• Tidak ada hasil yang ditemukan

ESAI KEBEBASAN BERPENDAPAT DALAM KONSEPS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ESAI KEBEBASAN BERPENDAPAT DALAM KONSEPS"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ESAI

“KEBEBASAN BERPENDAPAT DALAM KONSEPSI HUKUM

INDONESIA SEBAGAI NEGARA DEMOKRASI”

Oleh:

La Ade 15.1.1.022 Wahyu R. Ismail 15.1.1.023 Deden Afandi Sumianto 16.1.2.029

Fakultas Syariah

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

S

(2)

KEBEBASAN BERPENDAPAT DALAM KONSEPSI HUKUM INDONESIA

Setiap negara diseluruh dunia memiliki sistem negaranya sendiri untuk menciptakan kehidupan yang ideal, salah satu daiantaranya adalah sistem demokrasi. Sistem ini banyak diterapkan diberbagai negara, hingga kini dan dianggap sebagai suatu sistem yang ideal dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat disuatu negara salah satunya di Indonesia. Indonesia sebagai negara demokrasi diperkuat dengan penerapan hukum hal itu didasarkan pada UUD 1945 pasal 1 ayat (3) yang menjelaskan Indonesia adalah negara hukum (UUD 1945), dan dalam konsep demokrasi tentunya juga didasarkan pada UUD 1945 pada pasal 1 ayat (2) berbunyi kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang-undang dasar (UUD 1945). Dalam konsep ini tentunya memberikan ruang yang sangat luas bagi masyarakat Indonesia menggunakan kedaulatannya dalam berpartisipasi terhadap perkembangan negara. Mengenai kedaulatan dalam konsep demokrasi ini salahsatunya terkait kebebasan berpendapat bagi masyarakat.

(3)

setiap orang sangat penting untuk dikaji dalam konsep negara demokrasi terkait seperti apa kebebasan berpendapat dan bagaimana konsep hukum dalam kebebasan berpendapat tersebut dalam konsep negara demokrasi di Indonesia ini.

Dalam memahami sesuatu tentunya harus diketahui seperti apa hal yang dibahas tersebut. Kebebasan berpendapat dalam KBBI terbagi dalam 2 kata yaitu kata kebebasan dan berpendapat. Kata kebebasan berakar dari kata bebas artinya lepas sama sekali (tidak terhalang, terganggu, dan sebagainya sehingga dapat bergerak, berbicara, berbuat, dan sebagainya dengan leluasa).. Sedangkan berpendapat berkar dari kata pendapat artinya adalah pikiran, anggapan, buah pemikiran atau perkiraan tentang suatu hal (http://kbbi.web.id). Dari kata-kata diatas dapat ditarik pengertian bahwa kebebasan berpendapat merupakan kemerdekaan dalam mengemukakan pikiran tentang suatu hal yang dilakukan oleh seseorang.

Selanjutnya kata demokrasi secara etimologis demokrasi terdiri dari dua kata yang berasal dari bahas Yunani yaitu “demos” yang artinya rakyat atau penduduk suatu tempat dan cratein atau cratos yang berarti kekuasaan atau kedaulatan rakyat, kekuasaan tertinggi berada dalam putusan rakyat, rakyat berkuasa, pemerintahan rakyat dan kekuasaa oleh rakyat. Sedangkan secara terminologis demokrasi menurut Josefh A. Schmeter, demokrasi merupakan suatu perencanaan institusional untuk mencapai keputusan politik dimana individu-individu memperoleh kekuasaan untuk memutuskan dengan cara perjuangan kompetitif atas suara rakyat (A. Ubaidillah dkk, 2000: 162).

Dalam konsep negara demokrasi, didalam masyarakat baru dapat disebut berada dibawah rule of law, bila ia memiliki syarat-syarat esensil tertentu, antara lain harus terdapat kondisi minimum dari suatu sistem hukum dimana hak-hak asasi manausia dan

(4)

Pada penjabaran poin ke 3, setiap orang harus dijamin kebebasan menyatakan pendapatnya melalui semua media komunikasi, terutama pers, poin ke 9. Pengakuan terhadap hak menentukan diri sendiri merupakan suatu “achievement” yang besar dari zaman kita dan merupakan salah satu prinsip-prinsip fundamental dari hukum Internasional. Selanjutnya Poin 10a. Keadilan menghendaki bahwa seorang atau suatu golongan atau partai minoritas tidak akan ditiadakan dari hak-haknya yang alamiah dan teristimewa dari hak-hak fundamental manusia dan warga negara atau dari pelayanan yang sama sebab ras, warna, golongan, kepercayaan politik, kasta ataupun ataupun turunan dan 10b. Adalah kewajiban penguasa untuk menghormati prinsip-prinsip itu (Ismail Suny, 1987:11-13)

Setelah mengetahui konsep demokrasi dan kondisi esensial diatas, maka telah jelas dan dapat dipastikan setiap orang yang menjadi rakyat dari suatu negara memegang kedaulatannya serta diberi kesempatan dalam berpartisipasi mengemukakan pendapatnya dan dilindungi oleh hukum di negara Indonesia yang menganut sistem demokrasi. Selain itu kebebasan berpendapat sebenarnya telah ada dalam nilai-nilai kemerdekaan dan diatur dalam penjabaran hukum yang ada di Indonesia.

