• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hak Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi dalam Demokrasi Pancasila

N/A
N/A
Basa Yo

Academic year: 2023

Membagikan "Hak Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi dalam Demokrasi Pancasila"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1.) Pendapat saya terkait pernyataan di atas dalam kerangka berpikir konsep Demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut:

Kebebasan berpendapat dan berekspresi memang merupakan salah satu ciri penting dari demokrasi.

Dalam konteks Demokrasi Pancasila, kebebasan tersebut dijamin dan diakui sebagai hak asasi setiap warga negara Indonesia. Hal ini diatur dalam pasal 28E ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan bahwa "Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat."

Namun, dalam konteks demokrasi, kebebasan tersebut juga harus diimbangi dengan tanggung jawab.

Kehadiran hukum dan peraturan menjadi penting untuk mencegah penyalahgunaan kebebasan berpendapat dan berekspresi yang dapat merugikan orang lain atau masyarakat secara umum.

Penggunaan kebebasan berpendapat dan berekspresi untuk menyebarkan hoaks, video prank yang merugikan, atau pernyataan kontroversial yang dapat menimbulkan konflik dan kerugian bagi orang lain adalah penyalahgunaan hak tersebut. Hal ini bertentangan dengan tujuan dan prinsip dasar Pancasila, terutama yang menyangkut kehidupan berdampingan secara damai, adil, dan demokratis.

Dasar hukum yang relevan dalam UUD 1945 yang mengatur kebebasan berpendapat dan berekspresi adalah sebagai berikut:

Pasal 28E ayat (3): "Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat."

Meskipun kebebasan ini diakui, pernyataan tersebut tidak boleh bertentangan dengan hukum yang berlaku atau merugikan orang lain.

Pasal 28F ayat (2): "Setiap orang berhak atas kehormatan, martabat, dan melindungi diri dari penyalahgunaan dan/atau diskriminasi berdasarkan atas apa pun dan dalam bentuk apa pun."

Ketentuan ini menegaskan perlindungan terhadap individu dari penyalahgunaan kebebasan berpendapat dan berekspresi yang dapat merugikan orang lain atau melanggar martabat seseorang.

Pasal 28I ayat (3): "Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk

mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia."

▸ Baca selengkapnya: pernyataan di atas, pengelompokan daerah pada fenomena di atas menggunakan konsep....

(2)

Meskipun hak ini diakui, tetapi harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan mengikuti aturan serta etika yang berlaku.

Dalam prakteknya, kebebasan berpendapat dan berekspresi harus dijalankan dengan bijak, bertanggung jawab, dan menghormati hak-hak dan kepentingan orang lain serta norma-norma yang berlaku.

Pemerintah

2.) Wawasan Nusantara adalah konsep yang diadopsi oleh Indonesia sebagai negara kepulauan. Konsep ini menggarisbawahi pentingnya pemahaman dan pengakuan terhadap keberagaman budaya, bahasa, agama, dan suku di seluruh wilayah Indonesia. Wawasan Nusantara menekankan persatuan dan kesatuan dalam keragaman sebagai pondasi dalam membangun Indonesia yang kokoh dan berkelanjutan.

Dalam konteks kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia

selama pandemi COVID-19, konsep Wawasan Nusantara dapat memberikan beberapa implikasi dan panduan. Berikut adalah beberapa kebijakan yang dapat terkait dengan konsep ini:

1. Pemerataan akses kesehatan: Sebagai negara kepulauan yang luas, pemerintah harus memastikan bahwa akses terhadap pelayanan kesehatan dan penanggulangan COVID-19 merata di seluruh wilayah Indonesia,

termasuk pulau-pulau terpencil. Pemerintah harus mengadopsi pendekatan yang inklusif dan berbasis komunitas untuk memastikan tidak ada wilayah yang terpinggirkan dalam penanganan pandemi ini.

2. Penguatan kerja sama antarwilayah: Konsep Wawasan Nusantara mengajarkan pentingnya kerja sama dan koordinasi antara wilayah-wilayah di Indonesia. Pemerintah harus mendorong kerja sama yang erat antara pemerintah daerah dalam memerangi COVID-19, termasuk pertukaran informasi, sumber daya, dan pengalaman terbaik dalam menangani pandemi.

3. Pengembangan ekonomi lokal: Dalam konteks ekonomi, konsep

Wawasan Nusantara menekankan pentingnya pengembangan ekonomi lokal dan kemandirian. Pemerintah perlu mendorong kebijakan yang mendukung pemulihan ekonomi di tingkat lokal, memberdayakan sektor-sektor ekonomi lokal, dan mendorong kemandirian ekonomi di setiap wilayah Indonesia.

