• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini menunjukkan bahwa pada tahun terjadi kenaikkan bahan baku dan bahan penolong

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Penelitian ini menunjukkan bahwa pada tahun terjadi kenaikkan bahan baku dan bahan penolong"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

1. CV SUBUR MAKMUR adalah perusahaan yang bergerak dibidang garmen dan bordir. Hasil produksinya adalah baju taqwa, mukena, jiblab, dan kebaya.

Penelitian ini menunjukkan bahwa pada tahun 2005 – 2009 terjadi kenaikkan bahan baku dan bahan penolong. Penyebab kenaikan ini adalah penyusunan anggaran yang tidak berdasarkan standar yang jelas dan hanya berdasarkan perkiraan tahun – tahun sebelumnya. Kenaikan bahan baku ini menimbulkan peningkatan pada biaya pesan serta biaya simpan dan laba yang diperoleh menurun.

2. Adanya permasalahan peningkatan persediaan bahan baku dan penolong setiap tahunnya dihindari dengan menyusun anggaran yang jelas dan pengendalian pembelian bahan baku dan penolong yang tepat.

Langkah – langkah yang dlakukan yaitu menyusun ramalan penjualan dengan metode least square, menyusun anggaran produksi, menyusun anggaran kebutuhan bahan baku dan penolong, menyusun anggaran biaya bahan baku dan penolong, menyusun anggaran pembelian bahan baku dan penolong, menentukan minimum inventory, reorder point, safety stock, economical order quantity, frekuensi pembelian yang paling ekonomis dan maximum inventory.

(2)

3. Hasil penyusunan anggaran penjualan, anggaran produksi, anggaran kebutuhan bahan baku serta dengan perhitungan safety stock, reorder point, economical order quantity, frekuensi pembelian yang ekonomis dapat dicapai pengendalian bahan baku dan penolong tepat. Hal ini dapat dijelaskan dari proyeksi pembelian bahan baku yang ekonomis untuk tahun 2010 bahan baku kain superpulino 2.384 m dengan frekuensi pembelian 5x dalam setahun dan total biaya pesan dan biaya simpan sebesar Rp 400.000, serta proyeksi pembelian bahan penolong yang paling ekonomis tahun2010 yang terdiri dari dari bahan penolong benang bordir pembelian yang ekonomis yaitu 376 gulung dengan frekuensi pembelian 7x dalam setahun serta total biaya pesan dan simpan Rp. 70.000, untuk benang jahit pembelian yang ekonomis 618 gulung dengan frekuensi pembelian 1x dalam setahun biaya pesan dan simpan Rp 10.000, untuk elastis besar pembelian yang ekonomis yaitu 866 m dengan frekuensi pembelian 2x dalam setahun total biaya pemesanan dan penyimpanan Rp 20.000, untuk elastis kecil pembelian yang paling ekonomis adalah 1.112 m dengan frekuensi pembelian 1x dalam setahun dengan total biaya pesan dan simpan Rp 10.000.

(3)

B. Saran

1. CV SUBUR MAKMUR dalam mengatasi masalah menumpuknya bahan baku dan bahan penolong digudang maka sebaiknya melakukan perencanaan dengan menyusun anggaran penjualan terlebih dahulu.

Anggaran penjualan berdasarkan ramalan penjualan harus memerhatikan perkembangan penjualan masa lalu. Hal ini berguna untuk memproyeksikan penjualan dimasa yang akan datang.

2. Perusahaan hendaknya melakukan pengendalian pembelian bahan baku dan bahan penolong menggunakan standar yang jelas dengan metode Economical Order Quantity, agar perusahaan terhindar dari masalah kelebihan maupun kekurangan bahan baku dan penolong, yang mengakibatkan pemborosan biaya pemesanan dan penyimpanan serta menyebabkan penurunan laba perusahaan.

(4)

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputra,Gunawan dan Marwan Asri.2003.Anggaran Perusahaan.Edisi Revisi.Yogyakarta:BPFE

Caecilia.2005.Perencanaan dan Pengendalian Bahan Baku dalam Menunjang Efisiensi Pengadaan Bahan Baku Tegel.Skripsi.Unika Widya Karya Malang.

