ABSTRAKSI
Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia (BEI)
Oleh:
Ervina Rahadia Rizki [email protected]
Dosen Pembimbing: Wuryan Andayani, Dr., Ak., CA.
Penelitian ini menganalisi pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap kinerja keuangan pada perusahaan tambang yang terdaftar di BEI tahun 2015-2019. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan memberikan bukti secara empiris pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan proksi rasio return on asset (ROA), return on equity (ROE), dan return on sale (ROS). Penelitian ini menggunakan sampel perushaan pertambangan sebanyak 60 perusahaan. Metode pemilihan sampel menggunakan purposive sampling dengan pool data selama 5 tahun, data yang digunakan merupakan data sekunder yaitu laporan keuangan dan annual report. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi sederhana dengan 3 persamaan yang variable dependennya berbeda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa CSR berpengaruh positif terhadap ROA dan tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE dan ROS. Adapun variabel kontrol ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap CSR dan berpengaruh negatif terhadap Leverage.
Kata Kunci: Pengaruh corporate social responsinility, ROA, ROE, ROS, Ukuran Perusahaan, Leverage.
ABSTRACT
The Effect of Corporate Social Responsibility on Financial Performance in Mining Companies Listed on the Indonesian Stock Exchange (IDX)
By:
Ervina Rahadia Rizki [email protected]
Advisor Lecturer: Wuryan Andayani, Dr., Ak., CA.
This study analyzes about influence of Corporate Social Responsibility (CSR) on the financial performance of mining companies listed on the IDX in 2015-2019.
This study aims to test and provide empirical evidence of the effect of Corporate Social Responsibility (CSR) by using the proxies for the ratio of return on assets (ROA), return on equity (ROE), and return on sale (ROS). The research was conducted by selecting of 60 mining company. The sample selection method used purposive sampling with a pool of data for 5 years, and used secondary data which are financial report and annual report. The analytical method used is simple regression analysis with 3 equations with different dependent variables.
The results of this study showed that CSR has a positive effect on ROA and has no significant effect on ROE and ROS. The control variable company size has a positive effect on CSR and a negative effect on leverage.
Keywords: The influence of corporate social responsiveness, ROA, ROE, ROS, Size, Leverage
1. Latar Belakang
Kompleksnya aktivitas operasional dan tanggung jawab sosial perusahaan antara lain disebabkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang juga diiringi dengan industri yang semakin maju. Dalam konsep triple bottom line Elkington (1998) dijelaskan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan mencangkup 3 dimensi utama yakni mencari keuntungan bagi perusahaan, memberdayakan masyarakat, serta memlihara kelestarian alam/bumi. Selain itu, dalam pengambilan keputusan ekonomi saat ini investor tidak hanya melihat kinerja keuangan perusahaan melainkan juga tertarik terhadap informasi sosial yang dilaporkkan dalam laporan tahunan.
Di dalam RUP, tanggung jawab non standar seperti tanggung jawab terhadap lingkungan hidup juga diperluas ke arah pencapaian keseimbangan kehidupan sosial ekonomi antara perusahaan dengan masyarakat sekitar.
Perluasan ini dituangkan kedalam bentuk program-program pemberdayaan masyarakat (community development atau community empowerment). Program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat sekitar areal pertambangan melalui peningkatan taraf hidup dan peningkatan kemampuan ekonominya.
Program yang bagi seluruh BUMN pertambangan bersifat wajib terkait dengan kewajiban PKBL (program kemitraan dan bina lingkungan) ini diarahkan agar masyarakat selain dapat menerima manfaat langsung dari keberadaan perusahaan tambang di sekitarnya juga mendapat manfaat dari sisi lainnya. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan adakah pengaruh dari CSR (Corporate Social
Responsibility) terhadap kinerja keuangan khususnya pada perusahaan tambang.
Hasil dari sebagian besar penelitian yang dilakukan pada Corporate Social responsibility (CSR) dan kinerja keuangan tidak meyakinkan atau kontradiktif, hasil yang dilaporkan bisa positif atau negatif (Cogent, Riyadh, Sukoharsono, Alfaiza. (2019) Meskipun penelitian ini telah cukup banyak dilakukan, akan tetapi hasil dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan tersebut berbeda-beda. Dan dari penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang terdapat perbedaan mengenai sampel dan variable independent penelitian. Penelitian yang diacu yaitu penelitian yang dilakukan oleh Deni Purnaningsih (2018) tentang Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perushaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016. Terdapat perbedaan dengan penelitian sekarang menganalisis perusahaan pertambangan dengan periode analisis dari tahun 2015 sampai 2019 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yakni 5 tahun terbaru dari penerbitan laporan tahunan yang dilakukan perusahaan. Pengukuran pengungkapan CSR sebagai variabel dependen pada penelitian ini menggunakan Global Reporting Initiative (GRI).
