalah menerima naskah dari penulis yang telah dipilih oleh tim terkait kemudian sutradara mengkaji dan mengamati ceritanya. Setelah menentukan karakter yang akan memainkan sandiwara radio ini, para pemain harus membaca dan mempraktikkan peran tersebut sebelum memasuki tahap perekaman.
Proses ini dilakukan oleh seluruh pemeran acara radio secara terpisah untuk setiap adegannya sehingga para pemainnya bisa lebih menghidupkan perannya satu sama lain. Dari proses rekaman memasuki tahap editing dimana hasil vokal yang didapat diberi aksen musik, efek suara dan perpaduan antara adegan satu dengan adegan lainnya dihubungkan.
Sinopsis Kisah Religi “Camar Yang Pulang”
Hingga suatu ketika, anak seorang pengusaha kaya bernama Hardi ingin mempersunting Mimin sebagai istrinya. Dan untuk memenuhi kebutuhan hidup, mereka bekerja sebagai penjual balon keliling, keduanya menjajakan balon di tempat-tempat ramai seperti sekolah, alun-alun, dan pasar. Menggunakan sepeda butut, meski dengan keadaan terbatas tetap saja, dan hasilnya pun tidak seberapa. bersyukur atas sesuatu. hasil yang mereka peroleh. Suatu hari, ayah Hardi datang ke rumah kontrakan Hardi dan Mimin karena malu mengetahui anaknya adalah penjual balon keliling.
Tak hanya itu, sepulangnya dari rumah kontrakan Mimi, ia mendatangi rumah Mbok Tum untuk memaksa Mimi putus dengan Hardi. Bersamaan dengan konflik tersebut muncullah Bu Yati yang merupakan majikan Mbok Tum yang menitipkan Mimi bekerja di toko roti milik anaknya. Suatu hari, Paman Hardy yang bernama Paman Jumiyo datang ke rumah mereka untuk melaporkan bahwa ayah Hardy menderita sakit jantung.
Awalnya ayah Hardi enggan dengan kedatangan mereka, namun setelah Jumiyo menjelaskan bahwa Mimin dan Hardi telah menjalani kehidupan yang lebih baik, ayah Hardi meminta maaf kepada mereka, menyadari bahwa derajat seseorang tidak selalu ditentukan oleh penampilan fisik dan materinya, melainkan dari penampilan mereka. kegigihan. dan pengabdian kepada Allah. .
Tokoh Dan Karakter Kisah Religi Radio Retjo Buntung “Camar Yang Hilang”