Galuh.2007. Anggaran Bahan Baku Sebagai Alat Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Bahan Bakuuntuk Meningkatkan Efisiensi Biaya Produksi.

Skripsi. Unika Widya Karya Malang.

Haruman, Tendi dan Sri Rahayu.2007. Penyusunan Anggaran Perusahaan.Yogyakarta : Graha Ilmu.

Hasibuan H, Malayu.2001.Manajemen Dasar Penertian Dan Masalah.

Jakarta:Bumi Aksara.

Ivonne.2007.Anggaran Bahan Baku sebagai Alat Pengendalian Persediaan Bahan Baku untuk Meningkatkan Efisiensi Biaya Produksi.Skripsi.Unika Widya Karya Malang.

Martono dan Agus Harjito.2007.Manajemen Keuangan.Edisi Keenam.

Yogyakarta:Ekonisia.

Marvel.2008. Anggaran Bahan Baku sebagai Alat Pengendalian Persediaan Bahan Baku dalam Menentukan Jumlah Bahan Baku yang Optimal.Skripsi.

Unika Widya Karya Malang.

Mulyadi.2001.Akuntansi Biaya.Yogyakarta : BPFE.

Munandar.2000.Budgeting : Perencanaan, Pengendalian, Pengawasan Kerja.

Yogyakarta : BPFE.

(5)

Nafarin,M.2004. Pengangaran Perusahaan. Edisi Revisi.Jakarta : Salemba Empat.

Narbuko,Cholid.2005.Penelitian Deskriptif.Jakarta:Salemba Empat.

Oktavia.2007. Anggaran Bahan Baku sebagai Alat Pengendalian Persediaan Bahan Baku untuk Tercapainya Persediaan Bahan Baku yang Optimal.Skripsi. Unika Widya Karya Malang.

Shim,Joe dan Joel Siegel.2001.Budgeting.Alih Bahasa Mulyadi Jakarta:Erlangga.

Supriyono,R.A.2004.Akuntansi Biaya.Edisi Kedua.Yogyakarta:BPFE.

Williams,Chuck.2001.Manajemen.Edisi pertama.Alih Bahasa Sabarudin Napitupulu.Jakarta: Salemba Empat.

Wirartha, I Made.2006.Metodologo Penelitian Sosial Ekonomi. Yogyakarta:Andi Offset.

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Pembelian bahan baku dan bahan penolong dalam jumlah yang besar menurut Gitosudarmo (2002:94) dapat menguntungkan perusahaan, akan tetapi jumlah bahan baku dan bahan penolong

Berdasarkan analisis terhadap data yang ada,maka diperoleh hasil analisis dengan pembelian persediaan bahan baku kain sutera tipe 58 yang optimal sebesar 868 meter dengan

Berdasarkan hasil analisis, kemudian dapat diketahui seberapa besar kuantitas pembelian ekonomis bahan baku rumput laut setiap kali pemesanan, frekuensi pembelian, dan total

Oleh karena itu, dengan menggunakan metode ini dalam pengambilan keputusan pembelian bahan baku, perusahaan akan dapat menentukan dengan pasti frekuensi pembelian bahan

Berdasarkan hasil analisis, kemudian dapat diketahui seberapa besar kuantitas pembelian ekonomis bahan baku rumput laut setiap kali pemesanan, frekuensi pembelian, dan total

Jumlah pemesanan bahan baku tepung optimum yang dapat dilakukan UD Fajar Jaya berdasarkan hasil perhitungan EOQ ialah 181 dengan frekuensi pembelian sebanyak 48 kali dalam setahun,

v ABSTRAK Sekar Ristina, 2022: Pengaruh Biaya Bahan Baku, Biaya Bahan Penolong dan Biaya Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan pada Usaha Kerupuk Ikan Parang Ibu Butet Studi Kasus Usaha

Begitu pula untuk pemesanan bahan baku cengkeh pada tahun 2011 frekuensi pembelian bahan baku cengkeh sebelum menggunakan EOQ sebanyak 24 kali, sesudah EOQ sebanyak 19 kali selisih 5