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel ROA, ROE, ROS ukuran perusahaan dan Leverage terhadap pengungkapan CSR baik secara parsial maupun secara simultan.
2. Kajian Literatur
1) Definisi Corporate Social responsibility
Menurut WBCSD (The World Business Council for Sustainable Development) (2000), Corporate Social Responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan didefinisikan sebagai komitmen bisnis untuk memberikan 14 kontribusi bagi
pembangunan ekonomi berkelanjutan, melalui kerja sama dengan para karyawan serta perwakilan mereka, keluarga mereka, komunitas setempat maupun masyarakat umum untuk meningkatkan kualitas kehidupan dengan cara yang bermanfaat baik bagi bisnis sendiri maupun untuk pembangunan.
2) Landasan Teoritis Corporate Social Responsibility a. Teori Legitimasi
Lindblom (1994) dalam Achmad (2007) menyatakan bahwa suatu organisasi mungkin menerapkan empat strategi legitimasi ketika menghadapi berbagai ancaman legitimasi. Oleh karena itu, untuk menghadapi kegagalan kinerja perusahaan (seperti kecelakaan yang serius atau skandal keuangan organisasi mungkin:
1) Mencoba untuk mendidik stakeholdernya tentang tujuan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.
2) Mencoba untuk merubah persepsi stakeholder terhadap suatu kejadian (tetapi tidak merubah kinerja aktual organisasi).
3) Mengalihkan (memanipulasi) perhatian dari masalah yang menjadi perhatian (mengkonsentrasikan terhadap beberapa aktivitas positif yang tidak berhubungan dengan kegagalan - kegagalan).
4) Mencoba untuk merubah ekspektasi eksternal tentang kinerjanya.
Teori legitimasi dalam bentuk umum memberikan pandangan yang penting terhadap praktek pengungkapan sosial perusahaan.Kebanyakan inisiatif utama pengungkapan sosial perusahaan bisa ditelusuri pada satu atau lebih strategi legitimasi yang disarankan oleh Lindblom.Sebagai missal, kecenderungan umum
bagi pengungkapan sosial perusahaan untuk menekankan pada poin positif bagi perilaku organisasi dibandingkan dengan elemen yang negatif.
b. Teori Stakeholder
Hal pertama mengenai teori stakeholder adalah bahwa stakeholder adalah sistem yang secara eksplisit berbasis pada pandangan tentang suatu organisasi dan lingkungannya, mengakui sifat saling mempengaruhi antara keduanya yang kompleks dan dinamis.Stakeholder dan organisasi saling mempengaruhi, hal ini dapat dilihat dari hubungan sosial keduanya yang berbentuk responsibilitas dan akuntabilitas.Oleh karena itu organisasi memiliki akuntabilitas terhadap stakeholdernya. Varian kedua teori stakeholder berhubungan dengan pandangan Trekers (1983) dalam Achmad (2007) mengenai emprical accountability.Robert (1992) menyatakan bahwa pengungkapansosial perusahaan merupakan sarana yang sukses bagi perusahaan untuk menegosiasikan hubungan dengan stakeholdernya.
3) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Resposibility
Pengungkapan CSR dapat memberikan keuntungan tersendiri baik bagi perusahaan maupun stakeholder. Semakin baik pengungkapan informasi yang dilakukan oleh perusahaan maka dapat membuat profitabilitas perusahaan yang diukur dengan ROE menjadi meningkat. Karena hal tersebut dapat menjadi pertimbangan investor dalam menanamkan model yang dimilikinya, selain itu dalam menanamkan modal yang dimiliki investor juga mempertimbangkan beberapa aspek lain, seperti harga saham, kinerja keuangan, dan lain-lain.
