• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE DRILL DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN SISWA KELAS VIII DI SMPN 2 PALANGKA RAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN METODE DRILL DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN SISWA KELAS VIII DI SMPN 2 PALANGKA RAYA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE DRILL DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN SISWA KELAS VIII

DI SMPN 2 PALANGKA RAYA

1 Rusnawati, 2Saudah

Sekolah Menengah Pertama Negeri -2 Palangka Raya Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya

E-mail: [email protected]1, [email protected]2

Abstract

Rendahnya kemampuan membaca Al-Qur’an siswa pada mata pelajaran PAI di SMPN-2 Palangka Raya menuntut guru untuk melakukan inovasi baik metode, model maupun strategi pembelajaran dengan menggunakan . Tujuan penelitian ialah mendeskripsikan penerapan metode Drill dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an pada siswa kelas VIII di SMPN-2 Palangka Raya. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes lisan, observasi dan dokumentasi.

Penelitian ini dilakukan di SMPN-2 Palangka Raya dengan subjek sasarannya ialah kelas VIII-5 yang jumlah siswanya sebanyak 20 orang yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I tergambar bahwa kemampuan membaca Al-Qur’an dengan jumlah siswa 16 yang tuntas mencapai KKM sebanyak 7 siswa dan yang belum tuntas mencapai 9 siswa dengan persentase klasikal ketuntasan mencapai 43,75%, sehingga diperlukan perbaikan terhadap proses pembelajaran berdasarkan langkah metode Drill. Sedangkan pada siklus II deiketahun bahwa setelah penerapan metode Drill terlihat kemampuan membaca Al-Qur’an siswa yang tuntas mencapai KKM ialah sebanyak 15 dan yang belum tuntas sebanyak 1 siswa dengan persentase ketuntasan klasikal mencapai 93,75%, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Drill ini dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an siswa.

Keywords. kemampuan membaca Al-Qur’an, metode Drill

Pendahuluan

Pendidikan merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam dunia pendidikan tentunya tidak terlepas dari proses kegiatan belajar dan peran guru sebagai pendidik.

(2)

Penyampaian yang baik dan menarik serta penggunaan metode dan media yang tepat dapat menstimulasi siswa untuk berperan aktif dalam proses belajar mengajar. Dalam undang-undang RI No. 20 Tahun 2003, Pasal I, Ayat I menyebutkan, bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Berbicara tentang pendidikan tentunya tidak terlepas dari kegiatan belajar, karena dengan belajar suatu perubahan dapat terjadi dalam diri seseorang.

belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Sutikno 2013). Dalam proses belajar mengajar guru tidak hanya mentransfer ilmu yang dimilikinya secara cuma- cuma namun guru dituntut untuk mampu menggunakan metode maupun alat- alat yang bisa memudahkannya dalam menjalankan proses belajar mengajar dan memudahkan siswa dalam belajar. Salah satu keterampilan guru yang memegang peranan penting dalam proses pembelajaran adalah keterampilan memilih metode.

Sukses tidaknya suatu proses pembelajaran salah satunya tergantung pada ketepatan metode pembelajaran yang digunakan. Demikian pula dalam belajar tentang Al-Qur’an khususnya dalam membaca Al-Qur’an. Membaca Al-Qur’an tentu tidak sama dengan membaca bacaan lainnya. Mempelajari bacaan Al- Qur’an yang baik dan benar ialah dengan memperhatikan kaidah-kaidah bacaan seperti membaca dengan memperhatikan makhrajnya (memberikan hak-hak asli huruf), menerapkan hukum tajwid termasuk di dalamnya membaca dengan tartil (membaca dengan pelan atau perlahan/lahan), serta membaca Al-Qur’an dengan lancar (fashahah). (Ridwan, 2016). Dalam proses pembelajaran Al- Qur’an. Guru dituntut kreatif dan terampil dalam penggunaan metode pembelajaran yang cocok tanpa harus melupakan metode-metode yang biasa digunakan. Selain itu pula, dalam proses pembelajaran khususnya dalam materi membaca surah-surah dalam Al-Qur’an, guru seharusnya tidak hanya fokus pada penyampaian materi dan penghafalan surah saja, melainkan guru juga harus memperhatikan kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur’an, sehingga siswa tidak hanya mampu memahami materi dan menghafal surah saja melainkan siswa juga mampu dalam membaca ayat-ayat Al-Qur’an.

