• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN KESELAMATAN KERJA (K3) TERHADAP TENAGA KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN RAYA KECAMATAN BASSE SANGTEMPE

N/A
N/A
Farihatul 'Azizah

Academic year: 2024

Membagikan "PENERAPAN KESELAMATAN KERJA (K3) TERHADAP TENAGA KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN RAYA KECAMATAN BASSE SANGTEMPE"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN KESELAMATAN KERJA (K3) TERHADAP TENAGA KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN RAYA KECAMATAN BASSE

SANGTEMPE

DINDA AMELIA 20.023.22.201.060

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKIK

UNIVERSITAS ANDI DJEMMA PALOPO 2023

(2)

ABSTRAK

Naskah ini merupakan proposal awal penelitian yang dilakikan di Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Unuversitas Andi Djemma.

Kata kunci : kesselamatan kerja, kesehatan kerja, pembangunan jalan raya

(3)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang termasuk dalam golongan negara-negara yang lagi berkembang, dan dizaman ini juga lagi giat-giatnya melakukan pembangunan untuk bisa membebaskan diri dari berbagai macam kesulitan yang baik dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan ataupun bidang yang lain agar bisa menanggulangi berbagai permasalahan tersebut, hingga pemerintah lagi giat- giatnya melakukan kebijakan khususnya dalam bidang ekonomi, dalam hal ini pemerintah berupaya untuk membangun fasilitas serta prasaran untuk menunjang kebijakan tersebut. Salah satu prasarana yang dapat perhatian khusus adalah mengenai adanya pembangunan dalam jasa konstruksi

pada zaman yang semakin modern seperti saat ini, nyaris dari sekian banyak pekerjaan manusia tidak bisa terlepas dari adanya dorongan alat-alat yang bermanfaat untuk menolong dan mempermudah pekerjaan manusia tersebut.

Contohnya perlengkapan dengan adanya dorongan perlengkapan tersebut hingga produktivitas akan terus menjadi bertambah disamping dari segi mutu yang semakin membaik. Dengan adanya mesin bisa memberikan dampak positiif ataupun negatif tetapi bila ditinjau dari segi negatifnya mesin ataupun

(4)

perlengkapan yang digunakan oleh para pekerja untuk mempermudah pekerjaan, sewaktu-waktu bisa mendatangkan kerugian. Karena bisa saja mesin tersebut rusak ataupun jatuh sampai menimbulkan musibah bukan Cuma diakibatkan oleh alat-alat kerja namun bisa pula diakibatkan oleh kelalaian yang dilakukan pekerja.

Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan menyebutkan bahwa “Setiap pekerja berhak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja dalam melaksanakan pekerjaannya”. Oleh sebab itu, para pekerja wajib untuk menaati kebijakan perusahaan yang berkewajiban menyediakan alat-alat keselamatan dan kesehatan kerja. Seperti adanya helm proyek, sarung tangan, kaca mata dan berbagai alat perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang sesuai dengan jenis pekerjaan, guna melindungi para pekerja dari adanya bahaya yang sewaktu-waktu bisa terjadi akibat adanya hubungan kerja

PT Hikmat Gemilang Konstruksi adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang bergerak di bidang konstruksi. Dalam bidang konstruksi, PT Hikmat Gemilang Konstruksi menjadi pihak yang berkaitan dengan berlangsungnya proyek pembangunan jalan raya kecamatan Basse Sangtempe.

Pembanguan tersebut sedikit banyaknya mendapat perhatian dalam bidang keselamatan dan kesehatan kerja, tidak lain karena alat-alat yang digunakan para pekerja yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja. Dengan resiko kerja yang cukup besar, karyawan dituntut untuk serta hati-hati dalam bekerja. Mengingt kelelahan, tidak konsentarsi dalam bekerja akan menyebabkan kecelakaan kerja yang menimbulkan cacat fisik atau bahkan resiko kematian.

Berkaitan dengan keselamatan dalam bekerja beberapa waktu lalu pada tanggal 6 Februari 2023 terjadi kecelakaan kerja pada proyek pembangunan jalan raya kecematan Basse Sangtempe, Luwu, Sulawesi selatan. Kecelakaan kerja tersebut bermula ketika salah satu alat berat yang digunakan mengalami kecelakaan.

