• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDIDIKAN KESEHATAN

N/A
N/A
Eryani asmarani

Academic year: 2023

Membagikan "PENDIDIKAN KESEHATAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENDIDIKAN KESEHATAN

ANEMIA E/C HEMATEMESIS MELENA Di susun:

Kelompok 3 / Alih Jenjang S1 Keperawatan Kelas C 1. Dwi Ambar Setyorini(22632301)

2. Eryani Asmarani (22632108)

3. Anisa Uswatun Khasanah (22632093) 4. Joko (22632271)

5. Joko Santoso (22632308) 6. Acik Febila Antika (22632194) 7. Rahmadya Novitasari (22632264) 8. Andik nurhuda (22632309) 9. Edi Sutrisno (22632307) 10. Mardyana Dwi H. (22632272) 11. Susilowati (22632265)

MAHASISWA PRODI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO Bekerjasama dengan

RSUD Dr.SAYIDIMAN MAGETAN Tahun 2022

(2)

A. PENDAHULUAN

Hematemesis melena merupakan suatu kondisi di mana pasien mengalami muntah darah yang disertai dengan buang air besar (BAB) berdarah dan berwarna hitam.

Hematemesis melena merupakan suatu perdarahan yang terjadi pada Saluran Cerna Bagian Atas (SCBA) dan merupakan keadaan gawat darurat yang sering dijumpai di tiap rumah sakit di seluruh dunia termasuk Indonesia. Pendarahan dapat terjadi karena pecahnya varises esofagus, gastritis erosif atau ulkus peptikum 86 % dari angka kematian akibat pendarahan SCBA di Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)/ Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) berasal dari pecahnya varises esofagus akibat penyakit sirosi.

Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal. Faktor-faktor penyebab anemia gizi besi adalah status gizi yang dipengaruhi oleh pola makanan, sosial ekonomi keluarga, lingkungan dan status kesehatan. Meskipun anemia disebabkan oleh berbagai faktor, namun lebih dari 50 % kasus anemia yang terbanyak diseluruh dunia secara langsung disebabkan oleh kurangnya masukan zat besi.

Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan atau hambatan pada pertumbuhan, baik sel tubuh maupun sel otak. Kekurangan kadar Hb dalam darah dapat menimbulkan gejala lesu, lemah, letih, lelah dan cepat lupa. Akibatnya dapat menurunkan prestasi belajar, olah raga dan produktifitas kerja. Selain itu anemia gizi besi akan menurunkan daya tahan tubuh dan mengakibatkan mudah terkena infeksi (Masrizal, 2007).

Komplikasi yang bisa terjadi pada pasien hematemesis melena adalah koma hepatik (suatu sindrom neuropsikiatrik yang ditandai dengan perubahan kesadaran, penurunan intelektual, dan kelainan neurologis yang menyertai kelainan parenkim hati), syok hipovolemik (kehilangan volume darah sirkulasi sehingga curah jantung dan tekanan darah menurun), aspirasi pneumoni (infeksi paru yang terjadi akibat cairan yang masuk ke saluran napas), anemia posthemoragik (kehilangan darah yang mendadak dan tidak disadari). (Primanileda, 2009)

Berdasarkan dari hasil wawancara yang kami lakukan dengan keluarga pasien yang terkena penyakit anemia yang ada diruang penyakit dalam RSUD Sayidiman Magetan diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Tn. B menanyakan bagaimana agar bisa menghindari penyakit Hematemesis Melena.