(3)

Gambaran situasi pembelajaran diatas cukup bertolak belakang dengan kondisi di SMPN-2 Palangka Raya saat ini khususnya siswa kelas VIII dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam terutama materi tentang Al-Qur’an dan Hadist. Motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran dapat dikatakan kurang, hal ini dapat dilihat dari perilaku siswa baik selama proses pembelajaran maupun diluar proses pembelajaran. Bagi sebagian siswa saat ini proses pembelajaran Al-Qur’an dan Hadist dianggap sebagai pelajaran yang kurang menyenangkan, sehingga dalam mengikuti pelajaran seringkali siswa kurang berminat. Terutama tentang kompetensi membaca surat-surat Al-Qur`an.

Berdasarkan hasil pengamatan awal terhadap aktifitas siswa terdapat 5 orang siswa yang aktif dengan presentasi 25%, 10 orang siswa kurang aktiv dengan presentasi 50% dan 5 orang siswa yang tidak aktif sama sekali dengan presentasi 25%. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran tentunya akan berdampak terhadap hasil akhir hal ini terlihat dari nilai yang diperoleh siswa kelas VIII-5 pada materi membaca Al-Qur’an dimana nilai rata-rata siswa hanya 58,6%

dengan kriteria ketuntasan minimal 78. Dari 20 orang siswa hanya 35% atau sekitar 7 orang yang tuntas sementara sisanya 65% atau sebanyak 13 orang tidak tuntas. Permasalahan tersebut di karenakan selama ini guru lebih cenderung menggunakan metode ceramah dan metode menghafal guru belum terbiasa menggunakan metode pembelajaran lain dalam proses belajar mengajar sehingga tercipta proses pembelajaran yang monoton dan siswa kurang memahami materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam serta siswa kurang mampu dalam membaca Al-Qur’an.

Idealnya guru harus mampu untuk menguasai keahliannya dala, mengelola pembelajaran (Zulkarnain et al., 2020). Berdasarkan dari pemaparan di atas dapat diketahui bahwa adanya permasalahan yang terjadi ialah guru kurang tepat dalam menggunakan metode pembelajaran sehingga siswa kurang mampu dalam membaca ayat ayat Al-Qur’an. Oleh sebab itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut salah satu solusi yang ingin dilaksanakan dalam pembelajaran adalah dengan menggunakan metode drill. Metode drill ini merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan kebiasaan tertentu. Selain itu, metode ini juga dapat digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketetapan, kesempurnaan dan ketepatan latihan sesuatu yang dipelajar. (Ridwan, 2016). Penggunaan metode drill dalam proses pembelajaran diantranya siswa dapat memperoleh kecakapan motorik, seperti menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat, juga dapat untuk memperoleh kecakapan mental seperti dalam perkalian,

(4)

penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda tanda/symbol dan sebagainya.

Pada dasarnya strategi yang dapat digunakan guru pada saat kegiatan pembelajaran khususnya pembelajaran membaca yaitu strategi yang berpusat pada anak (Fahmi et al., 2020). Selain itu juga dapat membentuk kebiasaan kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan. (Sutikno, 2013).

Langkah-langkah metode drill, yaitu sebagai berikut: a) Siswa terlebih dahulu diberi dengan pengetahuan secara teori, sesuai dengan bahan ajaran yang akan diterapkan dengan metode pembelajaran drill. b) Guru memberikan contoh latihan soal sebelum diberikannya latihan tentang materi pembelajaran yang telah diberikan c) Guru memberikan latihan soal-soal tentang materi yang telah diberikan, kemudian dilakukan oleh siswa dengan bimbingan guru d) Guru mengoreksi dan membetulkan kesalahan-kesalahan latihan yang dilakukan oleh siswa e) Siswa diharuskan mengulang kembali latihan untuk mencapai gerakan otomatis yang benar f) Pengulangan yang ketiga kalinya atau terakhir, guru melakukan evaluasi hasil beajar siswa, dengan lembar tes. Evaluasi dilakukan pada saat melakukan kegiatan yang ketiga kalinya (Budiyanto,2016).

Kelebiham metode drill ialah a) Bahan pelajaran yang diberikan dalam suasana yang sungguh - sungguh akan lebih kokoh tertanam dalam daya ingat siswa, karena seluruh pikiran, perasaan, kemauan dikonsentrasikan pada pelajaran yang dilatihkan. b) Siswa akan dapat mempergunakan daya berfikirnya dengan bertambah baik, karena dengan pengajaran yang baik maka siswa akan menjadi lebih teratur, teliti dan mendorong daya ingatnya. c) Adanya pengawasan bimbingan dan koreksi yang segera serta langsung dari guru, memungkinkan siswa untuk melakukan perbaikan kesalahan saat itu juga, Hal ini dapat menghemat waktu belajar di disamping itu juga siswa langsung mengetahui prestasinya (Asmani,2013).