B. Rumusan Masalah

(5)

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah penilitian yaitu:

1. Apakah PT. Hikmat Gemilang Konstruksi sudah menerapkan SMK3 yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor.50 Tahun 2012?

2. Apakah upaya yang dilakukan oleh PT. Hikmat Gemilang Konstruksi sudah dapat mengurangi kecelakaan kerja yang terjadi pada proyek pembangunan jalan raya kecematan Basse Sangtempe

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut

1. Untuk mengetahui penerapan K3 (keselamatan kerja) pada proyek pembangunan jalan raya Kecematan Basse Sangtempe

2. Untuk mengetahui upaya PT Hikmat Gemilang Konstruksi mencegah kecelakan kerja dalam rangka menjamin keselamatan para pekerjadalam proyek pembangunan jalan raya Kecamatan Basse Sangtempe

(6)

BAB II

LANDASAN TEORI A. Keselamatan Kerja

1. Pengertian keselamatan kerja

Keselamatan kerja secara umum memiliki arti selamat dalam melakukan pekerjaan apa saja dan selamat dari bahaya kecelakaan kerja yang mengakibatkan cidera dan kecacatan permanen pada pekerja yang menyebabkan kerugian bagi pekerja dan perusahaan, sedangkan menurut (A Prabu, 2017)) Keselamatan kerja menunjukan pada kondisi yang aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja.

“Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berhubungan dengan peralatan, tempat bekerja dan lingkungan, serta cara-cara melakukan pekerjaan, arti dan tujuan keselamatan kerja untuk menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani dan rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya, tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia pada khususnya” (Ridley, 2006).

“Keselamatan kerja adalah suatu keadaan terhindar dari bahaya selama melakukan pekerjaan. Keselamatan kerja adalah salah satu faktor yang harus dilakukan selama bekerja. Tidak ada seorang pun di dunia yang menginginkan terjadinya kecelakaan. Keselamatan kerja sangat bergantung pada jenis,

(7)

bentuk dan lingkungan dimana pekerjaan itu dilaksanakan. ” (Buntarto, 2015)

“Keselamtan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat alat kerja, bhan dsn proses pengelolaannya, landasan tempat kerja dan lingkungan serta cara-cara melakukan pekerjaan. Sasaran keselamatan kerja adalah segala tempat kerja, baik di darat, didalam tanah, di permukaan air, maupun di udara.” (Suwardi, 2018)

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa keselamatan kerja merupakan keselamatan yang berhubungan dengan perlatan, tempat bekrja dan lenegkungan serta terhindar dari bahaya yang menyebabkan penderitaan, kerusakan atau kerugian selama berada didalam lingkungan kerja.

2. Tujuan keselamatan kerja

Menurut (Buntarto, 2015) tujuan dari keselamatan kerja adalah sebagai berikut:

1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional (Yuliandi & Ahman, 2019)

2. Menjamin lain yang berada di tempat kerja

3. Memelihara sumber produksi dan menggunakan secara aman dan efisien Menurut (Yuliandi & Ahman, 2019) Tujuan dari manfaat dari keselamatan dan kesehatan kerja ini tidak terwujud dan dirasakan manfaatnya, jika hanya tertopang pada peran tenaga kerja saja tetapi juga peran dari pimpinan.

B. Kesehatan Kerja

1. Pengertian kesehatan kerja

Kesehatan kerja secara umum dapat diartikan sebagai kondisi dimana pekerja selalu sehat tanpa ada hal yang menyebabkan penyakit, cidera atau

(8)

kerusakan pada anggota selama tubuh selama berada didalam lingkungan kerja, sedangkan menurut (Kuswana, 2014).

“Kesehatan kerja adalah suatu kondisi kesehatan yang bertujuan agar masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik jasmani, rohani, maupun sosial, dengan usaha pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh pekerja dan lingkungan kerja maupun penyakit umum” (Buntarto, 2015).

“Kesehatan kerja adalah suatu keadaan yang aman dan selamat dari penderitaan dan kerusakan serta kerugian di tempat kerja, baik pada saat memakai alat, bahan, mesin-mesin dalam proses pengolahan, teknik pengepakan, penyimpanan, maupun menjaga dan mengamankan tempat serta lingkungan kerja” (Kuswana, 2014).

