• Tidak ada hasil yang ditemukan

penerapan kebersihan lingkungan dalam proses

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "penerapan kebersihan lingkungan dalam proses"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Kebersihan Lingkungan Sekolah

  • Pengertian Kebersihan Lingkungan Sekolah
  • Pengertian Thaharah (bersuci)
  • Kebersihan dalam Thaharah (bersuci)

Lingkungan sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Kebersihan lingkungan sekolah tidak hanya dilihat dari lingkungan sekolah saja, namun siswa juga harus diajarkan bahwa kebersihan lingkungan ada dimanapun mereka berada, baik di lingkungan keluarga maupun di masyarakat. Kebersihan lingkungan juga harus diterapkan pada anak, seperti halnya membersihkan badan dari ujung kepala hingga ujung kaki agar terhindar dari penyakit.

Membuang sampah pada tempatnya juga menjaga kebersihan lingkungan di sekolah, di rumah, dan di masyarakat. Agama Islam juga mengajarkan bahwa menjaga kebersihan lingkungan adalah sebagian dari iman, sehingga hendaknya pendidik juga melatih keimanan anak agar dapat berbuat kebaikan. Terlahir bersih artinya anggota badan, pakaian dan tempat ampunan harus bersih dari kotoran dan najis yang berasal dari benteng (depan) dan anus (bagian.

Ajaran kesucian dalam Islam adalah akibat daripada kepercayaan kepada Allah (swt), umat Islam menyucikan diri untuk mendekatkan diri kepada Allah (swt). Tayamum adalah wajib thaharah (bersuci) menggunakan tanah sebagai pengganti wuduk dan basuhan bagi orang yang tidak mendapat air atau dalam keadaan bahaya ketika menggunakan air.

Faktor Penghambat Kebersihan Lingkungan

  • Peran Siswa dalam Menjaga Kebersihan
  • Dampak kondisi Lingkungan Sekolah Terhadap Siswa

Selain itu siswa diharapkan tidak mencoret-coret pada tongkat dan bangku yang merupakan sarana pembelajaran, bangku dan dinding tetap terlihat bersih tanpa adanya coretan yang dilakukan oleh siswa laki-laki dan perempuan. Jika kelas bersih, indah dan tertata rapi, besar kemungkinan akan tercapainya kenyamanan dalam proses pembelajaran. Sebaliknya jika lingkungan sekolah khususnya ruang kelas terlihat kumuh dan kotor maka siswa akan sulit menerima pelajaran atau materi yang diberikan oleh guru, hal ini disebabkan terganggunya konsentrasi akibat dari kecanggungan. situasi kelas.

Lingkungan belajar yang efektif adalah lingkungan belajar yang produktif dimana lingkungan belajar dirancang atau dibangun untuk membantu siswa meningkatkan produktivitas belajarnya sehingga proses belajar mengajar tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini terlihat dari betapa mudahnya siswa berpikir, kreatif dan juga mampu aktif, karena lingkungan belajar yang bersih sangat mendukung sehingga timbul ketertiban dan kenyamanan ketika proses belajar mengajar berlangsung. Berbeda halnya dengan siswa yang mempunyai lingkungan belajar yang kotor tentu akan menimbulkan kesan malas dan membosankan, sehingga tidak ada semangat dalam proses belajar mengajar, karena lingkungan yang kotor dan tidak konduktif dan efisien.

Membuat peraturan baru yang berisi denda atau hukuman bagi setiap siswa yang membuang sampah pada tempatnya.

Lingkungan Pendidikan

  • Lingkungan Pendidikan Keluarga
  • Lingkungan Pendidikan Sekolah
  • Lingkungan Pendidikan Masyarakat

Jika melihat perkembangan saat ini, pembangunan berkelanjutan seringkali berdampak pada kebersihan lingkungan sekolah. Sejalan dengan hal tersebut, SD Inpres Lakiyung menerapkan gambaran lingkungan sekolah yang bersih bagi siswanya, tidak hanya secara konseptual saja, namun dengan mengedepankan kegiatan yang selalu mengandung nilai-nilai kepedulian terhadap kebersihan lingkungan sekolah. Dengan gambaran tentang kebersihan lingkungan sekolah, siswa dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari khususnya di lingkungan sekolah dan dalam proses belajar mengajar yang berkelanjutan.

Peninjauan kebersihan lingkungan dilakukan di sekolah untuk memberikan contoh kepada siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti, ada beberapa penjabaran yang dilakukan di sekolah, selain penerapan kebersihan lingkungan sekolah dalam proses belajar mengajar. Uraian tentang kebersihan lingkungan sekolah dengan membuang sampah, menyiram tanaman, membersihkan ruang kelas dan membersihkan kamar mandi (wc) selalu diinformasikan kepada seluruh siswa dan disertakan dalam proses belajar mengajar.

