• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapaan Metode TOPSIS dengan Pembobotan ROC dalam Seleksi Penerimaan Auditor Internal Perusahaan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Penerapaan Metode TOPSIS dengan Pembobotan ROC dalam Seleksi Penerimaan Auditor Internal Perusahaan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Penerapaan Metode TOPSIS dengan Pembobotan ROC dalam Seleksi Penerimaan Auditor Internal Perusahaan

Rima Tamara Aldisa

Informatika, Fakultas Teknologi Komunikasi dan Informatika, Universitas Nasional, Jakarta, Indonesia Email: [email protected]

Email Penulis Korespondensi: [email protected]

Abstrak−Kecurangan atau fraud merupakan masalah utama yang harus terus dilakukan pemantaun rutin di perusahaan. Fraud ialah bentuk kecurangan yang dilakukan secara sengaja dengan menyembunyikan suatu kebenaran atau fakta sehingga dapat menghasut orang lain melakukan perbuatan yang merugikan perusahaan. Dalam mencegah kecurangan pada perusahaan harus dilakukan kegiatan audit rutin pada perusahaan dengan waktu yang cepat dan tepat. Untuk system operasional perusahaan menjadi lebih baik, kegiatan audit tersebut dilakukan oleh seorang auditor internal. Auditor internal merupakan seseorang yang bekerja dalam kegiatan dengan melakukan keyakinan dengan tujuan dapat memajukan nilai dan menyempurnakan operasional perusahaan dengan berifat objektif dan independent. Dalam seleksi pemilihan terhadap calon auditor internal terdapat beberapa kriteria sebagai seorang auditor internal yang telah ditetapkan oleh perusahaan yaitu Pengetahuan Umun, Skill, Sertifikat Keahlian, Mutu Personal, Sifat dan Pendidikan. Saat ini perusahaan belum memiliki sistem yang dapat melakukan Dalam seleksi pemilihan terhadap calon auditor internal yang tepat dan objektif. Pemilihan auditor internal dilakukan secara objektif, maka penulis menggunakan sistem pendukung keputusan (SPK). SPK merupakan sebuah sistem informasi yang berfungsi sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan di dalam sebuah organisasi.

Sistem ini berguna dalam memecahkan masalah yang dihadapi melalui penggunaan metode-metode yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini, digunakanlah metode TOPSIS (Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution) dan metode ROC (Rank Order Centroid) untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam seleksi pemilihan terhadap calon auditor internal mendapatkan Ratih Budi dengan nilai 1.0000 pada alternatif A6 sebagai auditor internal pada perusahaan.

Kata Kunci: Auditor Internal; SPK; ROC; TOPSIS

Abstract−Cheating or fraud is a major problem that must continue to be routinely monitored at the company. Fraud is a form of fraud that is carried out intentionally by hiding a truth or fact so that it can incite other people to commit acts that are detrimental to the company. In preventing fraud at the company, routine audit activities must be carried out at the company with a fast and precise time.

For the company's operational system to be better, the audit activity is carried out by an internal auditor. Internal auditors are someone who works in activities with confidence with the aim of being able to advance values and improve company operations in an objective and independent manner. In the selection of candidates for internal auditors, there are several criteria as an internal auditor that have been determined by the company, namely General Knowledge, Skills, Expertise Certificates, Personal Qualities, Traits and Education.

Currently the company does not have a system that can carry out the selection of appropriate and objective internal auditor candidates.

The selection of internal auditors is carried out objectively, so the authors use a decision support system (SPK). SPK is an information system that functions as an aid in decision making within an organization. This system is useful in solving problems encountered through the use of predetermined methods. In this study, the TOPSIS (Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution) method and the ROC (Rank Order Centroid) method were used to obtain the data needed in the selection of internal auditor candidates to get Ratih Budi with a score of 1.0000 in alternative A6 as an internal auditor. on the company.

Keywords:Auditor Internal; DSS; ROC; TOPSIS

1. PENDAHULUAN

Perkembangan pada sebuah perusahaan sangat memerlukan laporan keuangan hasil audit dikarenakan laporan keuangan sangat diperlukan oleh pihak manajemen serta pemiliki perusahaan untuk mengetahui dana yang diolah pada perusahaan agar tidak terjadi kecurangan. Kecurangan atau fraud merupakan masalah utama yang harus terus dilakukan pemantaun rutin di perusahaan[1]. Fraud ialah bentuk kecurangan yang dilakukan secara sengaja dengan menyembunyikan suatu kebenaran atau fakta sehingga dapat menghasut orang lain melakukan perbuatan yang merugikan perusahaan. Dalam mencegah kecurangan pada perusahaan harus dilakukan kegiatan audit rutin pada perusahaan dengan waktu yang cepat dan tepat. Kegiatan audit tersebut berupa evaluasi mengenai efektivitas operasional pada perusahaan dengan tujuan untuk memberi rekomendasi atau pendapat yang efektif dan efisien untuk system operasional perusahaan menjadi lebih baik, kegiatan audit tersebut dilakukan oleh seorang auditor internal[2],.