“Kesehatan kerja menunjukan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebakan oleh lingkungan kerja.

Resiko kesehatan merupakan faktor-faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi waktu yang ditentukan, lingkungan yang dapat membuat stres, emosi, atau gangguan fisik” (A Prabu, 2017).

dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kesehatan kerja merupakan suatu keadaan yang aman serta selamat dan terhindar dari gangguan fisik, mental, emosi dan rasa sakit yang diakibatkan oleh lingkungan kerja dan tujuan dari kesehatan kerja agar masyarakat pekerja mendapatkan derajat kesehatan setinggi-tingginya.

(9)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Waktu yang digunakan peneliti untuk penelitian ini dilaksanakn sejak tanggal dikeluarkannya ijin penelitian dalam kurun waktu kurang lebih 3 (tiga) bulan, 2 bulan pengumpulan data dan 2 bulan pengolahan data yang meliputi penyajian dalam bentuk skripsi dan proses bimbingan berlangsung 2. Waktu penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah Jalan Poros Kecematan Basse Santempe

B. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunnakan jenis penilitian kuamtitatif.

Menurut (Azegba, 2013) adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme (mengandalkan empirisme) yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara acak (random), pengumpulan data menggunakan instrument penelitian objektif, dan analisis data bersifat jumlah atau banyaknya (kuantitatif) atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

2. Sumber Data

(10)

a. Data primer

Data primer (primary data) ialah informasi yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan/ suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti serta untuk kepentingan studi yang bersangkutan yang bisa berbentuk interviu, obervasi (Helmi, 2021).

b. Data sekunder

Data sekunder (secondary data) ialah informasi yang diperoleh/ dikumpulkan serta disatukan oleh studi-studi lebih dahulu ataupun yang diterbitkan oleh bermacam lembaga lain. Umumnya sumber tidak langsung berbentuk informasi dokumentasi dan arsip-arsip formal (Helmi, 2021).

C. Prosedur penelitian

Penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap secara umum, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan tahap akhir. Adapun rinciannya sebagai berikut:

1. Tahap persiapan

Pada tahap ini, penuis mengidentifikasi masalah, menyusun proposal skripsi, melaksanakan seminar proposal. Setelahnya, penulis memilih serta memita izin kepada pihak perusahaan untuk melakukan penelitian.

2. Tahap persiapan 3. Tahap akhir

Pada tahap akhir, penulis mengolah dan menganalisis data yang telah didapatkan dari penelitian, penulis menarik kesimpulan dan menyusun laporan hasil penelitian

D. Populasi dan Sampel

Menurut (J. Jama, 2019) populasi merupakan suatu kelompok subyek, kepadanya si peneliti ingin menggeneralisasikan hasil studinya. Suatu populasi sekurangn-kurangnya memiliki suatu ciri yang membedakannya dari kelompok lain yang bukan pupulasi. (J.

Jama, 2019) Sampel (sampling) adalah proses pengambilan sejumlah individu sedemikian rupa sehingga mereka mewakili kelompok besar darimana mereka diambil.

Metode sampling dalam penelitian ini merupakan probability sampling. Probability sampling merupakan metode pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anggota populasi untuk menjadi sampel (Eddy Roflin, 2021).

(11)

E. Teknik Pengumpulan data

Dalam penelitian ini digunakan dua teknik pengumpulan data, yaitu teknik tes dan kuesioner atau angket.

1. Tes

“Tes merupakan serentetan persoalan ataupun latihan dan perlengkapan lain yang digunakan untuk mengukur keahlian pengetahuan inteligensi, keahlian ataupun bakat yang dipunyai oleh orang ataupun kelompok” (Arikunto, 2013).

Metode tes yang digunakan memakai wujud tes objektif. Tes objektif ialah tes yang terdiri dari item-item yang dijawab dengan jalur memilah salah satu alternatif jaawaban tersaji ataupun mengisi jawaban yang benar.