4. Penguatan kapasitas daerah terpencil: Konsep Wawasan Nusantara juga menekankan pentingnya penguatan kapasitas daerah terpencil.

Pemerintah harus memberikan perhatian khusus pada daerah-daerah yang memiliki akses terbatas terhadap sumber daya dan pelayanan, serta

memastikan bahwa mereka memiliki kemampuan yang memadai dalam

(3)

menghadapi pandemi, termasuk peningkatan fasilitas kesehatan dan peningkatan akses terhadap informasi.

5. Pemulihan pariwisata: Sebagai negara kepulauan yang kaya akan keindahan alam dan budaya, pariwisata memiliki peran penting dalam ekonomi Indonesia. Pemerintah harus merumuskan kebijakan yang

mendukung pemulihan sektor pariwisata dengan memperhatikan protokol kesehatan yang ketat, menjaga keberlanjutan lingkungan, serta

mempromosikan pariwisata yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Pendapat saya adalah bahwa dalam menghadapi pandemi COVID-19, konsep Wawasan Nusantara dapat menjadi panduan yang kuat bagi pemerintah Indonesia. Dengan memperhatikan keberagaman dan keunikan setiap wilayah, pemerintah dapat mengembangkan kebijakan yang berfokus pada kesetaraan, kerja sama, pengembangan ekonomi lokal, dan pemulihan yang inklusif di seluruh Indonesia. Pendekatan ini akan memastikan bahwa tidak ada wilayah yang terpinggirkan dalam upaya penanganan pandemi dan memperkuat persatuan dalam keragaman sebagai identitas Indonesia.

3.) Pernyataan tersebut menggarisbawahi pentingnya penegakan hukum (Rule of Law) di Indonesia dalam menghadapi tantangan sosial dan ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19. Dalam konteks ini, saya ingin menyoroti beberapa aspek yang terkait dengan konsep Penegakan Hukum di Indonesia:

Penanganan Kriminalitas: Meningkatnya tingkat kriminalitas selama pandemi merupakan tantangan serius bagi penegakan hukum di Indonesia. Dalam menghadapinya, pemerintah perlu memastikan penerapan hukum yang tegas dan efektif untuk menangani pelanggaran-

pelanggaran tersebut. Hal ini mencakup peningkatan kehadiran dan patroli kepolisian, penegakan hukum yang adil, serta penanganan cepat dan efisien terhadap pelaku kejahatan.

Perlindungan Pekerja: Tingkat pengangguran yang tinggi dan PHK yang meningkat selama pandemi COVID-19 memerlukan perlindungan hukum yang kuat bagi pekerja. Pemerintah perlu memastikan bahwa hak-hak pekerja dijamin dan melindungi mereka dari diskriminasi,

pemutusan hubungan kerja yang tidak sah, serta menyediakan bantuan sosial dan pelatihan untuk membantu mereka beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di pasar tenaga kerja.

Pengeluaran Narapidana: Keputusan pemerintah untuk mengeluarkan sebagian narapidana dari lapas selama pandemi COVID-19 adalah langkah yang kompleks dan perlu dilakukan dengan pertimbangan yang matang. Meskipun upaya untuk mencegah penyebaran virus di dalam sistem penjara adalah penting, langkah ini harus dilakukan dengan memperhatikan faktor-faktor keamanan masyarakat dan melibatkan proses penilaian risiko yang teliti. Penegakan hukum harus tetap menjadi pijakan dalam pengambilan keputusan semacam ini untuk memastikan keadilan dan keamanan masyarakat tetap terjaga.

(4)

Pemulihan Ekonomi: Dalam menghadapi dampak ekonomi pandemi, penegakan hukum berperan penting dalam memastikan adanya keadilan dalam distribusi bantuan dan stimulus ekonomi. Pemerintah harus memastikan bahwa program-program pemulihan ekonomi tidak rentan terhadap penyelewengan dan korupsi. Penegakan hukum yang efektif dan transparan harus ditegakkan untuk menjamin akuntabilitas dan membangun kepercayaan publik dalam upaya pemulihan ekonomi.

Pendapat saya adalah bahwa konsep Penegakan Hukum (Rule of Law) sangat penting dalam mengatasi tantangan yang dihadapi selama pandemi COVID-19 di Indonesia. Pemerintah perlu memastikan penegakan hukum yang adil, efektif, dan transparan untuk menjaga ketertiban sosial, melindungi hak-hak individu, dan membangun kepercayaan masyarakat. Hal ini akan membantu menciptakan kondisi yang stabil dan memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa hukum ditegakkan dengan baik dalam mengatasi krisis ini.