Auditor internal adalah seseorang yang bekerja dalam kegiatan dengan melakukan keyakinan dengan tujuan dapat memajukan nilai dan menyempurnakan operasional perusahaan dengan berifat objektif dan independent. auditor internal umumnya memberikan laporan hasil audit dan rekomendasi kepada manajemen eksekutif atau dewan direksi organisasi[3],[4]. Selain itu, mereka juga memainkan peran penting dalam membantu organisasi mematuhi peraturan dan kebijakan, termasuk undang-undang, regulasi, dan standar etika. Agar tidak terjadi kecurangan pada perusahaan, maka perusaahan melakukan seleksi pemilihan terhadap calon auditor internal untuk perusahaan dengan tepat. Dalam seleksi pemilihan terhadap calon auditor internal terdapat beberapa kriteria sebagai seorang auditor internal yang telah ditetapkan oleh perusahaan yaitu Pengetahuan Umun, Skill, Sertifikat Keahlian, Mutu Personal, Sifat dan Pendidikan. Saat ini perusahaan belum memiliki sistem yang dapat melakukan Dalam seleksi pemilihan terhadap calon auditor internal yang tepat dan objektif. Pemilihan auditor internal dilakukan secara objektif, maka penulis menggunakan sistem pendukung keputusan (SPK).

(2)

DOI: 10.30865/mib.v7i2.5899

SPK merupakan sebuah sistem informasi yang berfungsi sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan di dalam sebuah organisasi. Sistem ini berguna dalam memecahkan masalah yang dihadapi melalui penggunaan metode-metode yang telah ditentukan[5–8]. Dalam penelitian ini, digunakanlah metode TOPSIS (Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution) dan metode ROC (Rank Order Centroid) untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam seleksi pemilihan terhadap calon auditor internal. SPK memiliki berbagai metode perangkingan dan pembobotan yaitu SWARA, AHP, ROC, Entropy, ARAS, MAUT, TOPSIS, MABAC, PSI dan lainnya, yang bisa mempermudah mengambil keputusan[9].

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang memiliki kesamaan metode yang sudah diterapkan untuk dimanfaatkan sebagai acuan penelitian ini. Penelitian yang dilakukan oleh Dian Nur Sholihaningtias tahun 2023 meneliti metode TOPSIS dan ROC dalam rekomendasi kelayakan penerima kredit. Penelitian mendapatkan nasabah terbaik pada alternatif V4 dengan nilai 0.86[10]. Penelitian yang dilakukan oleh Gunawan dan Kurniawan tahun 2023 membahas penentuan kualitas gambir dengan metode TOPSIS penelitian mmeperoleh gambir dengan kualitas terbaik dengan nilai 0.689 pada alternatif P1[11]. Penelitan yang dilakukan oleh Valentine dkk tahun 2023 meneliti keputusan penerima keluarga harapan (PKH) dengan metode ROC-TOPSIS. Penelitian yang dilakukan oleh Putra dan Widjaja tahun 2023 meneliti penerapan metode TOPSIS dan ROC untuk mengetahui pengembangan desa terbaik. Penelitian mendapatkan desa yang dijadikan contoh perkembangan untuk desa lain yaitu Desa F dengan nilai 1.0000[12]. Penelitian memperoleh alternatif penerima yang berhak yaitu atas nama Joko Sutirno dengan nilai 1.0000[13]. Penelitian yang dilakukan oleh Maulia Rahman dkk tahun 2022 meneliti metode TOPSIS dalam pemilihan objek wisata alam di Kab. Deli Serdang. Penelitian menghasikan alternatif terbaik yaitu dengan nilai tertinggi sebesar 0.73964 pada Pemandian Alam Sembahe [14].

Berdasarkan penelitian sebelumnya, penulis menggunakan referensi tersebut sebagai dasar untuk melakukan penelitian mengenai pemilihan karyawan terbaik dengan menggunakan metode ROC dan TOPSIS. Harapannya, hasil dari penelitian ini dapat memberikan keputusan yang efektif dan efisien bagi perusahaan dalam menentukan karyawan terbaik yang layak mendapatkan penghargaan.

2. METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Auditor Internal

Auditor internal adalah seorang profesional yang bekerja di dalam suatu organisasi dengan tanggung jawab untuk melakukan evaluasi obyektif terhadap efektivitas, efisiensi, dan kepatuhan organisasi terhadap aturan dan kebijakan yang berlaku. Tugas utamanya adalah memberikan saran dan rekomendasi untuk membantu organisasi mencapai tujuannya, serta mengevaluasi efektivitas kontrol internal dan mencari peluang untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional. Auditor internal umumnya memberikan laporan hasil audit dan rekomendasi kepada manajemen eksekutif atau dewan direksi organisasi. Selain itu, mereka juga memainkan peran penting dalam membantu organisasi mematuhi peraturan dan kebijakan, termasuk undang-undang, regulasi, dan standar etika. Untuk memastikan integritas dan objektivitas hasil audit yang diberikan, auditor internal harus mematuhi standar etika dan profesionalisme yang tinggi saat menjalankan tugasnya[15].

2.2 Metode Rank Order Centroid (ROC)

Metode ROC merupakan metode yang dapat diterapkan untuk menghasilkan bobot nilai kriteria pada SPK. Teknik ini relatif mudah dipahami dikarenakan prosesnya cukup sederhana. Pada metode ROC, konsep prioritas diterapkan dengan tujuan menentukan bobot pada kriteria sebagai berikut:[16–20]:

C1> C2> C3> Cm (1)

Proses mencari nilai bobot (W) dengan rumus:

Wm= 1

m∑ (1

i)

mi=1 (2)

2.3 Metode Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS)

Pada tahun 1981, Yohn dan Hwang mengenalkan metode TOPSIS sebagai solusi untuk memperoleh keputusan optimal dalam kasus masalah multikriteria. Metode ini melakukan seleksi alternatif dengan mempertimbangkan jarak terdekat dengan ideal positif dan jarak terjauh dengan ideal negatif. Proses kerja TOPSIS terdiri dari beberapa langkah, antara lain[21–25]:

