• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendekatan Zakat, Infaq, Shodaqoh

N/A
N/A
Ruben Iman

Academic year: 2024

Membagikan "Pendekatan Zakat, Infaq, Shodaqoh"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PENDEKATAN ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Tafsir Ayat & Hadits Ekonomi”

Dosen Pengampu : Dr. Abdul Rokhim, S.Ag, M.E.I

Disusun Oleh:

Nabila Aisya Darmawati 232105030028 Dian Navi Syahuda 232105030031 Hengky Kurniawan 232105030035

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI AHMAD SIDDIQ JEMBER

2024

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa, puji syukur kami panjatkan atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Pendekata Zakat, Infaq dan Shodaqoh” ini.

Kami mengucapkan terima kasih Bapak Dr. Abdul Rokhim, S.Ag, M.E.I selaku dosen mata kuliah Tafsir Ayat dan Hadits Ekonomi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi dunia pendidikan.

Jember, 17 November 2024

Penulis

(3)

iii DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan ... 2

BAB II PEMBAHASAN ... 3

A. Pembahasan Zakat, Infaq Dan Shadaqoh (ZIS) ... 3

B. Dismilaritas Zakat, Infaq Dan Shadaqoh ... 7

C. Hikmah Dan Manfaat Zakat, Infaq Dan Shadaqoh ... 12

D. Strategi Inplementasi Zakat, Infaq Dan Shadaqoh ... 14

BAB II PENUTUP ... 16

A. Kesimpulan ... 16

(4)

1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Zakat, infaq dan shodaqoh (ZIS) merupakan konsep penting dalam ajaran Islam yang tidak hanya berfungsi sebagai kewajiban spiritual, tetapi juga sebagai instrumen sosial yang dapat memperkuat solidaritas di antara umat. Ketiga istilah ini sering kali dianggap sepele, namun memiliki makna yang mendalam serta dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat. Dalam konteks ini, pemahaman yang tepat mengenai zakat, infaq, dan shodaqoh sangat diperlukan untuk mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada dan meningkatkan kualitas hidup umat.

Zakat sebagai salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap umat Muslim yang memenuhi syarat tertentu. Zakat berfungsi sebagai pembersih harta dan sarana untuk membantu mereka yang membutuhkan.

Sementara itu, infaq dan shodaqoh merupakan bentuk sumbangan sukarela yang dapat dilakukan oleh setiap individu tanpa batasan tertentu. Infaq biasanya merujuk pada pengeluaran harta untuk kepentingan umum atau kegiatan sosial, sedangkan shodaqoh lebih bersifat amal pribadi yang dapat dilakukan kapan saja dan dalam bentuk apa pun.

Melalui makalah ini penulis akan membahas secara mendalam mengenai pengertian, jenis-jenis, serta perbedaan antara zakat, infaq, dan shodaqoh. Selain itu, makalah ini juga akan mengkaji peran ketiga elemen tersebut dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.

Diharapkan dengan pemahaman yang lebih baik tentang zakat, infaq, dan shodaqoh, umat Islam dapat lebih aktif dalam melaksanakan kewajiban sosialnya serta berkontribusi dalam menciptakan kesejahteraan bersama.

(5)

2 B. Rumusan Masalah

1. Jelaskan terkait pembahasan zakat, infaq dan shodaqoh!

2. Apa dismilaritas zakat, infaq dan shodaqoh?

3. Apa tujuan zakat, infaq dan shodaqoh?

4. Apa saja hikmah dan manfaatnya?

5. Bagaimana strategi impementasi zakat, infaq dan shodaqoh?

C. Tujuan

1. Mendeskripsikan apa yang dimaksud zakat, infaq dan shodaqoh 2. Mengetahuiperbedaan dari zakat, infaq dan shodaqoh

3. Memahami tujuan zakat, infaq dan shodaqoh

4. Mengtahui cara impementasi zakat, infaq dan shodaqoh

(6)

3 BAB II PEMBAHASAN A. Pembahasan Zakat, Infaq dan Shodaqoh (ZIS)

1. Zakat

Diambil dari buku “Pengantar Ekonomi Syariah : Teori dan Praktik” bahwa zakat merupakan bagian dari harta dengan persyaratan tertentu yang diwajibkan oleh Allah SWT, kepada pemiliknya untuk diserahkan kepada yang berhak meneima.

Dalam hal ini zakat merupakan pertumbuhan1 karena dengan memberikan hak fakir miskin, terwujudlah perputaran (sirkulasi) uang dalam masyarakat yang menyebabkan berkembangnya kegunaan uang dalam kehidupan ekonomi pada masyarakat. Menurut Lisan Al-Arab makna zakat, diambil dari sudut bahasa adalah suci, tumbuh, berkah dan terpuji. Oleh sebab itu, zakat ini sebagai cambuk ampuh dalam mengembangkan jiwa dan kekayaan orang-orang kaya. Harta yang dikeluarkan untuk zakat merupakan milik pribadi, bukan milik orang lain dan genap usia kepemilikan (365 hari) pernyataan ini biasa disebut haul. Adapun manfaat menunaikan ibadah zakat yang disampaikan oleh Yusuf Qardhawi (1995), yakni:

a) Melaksakan zakat sebagai upaya menolong orang yang memiliki keterbatasan dan orang yang membutuhkan bantuan lalu mengayominya, merupakan kewajiban sesama manusia atas perintah Allah SWT>

b) Membayar zakat merupakan metode pembersihan atau kesucian dari berbagai dosa serta membentuk jati diri yang berbudi pekerti sehingga menjadikan pribadi yang jiwa sosial tinggi terhadap sesama makhluk hidup.

