• Tidak ada hasil yang ditemukan

penerapan keterampilan menjelaskan dalam

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "penerapan keterampilan menjelaskan dalam"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Pemanfaatan Keterampilan Ekspositori Dalam Meningkatkan Aktivitas Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Kebutuhan Manusia Kelas VIII di MTs”. Penggunaan explanatory skills dalam meningkatkan aktivitas siswa pada mata pelajaran Ekonomi mata pelajaran Kebutuhan Manusia VIII. kelas di MT.

Gambar 01  Spiral Penelitian Tindakan Kelas  ........................................
Gambar 01 Spiral Penelitian Tindakan Kelas ........................................

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

NW Mercapada merupakan lembaga pendidikan formal yang banyak mengalami kesulitan dalam menciptakan siswa yang aktif, hal ini terlihat pada saat proses belajar mengajar berlangsung di dalam kelas. Segala macam kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar tidak terlepas dari apa namanya.

Sasaran Tindakan 1. Lokasi Penelitian 1.Lokasi Penelitian

  • Subjek Penelitian
  • Objek Penelitian

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat dan Hasil Penelitian 1. Manfaat Teoritis

  • Manfaat Praktis a. Bagi Guru

Keterampilan Dasar Mengajar

Guru hendaknya membantu siswa dengan memberikan informasi lisan berupa penjelasan yang sesuai dengan materi yang dibutuhkan. Perubahan keadaan siswa yang disebabkan oleh hal-hal tersebut akan menentukan keberhasilan guru dalam memberikan penjelasan.

Pembelajaran Ekonomi Tentang Kebutuhan Manusia

Berdasarkan uraian di atas, salah satu materi ilmu ekonomi adalah tentang kebutuhan manusia. Kebutuhan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan manusia dan harus dipenuhi agar manusia dapat hidup dengan layak. Dalam penelitian ini data diperoleh dengan menggunakan wawancara, observasi, tes dan dokumentasi yang digunakan dalam analisis data untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa pada saat dilakukan tindakan dalam proses belajar mengajar.

Setting Penelitian

Secara umum penelitian yang diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah55. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian yang menitikberatkan pada kelas atau proses belajar mengajar yang berlangsung di dalam kelas. Artinya penelitian tindakan kelas (PTK) harus dititikberatkan pada atau menyangkut hal-hal yang terjadi di dalam kelas yaitu kegiatan belajar mengajar dimana guru menggunakan keterampilan menjelaskan untuk meningkatkan aktivitas siswa pada mata pelajaran ekonomi, mata pelajaran kebutuhan manusia kelas VIII. MTs.

Sasaran Penelitian

Rencana Tindakan

Kegiatan observasi dilakukan secara terus menerus pada saat pembelajaran dalam melakukan tindakan dengan mengamati kegiatan pembelajaran guru dengan menerapkan keterampilan menjelaskan. Ditinjau dari apa yang diamati, keaktifan guru dalam menjelaskan dan keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut. Pada tahap refleksi, peneliti dan guru mengamati secara mendalam dan seksama, menyelidiki dan menganalisis tindakan yang dilakukan berdasarkan data yang terkumpul pada langkah observasi60.

Dalam kegiatan refleksi ini, hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan agar pembelajaran dapat mencapai hasil yang optimal. Hasil refleksi akan menentukan dilakukan atau tidaknya langkah selanjutnya, tergantung dari hasil setiap siklus. Tahap refleksi disebut juga tahap evaluasi, karena pada tahap ini dilakukan evaluasi terhadap hasil yang telah diberikan setelah proses belajar mengajar berlangsung.

Jenis Instrumen dan Cara Penggunaannya

Proses observasi terutama ditujukan untuk mengembangkan pemahaman siswa dalam hal jawaban siswa terhadap pertanyaan, pemahaman dan/atau kemungkinan partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar. Menurut yang akan peneliti amati disini yaitu berupa kegiatan atau kegiatan guru dan siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung, sedangkan yang menjadi fokus pengamatan peneliti adalah kegiatan belajar siswa kelas VIII. MT. NW Mercapada menjawab kebutuhan manusia dalam mata pelajaran ekonomi dengan menggunakan keterampilan penjelasan guru ekonomi.

Dokumentasi berupa data jumlah guru dan siswa, kondisi sarana dan prasarana, struktur organisasi dan sejarah berdirinya Kementerian Kesehatan.