1. Membentuk matriks keputusan.

Xij= [ X11

X21

⋯ X12

X22

⋯ Xm1 Xm2

… X1n

X2n

⋯ Xmn

] (3)

2. Menentukan matriks keputusan ternormalisasi:

(3)

rij= xij

√∑mi=1xij2

(4) 3. Menghitung Normalisasi Terbobot.

yij= wirij (5)

4. Menentukan matriks solusi ideal positif dan negatif.

a. Nilai kriteria solusi ideal positif

Y+= (y1+, y2+, … yn+) (6)

max Y+jika benefit, min Y+jika cost b. Nilai kriteria solusi ideal negatif

Y= (y1, y2, … yn)

min Yjika benefit, max Yjika cost (7)

5. Menghitung jarak ideal.

a. Jika solusi ideal nilai positif

Di+= √∑nj=1(y1+− yij)2 (8)

b. Jika solusi ideal nilai negatif

Di= √∑nj=1(yij− y1)2 (9)

6. Menghitung preferensi vi= Di

Di+Di+ (10)

2.4 Tahapan Penelitian

Dalam melakukan penelitian menggunakan metode TOPSIS dan ROC, terdapat beberapa langkah yang perlu dilakukan, di antaranya:

1. Analisis Masalah

Tahap awal adalah melakukan analisis terhadap masalah yang ingin diselesaikan dalam penelitian.

2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data menjadi hal yang penting untuk memperoleh referensi yang diperlukan dalam penelitian.

3. Studi Literatur

Studi literatur perlu dilakukan untuk memahami objek penelitian serta mencari referensi yang dapat membantu dalam melakukan penelitian.

4. Analisis Penerapan

Pada tahap ini, dilakukan analisis terhadap masalah dalam keputusan seleksi pemilihan calon auditor internal, dimulai dari menetapkan nilai bobot dengan menerapkan metode ROC dan melakukan perangkingan alternatif dengan menerapkan metode TOPSIS.

5. Pembuatan Laporan

Tahap terakhir adalah pembuatan laporan untuk memaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan serta membuat kesimpulan dari penelitian tersebut. Gambar 1 berikut merupakan kerangka tahapan penelitian yang dapat dilakukan menggunakan metode TOPSIS dan ROC.

(4)

DOI: 10.30865/mib.v7i2.5899

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Penetapan Alternatif

Untuk mendapatkanhasil keputusan yang tepat dalam seleksi pemilihan terhadap calon auditor internal, perusahaan dapat menggunakan hasil penelitian. Pada penelitian ini, metode TOPSIS dan ROC diterapkan untuk mengetahui calon auditor internal yang sesuai dengan kriteria perusahaan. Penelitian terdapat 7 alternatif calon auditor internal yang digunakan seperti terlihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Data Alternatif Calon Audit Internal Alternatif Nama

A1 Aldi Nugroho A2 Key Fortune A3 Lusy Setyowati A4 Poppy Sukmana A5 Diky S

A6 Ratih Budi

A7 Mocico

3.2 Penetapan Kriteria

Untuk mengambil keputusan dalam seleksi pemilihan calon auditor internal diperlukan kriteria. Perusahaan telah menetapkap kriteria yang terlihat pada tabel 2, sebagai berikut:

Tabel 2. Data Kriteria Kode Kriteria Jenis

C1 Pengetahuan Umun Benefit

C2 Skill Benefit

C3 Sertifikat Keahlian Benefit C4 Mutu Personal Benefit

C5 Sifat Benefit

C6 Pendidikan Benefit

Berikut tabel 3 yang merupakan nilai pada setiap sub kriteria yang sudah ditentukan.

Tabel 3. Data Nilai Kriteria

Kode Kriteria Kriteria Kode Sub Kriteria Sub Kriteria Nilai

C1 Pengetahuan Umun A Review Analisis 5

B Teori Organisasi 5

C Auditing 5

D Pengetahuan Sektor Publik 5

C2 Skill E Wawancara 5

F Membaca Cepat 5

G Ilmu Statistika 5

H Komputer 5

I Menulis 5

J Presentasi Laporan 5

C3 Sertifikat Keahlian K Tidak Punya 10

L Punya 30

C4 Mutu Personal M Open Minded 5

N Berpikiran Luas 5

O Rasa Ingin Tahu yang Tinggi 5

P Komunikasi Baik 5

Q Etika 5

C5 Sifat R Independensi 5

S Mandiri 5

T Cermat 5

U Teliti 5

C6 Pendidikan V SLTA Sederajat 1

W Diploma III 5

X Diploma IV/ Strata I 15

Y Strata II 30

(5)

Data alternatif calon auditor internal yang sudah diubah berdasarkan tabel data nilai kriteria dapat dilihat pada tabel 4, sebagai berikut.