2. Angket

Angket merupakan instrument riset yang berisi serangkaian persoalan ataupun statment guna menjaring informasi ataupun data yang wajib dijawab responden secara bebas sesuai dengan pendapatnya (Arifin, 2014). Salah satu instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Penggunaan Teknik angket diharapkan dapat menyimpulkan informasi yang dibutuhkan.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

A Prabu, M. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 172.

Arifin, Zainal. 2014. Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Azegba, P. I. (2013). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D / Sugiyono.

Alfabeta.

Buntarto. (2015). Panduan Praktis Keselamatan & Kesehatan Kerja untuk Industri.

Pustaka Baru.

Eddy Roflin. (2021). Pupolasi, Sampel, Variabel. Pontificia Universidad Catolica Del Peru, 02, 1–6.

Fisu, A. A. (2018). Analisis Lokasi Pada Perencanaan Terminal Topoyo Mamuju Tengah. PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik, 3(1), 1-12.

Fisu, A. A. (2016). Potensi Demand Terhadap pengembangan Kanal Jongaya &

Panampu Sebagai Moda Transportasi (Waterway) di Kota Makassar. Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik, 3(3), 285-298.

Fisu, A. A. (2016). Analisis dan Konsep Perencanaan Kawasan Pelabuhan Kota Penajam Sebagai Pintu Gerbang Kab. Penajam Paser Utara kalimantan Timur.

PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik, 1(2), 125-136.

(13)

Fisu, A. A. (2019). Merawat Nilai Membangun Kota

Fisu, A. A., & Didiharyono, D. (2020, April). Economic & Financial Feasibility Analysis of Tarakan Fishery Industrial Estate Masterplan. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 469, No. 1, p. 012002). IOP Publishing.

Hafid, Z., Fisu, A. A., Humang, W. P., & Natsir, R. (2022). Application of The PPP Scheme on The Tourism-Transportation, Case Study: The Concept Of Palopo City Tourism. PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik, 7(1), 35-52.

Helmi, S. (2021). Analisis data (Issue July).

J. Jama. (2019). Disampaikan Pada Penataran Penelitian Pendidikan Teknologi dan Kejujuran 24 Juli S/D Agustus 2019. J. Jama, 13, 1–11.

Kuswana, W. S. (2014). Ergonomi dan K3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja.

Remaja Rosda Karya.

Ridley, John. (2016). Kesehatan dan Keselamatan kerja. Jakarta : Erlangga.

Suwardi. (2018). Pedoman Praktis K3LH ( Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup ) (Cet.1). Gava Media.

Yuliandi, C. D., & Ahman, E. (2019). Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Di Lingkungan Kerja Balai Inseminasi Buatan (Bib) Lembang.

Referensi

Dokumen terkait

Peralatan standar keselamatan dan kesehatan kerja pada proyek konstruksi sangatlah penting dan wajib digunakan untuk melindungi seseorang dari kecelakaan ataupun bahaya

Pada Proyek Pembangunan Peluasan Hotel Mercure 8 Lantai Pontianak ini, perencanaan sistem keselamatan dan kesehatan kerja (K3) diawali dengan melakukan analisa kecelakaan

Secara umum tujuan dan sasaran dari Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah untuk menciptakan suatu sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat

6. Merehabilitasi pekerja yang cedera atau sakit akibat pekerjaan. Keselamatan kerja mencakup pencegahan kecelakaan kerja dan perlindungan terhadap terhadap tenaga

Berdasarkan hasil penelitian, aspek yang paling berpengaruh adalah pekerja melaporkan jika terjadi kecelakaan kerja atau situasi yang bahaya, dimana dengan adanya

Keselamatan kerja merupakan prioritas suatu pelaksanaan pekerjaan konstruksi Untuk itu, usaha–usaha pencegahan terhadap resiko kecelakaan kerja sangat perlu untuk

KERANGKA PENELITIAN OPTIMALISASI PENERAPAN K3 KESELAMATAN, KESEHATAN, DAN KERJA BAGI AWAK KAPAL UNTUK MENGHINDARI BAHAYA KECELAKAAN CARA MENINGKATKAN PENGETAHUAN K3 DENGAN

Definisi  Keselamatan kerja adalah sebuah kondisi di mana para karyawan terlindungi dari cedera yang disebabkan oleh berbagai kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan.. 