PENDEKATAN SASTRA BANDING PSIKOLOGI
Azka Davia¹, Rahmayanti Puteri Rizanti²
¹Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA [email protected]
² Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA ...
ABSTRAK
Penelitian ini membahas perbandingan antara pendekatan sastra dan pendekatan psikologi dalam kajian terhadap karya sastra. Sastra sebagai ekspresi seni menyajikan kisah-kisah yang menggambarkan kompleksitas manusia dan kehidupan. Di sisi lain, pendekatan psikologi memeriksa aspek-aspek psikologis manusia yang mungkin tercermin dalam karya sastra. Dalam penelitian ini, kami mengidentifikasi persamaan dan perbedaan antara kedua pendekatan ini, serta bagaimana pendekatan ini dapat saling melengkapi. Melalui analisis kritis terhadap karya sastra, kami menyelidiki bagaimana pendekatan sastra dan psikologi dapat bersinergi dalam pemahaman mendalam terhadap karakter, konflik, dan tema yang terkandung dalam karya sastra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggabungan kedua pendekatan ini dapat memberikan wawasan yang lebih kaya terkait dengan dinamika psikologis karakter dan hubungannya dengan kondisi manusia secara lebih umum. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman lintas disiplin tentang karya sastra dan psikologi, membuka pintu bagi penelitian lebih lanjut di bidang ini.
Kata kunci: Sastra banding, psikolog sastra, pendekatan
ABSTRACT
This research discusses the comparison between literary approaches and psychological approaches in the study of literary works. Literature as an artistic expression presents stories that depict the complexity of humans and life. On the other hand, the psychological approach examines human psychological aspects that may be reflected in literary works. In this research, we identify the similarities and differences between these two approaches, as well as how they can complement each other. Through critical analysis of literary works, we investigate how literary and psychological approaches can work together in a deep understanding of the characters, conflicts and themes contained in literary works. The results show that combining these two approaches can provide richer insights regarding the psychological dynamics of characters and their relationship to the human condition more generally. This research contributes to a cross-disciplinary understanding of literary works and psychology, opening the door to further research in this area.
Keywords: Comparative literature, literary psychologist, approach
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendekatan sastra banding paikologi menggabungkan dua bidang studi yang berbeda, yaitu sastra dan psikologi. Pendekatan ini melibatkan analisis karya sastra dari sudut pandang psikologis, dengan tujuan untuk memahami dan mengeksplorasi aspek-aspek psikologi yang terkandung dalam karya sastra tersebut.
Dalam pendekatan ini, sastra dipandang sebagai cerminan kompleksitas manusia dan pengalaman manusia. Karya sastra sering kali menggambarkan karakter, emosi, konflik internal, dan dinamika hubungan antarmanusia.
Pendekatan sastra banding paikologi berusaha untuk menganalisis dan menafsirkan elemen-elemen tersebut dengan menggunakan konsep dan teori psikologi.
Misalnya, pendekatan ini dapat melibatkan analisis karakter dalam sebuah novel menggunakan konsep psikologi seperti teori kepribadian, perkembangan psikologis, atau dinamika kelompok. Dengan menerapkan prinsip-prinsip psikologi pada karakter-karakter dalam karya sastra, kita dapat memahami motivasi mereka, persepsi mereka terhadap dunia, atau konflik internal yang mereka alami.
Pendekatan sastra banding paikologi juga dapat melibatkan analisis tema- tema atau simbol-simbol dalam karya sastra. Psikologi dapat membantu dalam memahami makna yang terkandung dalam simbol-simbol atau tema-tema tertentu, serta menghubungkannya dengan konsep psikologis yang relevan, seperti konsep identitas, trauma, atau proses psikologis tertentu.
Dengan menggabungkan sastra dan psikologi, pendekatan ini memberikan sudut pandang yang lebih dalam dan komprehensif dalam memahami karya sastra. Hal ini juga dapat membantu dalam memahami manusia dan pengalaman
manusia yang terkandung dalam karya sastra, serta memberikan wawasan yang lebih kaya tentang kompleksitas pikiran, emosi, dan perilaku manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Dari Pendekatan Sastra Banding Psikologi?