Tabel 4. Data Alternatif Calon Auditor Internal

Alternatif C1 C2 C3 C4 C5 C6

Aldi Nugroho A, C, D E, H, I, J L O, P, Q T, U X

Key Fortune B F K Q R, S V

Lusy Setyowati A, B H, I, J K M, Q S, T W

Poppy Sukmana A, B, C, D E, F, I, J K M, O, P, Q R, S, T, U Y

Diky S C, D I, J L N, P, Q R, S, T X

Ratih Budi A, B, C, D E, F, G, H, I, J L M, N, O, P, Q R, S, T, U Y

Mocico A, B, C F, G, H K N, O, Q R, S, U X

Pembobotan dilakukan berdasarkan tabel 3, data nilai kriteria yang sudah ditetapkan maka didapatkan data rating kecocokan seperti tabel 5 berikut:

Tabel 5. Data Rating Kecocokan Alternatif C1 C2 C3 C4 C5 C6

A1 15 20 30 15 10 15

A2 5 5 10 5 10 1

A3 10 15 10 10 10 5 A4 20 20 10 20 20 30 A5 10 10 30 15 15 15 A6 20 30 30 25 20 30 A7 15 15 10 15 15 15 3.3 Penerapan Metode ROC

Pada tabel 2 tidak mencantumkan bobot nilai pada setiap kriteria. Oleh karena itu, untuk mendapatkan nilai bobot yang diperlukan, digunakan metode ROC [26–30]. Berikut adalah cara menghitungnya.

𝑊1=1+

1 2+1

3+1 4+1

5+1 6

6 = 0.40833 𝑊2=0+

1

2+13+14+15+16

6 = 0.24167 𝑊3=0+0+

1 3+1

4+1 5+1

6

6 = 0.15833 𝑊4=0+0+0+

1 4+15+16

6 = 0.10278 𝑊5=0+0+0+0+

1 5+1

6

6 = 0.06111 𝑊6=0+0+0+0+0+

1 6

6 = 0.02778

Setelah dilakukan perhitungan ROC maka diperoleh nilai bobot seperti tabel 6.

Tabel 6. Data Kriteria dan Bobot Kode Kriteria Bobot Jenis

C1 Pengetahuan Umun 0.40833 Benefit

C2 Skill 0.24167 Benefit

C3 Sertifikat Keahlian 0.15833 Benefit C4 Mutu Personal 0.10278 Benefit

C5 Sifat 0.06111 Benefit

C6 Pendidikan 0.02778 Benefit 3.4 Penerapan Metode TOPSIS

Setelah ditentukan data rating kecocokan dan bobot nilai pada setiap kriteria berdasarkan data alternatif calon auditor internal, selanjutnya dilakukan penerapan dengan perhitungan TOPSIS:

1. Membentuk matriks keputusan 15 20 30 15 10 15

5 5 10 5 10 1 10 15 10 10 10 5 Xij = 20 20 10 20 20 30

10 10 30 15 15 15

(6)

DOI: 10.30865/mib.v7i2.5899

20 30 30 25 20 30 15 15 10 15 15 15

2. Menentukan matriks keputusan ternormalisasi

|𝑋1| = √152+ 52+ 102+ 202+ 102+ 202+ 152= 38.40573 𝑅11= 15

38.40573= 0.39057 𝑅21= 5

38.40573= 0.13019 𝑅31= 10

38.40573= 0.26038 𝑅41= 20

38.40573= 0.52076 𝑅51= 10

38.40573= 0.26038 𝑅61= 20

38.40573= 0.52076 𝑅71= 15

38.40573= 0.39057

Proses dalam menentukan matriks keputusan ternormalisasi pada seluruh kolom atau kriteria yang ada dilakukan dengan cara yang sama seperti mencari nilai matriks keputusan ternormalisasi pada kolom 1 atau C1, hasil normalisasi matrik dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 7. Matrik Keputusan Ternormalisasi

Alternatif C1 C2 C3 C4 C5 C6

A1 0.39057 0.41931 0.53882 0.35112 0.25400 0.29994 A2 0.13019 0.10483 0.17961 0.11704 0.25400 0.02000 A3 0.26038 0.31449 0.17961 0.23408 0.25400 0.09998 A4 0.52076 0.41931 0.17961 0.46816 0.50800 0.59988 A5 0.26038 0.20966 0.53882 0.35112 0.38100 0.29994 A6 0.52076 0.62897 0.53882 0.58521 0.50800 0.59988 A7 0.39057 0.31449 0.17961 0.35112 0.38100 0.29994 3. Menghitung Normalisasi Terbobot

𝑦11= 0.40833 ∗ 0.39057 = 0.15948 𝑦12= 0.24167 ∗ 0.41931 = 0.10134 𝑦13= 0.15833 ∗ 0.53882 = 0.08531 𝑦14= 0.10278 ∗ 0.35112 = 0.03609 𝑦15= 0.06111 ∗ 0.25400 = 0.01552 𝑦16= 0.02778 ∗ 0.29994 = 0.00833

Proses dalam menentukan data normalisasi terbobot pada seluruh baris atau alternatif yang ada dilakukan dengan cara yang sama seperti mencari nilai data normalisasi terbobot pada baris 1 atau A1. Sehingga hasil dari perkalian antara matrik yang ternormalisasi dengan bobot dapat dilihat pada tabel 8 berikut.

Tabel 8. Data Normalisasi Terbobot

Alternatif C1 C2 C3 C4 C5 C6

A1 0.15948 0.10134 0.08531 0.03609 0.01552 0.00833 A2 0.05316 0.02533 0.02844 0.01203 0.01552 0.00056 A3 0.10632 0.07600 0.02844 0.02406 0.01552 0.00278 A4 0.21264 0.10134 0.02844 0.04812 0.03104 0.01666 A5 0.10632 0.05067 0.08531 0.03609 0.02328 0.00833 A6 0.21264 0.15200 0.08531 0.06015 0.03104 0.01666 A7 0.15948 0.07600 0.02844 0.03609 0.02328 0.00833 4. Pemilihan nilai ideal positif dan nilai ideal negatif

