• Tidak ada hasil yang ditemukan

1601010016 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO 1442 H/2020M (2)ii DAMPAK PERNIKAHAN USIA DINI TERHADAP PENDIDIKAN ANAK di Desa Tatakarya Kec

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "1601010016 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO 1442 H/2020M (2)ii DAMPAK PERNIKAHAN USIA DINI TERHADAP PENDIDIKAN ANAK di Desa Tatakarya Kec"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka perlu dilakukan penelitian tentang dampak pernikahan dini terhadap pola asuh anak (studi di desa Tatakarya Kecamatan Abung Surakarta Kabupaten Lampung Utara). Bagaimana dampak pernikahan dini terhadap pendidikan anak di desa tatakarya kecamatan abung surakarata kabupaten lampung utara. Perkawinan yang dilakukan di usia muda, secara psikologis, anak belum siap dan memahami hubungan seksual.

Pernikahan dini sekalipun pada hakekatnya adalah pernikahan, tetapi dimasuki oleh mereka yang masih muda. Kami berharap dengan teknik ini, peneliti dapat mengetahui lebih banyak tentang populasi yang menikah dini, faktor penyebab pernikahan dini, dan dampaknya terhadap pendidikan anak. Dengan demikian dalam analisis data ini peneliti menggunakan analisis deskriptif yaitu penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan dan menginterpretasikan dampak pernikahan dini terhadap pendidikan anak di Desa Tatakarya Kec.

Dari hasil observasi dan wawancara tentang dampak pernikahan dini terhadap pendidikan anak di Desa Tatakarya Kecamatan Abung Surakarta Kabupaten Lampung Utara jumlah remaja yang menikah di usia dini menunjukkan data sebagai berikut. Apa jawaban mrs. Royilatul sebagai pelaku pernikahan dini saat ditanya mengapa pendidikan itu penting. Dari hasil wawancara dengan pelaku pernikahan dini, mereka mengatakan bahwa pendidikan sangat penting bagi anak.

Dari hasil wawancara dengan pelaku pernikahan dini, mereka mengatakan bahwa mereka tidak bisa atau tidak mengerti bagaimana memberikan pendidikan yang baik untuk anaknya. Diantara ketiga efek di atas terkait dengan teori dan kejadian di lapangan, dapat dikatakan adanya dampak pernikahan dini terhadap pengasuhan anak. Faktor Penyebab Pernikahan Dini Di Desa Tatakarya Faktor penyebab pernikahan dini di Desa Tatakarya adalah sebagai berikut.

Table 2  Kondisi Geografis
Table 2 Kondisi Geografis

PENDAHULUAN

Pertanyaan Penelitian

Tujuan dan Manfaat penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh Yurlita dengan judul “Pengaruh Pernikahan Dini Terhadap Perkembangan Pendidikan Agama Dalam Keluarga (Studi Kasus Pada Masyarakat Desa Sungai Nilau Merangin Jambi)” Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menyimpulkan bahwa: penelitian adalah masyarakat di Sungai Nilau Merangin Jambi, terdapat pengaruh antara pernikahan dini terhadap perkembangan pendidikan agama dalam keluarga, karena anak menikah pada usia dini. Pernikahan dini menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, pernikahan dini adalah perkawinan yang dilakukan oleh seorang anak laki-laki dan perempuan yang belum berusia 18 tahun dan salah satunya belum berusia 18 tahun. Oleh karena itu, ada undang-undang terkait pernikahan dini yang secara umum harus dicakup dalam semua pernikahan, tetapi ada juga undang-undang khusus yang didasarkan pada kondisi khusus, seperti kondisi siswa yang masih bersekolah, bergantung pada orang tua dan tidak bekerja.

Jika pasangan pada usia dini memiliki pendidikan yang rendah, kemungkinan akan mempengaruhi masa depan mereka dalam pendidikan anak. Penelitian lapangan merupakan penelitian yang secara langsung bertujuan untuk melakukan sosialisasi di lapangan, latar belakang dan kondisi yang sebenarnya terjadi pada saat itu tanpa mengubah apa yang telah diteliti.2 Penelitian lapangan ini dilakukan untuk mengetahui dampak pernikahan dini di Desa Tatakarya, Kec. . Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambar atau gambar secara sistematis, memberikan gambaran yang jelas tentang dampak pernikahan dini terhadap pendidikan anak kemudian mengaitkannya dengan teori atau konsep yang ada.