2. Tn. C menanyakan apakah anemia merupakan penyakit yang menular

(3)

3. Ny. A menanyakan akanan apakah yang harus kita konsumsi agar terhindar dari anemia dan hematemesis melena.

Melihat dari hasil wawancara tersebut diatas maka, kami menyimpulkan bahwa dari beberapa keluarga yang ada diruang penyakit dalam masih memiliki pengetahuan yang kurang . Maka dari itu, kami bekerjasama dengan RSUD Sayidiman Magetan untuk telah mengadakan Pendidikan Kesehatan dengan Topik “Pencegahan Anemia e/c Hematemesis Melena”

B. SOLUSI PERMASALAHAN

Adapun solusi yang ditawarkan untuk permasalahan pasien yang mengalami hematemesis melena e/c anemia serta kurangnya pengetahuan tentang pencegahannya di ruang IRNA 9 di RSUD Sayidiman Magetan adalah sebagai berikut :

MASALAH SOLUSI PERAN

INSTITUSI Banyaknya pasien yang

di rawat dengan anemia e/ c

hematemeais melena

Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarganya, dan keluarga pasien yg lain. Agar dapat menghindari keadaan serupa

Mendampingi dan memfasilitasi proses edukasi kesehatan di ruang IRNA 9 di RSUD Sayidiman Magetan

C. METODA PELAKSANAAN 1. Waktu dan Tempat

Hari :Jum’at

Tanggal :2 Desember 2022 Pukul :10.00 WIB – Selesai

Tempat :Di ruang tunggu IRNA 9 RSUD Sayidiman Magetan 2. Sasaran

Keluarga pasien yang ada diruang IRNA 9 3. Pihak-pihak yang terlibat

Kegiatan promosi kesehatan ini bisa terealisasi dan berjalan dengan lancar dengan melibatkan beberapa pihak yaitu dari Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Fakultas Ilmu Kesehatan S1 Keperawatan serta pihak instansi yaitu Tim di ruang IRNA 9 RSUD Sayidiman Magetan

(4)

4. Tahapan Pelaksanaan kegiatan

Survei dan koordinasi dengan perawat yang ada diruang penyakit dalam

Diskusi dengan kelompok dan mencari pemecahan permasalahan

Merencanakan kegiatan sesuai permasalahan yang dihadapi pasien

Membuat kesimpulan kegiatan yang akan dibuat D. JADWAL PELAKSANAAN

No Nama Kegiatan Tanggal

28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Studi Pustaka

2

Tahap Persiapan :

a. diskusi awal penentuan topik b. pengurusan ijin

c. koordinasi dengan instansi d. menyusun materi dan strategi

3

Tahap pelaksanaan

a. Koordinasi dengan Ketua mitra b. Analisa masalah

c. Edukasi dan Pelatihan

d. Konseling,advokasi dan fasilitator 4

Pembuatan laporan hasil promosi kesehatan

(5)

E. DAFTAR PUSTAKA

Ani, LS. 2016. Buku Saku Anemia Defisiensi Besi. Jakarta: EGC

Adriani, M & Wirjatmadi, B. 2012. Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Almi DU. Hematemesis melena et causa gastritis erosif dengan riwayat penggunaan obat NSAID pada pasien laki-laki lanjut usia. J Medula 2013; 1: 72-78.

Djumhana A. Perdarahan akut saluran cernah bagian atas. Bandung: Fakultas Kedokteran Unpad.

Tarigan P. Tukak gaster. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata KM, Setiati S,. Editor. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi ke-5. Jilid 2. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2009. Hal 509-21.

Waranugraha Y, Suryana P BP, Pratomo B. Hubungan pola penggunaan OAINS dengan gejala klinis gastropati pada pasien reumatik. J Kedokteran Brawijaya 2010; 26: 107- 112.

F. GAMBARAN IPTEKS

Gambaran Iptek yang akan di implementasikan kepada pasien meliputi:

1. Pendidikan Kesehatan

Pelaksanaan pendidikan kesehatan diberikan melalui kegiatan ekstrakurikuler.