Penerapan kebersihan lingkungan sekolah yang dilakukan di SD Inpres Lakiyung tidak hanya sekedar teori atau ilmu saja, namun juga harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari khususnya di lingkungan sekolah melalui berbagai kegiatan. Penerapan kebersihan lingkungan di SD Inpres Lakiyung diharapkan mampu memberikan kontribusi positif terhadap tumbuh kembang anak. Tidak semua anak mampu melakukan kegiatan bersih-bersih di lingkungan sekolah SD Inpres Lakiyung karena terkadang masih ada anak yang belum melakukan antrean kelas karena sedang bermain bersama temannya.

Faktor penghambat kebersihan lingkungan sekolah disebabkan oleh kurangnya kesadaran siswa untuk membersihkan lingkungan sekolah termasuk di dalam kelas. Kurangnya perhatian juga menjadi salah satu faktor yang dapat membuat siswa tidak mengetahui betapa pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Gambaran kebersihan lingkungan di SD Inpres Lakiyung meliputi kebersihan lingkungan sekolah dalam kelas, pembuangan sampah pada tempatnya, pemilahan sampah, mogok kelas, jumat bersih dan keluar.

Pemanfaatan kebersihan lingkungan sekolah dalam proses belajar mengajar di SD Inpres Lakiyung dilakukan setiap hari baik di dalam kelas maupun di lingkungan sekolah dengan pengawasan kepala sekolah dan guru. Oleh karena itu, terdapat 3 komponen yang mempunyai dampak besar terhadap pelaksanaan kebersihan lingkungan sekolah di SD Inpres Lakiyung yaitu kepala sekolah, guru dan siswa. Bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan survei tingkat pengetahuan siswa sekolah dasar terhadap penerapan kebersihan lingkungan di sekolah di SD Inpres Lakiyung Kecamatan Somba Opu.

Proses Belajar Mengajar

  • Pengertian Proses Belajar Mengajar
  • Hakikat Proses Belajar Mengajar
  • Ciri-ciri Belajar Mengajar
  • Pengertian Belajar Mengajar
  • Komponen-komponen Belajar Mengajar
  • Pola Dasar Mengajar
  • Pembelajaran sebagai Suatu Sistem

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah “penelitian kualitatif, dimana peneliti harus terjun langsung ke lapangan untuk pengumpulan data, analisis data induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi”. 1 Misalnya tingkah laku, persepsi, pelaksanaan, motivasi, tindakan, dan sebagainya melalui uraian verbal dan kebahasaan. Dalam penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan tidak berupa angka-angka, melainkan data yang bersumber dari naskah wawancara, catatan lapangan, dokumentasi pribadi, catatan memo dan dokumentasi resmi lainnya. Dalam penelitian ini analisis data tidak menggunakan teknik rumus statistik, melainkan teknik analisis deskriptif, yaitu analisis data yang diuji tidak dalam bentuk angka-angka, melainkan dalam bentuk laporan karangan deskriptif dengan pola pikir induktif.

Berpikir induktif adalah suatu cara menarik kesimpulan berdasarkan fakta dan peristiwa yang bersifat khusus kemudian disimpulkan dengan bersifat umum. Saat membaca catatan lapangan dan wawancara, peneliti mencari bagian data yang akan disempurnakan untuk disajikan sebagai deskripsi murni dalam laporan penelitian.

Lokasi dan Objek Penelitian

Fokus dan Deskripsi Fokus Penelitian

Sumber Data

34;Data primer adalah data yang hanya diperoleh dari sumber asli atau pertama.” Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari kepala sekolah, guru pendidikan agama Islam dan siswa.

Instrumen Penelitian

Sumber data selain manusia juga dapat berupa peristiwa, dokumen, dan proses kegiatan yang sedang berlangsung. Adapun manfaat dokumen tertulis, gambar, foto atau benda lain yang berkaitan dengan aspek yang diteliti. Peneliti menggunakan instrumen tersebut untuk mengukur keterampilan kinerja siswa, mengamati perilaku, mengembangkan profil perilaku siswa, dan sebagai alat untuk wawancara.

Oleh karena itu, banyaknya instrumen yang akan digunakan dalam penelitian akan bergantung pada banyaknya variabel yang diteliti.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

Oleh karena itu perlu adanya gambaran mengenai kebersihan lingkungan sekolah yang bertujuan untuk mendorong terciptanya kesadaran siswa dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan sekolah sehingga nantinya dapat melahirkan generasi-generasi yang peduli terhadap kebersihan sekolah. lingkungan. Karena sekolah ini merupakan sekolah percontohan maka kurikulumnya masih menggunakan pedoman pemerintah dalam melaksanakan kebersihan lingkungan sekolah, namun SD Inpres Lakiyung lebih menyempurnakannya dengan menambahkan kegiatan-kegiatan yang dapat mensukseskan penunjang kebersihan lingkungan sekolah. Jika semuanya sudah jelas tergambar dalam gambaran kebersihan lingkungan sekolah, maka yang tersisa hanyalah pelaksanaannya harus lebih optimal.

Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti terlihat bahwa kepala sekolah, guru dan orang tua bersinergi dalam penerapan kebersihan lingkungan sekolah yang telah dicanangkan oleh pihak sekolah. Peninjauan kebersihan lingkungan sekolah diadakan untuk mendorong terciptanya kesadaran siswa dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan sekolah, sehingga nantinya mampu melahirkan generasi yang peduli terhadap kebersihan lingkungan sekolah. lingkungan, serta mampu memberikan jalan keluar atau solusi terhadap permasalahan kebersihan di lingkungan sekolah. Sehingga diharapkan nantinya anak tidak merasa asing dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan kebersihan lingkungan sekolah seperti yang telah dijelaskan di atas.

Mengenai kegiatan penerapan kebersihan lingkungan sekolah tidak hanya diajarkan di lingkungan sekolah saja, namun ada juga kegiatan di luar negeri yang dilaksanakan di luar lingkungan sekolah. Segala sesuatu yang ada di dunia ini mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, begitu pula penerapan kebersihan lingkungan sekolah di SD Inpres Lakiyung. Kita semua para guru sangat berharap kebersihan lingkungan sekolah lebih baik lagi dari sekarang, sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih tenang dan nyaman.

Sebab ketika anak ingin melakukan kegiatan bersih-bersih di lingkungan sekolah, alat yang ingin digunakan tidak mencukupi atau masih terbatas. Alat yang dikatakan masih terbatas adalah beliung, parang, dan arit, karena pada saat melakukan kegiatan bersih-bersih di lingkungan sekolah anak hanya menggunakan alat seadanya saja, keterbatasan alat tersebut tidak membuat anak menjadi malas dan tidak melakukannya. Oleh karena itu, saya sebagai penulis tertarik untuk meneliti kebersihan lingkungan sekolah untuk membantu siswa lebih sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan khususnya lingkungan sekitar sekolah.

Bahwa guru pendidikan jasmani menjaga tingkat pengetahuan siswa melalui pendidikan kesehatan dan memberikan contoh yang baik kepada siswa mengenai penerapan kebersihan lingkungan sekolah. Agar siswa meningkatkan kesadarannya terhadap kebersihan lingkungan sekolah dan mampu menerapkannya dengan benar dalam kehidupan sehari-hari.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sekilas Tentang SD Inpres Lakiyung

Gambaran Kebersihan Lingkungan di SD Inpres Lakiyung

Oleh karena itu segala sesuatunya dijadikan kebiasaan sehari-hari, agar anak merasa senang dan tidak terbebani ketika melaksanakannya.2 Dengan menggambarkan kebersihan lingkungan di sekolah, anak diharapkan mampu mempengaruhi lingkungannya. Sebagai seorang guru atau kepala sekolah harus memberikan bukti-bukti yang baik dan mendukung agar siswa tidak merasa terbebani dengan segala kebersihan lingkungan yang dilakukan di sekolah.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Pada tahun yang sama melanjutkan sekolah di SMA YAPIP Makassar Sungguminasa Kabupaten Gowa dan tamat pada tahun 2012.

Referensi

Dokumen terkait

Seharusnya siswa lebih memperhatikan kerapian dan kebersihan seluruh ruangan yang ada di sekolah serta kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah baik lingkungan fisik

Tujuan dalam penelitian tesis ini adalah untuk mengetahui: (1) hubungan antara persepsi tentang lingkungan hidup dengan partisipasi siswa dalam kebersihan lingkungan

Nah oleh sebab itu kita harus menjaga kebersihan lingkungan sekolah kita, agar dalam belajar kita merasa enak, nyaman, dan betah serta semangat.. Saat ini kesadaran untuk

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penerapan program adiwiyata terhadap sikap peduli lingkungan siswa kelas IV dan V SD Inpres BTN IKIP

sikap ajeg peduli lingkungan; (2) strategi kepemimpinan ekologis kepala sekolah dalam pembentu- kan sekolah berbudaya lingkungan, meliputi penerapan win-win solution dalam

Dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa masyarakat di kelurahan Air Putih terkhususnya RT 02 RW 02 dalam pengelolaan kebersihan lingkungan melalui program

Persepsi Siswa di SD Negeri 1 Canggu tentang Peran Lingkungan Sekolah dalam Proses Pembelajaran Agama Hindu dan Budi Pekerti adalah siswa menyadari bahwa lingkungan sekolah sangan

Jurnal Pendidikan Tambusai 9589 Gambar Hadits keberSihan di SD Islam Az-Zahrah Palembang SIMPULAN Berdasarkan dari hasil penelitian di SD Islam Az-Zahrah Palembang dapat disimpulkan