Pemilihan nilai ideal positif

𝑦1+= 𝑚𝑎𝑥{0.15948, 0.05316, 0.10632, 0.21264, 0.10632, 0.21264, 0.15948} = 0.21264 𝑦2+= 𝑚𝑎𝑥{0.10134, 0.02533, 0.07600, 0.10134, 0.05067, 0.15200, 0.07600} = 0.15200 𝑦3+= 𝑚𝑎𝑥{0.08531, 0.02844, 0.02844, 0.02844, 0.08531, 0.08531, 0.02844} = 0.08531 𝑦4+= 𝑚𝑎𝑥{0.03609, 0.01203, 0.02406, 0.04812, 0.03609, 0.06015, 0.03609} = 0.06015 𝑦5+= 𝑚𝑎𝑥{0.01552, 0.01552, 0.01552, 0.03104, 0.02328, 0.03104, 0.02328} = 0.03104 𝑦6+= 𝑚𝑎𝑥{0.00833, 0.00056, 0.00278, 0.01666, 0.00833, 0.01666, 0.00833} = 0.01666 Pemilihan nilai ideal negatif

𝑦1= 𝑚𝑖𝑛{0.15948, 0.05316, 0.10632, 0.21264, 0.10632, 0.21264, 0.15948} = 0.05316 𝑦2= 𝑚𝑖𝑛{0.10134, 0.02533, 0.07600, 0.10134, 0.05067, 0.15200, 0.07600} = 0.02533 𝑦3= 𝑚𝑖𝑛{0.08531, 0.02844, 0.02844, 0.02844, 0.08531, 0.08531, 0.02844} = 0.02844

(7)

𝑦4= 𝑚𝑖𝑛{0.03609, 0.01203, 0.02406, 0.04812, 0.03609, 0.06015, 0.03609} = 0.01203 𝑦5= 𝑚𝑖𝑛{0.01552, 0.01552, 0.01552, 0.03104, 0.02328, 0.03104, 0.02328} = 0.01552 𝑦6= 𝑚𝑖𝑛{0.00833, 0.00056, 0.00278, 0.01666, 0.00833, 0.01666, 0.00833} = 0.00056 5. Menghitung nilai D+ dan D- dengan cara sebagai berikut ini:

𝐷1+= √(𝟎. 𝟐𝟏𝟐𝟔𝟒 − 0.15948)2+ (𝟎. 𝟏𝟓𝟐𝟎𝟎 − 0.10134)2+ (𝟎. 𝟎𝟖𝟓𝟑𝟏 − 0.08531)2+ (𝟎. 𝟎𝟔𝟎𝟏𝟓 − 0.03609)2+ (𝟎. 𝟎𝟑𝟏𝟎𝟒 − 0.01552)2+ (𝟎. 𝟎𝟏𝟔𝟔𝟔 − 0.00833)2

= √0.00628 = 0.07926

𝐷2+= √(𝟎. 𝟐𝟏𝟐𝟔𝟒 − 0.05316)2+ (𝟎. 𝟏𝟓𝟐𝟎𝟎 − 0.02533)2+ (𝟎. 𝟎𝟖𝟓𝟑𝟏 − 0.02844)2+ (𝟎. 𝟎𝟔𝟎𝟏𝟓 − 0.01203)2+ (𝟎. 𝟎𝟑𝟏𝟎𝟒 − 0.01552)2+ (𝟎. 𝟎𝟏𝟔𝟔𝟔 − 0.00056)2

= √0.04753 = 0.21801

𝐷3+= √(𝟎. 𝟐𝟏𝟐𝟔𝟒 − 0.10632)2+ (𝟎. 𝟏𝟓𝟐𝟎𝟎 − 0.07600)2+ (𝟎. 𝟎𝟖𝟓𝟑𝟏 − 0.02844)2+ (𝟎. 𝟎𝟔𝟎𝟏𝟓 − 0.02406)2+ (𝟎. 𝟎𝟑𝟏𝟎𝟒 − 0.01552)2+ (𝟎. 𝟎𝟏𝟔𝟔𝟔 − 0.00278)2

= √0.02205 = 0.14850

𝐷4+= √(𝟎. 𝟐𝟏𝟐𝟔𝟒 − 0.21264)2+ (𝟎. 𝟏𝟓𝟐𝟎𝟎 − 0.10134)2+ (𝟎. 𝟎𝟖𝟓𝟑𝟏 − 0.02844)2+ (𝟎. 𝟎𝟔𝟎𝟏𝟓 − 0.04812)2+ (𝟎. 𝟎𝟑𝟏𝟎𝟒 − 0.03104)2+ (𝟎. 𝟎𝟏𝟔𝟔𝟔 − 0.01666)2

= √0.00595 = 0.07711

𝐷5+= √(𝟎. 𝟐𝟏𝟐𝟔𝟒 − 0.10632)2+ (𝟎. 𝟏𝟓𝟐𝟎𝟎 − 0.05067)2+ (𝟎. 𝟎𝟖𝟓𝟑𝟏 − 0.08531)2+ (𝟎. 𝟎𝟔𝟎𝟏𝟓 − 0.03609)2+ (𝟎. 𝟎𝟑𝟏𝟎𝟒 − 0.02328)2+ (𝟎. 𝟎𝟏𝟔𝟔𝟔 − 0.00833)2

= √0.02228 = 0.14927

𝐷6+= √(𝟎. 𝟐𝟏𝟐𝟔𝟒 − 0.21264)2+ (𝟎. 𝟏𝟓𝟐𝟎𝟎 − 0.15200)2+ (𝟎. 𝟎𝟖𝟓𝟑𝟏 − 0.08531)2+ (𝟎. 𝟎𝟔𝟎𝟏𝟓 − 0.06015)2+ (𝟎. 𝟎𝟑𝟏𝟎𝟒 − 0.03104)2+ (𝟎. 𝟎𝟏𝟔𝟔𝟔 − 0.01666)2

