• Tidak ada hasil yang ditemukan

penerapan metode demonstrasi terhadap tingkatdaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "penerapan metode demonstrasi terhadap tingkatdaya"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan Metode Demonstrasi, meningkatkan daya serap siswa, dan mengetahui apakah metode demonstrasi efektif meningkatkan tingkat daya serap siswa pada pelajaran Fiqih kelas VII.A di Gunung Muhammadiyah Julubori, Kecamatan -Pallanga, Kabupaten Gowa. Ag., M.Si, Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam yang telah banyak memberikan ilmu dan berbagi pengalaman kepada penulis.

Latar Belakang

Oleh karena itu, untuk membantu meningkatkan asupan siswa agar bisa lebih optimal. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan metode untuk melihat penerapan metode yang diterapkan terhadap hasil belajar atau daya serap siswa MT.

Rumusan masalah

Maka faktor-faktor tersebut harus dimanfaatkan secara optimal agar daya serap siswa pada akhirnya meningkat. Bagaimana tingkat partisipasi siswa kelas VII.A di Mts. Muhammadiyah Julubori, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa.

Tujuan Penelitian

ManfaatPenelitian

Metode Demonstrasi

  • Pengertian Metode Demonstrasi
  • Tujuan Metode Demonstrasi
  • Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Demonstrasi
  • Faktor-Faktor Yang Harus diperhatikan Dalam Pelaksanaan Metode Demonstrasi Yaitu
  • Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi a. Kelebihan Metode demonstrasi

Menurut Nana Sudjana, metode demonstrasi merupakan suatu metode pengajaran dengan memperhatikan bagaimana proses terjadinya sesuatu. 10. Dari pemikiran di atas dapat disimpulkan bahwa kelebihan metode demonstrasi adalah siswa akan lebih fokus dalam belajar.

Daya serap

Daya serap yang kuat atau tinggi memudahkan dan tidak menyulitkan dalam mengatasi masalah atau masalah. Jika seorang siswa mempunyai daya serap yang tinggi terhadap topik yang diajarkan guru, maka ia akan cepat menangkap, memahami, dan mengingatnya. Agar dapat menjawab soal tes dengan baik dan benar, tentunya diharapkan siswa memiliki daya serap yang tinggi terhadap mata pelajaran tersebut.

Hal ini terjadi karena adanya perbedaan daya serap yang dimilikinya dan daya serap tersebut dipengaruhi oleh intensitas kepentingannya. Aspek ini berkaitan dengan psikologi siswa. Ada beberapa hal terkait aspek psikologis yang dapat mempengaruhi tingkat daya serap siswa. Jika perhatian lebih intensif, sebaiknya tingkat penyerapannya ditingkatkan. Sebab semakin intensif perhatian terhadap suatu subjek, maka semakin baik pula tingkat penyerapannya. 23.

Faktor eksternal yang mempengaruhi daya serap dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang berada pada lingkungan yang mendukung atau lingkungan yang baik akan memiliki tingkat serapan siswa yang tinggi terhadap mata pelajaran sehingga prestasi yang diinginkan dapat tercapai, begitu pula dengan lingkungan.

Mata pelajaran Fiqih 1. Pengertian Fiqih

Sebagai salah satu mata pelajaran di madrasah, Fiqih sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan agama Islam. Dari ayat di atas penulis dapat memahami bahwa mempelajari fiqh sangat penting untuk menyelaraskan kehidupan dunia dan akhirat. Mata pelajaran fiqih di Madrasah Tsanawiyah merupakan salah satu mata pelajaran pendidikan agama Islam, dengan mempelajari, memperdalam dan memperkaya kajian Fiqih, baik dari segi ibadah. , serta muamalah yang didasarkan pada prinsip dan. 34 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 000912 Tahun 2013 tentang Kurikulum Madrasah 2013 Pendidikan Agama Islam dan Mata Pelajaran Bahasa Arab, hal.35.

Mengetahui dan memahami asas, kaidah, dan tata cara penerapan syariat Islam yang baik, yang berkaitan dengan aspek ibadah dan mu'amelah untuk dijadikan pedoman dalam kehidupan pribadi dan bermasyarakat. 36 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 000912 Tahun 2013 tentang Kurikulum Madrasah Tahun 2013 pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab, hal. 44-45. Fiqih ibadah yang meliputi pengenalan dan pemahaman bagaimana menerapkan rukun Islam dengan benar dan baik, seperti: tata cara tahara, shalat, puasa, zakat dan haji.