2. Bagaimana Sejarah Terbentuknya Sastra Banding Psikologi?
3. Apa Saja Ciri-Ciri Dari Pendekatan Sastra Banding Psikologi?
4. Apa Saja Jenis Dari Pendekatan Sastra Banding Psikologi?
5. Apa Saja Kelebihan Dan Kelemahan Pada Pendekatan Sastra Banding Psikologi?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Pengertian Dari Pendekatan Sastra Banding Psikologi.
2. Memahami Sejarah Terbentuknya Sastra Banding Psikologi.
3. Mengetahui Ciri-ciri Dari Pendekatan Sastra Banding Psikologi.
4. Mengetahui Jenis Dari Pendekatan Sastra Banding Psikologi.
5. Mengetahui Kelebihan Dan Kelemahan Pada Pendekatan Sastra Banding Psikologi.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendekatan Sastra Banding Psikologi
Pendekatan sastra banding psikologi adalah pendekatan yang menggabungkan kajian sastra dengan prinsip dan teori psikologi untuk memahami karya sastra dan pengaruhnya terhadap pembaca.
Menurut Rabinowitz dan Phelan dalam buku "Understanding Narrative"
(1998), pendekatan sastra banding psikologi melibatkan analisis terhadap struktur naratif dan karakter dalam karya sastra dengan menggunakan konsep-konsep dan teori psikologi. Pendekatan ini bertujuan untuk memahami bagaimana karya sastra mempengaruhi pembaca secara psikologis.
Holland, dalam bukunya "The Dynamics of Literary Response" (1968), mengembangkan pendekatan psikoanalisis terhadap sastra. Ia berargumen bahwa karya sastra mencerminkan konflik bawah sadar dan keinginan tersembunyi penulisnya, dan pembaca dapat membangun hubungan emosional dengan karya sastra tersebut.
B. Sejarah Terbentuknya Sastra Banding Psikologi
Pendekatan sastra banding psikologi adalah pendekatan yang menggabungkan kajian sastra dengan prinsip dan teori psikologi untuk memahami karya sastra dan pengaruhnya terhadap pembaca. Pendekatan ini melibatkan analisis psikologis terhadap karakter, motivasi, konflik, dan tema dalam karya sastra.
Sejarah terbentuknya pendekatan sastra banding psikologi dapat ditelusuri ke abad ke-19, di mana munculnya teori psikologi modern seperti psikoanalisis Sigmund Freud mempengaruhi pendekatan kritis terhadap sastra. Freud berpendapat bahwa karya sastra mencerminkan konflik psikologis dan keinginan tersembunyi penulisnya. Pemikiran ini memicu minat para kritikus sastra untuk menerapkan konsep-konsep psikologi dalam menganalisis karya sastra.
Salah satu contoh awal dari pendekatan sastra banding psikologi adalah karya-karya kritikus sastra seperti The Interpretation of Dreams (1899) karya
Freud sendiri. Buku ini mengaitkan mimpi dengan karya sastra dan mengusulkan bahwa analisis terhadap mimpi dapat membantu memahami simbol dan motivasi yang tersembunyi dalam karya sastra.
Salah satu contoh awal dari pendekatan sastra banding psikologi adalah karya-karya kritikus sastra seperti The Interpretation of Dreams (1899) karya Freud sendiri. Buku ini mengaitkan mimpi dengan karya sastra dan mengusulkan bahwa analisis terhadap mimpi dapat membantu memahami simbol dan motivasi yang tersembunyi dalam karya sastra.
Pada abad ke-20, pendekatan sastra banding psikologi semakin berkembang. Kritikus sastra seperti Carl Gustav Jung, Jacques Lacan, dan Viktor Shklovsky menyumbangkan pemikiran-pemikiran psikoanalisis mereka dalam menganalisis karya sastra. Mereka mengemukakan bahwa karya sastra mencerminkan struktur pikiran, konflik bawah sadar, dan kompleksitas psikologis individu.