= √0.00000 = 0.00000

𝐷7+= √(𝟎. 𝟐𝟏𝟐𝟔𝟒 − 0.15948)2+ (𝟎. 𝟏𝟓𝟐𝟎𝟎 − 0.07600)2+ (𝟎. 𝟎𝟖𝟓𝟑𝟏 − 0.02844)2+ (𝟎. 𝟎𝟔𝟎𝟏𝟓 − 0.03609)2+ (𝟎. 𝟎𝟑𝟏𝟎𝟒 − 0.02328)2+ (𝟎. 𝟎𝟏𝟔𝟔𝟔 − 0.00833)2

= √0.01255 = 0.11201

Untuk nilai D- didapatkan sebagai berikut ini:

𝐷1= √(0.15948 − 𝟎. 𝟎𝟓𝟑𝟏𝟔)2+ (0.10134 − 𝟎. 𝟎𝟐𝟓𝟑𝟑)2+ (0.08531 − 𝟎. 𝟎𝟐𝟖𝟒𝟒)2+ (0.03609 − 𝟎. 𝟎𝟏𝟐𝟎𝟑)2+ (0.01552 − 𝟎. 𝟎𝟏𝟓𝟓𝟐)2+ (0.00833 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟓𝟔)2 = √0.02095 = 0.14473

𝐷2= √(0.05316 − 𝟎. 𝟎𝟓𝟑𝟏𝟔)2+ (0.02533 − 𝟎. 𝟎𝟐𝟓𝟑𝟑)2+ (0.02844 − 𝟎. 𝟎𝟐𝟖𝟒𝟒)2+ (0.01203 − 𝟎. 𝟎𝟏𝟐𝟎𝟑)2+ (0.01552 − 𝟎. 𝟎𝟏𝟓𝟓𝟐)2+ (0.00056 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟓𝟔)2

= √0.00022 = 0.01497

𝐷3= √(0.10632 − 𝟎. 𝟎𝟓𝟑𝟏𝟔)2+ (0.07600 − 𝟎. 𝟎𝟐𝟓𝟑𝟑)2+ (0.02844 − 𝟎. 𝟎𝟐𝟖𝟒𝟒)2+ (0.02406 − 𝟎. 𝟎𝟏𝟐𝟎𝟑)2+ (0.01552 − 𝟎. 𝟎𝟏𝟓𝟓𝟐)2+ (0.00278 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟓𝟔)2 = √0.00570 = 0.07550

𝐷4= √(0.21264 − 𝟎. 𝟎𝟓𝟑𝟏𝟔)2+ (0.10134 − 𝟎. 𝟎𝟐𝟓𝟑𝟑)2+ (0.02844 − 𝟎. 𝟎𝟐𝟖𝟒𝟒)2+ (0.04812 − 𝟎. 𝟎𝟏𝟐𝟎𝟑)2+ (0.03104 − 𝟎. 𝟎𝟏𝟓𝟓𝟐)2+ (0.01666 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟓𝟔)2 = √0.03275 = 0.18098

𝐷5= √(0.10632 − 𝟎. 𝟎𝟓𝟑𝟏𝟔)2+ (0.05067 − 𝟎. 𝟎𝟐𝟓𝟑𝟑)2+ (0.08531 − 𝟎. 𝟎𝟐𝟖𝟒𝟒)2+ (0.03609 − 𝟎. 𝟎𝟏𝟐𝟎𝟑)2+ (0.02328 − 𝟎. 𝟎𝟏𝟓𝟓𝟐)2+ (0.00833 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟓𝟔)2

= √0.00739 = 0.08598

𝐷6= √(0.21264 − 𝟎. 𝟎𝟓𝟑𝟏𝟔)2+ (0.15200 − 𝟎. 𝟎𝟐𝟓𝟑𝟑)2+ (0.08531 − 𝟎. 𝟎𝟐𝟖𝟒𝟒)2+ (0.06015 − 𝟎. 𝟎𝟏𝟐𝟎𝟑)2+ (0.03104 − 𝟎. 𝟎𝟏𝟓𝟓𝟐)2+ (0.01666 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟓𝟔)2

= √0.04727 = 0.21742

(8)

DOI: 10.30865/mib.v7i2.5899

𝐷7= √(0.15948 − 𝟎. 𝟎𝟓𝟑𝟏𝟔)2+ (0.07600 − 𝟎. 𝟎𝟐𝟓𝟑𝟑)2+ (0.02844 − 𝟎. 𝟎𝟐𝟖𝟒𝟒)2+ (0.03609 − 𝟎. 𝟎𝟏𝟐𝟎𝟑)2+ (0.02328 − 𝟎. 𝟎𝟏𝟓𝟓𝟐)2+ (0.00833 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟓𝟔)2 = √0.01456 = 0.12067

6. Menghitung nilai referensi agar mendapatkan nilai terbaik 𝑣1= 0.14473

0.14473+0.07926= 0.64613 𝑣2= 0.01497

0.01497+0.21801= 0.06424 𝑣3= 0.07550

0.07550+0.14850= 0.33706 𝑣4= 0.18098

0.18098+0.07711= 0.70122 𝑣5= 0.08598

0.08598+0.14927= 0.36549 𝑣6= 0.21742

0.21742+0.00000= 1.00000 𝑣7= 0.12067

0.12067+0.11201= 0.51862

Dari perhitungan tahapan terakhir di atas maka pada tabel 9 terlihat hasil akhir dari tiap-tiap alternatif:

Tabel 9. Hasil Akhir

Alternatif Nama Nilai Rangking A1 Aldi Nugroho 0.64613 3 A2 Key Fortune 0.06424 7 A3 Lusy Setyowati 0.33706 6 A4 Poppy Sukmana 0.70122 2

A5 Diky S 0.36549 5

A6 Ratih Budi 1.00000 1

A7 Mocico 0.51862 4

Berdasarkan perhitungan dengan menerapkan metode TOPSIS dan ROC pada 7 alternatif alternatif calon auditor internal yang dapat dilihat pada Tabel 9, yaitu Ratih Budi dengan nilai 1.0000 pada alternatif A6. Maka Ratih Budi diterima sebagai auditor internal pada perusahaan.