Ruang lingkup fiqh di Madrasah Tsanawiyah meliputi ketentuan pengaturan hukum Islam dalam menjaga keselarasan, kesesuaian dan. Ruang lingkup mata pelajaran fiqh di Madrasah Aliyah meliputi kajian tentang prinsip-prinsip ibadah dan syariat dalam Islam, hukum dan peraturan perundang-undangan Islam tentang zakat dan haji, hikmah dan tata cara pengelolaannya, hikmah kurban dan aqiqah, ketentuan-ketentuan tentang zakat dan haji. Hukum Islam tentang pengurusan jenazah, Hukum Islam tentang kepemilikan, Konsep ekonomi dalam Islam dan hikmahnya.

Jenis Penelitian

Lokasi dan Obyek Penelitian

Fokus Penelitian

Deskriptif Fokus Penelitian

Penerapan Metode Demonstrasi Terhadap Tingkat Penyerapan Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih di MTs Muhammadiyah Julubori Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa. Tingkat penyerapan siswa adalah kemampuan sejauh mana siswa memahami materi yang diajarkan guru dalam proses belajar mengajar.

Sumber data

Instrumen Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

Caranya dengan memperoleh informasi melalui data tertulis atau sebaliknya mengenai berbagai kegiatan atau peristiwa yang berkaitan dengan kegiatan tersebut. Induktif, yaitu menganalisis data yang bersifat khusus kemudian dianalisis untuk memperoleh data yang bersifat umum. Perbandingan merupakan suatu metode pemecahan masalah dengan cara membandingkan pendapat yang satu dengan pendapat yang lain untuk sampai pada suatu kesimpulan yang tepat dan akurat.

Gambaran Umum Mts.Muhammadiyah Julubori

  • Visi dan Misi dan Tujuan Mts.Muhammadiyah Julubori a. Visi Sekolah
  • Identitas Madrasah
  • Keadaan Guru
  • Susunan Pengurus Dewan Komite Madrasah

Di bawah kepemimpinan kepala sekolah saat ini, Muh. Saad, S.Ag, sekolah ini semakin berkembang dan dikenal oleh masyarakat setempat dan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Terciptanya suasana nyaman dan aman dalam pelaksanaan proses belajar mengajar karena tersedianya sarana dan prasarana madrasah yang lengkap. Guru dan siswa merupakan faktor terpenting dalam suatu lembaga pendidikan formal termasuk MTS Muhammadiyah Julubori Kabupaten Gowa. Guru dan siswa merupakan faktor yang mempengaruhi berdirinya suatu sekolah, tanpa kedua hal tersebut maka sekolah tidak akan berdiri sebagaimana mestinya.

Di sisi lain, guru memegang peranan paling penting dalam perkembangan suatu sekolah, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Mts Muhammadiyah Julubori Kabupaten Gowa saat ini dipimpin oleh Muh Saad, S.Ag yang memiliki 14 orang tenaga pengajar yang terdiri dari 6 orang laki-laki dan 8 orang perempuan. Siswa dalam dunia pendidikan formal merupakan obyek atau alat utama pendidikan, jika tugas guru adalah mengajar maka tugas siswa adalah belajar, oleh karena itu keduanya sangat berkaitan dan saling bergantung satu sama lain, tidak dapat dipisahkan. berpisah dan mereka berjalan beriringan. yang ada dalam proses belajar mengajar.

Sarana dan prasarana menunjang proses belajar mengajar. Dengan kata lain keberhasilan pengajaran tidak hanya ditentukan oleh tingkat kemampuan siswa dalam diajar saja, namun faktor lain yang tidak dapat diabaikan adalah sarana atau prasarana yang tersedia. di sekolah. Fasilitas di MTs Muhammadiyah Julubori sudah memadai sehingga memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar secara efektif dan merangsang.

Penerapan Metode Demonstrasi di Mts.Muhammadiyah Julubori

42 Wawancara Nuraeni S.Pd.i (Guru Fiqih Mts.Muhammadiyah Julubori) pada tanggal 21 Agustus 2017 pukul 10.30 WITA di dalam kelas. “Dalam proses pembelajaran fiqh di Mts.Muhammadiyah Julubori, metode demonstrasi efektif digunakan di sekolah karena siswa dapat memahami pelajaran yang diberikan oleh gurunya dan dapat mengamalkan materi yang diberikan” 44. 43 Wawancara dengan Muh.Saad.SA .g (Kepala Sekolah MTs.Muhammadiyah Julubori) pada tanggal 21 Agustus 2017 pukul 10.00 WITA di ruang Kepala Sekolah.

44 Wawancara Nuraeni S.Pd.i (Guru Fiqh Mts.Muhammadiyah Julubori) pada tanggal 21 Agustus 2017 pukul 10.30 WITA di dalam kelas. 45 Wawancara Nuraeni S.Pd.i (Guru Fiqh Mts.Muhammadiyah Julubori) pada tanggal 21 Agustus 2017 pukul 10.30 WITA di dalam kelas. 46 Wawancara dengan Muh.Saad.SA.g (Kepala MTs.Muhammadiyah Julubori) pada tanggal 21 Agustus 2017 pukul 10.00 WITA di ruang Kepala Sekolah.