c) Melakukan zakat juga sebagai wujud rasa Syukur atas segala sesuatu yang diterima maupun dimiliki, karena Allah SWT telah melimpahkan Rahmat dan karunia kepada umat yang mampu dengan dilimpahkannya harta melebihi kebutuhan pokok sehingga haruslah mensyukuri atas kelebihan rezeki itu dengan menunaikan zakat. Fungsinya pun sudah tertulis di Al- Qur’an, yakni surat At-Taubah 9:103

َو ۗ ْمُهَّل ٌنَكَس َكَت َٰوَلَص َّنِإ ۖ ْمِهْيَلَع ِ لَص َو اَهِب مِهيِ ك َزُت َو ْمُه ُرِ هَطُت ًةَقَدَص ْمِهِل ََٰوْمَأ ْنِم ْذُخ َُّللّٱ

ٌميِلَع ٌعيِمَس

Artinya : “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.

Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS. At-Taubah ayat 103) Ada sahabat Nabi yakni Ibnu Umar ra mengatakan bahwa Rasulullah pun bersabda terkait zakat sebagai salah satu bagian dari dasar Islam, yakni

1 Ditinjau dari segi Bahasa, kata “zakat” memiliki makna al-barakatu (Keberkahan), an-namaa (Pertum buhan dan Perkembangan), ath-thaharatu (kesucian) dan ash-shalahu (keberesan).

(7)

4

سْمَخ ىَلَع ُم َلَْسِ ْلْا َيِنُب«||:ملسو هيلع الله ىلص الله ُلوسر لاق :لاق امهنع الله يضر رَمُع ِنب ِالله ِدْبَع ْنَع:

،ِةاَك َّزلا ِءاَتيِإ َو ،ِة َلََّصلا ِماَقِإ َو ،ُهُلوُس َر َو ُهُدْبَع اًدَّمَحُم َّنَأ َو ،ُالله َّلَِإ َهَلِإ َلَ ْنَأ ِةَداَهَش ِم ْوَص َو ،ِتْيَبْلا ِ جَح َو

]حيحص[ ]هيلع قفتم[.»َناَضَم َر Artinya : “Islam itu dibangun di atas lima dasar: persaksian (syahadat) bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah subhanahu wa ta’ala dan Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, haji (ke Baitullah) dan puasa di bulan Ramadhan

Namun zakat yang disumbangkan memiliki syarat-syaratnya, sebagai kaum muslim harus memahami. Berikut syarat-syaratnya :

• Nishab, jumlah minimum Nishab adalah batas minimal kekayaan yang harus dimiliki seseorang agar diwajibkan untuk membayar zakat. Jika seseorang memiliki harta yang mencapai atau melebihi nishab, maka ia wajib menunaikan zakat. Sebaliknya, jika harta yang dimiliki tidak mencapai nishab, maka tidak ada kewajiban untuk membayar zakat. Karena sebagai jumlah minimum harta yang akan di keluarkan sebagai zakat itu berbeda misalnya harta perniagaan dan barang pertanian itu berbeda dalam pengeluarannya untuk zakat.

• Haul, jangka waktu untuk sumber zakat yang akan dikeluarkan seseorang.

Harta yang belum mencapai satu tahun kepemilikannya tidak wajib dizakatkan, namun berbeda untuk pertanian jika sudah panen bisa melaksanak zakat tidak perlu menunggu setahun.

• Kadar, persentase tertentu dari total harta yang harus dikeluarkan sebagai zakat setelah memenuhi syarat nishab dan haul.2

Sasaran dana zakat menurut buku “Pengantar Ekonomi Syariah : Teori dan Praktik”, sudah terdapat di Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 60:

ُتاَقَدَّصلا اَمَّنِإ َس يِف َو َنيِم ِراَغْلا َو ِباَق ِ رلا يِف َو ْمُهُبوُلُق ِةَفَّلَؤُمْلا َو اَهْيَلَع َنيِلِماَعْلا َو ِنيِكاَسَمْلا َو ِءا َرَقُفْلِل

َِّاللّ ِليِب

ٌميِكَح ٌميِلَع ُ َّاللّ َو ۗ ِ َّاللّ َنِم ًةَضي ِرَف ۖ ِليِبَّسلا ِنْبا َو Artinya : “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

2Diambil dari web milik Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAZ) bahwasannya Nishab zakat penghasilan sebesar 85 gram emas per tahun. Kadar zakat penghasilan senilai 2,5%. Dikutip melalui https://baznas.go.id/zakatpenghasilan pada 19 November 2024, pukul 11.22

(8)

5

Pada ayat diatas terdapat delapan kelompok (asnaf) yang berhak untuk menerima zakat, yakni sebagai berikut :

1) Fakir 2) Miskin 3) Amil 4) Muallaf 5) Riqab 6) Gharimin 7) Sabilillah 8) Ibnu Sabil

Zakat dapat mengurangi kemiskinan jika disalurkan kepada yang memang membutuhkan sesuai pada delapan kelompok tersebut. Dengan penyaluran zakat yang inventif dan tepat sasaran maka mengurangi kaum dhuafa (mustahik) mnejadi muzakki pada masa yang akan datang. Begitupun sebaliknya, apabila zakat tidak dilakukan secara invertif hanya aktivitas sementara (temporary action) maka kegunaan zakat hanya menjadi konsumtif yang gunanya hanya meringankan beban sesaat (temporary relief) .