4. KESIMPULAN

Dari penelitian yang telah dilakukan maka disimpulkan metode ROC dan TOPSIS dapat dikatakan efektif dalam memperoleh nilai bobot serta peringkatuntuk memperoleh alternatif terbaik dari kriteria yang ditetapkan pada perusahaan dalam seleksi pemilihan auditor internal. Dalam seleksi pemilihan terhadap calon auditor internal terdapat beberapa kriteria sebagai seorang auditor internal yang telah ditetapkan oleh perusahaan yaitu Pengetahuan Umun, Skill, Sertifikat Keahlian, Mutu Personal, Sifat dan Pendidikan. Dalam penelitian ini dengan menerapkan metode TOPSIS dan ROC mendapatkan Ratih Budi dengan nilai 1.0000 pada alternatif A6 sebagai auditor internal pada perusahaan.

REFERENCES

[1] A. Z. Baihaqie, Sofie, “PENGARUH AUDIT INTERNAL, WHISTLEBLOWING SYSTEM, DAN MORALITAS INDIVIDU TERHADAP PENCEGAHAN FRAUD”, Jurnal Ekonomi Trisakti, vol. 3, no. 1, pp. 1603–1612, 2023.

[2] D. Wibowo, “Pencegahan Fraud Melalui Audit Internal dan Pengendalian Internal pada Bank Syariah Indonesia”, Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, vol. 9, no. 01, pp. 1485–1491, 2023.

[3] I. P. Sari, E. Trisnawati, A. Firmansyah, “Pengungkapan Tata Kelola Perusahaan, Kompetensi Auditor Internal, Manajemen Laba: Peran Moderasi Penghindaran Pajak”, Jurnal Informasi, Perpajakan, Akuntansi, Dan Keuangan Publik, vol. 18, no. 1, pp.

87–110, 2023, doi:10.25105/jipak.v18i1.15808.

[4] I. Mawaddah, “Sistem Pendukung Keputusan Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Audit Pada Perusahaan Menerapkan Metode AHP (Studi Kasus: Kantor Akuntan Publik)”, TIN: Terapan Informatika Nusantara, vol. 1, no. 2, pp. 91–98, 2020.

[5] Ismayni, B. Andika, R. Kustini, “Pemilihan Anggota Tim Sub Bagian Administrasi Ketarunaan Dan Alumni Menggunakan Metode ARAS”, JURNAL SISTEM INFORMASI TGD, vol. 2, no. 2, pp. 209–218, 2023.

[6] E. Setiawan, S. Wibisono, “SPK Pemilihan Perguruan Tinggi Komputer Kota Semarang Dengan Metode WASPAS”vol. 15, no.

1, pp. 153–161, 2022.

[7] U. Habibah, M. Rosyda, “Sistem Pendukung Keputusan Penerima Bantuan Langsung Tunai Dana Desa di Pekandangan Menggunakan Metode AHP-TOPSIS”, Jurnal Media Informatika Budidarma, vol. 6, no. 1, pp. 404, 2022, doi:10.30865/mib.v6i1.3471.

[8] M. Syahputra, “Sistem Pendukung Keputusan Dalam Pemilihan Superisor Di Cafe Coup D ’ Etat J . City Menerapkan Metode ARAS”, KOMIK (Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komputer), vol. 6, no. 1, pp. 500–511, 2022, doi:10.30865/komik.v6i1.5714.

[9] M. K. Muhammad Decky Andani , Yeka Hendriyani, S.Kom., “PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PENERIMA BANTUAN DAERAH BERDASARKAN TARAF HIDUP MASYARAKAT MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) (STUDI KASUS : DESA MEDAN JAYA) Muhammad”, Jurnal

(9)

Vokasional Teknik Elektronika dan Informatika, vol. 6, no. 2, 2018.

[10] D. N. Sholihaningtias, “Rekomendasi Kelayakan Penerima Kredit Menggunakan Metode TOPSIS dengan Pembobotan ROC”, Jurnal Saintekom : Sains, Teknologi, Komputer dan Manajemen, vol. 9, no. 1, pp. 89–99, 2023.

[11] V. S. Gunawan, J. Kurniawan, “APPLICATION OF THE TOPSIS METHOD IN DETERMINING IMAGE QUALITY”, Journal of Information Technology and Computer Science (INTECOMS), vol. 6, no. 1, pp. 255–264, 2023.

[12] W. W. Lakry Maltaf Putra, “Penerapan Metode Technique For Order Preference by Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) Dalam Pengembangan Desa Terbaik Menggunakan Pembobotan Rank Order Centroid (ROC)”, JURNAL MEDIA INFORMATIKA BUDIDARMA, vol. 7, no. 1, pp. 416–425, 2023, doi:10.30865/mib.v7i1.5530.