Peratama kebebasan berpendapat ini dapat diketahui dalam makna teks proklamasi sebagai nilai kemerdekaan yang dijabarkan “Kami bangsa Indonesia menyatakan dengan Ini kemerdekaan Indonesia….” (Proklamasi). Bila dianalisa dari penjabaran makna proklamasi dalam kata “Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia” memiliki arti bahwa setiap warga negara Indonesia diberikan kemerdekaan, dalam hal ini kemerdekaan yang dimaksud memiliki konsep yang sangat luas dalam berbagai aspek salah satunya dalam kemerdekaan mengemukakan pendapat bagi setiap orang.

(5)

peri keadilan….maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya” (Pembukaan UUD 1945) dalam konsepsi ini, kemerdekaan dijabarkan sebagai hak setiap bangsa dan pengukuhan bahwa negara Indonesia mendaulatkan kemerdekaannya dimata dunia. Hal ini kembali menegaskan bahwa dalam kemerdekaan memiliki konsep luas yang mencakup kemerdekaan berpendapat didalamnya dan segala bentuk penjajahan harus dihapuskan dan termasuk didalamnya adalah pengekangan dari kebebasan masyarakat dalam berpendapat yang sejatinya merupakan hak yang dimiliki setiap orang.

Selain itu dalam UUD 1945 telah dijelaskan diantaranya pasal 28D ayat (1) dijelaskan yaitu “Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum” dan pasal 28E ayat (1) “Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat” (UUD 1945). Dalam pasal-pasal tersebut menendakan negara akan melindungi hak-hak setiap orang dan memberi kedudukan yang sama dimata hukum atau dikenal dengan asas “equality before the law”.

Ketiga, kebebasan berpendapat selanjutnya juga diatur sebagai bagian dari Hak asasi manusia dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM pada Pasal 2 dijelaskan “Negara Republik Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak asasi manusia dan kebebasan dasar manusia sebagai hak yang secara kodrati melekat pada dan tidak terpisahkan dari manusia, yang harus dilindungi, dihormati, dan ditegakkan demi peningkatan martabat kemanusiaan, kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecerdasan serta keadilan” (UU No. 39 Tahun 1999). Dari pasal tersebut kebebasan berpendapat menjadi hak asasi manusia yang telah melekat padanya dan tidak terpisahkan, wajib dihormati dan diakui oleh negara.

(6)

danbertanggung jawab sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku”. Pasal 2 ayat (1) “Setiap warga negara, secara perorangan atau kelompok, bebas menyampaikan pendapat sebagai perwujudan hak dan tanggung jawab berdemokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara”(UU No. 9 Tahun 1998). Dalam penjabarannya kebebasan berpendapat memiliki kedudukan hukum yang kuat namun harus dipahami bahwa dalam menyampaikan pendapat juga harus bertanggunggjawab terhadap pendapatnya.

Kelima, kebebasan berpendapat dalam aturan hukum di Indonesia dalam ranah yang lebih khusus terkait Pers sebagai wadah dalam menyampaikan pendapat dan penyebaran informasi yang selanjutnya diatur dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers sehingga memperkuat ketentuan hukum terkait kebebasan berpendapat bagi masyarakat di Indonesia dan menjadi bagian yang tak terpisahkan darinya dalam kehidupan bernegara.

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Suny, Ismail. 1987. Mekanisme Demokrasi Pancasila. Cet-6. Jakarta: Aksara Baru.

Ubaidillah, A dkk. 2000. Pendidikan Kewarga Negaraan : Demokrasi, HAM & Masyarakat Madani. Cet-1. Jakarta: IAIN Jakarta Press.

Proklamasi

Undang-Undang Dasar 1945

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini bentuk penelitian yang digunakan yaitu studi hubungan ( interrelationship studies ) untuk mengetahui hubungan antara kemampuan membaca pemahaman

Dalam penelitian ini terdapat hipotesis yang berbunyi: Ada hubungan positif antara iklim organisasi dengan komitmen organisasi pada karyawan fungsi produksi PT.. Pertamina

Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, perlu menetapkan

“Pelaksanaan kegiatan literasi sekolah yang di laksanakan di Madrasah Iftidaiyah Negeri 3 Banjarmasin yang dilaksanakan di kelas 4, 5 dan 6 yaitu yang pertama

Helmon Sihombing : Mekanisme Proses Pemanasan Air Di Dalam Boiler Dengan Mempergunakan Heater Tambahan Untuk Efisiensi Pembakaran, 2010..

Pada lokasi tersebut belum ada yang membuka usaha bengkel perbaikan mobil, tapi pesaing disana adalah montir-montir lepas yang ada disana, kurang lebih 25% akan teserap

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 4 SD menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT berbantuan media

Perlindungan Desain Industri dalam upaya memajukan produk lokal dalam Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Pentingnya masalah perlindungan Desain Industri sehingga