• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PESANSABAR DALAM PROGRAM KISAH RELIGI RADIO RETJO BUNTUNG BERJUDUL “CAMAR

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS PESANSABAR DALAM PROGRAM KISAH RELIGI RADIO RETJO BUNTUNG BERJUDUL “CAMAR "

Copied!
45
0
0

Teks penuh

Sahabat KPI'08 Kak Armun kakak lulusan aku lho :), Ine, Jojo, Mega, Jasmin (makasih sarannya), Yuanita, Kunto, Farid, Samsudin, Faisal, Rifky, Rosyid, Ika, Iil , Luqman, Arif, Lili, Inne, Syifa, Ubet, Helmi dan semuanya, ayo kumpul lagi. Sahabat Radio Retjo Buntung, keluarga kedua di Jogja, Mas Lobo, Ibu Anna, Mey, Ibu Nia, Mas Valdy, Ibu Bagikan, Kak Asik, Yogi, Kak Ais, Mas Henky, Mas Galuh, Pak. Agus, Pak Tri, Nanda, Mas Adit, komisaris dan direktur saya Pak Aris, Pak Iwan dan semua kru RBgroup terlalu banyak untuk disebutkan - banyak cinta untuk Anda. Teman sekamar di Sapen dan Pengok, Lilin, Indah, Eyik, Winda, Eksi, Tira, Mylla dan Sanchia, terima kasih atas bantuan semua keluarga selama tinggal di Jogja.

Teman – teman di penghujung skripsi yang selalu membuatku tertawa, Akbar dan Arif mari kita wujudkan gerakan kita. Teman-teman delegasi Future Leader Summit 2013, khususnya Seni Budaya, meskipun mereka memberikan semangatnya melalui Twitter, saya terharu. Sahabat @WeShareID Ms. Alya, Ms. Pungky, Klaus, Hendry dan Ayyas, terima kasih atas kegembiraan atas kebaikan kalian.

Sahabat @AkberMagelang Velly, Beby, Juna, Mas Daniel dan juga pendiri @akademiberbagi Ms. Ainun Chomsun, ah anda sangat menginspirasi. Semoga kebaikan dan segala bantuannya kepada penulis selama ini dibalas dengan kebaikan dari Allah SWT. Selanjutnya Sunan Kalijaga.

PENDAHULUAN

Penegasan Judul

Berdasarkan pengertian makna pesan di atas, penulis mendefinisikan bahwa pesan dalam penelitian ini adalah sesuatu yang disampaikan melalui media radio kepada pendengarnya, sehingga pesan yang disampaikan dapat memperoleh tanggapan baik secara sikap maupun lisan. Program merupakan hasil rancangan tentang perusahaan yang disusun sedemikian rupa oleh seseorang atau kelompok. Salah satu program unggulan di Radio Retjo Buntung yang berbasis radio games. Cerita religi dalam pembahasan ini mengangkat tema sosial, lingkungan, kehidupan masyarakat dan pengadopsian nilai-nilai kebaikan dalam setiap serinya. Kisah-kisah religi disiarkan setiap Senin hingga Jumat di 09.00 & 21.00 WIB.

Camar Yang Pulang adalah salah satu tajuk religi Radio Retjo Buntung yang tayang mulai 17 hingga 21 September 2012. Tayangan ini menjadi salah satu sorotan, karena hingga saat ini jarang disajikan dalam bentuk permainan oleh beberapa radio di Yogyakarta. . Cerita religi juga dikemas dalam bentuk percakapan, sederhana dan mudah dipahami pendengarnya. Berdasarkan definisi di atas, penelitian ini mengkaji pesan kesabaran yang disampaikan melalui dialog dalam cerita religi berjudul “Burung Camar Yang Pulang” yang tayang pada 17-21 September 2012.

Latar Belakang Masalah

Beberapa stasiun radio di Yogyakarta yang masih memproduksi sandiwara radio adalah radio Geronimo "Kos-Kosan Gayam" dan radio Retjo Buntung. Dari kedua program di stasiun yang berbeda, penulis menemukan perbedaan yaitu program Kos – Kosan Gayam memiliki segmentasi anak muda karena kemasan dialog, karakter dan alur cerita menggunakan bahasa yang biasa digunakan oleh rata-rata pelajar di Yogyakarta. Selain itu, cerita yang diangkat adalah kehidupan mahasiswa perantauan yang sedang belajar di Yogyakarta. Oleh karena itu, program ini sangat populer di kalangan pendengar, dilihat dari jumlah iklan yang ditayangkan cukup banyak. Sedangkan program cerita religi memiliki segmentasi khalayak umum. Cerita yang diangkat adalah konflik yang biasanya muncul dalam kehidupan keluarga, persahabatan dan percintaan dalam konflik. Selain menemukan perbedaan program cerita religi di radio Retjo Buntung dengan program sejenis di radio lain, penulis juga menemukan persamaan yaitu sama-sama memiliki banyak pendengar.