Perusahaan dengan performa CSR yang lebih baik mampu meminimalisir keterbatasan modal. Hal ini disebabkan beberapa alasan. Pertama, kinerja CSR yang superior menunjukkan keterlibatan stakeholder yang lebih baik, membatasi kemungkinan perilaku oportunistik jangka pendek, dan sebagai hasilnya mengurangi biaya kontrak secara keseluruhan. Kedua, perusahaan dengan kinerja CSR yang lebih baik, memungkinkan untuk mengungkapkan kegiatan CSR mereka ke pasar untuk memberikan sinyal fokus jangka panjang perusahaan dan menunjukan perbedaan perusahaan tersebut dari pesaingnya. Selain itu pelaporan CSR dapat menciptakan umpan balik positif, seperti meningkatkan transparansi dari dampak sosial dan lingkungan di sekitar perusahaan dan struktur organisasi mereka, serta dapat mengubah sistem kontrol internal untuk lebih meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan dan keandalan dari pelaporan (Cheng et al, 2014).
Dengan demikian hipotesis yang dapat di rumuskan adalah:
H1a: Corporate Social Responsibility berpengaruh positif terhadap ROE
Kinerja keuangan dari perusahaan dapat dilihat dengan cara melakukan penilaian terhadap kinerja keuangan. Salah satu cara melakukan penilaian adalah dengan mengukur profitabilitas perusahaan, ROA merupakan 24 salah satu rasio untuk mengukur profitabilitas dari kinerja yang telah dilakukan oleh perusahaan.
ROA digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan seluruh aktiva yang digunakan. Penilaian kinerja menggunakan ROA adalah penilaian dengan membagi laba bersih dengan rata-rata total aktiva atau deengan total aktiva pada suatu saat tertentu. Rata-rata total aktiva bisa didapat dengan cara menambah total aktiva awal dengan total aktiva akhir dan kemudian dibagi dua.
Hasil penelitian Alniacik et al (2011) menunjukkan bahwa informasi CSR positif tentang sebuah perusahaan akan meningkatkan niat konsumen untuk membeli produk dari perusahaan; potensi calon karyawan untuk mencari pekerjaan dengan perusahaan; dan niat investor potensial untuk berinvestasi di perusahaan.
Selain itu hasil penelitian Rosiliana et al (2014) menunjukan bahwa corporate social responsibility berpengaruh atau memiliki arah hubungan yang positif dan signifikan terhadap ROA (Return On Asset) dan ROS (Return On Sales). Dengan demikian hipotesis yang dapat di rumuskan adalah:
H1b : Corporate Social Responsibility berpengaruh positif terhadap ROA H1c : Corporate Social Responsibility berpengaruh positif terhadap ROS 3. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Analisis Deskriptif dimaksudkan untuk memberikan gambaran atau deskripsi atas suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum.
2. Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian regresi berganda dapat dilakukan setelah model dari penelitian ini memenuhi syarat–syarat lolos dari asumsi klasik.Syarat-syarat tersebut harus terdistribusi secara normal, tidak mengandung multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas yang dilakukan dalam penelitian ini dengan uji Kolmogorov untuk memutuskan apakah sebuah sampel dapat berasal dari sebuah distribusi
normal (Sprent, 1991). Karena hasilnya berupa angka, bukan gambar, maka lebih mudah untuk memutuskan residual berdistribusi normal atau tidak.
b. Uji Multikolinearitas
Dalam penelitian ini, multikolinearitas juga dapat dilihat dari a) nilai tolerance dan lawannya b) variance inflation factor (VIF).Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya.Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang tinggi sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF=1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance10 dengan tingkat kolonieritas 0.50.
c. Uji Autokorelasi
Dalam penelitian uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson ini, dengan uji ini akan didapatkan nilai DW. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5%, jumlah sampel (n) dan jumlah variabel. Suatu model dapat dikatakan bebas dari autokolerasi positif ataupun autokolerasi negatif apabila nilai DW tersebut lebih besar dari batas atas (du) dan kurang dari 4-du. Uji Durbin Watson hanya digunakan untuk autokolerasi tingkat satu (first order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lag diantara variabel independen (Ghozali, 2011).
d. Uji Heteroskedastisitas
Dalam penelitian ini uji heteroskedastisitas dilakukan dengan model metode Park adalah Ln(e2 ) = α + β LnXi . Jika secara statistik signifikan, maka hal ini menunjukkan kehadiran situasi heteroskedastisitas (Arief, 1992).
