• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)176 3.1 Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Kehamilan Trimester III Tanggal : 14 Februari 2020 Pukul : 13.00 WIB Tempat : Rumah Ny.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "(1)176 3.1 Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Kehamilan Trimester III Tanggal : 14 Februari 2020 Pukul : 13.00 WIB Tempat : Rumah Ny."

Copied!
79
0
0

Teks penuh

Leher: Tidak terlihat pembesaran kelenjar tiroid, tidak terlihat pembesaran kelenjar getah bening, tidak terlihat adanya kongesti vena jugularis. Perut: Tidak terlihat bekas luka operasi, tidak terlihat linea nigra atau striae gravidarum, terlihat pembesaran perut memanjang.

Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial Tidak ada

Identifikasi Kebutuhan Segera Tidak ada

Intervensi

Tidak ada tanda-tanda hamil seperti demam tinggi, bengkak pada kaki, tangan dan wajah atau sakit kepala disertai kejang, janin terasa kurang bergerak dibandingkan sebelumnya, terjadi pendarahan dan cairan ketuban keluar sebelum waktunya. Jelaskan kepada ibu apa saja tanda-tanda bahaya pada trimester ketiga, seperti demam tinggi, pembengkakan pada kaki, tangan dan wajah atau sakit kepala.

Implementasi

Dengan memberikan penyuluhan kepada ibu mengenai gizi selama hamil, maka IMT ibu kini berada dalam batas normal, sehingga hanya diperlukan penambahan berat badan sebesar 11,5 – 16 kg selama hamil. Pertambahan berat badan ibu selama hamil sampai saat ini adalah 17 kg, artinya melebihi anjuran pertambahan berat badan, pertambahan berat badan ibu hamil trimester III tidak boleh melebihi 0,5 kg.

Evaluasi

Pemeriksaan yang akan dilakukan adalah tes urine yaitu reduksi urine dan protein urine pada kunjungan berikutnya. Ibu bersedia menjalani tes urin dengan tujuan untuk mengetahui penurunan urin dan protein urin pada kunjungan berikutnya.

Catatan Perkembangan Kehamilan II Tanggal : 21 Februari 2020

Ibu melakukan senam hamil dengan baik dan kooperatif serta tidak mengalami keluhan pada saat senam hamil dilakukan. Ibu memahami dan akan melaksanakan anjuran yang diberikan serta akan melakukan senam hamil di waktu senggang.

Catatan Perkembangan Kehamilan III Tanggal : 28 Februari 2020

Jelaskan pekerjaan dan aktivitas ibu hamil yang sehat kepada ibu dengan memperhatikan kondisi ibu dan janin, misalnya tidak melakukan pekerjaan berat, suami atau keluarga dapat membantu ibu dalam pekerjaan sehari-hari. G2P1001Ab000 UK 38 – 39 minggu, satu janin, hidup, dalam kandungan, posisi kepala, kanan posterior dengan kondisi ibu dan janin baik. Kaji kondisi ibu pada kunjungan sebelumnya yang mengeluh nyeri pinggang dan hal ini dapat diatasi dengan mengikuti anjuran yang diberikan, dan ibu juga melakukan senam hamil dan menyusui payudara sambil mandi di waktu senggang.

Anjurkan ibu untuk melanjutkan senam hamil untuk menjaga kondisi otot dasar panggul, elastisitas dinding perut berhubungan dengan proses persalinan. Diskusikan kembali dengan ibu mengenai persiapan persalinan, seperti pendamping saat melahirkan, ibu akan merasa puas dengan ibu, calon donor darah jika sewaktu-waktu diperlukan, ibu belum mengetahui, biaya/dana untuk melahirkan. kelahiran, ibu dan keluarga sudah mempersiapkannya, kendaraan yang akan digunakan nanti adalah kendaraannya sendiri, rencana ibu Jika ingin melahirkan, ingin dibantu oleh bidan dan menyiapkan pakaian untuk bayi dan ibu. untuk dibawa saat melahirkan. Memotivasi ibu untuk mengunjungi bidan seminggu sekali atau setiap saat ketika ada tanda-tanda persalinan, diskusikan kunjungan rumah berikutnya dalam 1 minggu atau pada tanggal 6 Maret 2020 dengan ibu.

Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir .1 Asuhan Kebidanan Kala I

  • Catatan Perkembangan Kala II Tanggal : 6 Maret 2020
  • Asuhan Kebidanan Kala III Tanggal : 6 Maret 2020
  • Asuhan Kebidanan Kala IV Tanggal : 6 Maret 2020
  • Pengkajian Bayi Baru Lahir Tanggal : 6 Maret 2020

Mintalah bantuan keluarga dalam mempersiapkan posisi ibu menghadapi menstruasi (pada saat melahirkan bantulah ibu untuk memilih posisi yang nyaman, dan untuk ibu memilih posisi setengah duduk dan pastikan ibu nyaman). Anjurkan ibu untuk menelan perlahan atau bernapas cepat dan dangkal saat 1/3 kepala bayi berada di luar vagina. Saat kepala berputar mengelilingi sumbu eksternal, pegang secara biparietal dan dorong ibu untuk mengejan selama kontraksi.

Periksa kembali rahim untuk memastikan tidak ada lagi bayi di dalam rahim dengan memeriksa tinggi fundus uteri yang berada pada garis tengah (kehamilan tunggal). Setelah rahim berkontraksi, regangkan tali pusat ke bawah sambil tangan yang lain mendorong rahim secara perlahan ke arah posterior (dorso kranial) (untuk mencegah inversi rahim). Kencangkan dan dorong ke arah dorso-kranial hingga plasenta terlepas, mintalah ibu untuk mendorong sementara penolong menarik tali pusat sejajar dengan lantai lalu ke atas, sepanjang sumbu jalan lahir (dorso-kranial masih menempel).

Saat tali pusat memanjang, gerakkan klem hingga jaraknya kira-kira 5 – 10 cm dari vulva dan keluarkan plasenta. Perut : Tidak ada benjolan yang tidak normal, tidak bengkak atau cekung, tali pusar bersih, tidak ada pendarahan.

Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Nifas dan Neonatus .1 Kunjungan Nifas I (KF I)

Ibu kini dapat berbelok ke kanan dan ke kiri, duduk dan berjalan menuju kamar mandi ditemani ibu dan sudah mulai menyusui. h) Kebersihan. Dalam keluarga ibu tidak ada tradisi atau budaya pantang makan selama masa setelah kelahiran dan dialah yang memandikan bayinya.

Objektif

Payudara : Tidak teraba nyeri tekan pada kedua payudara, tidak ada benjolan abnormal pada kedua payudara, telah keluar kolostrum pada kedua payudara.

Analisa

Penatalaksanaan

Komunikasikan hasil pemeriksaan bayi kepada ibu bahwa bayi dalam keadaan sehat dan beritahu ibu untuk menjaga bayi tetap hangat agar tidak mengalami hipotermia karena bayi baru lahir sangat sensitif terhadap kehilangan panas tubuh. Anjurkan ibu untuk menyelimuti bayi, jangan memandikan bayi pada pagi atau sore hari, segera ganti popok jika bayi buang air kecil atau besar, jangan biarkan bayi menangis terlalu lama karena akan membuat bayi stres. Sayang. Anjurkan para ibu untuk terus menyusui bayinya sesering mungkin, sebanyak yang diinginkan bayi, minimal 8 kali sehari atau.