[13] H. Maria Valentine, S. Ramos, F. Nugroho, “Penerapan Metode ROC-TOPSIS dalam Keputusan Penerima Program Keluarga Harapan”, Journal of Computer System and Informatics (JoSYC), vol. 4, no. 1, pp. 203–211, 2022, doi:10.47065/josyc.v4i1.2541.

[14] M. Rahman et al., “Pemilihan Objek Wisata Alam Di Kabupaten Deli Serdang Menggunakan Metode TOPSIS”, IT Journal, vol.

10, no. 2, pp. 122–134, 2022.

[15] S. A. Panjaitan, “Sistem Pendukung Keputusan Perekrutan Internal Audit Officer (Audit) Menerapkan Kombinasi Metode AHP dan MABAC”, TIN: Terapan Informatika Nusantara, vol. 2, no. 12, pp. 710–720, 2022, doi:10.47065/tin.v2i12.1582.

[16] D. N. Sholihaningtias, “Penerapan Kombinasi Metode MAUT dan ROC Dalam Seleksi Karyawan”, Techno. Com, vol. 22, no.

1, pp. 145–155, 2023.

[17] P. Pristiwanto, H. Sunandar, B. Nadeak, “Penerapan Metode MAUT Terhadap Perkembangan Metaverse Untuk Media Pembelajaran Daring Dengan Pembobotan ROC”, KOMIK (Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komputer), vol. 6, no. 1, pp. 100–107, 2023.

[18] A. Harahap, “Implementasi Metode Waspas Dalam Menyeleksi Posisi Chief Staff Pada Pt. Codinglab Dengan Metode Pembobotan Roc”, KOMIK (Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komputer), vol. 6, no. 1, pp. 411–417, 2023.

[19] F. Mahdi, D. P. Indini, “Penerapan Metode WASPAS dan ROC (Rank Order Centroid) dalam Pengangkatan Karyawan Kontrak”, Bulletin of Computer Science Research, vol. 3, no. 2, pp. 197–202, 2023.

[20] T. E. Teddy, M. L. Akbar, N. D. Puspa, “Penerapan Metode MOORA dan Pembobotan ROC Dalam Pemilihan Alat KB”, Journal of Computing and Informatics Research, vol. 2, no. 2, pp. 37–43, 2023.

[21] H. Rana et al., “Application of fuzzy TOPSIS for prioritization of patients on elective surgeries waiting list-A novel multi-criteria decision-making approach”, Decision Making: Applications in Management and Engineering, 2023.

[22] H. Hozairi et al., “Penerapan Metode Hybrid AHP-TOPSIS Pada Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Program Studi Terbaik Di Universitas Islam Madura”, BINA INSANI ICT JOURNAL, vol. 9, no. 2, pp. 93–101, 2023.

[23] V. P. Truong, Q. H. Nguyen, “Applied Decision Support System Using TOPSIS–AHP, and ICT Newhouse Indicators for Evaluation of Courses at University of Economics Ho Chi Minh City (UEH), Vietnam”, Computational Intelligence, Data Analytics and Applications: Selected papers from the International Conference on Computing, Intelligence and Data Analytics (ICCIDA), pp. 39–54, 2023.

[24] F. P. Sihotang, “Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Agent Terbaik Mengunakan Metode TOPSIS”, Jurnal Teknologi Sistem Informasi, vol. 4, no. 1, pp. 130–139, 2023.

[25] D. G. E. Putra, M. R. Julianti, S. Maesaroh, “Decision Support System for the INAIMA AIS Officer of the Year Award using AHP-TOPSIS Method”, JURNAL SISFOTEK GLOBAL, vol. 13, no. 1, pp. 52–59, 2023.

[26] F. T. Waruwu, M. Mesran, “Comparative Analysis of Ranking Methods of WASPAS+ROC with Preference Selection Index (PSI) in Determining the Performance of Young Lecturers”, IJISTECH (International Journal of Information System &

Technology), vol. 5, no. 2, pp. 207–214, 2021.

[27] Haeruddin et al., “Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Pelaku Pariwisata Terbaik dimasa Pandemi Covid-19 Menerapkan Metode OCRA dengan Pembobotan ROC”, JURNAL MEDIA INFORMATIKA BUDIDARMA, vol. 6, no. 2, pp. 1056–1063, 2022, doi:10.30865/mib.v6i2.4000.

[28] R. Khalida et al., “Penerapan Metode ROC dan Weighted Aggregated Sum Product Assesment (WASPAS) dalam Penerimaan Asisten Perkebunan”, Jurnal Media Informatika Budidarma, vol. 5, no. 3, pp. 937, 2021, doi:10.30865/mib.v5i3.3092.

[29] A. Triayudi, J. D. Rajagukguk, Mesran, “Implementasi Metode MAUT Dalam Menentukan Prioritas Produk Unggulan Daerah Dengan Menerapkan Pembobotan ROC”, Journal of Computer System and Informatics (JoSYC), vol. 3, no. 4, pp. 452–460, 2022, doi:10.47065/josyc.v3i4.2216.

[30] I. Arfyanti, “Penerapan Metode Technique for Orders Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) dan Rank Order Centroid (ROC) Dalam Pemberian Beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP)”, Jurnal Media Informatika Budidarma, vol. 5, no. 3, pp. 922, 2021, doi:10.30865/mib.v5i3.3048.

Referensi

Dokumen terkait

Dibutuhkan suatu sistem pendukung keputusan dalam menentukan aplikasi Editing Foto yang layak untuk di rekomendasikan dengan kombinasi metode ROC (Rank order