4.) Indonesia telah menghadapi tantangan yang besar selama masa pandemi COVID-19. Dalam menghadapinya, konsep Ketahanan Nasional menjadi kerangka berpikir yang relevan. Konsep Ketahanan Nasional Indonesia didasarkan pada Asta Gatra, yang terdiri dari enam pilar utama.

Berikut adalah penjelasan bagaimana Indonesia mampu bertahan dalam masa COVID-19 dengan mengacu pada konsep Ketahanan Nasional dan Asta Gatra:

Pertahanan dan Keamanan (Wawasan Nusantara): Konsep Wawasan Nusantara dalam Asta Gatra menekankan pentingnya pertahanan dan keamanan negara. Dalam konteks pandemi COVID-19, pertahanan dan keamanan terkait dengan melindungi masyarakat dari penyebaran virus, menjaga ketertiban sosial, dan melawan kejahatan terkait krisis kesehatan. Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk memperkuat sistem kesehatan,

memberlakukan protokol kesehatan, dan meningkatkan kerjasama dengan lembaga keamanan untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama masa pandemi.

Politik dan Pemerintahan (Ketahanan Politik): Ketahanan Politik dalam Asta Gatra mengacu pada stabilitas politik, keadilan, dan tata kelola yang baik. Selama pandemi COVID-19, pemerintah Indonesia telah melakukan koordinasi dan pengambilan keputusan yang efektif, termasuk pengelolaan krisis, perumusan kebijakan kesehatan, dan distribusi bantuan sosial. Hal ini bertujuan untuk menjaga stabilitas politik, menjalankan tata kelola yang transparan, serta memastikan keadilan dalam penanganan pandemi.

Ekonomi (Ketahanan Ekonomi): Ketahanan Ekonomi dalam Asta Gatra berkaitan dengan

kemampuan negara untuk menghadapi krisis ekonomi dan mempertahankan kestabilan. Selama pandemi COVID-19, pemerintah Indonesia telah mengimplementasikan kebijakan pemulihan ekonomi, seperti stimulus fiskal dan program bantuan sosial, untuk meringankan dampak ekonomi yang ditimbulkan. Pemerintah juga berupaya memperkuat sektor-sektor strategis dan mendorong inovasi ekonomi guna memperkuat ketahanan ekonomi negara.

Sosial dan Budaya (Ketahanan Sosial): Ketahanan Sosial dalam Asta Gatra mencakup harmoni sosial, keberagaman, dan keadilan sosial. Dalam konteks pandemi, pemerintah Indonesia telah

(5)

berupaya untuk menjaga keharmonisan masyarakat, menghormati keberagaman budaya, dan memastikan akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan dan bantuan sosial. Pemerintah juga telah mendorong solidaritas sosial dan partisipasi aktif masyarakat dalam penanganan pandemi.

Ideologi (Ketahanan Ideologi): Ketahanan Ideologi dalam Asta Gatra berkaitan dengan mempertahankan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara

5.) Pendapat saya adalah bahwa dalam masa COVID-19, seluruh rakyat Indonesia dan pemerintah perlu melibatkan diri secara aktif dalam upaya bela negara untuk melawan ancaman yang melampaui aspek fisik dan keamanan. Dalam kerangka konsep Bela Negara, berikut beberapa langkah yang dapat diambil:

Kesadaran dan Pendidikan: Seluruh rakyat Indonesia perlu memiliki kesadaran akan pentingnya peran masing-masing dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara. Pendidikan bela negara yang komprehensif harus diperkuat untuk mengedukasi masyarakat tentang ancaman yang ada dan bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam menghadapinya. Ini mencakup peningkatan pemahaman tentang protokol kesehatan dan pentingnya menerapkan mereka selama pandemi COVID-19.

Dasar hukumnya terdapat dalam UUD 1945 Pasal 27 ayat (3) yang menyebutkan, "Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara."

Kesadaran Cybersecurity: Dalam era digital, ancaman melalui teknologi dan informasi dapat menjadi potensi bahaya yang signifikan. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat dan pemerintah untuk meningkatkan kesadaran akan keamanan cyber dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi diri dari serangan siber, penipuan, dan penyebaran informasi palsu terkait COVID-19.