2. Infaq

Dalam bahasa Arab, infaq berarti "madha wa nafida" yang berarti "berlalu dan menghabiskan". Selanjutnya, istilah "lafalzh" digunakan sebagai salah satu frasa dalam syariah Islam, yang mengacu pada pembagian pendapatan seseorang untuk memenuhi kebutuhan syariat3. Infaq tidak hanya digunakan dengan makna ini, namun membelanjakan sebagian dari keuntungan mereka di jalan Allah SWT juga disebut infaq seperti yang disebutkan dalam firman Allah SWT pada surat Al- Baqarah ayat 195 4:

ِليِبَس ىِف ۟اوُقِفنَأ َو َِّللّٱ

ىَلِإ ْمُكيِدْيَأِب ۟اوُقْلُت َلَ َو ِةَكُلْهَّتلٱ

َّنِإ ۛ ۟ا ٓوُنِسْحَأ َو ۛ ََّللّٱ

ُّب ِحُي َنيِنِسْحُمْلٱ

Artinya: “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”

Menurut Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) ada Bab I Pasal 1 Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, infaq adalah harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan umum. Infak adalah amalan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari seorang Muslim. Istilah ini berasal dari kata Arab "anfaqa" yang berarti membelanjakan harta atau memberikan harta, maka infaq berarti keluarkanlah harta.

Infaq terdiri dari dua kategori berdasarkan posisi hukum, yakn:

3 M.Nur Rianto al Arif, Pengantar Ekonomi Syariah : Teori dan Praktik (Bandung : PUSTAKA SETIA), hl 261

4 Referensi : https://tafsirweb.com/715-surat-al-baqarah-ayat-195.html

(9)

6

a) Infak wajib, yang merupakan pengeluaran zakat. Hal ini telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya mengenai jenis harta dan jumlah yang harus dibayar.

b) Infak sunat, yang merupakan pengeluaran sebagian dari seseorang untuk diberikan kepada Allah SWT selain zakat. Untuk infak sunat, tidak ada batas yang ditentukan oleh syariat; mereka dapat diberikan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan, bahkan lebih dari jumlah zakat, tetap memperhatikan kemaslahatan pemberi.

Karena itu, infaq atau Al-Infaq adalah setiap pengorbanan (pembelanjaan) harta dan sejenisnya untuk kebaikan. Bentuk, waktu, dan jumlah infaq tidak ditetapkan namun infaq biasanya identik dengan harta atau sesuatu yang memiliki nilai barang yang dikorbankan. Infaq juga dianjurkan oleh Rasulullah dengan menginfaqkan harta sebagian, menurut Abu Hurairah berikut sabda Rasulullah :

ْقِفْنُأ َمَدآ َنْبا اَي ْقِفْنَأ :ُالله َلاَق«||:لاق ملسو هيلع الله ىلص الله لوسر نأ هنع الله يضر ةريره يبأ نع ]حيحص[ ]هيلع قفتم[.» َكْيَلَع Rasulullah bersabda, "Allah berfirman, 'Wahai anak Adam! Berinfaklah,

niscaya Aku akan berinfak kepadamu’.”

Dengan melakukan infaq, kita tidak hanya membantu orang lain tetapi juga mendapatkan keberkahan dan pahala dari Allah. Setiap individu diharapkan dapat berpartisipasi dalam infaq sesuai dengan kemampuan mereka untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik dan saling mendukung.

3. Shadaqah (Sedekah)

Sedekah jika dalam bahasa Arab yakni shadaqa, yashduqu dan shadaqatan berarti pembenaran. Lafal shadaqah juga disebut zakat, karena mengeluarkan harta melalui sistem zakat juga merupakan perbuatan benar. Karena dari segi pemberiannya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT maupun dari segi memberikan harta kepada yang berhak menerimanya dan pada setiap harta terdapat hak orang lain, baik fakir maupun miskin. Demikian pula, dengan mengeluarkan harta di luar sistem zakat yang merupakan anjuran Allah SWT, yaitu untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Baik sedekah wajib maupun sunnah menunjukkan ketaatan dan iman seorang hamba terhadap pencipta-Nya. Oleh karena itu, sedekah seperti infaq terdiri dari dua jenis yakni sedekah yang bersifat wajib (zakat) dan sedekah yang bersifat sunah (mengeluarkan kebajikan di luar zakat) baik dalam bentuk harta dan perbuatan dengan tujuan untuk mencari rida Allah SWT serta mendekatkan diri kepada-Nya sebagai bentuk ketaatan terhadap perintah-Nya yang tidak mengikat.

(10)

7

Setiap saat sedekah itu disunnahkan, baik dalam bentuk materi maupun tidak.

Karena hikmah shadaqah untuk memadamkan amarah Allah SWT dan mencegah kematian yang buruk, seperti yang dikatakan oleh Rasulullah SAW5:

ِ ب َّرلا َبَضَغ ُءيِفْطُت ِ رِ سلا َةَقَدَص

Sungguh, sedekah yang dirahasiakan itu dapat meredam amarah Allah” (HR. Ath- Thabarani dalam Al-Mu’jam al-Kabir No. 1018, jilid 19/421).