Pelaksanaan pendidikan kesehatan melalui ekstrakulikuler adalah pelaksanaan pendidikan diluar jam pelajaran dan di luar program kurikulum sekolah dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan siswa mengenai hubungan antar pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi pembinaan manusia seutuhnya. Pelaksanaan pendidikan kesehatan pada klien dengan anemia hematemesis melena dilakukan sesuai dengan Program Kegiatan seperti kegiatan penyuluhan/ seminar sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Metode melakukan Promosi Pendidikan Kesehatan melalui pendekatan individu dan kelompok. Metode belajar kelompok (penugasan), diskusi, belajar perorangan, pemberian tugas, pemeriksaan langsung, bermain peran, ceramah, demonstrasi, tanya jawab, simulasi, dramatisasi, dan bimbingan (konseling). Iptek yang

(6)

ditawarkan adalah edukasi dan pelatihan pertolongan pertama pada kegawatdaruratan sehari – hari.

2. Pelayanan Kesehatan

Penekanan utama pada pelayanan kesehatan di ruang IRNA 9 RSUD Dr. Sayidiman Magetan adalah upaya peningkatan (promotif), pencegahan (preventif) yang di lakukan secara serasi dan terpadu terhadap pasien dengan penyakit Anemia Hematemesis Melena.

Pelayanan kesehatan di ruang IRNA 9 RSUD Dr. Sayidiman Magetan pada dasar nya di lakasanakan dengan kegiatan yang kompherensif, yaitu kegiatan peningkatan kesehatan (promotif) berupa penyuluhan kesehatan, kemudian kegiatan pencegahan (preventif) berupa kegiatan peningkatan pengetahuan pasien/keluarga. Iptek yang ditawarkan adalah Tersusunnya Media Pendidikan Kesehatan untuk memudahkan pasien dalam memahami materi Pengendalian Penyakit Anemia Hematemesis Melena Untuk Mencegah Penyakit Anemia Hematemesis Melena.

3. Pembinaan Lingkungan

Program pembinaan lingkungan mencakup pembinaan lingkungan dirumah dab masyarakat. Iptek yang ditawarkan adalah program pengarahan dirumah untuk menerapkan pengendalian penyakit Anemia Hematemesis melena dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi dan istirahat teratur serta menghindari makanan yang mengakibatkan anemia hematemesis melena

(7)

Lampiran 1 PETA LOKASI

Lampiran 2

Foto Pelaksanaan Kegiatan

Pemberian materi oleh bu Susilowati

Penjelasan materi dan edukasi

(8)

Peserta penyuluhan

Pemberian doorprize kepada audience yang bertanya

(9)

Lampiran 3

Materi Promosi Kesehatan: LEMBAR BALIK dan LEAFLET

Referensi

Dokumen terkait

Dengan mengetahui faktor permasalahan pendidikan tersebut ada beberapa solusi yang ditawarkan untuk meningkatkan mutu dan profesinalisme guru diantaranya: (1)

Berdasarkan analisis permasalahan yang ada, adapun solusi yang ditawarkan adalah Penyuluhan dan pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kelompok tentang

Solusi yang ditawarkan di Desa Garung Lor yaitu pelatihan duta ASI Eksklusif dari Bapak, ibu, remaja putra dan putri sehingga continuity of care pengetahuan karena

Pemecahan permasalahan mengenai kurangnya tingkat pengetahuan petugas penyuluh, kurangnya kecakapan yang akan berpengaruh pada kinerja petugas penyuluh serta bagaimana cara

Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan yang telah diuraikan di atas, dilakukan metode pelaksanaan sebagai berikut: (1) Melakukan observasi dan

Tingkat Pengetahuan tentang Pencegahan Anemia pada Remaja Putri di Desa Balak Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten Hasil analisis menunjukkan bahwa mayoritas tingkat pengetahuan

Artinya tim dari program studi kesehatan masyarakat langsung menuju ke pondok pesantren untuk melaksanakan solusi yang ditawarkan terhadap permasalahan yang terjadi pada pondok

Hasil Kegiatan Pelaksanaan Program TOSS-TBC STIKES Suaka Insan Banjarmasin dan Puskesmas Pekauman Banjarmasin Permasalahan Solusi Yang Ditawarkan Hasil capaian Banyak Pasien TBC