Masyarakat perlu diberdayakan dengan pemahaman tentang pentingnya menjaga privasi, menggunakan perangkat lunak keamanan yang terbaru, dan melaporkan aktivitas yang mencurigakan.

Dasar hukumnya terdapat dalam UUD 1945 Pasal 27 ayat (3) yang menyebutkan, "Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara."

Keterlibatan dalam Upaya Penanganan COVID-19: Seluruh rakyat Indonesia harus aktif terlibat dalam upaya penanganan pandemi COVID-19. Hal ini mencakup mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah, seperti penggunaan masker, menjaga jarak sosial, dan mencuci tangan secara teratur.

Selain itu, masyarakat juga dapat berpartisipasi dalam upaya vaksinasi untuk melindungi diri sendiri dan masyarakat yang lebih luas.

Dasar hukumnya terdapat dalam UUD 1945 Pasal 28H ayat (1) yang menyebutkan, "Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah

kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasinya."

(6)

Kontribusi Sosial dan Ekonomi: Rakyat Indonesia dapat memberikan kontribusi positif dalam

meringankan dampak sosial dan ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi. Hal ini dapat dilakukan melalui aksi sukarela, seperti memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, mendukung usaha lokal, atau mengembangkan inisiatif kreatif yang dapat memberdayakan masyarakat.

Dasar hukumnya terdapat dalam UUD 1945 Pasal 27 ayat (2) yang menyebutkan, "Setiap warga negara wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara."

Melalui kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah dalam kerangka konsep Bela Negara, kita dapat mengatasi tantangan yang dihadapi selama pandemi COVID-19 dengan menjaga keutuhan bangsa, melindungi diri, dan membangun kesejahteraan bersama.

(7)

3.) Berdasarkan konsep Penegakan Hukum (Rule of Law) di Indonesia, penting untuk memastikan bahwa semua tindakan dan keputusan dibuat berdasarkan hukum yang ada. Ini termasuk mengatasi tingkat kejahatan yang meningkat, tingkat pengangguran yang tinggi, dan kebijakan pemerintah tentang narapidana. Pemerintah harus memprioritaskan penegakan hukum untuk menjaga ketertiban dan melindungi hak-hak warga negaranya. Penjelasan: Dalam negara hukum seperti Indonesia, konsep Penegakan Hukum (Rule of Law) sangatlah penting. Artinya, semua tindakan dan keputusan harus dibuat berdasarkan hukum yang ada, bukan penilaian pribadi atau sewenang- wenang. Ini memastikan keadilan, keadilan, dan akuntabilitas dalam pemerintahan. Dalam konteks era COVID-19, dimana terjadi peningkatan angka kriminalitas dan tingginya angka pengangguran akibat PHK, maka menjadi semakin penting untuk menjunjung tinggi konsep Law Enforcement.

Pemerintah harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi masalah ini dalam kerangka undang-undang yang ada. Terkait dengan kebijakan pemerintah untuk mengeluarkan narapidana dari lembaga pemasyarakatan, perlu diperhatikan implikasi hukumnya dan dipastikan sejalan dengan prinsip-prinsip Penegakan Hukum. Meskipun ini mungkin merupakan tanggapan terhadap kepadatan di penjara atau masalah lain selama pandemi, ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur dan perlindungan hukum yang ditetapkan. Dengan mengutamakan Penegakan Hukum (Rule of Law), pemerintah dapat menjaga ketertiban, melindungi hak-hak warga negara, dan

meningkatkan kepercayaan terhadap sistem hukum. Ini melibatkan penegakan hukum secara efektif, menyelidiki kejahatan secara menyeluruh, memberikan kesempatan kerja yang adil bagi mereka yang terkena PHK, dan memastikan bahwa setiap kebijakan atau tindakan yang diambil berada dalam batas-batas yang ditetapkan oleh undang-undang yang ada. Secara keseluruhan, dalam kerangka Penegakan Hukum (Rule of Law), penting bagi Indonesia untuk mengatasi masalah-masalah seperti meningkatnya angka kriminalitas, tingginya angka pengangguran akibat PHK, dan kebijakan pemerintah terkait narapidana. Dengan demikian berdasarkan undang-undang dan prinsip keadilan dan keadilan yang ada, Indonesia dapat menegakkan status negara hukumnya dan memastikan masyarakat yang adil bagi warganya.