Metode/Metodologi

Penelitian dilaksanakan di SMPN-2 Palangka Raya yang terletak di jalan Diponegoro Kelurahan Langkai Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah . Penelitian dilakukan di kelas VIII-5 yang terdiri atas 11 siswa, laki-laki dan 9 orang perempuan sehingga jumlah keseluruhan 20 orang.

Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII di SMPN 2 Palangka Raya. Mereka merupakan kelompok yang akan diteliti dan dilibatkan dalam penerapan metode Drill untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an. Obyek penelitian adalah upaya meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an melalui metode Drill pada siswa kelas VIII SMPN 2 Palangka Raya yang akan

(5)

mendapatkan materi Al-Qur’an Hadist dengan Sub Pokok Materi Membaca Q.S.

ar- Rum/30:41, Membaca Q.S. Ibrahim/14:32, Membaca Q.S. Az- Zukhruf/43:13 sesuai kaidah Tajwid hukum bacaan ra dan lam jalalah.

Jenis penelitian yang akan digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Penelitian tindakan kelas ialah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelas melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki diri atau meningkatkan mutu pembelajaran (Arikunto, 2014). Dalam penelitian tindakan kelas terdiri atas II siklus, dengan menggunakan model yang disusun oleh Kemmis dan MC Taggart (1998) yang dikembangkan dari model Kurt Lewin yang terdiri dari empat tahapan kegiatan, sebagaimana yang disebutkan oleh Suharsimi Arikunto dalam bukunya Presedur Penelitian yaitu: (1) Perencanaan planning), (2) Pelaksanaan (implementation), (3) Pengamatan (observasi), (4) Refleksi (reflection) (Arikunto, 2002).

Tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah; (1) observasi yaitu, dengan melakukan pengamatan dan pencatatan terhadap gejala- gejala yang ditemukan di lokasi penelitian yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, seperti proses belajar mengajar, penggunaan metode, keadaan guru dan siswa serta sarana dan prasarana yang digunakan dalam proses pembelajaran. Peneliti menggunakan observasi untuk mengamati atau mencatat langsung terhadap pelaksanaan metode drill dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi membaca Q.S Ar-Ruum/30:41, Q.S Ibrahim/14:32 dan Q.S Az – Zukhruf/43: 13 sesuai kaidah tajwid, khususnya bacaan “ra” dan “Lam jalalah. Observasi ini digunakan dengan menggunakan lembar observasi untuk mengamati keterlaksanaan pembelajaran, yaitu observasi aktivitas guru dan siswa. (2) Tes lisan yaitu, dilakukan untuk mengetahui kemampuan membaca Al-Qur’an siswa. Dalam melakukan tes lisan ada tiga indikator nilai kemampuan dalam Al-Qur’an, diantaranya adalah Ketepatan Ilmu Tajwid, Kefasihan Membaca Sesuai dengan Makhraj, Kelancaran Membaca dengan Tartil, (3) Dokumentasi,

Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah; (1) Meningkatknya Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa Kelas VIII di SMPN-2 Palangka Raya ditandai rata- rata nilai yang dicapai diatas KKM 78 sebanyak 85% dari jumlah siswa, (2) Adanya peningkatan keaktifan belajar siswa pada kategori sangat aktif dan aktif mencapai 80%.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

(6)

Penelitian ini dilakukan karena adanya beberapa permasalahan yang ditemui peneliti selama pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru sebelum peneliti melakukan siklus. Permasalahan yang diperoleh antara lain adalah sebagai berikut, (1) Hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa yang belum maksimal terutama untuk materi Al-Qur’an dan Hadist, (2) Pembelajaran cenderung bersifat student centered guru lebih dominan dan hanya menggunakan metode ceramah dan dikte/ mencatat, (3) Hasil belajar siswa masih di bawah standar KKM.