Ajari ibu cara merawat bayinya, seperti cara merawat tali pusat, yaitu dengan membalut tali pusar dan menggantinya minimal dua kali setiap hari hanya dengan kain kasa tanpa menambahkan betadine atau bumbu herbal. Menjaga kebersihan tubuh bayi yaitu memandikan bayi minimal dua kali sehari, mengganti pakaian bayi setelah mandi dan mengajari ibu mencuci tangan sebelum melakukan intervensi atau melakukan kontak dengan bayi. Ajari ibu untuk mengenali tanda-tanda bahaya pada bayi yang mungkin terjadi, seperti enggan menyusui, kram, lemas, sesak napas, bayi mengerang atau menangis terus-menerus, kemerahan pada tali pusat hingga dinding perut, bau dan bau, demam tinggi, mata bayi gatal, mencret, kulit dan mata bayi menguning, serta feses bayi berwarna pucat saat buang air besar.

Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan baik dengan tekanan darah 130/80 mmHg, kontraksi rahim kuat, aliran darah normal dan sedikit bengkak pada kedua kaki. Memberikan KIE pada ibu mengenai penyebab kaki bengkak karena pada saat duduk kaki ibu sering menggantung. Anjurkan ibu untuk meninggikan kaki ibu dengan bantal atau meletakkan kaki lebih tinggi dari kepala saat tidur, menghindari pakaian yang ketat, menghindari duduk/berdiri terlalu lama, menghindari makanan dengan kandungan garam tinggi, dan selama itu menyangga kaki ibu di bawah telapak kakinya agar tidak menggantung.

Jelaskan kembali pada ibu mengenai tanda-tanda bahaya pada masa nifas, seperti keluarnya darah dari jalan lahir, keluarnya cairan berbau busuk dari jalan lahir, bengkak pada wajah, tangan dan kaki, atau nyeri. Pastikan ibu mendapat nutrisi, cairan, dan istirahat yang cukup dengan mengingatkan ibu untuk tidak membatasi makanannya, mengonsumsi makanan tinggi protein, zat besi, dan vitamin seperti telur, daging, sayur, dan buah-buahan, serta mencukupi kebutuhan cairannya. .diberikan dengan minum minimal 8 gelas sehari, dan penuhi kebutuhan istirahat yang cukup dengan tidur pada saat bayi tidur. Diskusikan dengan ibu mengenai kunjungan rumah berikutnya dalam 1 minggu pada tanggal 20 Maret 2020 dan ingatkan ibu agar apabila sewaktu-waktu ada keluhan sebaiknya segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat.

Bayi buang air besar 10 – 12 kali/hari dengan warna kuning dan buang air besar 1 – 2 kali/hari dengan warna kuning kecoklatan. Bayi seringkali tidur dan dibangunkan setiap 2 jam sekali untuk menyusu dan terbangun saat buang air besar atau kecil. Perut: Tidak ada benjolan yang tidak normal, tali pusar longgar dan kering, tidak ada tanda-tanda infeksi.

Penjelasan ibu mengenai penurunan berat badan yang dialami anaknya adalah hal yang wajar karena pada umumnya berat badan bayi akan menurun. Anjurkan ibu untuk terus menyusui bayinya sesering mungkin, sebanyak yang bayi mau atau setiap 2 jam sekali dan bergantian antara payudara kanan dengan payudara kiri dan sendawakan bayi setelah menyusu agar bayi tidak gumoh. Anjurkan ibu untuk menjaga kehangatan bayi, menjaga kebersihan tubuh bayi yaitu dengan memandikan bayi, mengganti pakaian bayi menggunakan pakaian yang dapat menyerap keringat bayi, dan mengganti popok saat buang air kecil atau besar.

Kunjungan Nifas III (KF III) Tanggal : 20 Maret 2020

Payudara : Payudara menonjol pada kedua payudara, ASI keluar (+/+), tidak terlihat kemerahan pada kedua payudara, tidak terlihat bengkak pada kedua payudara. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan alat kelaminnya dengan mencuci dari arah depan ke belakang, setelah buang air besar dan kecil, mengeringkannya dan sering mengganti pakaian dalam. Anjurkan ibu untuk tidak membatasi makan dan minum yang banyak minimal 8 gelas sehari karena ibu menyusui membutuhkan banyak nutrisi untuk ibu dan bayinya.

