• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini adalah bagaimana penggunaan alat peraga pelajaran matematika kelas V SD Negeri 2 Bumiharjo kecamatan Batanghari kabupaten Lampung Timur tahun pelajaran 2016/2017 dapat meningkatkan minat dan hasil belajarnya

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Penelitian ini adalah bagaimana penggunaan alat peraga pelajaran matematika kelas V SD Negeri 2 Bumiharjo kecamatan Batanghari kabupaten Lampung Timur tahun pelajaran 2016/2017 dapat meningkatkan minat dan hasil belajarnya"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

Penelitian ini menunjukkan bagaimana penggunaan alat peraga matematika siswa kelas V SD Negeri 2 Bumiharjo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur tahun pelajaran 2016/2017 dapat meningkatkan minat dan hasil belajar. Teman-temanku dari VIII. semester A angkatan PGMI, khususnya Cicilia Aprilianti, Nurman Sasono, Nayuk Usnaini, Rusdiana, yang selalu memberi semangat dan mau mendengarkan keluh kesah saya.

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Tidak ada variasi dalam pembelajaran, guru tidak menggunakan media atau alat peraga ketika menyampaikan materi secara lisan.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Memberikan inovasi untuk meningkatkan bimbingan guru dalam upaya meningkatkan proses pembelajaran di SD Negeri 2 Bumiharjo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur.

Penelitian yang Relevan

  • Pengertian Minat Belajar
  • Ciri-Ciri Minat Belajar
  • Macam-Macam Minat
  • Meningkatkan Minat Belajar Siswa
  • Indikator Minat

Berdasarkan dua penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa setelah penggunaan alat peraga geometri dalam proses pembelajaran matematika, kinerja siswa dan minat belajar siswa meningkat. Berdasarkan penjelasan di atas dapat dipahami bahwa siswa yang berminat belajar akan merasa senang dan memperhatikan kegiatan pembelajaran.

Hasil Belajar

  • Pengertian Hasil Belajar
  • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
  • Jenis-jenis Hasil Belajar
  • Ciri-ciri Hasil Belajar
  • Fungsi Alat Peraga
  • Prinsip-Prinsip Umum Penggunaan Alat Peraga
  • Persyaratan Alat Peraga
  • Hal Yang Harus Diperhatikan dalam Pemilihan Alat Peraga Penggunaan alat peraga disini bertujuan agar pembelajaran
  • Konsep Alat Peraga Bangun Ruang
  • Langkah-Langkah Penggunaan Alat Peraga Bangun Ruang dalam Pembelajaran dalam Pembelajaran
  • Kelebihan dan Kelemahan Alat Peraga Bangun Ruang

Menghadirkan alat peraga akan membuat pembelajaran menjadi lebih bervariasi, sehingga akan meningkatkan minat belajar siswa. Menurut Estiningsih, “alat peraga adalah media pembelajaran yang mengandung atau menyampaikan ciri-ciri dari konsep yang dipelajari. 23Estiningsih i Sukayati dan Agus Suharjana, Pemanfaatan Alat Peraga Matematika dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Yogyakarta: Ditjen Ditjen Ditjen Dikti Kemendiknas) Peningkatan Mutu Guru dan Tenaga Kependidikan, 2009), h.6.

Penggunaan alat peraga disini bertujuan agar pembelajaran menjadi aktif, kreatif, inovatif dan membantu siswa memahami materi. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa untuk memahami konsep bangun ruang, siswa sangat membutuhkan alat peraga. Alat peraga yang dapat dilihat dan diraba oleh siswa untuk mengidentifikasi sifat-sifat geometri diberi label untuk memudahkan pemahaman siswa terhadap suatu konsep geometri.

Dengan menghadirkan bentuk aktual dari setiap struktur ruang materi abstrak, akan menjadi konkrit dengan alat bantu visual spasial. Alat peraga yang disajikan langsung dalam pembelajaran akan membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap materi tersebut.

Pembelajaran Matematika di SD

  • Ruang Lingkup Materi Matematika
  • Tujuan Pembelajaran Matematika

Matematika yang diajarkan di pendidikan dasar dan menengah terdiri dari bagian-bagian matematika pilihan untuk mengembangkan keterampilan dan membentuk kepribadian siswa. Mempersiapkan siswa untuk menggunakan matematika dan berpikir matematis dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan.

Gambar 2.6 Jaring-jaring kubus
Gambar 2.6 Jaring-jaring kubus

Hipotesis Tindakan

  • Operasional Variabel a. Variabel Terikat

Minat belajar adalah ketertarikan terhadap materi yang disampaikan oleh guru dan antusiasme siswa terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan alat peraga geometri. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa yang mengikuti proses belajar mengajar dengan menggunakan alat peraga geometri. Pada saat menyampaikan materi tentang sifat-sifat bangun ruang, guru dapat langsung menyajikan alat peraga dari masing-masing bangun ruang tersebut, seperti kubus, balok, limas, kerucut, dan tabung.