Tabel 1. Hasil Belajar Siswa Pada Materi Al-Qur’an Hadist

No Nama Siswa KKM Nilai (x)

Keterangan

Keterangan Tuntas Belum Tuntas

1 MR 78 78 √ - Tuntas

2 ZF 78 30 - √ Belum Tuntas

3 RI 78 80 √ - Tuntas

4 PA 78 78 √ - Tuntas

5 DO 78 35 - √ Belum Tuntas

6 AN 78 45 - √ Belum Tuntas

7 AO 78 40 - √ Belum Tuntas

8 AH 78 50 - √ Belum Tuntas

9 RN 78 79 √ - Tuntas

10 MI 78 55 - √ Belum Tuntas

11 AI 78 55 - √ Belum Tuntas

12 KA 78 80 √ - Tuntas

13 NA 78 65 - √ Belum Tuntas

(7)

14 AN 78 45 - √ Belum Tuntas

15 NA 78 40 - √ Belum Tuntas

16 RA 78 50 - √ Belum Tuntas

17 MN 78 78 √ - Tuntas

18 AI 78 55 - √ Belum Tuntas

19 ZA 78 55 - √ Belum Tuntas

20 KA 78 79 √ - Tuntas

Jumlah 1172 Rata-rata 58,6 % Siswa yang tuntas 35 % Siswa yang tidak tuntas 65 %

Tabel 2. Presentasi Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus

No Ketuntasan Frekeuensi Presentasi

1 Tuntas 7 35 %

2 Tidak Tuntas 13 65 %

Jumlah 20 100%

Penelitian tindakan terdiri dari 2 (dua) siklus, setiap siklus mencakup 4 (empat) tahap, yaitu (1) perencanaan tindakan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi (4) refleksi. Sebelum dilaksanakan siklus I dan siklus II, peneliti terlebih dahulu melaksanakan orientasi dan observasi Berdasarkan hasil pengamatan awal terhadap aktivitas siswa dan nilai yang diperoleh siswa kelas VIII-5 pada materi membaca Al-Qur’an dimana nilai rata-rata siswa hanya 58,6% dengan kriteria ketuntasan minimal 78. Dari 20 orang siswa hanya 35% atau sekitar 7 orang yang tuntas sementara sisanya 65% atau sebanyak 13 orang tidak tuntas

Pelaksanaan siklus terdiri dari satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 3x 40 menit setiap pertemuan. Materi yang diajarkan dan pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan pada tindakan pada siklus I adalah, (1) Guru memperkenalkan materi dan menyampaikan tujuan pembelajaran dari materi

(8)

yang akan dipelajari, serta menjelaskan perlengkapan yang digunakan dalam pembelajaran, (2) Guru mengaitkan materi dengan pengalaman belajar atau situasi kehidupan sehari-hari peserta didik, (3) Guru meminta peserta mengamati info grafis membaca Q.S Ar-Ruum/30:41, Q.S Ibrahim/14:32 dan Q. S Az – Zukhruf/ 43:13 tentang pelestarian alam yang melahirkan inspirasi untuk menjadi generasi yang berpartisipasi aktif dalam menjaga dan melestarikan alam serta menghindari perilaku yang berdampak negatif pada alam, (4) Siswa menelaah hukum bacaan lam dan ra, (5) Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok, (6) Guru membagi 3 ayat tentang pelestarian alam pada masing – masing kelompok, (7) Setiap kelompok bergantian menyimak dan membaca ayat yang menjadi pilihan. Hasil belajar siswa dalam membaca Al-Qur’an pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut;

Tabel 3. Data Hasil Belajar Membaca Al-Qur’an dengan Metode Drill (Siklus I)

No Nama Aspek yang diamati Jumlah Ket

1 2 3

1 MR 20 25 30 75 TT

2 ZF 15 20 20 55 TT

3 RI 20 25 25 70 TT

4 PA 25 30 30 85 T

5 DO 20 25 25 70 TT

6 AN 20 25 30 75 TT

7 AO 20 25 30 75 TT

8 AH 25 25 25 75 TT

9 RN 20 25 30 75 TT

10 MI 20 30 35 85 T

11 AI 20 25 35 80 T

12 KA 20 25 30 75 TT

13 NA 20 25 30 75 TT

14 AN 20 30 35 85 T

15 NA 20 30 35 85 T

16 RA 20 25 35 80 T

17 MN 20 25 30 75 TT

18 AI 15 25 30 70 TT

19 ZA 20 25 30 75 TT

20 KA 20 25 25 70 TT

(9)