Adapun sabda Rasulullah yang lain terkait shadaqah :

َيِب اَهُلَّبَقَتَي َ َّاللّ َّنِإ َو ، َبِ يَّطلا َّلَِإ ُ َّاللّ ُلَبْقَي َلَ َو ، بِ يَط بْسَك ْنِم ة َرْمَت ِلْدَعِب َقَّدَصَت

ِهِب ِحاَصِل اَهيِ ب َرُي َّمُث ،ِهِنيِم ،

ِلَبَجلا َلْثِم َنوُكَت ىَّتَح ،ُه َّوُلَف ْمُكُدَحَأ يِ ب َرُي اَمَك

"Barang siapa yang bersedekah dengan sebutir kurma hasil dari usahanya sendiri yang baik (halal), sedangkan Allah tidak menerima kecuali yang baik saja, maka sungguh Allah akan menerimanya dengan tangan kanan-Nya lalu mengasuhnya untuk pemiliknya sebagaimana jika seorang dari kalian mengasuh anak kudanya hingga membesar seperti gunung” (HR. Al-Bukhari No. 1410). Allah SWT juga berfirman di Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 276 :

ٍميِّثَأ ٍراهفَك هلُك ُّب ِّحُي َلَ ُ هاللَّ َو ۗ ِّتاَقَدهصلا يِّب ْرُي َو اَب ِّ رلا ُ هاللَّ ُقَحْمَي Artinya : “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.”

Adapun rukun shadaqah, yakni sebagai berikut :

1) orang yang memberikan adalah orang yang memiliki barang tersebut (kepemilikan atau haul) dan berhak untuk mentashorufkan kepada orang lain, 2) Orang yang diberikan memiliki hak untuk memiliki, seperti delapan

kelompok (asnaf) yang berhak menerima zakat.

3) Ijab Qabul, Ijab semacam pernyataan pemberian dari orang yang memberikan, sedangkan qabul adalah pernyataan penerimaan dari orang yang menerima.

Shadaqah adalah amalan mulia yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dengan bershadaqah, seseorang tidak hanya membantu orang lain tetapi juga berinvestasi untuk kebaikan diri sendiri di dunia dan akhirat. Setiap individu didorong untuk melaksanakan shadaqah sesuai dengan kemampuan mereka, baik itu dalam bentuk materi maupun non-materi.

B. Dismilaritas Zakat,infaq dan shodaqoh

5 https://balitbangdiklat.kemenag.go.id/berita/keutamaan-sedekah

(11)

8 1) Zakat

Ali (2000:32) mengemukakan zakat adalah kewajiban yang ditetapkan Allah kepada hambanya yang mampu dalam hal ekonomi, dan merupakan suatu ibadah yang diwajibkan kepada umat muslim sebagai tanda syukur kepada Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya. Disusul oleh Zakiah Dkk (1992. 7:212) bahwa zakat adalah sebagian kekayaan yang diambil dari milik seseorang yang punya dan diberikan sesuai dengan ketentuan kepada orang-orang yang berhak menerimanya.

Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang amat penting. Zakat didasarkan pada dalili-dalil yang qath'i yang menjadikan zakat memiliki hukum-hukum yang jelas. Zakat adalah bagian dari agama Islam yang harus diketahui secara dharuri, yang bermakna bahwa orang yang mengingkari kewajiban zakat akan menjadi kafir.

(Mushthafa al-Bugha, 2012: 266).

Zakat secara umum terbagi menjadi dua bagian. (Ahmad Azhar Basyir, 1997:

223). Pertama zakat harta atau biasa disebut zakat mal yaitu zakat yang dikeluarkan atas harta yang dimiliki seseorang atau lembaga dengan syarat-syarat atau ketentuan-ketentuan secara hukum syara'. Kedua adalah zakat nafs atau zakat fitrah yaitu zakat yang diberikan berkenaan dengan telah selesai mengerjakan puasa ramadhan. (Hasbi Ash-Shiddieqy, 1984: 30).

➢ Zakat Fitrah

Menurut Hasby Ash-Shidieqy bila dilihat dari arti zakatul fitrah (zakat yang diberikan karena berbuka atau selesainya puasa) dikeluarkan mulai dari terbenam matahari di petang pada malam hari raya atau akhir Ramadhan sampai sebelum sembahyang hari raya, dan jika dikeluarkan di luar itu maka pemberiannya dianggap sebagai sedekah. (Shiddieqy: 261).

Dalam kadar berapa zakat fitrah harus dikeluarkan, para ulama sepakat bahwa akat fitrah tidak boleh kurang dari 1 sha', (Ibnu Rusyd, 2007: 627). makanan pokok.

نم ريبكلاو ريغصلاو ىثنلاو ركذلاو رحلاو دبعلا ىلع ريعش نم اعاص وأ رمت نم اعاص رطفلا ةاكز ةلَصلا ىلا سانلا جرخ لبق ،ىدؤت نأ ،ءارماو نيملسملا

Rasulullah mewajibkan zakat fitrah satu sha' dari kurma atau satu sha' dari gandum terhadap hamba dan orang merdeka, laki-laki dan perempuan dan anak-anak dan dewasa dari kaum muslimin dan diperintahkannya agar mengeluarkan zakat fitrah sebelum orang-orang berangkat menunaikan shalat. (Imam Bukhori, Shahih Bukhari: 174).