Oleh karena itu, radio memanfaatkan momen ini sebagai sarana penyampaian pesan kepada pendengarnya. Pada dasarnya radio memiliki fungsi utama untuk menghibur dan menyampaikan informasi atau pesan. Sebagai produk yang disukai banyak orang dan mampu menarik banyak perhatian, cerita religi ini merupakan media yang efektif untuk menyampaikan pesan, salah satunya adalah pesan kesabaran yang disampaikan dalam cerita religi “Burung Camar yang Hilang”. Akhlak yang berusaha mencegah seseorang melakukan perbuatan yang tidak terpuji, ini adalah salah satu kekuatan psikis yang hanya bisa dibawa oleh jiwa. Sesungguhnya manusia benar-benar merugi kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta menasihati mereka untuk mentaati kebenaran dan menasihati mereka untuk bersabar” (QS. Al-‘ashr: 2-3) 5.

Salah satu cara untuk mempelajari pelajaran tentang kesabaran ini adalah dengan mengambil pelajaran dari acara radio cerita religi Retjo Buntung Yogyakarta yang berjudul. Sebagai program serial yang disukai dan mendapat respon yang baik dari para pendengarnya, “The Lost Seagull” tentunya dapat memberikan pesan-pesan dakwah dan mendidik kepada para pendengarnya, terutama mengenai pesan kesabaran. Oleh karena itu, peneliti ingin mengkaji bagaimana pesan kesabaran disampaikan melalui kata-kata dalam dialog tokoh cerita religi “Burung Camar yang Hilang” di radio Retjo Buntung yang disiarkan pada tanggal 17-21 September 2012.

Dari latar belakang penelitian ini, maka rumusan masalah penelitian adalah bagaimana pesan pasien dalam bentuk kata-kata disampaikan melalui dialog dalam program sejarah religi radio Retjo Buntung berjudul “Burung Camar yang Hilang” yang diputar pada tanggal 17-21 September. 2012. Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menjelaskan dialog yang mengandung unsur pesan kesabaran dalam cerita religi berjudul Burung Camar Yang Pulang. Dalam praktiknya di media massa dan khususnya media hiburan, penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dalam menyampaikan pesan melalui dialog, sebagai upaya alternatif untuk mengefektifkan penyampaian pesan melalui program radio.

Selain itu juga dapat dijadikan contoh dalam perencanaan materi penyampaian pesan pasien secara efektif oleh komunikator kepada komunikator atau dalam kaitannya dengan tugas akhir ini adalah pendengar radio.

Kajian Pustaka

Sedangkan penelitian Yunanto lebih terfokus pada bagaimana radio mengemas acara yang bernafaskan Islam agar pesan-pesan dakwah Islam tersampaikan kepada pendengarnya. Dari dua referensi yang relevan, penulis dapat membandingkan penelitian yang dilakukan oleh penulis dan kajian literatur yang penulis gunakan sebagai bahan referensi. Penelitian Ali Mughfi tentang radio digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan, sedangkan yang disampaikan Arief kepada Yunanto adalah tentang kemasan radio program dalam transmisi ajaran – ajaran Islam. Acuan lain yang digunakan penulis sebagai acuan adalah BAB II Pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, terkait dengan asas, tujuan, fungsi dan arah media penyiaran yaitu penyiaran diselenggarakan dengan tujuan untuk memperkokoh integrasi bangsa, memajukan karakter dan jati diri bangsa yang beragama dan bertakwa, pendidikan tentang kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum dalam rangka membangun masyarakat yang mandiri, demokratis, adil dan makmur serta tumbuhnya industri penyiaran Indonesia10.

Cerita religi berjudul “Burung Camar yang Hilang” memiliki tujuan yang mengacu pada Pasal 3 UU Penyiaran Republik Indonesia, yaitu mengangkat karakter dan jati diri bangsa yang beriman dan bertakwa melalui pesan toleransi yang disampaikan di dalamnya. cerita Benar.

