St. Rahmawati Hubungan Metode Drill Dengan Minat Belajar Al-Quran Hadits Siswa Kelas 1 Mts Muhammadiyah Kota Bima. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (CSRM) yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara metode latihan dengan minat belajar Al-Quran Hadits Kelas 1 Mts Muhammadiyah Kota Bima. Penelitian ini berfokus pada hubungan metode aktual dengan minat belajar Alqurah hadis siswa kelas 1 Mts Muhammadiyah Kota Bima Nusa Tenggara Barat.
Hubungan antara metode Pelatihan dengan minat belajar siswa meningkat pesat dan berjalan efektif seperti yang diharapkan oleh peneliti pada mata pelajaran Hadits Al-Qur'an.
Latar Belakang Masalah
Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan masyarakat dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, mempunyai pengetahuan dan keterampilan, jasmani dan rohani. kesehatan, kepribadian yang stabil dan mandiri sesuai dengan tuntutan sekolah, keluarga, lingkungan dan kehidupan pada umumnya. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses pembelajaran bagi peserta didik (masyarakat) dalam upaya mendidik dan mendewasakan peserta didik. Berkaitan dengan hal tersebut, pendidikan secara umum bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang beriman dan bertakwa serta berakhlak mulia dan mempunyai keterampilan sebagai bekal masa kini dan masa depan. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surat Al-Mujadillah ayat 11 yang berbunyi :.
ﺎَﮭﱡﯾَﺄَٰٓﯾٱ
ﺲِﻠ َٰﺠَﻤۡﻟ َﻓﭑ
ﻞﯿِﻗٱ
ﻦﯾِﺬﱠﻟ ْاﻮُﺗوُأ
Rumusan Maslah
3. Bagaimana hubungan metode latihan dengan minat belajar hadis Al-Quran pada siswa kelas 1 MTs Muhammadiyah Kota Bima.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Kajian Teoritis 1. Hubungan
Metode latihan atau disebut praktek dimaksudkan untuk memperoleh ketangkasan atau ketrampilan melatih apa yang dipelajari, karena hanya dengan praktek maka ilmu dapat disempurnakan dan siap untuk dipersiapkan. Metode latihan atau praktek adalah suatu cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan terhadap apa yang telah dipelajari siswa sehingga memperoleh suatu keterampilan tertentu. Metode Bor (Ready Practice) atau latihan siap pakai adalah suatu metode pengajaran yang dimaksudkan untuk memperoleh ketangkasan atau ketrampilan berlatih terhadap apa yang dipelajari, karena hanya dengan mempraktikkannya pengetahuan dapat disempurnakan dan dipersiapkan.10.
Metode Drill (Ready Practice) atau latihan siap pakai adalah metode pengajaran yang bertujuan untuk memperoleh keterampilan atau kemahiran terhadap apa yang dipelajari anak melalui penerapan praktis dari pengetahuan yang dipelajari anak.
Tinjauan Tentang Minat Belajar
Untuk mengetahui latar belakang (mental, fisik, dan lingkungan) siswa yang mengalami kesulitan belajar, maka hal di atas dapat dijadikan dasar untuk memecahkan permasalahan tersebut. Minat terjadi bila kita tertarik pada sesuatu karena memenuhi kebutuhannya atau kita merasa sesuatu yang akan kita pelajari itu penting baginya dan dia akan berniat mempelajarinya. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan terus-menerus mengingat sesuatu (orang, benda atau kegiatan), disertai dengan keinginan untuk belajar, mempelajari dan membuktikan lebih lanjut.
Dalam proses pembelajaran minat merupakan salah satu faktor psikologis yang sangat penting dalam belajar, minat mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap belajar. Belajar adalah suatu perubahan tingkah laku yang relatif permanen yang terjadi sebagai hasil latihan dan pengalaman.” Belajar adalah suatu perubahan dalam diri seseorang yang menyatakan dirinya sebagai suatu pola baru dan bukan sebagai suatu reaksi berupa keterampilan sikap, kebiasaan, kecerdasan, atau pengertian.23.
Berdasarkan berbagai definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku yang dikatakan sebagai hasil proses belajar dari interaksi dengan lingkungan, keterampilan, sikap dan konsep tertentu.