➢ Zakat Mal a) Zakat Pertanian

(12)

9

Mazhab Al-Malikiyah dan Asy-Syafi'iyah menetapkan bahwa bila hasil.

tanaman itu termasuk makanan pokok yang mengenyangkan dan bisa disimpan dalam waktu lama, ada kewajiban zakat atasnya. (Mughni Al-Muhtaj: 433). Adapun tentang besarnya nilai zakat yang harus dikeluarkan dari tanaman telah disepakati oleh para ulama, yaitu usyur (1/10) dan nishful ushr (1/120). Dalam bentuk prosentase berarti 10% dan 5%. Dari Jabir bin Abdilah ra dari Nabi SAW, "Tanaman yang disirami oleh sungai dan mendung (hujan) zakatnya sepersepuluh. Sedangkan yang disirami dengan ats-tsaniyah zakatnya setengah dari sepersepuluh“ (1/20).

(HR. Ahmad, Muslim, An-Nasai dan Abu Daud).

b) Zakat Binatang Ternak

Tidak semua jenis hewan wajib dikeluarkan zakatnya, hanya terbatas pada jenis hewan yang diternakkan, sedangkan hewan peliharaan lainnya yang bukan untuk diternakkan, peliharaan, tidak termasuk dalam rangkaian zakat ini. Jumhur ulama menetapkan bahwa zakat hewan ternak ini sesuai dengan ketentuan aslinya, terbatas hanya pada tiga jenis hewan ternak saja, yaitu kambing/domba, sapi/kerbau dan unta

c) Zakat Emas Dan Perak

Jumhur ulama sepakat bahwa hanya emas yang telah memenuhi nishab saja yang wajib dikeluarkan zakatnya. Sedangkan yang jumlahnya masih kurang dari nishab, tidak wajib. Jumhur ulama menyebutkan bahwa nishab zakat emas adalah 20 mitsqal. Dasarnya sebagaimana disebutkan di dalam hadits Nabi SAW: Emas yang kurang dari 20 mitsqal dan perak yang kurang dari 200 dirhma tidak ada kewajiban zakat atasnya. (HR.Ad-Daruquthny).

Sebagaimana juga emas, hanya perak yang telah memenuhi nishab saja yang diwajibkan atasnya zakat. Dan ijma' para ulama menyepakati bahwa nishab perak adalah 200 dirham. Sedangkan kadar yang harus dikeluarkan dari zakat emas dan perak adalah rub'ul 'usyur. Maknanya adalah seperempat dari sepersepuluh.

Mudahnya adalah 1/40 atau dengan angka desimal adalah 2,5%. Bahwa Nabi SAW mengambil dari setiap 20 dinar atau lebih, setengah dinar. Dan dari 40 dinar diambil satu dinar. (HR. Ibnu Majah).

d) Zakat Perniagaan

Secara istilah, zakat barang perdagangan didefinisikan oleh para ulama adalah Segala benda yang dijadikan objek jual-beli baik dari jenis yang wajib dizakati seperti unta, kambing dan sapi, atau pun bukan jenis barang yang wajib dizakati, seperti pakaian, himar dan bagal. (Syarah Fathul Qadir: 526)

ْمُتْبَسَك اَم ِتاَبِ يَط نِم اوُقِفنَأ اوُنَماَء َنيِذَّلا اَهُّيَأنَي Terjemahnya: Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik... (QS. Al-Baqarah: 267).

(13)

10

Besar zakat yang dikeluarkan adalah rub'ul-usyr atau seperempat dari sepersepuluh adalah 1/40 atau 2,5% harta itu. Nilai itu dihitung dari besarnya barang yang diperjualbelikan atau distok oleh pedagang.

e) Zakat Rikaz dan Ma’din

Jumhur ulama menetapkan bahwa yang dimaksud dengan rikaz adalah benda- benda berharga peninggalan zaman kerajaan-kerajaan di masa lalu yang tidak memeluk agama Islam. Benda-benda itu bisa saja berbentuk emas, perak atau benda lain yang berharta seperti guci, piring, marmer, logam, permata, berlian, kuningan, tembaga, ukiran, kayu dan lainnya. Semua itu termasuk jenis harta rikaz yang ada kewajiban zakatnya. Bahwa rikaz itu didapat dengan cara menemukan tanpa sengaja dan tanpa usaha. Ditemukan begitu saja tanpa kebetulan dan tanpa eksplorasi.

Sedangkan ma'din ditemukan dengan melalui pencaharian khusus, lewat penelitian, ekspedisi dan eksplorasi, dan tentunya semua membutuhkan biaya yang tidak kecil.

Rikaz berbeda dengan ma'din dari nilai yang wajib dikeluarkan zakatnya. Besar nilai zakat rikaz itu 20% atau seperlima dari nilai harta yang ditemukan. Sedangkan besar nilai zakat ma'din itu hanya 1/40 atau 2,5% dari nilai harta yang didapat. Rikaz itu termasuk jenis harta yang wajib dizakatkan tanpa menunggu haul. Jadi tidak harus menunggu dimiliki selama setahun penuh. Begitu ditemukan maka langsung harus dikeluarkan zakatnya saat itu juga.

f) Zakat Profesi

Zakat profesi ini terkait dengan harta yang didapat oleh seseorang karena dia mendapatkan harta penghasilan dari pekerjaan yang digelutinya, bukan dari hasil pertanian, peternakan, atau barang-barang perdagangan, emas atau perak yang disimpan, barang yang ditemukan dan sejenisnya. Fungsi dari zakat adalah membersihkan harta kekayaan atau asset yang di miliki setiap muslim, sehingga harta yang dimiliki menjadi bersih

ْمُتْبَسَك اَم ِتاَبِ يَط نِم اوُقِفنَأ اوُنَماَء َنيِذَّلا اَهُّيَأَتَي Terjemahnya: “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik”

2) Infaq

jika zakat ada nisabnya, infaq tidak mengenal nishab. Infaq dikeluarkan setiap orang yang beriman, baik yang berpenghasilan tinggi maupun rendah, apakah ia di saat lapang maupun sempit 6 . Mengeluarkan sebagian harta untuk sesuatu kepentingan yang diperintahkan oleh Allah subhanahu wata'ala, seperti menginfakkan harta untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Infaq dia artikan sebagai mengeluarkan harta di jalan Allah7. Infaq merupakan sumbangan yang diberikan

6 Shihab, Quraish., Tafsir al-Misbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), h. 261-262.

7 Hasbiyallah, Figh dan Ushul Figh, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2017), h. 246.

(14)

11

seorang muslim karena rekomendasi eksternal, yaitu rekomendasi pemimpin muslim. Infaq adalah Penyerahan harta untuk Kebajikan.

Infaq adalah jenis kebaikan yang bersifat umum, berbeda dengan zakat. Jika seseorang ber-infaq, maka kebaikan akan kembali pada dirinya, tetapi jika ia tidak melakukan hal itu, maka tidak akan jatuh kepada dosa, sebagaimana orang yang telah memenuhi syarat untuk berzakat, tetapi ia tidak. melaksanakannya. Adapun anjuran untuk menginfaqkan harta sebagaimana hadis Rasulullah:

َبَت ُ َّاللّ َلاَق :َلاَق َمَّلَس َو ِهْيَلَع ُالله ىَّلَص ُّيِبَّنلا ِهِب ُغِ لَبُي ُهْنَع ُالله َي ِض َر َة َرْيَرُه يِبَأ ْنَع ْقِفْنَأ !َمَدآ َنْبا اَي :ىَلاَعَت َو َك َرا

َو َلْيَّللا ٌءْيَش اَهُضْيِغَي َلَ ُءاَّحَس ُن َلََم : ريِمَن ُنْبا َلاَق َو ىَلأَم ِالله ُنيِمَي :َلاَق َو ، َكْيَلَع ْقِفْنَأ راَهَّنلا

Dari Abu Hurairah ra Rasulullah Saw bersabda: ”Allah Tabaraka Wata'ala berfirman: wahai anak Adam, berinfaqlah! Niscaya aku akan berinfaq kepadamu.

Lalu beliau bersabda: tangan kanan Allah itu penuh, tidak kurang sedikitpun, baik pada malam maupun pada siang hari.” (HR. Muslim),8

3) Shodaqoh

Shadaqah bukan merupakan suatu kewajiban. Sifatnya sukarela dan tidak terikat pada syarat-syarat tertentu dalam pengeluarannya, haik mengenai jumlah, waktu dan kadarnya. Shadaqah akan menambah harta seseorang karena berkah, terhindah dari kerugian, digantikan dengan yang lebih baik dan lebih bermanfaat.9 Shadaqah dibolehkan pada setiap waktu dan disunnahkan berdasarkan Al-Qur'an dan As- Sunnah. 10 Beberapa hal yang dapat membatalkan Shadaqah yaitu al-man (mengungkit-ungkit), al-aza (menyakiti) melakukan Shadaqah, namun dengan Shadaqah ia menyakiti orang yang menerimanya, dan ria (memperlihatkan) memamerkan kepada orang lain bahwa ia ber Shadaqah. Adapun anjuran untuk bershadaqah sebagaimana hadis Rasulullah:

َع ُ َّاللّ َي ِض َر َة َرْيَرُه يِبَأ يلع اًبَهَذ اًدْحَأ يِل َّنَأ يِنُّرُسَي اَم :َلاَق َمَّلَس َو ِهْيَلَع ُالله ىَّلص يبنلا نأ يِتْأَت نع ُهْن

ِنْيَدِل ُهُد ِص ْرَأ ،ا ًراَنْيِد َّلَِإ ، ُراَنْيِد ُهْنِم يِدْنِع َو ٌةَثِلاَث َّيَلَع Dari Abu Hurairah ra bahwa Nabi Saw bersabda: “Aku tidak suka sekiranya gunung Uhud diubah menjadi emas untukku, lalu disimpan di rumahku selama tiga hari, sedangkan masih ada padaku sisa uang satu dinar, selain satu dinar yang memang aku persiapkan untuk pembayaran hutang” (HR. Muslim)11

C. Hikmah dan Mafaat Zakat,Infaq, dan Shodaqoh

8 Zaki Al-Din Abd. Al-Azhim Al-Mundziri, Ringkasan Shahih Muslim, (Bandung: Mizan, 2002), h. 299.

9 Adnan Ath-Tharsyah, Anda dan Harta, (Jakarta: Pustaka Al-Kausar, 2004), h. 111.

10 Rahmat Syafei, Fiqih Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia, 2001), h.249.

11 Zaki Al-Din Abd. Al-Azhim Al-Mundziri, Ringkasan Shahih Muslim, (Bandung: Mizan, 2002), h. 298.

(15)

12 1) Membentengi Harta

ةاكزلا اب ْمُكَلا َوْما اوُن ِصَح Artinya : “Bentengi harta-harta kalian dengan zakat” (HR. At-Thabrani).