Selain itu, pendekatan sastra banding psikologi juga mempengaruhi bidang psikologi itu sendiri. Beberapa psikolog seperti Bruno Bettelheim dan Erich Fromm tertarik pada analisis psikologis terhadap dongeng dan mitos, serta menghubungkannya dengan pengembangan pribadi dan proses psikologis manusia. Pada perkembangannya, pendekatan sastra banding psikologi semakin meluas dan beragam. Para kritikus dan akademisi sastra menggunakan berbagai teori psikologi seperti psikoanalisis, psikologi kognitif, psikologi perkembangan, dan psikologi sosial dalam menganalisis karya sastra. Pendekatan ini memberikan wawasan yang lebih dalam tentang karakter, motif, emosi, dan pengalaman manusia yang tergambar dalam karya sastra.
Secara keseluruhan, sejarah terbentuknya pendekatan sastra banding psikologi dapat ditelusuri ke abad ke-19 dengan pengaruh teori psikologi modern seperti psikoanalisis. Sejak itu, pendekatan ini terus berkembang dan telah memberikan kontribusi yang berharga dalam menganalisis dan memahami karya sastra.
C. Ciri-Ciri Pendekatan Sastra Banding Psikologi
Pendekatan sastra dalam hubungannya dengan psikologi memiliki beberapa ciri-ciri yang dapat dikenali. Berikut adalah beberapa ciri-ciri umum pendekatan sastra dalam studi banding dengan psikologi:
1) Menganalisis pengaruh sastra terhadap psikologi: Pendekatan ini melibatkan pemahaman tentang bagaimana karya sastra dapat mempengaruhi pemikiran, perasaan, dan perilaku manusia.
2) Meneliti perwujudan psikologi dalam karya sastra: Pendekatan ini melibatkan analisis tentang bagaimana aspek-aspek psikologi, seperti motivasi, emosi, dan konflik, tercermin dalam karakter, tema, dan alur cerita dalam sastra.
3) Memahami psikologi pembaca dan pengalaman estetik: Pendekatan ini mencakup pemahaman tentang bagaimana pembaca berinteraksi dengan karya sastra, bagaimana pengalaman estetik terbentuk, dan bagaimana sastra dapat memengaruhi pemikiran dan emosi pembaca.
4) Menerapkan teori-teori psikologi dalam menganalisis sastra: Pendekatan ini melibatkan penerapan teori-teori dan konsep-konsep psikologi, seperti psikoanalisis, psikologi kognitif, atau psikologi perkembangan, untuk menganalisis dan menafsirkan karya sastra.
5) Menyoroti aspek universal manusia dalam sastra: Pendekatan ini menekankan pemahaman tentang bagaimana karya sastra dapat mengungkapkan aspek- aspek universal manusia, seperti kecemasan, hasrat, atau kematian, yang dapat dikaji melalui lensa psikologi.
D. Jenis-Jenis Pendekatan Sastra Banding Psikologi
Ada beberapa jenis pendekatan sastra dalam hubungannya dengan psikologi.
Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
1) Pendekatan Psikoanalisis: Pendekatan ini melibatkan pemahaman dan penafsiran karya sastra melalui lensa teori psikoanalisis, yang dikembangkan oleh Sigmund Freud. Pendekatan ini menekankan pada pemahaman tentang motivasi bawah sadar, konflik internal, dan simbolisme dalam karya sastra.
Konsep-konsep penting dalam psikoanalisis meliputi:
a) Kesadaran Bawah: Psikoanalisis mengakui bahwa terdapat bagian- bagian kesadaran yang tidak terlihat secara langsung, seperti alam bawah sadar dan prasadar. Konsep ini penting dalam analisis karakter dalam karya sastra, karena karakter dapat mencerminkan konflik dalam pikiran bawah sadar mereka.
b) Konsep Id, Ego, dan Superego: Id mewakili dorongan-dorongan primitif yang tidak terkendali, ego adalah bagian yang berfungsi untuk menengahi antara id dan realitas, sedangkan superego mewakili aturan-aturan internal dan moral. Analisis karakter dalam sastra sering melibatkan dinamika antara tiga komponen ini.
c) Mekanisme Pertahanan: Psikoanalisis mengidentifikasi berbagai mekanisme pertahanan yang digunakan oleh individu untuk menghadapi ketidaknyamanan psikologis. Mekanisme pertahanan seperti represi, proyeksi, dan sublimasi dapat tercermin dalam karakter dan tindakan dalam karya sastra.