Wawancara terstruktur dilakukan kepada informan yaitu pasangan yang menikah pada usia dini di Desa Tatakarya Kecamatan Abung Surakarta Kabupaten Lampung Utara untuk memperoleh data tentang jenis pendidikan anak yang dilakukan oleh keluarga yang menikah pada usia dini. Dari hasil wawancara dengan pelaku pernikahan dini, mereka mengatakan bahwa anak mereka berhenti di jenjang tersebut karena selain anak nakal, malas belajar dan yang lebih penting lagi karena kekurangan dana untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, dan pergi. dari ekonomi pelaku pernikahan dini yang kurang mapan, sehingga sering meminta anaknya putus sekolah atau menunda sekolah dan membantu pekerjaan orang tuanya. Dampak yang ditimbulkan dari pernikahan dini rata-rata adalah latar belakang pendidikan yang rendah sehingga mengakibatkan pasangan di usia dini kurang memahami mengapa pendidikan begitu penting bagi anak.

Dampak psikologis pada anak, biasanya pasangan suami istri yang menikah di usia muda rentan mengalami konflik karena kurangnya kematangan psikologis. Dampak yang ditimbulkan dari pernikahan dini rata-rata memiliki latar belakang pendidikan yang rendah, yang mengakibatkan pasangan usia dini tidak memahami mengapa pendidikan begitu penting bagi anak. Faktor dari orang tua menjadi salah satu penyebab terjadinya pernikahan dini karena banyak orang tua yang takut anaknya menjadi perawan tua, sehingga banyak orang tua yang beranggapan jika anaknya tidak sekolah dan bekerja maka lebih baik dinikahi.

Penelitian Relavan

LANDASAN TEORI

  • Pengertian Pernikahan Usia dini
  • Hukum Pernikahan Usia dini
  • Faktor Penyebab Pernikahan Usia Dini
  • Dampak Pernikahan Usia Dini
  • Pengertian Pendidikan Anak
    • Pengertian Pendidikan Anak
    • Dasar Pendidikan
    • Tujuan Pendidikan
  • Dampak Pernikahan Usia Dini Terhadap Pendidikan Anak

Dulu, saya tidak mengerti bagaimana memberikan pendidikan yang layak kepada anak-anak saya. Dulu saya juga menikah sebelum usia 16 tahun, jadi saya tidak mengerti. apa yang baik dan apa yang tidak baik, apa yang bisa kita lakukan dan apa yang tidak. Kadang susah, kadang tidak susah mba. Anggi, sebenarnya saya bukan korban, tapi ketika saya melawan, kadang di depan anak saya, ya, kadang ketika saya emosi, saya tidak bisa menahannya, saya ingin segera marah, saya tidak peduli. anak saya ada atau tidak. Kalau saya pribadi kurang paham, setahu saya kita sebagai orang tua tidak bisa memaksakan kehendak orang tua, itu hanya akan menjatuhkan anak, jadi kita ikut saja apa yang diinginkan anak.

Ya karena pendidikan itu sangat penting nomor 1 setelah belajar dari orang tua, karena orang tua menginginkan yang terbaik untuk mereka, mereka ingin anaknya mengenyam pendidikan yang lebih tinggi dan terus mendapatkan pekerjaan yang layak setelah lulus sekolah. Diawali dengan contoh perilaku yang baik kepada anak, karena lingkungan sangat berpengaruh dan selalu mengarahkan perilaku yang baik kepada anak, serta tidak menghalangi anak untuk lebih memahami keinginan anak. Yang pertama karena anak saya malas belajar, tidak pernah belajar di rumah, sering tawuran di sekolah, ditelpon, dan tidak ada biaya untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

Kalau anak saya belum sekolah, tapi menurut saya anak yang berhenti sekolah biasanya karena faktor ekonomi, keluarga, masyarakat dan anak itu sendiri mba. Lebih susah tapi tetap tergantung masalah, kalau masalah kecil susah banget cari masalah tapi kalau masalah besar pasti susah cari solusinya, menurut saya saya bukan korban tapi lebih ketika Saya punya masalah dengan suami jadi saya emosi jadi kadang apa yang dilakukan anak itu salah di mata saya jadi kadang saya marah sama saya.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian seperti perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll, secara holistik dan melalui deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa dalam konteks yang sangat alami dan dengan menggunakan metode alami yang berbeda.