5) Selama masa COVID-19, seluruh masyarakat Indonesia dan pemerintah harus mengutamakan

kesehatan dan keselamatan warga negara. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan langkah-langkah tegas untuk mencegah penyebaran virus, seperti menjaga jarak, memakai masker, dan menjaga

kebersihan. Pemerintah juga harus menyediakan fasilitas dan sumber daya kesehatan yang memadai untuk memastikan bahwa setiap orang memiliki akses ke perawatan medis yang layak. Dalam hal bela negara, penting untuk melindungi ekonomi dan memastikan mata pencaharian masyarakat tidak terpengaruh parah. Pemerintah harus menerapkan kebijakan untuk mendukung bisnis dan memberikan bantuan keuangan kepada mereka yang kehilangan pekerjaan atau pendapatan karena pandemi. Selain itu, sangat penting untuk memerangi misinformasi dan berita palsu terkait COVID-19. Pemerintah harus mempromosikan informasi yang akurat melalui berbagai saluran, seperti situs web resmi, platform media sosial, dan pengumuman publik. Ini akan membantu mencegah kepanikan dan memastikan bahwa orang memiliki akses ke informasi yang dapat dipercaya. Dasar hukum dari tindakan tersebut dapat ditemukan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pasal 28H menyatakan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, termasuk memperoleh pelayanan kesehatan. Pasal 28I menjamin hak untuk bekerja dan mendapat perlakuan yang adil dalam pekerjaan. Selain itu, Pasal 28J menegaskan bahwa setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan

(8)

memperoleh informasi untuk pengembangan pribadinya. Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut dan memperhatikan landasan hukum dalam konstitusi, Indonesia dapat mempertahankan diri secara efektif selama masa COVID-19 dengan tetap melindungi kesejahteraan warganya dan menjaga stabilitas nasional.

(9)

NAMA: ARYA DUTA DWI RISKI NIM: 2251500118

UAS KEWARGANEGARAAN

SOAL

1. Kebebasan berpendapat dan berekspresi merupakan salah satu ciri dari demokrasi. Tetapi sering kali kebebasan berpendapat dan berekspresi itu disalah gunakan oleh masyarakat salah satu contohnya adalah menyebarkan HOAX, video prank sampah oleh Youtuber di Bandung, pernyataan kontroversi dari Youtuber berinisial IK mengenai COVID 19, lelang keperawanan dan lain-lain. Silahkan beri pendapat Anda terhadap pernyataan diatas dalam kerangka berpikir konsep Demokrasi Pancasila dan harus menyertakan dasar hukum yang ada dalam UUD 1945.

JAWABAN

Berdasarkan konsep Demokrasi Pancasila dan landasan hukum dalam UUD 1945, kebebasan berpendapat dan berekspresi memang merupakan salah satu ciri demokrasi. Namun, penting untuk dicatat bahwa kebebasan ini disertai dengan batasan dan tanggung jawab tertentu. UUD 1945 menjamin hak atas kebebasan berpendapat dan berekspresi dalam Pasal 28E(3), Akan tetapi, walaupun menyampaikan pendapat di muka umum merupakan hak setiap warga negara yang telah dijamin oleh konstitusi, namun pelaksanaannya tetap harus sesuai dengan peraturan yang ada. Dalam kasus penyebaran hoaks, video prank sampah, pernyataan kontroversial terkait COVID-19, dan lelang keperawanan, tindakan tersebut dapat dianggap sebagai penyalah gunaan kebebasan berpendapat dan berekspresi. Mereka dapat membahayakan individu atau

masyarakat secara keseluruhan dengan menyebarkan informasi palsu, mempromosikan perilaku tidak etis, atau melanggar norma sosial. Oleh karena itu, meskipun individu memiliki hak untuk mengungkapkan pendapat dan gagasannya secara bebas, mereka juga harus sadar akan

tanggung jawabnya. Mereka harus menggunakan hak ini dengan cara yang bertanggung jawab yang menghormati hak dan kesejahteraan orang lain. Pemerintah juga berperan dalam

mengatur dan menegakkan hukum yang mencegah penyalahgunaan kebebasan berpendapat dan berekspresi. Kesimpulannya, dalam kerangka Demokrasi Pancasila dan UUD 1945,

kebebasan berpendapat dan berekspresi merupakan aspek penting dari demokrasi. Namun, itu harus dilakukan secara bertanggung jawab dan dalam batas yang ditentukan oleh hukum untuk memastikan bahwa itu tidak menyebabkan kerugian atau melanggar norma masyarakat.

2. Jelaskan konsep WAWASAN NUSANTARA yang Anda pahami berkaitan dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam masa COVID 19. Anda diwajibkan mencari kebijakan

pemerintah yang dimaksud diatas dan silahkan beri pendapat Anda dalam kerangka berpikir konsep Indonesia sebagai Negara Kepulauan WAWASAN NUSANTARA.