2) Pendekatan Psikologi Kognitif: Pendekatan ini mempelajari bagaimana proses kognitif terjadi saat membaca dan menafsirkan karya sastra. Melalui pendekatan ini, peneliti memperhatikan bagaimana pembaca memproses informasi, membangun representasi mental, dan merespons emosi yang muncul dalam karya sastra.
Dalam pendekatan sastra banding psikologi, beberapa konsep psikologi kognitif yang relevan meliputi:
a) Skema Kognitif: Skema kognitif adalah kerangka mental yang digunakan oleh individu untuk memahami dan mengorganisir informasi. Dalam analisis sastra, skema kognitif dapat membantu dalam memahami bagaimana pembaca mempersepsikan dan menginterpretasikan cerita, karakter, dan tema dalam karya sastra.
b) Proses Persepsi: Psikologi kognitif juga mempelajari proses persepsi manusia, termasuk bagaimana kita memperoleh, memproses, dan menginterpretasikan informasi sensorik dari lingkungan. Analisis
sastra dapat melibatkan pemahaman tentang bagaimana pembaca mempersepsikan dan memberikan makna pada elemen-elemen sastra.
c) Ingatan dan Pemrosesan Informasi: Psikologi kognitif juga mempelajari bagaimana ingatan bekerja dan bagaimana manusia memproses dan mengingat informasi. Dalam konteks sastra, ini dapat melibatkan pemahaman tentang bagaimana karakter, plot, atau tema tertentu dapat mempengaruhi ingatan dan pemahaman pembaca.
3) Pendekatan Psikologi Eksperimental: Pendekatan ini melibatkan penggunaan metode eksperimental dalam memahami karya sastra dan pengalaman estetik.
Peneliti menggunakan teknik dan alat psikologi eksperimental untuk mengukur respons fisik dan psikologis pembaca terhadap karya sastra.
Beberapa konsep penting dalam pendekatan humanistik yang dapat diterapkan dalam analisis sastra meliputi:
a. Self-Actualization: Konsep self-actualization mengacu pada potensi individu untuk mencapai pertumbuhan pribadi, pemenuhan diri, dan aktualisasi diri. Dalam analisis sastra, pendekatan humanistik dapat membantu memahami bagaimana karakter dalam karya sastra berusaha mencapai potensi mereka dan mengejar pemenuhan diri.
b. Pengalaman Subjektif: Pendekatan humanistik juga memberikan perhatian pada pengalaman subjektif individu dan bagaimana hal tersebut membentuk persepsi dan tindakan mereka. Dalam analisis sastra, penting untuk memahami pengalaman pembaca dan bagaimana karya sastra dapat mempengaruhi dan membangkitkan emosi serta pemikiran mereka.
c. Empati dan Keadilan: Pendekatan humanistik mendorong empati dan pemahamanterhadap pengalaman orang lain. Dalam analisis sastra, ini dapat melibatkanSebagai contoh, dalam analisis sastra menggunakan pendekatan humanistik, Anda dapat mengeksplorasi bagaimana karya sastra mempengaruhi pembaca dengan memunculkan empati terhadap karakter-karakternya, mempertimbangkan perspektif mereka, dan merenungkan nilai-nilai keadilan yang tercermin dalam cerita.
4) Pendekatan Psikologi Humanistik: Pendekatan ini menekankan pada pemahaman tentang pengalaman manusia dalam konteks sastra. Fokusnya adalah pada pemahaman tentang kebebasan, eksistensi, dan pencarian makna dalam karya sastra.
5) Pendekatan Psikologi Arketipe: Pendekatan ini melibatkan analisis simbolik dan arketipe dalam karya sastra. Pendekatan ini berhubungan dengan teori psikologi analitik, terutama yang dikembangkan oleh Carl Gustav Jung, yang menekankan pada struktur dan pola-pola universal dalam pikiran manusia.
6) Pendekatan Psikologi Sastra: Pendekatan ini melibatkan penerapan konsep- konsep psikologi umum dalam menganalisis dan menafsirkan karya sastra.
Pendekatan ini melibatkan pemahaman tentang motivasi karakter, konflik psikologis, dan pengaruh lingkungan terhadap perkembangan karakter dalam karya sastra.
Pendekatan-pendekatan ini dapat saling berkaitan dan tumpang tindih dalam analisis karya sastra. Penting untuk memahami bahwa pendekatan sastra dan psikologi bersifat multidisiplin dan dapat diterapkan dengan berbagai cara tergantung pada pertanyaan penelitian dan fokus yang ditetapkan.
E. Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan Sastra Banding Psikologi.
Pendekatan sastra dalam hubungannya dengan psikologi memiliki kelebihan dan kelemahan yang perlu dipertimbangkan. Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kelemahan umum dari pendekatan sastra banding psikologi:
Kelebihan:
1) Memperkaya pemahaman tentang karakter dan motivasi: Pendekatan sastra banding psikologi dapat memberikan wawasan yang mendalam tentang karakter dalam karya sastra. Dengan menerapkan konsep-konsep psikologi, pendekatan ini dapat membantu memahami motivasi, konflik, dan perkembangan karakter secara lebih komprehensif.
2) Pendekatan yang holistik: Pendekatan sastra banding psikologi memungkinkan pemahaman terhadap karya sastra secara holistik. Melalui penafsiran psikologis, pendekatan ini memperhatikan aspek kognitif,
emosional, dan sosial dalam karya sastra, sehingga memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang pengalaman dan makna yang terkandung di dalamnya.
3) Menyoroti pengalaman pembaca: Pendekatan ini juga memperhatikan peran pembaca dalam memahami dan merespons karya sastra. Dengan memperhatikan respons emosional, kognitif, dan estetik pembaca, pendekatan sastra banding psikologi dapat memberikan wawasan tentang bagaimana karya sastra berinteraksi dengan pembaca dan memengaruhi pengalaman mereka.
Kelemahan:
1) Tergantung pada interpretasi subjektif: Pendekatan sastra banding psikologi cenderung melibatkan interpretasi subjektif terhadap karya sastra. Analisis psikologis dapat bervariasi tergantung pada perspektif dan kecenderungan pribadi peneliti, sehingga dapat memunculkan variasi hasil yang berbeda.
2) Kesulitan dalam verifikasi empiris: Dalam beberapa kasus, pendekatan sastra banding psikologi sulit untuk diverifikasi secara empiris. Konsep-konsep psikologi yang digunakan dalam analisis sastra seringkali bersifat abstrak dan sulit diukur secara objektif, sehingga sulit untuk melakukan pengujian empiris yang kuat.
3) Kurangnya generalisasi: Pendekatan sastra banding psikologi cenderung bersifat kontekstual dan terbatas pada karya sastra tertentu. Temuan yang diperoleh dari satu karya sastra mungkin tidak selalu dapat digeneralisasikan ke karya sastra lain atau ke populasi yang lebih luas.
4) Kompleksitas dalam mengintegrasikan disiplin: Pendekatan sastra banding psikologi melibatkan integrasi dua disiplin yang kompleks, yaitu sastra dan psikologi. Diperlukan pemahaman yang mendalam tentang kedua bidang tersebut untuk dapat mengaplikasikan pendekatan ini secara efektif.
Penting untuk diingat bahwa kelebihan dan kelemahan ini bukanlah mutlak, dan penggunaan pendekatan sastra banding psikologi dapat bervariasi
tergantung pada tujuan penelitian, pertanyaan yang diajukan, dan konteks spesifik yang diteliti.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam kesimpulannya, pendekatan sastra banding psikologi merupakan pendekatan yang menghubungkan studi sastra dengan teori dan konsep psikologi.
Pendekatan ini melibatkan analisis dan penafsiran karya sastra dengan menggunakan perspektif psikologis untuk memperkaya pemahaman tentang karakter, motivasi, pengalaman pembaca, dan aspek psikologis lainnya dalam karya sastra.
Kelebihan pendekatan ini termasuk kemampuannya untuk memberikan wawasan yang mendalam tentang karakter dan motivasi dalam karya sastra, pendekatan yang holistik terhadap pengalaman sastra, dan perhatian pada pengalaman pembaca. Namun, terdapat juga beberapa kelemahan, seperti interpretasi yang subjektif, kesulitan dalam verifikasi empiris, keterbatasan generalisasi, dan kompleksitas dalam mengintegrasikan dua disiplin yang berbeda.
Pendekatan sastra banding psikologi tidak hanya memberikan sudut pandang yang berbeda dalam memahami karya sastra, tetapi juga dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang aspek-aspek psikologis manusia yang tercermin dalam sastra. Penting untuk mempertimbangkan kelebihan dan kelemahan ini dalam menerapkan pendekatan ini, serta memahami bahwa pendekatan sastra banding psikologi dapat bervariasi tergantung pada konteks dan tujuan penelitian yang spesifik.
DAFTAR PUSTAKA
Amelia, N., & Hartati, D. (2022). Kajian Sastra Bandingan Novel Travelers ’ Tale Belok Kanan : Barcelona ! Dengan Film Belok Kanan Barcelona. 14(1).
Amelia, S., & Ah, M. (2022). Kritik pada novel trauma karya boy candra pendekatan psikologis.
1(7). https://doi.org/10.36418/jii.v1i7.207
Fadilah, C., Hartati, D., & Karawang, U. S. (2022). PERBANDINGAN UNSUR PEMBANGUN CERPEN DAN FILM PENDEK PULANG TANPA ALAMAT.
Fauziyah, N. (2022). Diskrepansi Stereotip Karakter Tokoh Bawang Putih Pada Cerita Rakyat Bawang Putih Dan Bawang Merah. 1(1), 57–71.
Haryanti, M. S. W. T. & N. D. (2024). PSIKOLOGI TOKOH KORBAN KOMUNIS DALAM CERPEN SURAT UNDANGAN , KERBAU BERTANDUK EMAS KARYA PUTU OKA SUKANTA , DAN TANAH AIR KARYA MARTIN ALEIDA THE PSYCHOLOGY OF COMMUNISM VICTIM CHARACTERS IN THE SHORT STORY SURAT UNDANGAN , KERBAU BERTANDUK EMAS BY PUTU O. 181–199.
https://doi.org/10.26499/mm.v22i2.6688
Istianingrum, R., Suryani, Y., A, N. Y. A., Hanik, S. U., Balikpapan, U., & Tuban, U. R. (2020).
KEPASRAHAN HIDUP TOKOH DALAM CERPEN “ TUJUAN : NEGERI SENJA ” KARYA SENO GUMIRA DAN “ SEHARI MENUNGGU MAUT ” KARYA ERNEST HAMINGWAY THE SURRENDER OF FIGURE ’ S LIFE IN SHORT STORY “ TUJUAN : NEGERI SENJA ” BY SENO GUMIRA A AND SHORT STORY “ SEHARI MENUNGGU MAUT ” BY ERNEST HAMINGWAY.
33–41.
Kamilah, Y. L., Muhammadiyah, U., & Hamka, P. (2024). Kepribadian Tokoh Utama Laki-Laki Pada Film Yowis Ben Dan Film Star Syndrome ( Kajian Sastra Bandingan ). 2(1).
Ponco Dwi Putra, N. D. H. (n.d.). KEMBALINYA WARISAN ROHANIAH KAUM WANITA DALAM DUA NASKAH PEMENANG DRAMA TAHUN 1958: SASTRA BANDINGAN. 664–676.
Rachmawati, A., Hartati, W., Kurnia, E., & Hartati, D. (n.d.). TRANSFORMASI NOVEL TUJUH MISI RAHASIA SOPHIE KARYA ADITIA YUDIS DALAM FILM TUJUH MISI RAHASIA SOPHIE KARYA SUTRADARA BILLY CHRISTIAN KAJIAN SASTRA BANDINGAN : PENDEKATAN PSIKOLOGI SASTRA. 327–337.
Silvi Athala Naziha, D. H. (2022). Kajian sastra bandingan cerpen gadis korek api dengan cerpen teresa : pendekatan psikologi sastra. 5(1), 120–128.
Sita, F. N., Jamal, H. S., & Hartati, D. (n.d.). KAJIAN SASTRA BANDINGAN NOVEL SALAH ASUHAN DENGAN NOVEL LAYLA MAJNUN : Pendekatan Psikologi Sastra. 131–147.
Yurika Sephiani, D. H. (2022). Perbandingan Klasifikasi Emosi Tokoh Utama Dalam Novel Hujan Karya Tere Liye Dengan Novel Dry Karya Neal Shusterman Dan Jarrod Shusterman. 8(14), 393–405.