4. Pengujian Hipotesis
Analisis regresi Pengujian ini menggunakan regresi berganda untuk menghubungkan satu variabel dependen dengan beberapa variabel independen. Uji hipotesis dalam penelitian ini meliputi: 1). Model Regresi Berganda. Dalam penelitian ini Analisis Regresi Berganda digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh profitabiltas, ukuran perusahaan, kepemilikan saham pulik, ukuran dewan komisaris, leverage dan pengungkapan media, perusahaan terhadap indeks praktik pengungkapan CSR suatu perusahaan. Model persamaan regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + e Dimana:
Y = Indeks pengungkapan CSR suatu perusahaan. a = Konstanta.
5. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Tabel Hasil Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
CSR (X) 60 0.56 0.89 0.670 0.113
ROA (Y1) 60 0.29 1.02 0.832 0.286
ROE (Y2) 60 0.42 0.48 0.425 0.018
ROS (Y3) 60 0.01 3.14 0.221 0.403
SIZE (Y4) 60 0.07 1.99 0.145 0.262
LEVERAGE (Y5) 60 0.027 0.75 0.104 0.202
Uji Normalitas
C Unstandardized Residual
N 60
Normal Parametersa,b Mean 0.0000000
Std. Deviation 0.38544724
Most Extreme Differences Absolute 0.271
Positive 0.271
Negative -0.203
Test Statistic 0.271
Asymp. Sig. (2-tailed) .096c
Berdasarkan tabel 4.4 diatas dengan nilai n = 60, bahwa semua memiliki nilai Asymp.
Sig. (2-tailed) lebih besar dari dengan nilai α (0.05). Maka dapat disimpulkan residualnya berdistribusi normal
Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan gambar 4.1, gambar 4.2 dan gambar 4.3 diatas terlihat bahwa titik residualnya menyebar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
Uji Multikolonieritas
Model Collinearity Statistics
VIF Kesimpulan
1 CSR 2.560 Tidak ada Multikolinearitas
2 ROA 3.864 Tidak ada Multikolinearitas
3 ROE 1.695 Tidak ada Multikolinearitas
4 ROS 2.590 Tidak ada Multikolinearitas
5 Ukuran Perusahaan 2.337 Tidak ada Multikolinearitas 6 Leverage 6.176 Tidak ada Multikolinearitas
Bedasarkan tabel diatas nilai tolerance semua variable lebih besar dari nilai signifikan 0,10, sedangkan nilai VIF semua variabel lebih kecil dari nilai signifikan 10,00. maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas.
Uji Autokorelasi
Model
Durbin- Watson
1 1.973
Berdasarkan tabel diatas nilai du (berdasarkan tabel-dw) sebesar 1,973 dan DL sebesar 1.480 dan Du sebesar 1.689. berdasarkan kriteria bahwa nilai DW berada di antara – 2 dan +2 atau (–2 ≤ DW ≤ +2) yang berarti bahwa tidak terjadi autokolerasi.
Analisis Regresi
Hasil Uji F ( ANOVA )
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 0.853 3 0.284 1.816 .155b
Residual 8.766 56 0.157
Total 9.618 59
Hasil output regresi sebagaimana dijelaskan pada Tabel 4.7 dapat dijelaskan bahwa secara serempak variable pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Hal ini ditandai dengan membandingkan antara F hitung = 1,816 > F tabel= 3.15 dan signifikansi 0,155 < 5%, maka H0 diterima berarti nilai koefisien regresi predictor (b1, b2 dan b3) signifikan dan model layak. Besarnya pengaruh secara serempak dari kedua variable ini dapat dilihat dari koefisien determinasinya berikut ini:
Determinasi (Model Summary)
Model R R
Square
Adjusted R Square
1 .298a 0.089 0.040
Berdasarkan hasil dari Tabel 4.8, koefisien determinasi pengaruh variabel pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap ROE (Return on Equity) adalah sebesar 0,089 atau 8,9% artinya perubahan didasarkan ROE (Return on Equity) dapat dijelaskan oleh perubahan variable Corporate Social Responsibility (CSR) sedangkan selebihnya sebesar 91,1% dijelaskan oleh faktor lain diluar variable Corporate Social Responsibility (CSR).
