PENDAHULUAN
Identifikasi Masalah
Batasan Masalah dan Rumusan Masalah
- Batasan masalah
- Rumusan masalah
Tujuan dan Manfaat Penelitian
- Tujuan penelitian
- Manfaat Penelitian
Manfaat bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat dijadikan tolak ukur bagi peneliti selanjutnya mengenai dampak kepemimpinan dan komunikasi terhadap kinerja karyawan.
LANDASAN TEORI
Kinerja Karyawan
Berdasarkan beberapa pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja pegawai adalah hasil yang dicapai pegawai dalam melaksanakan suatu pekerjaan yang diberikan kepadanya, baik kuantitas maupun kualitasnya melalui prosedur yang memusatkan perhatian pada tujuan yang dicapai dan pemenuhan standar pelaksanaan. Kinerja pegawai yang tinggi sangat diperlukan dalam suatu organisasi karena menciptakan kinerja pegawai yang tinggi akan mempengaruhi situasi kinerja profesional. Kinerja karyawan menjadi tolak ukur bagi perusahaan untuk menilai kemampuan, produktivitas dan memberikan informasi yang berguna dan berkaitan dengan karyawan. Kinerja merupakan hasil kerja yang dibandingkan dengan standar tertentu. Kinerja memegang peranan penting dalam meningkatkan kemajuan atau perubahan ke arah yang lebih baik. mencapai tujuan yang meningkatkan kemajuan atau perubahan ke arah yang lebih baik untuk mencapai tujuan perusahaan.
Kinerja merupakan suatu hal yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup suatu perusahaan, banyak faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Setiap pegawai dalam organisasi mengetahui apa saja hak dan tanggung jawabnya untuk mencapai tujuan organisasi. Motivasi terbentuk dari sikap seorang pegawai dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan suatu keadaan yang menggerakan pegawai yang terarah pada tercapainya tujuan organisasi atau tujuan kerja.
Indikator kinerja ini digunakan untuk menunjukkan bahwa kinerja pegawai mengalami kemajuan dan mencapai target dalam tujuan rencana strategis. Mencerminkan bagaimana seseorang menyelesaikan suatu tugas yang diberikan kepadanya dengan tingkat ketelitian, kemauan dan semangat yang tinggi.
Kepemimpinan
Fungsi seorang pemimpin dalam suatu organisasi seringkali mempunyai spesifikasi yang berbeda dengan bidang kerja atau organisasi lainnya. Pemimpin yang sukses adalah seseorang yang mampu mengelola atau mengukur organisasi secara efektif dan juga mampu menjalankan kepemimpinan secara efektif. Peran kepemimpinan dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu: interpersonal, informasional dan pengambilan keputusan (Sutrisno, 2009 hal. 219).
Teori perilaku didasarkan pada gagasan bahwa kepemimpinan adalah interaksi antara pemimpin dan pengikutnya dan dalam interaksi ini para pengikutlah yang menganalisis dan mempersepsikan apakah akan menerima atau menolak kepemimpinannya. Teori situasi berupaya mengembangkan pemimpin berdasarkan situasi dan kebutuhan. Menurut pandangan ini, hanya pemimpin yang sesuai dengan situasi dan kebutuhan organisasi yang dapat menjadi pemimpin yang efektif. Indikator kepemimpinan yang efektif menunjukkan peran kepemimpinan dalam suatu perusahaan. Indikator merupakan ciri-ciri yang dapat menunjukkan kepemimpinan yang efektif dalam memimpin suatu organisasi.
Para pemimpin biasanya sudah matang, memiliki emisi yang stabil, dan memiliki fokus luas pada kegiatan sosial. Pemimpin yang sukses bersedia mengakui kesalahan, menghormati pengikutnya, dan berpihak pada kebaikan.
Komunikasi
Menanggapi pesan yang diterima, penerima akan memberikan sinyal (misalnya mengangguk, tersenyum atau mengirim pesan teks). Komunikasi verbal merupakan suatu bentuk komunikasi yang biasa digunakan untuk menyampaikan pesan bisnis kepada pihak lain baik secara tertulis maupun lisan. Bentuk komunikasi verbal ini memiliki struktur yang teratur dan terorganisir dengan baik, guna mencapai penyampaian pesan bisnis yang baik.
Komunikasi nonverbal mempunyai sifat yang kurang terstruktur sehingga membuat komunikasi nonverbal sulit untuk dipahami. Jenis komunikasi nonverbal ini adalah isyarat tertentu, komunikasi ini lebih bersifat spontan, misalnya seseorang akan menggelengkan kepala jika tidak setuju. Komunikasi verbal mempunyai kelebihan yaitu dalam hal ini tingkat kepercayaan yang tinggi, tingkat rasa hormat yang tinggi terhadap kebenaran pesan yang disampaikan. Maka tidak heran jika sebagian orang lebih percaya pada pesan yang disampaikan melalui isyarat nonverbal dibandingkan pesan yang disampaikan secara verbal. Seseorang dapat menutupi penipuan dengan isyarat verbal (seperti tulisan). Komunikasi nonverbal penting bagi pengirim dan penerima pesan. karena pesan nonverbalnya dapat tersampaikan tanpa harus berpikir panjang, dan penonton juga dapat dengan cepat menangkap maknanya. Hal ini mengakibatkan pesan tidak dibalas, pesan dianggap tidak penting atau memberikan respon yang tidak akurat.
Ketika sebuah pesan diteruskan ke orang lain dalam organisasi, penyaringan biasanya dilakukan dengan memotong atau memperpendek pesan tersebut. Dalam berbagai situasi kita berusaha mempengaruhi sikap orang lain dan berusaha membuat orang lain bertindak positif sesuai keinginan kita.
Kerangka Konseptual
Kepemimpinan yang ditunjukkan dan diterapkan dalam gaya kepemimpinan merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan kinerja karyawan (Lodge dan Derek dalam Kusuma, 2008). Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Youdhi Prasetiyawan ditemukan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Prasetiyawan, 2013). Komunikasi diperlukan sebagai sesuatu yang dapat menunjang kinerja karyawan, karena jika komunikasi dapat berjalan dengan baik maka visi dan misi perusahaan atau organisasi akan tercapai.
Lebih lanjut, bentuk komunikasi ini berupaya mengajak seluruh elemen organisasi untuk lebih terlibat dalam memajukan perusahaan. Komunikasi membantu mengembangkan motivasi dengan menjelaskan kepada karyawan apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerja karyawan (Robbins, 2013). Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ardiansyah pada tahun 2016 menyimpulkan bahwa komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Ardiansyah, 2016).
Hubungan Kepemimpinan dan Komunikasi Terhadap Kinerja Membangun suasana kerja yang menyenangkan antara karyawan dan manajer sangatlah penting, namun yang jauh lebih penting adalah kepemimpinan yang lebih baik dari manajemen dan komunikasi yang baik dari karyawan, tidak hanya untuk manajemen tetapi untuk meningkatkan kinerja karyawan. karena manajemen telah berhasil mengarahkan dan mengendalikan pegawainya.Kepemimpinan, etika, dan komunikasi yang tinggi merupakan kualitas sumber daya manusia yang tinggi dari para pegawai. Kinerja adalah keberhasilan pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya dengan kepemimpinan dan komunikasi kerja yang baik oleh pegawai. Kepemimpinan dan komunikasi yang baik diharapkan dapat meningkatkan perilaku yang menjaga rasa hormat dan sopan santun dalam lingkungan kerja serta meningkatkan kinerja. Dengan terjalinnya kepemimpinan manajemen yang baik dan komunikasi yang baik dari para karyawan, diharapkan pekerjaan dapat terlaksana dengan lebih baik dan akurat. Menurut penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kiswanto pada tahun 2010 disebutkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan dan komunikasi terhadap kinerja karyawan (Kiswanto, 2010).
Hipotesis
METODE PENELITIAN
- Defenisi Operasional
- Kinerja (Y)
- Kepemimpinan (X1)
- Komunikasi (X2)
- Tempat dan Waktu Penelitian
- Tempat Penelitian
- Waktu Penelitian
- Populasi dan Sampel
- Populasi
- Sampel
- Teknik Pengumpulan Data
- Wawancara
- Studi Dokumentasi
- Kuesioner (angket)
- Teknik Analisa Data
- Regresi Linear Berganda
- Uji Hipotesis
Agar lebih bermanfaat, berikut ini penulis sajikan tabel hasil skor jawaban responden dari kuisioner yang dibagikan penulis yaitu. Kesimpulan secara umum kepemimpinan yang diberikan oleh perusahaan telah dijalankan dengan baik oleh pimpinan perusahaan, hal ini terlihat dari jawaban mayoritas responden yang menjawab setuju. Kesimpulan secara umum komunikasi sudah sangat baik terlihat dari keseluruhan respon responden yang menjawab setuju.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Hasil Pengumpulan Data
Dari hasil jawaban responden diatas menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan setuju untuk memberikan kinerja yang baik bagi perusahaan, apalagi dengan dukungan kepemimpinan yang baik dan komunikasi kerja yang baik pula.