Jenis Penelitian
Lokasi dan Objek Penelitian
Prosedur Penelitian PTK
Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran Al-Quran Hadits dan siswa kelas 1 Mts Muhammadiyah untuk mengetahui permasalahan yang mereka hadapi dalam proses pembelajaran Al-Quran Hadits sebelum tindakan ini dilaksanakan. Pada tahap refleksi, peneliti dan guru berperan sebagai pengamat, meninjau kekurangan dan tindakan yang diberikan. Apabila refleksi menunjukkan tindakan pada siklus I memberikan hasil yang kurang optimal yaitu tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal (mendapatkan skor 75), maka dilakukan siklus berikutnya.
Adapun gambaran penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut: Dapat dilihat pada Gambar 3.1 di bawah ini. Grafik tersebut menunjukkan bahwa terdapat 4 fase dalam penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti, yaitu fase perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi26.
Fokus Penelitian
Sumber Data
Instrumen Penelitian
Dokumen yang diteliti antara lain daftar hadir, silabus, karya siswa, karya guru, arsip, lembar kerja dan lain-lain. Pengumpulan data berupa informasi mengenai pengetahuan, sikap, bakat, dan lain-lain, dapat dilakukan dengan cara menguji atau mengukur tekad awal atau hasil belajar dengan menggunakan berbagai prosedur penilaian. Dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan hasil belajar siswa tentang metode yang digunakan peneliti sebelum peneliti menerapkan metode latihan pada Al-Quran Hadits c.
Penelitian ini terdiri dari latihan tulis dan hafalan yang diberikan kepada siswa kelas VII/1.A Mts Muhammadiyah Kota Bima terkait dengan materi yang diajarkan kemudian diberikan skor untuk mengetahui minat belajar siswa setelah diterapkan metode latihan.
Tehnik Pengumpulan Data
Teknik tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa terhadap materi yang telah dianjurkan sehingga dapat diketahui hasil belajar yang dicapai setiap siswa. Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna mengenai suatu topik tertentu. Dalam penelitian ini dilakukan wawancara peneliti terhadap guru mata pelajaran hadis Al-Quran siswa kelas 1 Mts Muhammadiyah Kota Bima.
Teknik Analisis Data
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Terwujudnya sumber daya manusia (SDM) yang konsisten memahami dan menerapkan nilai-nilai Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari. Mempersiapkan peserta didik untuk dapat memasuki/melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan mempunyai kemampuan akademik yang memadai. Mempersiapkan peserta didik menguasai keterampilan (kompetensi) khusus bahasa asing (Arab dan Inggris) dalam menghadapi persaingan di era globalisasi.
Melengkapi sarana dan prasarana pendidikan yang memungkinkan terselenggaranya layanan orientasi dan pelatihan pendidikan secara optimal. Secara kualitatif, jumlah tenaga pengajar di MTs Muhammadiyah Kota Bima sebanyak 27 orang ditambah 4 orang pegawai tata usaha (TU), sedangkan jumlah siswa sebanyak 243 orang. Sebagai lembaga pendidikan MTs Muhammadiyah Kota Bima dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang proses belajar mengajar, selain memiliki gedung sendiri, sekolah ini juga didukung dengan lapangan olah raga yang memadai.
Untuk mengetahui lebih jelas kondisi MTs Muhammadiyah Kota Bima dapat dirinci seperti dibawah ini.
Penerapan metode drill Alquran Hadist siswa kelas VII /1 Mts Muhammadiyah kota bima
- Pelaksanaan Siklus 1, pertemuan pertama
- Pelaksanaan Siklus l Pertemuan II
- Pelaksanaan Siklus II
Kampanye ini bertujuan untuk mengetahui keadaan siswa dan mengetahui gambaran umum pelaksanaan pembelajaran dan permasalahan yang mereka hadapi di sekolah, serta reaksi dan hambatan yang muncul selama proses pembelajaran. Berdasarkan hasil evaluasi, pada penelitian siklus I, pada pertemuan pertama, 14 siswa dari 24 siswa mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa pada siklus I pertemuan pertama berhasil, seiring dengan peningkatan nilai siswa.
Hasil belajar siklus I kurang menunjukkan hasil yang memuaskan karena perhatian siswa untuk mengikuti pembelajaran masih kurang efektif, dan kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan pada siklus I pertemuan pertama kurang memuaskan karena siswa cenderung kurang memuaskan. pasif dalam mengikuti pembelajaran. Guru menunjukkan kelancaran dalam membaca Al-Qur'an tentang pentingnya hadis Al-Qur'an sebagai pedoman hidup manusia b. Siswa memperhatikan lalu meniru guru. Guru. meminta siswa membaca ayat-ayat tentang pentingnya Al-Quran Hadits sebagai pedoman hidup manusia.