Sifat Penelitian

Sumber Data

  • Sumber Data Primer
  • Sumber Data Skunder

Sumber data sekunder merupakan sumber data kedua setelah sumber data primer.7 Misalnya melalui orang lain, melalui dokumen, bahkan buku-buku yang berkaitan dengan masalah penelitian. Sumber data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kepala desa, tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Teknik Pengumpulan Data

  • Wawancara
  • Dokumentasi

Data sekunder dikenal sebagai data pendukung atau data pelengkap dari data utama yang digunakan oleh peneliti. Wawancara terstruktur adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara terstruktur jika peneliti mengetahui dengan pasti informasi apa yang diperoleh.

Teknik Penjamin Keabsahan Data

Triangulasi teknis adalah pengujian kredibilitas data dengan cara mengecek data dari sumber yang sama dengan menggunakan teknik yang berbeda. Triangulasi waktu adalah cara pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain pada waktu atau situasi yang berbeda, jika hasil tes menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang agar ditemukan data yang lebih valid.

Teknik Analisis Data

  • Reduksi Data
  • Penyajian Data
  • Penarikan Kesimpulan

Ekonomi merupakan salah satu hal yang dapat mempengaruhi tingkat pendidikan anak. Jika orang tua memiliki ekonomi yang mapan, orang tua ini cenderung menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi. Orang tua tidak mengutamakan pendidikan anaknya tetapi mengutamakan pemenuhan kebutuhan sehingga karena tidak ada biaya (ekonomi rendah) hal ini jelas berdampak pada anak tidak putus sekolah dan tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Orang tua tetap perlu memprioritaskan pendidikan anaknya, namun pendidikan formal juga penting bagi setiap anak.

Itu penting karena pendidikan adalah jembatan pertama kita menuju kesuksesan. Jika orang tua tidak dapat memberikan kekayaan kepada anaknya, anak yang cerdas dan cerdas suatu saat akan terus mencari pekerjaan yang baik. Jika pekerjaannya baik, maka hidup akan baik. Kanan. Dengan mengajarkan hal-hal yang baik, melarang hal-hal yang buruk, menggambarkan perilaku yang baik untuk anak-anak, misalnya sosialisasi dengan masyarakat. patuhi anakmu dan jangan memaksakan kehendak orang tuamu mb. Walaupun kita menikah di usia muda, sebagai orang tua kita harus bisa membesarkan anak kita dengan baik, jika ada masalah, konflik atau pertengkaran, orang tua harus bisa melihat situasi dan keadaan dengan lebih baik, sebagai orang tua mereka harus bisa bersembunyi. kemarahan dari anak-anak.

Hal ini berdampak pada pendidikan anak-anak yang terputus di tengah perjalanan, dimana jika orang tua memiliki ekonomi yang terkelola dengan baik, orang tua tersebut dapat menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi. Dampak pendidikan orang tua yang rendah juga berdampak kecil terhadap pendidikan anak yaitu orang tua yang berpendidikan rendah menganggap penting pendidikan karena nantinya jika anaknya lulus akan mencari pekerjaan. Ada juga faktor ekonomi yang mendorong terjadinya pernikahan dini yaitu orang tua yang menjodohkan anaknya dengan alasan agar beban ekonomi cepat berkurang.

Kemudian kita sebagai orang tua juga harus bisa memberikan pemahaman tentang pentingnya pernikahan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sejarah Singkat

Kondisi Wilayah

Pembahasan Penelitian

Analisa Dampak Pernikahan Usia Dini Terhadap Pendidikan

PENUTUP

Saran

Saya malu anak saya nakal, saya mendapat telepon dari sekolah, dia kabur terus, dia tidak pernah belajar bermain di rumah sepanjang waktu, dia tidak pernah belajar, dia sering berkelahi di sekolah, jadi dia gila. Ini penting karena pendidikan adalah jembatan pertama kita menuju kesuksesan, jika orang tua tidak bisa memberikan kekayaan kepada anaknya, suatu saat anak yang cerdas dan cerdas akan terus mencari pekerjaan yang bagus, jika pekerjaannya bagus, mereka akan mendapat penghasilan yang bagus. kehidupan.

Gambar

Table 2  Kondisi Geografis

Referensi

Dokumen terkait

[5] Taghikhani, M.A., Modeling of Heat Transfer in Layer-Type Power Transformer, Przeglad Elektrotechniczny (Electrical Review), ISSN 0033-2097, R. [7] Tenbohlen, S., Stirl,