JAWABAN

(10)

Wawasan Nusantara adalah konsep yang diadopsi oleh Indonesia sebagai negara kepulauan.

Konsep ini menggarisbawahi pentingnya pemahaman dan pengakuan terhadap keberagaman budaya, bahasa, agama, dan suku di seluruh wilayah Indonesia. Wawasan Nusantara

menekankan persatuan dan kesatuan dalam keragaman sebagai pondasi dalam membangun Indonesia yang kokoh dan berkelanjutan.

Dalam konteks kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia selama pandemi COVID- 19, konsep Wawasan Nusantara dapat memberikan beberapa implikasi dan panduan. Berikut adalah contohnya:

1. Pemerataan akses kesehatan: Sebagai negara kepulauan yang luas, pemerintah harus memastikan bahwa akses terhadap pelayanan kesehatan dan penanggulangan COVID-19 merata di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pulau-pulau terpencil. Pemerintah harus mengadopsi pendekatan yang inklusif dan berbasis komunitas untuk memastikan tidak ada wilayah yang terpinggirkan dalam penanganan pandemi ini.

2. Penguatan kerja sama antarwilayah: Konsep Wawasan Nusantara mengajarkan

pentingnya kerja sama dan koordinasi antara wilayah-wilayah di Indonesia. Pemerintah harus mendorong kerja sama yang erat antara pemerintah daerah dalam memerangi COVID-19, termasuk pertukaran informasi, sumber daya, dan pengalaman terbaik dalam menangani pandemi.

3. Penguatan kapasitas daerah terpencil: Konsep Wawasan Nusantara juga menekankan pentingnya penguatan kapasitas daerah terpencil. Pemerintah harus memberikan perhatian khusus pada daerah-daerah yang memiliki akses terbatas terhadap sumber daya dan pelayanan, serta memastikan bahwa mereka memiliki kemampuan yang memadai dalam menghadapi pandemi, termasuk peningkatan fasilitas kesehatan dan peningkatan akses terhadap informasi.

4. Pemulihan pariwisata: Sebagai negara kepulauan yang kaya akan keindahan alam dan budaya, pariwisata memiliki peran penting dalam ekonomi Indonesia. Pemerintah harus merumuskan kebijakan yang mendukung pemulihan sektor pariwisata dengan

memperhatikan protokol kesehatan yang ketat, menjaga keberlanjutan lingkungan, serta mempromosikan pariwisata yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Pendapat saya adalah bahwa dalam menghadapi pandemi COVID-19, konsep Wawasan Nusantara dapat menjadi panduan yang kuat bagi pemerintah Indonesia. Dengan

memperhatikan keberagaman dan keunikan setiap wilayah, pemerintah dapat mengembangkan

kebijakan yang berfokus pada kesetaraan, kerja sama, pengembangan ekonomi lokal, dan

pemulihan di seluruh Indonesia. Pendekatan ini akan memastikan bahwa tidak ada wilayah yang

terpinggirkan dalam upaya penanganan pandemi dan memperkuat persatuan dalam keragaman

sebagai identitas Indonesia.

(11)

3. Negara Indonesia adalah negara hukum yang artinya segala sesuatu wajib dilakukan berdasar hukum yang ada. Dalam masa COVID 19 ini tingkat kriminalitas semakin meningkat, angka pengangguran karena PHK tinggi dan ditambah kebijakan pemerintah untuk mengeluarkan napi dari lapas semakin membuat resah masyarakat. Silahkan beri pendapat Anda untuk pernyataan diatas dalam kerangka berpikir konsep Penegakkan Hukum (Rule of Law) di Indonesia.

JAWABAN

Berdasarkan konsep Penegakan Hukum (Rule of Law) di Indonesia, penting untuk memastikan bahwa semua tindakan dan keputusan dibuat berdasarkan hukum yang ada. Ini termasuk mengatasi tingkat kejahatan yang meningkat, tingkat pengangguran yang tinggi, dan kebijakan pemerintah tentang narapidana. Pemerintah harus memprioritaskan penegakan hukum untuk menjaga ketertiban dan melindungi hak-hak warga negaranya. Penjelasan: Dalam negara hukum seperti Indonesia, konsep Penegakan Hukum (Rule of Law) sangatlah penting. Artinya, semua tindakan dan keputusan harus dibuat berdasarkan hukum yang ada, bukan penilaian pribadi atau sewenang-wenang. Ini memastikan keadilan, dan akuntabilitas dalam pemerintahan.