Guru menutup, menutup pembelajaran dengan membaca hamdala atau doa. d) Guru memberi salam kepada siswa sebelum keluar kelas dan siswa membalas wa'alaikumsalam. Mengubah minat belajar siswa melalui metode drill dapat meningkatkan minat siswa dalam mempelajari Al-Qur'an dan Hadist. Kalau ada siswa yang berisik atau sibuk sendiri, saya kondisikan dengan menepuk-nepuk agar fokus mengikuti pelajaran.
Guru meminta siswa membaca ayat-ayat yang berkaitan dengan hadis Al-Quran sebagai pedoman hidup manusia. Guru mendorong siswa untuk menghafal ayat-ayat yang berkaitan dengan hadis Al-Quran sebagai pedoman hidup manusia. Guru memberi salam kepada siswa sebelum meninggalkan kelas dan siswa membalas wa‟alaikumsalam.
Hampir seluruh siswa mencapai KKM dengan persentase sebesar 82% yang berarti juga sesuai dengan harapan peneliti pada awal penelitian yaitu kinerja.
Hubungan Metode drill dan Minat Belajar Alquran Hadist Mts Muhammadiyah Kota Bima
Alhamdulillah dengan penerapan metode praktikum dari siklus I hingga siklus II, berarti rata-rata nilai siswa yang mencapai KKM menunjukkan minat siswa terhadap mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadits semakin meningkat31. Tabel tersebut menunjukkan bahwa rata-rata hasil tes siswa pada prasiklus adalah 66,12 dimana jumlah siswa yang tuntas sebanyak 24 siswa, masing-masing 13 66% dan yang tidak tuntas sebanyak 11 siswa, masing-masing 34%. Sedangkan pada siklus I pertemuan II nilai rata-rata siswa sebesar 75,41 dengan jumlah siswa yang tuntas 18 siswa masing-masing 85% dan siswa yang tidak tuntas 6 siswa masing-masing 8%, sedangkan hasil belajar siswa pada siklus II sebesar tabel 4.8 adalah yang terendah. Nilai pre-test siswa sebesar 40 dan nilai post-test terendah sebesar 60, sedangkan nilai pre-test tertinggi sebesar 85 dan nilai post-test tertinggi sebesar 100, dengan rata-rata nilai pre-test sebesar 72,265 dan nilai rata-rata pre-test sebesar 72,265. rata-rata skor post-test tes tersebut. sebesar 82.791. Hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran menerapkan metode pelatihan dan minat belajar Hadits Al-Qur'an masing-masing sebesar 66%, 75%, dan terakhir 92%.
Kesimpulan
Hadits Alquran dapat kita lihat dari tabel pada siklus I, pertemuan pertama, pertemuan kedua dan pada siklus II.
Saran
Mudzakir M” Ulumul Hadits (Perpustakaan yang Menyenangkan). Jakarta, Bumi Aksara) Abu Ahmadi-Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar Tarbiyah. Redaksi Sinar Graphics, Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta: Sinar Graphics Offset, 2008), S Nasution, Pokok-pokok Kurikulum (Bandung. Penerbit Terate, 1964). Penulis memulai pendidikan formal di SDN Impres Lido Kecamatan Belo Kabupaten Bima pada tahun 2002 dan lulus pada tahun 2008.
Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 1 Belo Kecamatan Belo Kabupaten Bima dan lulus pada tahun 2011, kemudian penulis melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah Kota Bima hingga akhirnya lulus pada tahun 2014. Dan pada tahun 2014, penulis juga mendaftar pada program pendidikan agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar program Strata 1 (S1). Dan pada tahun 2018, penulis diangkat menjadi guru honorer di Sma 1 Unismuh Makassar (Smichi).
Dengan rahmat Allah SWT, serta kerja keras, pengorbanan, ketekunan dan kesabaran, pada tahun 2018 penulis menyelesaikan kuliah universitasnya dengan judul skripsi “Hubungan Metode Dril dengan Minat Kajian Hadits Al-Qur’an Kelas 1 Mts Muhammadiyah Kota Bima". Apakah teman-teman semua merasa senang dan aktif saat mempelajari hadis Al-Quran setelah menerapkan metode praktis? Guru menunjukkan kefasihan dalam membaca Al-Qur'an tentang pentingnya hadis Al-Qur'an sebagai pedoman hidup manusia b) Siswa memperhatikan kemudian meniru guru.
Salah satu fungsi Al-Quran adalah sebagai Azd-Dzikra, hal ini dapat ditunjukkan oleh seseorang yang…