Variabel Kinerja Karayawan (Y)
Variabel Kepemimpinan (X1)
Variabel Komunikasi (X2)
Analisis Regresi Linear Berganda
Dimana pegawai sudah mempunyai sikap pengetahuan dalam berkomunikasi maka pegawai juga dapat memanfaatkan saluran media yang ada untuk memudahkan komunikasi antar pegawai. Berdasarkan persamaan regresi berganda, dianalisis pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen (kinerja). Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi variabel terikat dan bebas mempunyai distribusi normal atau tidak.
Jika data tersebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Hasil uji normalitas pada penelitian ini menggunakan P-P plot dan hasilnya dapat dilihat pada Gambar IV.1 di bawah ini. Multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah terdapat korelasi yang kuat antar variabel independen dalam suatu model regresi.
Kedua variabel independen yaitu X1 dan Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat ketimpangan variance dari residual satu observasi ke observasi lainnya. Variasi yang tersisa antara pengamatan yang satu dengan pengamatan yang lain adalah konstan, oleh karena itu disebut homoskedastisitas, dan jika variannya berbeda disebut heteroskedastisitas.
Uji Hipotesis
Pengaruh Kepemimpinan Terhadap
Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja
Syaratnya, jika nilai probabilitas F (sig) pada tabel Anova < α = 0,05 maka Ho diterima, namun jika nilai probabilitas sig > 0,05 maka Ho ditolak yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini. . Berdasarkan tabel diatas terlihat nilai Fhitung > Ftabel atau 20,124 > 3,115 dengan signifikansi 0,000 < 0,05 Artinya Ha diterima (H0 ditolak). Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan dan komunikasi secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan.
Dari tabel diatas diperoleh nilai R sebesar 0,586 dan R-squared sebesar 0,343 atau sama dengan 34,3% yang berarti kepemimpinan dan komunikasi dapat menjelaskan kinerja pegawai pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan sebesar 34,3% dan sisanya 65,7% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
Hasil Pembahasan
- Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja
- Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan
- Pengaruh Kepemimpinan dan Komunikasi Terhadap
Berdasarkan hasil uji parsial pengaruh komunikasi terhadap kinerja karyawan dari tabel IV.16 di atas diperoleh thitung sebesar 2,253 > ttabel 1,665 dan mempunyai angka signifikan sebesar 0,027 < 0,05 yang berarti H0 diterima (Ha ditolak), hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan komunikasi terhadap kinerja pada Dinas Kebersihan dan Perkebunan Medan Byen. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara manajemen dan komunikasi secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan di Rengørings-og Parkservice Medan Byen. 124 dengan sig 0,000 < , hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan dan komunikasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan dan pengaruh tersebut signifikan pada tingkat ini.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui terdapat pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,451 yang berarti sekitar 45,10%, hal ini sudah tinggi dibandingkan pengaruh komunikasi terhadap kinerja pegawai dengan nilai koefisien regresi. sebesar 0,374 yang menunjukkan sekitar 37,40%. Kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan sudah cukup baik, sehingga diperlukan upaya untuk menjaga nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Diharapkan setiap orang dapat berperan aktif dalam menjaga komunikasi yang baik dan efektif agar kinerja pegawai meningkat sehingga tujuan organisasi dapat lebih mudah tercapai.
Untuk meningkatkan kinerja pegawai yang baik diperlukan kerjasama dalam menerima instruksi komunikasi yang terbuka antara atasan dan bawahan, sehingga instansi dapat mencapai tujuan semaksimal mungkin sesuai dengan harapan perusahaan. SiswantoWijaya Putra (2015) Pengaruh komitmen organisasi, budaya organisasi, gaya kepemimpinan dan lingkungan terhadap kinerja karyawan pada industri kecil.
KESIMPULAN DAN SARAN
Saran
Harus selalu menjaga komunikasi yang baik antara manajer dan karyawan, serta antar karyawan, sehingga dapat terjalin hubungan yang harmonis dan terhindar dari konflik yang dapat mengganggu pekerjaan dan juga menimbulkan kerugian.