Guru menentukan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. i) Guru menyiapkan alat peraga yang akan digunakan dalam proses pengajaran. j) Guru menjelaskan materi sifat-sifat bangun ruang dengan menunjukkan alat peraga berupa bangun-bangun nyata dari setiap bangun ruang. k) Siswa secara berkelompok mendiskusikan identifikasi sifat-sifat geometri dengan melihat dan merasakan bentuk-bentuk geometri. Alat ajar yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat KIT Matematika (Keep In Touch) yang didalamnya terdapat jenis bangun geometri seperti kubus, balok, limas, tabung dan kerucut. Pemilihan KIT Matematika dalam menyampaikan sifat keruangan materi sangat memudahkan karena bentuk nyata dari masing-masing bentuk geometri tersebut tersedia dalam satu set KIT Matematika.

Alat peraga yang digunakan selain KIT Matematika adalah bahan-bahan yang mudah didapat oleh siswa dan peneliti, seperti kardus bekas dan kardus, dalam hal ini kardus bekas dan kardus bekas akan digunakan untuk membuat kisi-kisi geometri, selain menjadi Mudah didapat. dan harganya sangat menguntungkan Karton dan karton bekas juga dapat dengan mudah dibentuk menjadi kisi-kisi geometris. Alat peraga spasial akan menjadi alternatif nyata dalam proses pembelajaran matematika kelas V SD Negeri 2 Bumiharjo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur.

Setting Penelitian

Subjek Penelitian

Prosedur Penelitian

  • Tahap-Tahap Penelitian

Tahap implementasi 1) Kegiatan awal . a) Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa bersama siswa. Pada fase ini diamati perkembangan kegiatan pembelajaran, khususnya dengan menggunakan alat peraga geometris. Dimana tindakan kelas yang dirancang harus benar-benar dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar matematika.

Apabila matlamat yang diingini tercapai, kitaran tindakan mungkin berhenti, tetapi jika tidak, kitaran tindakan diteruskan dengan kitaran II dengan menambah baik tindakan.

Teknik Pengumpulan Data

  • Observasi
  • Dokumentasi

Maka dari itu metode ini dilakukan oleh peneliti yang langsung berkunjung ke lokasi penelitian untuk mengamati dan merekam secara langsung kegiatan dalam proses belajar mengajar kelas V di SD Negeri 2 Bumiharjo. Dokumentasi adalah “cara yang digunakan untuk mengumpulkan informasi dari sumber atau dokumen tertulis, baik berupa buku, jurnal, peraturan, risalah rapat, catatan harian dan sebagainya”. Berdasarkan hal di atas dapat dipahami bahwa metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan cara meneliti objek yang menjadi dokumen dan dokumen yang relevan dengan penelitian, seperti silabus, RPP, hasil ujian/tes, dan laporan kegiatan pembelajaran.

Metode ini digunakan sebagai metode pendukung untuk mendapatkan data kurikulum, standar kompetensi dan kompetensi inti dalam silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, hasil ujian/tes, hasil kerja siswa, lembar kerja siswa dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Menurut Suharsimi Arikunto, “Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk menemukan atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan kaidah yang telah ditetapkan”. Dalam memperoleh data hasil belajar siswa kelas V, peneliti menggunakan penilaian formatif (tes harian) untuk mengukur hasil belajar siswa dengan standar hasil belajar siswa yang sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada mata pelajaran matematika yaitu ≥ 56.

Instrumen Penelitian

Guru kelas akan mengamati dan menilai kegiatan minat belajar siswa dan kegiatan guru (peneliti) dalam kegiatan pembelajaran. Menyediakan tes untuk mengukur hasil belajar siswa melalui pretest dan posttest yang disesuaikan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Instrumen yang diujikan berupa soal-soal tes formatif yang dibuat setiap akhir siklus oleh peserta.

Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana soal-soal tes formatif merupakan alat ukur yang andal atau handal. Berdasarkan uraian di atas, tingkat reliabilitas yang diharapkan dari butir-butir tes formatif adalah cukup, tinggi, dan sangat tinggi.

Teknik Analisis Data

  • Teknik Analisis Data Kualitatif
  • Tekinik Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari tes hasil belajar matematika siswa untuk mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa setelah diberikan materi keruangan dengan menggunakan alat peraga.

Indikator Keberhasilan

  • Sejarah Berdirinya SD Negeri 2 Bumiharjo
  • Identitas Sekolah
  • Misi Sekolah
  • Sarana dan Prasarana SD Negeri 2 Bumiharjo Kecamatan Batanghari
  • Denah Lokasi SD Negeri 2 Bumiharjo Kecamatan Batanghari

Saat pertama kali dibuka, sekolah ini hanya memiliki 2 ruang kelas sederhana, namun saat ini sudah ada 10 ruang kelas unggulan dengan fasilitas yang memadai. Kemampuan siswa dalam. mereka mengaktualisasikan potensinya dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan sehari-hari dan mampu meningkatkan kualitas lulusan yang mampu bersaing di jenjang pendidikan selanjutnya. Kemampuan mahasiswa dalam menyerap informasi akademik berdasarkan kompetensi inti yang tertuang dalam standar isi dan . pembangunan sesuai dengan kondisi dan kondisi serta lingkungan setempat.