Uji Partial (Uji t)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 CSR 0.362 0.016 -5.703 0.001
2 ROA 0.712 0.059 0.201 5.614 0.000
3 ROE -0.132 1.453 -0.490 -1.468 0.148
4 ROS 0.719 2.711 0.032 0.194 0.847
5 Ukuran Perusahaan 0.532 0.039 0.058 4.774 0.000
6 Leverage -0.132 0.045 -0.144 -3.143 0.003
Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh bukti empiris variabel apa saja yang mempunyai pengaruh pada Corporate Social Responsibility. Dalam variabel ini variabel dependen adalah ROA, ROE dan ROS, dan variabel kontrol ukuran perusahaan dan Leverage terhadap variabel independent Corporate Social Responsibility.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
CSR berpengaruh positif terhadap ROA karena citra perusahaan yang baik akan lebih diminati oleh investor karena semakin baik citra perusahaan, maka semakin tinggi juga loyalitas konsumen. Seiring meningkatnya loyalitas konsumen maka penjualan perusahaan juga akan meningkat, hal tersebut juga akan menyebabkan tingkat profitabilitas perusahaan juga meningkat. Dalam hal ini ROA sebagai salah satu rasio profitabilitas yang diperhitungkan bagi kalangan investor karena apabila tingkat imbalan yang diperoleh investor semakin besar maka akan berdampak pada harga saham perusahaan di pasar modal yang semakin meningkat. Adanya pelaksanaan CSR yang semakin baik akan memberikan dampak baik untuk kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang atau yang sering disebut dengan sustainable development.
CSR tidak berpengaruh terhadap ROS hal ini dikarenakan semakin luas pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan belum tentu memberikan ROS yang lebih besar pada perusahaan pada kondisi keuangan 1 tahun ke depan.
CSR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE hal ini dikarenakan peningkatan pengeluaran tanggung jawab sosial perusahaan akan menurunkan
kinerja keuangan, karena adanya kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan menjadi biaya perusahaan yang secara signifikan dapat mengurangi atau tidak meningkatkan laba bersih perusahaan. Ada beberapa argumen untuk membuktikan hal ini, yaitu semakin banyak perusahaan yang terlibat dalam CSR maka semakin rendah nilai ROE-nya
Penelitian ini membuktikan bahwa Corporate Social Responsibility memiliki pengaruh positif terhadap ukuran perusahaan yang diukur dengan total asset. Hal ini dikarenakan semakin besar suatu perusahaan maka biaya keagenan yang muncul juga semakin besar. Untuk mengurangi biaya keagenan tersebut, perusahaan akan cenderung mengungkapkan informasi yang lebih luas.
Selain itu penelitian ini membuktikan bahwa Leverage yang diproksi dengan DER (Debt Equity Ratio) menunjukkan pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap pengungkapan CSR hal ini dikarenakan manajemen perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi cenderung mengurangi pengungkapan tanggung jawab sosial yang dibuatnya agar tidak menjadi sorotan dari para debtholders.
Keterebatasan Penelitian
Terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, keterbatasan tersebut antara lain :
1. Terdapat unsur subyektivitas pada penilaian indeks CSR.
2. Perusahaan yang menjadi sampel penelitian hanya dari sektor pertambangan yang berjumlah 12 perusahaan dengan periode pengamatan 2015-2019
Saran
Berdasarkan hasil penelitian serta hal-hal yang terkait dengan keterbatasan penelitian, maka terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Bagi investor dan calon investor perusahaan berkategori pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia agar lebih seksama dan juga memperhatikan aspek Corporate Social Responsibility perusahaan sebagai pertimbangan dalam melakukan investasi.
2. Bagi peneliti selanjutnya :
a. Pada penelitian selanjutnya dapat menggunakan sustainability reporting yang telah dikroscek oleh Global Reporting Initiative, ini untuk menghindari penilaian secara subjektif.
b. Untuk memperoleh hasil penelitian yang lebih baik, penelitian selanjutnya dapat memperpanjang periode penelitian.
c. Populasi penelitian tidak hanya dikhususkan pada perusahaan pertambangan, tetapi dapat diperluas pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Ajilaksana, I Dewa Ketut Yudayana. (2011). Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Skripsi.
Universitas Diponegoro: Semarang.
Hosam Alden Riyadh, Eko Ganis Sukoharsono, Salsabila Aisyah Alfaiza. (2019).
The Impact of corporate social responsibility disclosure and board characteristics on corporate performance. Cogent Business &
Management. Cogent OA.