Dalam mentransfer suatu metode pengajaran, seorang pendidik tidak selalu melakukan apa yang diinginkannya sehingga seorang pendidik dapat mengalami kendala. Sesuai wawancara peneliti dengan Ny. Nuraeni S.Pd.i sebagai guru fiqh di Mts. muhammadiyah. Peningkatan daya serap siswa setelah diajar menggunakan metode demonstrasi pada siswa kelas VII.A Mts.Muhammadiyah.

Peningkatan daya serap siswa setelah diajar menggunakan metode demonstrasi pada siswa kelas VII.A Mts.Muhammadiyah

Dalam rangka upaya peningkatan daya serap siswa di Mts.Muhammaaadiyah Julubori Kecamatan Pallanagga Kabupaten Gowa. Berdasarkan hasil wawancara langsung oleh Ny. Nuraeni S.Pd.I, Guru Kajian Fiqih Kelas VII Mts.Muhammadiyah Julubori, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa. Dari hasil wawancara terlihat bahwa respon siswa kelas VII Mts. Peningkatan daya serap siswa setelah diajar dengan metode demonstrasi terlihat dari nilai keseharian siswa kelas VII.

Peningkatan tingkat daya serap siswa pada dasarnya merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhi keseluruhan proses. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat daya serap belajar siswa dibedakan menjadi dua, yaitu : Faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar), yaitu faktor yang ada dalam diri siswa. Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan daya serap siswa setelah diajarkan metode demonstrasi dibandingkan sebelum diajarkan metode demonstrasi siswa sudah mulai aktif di kelas ketika. mengambil mata pelajaran.

Pada dasarnya alat untuk mengukur daya serap sama dengan alat untuk menilai keberhasilan belajar mengajar, sedangkan untuk mengukur dan menilai tingkat keberhasilan belajar dapat dilakukan melalui tes prestasi belajar. Untuk mengetahui tingkat daya serap siswa pada Siswa Kelas VII.A Mts. Muhammadiyah Julubori, Kecamatan Pallangga, Kabupaten.

Mengetahui Tingkat Daya serap Siswa pada Siswa kelas VII.A Mts.Muhammadiyah Julubori Kecamatan Pallangga Kabupaten

Hasil penilaian subsumatif dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan diperhitungkan dalam penentuan nilai rapor. Tes sumatif diselenggarakan untuk mengukur penyerapan siswa terhadap materi dasar bahasa yang diajarkan selama satu semester. satu atau dua tahun akademik. Tingkat keasyikan belajar siswa adalah kemampuan siswa dalam mempelajari apa yang diajarkan, dibaca, didengar dan dipelajari”50 (Wawancara 21 Agustus 2017). 50 Wawancara Muh.Saad.SA.g (Direktur MTs.Muhammadiyah Julubori) Pada tanggal 21 Agustus 2017 pukul 10.00 WITA di ruang Direktur.

“Untuk mengetahui tingkat daya serap siswa di Kelas VII.A dapat diketahui siswa dengan memberikan tugas dan informasi dari hasil ulangan harian yang diberikan guru.” Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa; Seorang guru dapat mengetahui tingkat daya serap siswanya dengan memberikan tugas, ulangan harian dan respon siswa selama pembelajaran. Ketika seorang guru melihat perilaku siswa yang memiliki tingkat daya serap belajar yang rendah, maka harus dilakukan langkah-langkah yang dapat meningkatkan tingkat daya serap belajar siswa.

Ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh seorang guru untuk meningkatkan daya serap siswa, yaitu dengan mendorong siswa untuk belajar, menjelaskan secara konkrit kepada siswa apa yang dapat dilakukan di akhir pengajaran, memberikan penghargaan kepada siswa karena telah memberikan prestasi sehingga mampu merangsang mereka untuk mencapai prestasi yang lebih baik di masa depan, dengan membentuk kebiasaan yang baik dalam belajar, membantu siswa yang mengalami masalah belajar secara individu maupun kelompok.51. Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan daya serap siswa pada mata pelajaran fiqh. Dari hasil ulangan harian siswa tidak lagi mendapat nilai di bawah standar KKM dan untuk meningkatkan daya serap siswa adalah dengan menghasilkan dorongan bagi siswa, yang dapat dilakukan pada akhir pengajaran, memberikan penghargaan atas kinerja yang lebih baik di masa yang akan datang.

Kesimpulan

Saran

Referensi

Dokumen terkait

Metode peneitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Kualitatif dengan pendekatan Studi Kasus dengan metode pengumpulan data melalui dua yaitu data primer dan data

Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder dengan jumlah Informan sebanyak 10 orang.Teknik pengumpulan data dengan