Dalam konteks era COVID-19, dimana terjadi peningkatan angka kriminalitas dan tingginya angka pengangguran akibat PHK, maka menjadi semakin penting untuk menjunjung tinggi konsep Law Enforcement. Pemerintah harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi masalah ini dalam kerangka undang-undang yang ada. Terkait dengan kebijakan pemerintah untuk mengeluarkan narapidana dari lembaga pemasyarakatan, perlu diperhatikan implikasi hukumnya dan dipastikan sejalan dengan prinsip-prinsip Penegakan Hukum. Meskipun ini mungkin merupakan tanggapan terhadap kepadatan di penjara atau masalah lain selama pandemi, ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur dan perlindungan hukum yang ditetapkan.

Dengan mengutamakan Penegakan Hukum (Rule of Law), pemerintah dapat menjaga

ketertiban, melindungi hak-hak warga negara, dan meningkatkan kepercayaan terhadap sistem hukum. Ini melibatkan penegakan hukum secara efektif, menyelidiki kejahatan secara

menyeluruh, memberikan kesempatan kerja yang adil bagi mereka yang terkena PHK, dan memastikan bahwa setiap kebijakan atau tindakan yang diambil berada dalam batas-batas yang ditetapkan oleh undang-undang yang ada. Secara keseluruhan, dalam kerangka Penegakan Hukum (Rule of Law), penting bagi Indonesia untuk mengatasi masalah-masalah seperti meningkatnya angka kriminalitas, tingginya angka pengangguran akibat PHK, dan kebijakan pemerintah terkait narapidana. Dengan demikian berdasarkan undang-undang dan prinsip keadilan dan keadilan yang ada, Indonesia dapat menegakkan status negara hukumnya dan memastikan masyarakat yang adil bagi warganya.

4. Jelaskan bagaimana Indonesia mampu bertahan dalam masa COVID 19 dalam kerangka berpikir konsep Ketahanan Nasional. Anda wajib menyertakan Asta Gatra dalam penjelasan tersebut.

JAWABAN

(12)

Indonesia telah menghadapi tantangan yang besar selama masa pandemi COVID-19. Dalam menghadapinya, konsep Ketahanan Nasional menjadi kerangka berpikir yang relevan. Konsep Ketahanan Nasional Indonesia didasarkan pada Asta Gatra, yang terdiri dari enam pilar utama.

Berikut adalah penjelasan bagaimana Indonesia mampu bertahan dalam masa COVID-19 dengan mengacu pada konsep Ketahanan Nasional dan Asta Gatra:

 Pertahanan dan Keamanan (Wawasan Nusantara): Konsep Wawasan Nusantara dalam Asta Gatra menekankan pentingnya pertahanan dan keamanan negara. Dalam konteks pandemi COVID-19, pertahanan dan keamanan terkait dengan melindungi masyarakat dari penyebaran virus, menjaga ketertiban sosial, dan melawan kejahatan terkait krisis kesehatan. Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk memperkuat sistem kesehatan, memberlakukan protokol kesehatan, dan meningkatkan kerjasama dengan lembaga keamanan untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama masa pandemi.

 Politik dan Pemerintahan (Ketahanan Politik): Ketahanan Politik dalam Asta Gatra mengacu pada stabilitas politik, keadilan, dan tata kelola yang baik. Selama pandemi COVID-19, pemerintah Indonesia telah melakukan koordinasi dan pengambilan keputusan yang efektif, termasuk pengelolaan krisis, perumusan kebijakan kesehatan, dan distribusi bantuan sosial. Hal ini bertujuan untuk menjaga stabilitas politik,

menjalankan tata kelola yang transparan, serta memastikan keadilan dalam penanganan pandemi.

 Ekonomi (Ketahanan Ekonomi): Ketahanan Ekonomi dalam Asta Gatra berkaitan dengan kemampuan negara untuk menghadapi krisis ekonomi dan mempertahankan kestabilan.

Selama pandemi COVID-19, pemerintah Indonesia telah mengimplementasikan

kebijakan pemulihan ekonomi, seperti stimulus fiskal dan program bantuan sosial, untuk meringankan dampak ekonomi yang ditimbulkan. Pemerintah juga berupaya

memperkuat sektor-sektor strategis dan mendorong inovasi ekonomi guna memperkuat ketahanan ekonomi negara.