Jumlah 1510

Rata-rata 75,5%

KKM 78

Kategori Cukup Baik

Pelaksanaan siklus II ini didasarkan pada hasil observasi, evaluasi dan refleksi pada siklus I yang belum memenuhi indikator keberhasilan pembelajaran, sehingga diharpakan dapat meningkatkan kekurangan-kekurangan yang dimiliki oleh guru maupun siswa pada siklus II ini dapat memenuhi indikator keberhasilan.terdiri dari satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 3x 40 menit setiap pertemuan. Materi yang diajarkan dan pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan pada tindakan pada siklus II adalah, (1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator pembelajaran dari materi yang akan dipelajari, (2) Guru memberikan Pertanyaan Pemantik dengan menayangkan sebuah video, (3) Peserta didik diberi stimulus atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada materi membaca Q.S Ar-Ruum/30:41, Q.S Ibrahim/14:32 dan Q. S Az – Zukhruf/ 43:13 tentang pelestarian alam yang melahirkan inspirasi untuk menjadi generasi yang berpartisipasi aktif dalam menjaga dan melestarikan alam serta menghindari perilaku yang berdampak negative pada alam, serta hukum bacaan Ra dan Lam Jalalah sesuai kaidah Tajwid, (4) Peserta didik diminta membaca materi tentang hukum bacaan Ra dan Lam Jalalah beserta contoh – contohnya, (5) Siswa menelaah hukum bacaan Ra dan Lam Jalalah, (6) Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok, (7) Guru membagi 3 ayat tentang pelestarian alam pada masing – masing kelompok, (8) Guru mencontohkan cara membaca dari 3 ayat tentang pelestarian alam, (9) Peserta didik diminta mengikuti bacaan guru, (10) Peserta didik diminta mengulang Kembali membaca bersama – sama dari 3 ayat tentang pelestarian alam, (11) Guru meminta setiap kelompok maju kedepan untuk membacakan ayat yang menjadi pilihan kelompoknya masing – masing, (12) Setiap kelompok bergantian menyimak dan membaca ayat yang menjadi pilihan. Hasil belajar siswa dalam membaca Al-Qur’an pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut;

Tabel 4. Data Hasil Belajar Membaca Al-Qur’an dengan Metode Drill (Siklus II)

No Nama Aspek yang

diamati

Jumlah Ket

1 2 3

1 MR 25 25 30 80 T

(10)

2 ZF 20 25 30 75 TT

3 RI 25 25 30 80 T

4 PA 25 30 35 90 T

5 DO 20 25 30 75 TT

6 AN 20 30 35 85 T

7 AO 20 30 35 85 T

8 AH 25 30 36 91 T

9 RN 20 30 30 80 T

10 MI 25 33 39 97 T

11 AI 20 30 37 87 T

12 KA 20 30 35 85 T

13 NA 20 30 30 80 T

14 AN 20 35 37 92 T

15 NA 25 34 38 97 T

16 RA 25 32 34 91 T

17 MN 25 30 35 90 T

18 AI 25 25 35 85 T

19 ZA 25 32 35 92 T

20 KA 20 25 30 75 TT

Jumlah 1712

Rata-rata 86 %

KKM 78

Kategori Amat Baik

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II maka dapat diketahui bahwa penerapan metode Drill dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an Siswa Kelas VIII di SMPN-2 Palangka Raya. Peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an siswa dapat dilihat pada peningkatan setiap indikatornya yaitu keaktifan siswa mengikuti pembelajaran yang diberikan, kemampuan siswa membaca Al-Qur’an sesuai dengan yang ditugaskan guru.

Indikator pertama untuk untuk aktivitas guru diambil pada saat prasiklus yaitu Sebelum penerapan metode pembelajaran Drill aktivitas guru dalam pembelajaran 58,6%. Setelah penerapan metode pembelajaran Drill ada peningkatan 66,11% pada siklus I dan meningkat menjadi 93% pada siklus II.

Indikator kedua untuk aktivitas siswa pada saat prasiklus yaitu Sebelum penerapan metode pembelajaran Drill aktivitas siswa dalam pembelajaran 35%.

Setelah penerapan metode pembelajaran Drill ada peningkatan 61% pada siklus

(11)

I dan meningkat menjadi 91% pada siklus II. Indikator ketiga untuk kemampuan membaca Al-Qur’an pada saat prasiklus yaitu Sebelum penerapan metode pembelajaran Drill kemampuan membaca Al-qur’an dalam pembelajaran 35%.

Setelah penerapan metode pembelajaran Drill ada peningkatan 75% pada siklus I dan meningkat menjadi 86% pada siklus II.

Hasil tindakan yang dilakukan oleh guru selama 2 siklus memperoleh hasil bahwa kemampuan siswa dalam membaca Al-qur’an mengalami peningkatan setelah penerapan metode pembelajaran Drill. Perbandingan peningkatan kemampuan membaca Al-qur’an dari pratindakan, siklus I, dan Siklus II dalam interval yang sama dengan penjelasan sebagai berikut: (1) Prasiklus presentasi ketuntasan dalam tes kemampuan membaca Al-Qur’ansiswa yang tuntas 35%

dan yang tidak tuntas 65%. Pada siklus I terdapat peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an siswa yaitu 75% dan di siklus II menjadi 86%.

Tabel 5. Persentasi pelaksanaan siklus 1 dan II

No Kegiatan Persentasi

Prasiklus Siklus I Siklus II 1 Data Aktivitas Guru 58, 6 % 66 % 93%

2 Data Aktivitas Siswa 35 % 61 % 91 %

3 Kemampuan Membaca Al- Qur’an

35 % 75 % 86%

Tabel di atas memberikan gambaran bahwa penelitian tindakan kelas dengan penerapan metode Drill pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an siswa kelas VIII di SMPN 2 Palangka Raya.

Kesimpulan

Berdasarkan pelaksanaan tindakan selama penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Drill dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an pada siswa kelas VIII di SMPN- 2 Palangka Raya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siklus I, hasil lembar observasi aktifitas guru mencapai kategori cukup baik dengan jumlah persentase sebesar 66%, dan untuk lembar observasi aktifitas siswa juga tergolong cukup baik yaitu dengan jumlah persentase sebesar 61%. Sedangkan untuk hasil kemampuan membaca Al-Qur’an siswa mencapai nilai rata-rata sebesar 75%.

Berdasarkan hasil pembelajaran pada siklus I ini belum sepenuhnya berjalan sesuai dengan indikator kemampuan membaca Al-Qur’an yang telah ditetapkan

(12)

dan dalam kemampuan membaca Al-Qur’an melalui penggunaan metode Drill pada siswa kelas VIII di SMPN-2 Palangka Raya masih belum maksimal.

Sedangkan pada siklus II hampir semua desktiptor terlaksana dengan baik dan indikator aktifitas guru dan siswa berada pada kategori sangat baik. Setelah diadakan siklus II diperoleh nilai aktifitas guru sebesar 93%. Selanjutnya untuk lembar observasi aktifitas siswa sebesar 91% dengan kategori sangat baik. Untuk hasil kemampuan membaca Al-Qur’an mencapai rata-rata sebesar 86%. Hal ini menunjukkan peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an pada siswa kelas VIII di SMPN – 2 Palangka Raya.

Referensi

Arikunto, Suharsimi.2002. Presedur Penelitian, Jakarta: Renika Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur Penelitian Suatu Tindakan Praktek, Jakarta, Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi, Suhardjono Dkk.2014. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta:

PT Bumi Aksara.

Fahmi, F., Syabrina, M., Sulistyowati, S., & Saudah, S. (2020). Strategi Guru Mengenalkan Konsep Dasar Literasi di PAUD Sebagai Persiapan Masuk SD/MI.

Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 931–940.

https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i1.673

Jamal Ma’ruf Asmani. 2013. 7 Tips Aplikasi PAKEM, Yogyakarta: DIVA PRESS.

Moch, Agus Krisno Budiyanto. 2016. SINTAKS 45 Model Pembeajaran dalam Student Centered Learning (SCL), Malang: PT UMM Press.

M. Sobry Sutikno. 2013. Belajar dan Pembelajaran, Lombok:Holistica.

Ridwan. 2016. Pembelajaran Qur’an Hadis di Madrasah Ibtidaiyah, Lombok:

Elhikam Press.

UU Nomor 20 Tahun 2003. tentang Sistem Pendidikan Nasional, Surabaya : Media Centre.

Zulkarnain, A. I., Supriadi, G., & Saudah, S. (2020). Problematika Lembaga PAUD dalam Memenuhi Kebutuhan Tenaga Pendidik Sesuai Kualifikasi. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 14.

https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i1.491

.

Referensi

Dokumen terkait

Yang menjadi rumusan masalah khusus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1 Bagaimana gambaran disiplinb elajar siswakelasVIII SMP Negeri 2 Hulu Gurung Kabupaten Kapuas Hulu, 2

Dari data tersebut menunjukkan bahwa penggunaan Webtoon dapat meningkatkan pemahaman membaca siswa di kelas VIII di SMPN 10 Tanjungpinang dengan menggunakan metode tindakan kelas