ةاكزلا سبَحِب َّلَِإ ِرحَب َلَ َو رَب يِف ٌلام فلت ام Artinya: “Tidaklah musnah harta yang ada di daratan atau di lautan kecuali oleh sebab tidak dikeluarkan zakatnya.” (HR. At-Thabarani).

Benteng yang paling kokoh untuk menjaga harta kita agar aman adalah dengan cara mengeluarkan zakatnya. Mungkin harta kita aman dari pencuri, tetapi belum tentu aman dari hal-hal yang di luar dugaan manusia, dimana kekuatan manusia tetap ada batasnya.

2) Menyembuhkan Penyakit

Sedekah dapat menjadi "obat hati" yang dapat memberikan dampak positif pada kesehatan secara keseluruhan. Namun, perlu diingat bahwa penyembuhan adalah urusan Allah SWT, dan kita sebagai manusia hanya bisa berusaha dan berdoa.

Rasulullah Saw bersabda:

ِةَقَدَّصلا اَي ْمُكاَض ْرَم او ُواَد َو Artinya : “Sembuhkan orang sakit di antar kalian dengan bersedekah” (HR. At- Thabrani).

3) Menggandakan Harta

Menggandakan harta melalui infaq lebih kepada sebuah janji Allah SWT yang bersifat umum. Bentuk "penggandaan" ini bisa sangat beragam, tidak hanya dalam bentuk materi, tetapi juga dalam bentuk spiritual dan sosial. Yang terpenting adalah kita memahami bahwa rezeki adalah anugerah dari Allah SWT dan kita harus bersyukur atas apa yang telah diberikan. Di dalam Al-Quran Allah SWT menegaskan bahwa harta yang diinfakkan di jalan- Nya itu akan dilipat-gandakan berkali-kali.

َلُبُنُس ِ لُك يِف َلِباَنَس َعْبَس ْتَتَبْنَأ ةَّبَح ِلَثَمَك ِ َّاللّ ِليِبَس يِف ْمُهَلا َوْمَأ َنوُقِفنُي َنيِذَّلا ُلَثَّم ًةَئا ِم ة

ٌميِلَع ٌعِسا َو ُ َّاللّ َو ُءاَشَي نَمِل ُفِعاَضُي ُ َّاللّ َو ةَّبَح Artinya : “Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 261).

(16)

13 4) Mensucikan Jiwa

Terdapa didalam Al-Qur’an, sebagai berikut :

ْمُهَّل ٌنَكَس َكَن ْوَلَص َّنِإ ْمِهْيَلَع ِ لَص َو اَهِب ميِك َزُت َو ْمُه ُرَّهَطُت ًةَقَدَص ْمِهِلا َوْمَأ ْنِم ْذُخ Artinya : “Ambillah sedekah (zakat) dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan diri mereka...”. (QS. At-Taubah : 103).

Dengan mengeluarkan zakat, kita tidak hanya membersihkan harta, tetapi juga mensucikan jiwa. Zakat adalah investasi akhirat yang sangat menguntungkan

5) Mencegah Bencana

ْو ُرِطنُي ْمَل مِئاَهَبلا َلَ وَل َو ِءاَمَّسلا َنِم َرْطَقلا وُعنَم َّلَِإ ْمِهِلا َوْمَأ َةاَك َز اوُعَنْمَي ْمَل َو Artinya : Tidaklah orang-orang menolak membayar zakat kecuali dicegah dari air hujan dari langit. Kalaulah bukan karena hewan-hewan, maka tidak akan diberi hujan.“ (HR. Ibnu Majah, Al-Baihaqi dan Al-Hakim).

َنيِنَّسلا اَي ُ َّاللّ ُمُه َلََتُب َّلَِإ َةاَك َّزلا ُم ْوَق َعَنَم اَم Artinya : “Tidaklah suatu kaum enggan mengeluarkan zakat kecuali Allah memberi bencana dengan kelaparan dan kekeringan “ (HR. At-Thabarani).

Hadis di atas mengindikasikan bahwa keengganan mengeluarkan zakat dapat mengundang musibah. Ini bukanlah ancaman, melainkan peringatan agar kita senantiasa menjalankan perintah Allah SWT. Dan juga menyiratkan hubungan sebab akibat antara keengganan mengeluarkan zakat dengan datangnya musibah berupa kelaparan dan kekeringan.

6) Ungkapan Syukur

ٌمي ِح َّر ٌروُفَغَل َ َّاللّ َّنِإ اَهوُصْحُت َلَ ِ َّاللّ َةَمْعِن اوُّدُعَت نِإ َو Artinya; “”Dan jika kamu menghitung-hitung ni'mat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. An-Nahl: 18).

Maka dengan jalan menunaikan zakat, kita bisa melakukan salah satu bentuk ibadah dalam rangka syukur atas semua nikmat yang telah Allah berikan. Sebab semua kenikmatan yang kita terima saat ini, pada gilirannya nanti pasti akan ditanyakan.

D. Strategi Implementasi Zakat,Infaq dan Shodaqoh

(17)

14 1. Secara offline

Ada 4 program penghimpunan dana zakat, infaq dan shadaqoh secara offline (secara langsung) yaitu :

➢ Sosialisasi Kepada Masyarakat

Dalam hal ini masyarakat diberikan pengetahuan, pemahaman tentang apa itu zakat dan apa manfaatnya bagi lahir dan batin.

Kebanyakan mereka yang tidak mau membayar zakat itu karena mereka tidak tahu kalau betapa besar balasanya. Bentuk dar penyampaian kepada masyarakat itu dapat berupa dengan training, seminar, workshop serta pengajian.