Pelaksanaan Tindakan

Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) dapat dilaksanakan dalam beberapa siklus, dimulai dari siklus I yang terdiri dari empat kegiatan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Untuk siklus I sesuai skenario pembelajaran yang direncanakan dengan menggunakan keterampilan menjelaskan, peneliti bersama guru mata pelajaran ekonomi menyiapkan lembar observasi dan soal evaluasi untuk mengetahui aktivitas siswa. Dalam melakukan tindakan tersebut, guru menggunakan keterampilan interpretasi sesuai dengan skenario pembelajaran yaitu ditinjau dari pembelajaran ekonomi dan untuk keaktifan siswa, guru mengamati aktivitas siswa selama proses belajar mengajar, dan peneliti memberikan tes pada akhir setiap siklus pembelajaran. .

Pada tahap observasi peneliti melakukan observasi dan mencatat semua hal yang perlu dan terjadi selama pelaksanaan tindakan dengan mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa. Refleksi dimaksudkan untuk meninjau secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang telah terkumpul. Pada bagian refleksi dilakukan analisis data mengenai proses, permasalahan dan kendala yang dihadapi, dilanjutkan dengan refleksi dampak implementasi tindakan yang dilakukan65.

Jika letak keberhasilan dan hambatan serta perbaikan hambatan tersebut diketahui berdasarkan tindakan yang dilakukan pada siklus pertama, maka rencana siklus kedua dapat ditentukan.

Gambar 01: Spiral Tindakan Kelas (adaptasi dari Hopkins,1993: 48) 64 .  Berdasarkan    gambar di  atas dapat dijelaskan bahwa pelaksanaan  Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat dilakukan dengan beberapa siklus  yaitu  dimulai dengan siklus pertama yang ter
Gambar 01: Spiral Tindakan Kelas (adaptasi dari Hopkins,1993: 48) 64 . Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat dilakukan dengan beberapa siklus yaitu dimulai dengan siklus pertama yang ter

Cara Pengamatan (monitoring)

Hasil yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan dianalisis, agar peneliti dan guru dapat merefleksi hasil tersebut dengan wawasan data observasi yaitu mengidentifikasi kekurangan, menganalisis penyebab kekurangan, sehingga dapat mengidentifikasi perbaikan pada siklus selanjutnya. Begitu seterusnya, satu siklus diikuti siklus berikutnya, sehingga Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat dilaksanakan dalam beberapa siklus. Observasi ini dilakukan dengan mengumpulkan data menggunakan format asesmen yang telah disiapkan dengan soal-soal observasi dan evaluasi yang diberikan kepada siswa, termasuk observasi yang cermat terhadap pelaksanaan skenario penggunaan keterampilan eksplanasi sesekali dan dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa. .

Data yang terkumpul dapat berupa data kualitatif dan kuantitatif yang menggambarkan aktivitas siswa selama proses belajar mengajar.

Analisis Data dan Refleksi

Berdasarkan uraian di atas maka analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data penelitian tindakan kelas berupa data kualitatif deskriptif yang diperoleh dari observasi yaitu observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru serta dari dokumentasi selain itu juga berupa data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes yang diberikan kepada siswa pada setiap akhir pembelajaran yang dilakukan dalam beberapa siklus dengan penerapan keterampilan menjelaskan. Keaktifan siswa peneliti mengukur pencapaian hasil belajar yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses pada setiap siklusnya. Indikator keaktifan siswa selain diperoleh melalui pengamatan terhadap keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar juga ditentukan oleh peneliti melalui hasil belajar siswa yang diperoleh pada setiap siklus.

Secara individu jika siswa telah mencapai nilai minimal 65 dan secara kelompok jika 85% dari jumlah siswa Kelompok VIII telah mencapai nilai minimal 65 sesuai dengan standar ketuntasan siswa MTs.

Deskripsi Setting Penelitian

  • Sejarah berdirinya Madrasah Tsanawiyah NW Mercapada Narmada Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan
  • Data Jumlah Guru dan Pegawai Madrasah Tsanawiyah NW Mercapada Narmada. Mercapada Narmada
  • Data Jumlah Siswa Madrasah Tsanawiyah NW Mercapada Narmada Tabel 02. Tabel 02
  • Keadaan Sarana dan Prasarana Madrasah Tsanawiyah NW Mercapada Narmada
  • Struktur organisasi Madrasah Tsanawiyah NW Mercapada Narmada

Hasil Penelitian

  • Siklus I
  • Hasil Observasi Aktivitas Siswa
  • Hasil evaluasi keaktifan belajar siswa
  • Siklus II
  • Hasil observasi aktivitas siswa
  • Hasil evaluasi keaktifan belajar
  • Siklus III
  • Hasil evaluasi keaktifan siswa

Berdasarkan hasil observasi pada siklus I diperoleh dari observasi yang dilakukan peneliti dengan mengisi lembar-lembar. Maka berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa dikatakan tidak aktif, karena semua indikator belum dapat dilaksanakan, sehingga guru perlu melakukan perbaikan pada siklus berikutnya. Persentase aktivitas belajar siswa yang diperoleh di atas menunjukkan bahwa aktivitas dilihat dari hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa serta dari hasil evaluasi aktivitas siswa pada siklus I belum mencapai hasil yang diharapkan karena masih kurang dari 85 %. sesuai dengan kategori ketuntasan klasikal dan individual.