 Sosial dan Budaya (Ketahanan Sosial): Ketahanan Sosial dalam Asta Gatra mencakup

harmoni sosial, keberagaman, dan keadilan sosial. Dalam konteks pandemi, pemerintah

Indonesia telah berupaya untuk menjaga keharmonisan masyarakat, menghormati

keberagaman budaya, dan memastikan akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan

(13)

dan bantuan sosial. Pemerintah juga telah mendorong solidaritas sosial dan partisipasi aktif masyarakat dalam penanganan pandemi.

 Ideologi (Ketahanan Ideologi): Ketahanan Ideologi dalam Asta Gatra berkaitan dengan mempertahankan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara

5. Esensi bela negara bukan hanya membela fisik negara dari ancaman keamanan dan

penjajahan namun juga ancaman lain yang mempengaruhi pola pikir. Terlebih dengan adanya perkembangan teknologi dan informasi yang mudah diakses oleh semua kalangan, maka

fenomena ini semakin menjadi potensi ancaman terhadap bangsa dan negara Indonesia. Berilah pendapat Anda apa yang harus dilakukan oleh seluruh rakyat Indonesia dan pemerintah dalam masa COVID 19 dalam kerangka berpikir konsep Bela Negara dan sertakan dasar hukumnya dalam UUD 1945.

JAWABAN

Selama masa COVID-19, seluruh masyarakat Indonesia dan pemerintah harus mengutamakan kesehatan dan keselamatan warga negara. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan langkah- langkah tegas untuk mencegah penyebaran virus, seperti menjaga jarak, memakai masker, dan menjaga kebersihan. Pemerintah juga harus menyediakan fasilitas dan sumber daya kesehatan yang memadai untuk memastikan bahwa setiap orang memiliki akses ke perawatan medis yang layak. Dalam hal bela negara, penting untuk melindungi ekonomi dan memastikan mata

pencaharian masyarakat tidak terpengaruh parah. Pemerintah harus menerapkan kebijakan

untuk mendukung bisnis dan memberikan bantuan keuangan kepada mereka yang kehilangan

pekerjaan atau pendapatan karena pandemi. Selain itu, sangat penting untuk memerangi

misinformasi dan berita palsu terkait COVID-19. Pemerintah harus mempromosikan informasi

yang akurat melalui berbagai saluran, seperti situs web resmi, platform media sosial, dan

pengumuman publik. Ini akan membantu mencegah kepanikan dan memastikan bahwa orang

memiliki akses ke informasi yang dapat dipercaya. Dasar hukum dari tindakan tersebut dapat

ditemukan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pasal 28H

menyatakan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, termasuk memperoleh

pelayanan kesehatan,

pasal

28D(2), yaitu setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat

imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja. Pasal 28F menegaskan bahwa

setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk pengembangan

pribadinya. Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut dan memperhatikan landasan hukum

dalam konstitusi, Indonesia dapat mempertahankan diri secara efektif selama masa COVID-19

dengan tetap melindungi kesejahteraan warganya

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Implementasi Nilai-Nilai Sila keempat Pancasila mengenai Kebebasan Berpendapat pada Kegiatan Karang Taruna (Studi Kasus di Desa Jumapolo Kecamatan Jumapolo tahun

Dari penjabaran diatas telah diketahui dan dapat disimpulkan bahwa kedudukan hukum dalam kebebasan berpendapat bagi setiap orang di negara demokrasi Indonesia sangat

Implementasi Nilai-Nilai Sila keempat Pancasila mengenai Kebebasan Berpendapat pada Kegiatan Karang Taruna (Studi Kasus di Desa Jumapolo Kecamatan Jumapolo tahun

Apabila masyarakat tidak memiliki kebebasan untuk mengemukakan pendapatnya atau menyalurkan aspirasinya maka dapat dikatakan bahwa proses demokrasi dalam

pemerintahan yang baik dapat dicapai hanya dengan menegakkan kebijakan negara melalui. HAN yang menjamin kebebasan

Padahal, jika kita jujur, banyak hal yang mempengaruhi kebebasan berekspresi: konvensi bahasa, konvensi sastra, nilai-nilai, pemilik modal, selera pasar,

Malahan represi aparat ini juga merupakan pelanggaran hak-hak kebebasan berekspresi dan menyampaikan pendapat di muka umum, hak berserikat, hak atas keyakinan politik yang

Implementasi Nilai-Nilai Sila keempat Pancasila mengenai Kebebasan Berpendapat pada Kegiatan Karang Taruna (Studi Kasus di Desa Jumapolo Kecamatan Jumapolo tahun