Kerangka Teori

Sifat sabar seperti ini, sebagaimana yang dikatakan oleh Waraqah bin Naufal kepada Nabi Muhammad SAW: "Tidak. Manusia dalam hal ini hendaklah menjauhi perkara yang dilarang Allah. Dalam hal ini, rumusan dalam dunia penyiaran ialah program yang baik mendapat khalayak yang lebih ramai , dan acara buruk tidak akan mendapat pendengar.

Produksi akuisisi yang akan menarik audiens yang ditargetkan (memproduksi dan membeli atau memperoleh program yang dapat menarik audiens yang dituju. Dalam hal ini, melibatkan pengakuan perasaan bahwa kedua belah pihak dapat saling membantu dan berguna satu sama lain. Jenis penelitian akuisisi ini adalah penelitian kualitatif yang berfokus pada kata-kata para tokoh dalam dialog naskah cerita religi berjudul “Burung Camar yang Hilang” seri 1-5 yang diputar di radio Retjo Buntung, Yogyakarta pada bulan Desember.

Tanggal 17-21 September 2012. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyampaikan pesan kesabaran melalui tokoh-tokoh dalam naskah, sedangkan subjek penelitian ini adalah tokoh-tokoh dalam cerita religi “The Lost Seagull” sebagai pembawa pesan. Sumber data penelitian utama untuk penelitian ini adalah lima seri cerita religi “The Lost Seagull”, masing-masing seri berdurasi tiga puluh menit. Sumber data sekunder adalah sumber data tambahan yang digunakan untuk mendukung analisis penelitian ini, data sekunder berupa buku, jurnal, dan artikel.

Dalam pengumpulan data, penelitian ini hanya menggunakan satu teknik yaitu dokumentasi. Sugiono menyatakan bahwa dokumentasi adalah rekaman kejadian masa lalu, yang dapat berupa tulisan, gambar, atau karya seseorang. diperoleh penulis dari radio Retjo Buntung. Wawancara adalah proses memperoleh informasi untuk kepentingan penelitian dengan menggunakan tanya jawab dengan narasumber.Untuk mendukung informasi tentang cerita religi “The Lost Seagull”, peneliti juga mewawancarai produser acara tersebut. Sesuai dengan kajian ini, memfokuskan pada kata-kata teks berupa dialog para tokoh cerita religi “The Lost Seagull”, peneliti menggunakan analisis semiotika model Ferdinand de Saussure.

Bab kedua adalah profil perusahaan Radio Retjo Buntung dan gambaran umum tentang asal-usul dan produksi cerita religi. Selain itu, pada bab ini penulis akan menyajikan sinopsis sejarah religi yang berjudul “Burung Camar Yang Pulang”. Bab ketiga akan membahas pesan kesabaran yang terkandung dalam program Cerita Religi berjudul “Burung Camar yang Kembali”, yang terdiri dari mengidentifikasi kalimat-kalimat yang mengandung tanda-tanda yang mengacu pada pesan kesabaran dan menganalisis pesan kesabaran dalam tanda-tanda tersebut.

PENUTUP

Kesimpulan

Melalui analisis ini, penulis dapat membuat kesimpulan daripada keseluruhan jenis – jenis kesabaran yang paling penting dalam Sejarah Agama Radio Retjo Buntung bertajuk "Camar yang Pulang" ialah. Dalam kajian semiotik Roland Barthes hanya ada teori dan perspektif, maka amatlah perlu untuk mengkaji semiotik penyiaran bagi melengkapkan kajian penyiaran khususnya penyampaian mesej melalui radio. Dalam hasil penelitian ini, penulis mengharapkan kesan yang positif kepada pendengar agar dapat lebih menerapkan dan meningkatkan sifat sabar terhadap segala ketentuan yang telah digariskan oleh Allah dan tidak cepat berputus asa dalam mengejar. dari jalan Allah.

Dalam penelitian ini, penulis juga mengantisipasi kajian tentang program radio sebagai media penyampaian pesan yang efektif di tengah maraknya media elektronik lain seperti televisi dan internet. Oleh karena itu, sangat diperlukan kajian radio, baik dari segi pemograman maupun kegunaannya, untuk memperkaya kajian-kajian penelitian tentang media.

Penutup

Sri Sukesi Adiwimarta, Adi Sunaryo dkk., Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Jakarta: Balai Pustaka, 2005.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Penilaian Penerapan Keselamatan Dan

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana hubungan regimen kemoterapi terhadap kualitas hidup pasien