Kekurangan yang teridentifikasi pada siklus ini akan diperbaiki pada siklus kedua. Proses belajar mengajar di II. dari siklus tersebut dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan jadwal waktu 2 x 45 menit yaitu pada hari Senin tanggal 18 Juli 2011. Pada II. penjelasan keterampilan dan aktivitas siswa, ketika mereka menerima penjelasan guru dalam proses belajar mengajar, kekurangan dalam kinerja yang diamati akan diperbaiki pada siklus berikutnya.

Berdasarkan hasil observasi aktivitas belajar siswa yang diperoleh di atas menunjukkan bahwa aktivitas yang dilihat dari hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa serta dari hasil evaluasi aktivitas siswa pada siklus II belum mencapai hasil yang diharapkan, karena masih kurang dari 85% menurut kategori ketuntasan klasikal dan kurang dari 65 secara individual. Adapun kekurangan pada siklus ini akan diperbaiki pada siklus berikutnya. Pada siklus III juga dilakukan observasi terhadap aktivitas guru dalam penerapan keterampilan menjelaskan dan keaktifan siswa dalam menerima materi yang dijelaskan oleh guru selama proses belajar mengajar, pada siklus II terdapat 10 siswa yang tidak aktif menurut evaluasi. yang telah dilaksanakan, maka pada siklus III diberikan pengarahan untuk lebih aktif dan memperhatikan penjelasan guru.

Pembahasan

Dilihat dari hasil perbandingan yang diperoleh pada siklus I, II dan III terjadi peningkatan, sehingga pada siklus III siswa sudah dapat dikategorikan aktif karena sudah mencapai lebih dari 85%, masing-masing aktivitas kelompok 91,66% dan lebih dari 65 yaitu 75. aktivitas individu sesuai dengan harapan. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada siklus III telah mencapai kriteria keberhasilan, baik dari aspek proses maupun dari sisi hasil. Pada siklus I pengamatan menunjukkan bahwa dari 12 deskriptor yang ada hanya muncul 5 deskriptor dengan persentase sebesar 41,66%, sedangkan melalui asesmen nilai rata-rata aktivitas individu siswa sebesar 61,11 dengan persentase aktivitas klasikal sebesar 52. .77% dengan kategori tidak aktif.

Dari faktor guru dalam uraian, kejelasan kelancaran berbicara guru dalam menjelaskan materi masih kurang, hal ini disebabkan penguasaan materi yang belum matang, guru terkesan kurang memberikan penjelasan secara umum kemudian merincinya. sehingga penjelasan materi menjadi tidak runtut atau sistematis, dengan penekanan guru belum memberikan penjelasan yang berbeda dengan menggunakan gambar atau media demonstrasi, guru tidak mengulangi penjelasan dan guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan . materi yang dijelaskan agar dapat dilakukan tindakan lebih lanjut dengan melakukan perbaikan pada siklus berikutnya. Pada siklus II deskriptor yang terlihat adalah 8 dari 12 deskriptor yang ada dengan prosentase 66,66% dan melalui evaluasi rata-rata nilai yang diperoleh secara individual adalah 64,16 dengan prosentase aktif klasik 72,22% kategori tidak aktif karena belum mencapai . Berdasarkan hasil analisis pada siklus III, dari hasil observasi diperoleh deskriptor yang muncul pada 11 dari 12 deskriptor yang ada dengan persentase 91,66% dalam kategori aktif, sedangkan melalui asesmen nilai rata-rata yang diperoleh secara individual adalah 75 dengan persentase aktivitas siswa secara klasikal sebesar 91,66%.

Jika melihat hasil pada siklus III, berarti aktivitas siswa sudah mencapai hasil yang diharapkan karena keaktifannya.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran-Saran

Gambar

Gambar 01  Spiral Penelitian Tindakan Kelas  ........................................
Gambar 01: Spiral Tindakan Kelas (adaptasi dari Hopkins,1993: 48) 64 .  Berdasarkan    gambar di  atas dapat dijelaskan bahwa pelaksanaan  Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat dilakukan dengan beberapa siklus  yaitu  dimulai dengan siklus pertama yang ter

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Observasi atau pengamatan ini berlangsung pada saat proses demonstrasi yang meliputi: Aktivitas guru di kelas dalam proses pembelajaran Fiqih dengan menerapkan