Anjurkan ibu untuk tetap berolahraga setelah melahirkan di waktu senggang dan hal ini dapat dilakukan melalui video call jika ibu menghendaki. Anjurkan para ibu untuk tidak keluar rumah atau bepergian selama wabah virus corona sampai situasi membaik.

Catatan Perkembangan Neonatus III Tanggal : 3 April 2020

Jelaskan pada ibu penyebab ngiler pada bayi yaitu bayi merasa kenyang, posisi menyusui yang salah, terburu-buru atau terburu-buru dalam menyusui. Jelaskan pada ibu tentang vaksinasi BCG yaitu imunisasi yang disuntikkan pada lengan kanan atas untuk mencegah penyakit tuberkulosis, nantinya akan muncul benjolan kecil yang akan hilang dalam beberapa hari sehingga ibu tidak perlu menekannya. . Kemudian dijelaskan tentang imunisasi polio yaitu tentang vaksinasi yang kita teteskan pada mulut anak sebanyak 2 tetes untuk mencegahnya.

Mengingatkan para ibu untuk memberikan ASI eksklusif pada bayinya selama 6 bulan, yaitu hanya minum ASI saja tanpa pemberian makanan tambahan. Jelaskan kembali pada bayi mengenai sinyal bahaya yang mungkin terjadi, seperti tidak mau menyusui, kejang, lemas, sesak napas, erangan atau tangisan bayi terus-menerus, kemerahan mulai dari tali pusar hingga dinding perut, bau dan nanah, tinggi. demam, mata bayi bernanah, diare, kulit dan mata bayi menguning, serta feses bayi berwarna pucat saat buang air besar. Mengingatkan para ibu untuk rutin membawa anaknya ke posyandu ketika keadaan sudah kembali normal pasca pandemi Covid-19, agar ibu mengetahui tumbuh kembang anaknya dan selalu datang untuk imunisasi sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Jelaskan kepada ibu tentang berbagai metode kontrasepsi yang dapat digunakan selama menyusui, seperti kontrasepsi alami yaitu MAL (ASI Eksklusif, dimana ibu menyusui anaknya minimal 8 kali sehari, efektif selama ibu belum menstruasi. ) /± 6 bulan), interupsi hubungan intim dan kondom (setiap ingin berhubungan badan), kontrasepsi hormonal seperti pil (pil mini diminum setiap hari selama 1 bulan), suntik 3 bulan (suntikan diberikan setiap 3 bulan sekali). ) dan implan (3 tahun), kemudian kontrasepsi non hormonal seperti IUD/koil (8 tahun) dan juga steril (seumur hidup). Ingatkan para ibu untuk tidak keluar rumah atau bepergian selama wabah virus corona sampai kondisi membaik.

Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Masa Interval Tanggal : 16 April 2020

  • Objektif
  • Analisa
  • Penatalaksanaan

Keunggulan: sangat efektif, tidak berpengaruh pada ASI, tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri, mencegah kehamilan jangka panjang, dapat digunakan oleh wanita lanjut usia. Kekurangan : Sering dijumpai gangguan haid (siklus haid tidak teratur, keluar darah banyak atau ringan, bercak atau flek darah dan mungkin tidak haid sama sekali), berat badan bertambah. Keunggulan: efektivitas tinggi, dapat efektif segera setelah pemasangan, cara jangka panjang (8 – 10 tahun), tidak mempengaruhi ASI dan hubungan seksual, dapat dipasang segera setelah lahir, dapat digunakan hingga menopause.

Keterbatasan: tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS, nyeri ringan dan pendarahan yang terjadi segera setelah pemasangan, Bunda.

Referensi

Dokumen terkait

4.1087 Ilmy Amiqoh Ilmu Administrasi Publik 4.1088 Dikhla Rif`A Ilmu Administrasi Publik 2.39 4.1089 Elfananda Istiqlalia Ilmu Administrasi Publik 4.1090 Hamida Condrowati Jayadi