➢ Silaturrahmu Kepada Muzakki

Dengan terjalinnya silaturrahmi antara amil dengan muzakki maka hal itu secara tidak langsung dapat mengingatkan kewajiban untuk membayar zakat, infaq dan shadaqoh. Adanya hubungan baik yang berkelanjutan dimasa yang akan datang dapat menjadi potensi besar dana zakat, infaq dan shadaqoh yang dapat di himpun.

Peran amil yang melakukan silaturrahmi kepada muzakki dapat juga menyadarkan masyarakat bahwa salah satu penggerak roda perekonomian muslim itu ialah zakat, infaq dan shodaqoh.

➢ Menitipkan Kotak Infaq

Melakukan Kerjasama dengan pihak swasta/toko-toko tertentu yang mau untuk di ajak Kerjasama dengan cara di bina terlebih dahulu melalui pengajian bulanan atau kegiatan yang di selenggarakan untuk menjalin silahturrahmi sesame muslim.

Took-toko yang akan di titipi kontak infaq guna membantu penghimpunan dana zakat, infaq dan shodaqoh.

➢ Menitipkan Kencleng ke Personal

Kencleng adalah celengan yang dititipkan kepada perorangan yang dilakukan untuk menjaring dana umat. Jadi program ini di luncurkan untuk melatih masyarakat menyisihkan Sebagian uang nya untuk di bayarkan ke zakat, infaq atau shadaqoh.

2. Secara Online

Penghimpunan dana zakat, infaq dan shodaqoh secara online dilakukan dengan mensosialisasikannya melalui social media diantaranya melalui Instagram, facebook dan media sosial lainnya. Dengan memaksimalkan strategi offline dan stratagi online diatas dalam penghimpunan dana zakat, infaq dan shadaqoh maka kemungkinan implementasi ZIS akan lebih efektif dan dapat memberikan manfaat yang besar bagi Masyarakat dan mewujudkan Masyarakat yang lebih adil dan Sejahtera.

(18)

15 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan diatas, bahwasannya Zakat, infaq, dan shodaqoh merupakan pilar penting dalam syariat Islam. Ketiganya memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk membantu sesama dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, namun memiliki karakteristik yang berbeda. Dengan memahami konsep dan tujuan ZIS, diharapkan umat Islam dapat lebih aktif dalam melaksanakan kewajiban sosialnya dan berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih baik.

(19)

16

DAFTAR PUSAKA

Adnan Ath-Tharsyah, Anda dan Harta, (Jakarta: Pustaka Al-Kausar, 2004), h. 111.

Dr. H. Khoirul Abror, M.H, 2018, " Fiqh Zakat dan Waqaf", Bandar Lampung :Permata Percetakan

Dr. Kh. A. Nur Alam Bakhtir, 2023, " Panduan Praktis : Zakat, Infaq dan Shodaqoh"

, Jakarta : Gd. Graha Mental

Dr.Ahmad Sudirman, 2017, "Zakat : Ketentuan dan Pengelolaannya", Bogor : CV.

Anugerah Berkah Pustaka

Hasbiyallah, Figh dan Ushul Figh, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2017), h. 246.

M.Nur Rianto Al Arif, 2016, "Pengantar Ekonomi Syariah : Teori dan Praktik", Bandung : Pustaka Setia

Rahmat Syafei, Fiqih Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia, 2001), h.249.

Shihab, Quraish., Tafsir al-Misbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), h. 261-262.

Zaki Al-Din Abd. Al-Azhim Al-Mundziri, Ringkasan Shahih Muslim, (Bandung:

Mizan,2002), h. 299.

Zaki Al-Din Abd. Al-Azhim Al-Mundziri, Ringkasan Shahih Muslim, (Bandung:

Mizan,2002), h. 298.

Referensi

Dokumen terkait

Zizca Chofsyah Cotrunnada 4 Cara yang digunakan bagi pihak donatur adalah dengan menghubungi pihak center ZISKO (ZAKAT, INFAQ, SHODAQOH DAN KONSULTAN) Yatim

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui apakah penerapan dan penyajian laporan akuntansi zakat, infaq, dan shadaqoh pada Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan

Adapun hasil penilitian menunjukan bahwa QRIS yang dimiliki oleh LazisMu Jember akan dapat meningkatkan minat zakat, infaq dan shodaqoh jika dibarengi dengan kegiatan

Lembaga tersebut menghimpun dan menyalurkan dana Zakat, Infaq, Shodaqoh, dan Wakaf (ZISWAF). Dana ZISWAF diberikan kepada umat yang membutuhkan dan berhak menerimanya, seperti

Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah Bagaimana Perlakuan Akuntansi Dana Zakat, Infaq dan Shodaqoh dalam Penyajian Laporan Keuangan pada Pusat

Hasil penelitian ini adalah (1) implementasi fungsi actuating pendayagunaan dana zakat, infaq, shodaqoh dan wakaf (ZISWAF) di Rumah Zakat Cabang Semarang, yaitu

Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian adalah Bagaimana Perlakuan Akuntansi Dana Zakat, Infaq da Shodaqoh dalam Penyajian Laporan Keuangan Lembaga Amil Zakat Dana

- Berfokus dan meneliti tentang lembaga amil zakat - Membahas mengenai kepercayaan muzakki - Fokus permasalaha n pada pengelolaan dan perolehan dana zakat, infaq dan shodaqoh -