Kemampuan siswa untuk bertindak dan berperilaku sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku di masyarakat. Sehingga dalam bergaul dengan siapa saja dan dimana saja dapat menyesuaikan diri dan bersikap santun yang dihormati oleh orang lain, serta membedakan hak dan kewajiban dalam kehidupan sehari-hari. e) Dibudidayakan. Kebudayaan diartikan sebagai keseluruhan sistem berpikir, nilai, moral, norma dan kepercayaan manusia yang dihasilkan oleh masyarakat.

Sistem berpikir,. nilai, moral, norma dan kepercayaan merupakan hasil interaksi manusia dengan sesamanya dan lingkungan alam yang digunakan dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. f) Karakter bangsa. Karakter adalah tabiat, budi pekerti, akhlak atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan dijadikan landasan cara pandang, berpikir, berperilaku dan bertindak.

Deskripsi Data Hasil Penelitian

  • Siklus I
  • Siklus II
  • Pembahasan
  • Hasil Belajar Siswa

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 25 April 2017 dengan materi mengidentifikasi sifat-sifat spasial prisma tegak, limas dan kerucut. Pada fase ini peneliti berperan sebagai guru, dimana peneliti merencanakan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga geometri. Pada tahap pengolahan, guru menyampaikan materi konsep sifat-sifat geometri dengan menggunakan alat peraga geometri.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai saat itu sesuai dengan indikator kinerja dan memberikan motivasi kepada siswa. bertanya dan menjawab pertanyaan dengan siswa tentang materi pertemuan sebelumnya, yaitu karakteristik keruangan dari keterkaitan materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. Merencanakan tindakan kelas pada siklus II seperti pada siklus I, dilanjutkan dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi jaring-jaring geometri sederhana (balok, kubus, limas, prisma, kerucut, tabung) dan penyusunan alat peraga berupa geometri bersih. Pada tahap eksplorasi, guru memberikan materi konsep tentang jaring-jaring geometri dan menunjukkan alat peraga jaring-jaring kubus, balok, dan limas.

Pada tahap penelitian, guru memberikan materi konseptual tentang jaringan geometri dan menunjukkan alat untuk jaringan kerucut, limas segi empat, dan pipa. Tabel 4.5 menunjukkan bahwa setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga geometri selama satu siklus dengan 2 kali pertemuan, nilai ketuntasan siswa meningkat.

Gambar  4.  3  Guru  mengkondisikan  siswa  dan  menanyakan materi sebelumnya
Gambar 4. 3 Guru mengkondisikan siswa dan menanyakan materi sebelumnya

I Preetest Posttest Preetest Posttest

Minat Belajar Siswa

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data tentang minat belajar matematika siswa pada siklus I dan siklus II. Berdasarkan tabel dan grafik di atas, hasil minat belajar matematika siswa setelah diajar dengan bantuan alat peraga, minat belajar siswa meningkat dari persentase awal 46% menjadi 78%. Proses pembelajaran yang berlangsung di kelas dapat dilihat dari minat belajar siswa yang semakin meningkat dari hari ke hari, selain dari tabel di atas, antusias siswa dan minat mereka terhadap matematika ditunjukkan dengan semakin banyaknya siswa yang bertanya ketika guru menjelaskan.

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga spasial dalam pembelajaran dapat meningkatkan minat belajar siswa. Hal ini diketahui dari hasil observasi minat siswa terhadap matematika pada siklus I dan siklus II.

PENUTUP

Saran

Bagi siswa SD Negeri 2 Bumiharjo Kecamatan Batanghari diharapkan lebih meningkatkan minat belajar matematika karena dengan minat belajar yang tinggi maka belajar tidak akan terasa sulit bahkan merasa senang untuk belajar dan berpartisipasi dalam pembelajaran. Bagi sekolah, agar pihak sekolah dapat menyediakan alat peraga yang lebih lengkap yang dapat digunakan untuk proses pembelajaran.

METODE PENELITIAN A. Devinisi Oprasional Variabel

Gambar

Gambar 2.6 Jaring-jaring kubus
Gambar 2.7 Jaring-jaring tabung
Gambar 2.9 Jaring-jaring kerucut
Gambar  4.  3  Guru  mengkondisikan  siswa  dan  menanyakan materi sebelumnya
+4

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Gambar 2 dapat diketahui bahwa pada siklus I nilai rata-rata tes hasil belajar siswa 79,43 dan pada siklus II meningkat menjadi 95,77, Persentase siswa