Alniacik, Umit; Alniacik, Esra and Genc, Nurullah. (2011). How Corporate Social Responsibility Information Influences Stakeholders’ Intentions.
Corporate Social Responsibility and Environmental Management. Mgmt.
18, 234–245
Azwar, Saifuddin. (2000). Asumsi-asumsi dalam Inferensi Statistika. Buletin Psikologi Tahun IX, No. 1. ISSN : 0854-7108
Balabanis, George; Plilips, Hugh C and Jonanthan Lyall. (1998). Corporate Social Responsibility and Economic Performance in the top British companies: Are they Linked?, European Business Review. Vol 98, No. 1.
pp. 25–44. ISSN 0955-534X
Cooke, T.E. (1992). The Impact of Size, Stock Market Listing, and Industry Type on Disclosure in the Annual Report of Japannes Listed Corporations.
Accounting and Business Research; Vol 22, No 87; pg. 229-237
Damayanti, Melissa Ika. (2011). Hubungan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (Csr Disclosure) Dengan Kepemilikan Institusional Pada Perusahaan Manufaktur Go Public Di Indonesia. Skripsi. Universitas Diponegoro: Semarang.
Elkington, John. (1998). Partnerships from Cannibals with Forks: The Triple Bottom Line of 21st-Century Business. Environmental Quality Management; Hoboken 8.1 : 37- 51.
Gantino, Rilla. (2016). Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008- 2014. Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis Vol.
3(2), 2016, pp 19-32.
Kadek, R. (2014). Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Jurnal Akuntansi, 2(1).
Sembiring, E.R. (2005). Karakteristik perusahaan dan pengungkapan tanggung jawab sosial: study empiris pada perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta, Simposium Nasional Akuntansi VIII.
Yaparto, Marissa, dan Dianne Frisko. 2013. “Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap kinerja keuangan pada sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2011”. Jurnal ilmiah.
Vol.2 No.1. Hal 1-19. Universitas Surabaya.
Chang, Y. K., Chi, L., Etnier, J. L., Wang, C. C., Chu, C. H., & Zhou, C. (2014). Effect of acute aerobic exercise on cognitive performance: Role of cardiovascular fitness. Psychology of Sport and Exercise, 15(5), 464-470.
Fauzi, H, Mahoney L dan Rahman A.A. (2007). The link beetwen corporate social performance and financial performance: evidence from Indonesian companies, Issues in Social and Environmental Accounting 1 (1): 149-159.
Kartika Hendra Titisari, Eko Suwardi dan Doddy Setiawan. (2010). “Corporate Social Responsibility (CSR) dan Kinerja Perusahaan”. Makalah SNA XIII
Wirawan, Yasa, Gerianta. 2010. Peningkatan Obligasi Perdana sebagai Pemicu Manajemen Laba: Bukti Empiris dari Pasar Modal Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) XIII, Purwokerto
Lindrawati. Nita, Felicia. dan J.Th, Budianto T. 2008. “Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan yang Terdaftar Sebagai 100 Best Corporate Citizens oleh KLD Research and Analytics.”
Majalah Ekonomi. Tahun XVIII, No. 1 April:66-83.
Nelling, E., & Webb, E. (2006). Corporate social responsibility and financial performance. The Virtuous Cycle Revisited.
Nistantya, D. (2010). Pengaruh corporate social responsibility terhadap Profitabilitas perusahaan (studi kasus pada perusahaan perbankan yang listing di bei tahun 2007 Sampai dengan tahun 2009).
Dahlia, L., & Siregar, S. V. (2008). Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa
Efek Indonesia pada Tahun 2005 dan 2006). Simposium nasional akuntansi XI. Pontianak.
Paul, C. J., & Siegel, D. S. (2006). Corporate social responsibility and economic performance. Journal of Productivity Analysis, 26(3), 207-211.
Finch, N. (2005). The motivations for adopting sustainability disclosure.
Tsoutsoura, M. (2004). Corporate social responsibility and financial performance.
Waddock, S. A., & Graves, S. B. (1997). Quality of management and quality of stakeholder relations: are they synonymous. Business & society, 36(3), 250- 279.
Hadi, D. A., Kartadjumena, E., & Budiana, N. (2011). The relationship of profit and corporate social responsibility disclosure (survey on manufacture industry in Indonesia).
Syamsuddin, L.2013. Manajemen Keuangan Perusahaan, Konsep Aplikasi dalam:
Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada